Anda di halaman 1dari 12

Norkhalifa, H. dkk. Lit.

Rev: Pengaruh Latihan Resistensi…

LITERATURE REVIEW:
PENGARUH LATIHAN RESISTENSI
TERHADAP TEKANAN DARAH PENDERITA HIPERTENSI

Hj. Norkhalifa1, Fauzan Muttaqien2, Asnawati 3


1
Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Lambung Mangkurat
Banjarmasin
2
Departemen Jantung dan Pembuluh Darah, Fakultas Kedokteran,
Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin
3
Departemen Biomedik Fakultas Kedokteran, Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin

Email korespondensi: hj.norkhalifaa@gmail.com

Abstract: High blood pressure or hypertension is one of the main causes of death globally, which
increase morbidity and mortality worldwide. Physical training is considered a nonpharmacological
therapy to reduce blood pressure, one of which is resistance training. The purpose of this literature
review is to describe the effect of resistance training on blood pressure in patients with hypertension. The
method of this study is analyzing the literature found from the search results on the medical journal
database, PubMed and Google Scholar. Articles used in English and published in 2010-2020. Total of the
articles used for the literature review were 20 articles. When doing resistance training, energy
metabolism process will increase blood vessels adaptation so that it can lower blood pressure. Changing
blood pressure after doing resistance training based on several factors, such as age, history of disease,
uncontrolled eating habits, risk factors and limited resistance training capacity in hypertension patients.

Keywords: Hypertension, resistance training, blood pressure.

Abstrak: Tekanan darah tinggi atau hipertensi merupakan salah satu penyebab utama kematian
secara global, yang dapat meningkatkan morbiditas dan mortalitas di seluruh dunia. Latihan fisik
yang direkomendasikan sebagai terapi non farmakologi untuk menurunkan tekanan darah, salah satunya
dengan latihan resistensi. Tujuan penulisan literature review ini untuk membuat gambaran umum terkait
pengaruh latihan resistensi terhadap tekanan darah penderita hipertensi. Penulisan dilakukan dengan
menganalisis literatur terkait yang didapatkan dari hasil pencarian pada database jurnal kedokteran yaitu
PubMed dan Google Scholar. Artikel yang digunakan menggunakan bahasa Inggris dan dipublikasikan
pada tahun 2010-2020. Artikel yang digunakan untuk literature review ini sebanyak 20 artikel. Ketika
melakukan latihan resistensi maka akan terjadi proses metabolisme energi yang dapat meningkatkan
adaptasi pembuluh darah sehingga dapat menurunkan tekanan darah. Perubahan tekanan darah setelah
melakukan latihan resistensi dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti: usia, riwayat penyakit, kebiasaan
makan-makanan yang tidak terkontrol, faktor risiko dan kapasitas latihan resistensi yang terbatas pada
penderita hipertensi.

Kata-kata kunci: hipertensi, latihan resistensi, tekanan darah.

