LAPORAN PENDAHULUAN
Oleh :
NIM : J.0105.21.036
2021
LAPORAN PENDAHULUAN
PERSALINAN LAMA
A. DEFINISI
Persalinan lama adalah persalinan yang berlangsung lebih dari 18 jam yang dimulai dari
persalinan yang berlangsung lebih dari 24 jam pada primigravida dan lebih dari 18 jam
pada multigravida. Dilatasi serviks di kanan garis waspada persalinan fase aktif.
B. ETIOLOGI
Menurut Rustam Mochtar (Sinopsis Obstetri, 2000) pada dasarnya fase laten memanjang
C. PATOFISIOLOGI
Partus lama partus yang berlangsung lebih dari 18 jam, partus berlangsung lebih
dari 24 jam atau kala I 20 jam atau kala II 2 jam. Pada partus lama pada umumnya ibu
dalam keadaan lelah, demikian juga keadaan janin dan uterus. Bila partus lama dibiarkan
tanpa pertolongan aktif, tidak dapat diharapkan persalinan akan berakhir sendiri tanpa
membahayakan jiwa ibu maupun janin. Kadang – kadang sulit memastikan partus lama
dari segi waktu karena kesulitan menentukan saat mulai inpartu. Untuk ini perlu
diperhatikan adanya tanda – tanda partus lama : Keadaan umum lemah kelelahan, Nadi
D. MANIFESTASI KLINIS
Pada ibu: gelisah; letih, suhu badan meningkat, berkeringat, nadi cepat, pernapasan cepat,
Pada janin: djj cepat/tidak teratur, air ketuban bercampur mekonium, warna hijau, berbau,
kaput suksedaneum besar, moulase yang hebat, kematian janin (Mochtar, R. 1998).
1. Dehidrasi.
rahim.
4. Pemeriksaan lokal vulva vagina: edema vulva, cairan ketuban berbau, cairan ketuban
bercampur mekonium.
5. Pemeriksaan dalam: edema servikalis, bagian terendah sulit di dorong ke atas, terdapat
7. Akhir dari persalinan lama: ruptura uteri imminens sampai ruptur uteri, kematian karena
E. PENGKAJIAN
1. KELUHAN UTAMA
Pada klien mengeluh nyeri pada daerah pinggang menjalar ke perut, adanya his yang
makin sering teratur , keluarnya lendir dan darah, perasaan selalu ingin buang air
Dalam pengkajian ditemukan ibu hamil dengan usia kehamilan antar 38-42 minggu
(Chirtian Ibrahim, 1993), disertai tanda- tanda menjelang persalianyaitu nyeri pada
daerah pinggang menjakar ke perut, his makin sering teratur, kuat adanya show
(pengeluaran darah campu lendir), kadang ketuban pecah dengan sendirinya .(Ida
a. Pemeriksaan fisik
- Pemeriksaan TTV
- Kesan abdomen
3) Pemeriksaan Leopold
5) Pemeriksaan DJJ
- Keteraturan
b. Pemeriksaan Dalam
Pemeriksaan dalam sebaiknya dilakukan setiap 4 jam selama kala 1 pada persalianan, dan
1) Pada setiap pemeriksaan dalam catatlah hal sebagi berikut: warna cairan ammonium
dilatasi serviks, penurunan kepala (yang dapat dicocokkan dengan periksa luar)
2) Jika serviks belum membuka pada pemeriksaan dalam pertama , mungkin diagnose
perubahan pada serviks,. Pada tahap ini, jika serviksn terasa tipis dan terbuka maka
dalam keadaan inpartum, jika tidak terdapat perubahan , maka diagnosanya adalah
persalian palsu
1) Nutrisi
Adanya his berpengaruh terhadap keinginan atau selera makan yang menurun
(Sharon, J ,1987)
2) Istirahat tidur
Klien dapat tidur terlentang iring kekanan –kiri tergantung pada punggung anak,
3) Aktivitas
Klien dapat melakukan aktivitas seperti biasanya, terbatas pada aktivitas ringan, tidak
membutuhkan tenaga banyak, tidak membuat klien cepat lelah, lesu. Pada kala I
apabila kepala janin telah masuk sebagian ke PAP serta ketuban pecah, klien
kepala janin sudah masuk rongga PAP klien dalam posisi miring kekana/kiri
(Sarwono).
4) Eliminasi
5) Personal Hygienne
6) Seksual
yang tidak adekuat karenya adanya proses persalinan dan nifas (Sharon,1987)
5. PENATALAKSANAAN KLINIS
Periksa apakah ada infeksi saluran kemih atau ketuban pecah apabila didapatkan
adanya infeksi, obati secara adekuat dan jika tidak ada, pasien boleh rawat jalan.
pasien disebut belum inpartu atau persalinan palsu. Jika his makin teratur dan
pembukaan makin bertambah lebih dari 8 jam dan t idak ada tanda-tanda
kemajuan, lakukan penilaian ulang terhadap serviks. Penilaian serviks tersebut
antara lain :
1) Jika tidak ada perubahan pada pendataan atau pembukaan serviks dan
antibiotikapasca persalinan
Jika tidak ada tanda-tanda disproporsi sefalopelvik atau obstruksi dan ketuban
1) Jika his tidak adekuat (kurang dari 3 his dalam 10 menit dan lamanya
2) Jika his adekuat (3 kali dalam 10 menit dan lamanya lebih dari 40 detik),
malpresentasi.
kemajuan persalinan.
F. ANALISA DATA
Tim Pokja SDKI PPNI. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia Definisi dan Faktor Diagnostik. Dewan Pengurus
Tim Pokja SLKI PPNI. 2019. Standar Luaran Keperawatan Indonesia Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan. Dewan
Tim Pokja SIKI PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia Definisi dan Tindakan Keperawatan. Dewan Pengurus