M
DENGAN TUBERKOLOSIS PARU DI IRINA C2
RSU Prof. DR. R.D. KANDOU MANADO
Disusun Oleh:
DEPARTEMEN KESEHATAN RI
JURUSAN KEPERAWATAN
2008
LAPORAN PENDAHULUAN
“TUBERKULOSIS PARU”
1. Pengertian
tuberculosis, suatu basil aerobik tahan asam yang ditularkan melalui udara (airborne). Pada
hampir semua kasus infeksi tuberculosis didapatkan melalui inhalasi partikel kuman yang kecil
2. Etiologi
Penyebab dari penyakit tuberculosis paru adalah kuman (bakteri) yang hanya dapat
dilihat dengan microskop, yaitu mycobacterium tuberculosis. Microbakteri adalah bakteri aerob,
3. Patofisiologi
Penyebab tuberculosis paru terjadi karena kuman dibatukkan atau dibersinkan keluar menjadi
droplet nuclei dalam udara. Partikel infeksi ini dapat menetap dalam udara bebas selama 1-2 jam,
tergantung pada ada tidaknya sinar ultraviolet, ventilasi yang buruk dan kelembaman. Dalam
suasana lembab dan gelap kuman dapat tahan berhari-hari sampai berbulan-bulan. BCG partikel
infeksi ini terhisap oleh orang sehat, maka akan menempel pada jalan nafas atau paru-paru.
Kuman akan dihadapi pertama kali oleh neutrofil, kemudian baru oleh makrofag. Kebanyakan
partikel ini akan mati atau dibersihkan oleh makrofag kewar dari cabang trakea bronchial
Bila kuman menetap di jaringan paru, maka akan berkembang biak dalam sitoplasma makrofag.
Disini kuman dapat terbawa masuk ke organ tubuh lainnya. Bila, masukke arteri pulmonalis
pembesaran kelenjar getah bening virus. Semua proses ini memakan waktu 3-8 minggu.
Gejala klinik tuberculosis dapat dibagi dalam dua golongan yaitu gejala respiratorik dan gejala
sistemik.
1. Demam
2. Gejala sistemik lain: malaise, keringat malam, anoreksia dan berat badan menurun.
c. Teskulit (PPD, Mantoux, Potongan volumer) menunjukkan : infeksi masa lalu dan adanya
d. Foto thorax : menunjukkan infiltrasi lesi awal pada area paru atas.
f. Pemeriksaan fungsi paru: penurunan kapasitas vital, peningkatan ruang mati, peningkatan
rasio udara residu dan kapasitas paru total, dan penurunan satuarasi desigen sekunder terhadap
infiltrasi perenkim atau fibrosis, kehilangan jaringan paru dan penyakit pleural.
6. Penatalaksanaan / Pengobatan
Penilaian keberhasilan pengobatan didasarkan pada hasil pemeriksaan bakteriologi dan klinis.
Kesembuhan tuberculosis paru yang baik akan memperhatikan sputum BTA(-), adanya
7. Komplikasi
b. Pneumothorax
c. Diagnosis dan pengobatan tuberculosis pengobatan (+) untuk mencegah penularan.
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Identitas Pasien
Yang terdiri dari nama, umur, jenis kelamin, agama, dan lain-lain.
2. Riwayat Kesehatan
Kebanyakan kasus dijumpai klien masuk dengan keluhan batuk yang lebih dari 3 minggu.
Biasanya batuk dialami lebih dari 1 minggu disertai peningkatan suhu tubuh, penurunan nafsu
Pandangan pasien tentang penyakitnya dan cara yang dilakukan pasien menangani penyakitnya.
Biasanya pasien mengalami penurunan aktifitas berhubungan dengan kelemahan tubuh yang
dialami.
Istirahat dan tidur sering mengalami gangguan karena batuk yang dialami pada malam hari
e. Eliminasi
Pasien dengan TB Paru jarang ditemui mengalami gangguan eliminasi BAB dan BAK.
