Anda di halaman 1dari 2

ANALISIS PICOT

Nama : Deni Malik Saputra


Judul Jurnal : Pengaruh Relaksasi Otot Progresif Terhadap Tekanan Darah Pada Klien
Hipertensi Primer

1. Populasi

Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 30 orang yang hipertensi

2. Intervensi

Dalam penelitian ini melihat Pengaruh Relaksasi Otot Progresif Terhadap Tekanan
Darah Pada Klien Hipertensi Primer. Pasien berjumlah 30 dibagi menjadi 2
kelompok, yang pertama kelompok yang tidak diberi intervensi dan yang ke dua
kelompok yang diberikan intervensi. Kelompok yang diberikan intervensi latihan
relaksasi otot progresif selama 15-20 menit setiap latihan, sehari dua kali latihan dan
dilakukan selama 15 hari.kedua kelompok dilakukan pengukuran tekanan darah
sebelum dan sesudah latihan hari ke 5, 10 dan ke 15.

3. Comparasion

Dalam jurnal utama Pengaruh Relaksasi Otot Progresif Terhadap Tekanan Darah
Pada Klien Hipertensi Primer intervensi ini difokuskan untuk merilekskan otot dan
menurunkan kecemasan sehingga menyebabkan tekanan darah menurun pada pasien
hipertensi primer.

Dalam penelitian jurnal pebanding yang berjudul Efektifitas Terapi Relaksasi Otot
Progresif Dalam Menurunkan Hipertensi. Tujuan penelitian ini untuk melihat adakah
pengaruh terapi relaksasi otot progresif terhadap tekanan darah lansia penderita
Hipertensi. Penelitian ini menggunakan metode Quasi Experiment dengan desain Non
equivalent control group pretest-posttest, dengan teknik random sampling, jumlah
sampel sebanyak 20 klien yang terdiri dari 10 kelompok intervensi yang diberikan
obat hipertensi juga terapi relaksasi otot progresif dan 10 kelompok kontrol yang
hanya diberikan obat hipertensi. Penelitian ini dilakukan di PSTW Budi Luhur Jambi
pada tanggal 28 Januari-2 Februari 2019. Terapi relaksasi otot progresif diberikan satu
kali sehari setiap pagi selama enam hari berturut-turut. Berdasarkan analisis
menggunakan uji T Dependen pada kelompok intervensi didapatkan tekanan darah
sistole p value 0,0001 dan tekanan darah diastole p value 0,002 < (0,05). hasil analisis
menggunakan uji T Independen didapatkan perbedaan tekanan darah kelompok
intervensi dan kontrol dimana tekanan darah sistole p value 0,031 < (0,05),
Sedangkan pada tekanan darah diastole didapatkan p value 0,009 < (0,05) maka dapat
disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan terhadap tekanan darah lansia
penderita hipertensi sebelum dan sesudah diberikan terapi relaksasi otot progresif.
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi program baru di PSTW Budi Luhur Jambi
untuk menurunkan tekanan darah tinggi pada lansia yang menderita hipertensi.

4. Out Come

Hasil analisis didapatkan rata-rata tekanan darah sistolik kelompok perlakuan sebelum
latihan relaksasi otot progresif adalah 177,93 mmHg dengan standar deviasi 6, 871
dan setelah latihan relaksasi otot progresif pada hari keenam adalah 174,58 mmHg
dengan standar deviasi 6,015. Rata-rata tekanan darah sistolik kelompok kontrol
sebelum adalah 178,13 mmHg dengan standar deviasi 4,518 dan setelah hari keenam
adalah 179,72 mmHg dengan standar deviasi 4,183.

Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang mengatakan bahwa relaksasi otot
progresif adalah suatu metode untuk membantu menurunkan tegangan sehingga otot
tubuh menjadi rilek. Relaksasi otot progresif bertujuan menurunkan kecemasan, stres,
otot tegang dan kesulitan tidur. Pada saat tubuh dan pikiran rileks, secara otomatis
ketegangan yang seringkali membuat otot-otot mengencang akan diabaikan (Sindhu,
2014).

Smeltzer & Bare (2002) mengatakan tujuan latihan relaksasi adalah untuk
menghasilkan respon yang dapat memerangi respon stres, sedangkan Perry & Potter
(2005) mengatakan relaksasi bertujuan menurunkan sistem saraf simpatis,
meningkatkan aktifitas parasimpatis, menurunkan metabolisme, menurunkan tekanan
darah dan denyut nadi, dan menurunkan konsumsi oksigen.

5. Time

Waktu penelitian ini yaitu 15-20 menit dan dilakukan sehari 2 kali selama 15 hari.

Anda mungkin juga menyukai