399
Homeostasis, Vol. 4 No. 2, Agustus 2021: 399-410

PENDAHULUAN darah, modifikasi gaya hidup adalah terapi


Hipertensi adalah ketidaknormalan pertama yang disarankan. Modifikasi gaya
peningkatan tekanan darah sistolik ≥ 140 hidup yang dilakukan adalah memperbaiki
mmHg dan tekanan darah diastolik ≥ 90 pola makan dan latihan fisik.9
mmHg. Hipertensi sering disebut juga Menurut American College of Sport
dengan “silent killer” karena sangat jarang Medicine dan American Heart Association
gejalanya dapat dilihat pada tahap awal merekomendasikan latihan fisik untuk
sampai krisis medis yang parah.1 Hipertensi menurunkan tekanan darah penderita
dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, hipertensi. Namun, sebagian besar
otak, ginjal dan penyakit lainnya.2 rekomendasi berfokus pada latihan aerobik
Berdasarkan data dari World Health karena latihan aerobik telah diketahui dapat
Organization (WHO) pada tahun 2019 menurunkan tekanan darah secara
hipertensi merupakan penyebab utama bermakna, tetapi untuk data penelitian
kematian dini di seluruh dunia dengan tentang latihan resistensi lebih sedikit
penderita lebih dari 1 miliar orang, dimana diteliti. Latihan resistensi atau yang sering
dua pertiga kasus ditemukan sebagian besar disebut latihan ketahanan dapat
disebabkan oleh peningkatan faktor risiko meningkatkan adaptasi pembuluh darah
pada populasi tersebut. Diperkirakan pada sehingga dapat menurunkan tekanan darah.
tahun 2025 akan ada 1,5 miliar orang Selain itu, latihan resistensi juga dapat
dipengaruhi oleh hipertensi, dan meningkatkan kekuatan otot, kepadatan
diperkirakan setiap tahun 9,4 juta orang tulang dan memiliki efek positif pada
meninggal karena hipertensi dan komposisi tubuh.2,9 Berdasarkan penelitian
komplikasinya.2,3 dari Damorim dkk memperlihatkan hasil
Riset Kesehatan Dasar (riskesdas) pada bahwa latihan resistensi dengan total 20 sesi
tahun 2018 tentang penyakit tidak menular latihan dapat memberikan efek hipotensi
menunjukan peningkatan prevalensi dengan penurunan tekanan darah sistol
penderita hipertensi di Indonesia sebesar sebesar 6,9 mmHg dan tekanan darah
34,1% dibandingkan pada tahun 2013 diastolik sebesar 5,3 mmHg.10
sebesar 25,8% sehingga secara nasional
terdapat 65.048.110 jiwa.4,5 Hipertensi juga METODE
merupakan penyebab kematian ketiga di Metode penulisan yang dilakukan
Indonesia pada semua umur dengan proporsi adalah metode literature review berupa
kematian 6,8%. Kalimantan Selatan narrative review. Pencarian dilakukan di
menempati urutan kedua tertinggi secara database elektronik: PubMed dan Google
nasional yaitu sebesar 30,8%.6 Scholar. Penulis juga menggunakan situs
Hipertensi lebih sering terjadi pada usia web entri kasus universal seperti World
lanjut dengan prevalensi lebih dari usia 60 Heart Organization (WHO), American Heart
tahun, kurangnya latihan fisik dan makan- Association (AHA), American College of
makanan yang tidak terkontrol yang dapat Sports Medicine (ACSM), dan European
meningkatkan berat badan.7,8 Tekanan darah Society of Cardiology (ESC). Daftar
tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit referensi artikel juga dicari untuk
kardiovaskular yang merupakan faktor risiko mengidentifikasi makalah tambahan yang
kematian. Faktor risiko tersebut dapat sesuai. Kriteria artikel menggunakan bahasa
dimodifikasi untuk mencegah penyakit Inggris dan dipublikasikan pada tahun 2010-
kardivaskular. Meskipun pengobatan 2020. Kata-kata kunci yang digunakan untuk
fakmakologis dapat mengurangi tekanan memperoleh literatur yang sesuai terdiri dari

400
Norkhalifa, H. dkk. Lit.Rev: Pengaruh Latihan Resistensi…

hypertension, resistance training or blood Latihan fisik adalah setiap gerakan


pressure. Strategi pencarian menggunakan, tubuh yang dihasilkan oleh kontraksi otot
frase “…” dan operator logika Boolean yaitu rangka yang meningkatkan pengeluaran
AND dan OR untuk mendapatkan informasi energi yang dilakukan secara terencana,
yang akurat. teratur, terukur dan terarah.14,15 Manfaat dari
Prosedur penulisan literature review latihan fisik yang teratur dan terukur dapat
melalui penelusuran artikel pada database mengkontrol faktor risiko penyakit
jurnal kedokteran elektronik PubMed – kardiovaskular, seperti pada penelitian
MEDLINE sebanyak 330 artikel. Kemudian Sarastuti dkk latihan fisik minimal 15
disaring yang termasuk kedalam trial menit/hari atau 90 menit/minggu dapat
clinical dan random controlled trial bermanfaat signifikan terhadap kesehatan
didapatkan 95 artikel. Setelah menerapkan tubuh.14 Konsep dosis latihan fisik
proses seleksi berupa pengecekan judul dan tergantung pada frekuensi, intensitas, durasi
abstrak tersisa 25 artikel. Kemudian, 25 dan tipe latihan fisik tersebut.14,15 Tipe
artikel tadi dipelajari isinya dan yang sesuai latihan fisik yang efektif untuk menurunkan
dengan topik terdapat 20 artikel, sehingga tekanan darah yang sering dianjurkan oleh
total artikel yang disertakan dalam literature hasil penelitian adalah latihan aerobik yang
review ini sebanyak 20 artikel. dapat menurunkan tekanan darah pada
penderita hipertensi secara akut dan kronis.
HASIL DAN PEMBAHASAN Selain dari latihan aerobik, latihan non
Hipertensi atau tekanan darah tinggi aerobik seperti latihan resistensi dapat
didefinisikan sebagai tekanan darah sistolik menurunkan tekanan darah pada penderita
dan diastolik > 140/90 mmHg.1 Menurut hipertensi yang dilakukan dengan jangka
European Society of Cardiology (ESC) and waktu yang lama. Latihan resistensi dapat
the European Society of Hypertension memberikan efek signifikan pada minggu
(ESH) merekomendasikan untuk penderita ke-12 tergantung dengan frekuensi,
hipertensi yang memiliki risiko tinggi intensitas, durasi latihan dan kerutinan
gangguan penyakit kardiovaskular untuk dalam latihan resistensi.15
menurunkan tekanan darah dengan target < Latihan resistensi atau latihan ketahanan
130/90 mmHg.11 Tekanan darah tinggi dapat adalah latihan yang dilakukan dengan
diturunkan dengan cara pengobatan pergerakan melawan (beban)gaya yang
farmakologis untuk mencegah penyakit berasal dari tubuh sendiri. Latihan resistensi
kardiovaskular. Selain itu, modifikasi gaya yang dilakukan secara teratur 2-3 hari dalam
hidup dapat dilakukan sebagai terapi utama seminggu dan mencapai hasil intensitas
untuk menurunkan tekanan darah yang yang memadai yaitu 70-85% dari 1 RM dan
tinggi, seperti memperbaiki pola makan dan volume 2-3 set per latihan. Hasil latihan
kebiasaan latihan fisik.9,21 American College resistensi dapat meningkatkan adaptasi
of Sport Medicine dan American Heart pembuluh darah dan neuromuskular,
Association juga merekomendasikan kepada meningkatkan kekuatan otot, membakar
penderita hipertensi untuk menurunkan jaringan lemak intramuskular, memperbaiki
tekanan darah dengan cara melakukan kinerja fisik, meningkatkan kepadatan
latihan fisik pada orang dewasa yang berusia tulang, kesehatan metabolik dan sensitivitas
lebih dari 65 tahun dan dewasa 50-64 tahun insulin, manajemen kondisi kesehatan
dengan kondisi penyakit kronis dan kronis, meningkatkan kualitas hidup dan
keterbatasan fungsional untuk menjaga kesejahteraan psikologis. Rekomendasi
kesehatan dan mencegah penyakit.2,9 untuk latihan resistensi untuk orang dewasa