Perasaan menerima dari pasien dengan keadaannya, kebanyakan pasien tidak mengalami
Mekanisme pertahanan diri yang biasa digunakan oleh pasien adalah dengan meminta
Kemampuan pasien untuk melaksanakan peran sesuai dengan jenis kemalin. Kebanyakan pasien
Perubahan pola peran hubungan dalam tanggung jawab atau perubahan kapasitas fisik untuk
melakukan peran.
k. Nilai dan kepercayaan
Agama yang dianut oleh pasien dan ketaatan pasien dalam melaksanakan ajaran agama biasanya
3. pertahankan
masukan cairan Pemasukan tinggi
sedikitnya 2500 ml/hari, cairan membantu
kecuali kontra indikasi untuk mengencerkan
sekret, membuatnya
mudah dikeluarkan.
A. Pengkajian
1. Identitas Pasien
2. Riwayat Kesehatan
Genogram
Keterangan :
A : Pihak ayah
B : Pihak Ibu
: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien
+ : Sudah meninggal
3. Pengkajian Kasus Kelolaan
TTV
TD : 130/80 mmHg
N : 80 x/ mnt
R : 24 x/ mnt
SB : 36,5oC
BB : 40 kg
Head to Toe
- Kepala
Inspeksi : warna rambut hitam, kebersihan terjaga, bentuk kepala bulat
Palpasi : nyeri tekan tidak ada
- Mata
Inspeksi : sclera tidak ikterus, konjungtiva anemis, pupil bulat
Palpasi : nyeri tekan tidak ada
- Hidung
Inspeksi : bentuk simetris, sekret tidak ada
Palpasi : nyeri tekan tidak ada
- Mulut
Inspeksi : bibir tampak kering, gigi berlubang, mukosa lembab, bau mulut tidak
ada
- Leher
Inspeksi : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid
- Thorax/ dada
Inspeksi : simetris kiri dan kanan
Palpasi : stem fremitus kiri dan kanan
Perkusi : sonur kiri dan kanan
Auskultasi : ronchi +/ +, wheezing +/ +a
- Abdomen
Inspeksi : datar
Palpasi : lemas, nyeri tekan tidak ada, tidak ada massa
Perkusi : tidak kembung
Auskultasi : bising usus normal
- Ekstremitas
Atas : akral hangat, tidak ada oedem, tangan kanan terpasang infuse dextrose
5% 20 gtt/ mnt
Bawah : akral hangat, tidak ada odem
5. Pemeriksaan Penunjang
6. Terapi
Tgl. 11-08-2008
IVFD Dextrose 5% 20 gtt/ mnt
Cefixime 2 x 100 mg tab
Ranitidine 2 x 1 amp inj
Codein 3 x 20 gr tab
Rifampisin 150 mg 1 x 3 tab
INH 750 mg 1 x 3 tab
PZA 400 mg 1 x 3 tab
Etambutol 275 mg 1 x 3 tab
B6 1 x 1 tab
Alupurinol 100 mg tab 1-0-0
7. Klasifikasi Data
Prioritas Masalah :
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif b/d produksi sputum yang kental
2. Intoleransi aktivitas b/d kelemahan tubuh dan proses pengobatan
3. Ketidakseimbangan nutrisi b/d produksi sputum yang kental
4. Kurang pengetahuan tentang penyakitnya b/d kurangnya informasi
ASUHAN KEPERAWATAN
N Diagnosa
Tujuan Intervensi Rasional Implementasi Evaluasi
o Keperawatan
1 Bersihan jalan nafas Bersihan jalan 11-8-08, : - klien
tidak efektif b/d nafas kembali 1. Kaji fungsi 1. Penurunan jm.08.00 mengatakan
produksi sputum efektif setelah pernafasan fungsi nafas 1. Melakukan sesak
ditandai dengan : diberikan seperti bunyi, dapat pengkajian berkurang
: - klien mengeluh tindakan kecepatan dan menunjukkan frekuensi setelah diatur
batuk berlendir keperawatan irama setiap jam ketidakmampua pernafasan 24x/ pada posisi
- klien mengeluh selama 3 hari 06.00, 12.00, n untuk mnt, iramanya semi fowler
sesak nafas dengan kriteria 18.00 setiap hari membersihkan teratur, - klien
