1 Tahun 2021
jurnal.umj.ac.id/index.php/MuJG
uptjurnal.fkkumj@gmail.com
e-issn: 2721–6837
Artikel Penelitian
1) Program Studi Kedokteran, Fakultas Kedokteran dan Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Jakarta, Indonesia
2) Departemen Biomedik, Fakultas Kedokteran dan Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Jakarta, Indonesia
ABSTRACT
Background: Hypertension is an important public health challenge in the world due to its high
prevalence and strong association with cardiovascular disease and premature death.
Purposes: This study aims to determine the effect of exercise on blood pressure changes in
Prolanis group. Methods: Experimental study is conducted by comparing the results of blood
pressure measurements before and after doing Prolanic exercise. Result: Based on the results
of statistical tests, there was a significant decrease in blood pressure (p <0.05), which means
that there was an effect of prolanic exercise on systolic blood pressure. Conclussion: In the
diastolic blood pressure component (70-90mmHg) there was no significant change in blood
pressure.
ABSTRAK
Latar Belakang: Hipertensi merupakan penyakit degeneratif yang masih menjadi masalah
kesehatan di masyarakat. Pemerintah Indonesia melakukan penanganan hipertensi dengan
Program Indonesia Sehat Dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) dan aktifitas fisik. Tujuan:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi senam prolanis terhadap perubahan
tekanan darah pada kelompok usia 48-73 tahun sebelum dan sesudah senam di klinik cempaka.
Metode: Penelitian ini adalah eksperimental dengan membandingkan hasil pengukuran
tekanan darah sebelum dan setelah melakukan senam prolanis. Dalam penelitian ini, jumlah
sampel didapatkan dengan cara total sampling. Hasil: Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan
penurunan tekanan darah secara bermakna (p<0,05) yang berarti terdapat pengaruh senam
prolanis terhadap tekanan darah sistolik. Simpulan: Pada komponen tekanan darah diastolik
(70-90mmHg) tidak terdapat perubahan tekanan darah secara bermakna.
Disubmit: 12/30/2020; Direview: 03/30/2021; Diterima: 05/24/2021; Diterbitkan: 06/07/2021. DOI: 10.24853/mujg.2.1.27-32 | 27
Vol. 2 No. 1 Tahun 2021
jurnal.umj.ac.id/index.php/MuJG
uptjurnal.fkkumj@gmail.com
e-issn: 2721–6837
Disubmit: 12/30/2020; Direview: 03/30/2021; Diterima: 05/24/2021; Diterbitkan: 06/07/2021. DOI: 10.24853/mujg.2.1.27-32 | 28
Vol. 2 No. 1 Tahun 2021
jurnal.umj.ac.id/index.php/MuJG
uptjurnal.fkkumj@gmail.com
e-issn: 2721–6837
penelitian. Peserta senam tidak mengkonsumsi tekanan darah sistolik serta denyut nadi
obat apapun. Senam dilakukan 3 kali dalam (p<0,05) yang berarti terdapat pengaruh
seminggu, selama 2 bulan, diawali dengan senam prolanis terhadap tekanan darah
pemeriksaan tekanan darah dan nadi sebelum sistolik. Namun pada komponen tekanan
melakukan senam, lalu responden melakukan darah diastolik (70-90 mmHg) tidak terdapat
senam prolanis selama 30 menit setelah itu perubahan tekanan darah secara bermakna
dilakukan pemeriksaan tekanan darah dan (p>0,05).
denyut nadi kembali sesudah senam. Untuk Tabel 2. Pengaruh Senam Prolanis Terhadap
mendapatkan responden yang sesuai kriteria Tekanan Darah dan Denyut Nadi
inklusi dan eksklusi peneliti melakukan Responden Sebelum dan Sesudah
informed consent pada calon responden. Senam
Intervensi (senam prolanis) dimulai pukul Median (Min-Maks)
Nilai
09.00 pagi. Data yang terkumpul kemudian Variabel Sebelum Sesudah
p
diolah menggunakan program SPSS. Penelitian senam senam
ini telah mendapat persetujuan kaji etik no. Sistolik 135 120 <0,01*
(mmhg) (110-165) (110-130)
153/PE/KE/FKK-UMJ/X/2019.
