2. Mengukur suhu tubuh bayi setiap 3 jam 2. Mengetahui perkebangan keadaan bayi
3. Jaga suhu tubuh yang adekuat untuk bayi 3. Mencegah perubahan suhu yang tiba-tiba pada
bayi
4. Memantau tanda vital dan warna kulit,perfusi, 4. Untuk mendeteksi perubahan status yang
nadi dan status pernapasan memerlukan intervensi tambahan untuk stabilisasi
6. Monitor tanda hipotermi (penurunan aktifitas, 6. Untuk mencegah efek tak diinginkan dari
stress pernapasan, dingin dan akral dingin) hipotermia (meningkatnya glukosa, pernapasan,
asidosis laktat, gangguan pernapasan)
8. Sediakan lingkungan yang hangat, tentram 8. Menjauhkan incubator dari lingkungan yang
dan menyenangkan berisik membuat bayi merasa nyaman
9. Memakaikan rajutan atau topi kain dikepala 9. Untuk mencegah kehilangan panas dan
menghindari paparan dingin terkena kulit kepala
10. Ganti popok, pakaian atau linen bila basah 10. Menjaga kenyamanan bayi
11. Identifikasi penyebab hipotermi (misalnya 11. Hipotermi membuat bayi cenderung pada stress
terpapar suhu lingkungan rendah,pakaian dingin, penggunaan simpanan lemak coklat yang
tipis, kerusakan hipotalamus, penurunan laju tidak dapat diperbaharui bila ada dan penurunan
metabolisme, kekurangan lemak subkutan) sensitivitas untuk meningkatkan kadar CO2
(hiperkapnea) atau penurunan kadar O2 (hipoksia)