: - TTV hasil: jalan nafas. terdengar ronchi mengatakan
TD : - batuk dan jenis sputum yang
130/80mmHg berlendir pernafasan keluar banyak
N : 80 x/ mnt berkurang atau torakal : - TTV
R : 24 x/ mnt hilang 2. Observasi tanda- 2. Penyimpangan abdominal TD : 130/80mmHg
SB : 36,5oC - sekret encer tanda vital setiap normal TTV 11-8-08, N : 82 x/ mnt
- auskultasi paru - tanda-tanda jam 06.00, 12.00, menunjukkan jm.12.00 R : 24 x/ mnt
ronchi +/ + vital dalam 18.00 setiap hari perubahan SB : 36,2oC
2. Mengukur TTV
- sputum kental putus normal status pasien. TD : A : masalah
- ronchi -/- 130/80mmHg belum teratasi
N : 84 x/ mnt : - kaji
R : 24 x/ mnt fungsi
SB : 36,2oC pernafasan
setiap jam
- Mengawasi 06.00, 12.00,
3. Atur posisi klien 3. Posisi klien minum 18.00
dengan posisi membantu obat codein 1 - observasi
semi fowler ekspansi paru tablet dan TTV setiap 8
setiap kali klien dan cefixime 1 jam
merasa sesak menurunkan tablet -
N Diagnosa
Tujuan Intervensi Rasional Implementasi Evaluasi
o Keperawatan
nafa upaya 11-8-08,
pernafasan. jm.12.15 pertahankan
4. Ajarkan teknik 3. Merubah posisi posisi tidur
nafas dalam dan tidur klien dari semi fowler
batuk efektif 4. tidur satu bantal - anjurkan
pada pertemuan Memaksimalka menjadi posisi klien untuk
pertama n ventilasi dan semi fowler minum air
meningkatkan putih yang
gerakan sekret 11-8-08, banyak
ke dalam jalan jm.13.15 - anjurkan
nafas besar 4. Mengajarkan klien untuk
5. Anjurkan pasien sebagai mudah teknik nafas tetap
untuk gunakan dikeluarkan dalam dan batuk menggunakan
teknik batuk efektif pada teknik batuk
efektif setiap 5. Melatih pasien klien efektif setiap
ingin batuk untuk dapat batuk
belajar
mengatasi batuk
6. Anjurkan klien yang 11-8-08,
untuk dialaminya. jm.13.30
meningkatkan 5. Menganjurkan
asupan cairan pasien untuk
sedikitnya 2.500 6. Pemasukan gunakan teknik
ml/ hari cairan yang batuk efektif
banyak setiap batuk
membantu 11-8-08,
mengencerkan jm.13.45
7. Kolaborasi beri sekret. 6. Menganjurkan
obat sesuai keluarga dan
N Diagnosa
Tujuan Intervensi Rasional Implementasi Evaluasi
o Keperawatan
instruksi dokter klien untuk
Ranitidine inj memenuhi
2x1 amp (06.00 asupan cairan
& 18.00) 7. Beri obat yang cukup bagi
Cefixime 2x1 tab dengan teratur klien dengan
(06.00, 12.00, mempercepat minum air putih
18.00) proses yang banyak +
Codein 3x1 tab penyembuhan 2500 ml/ hari
(06.00, 12.00, 11-8-08,
18.00) jm.18.00
Rifampisin 1x3 7. Memberikan
tab (06.00) obat sesuai
INH 1x3 tab instruksi
(06.00) ranitidine inj 1
PZA 1x3 tab ampul/ 3 cc
(06.00) melalui IVFD
Etambutol 1x3 Menganjurkan
tab (06.00) klien untuk
B6 1x1 tab minum obat
(06.00) tablet secara
Alupurinol 1-0-0 teratur dan tidak
(06.00) boleh berhenti
2 Intoleransi aktivitas Klien dapat 11-8-08, : - klien
b/d kelemahan tubuh beraktivitas 1. Monitor derajat 1. Untuk jm.08.00 mengeluh
dan proses penyakit dengan baik mobilitas dengan mengetahui 1. Melakukan belum bisa
ditandai dengan : dengan kriteria menggunakan tingkat observasi sepenuhnya
: - klien hasil : skala ketergantungan derajat beraktivitas
mengatakan - Klien dapat ketergantungan ketergantungan masih terbatas