Diastolik 70 85 0,06**
(mmHg) (60-100) (70-90)
HASIL Denyut 80 88 0,02*
Anggota klub senam Prolanis pada klinik Nadi (70-94) (78-94)
Cempaka berjumlah 16 orang dan semua terlibat (x/menit)
sebagai responden penelitian ini. Karakteristik Keterangan: nilai P menggunakan uji paired T-test
jenis kelamin dan usia terlihat pada tabel 1.
Tabel 3. Denyut Nadi Zona Latihan Yang
Tabel 1. Karakteristik Responden Efektif Dengan Intensitas 80%
Variabel Jumlah (n=16) Nadi Nadi
Usia Nadi Zona
Jenis Kelamin No Sebelum Setelah
(tahun) Latihan
Laki-laki 4 (25%) Senam Senam
Perempuan 12 (75%) 1 48 88x/menit 78x/menit 137x/menit
2 48 74x/menit 88x/menit 137x/menit
Usia 3 49 80x/menit 88x/menit 136x/menit
40-50 tahun 6 (16.6%) 4 49 76x/menit 80x/menit 136x/menit
51-60 tahun 5 (20%) 5 50 98x/menit 88x/menit 172x/menit
61-70 tahun 4 (25%) 6 50 74x/menit 80x/menit 172x/menit
71-80 tahun 1 (6.3%) 7 55 86x/menit 80x/menit 132x/menit
Rerata usia ±SD 57,5 ± 8,2 (tahun) 8 56 88x/menit 92x/menit 131x/menit
9 60 64x/menit 92x/menit 128x/menit
10 60 84x/menit 80x/menit 128x/menit
Berdasarkan hasil uji statistik pada 11 60 88x/menit 80x/menit 128x/menit
tabel 2 didapatkan perbedaan yang bermakna 12 61 72x/menit 90x/menit 127x/menit
pada tekanan darah sistolik serta denyut nadi 13 66 80x/menit 80x/menit 123x/menit
14 67 80x/menit 88x/menit 122x/menit
(p<0,05) yang berarti terdapat pengaruh 15 69 80x/menit 94x/menit 120x/menit
senam prolanis terhadap tekanan darah 16 73 74x/menit 88x/menit 117x/menit
sistolik. Namun pada komponen tekanan
darah diastolik (70-90 mmHg) tidak terdapat Pada tabel 3 terlihat bahwa setelah senam
perubahan tekanan darah secara bermakna selama 30 menit denyut nadi latihan tidak
(p>0,05). Berdasarkan hasil uji statistik tercapai, dikarenakan denyut nadi setelah
didapatkan perbedaan yang bermakna pada
Disubmit: 12/30/2020; Direview: 03/30/2021; Diterima: 05/24/2021; Diterbitkan: 06/07/2021. DOI: 10.24853/mujg.2.1.27-32 | 29
Vol. 2 No. 1 Tahun 2021
jurnal.umj.ac.id/index.php/MuJG
uptjurnal.fkkumj@gmail.com
e-issn: 2721–6837
senam pada responden tidak mecapai angka Hal yang dapat menjadi faktor tidak
denyut nadi zona latihan. adanya pengaruh antara senam prolanis
terhadap tekanan darah pada responden
PEMBAHASAN kemungkinan adalah ketidak efektifan saat
Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan melakukan senam, dimana responden
perbedaan yang bermakna pada tekanan melakukan gerakan tidak dengan benar
darah sistolik serta denyut nadi (p<0,05) sewaktu senam, durasi waktu senam yang
yang berarti terdapat pengaruh senam mungkin perlu ditambahkan dari 30 menit
prolanis terhadap tekanan darah sistolik. menjadi 45 menit, serta faktor kelelahan
Namun pada komponen tekanan darah yang membuat responden menjadi tidak
diastolik (70-90 mmHg) tidak terdapat maksimal saat melaksanakan senam.