401
Homeostasis, Vol. 4 No. 2, Agustus 2021: 399-410

tua dengan keamanan yang tepat dapat Penulis Hasil


memberikan manfaat positif.16 Hasil literatur Orsano dkk Kelompok intervensi tidak
yang terkait dengan pengaruh latihan (2018)28 mengalami penurunan tekanan
resistensi terhadap tekanan darah sebagai darah yang bermakna p>0,05.
berikut. Cavalvante Kelompok intervensi penurunan
dkk SBP dan DBP sebesar 10
(2015)26 mmHg dan 7 mmHg.
Tabel. 1. Literatur terkait pengaruh latihan Ash dkk Kelompok intervensi penurunan
resistensi terhadap tekanan darah (2017)18 SBP dan DBP sebesar 5-7
penderita hipertensi mmHg.
Penulis Hasil Pedralli Kelompok intervensi penurunan
Ogbutor Kelompok intervensi penurunan dkk SBP dan DBP sebesar 5 mmHg
dkk SBP dan DBP sebesar 7,48 + (2016)19
(2019)2 0,06 mmHg dan 6,41 + 1,01 Blanchad Kelompok intervensi penurunan
mmHg dkk SBP dan DBP sebesar 127+9,8
Schroeder Kelompok intervensi tidak (2018)20 mmHg dan 80,8+8,1 mmHg
dkk (2019)9 mengalami penurunan tekanan menjadi 118,9+13,3 mmHg dan
darah yang bermakna p>0,05. 75,3+9,6 mmHg.
Damorin Kelompok intervensi penurunan Pires dkk Kelompok intervensi penurunan
dkk SBP dan DBP sebesar 6,9 (2020)33 SBP dan DBP sebesar 4,7
(2017)10 mmHg dan 5,3 mmHg. mmHg dan 4,0 mmHg.
Arazi dkk Kelompok intervensi penurunan Beck dkk Kelompok intervensi penurunan
(2019)30 SBP dan DBP sebesar 0,95 + (2013)31 SBP 9,6+3,6 mmHg dan DBP
1,68 mmHg dan -1,06 + 0,74 8,0+5,1 mmHg.
mmHg. Valente Kelompok intervensi penurunan
Gerage dkk Kelompok intervensi penurunan dkk SBP 130+13,5 mmHg menjadi
(2015)23 SBP dan DBP sebesar 6,1 (2011) 24
123+7,1 mmHg dan DBP
mmHg dan 3,4 mmHg. 78,0+6,0 mmHg menjadi
Carlson Kelompok intervensi penurunan 75,0+5,4 mmHg.
dkk SBP dan DBP sebesar 7 mmHg Jefferson Kelompok intervensi penurunan
(2016)21 dan tidak mengalami dkk SBP 127+24 mmHg menjadi
penurunan. (2016)25 129+12 mmHg sedangkan DBP
Croymans Kelompok intervensi penurunan 74+8 mmHg menjadi 72+9
dkk rata-rata SBP dari 132 mmHg mmHg.
(2014)22 menjadi 123,5 mmHg Masroor Kelompok intervensi penurunan
sedangkan DBP 81 mmHg dkk SBP 127+24 mmHg menjadi
menjadi 75,5 mmHg. (2018)32 129+12 mmHg sedangkan DBP
Silva dkk Tidak terdapat perbedaan 74+8 mmHg menjadi 72+9
(2018)17 bermakna sebelum dan sesudah mmHg.
latihan pada penurunan tekanan
darah tiap sesi latihan p>0,05. Berdasarkan penelitian Ogbutor dkk
Nascimento Kelompok intervensi penurunan bahwa latihan resistensi dapat menurunkan
dkk SBP dari 130,60+8,05 mmHg tekanan darah penderita prehipertensi secara
(2014)27 menjadi 112,50+9,66 mmHg
bermakna dengan penurunan tekanan darah
dan DBP dari 80,60+7,55
mmHg menjadi 70,50+9,51 sistolik (7,47 ± 1,69 mmHg) dan tekanan
mmHg darah diastolik (6,42 ± 1,01 mmHg). Pada
Vale dkk Kelompok intervensi penurunan penelitian ini penderita prehipertensi yang
(2018)29 SBP dan DBP sebesar 12 memenuhi kriteria bebas dari penyakit
mmHg dan tidak mengalami kardiovaskular, ginjal, diabetes melitus dan
penurunan. tidak sedang menjalani pengobatan yang