aktivitasnya dibantu beraktivitas pada klien. pada
: - BAB dan BAK secara mandiri mandi = 4, mobilisasi
N Diagnosa
Tujuan Intervensi Rasional Implementasi Evaluasi
o Keperawatan
dilakukan di tempat - BAB dan berpakaian = 4, - klien
tidur BAK eliminasi = 3, mengeluh
- terpasang infus dilakukan mobilisasi = 2, merasa lelah
dextrose 5% di sendiri di toilet pindah = 4, : - klien
lengan kanan ambulasi = 4, belum bisa
naik tangga = 4. melakukan
Hasil : terjadi seluruh
ketergantungan aktivitas
- BAB dan
2. Bantu pasien 2. Memenuhi BAK di
dalam kebutuhan 11-8-08, tempat tidur
pemenuhan sehari-hari klien jm.08.10 A : masalah
kebutuhan 2. Membantu belum teratasi
berdasarkan pasien dalam : - bantu
tingkat eliminasi BAK klien dalam
ketergantungann dengan pemenuhan
ya 3. Melatih klien menyediakan kebutuhan
untuk tidak urinal dan - anjurkan
tergantung dan pispot pada saat klien untuk
3. Anjurkan klien secara bertahap BAB beraktivitas
untuk bisa mandiri 11-8-08, secara
beraktivitas jm.08.15 mandiri
secara bertahap 3. Menganjurkan
klien untuk bisa
melakukan
mobilisasi
miring kiri,
miring kanan
dan duduk
N Diagnosa
Tujuan Intervensi Rasional Implementasi Evaluasi
o Keperawatan
secara mandiri
tanpa bantuan
4. Pujian orang lain.
membangkitkan Hasil : klien
semangat pasien bisa melakukan
4. Beri untuk bisa mobilisasi
reinforcement mandiri miring kiri dan
positif terhadap miring kanan
tingkat 11-8-08,
keberhasilan jm.08.15
klien 4. Memberikan
pujian pada
klien karena
klien sudah bisa
mobilisasi
secara mandiri
Hari/
Dx Jam Implementasi Evaluasi
Tgl.
Senin, I 08.00- Mengkaji fungsi : - klien
11-08- pernafasan klien mengatakan
08 Hasil : pernafasan masih batuk
cepat, frekuensi berlendir
24 x/ mnt, irama - klien
teratur, jenis mengeluh masih
pernafasan sesak nafas
I, II 08.15 torakal/ : - TTV
abdominal TD : 130/80mmHg
- Melakukan N : 82 x/ mnt
pengukuran R : 22 x/ mnt
TTV : SB : 36,2oC
TD : 130/80mmHg A : masalah
I 13.15
N : 82 x/ mnt belum teratasi
R : 24 x/ mnt : - kaji fungsi
SB : 36,2oC pernafasan
- Mengajarkan setiap jam
teknik nafas 06.00, 12.00,
dalam dan batuk 18.00
efektif - observasi
Hasil : klien dapat TTV setiap
melakukan pukul 06.00,
dengan baik, klien 12.00, 18.00
I 13.25 dapat - anjurkan
mengeluarkan klien untuk
sekret, warna menggunakan
putih, encer teknik batuk
Hari/
Dx Jam Implementasi Evaluasi
Tgl.
I 13.30 jumlah + ½ efektif setiap
sendok makan ingin batuk
- Merubah posisi - anjurkan
tidur klien dari klien untuk tetap
I 13.45 tidur terlentang mengkonsumsi
menjadi semi cairan yang
fowler banyak
- Menganjurkan - pertahankan
klien untuk posisi semi
menggunakan fowler
teknik batuk
I, II, 18.00 efektif setiap kali
III ingin batuk
- Menganjurkan
keluarga dan
klien untuk
memenuhi asupan
cairan yang cukup
bagi klien dengan
18.00 minum air yang
I, II banyak
- Memberikan obat
sesuai instruksi
Ranitidine 1
ampul dan
menganjurkan
klien untuk
minum obat tablet
secara teratur dan
Hari/
Dx Jam Implementasi Evaluasi
Tgl.
tidak boleh putus
- Mengkaji TTV
dan fungsi
pernafasan
Hasil :
TD : 130/80mmHg
N : 82 x/ mnt
R : 22 x/ mnt
SB : 36,2oC
Fungsi pernafasan
baik, irama
teratur, frekuensi
22 x/ mnt