perubahan tekanan darah secara bermakna Rismayanthi (2011) dalam studinya
(p>0,05). Hal ini selaras dengan penelitian menyatakan bahwa latihan olahraga mampu
sebelumnya yang dilakukan oleh Mulfianda menurunkan tekanan darah baik sistolik
(2018) yaitu terdapat pengaruh senam maupun diastolik. Latihan olahraga tidak
prolanis terhadap tekanan darah sistolik dan secara signifikan menurunkan tensi pada
tidak terdapat pengaruh senam prolanis orang yang memiliki hipertensi berat.
terhadap tekanan darah diastolik pada Olahraga yang dilakukan 3 kali dalam
responden dan ketidak efektifan pada seminggu selama 15-60 menit memiliki
senam terhadap denyut nadi, yang keefektifan terapi bagi penderita hipertensi
disebabkan denyut nadi tidak mencapai ringan sampai sedang, dengan begitu
nilai zona latihan (7). sebaiknya olahraga aerobik dilakukan untuk
Penelitian yang sama telah dilakukan membantu menurunkan tekanan darah yang
dengan pemeriksaan parameter yang yang tinggi secara optimal tanpa intervensi obat
juga berkaitan dengan metabolisme tubuh (10).
yaitu studi yang dilakukan oleh Farhan Olahraga yang dapat dikatakan
(2020) yang bertujuan mengetahui efektif apabila olahraga tersebut mencapai
pengaruh senam prolanis terhadap nilai zona denyut nadi latihan, target nadi
perubahan kadar gula darah sewaktu pada latihan dapat dihitung dengan menggunakan
peserta senam prolanis menyimpulkan rumus 220-umur. Tabel 3 menunjukan hasil
terdapat perubahan bermakna kadar gula pemeriksaan nadi sebelum senam, sesudah
darah antara sebelum senam dan setelah senam dan target nadi latihan yang
senam. Dapat disimpulkan bahwa senam seharusnya dicapai saat berolahraga.
yang dilakukan secara rutin tiga kali Sebagai contoh jika usia responden adalah
seminggu, selama 30 menit dapat penurunan 73 tahun, dengan cara perhitungannya 220-
kadar gula darah sewaktu peserta senam 73=147, maka denyut nadi zona latihan
prolanis (8). Namun, penelitian yang sama yang seharusnya responden capai adalah
untuk parameter perubahan kadar 147x/menit. Ada tabel 3 terlihat bahwa
hemoglobin, didapatkan hasil yang tidak setelah senam selama 30 menit denyut nadi
bermakna (9). Dari uraian ini disimpulkan latihan tidak tercapai, dikarenakan denyut
bahwa tidak semua parameter metabolisme nadi setelah senam pada responden tidak
tubuh mengalami perubahan yang signifikan mecapai angka denyut nadi zona latihan.
dari intervensi senam yang dilakukan. Kurang lebih dari 70% aktivitas fisik dari
denyut nadi maksimal merupakan intensitas
Disubmit: 12/30/2020; Direview: 03/30/2021; Diterima: 05/24/2021; Diterbitkan: 06/07/2021. DOI: 10.24853/mujg.2.1.27-32 | 30
Vol. 2 No. 1 Tahun 2021
jurnal.umj.ac.id/index.php/MuJG
uptjurnal.fkkumj@gmail.com
e-issn: 2721–6837
yang berefektif untuk meningkatkan Jakarta Timur yang telah banyak membantu
kebugaran jasmani, sedangkan diketahui kelancaran penelitian.
