Anda di halaman 1dari 2

Kelompok : II

1. Selmita Sari Todingrongko’


2. Disa Ajeng Kartika
3. Rostinah
4. Muh. Ridwan

Diagnosa Risiko Hipoterrmi dibuktikan dengan Berat Bayi Lahir Rendah


Intervensi Rasional
1. Menempatkan bayi segera setelah lahir 1. Untuk mengontrol suhu tubuh lingkungan dan
(setelah pengeringan cepat) dalam incubator menjaga suhu tubuh bayi tetap stabil
control termal atau tempat lebih hangat dan
bercahaya

2. Mengukur suhu tubuh bayi setiap 3 jam 2. Mengetahui perkebangan keadaan bayi

3. Jaga suhu tubuh yang adekuat untuk bayi 3. Mencegah perubahan suhu yang tiba-tiba pada
bayi

4. Memantau tanda vital dan warna kulit,perfusi, 4. Untuk mendeteksi perubahan status yang
nadi dan status pernapasan memerlukan intervensi tambahan untuk stabilisasi

5. Monitor suhu tubuh bayi 5. Untuk mendeteksi perubahan suhu, dengan


berbagai indikasi proses penyakit seperti sepsis

6. Monitor tanda hipotermi (penurunan aktifitas, 6. Untuk mencegah efek tak diinginkan dari
stress pernapasan, dingin dan akral dingin) hipotermia (meningkatnya glukosa, pernapasan,
asidosis laktat, gangguan pernapasan)

7. Monitor kadar glukosa seperlunya 7. Untuk memastikan euglycemia dipertahankan

8. Sediakan lingkungan yang hangat, tentram 8. Menjauhkan incubator dari lingkungan yang
dan menyenangkan berisik membuat bayi merasa nyaman

9. Memakaikan rajutan atau topi kain dikepala 9. Untuk mencegah kehilangan panas dan
menghindari paparan dingin terkena kulit kepala

10. Ganti popok, pakaian atau linen bila basah 10. Menjaga kenyamanan bayi

11. Identifikasi penyebab hipotermi (misalnya 11. Hipotermi membuat bayi cenderung pada stress
terpapar suhu lingkungan rendah,pakaian dingin, penggunaan simpanan lemak coklat yang
tipis, kerusakan hipotalamus, penurunan laju tidak dapat diperbaharui bila ada dan penurunan
metabolisme, kekurangan lemak subkutan) sensitivitas untuk meningkatkan kadar CO2
(hiperkapnea) atau penurunan kadar O2 (hipoksia)

Anda mungkin juga menyukai