bahwa intensitas dibawah 60% dari nadi
maksimal hasil latihannya dinyatakan KONFLIK KEPENTINGAN
kurang efektif bagi kesehatan jasmani. (5). Pada penelitian ini, tidak terdapat konflik
Jika olahraga ini dilakukan secara kepentingan dan tidak ada koneksi dengan
efektik maka. Olahraga aerobik ini mampu organisasi tertentu yang dapat menimbulkan
menurunkan tekanan sistolik maupun pertanyaan atau bias pada hasil penelitian.
diastolik pada orang yang mempunyai
tekanan darah tinggi tingkat ringan. REFERENSI
Olahraga aerobik dapat memicu efek 1. World Health Organization. Global
seperti: beta blocker yang membuat sistem Health Estimates 2015. 2015.
saraf simpatikus menjadi lebih tenang dan 2. Bidang kesehatan dan perencanaan
melambatkan denyut jantung. bentuk DKI. Profil Kesehatan Provinsi DKI
olahraga yang efektif untuk menurunkan Jakarta. 2016;131.
tekanan darah yaitu olahraga aerobik 3. American Heart Association. 2017
dengan intensitas sedang (70-80%). Salah AHA HTN in Adults Guidelines
satu contohnya, jalan kaki cepat. Frekuensi Detailed. 2017;
latihannya sebanyak 3 - 5 kali seminggu, 4. Yogiantoro M. Pendekatan Klinis
dengan lama waktu latihan 20 - 60 menit Hipertensi in: Buku Ajar Ilmu
dalam sekali latihan. Latihan olahraga Penyakit Dalam. interna publishing;
dapat menurunkan tekanan darah karena 2014. 2261 p.
latihan itu berguna untuk merilekskan 5. Fakultas Pendidikan dan Kesehatan
pembuluh-pembuluh darah (10). Universitas Pendidikan Indonesia.
Hal yang dapat menjadi faktor tidak Olahraga kesehatan. Fakultas
adanya pengaruh antara senam prolanis Pendidikan dan Kesehatan
terhadap tekanan darah pada responden Universitas Pendidikan Indonesia.
kemungkinan adalah ketidak efektifan saat 2007.
melakukan senam, waktu senam yang 6. BPJS. Panduan praktis Prolanis
mungkin perlu ditambahkan dari 30 menit (Program pengelolaan penyakit
menjadi 45 menit agar tercapai target denyut kronis). BPJS Kesehat. 2014;3–6.
nadi latihan. Dengan tercapainya dengyut 7. Mulfianda R, Tahlil T, Keperawatan
nadi latihan, maka akan tercapai perubahan M, Keperawatan F, Kuala US, Aceh
tensi yang ditargetkan. B, et al. Pengaruh Senam Prolanis
Terhadap Tekanan Darah Dan Gula
SIMPULAN Darah Sewaktu Pada Lansia. 2018;
Senam prolanis berpengaruh terhadap tekanan 8. Farhan FS, Zahira H. Pengaruh
darah sistolik, namun pada komponen tekanan Senam Terhadap Perubahan Kadar
darah diastolik tidak terdapat perubahan Gula Darah Sewaktu Pada Peserta
tekanan darah secara bermakna. Senam Prolanis. J Manaj Kesehat
Yayasan RS Dr Soetomo.
UCAPAN TERIMA KASIH 2020;6(2):255–62.
Terima kasih kepada para anggota klub senam 9. Nusantara BC, Farhan FS. Pengaruh
Prolanis dan Klinik Cempaka Pulogebang Senam Prolanis terhadap Perubahan
Disubmit: 12/30/2020; Direview: 03/30/2021; Diterima: 05/24/2021; Diterbitkan: 06/07/2021. DOI: 10.24853/mujg.2.1.27-32 | 31
Vol. 2 No. 1 Tahun 2021
jurnal.umj.ac.id/index.php/MuJG
uptjurnal.fkkumj@gmail.com
e-issn: 2721–6837
Disubmit: 12/30/2020; Direview: 03/30/2021; Diterima: 05/24/2021; Diterbitkan: 06/07/2021. DOI: 10.24853/mujg.2.1.27-32 | 32