402
Norkhalifa, H. dkk. Lit.Rev: Pengaruh Latihan Resistensi…

mempengaruhi tekanan darah. Latihan darah diastol pada penelitian ini


resistensi yang dilakukan latihan pegangan bertentangan dengan beberapa teori yang
tangan isometrik 30% MVC selama 2 menit ada, sebagian kecil kegagalan hasil
diantara istirahat dengan waktu 5 menit penelitian bisa terjadi pada pengurangan
selama 24 hari dan melakukan modifikasi DBP seperti penelitian Howden dkk dan
gaya hidup seperti mengurangi konsumsi Taylor dkk disebabkan berbagai faktor salah
garam, diet dan alkohol efektif menurunkan satunya kondisi kesehatan sampel dan pola
tekanan darah. Peningkatan tekanan darah makan.21
akut 5 menit setelah latihan akan kembali ke Pada penelitian Silva dkk terdapat 12
tingkat istirahat dalam waktu 10-15 menit sampel penderita hipertensi yang terdiri dari
setelah latihan. Oleh karena itu, latihan 6 sampel kelompok intervensi dan 6 sampel
pegangan tangan isometrik harus kelompok kontrol melakukan IRT selama 6
diperhatikan pada penderita hipertensi yang minggu. Hasil menunjukan tidak bermakna
tekanan darah sangat tinggi.2 Pada penelitian pada latihan pegangan isometrik yang
lain didapatkan hasil bahwa latihan dilakukan dengan intensitas dan volume
resistensi pegangan tangan isometrik dapat yang berbeda tiap sesi dengan nilai p>0,05.
menurunkan tekanan darah secara bermakna Dikarenakan setiap individu respon tubuh
dan memberikan bukti keamanan melakukan terhadap perlakukan berbeda-beda, termasuk
latihan resistensi.2,21 peningkatan tekanan darah selama beberapa
Pada penelitian Carlson dkk melakukan sesi, indeks massa tubuh yang tinggi dan
latihan resistensi isometrik (IHG) pada 40 detak jantung yang mengalami penurunan
penderita prehipertensi yang berusia 36-65 setidaknya satu sesi latihan. Faktor tersebut
tahun dan sedang menerima pengobatan mempengaruhi respon kardiovaskular dan
antihipertensi sebanyak 65% dari populasi. adanya kemungkinan penurunan lebih besar
Sampel dikeluarkan apabila terdapat pada fungsi jantung dan inflamasi sampel
penyakit kardiovaskular atau komorbiditas meningkat karena terjadinya fase akut
ganda, tidak dapat berpartisipasi di bawah setelah sesi IRT yang terdiri tiga sesi.
rekomendasi dokter, perokok dan artritis Penurunan akut tekanan darah terjadi setelah
yang memperburuk dengan dilakukannya sesi intensitas yang lebih tinggi + 60%
latihan resistensi isometrik. Penelitian ini sampel. Mekanisme kontraksi mekanis otot
sampel dibagi menjadi kelompok intervensi disekitar pembuluh darah selama sesi 50%
dan kelompok kontrol. Kelompok intervensi MVC selama 2 menit menghasilkan oklusi
melakukan latihan resistensi isometrik aliran darah yang lebih tinggi daripada
dengan intensitas 5% dan 30% kontraksi latihan intensitas yang lebih rendah, dan
volunter maksimum selama 2 menit pada peningkatan tegangan yang merangsang
tangan yang tidak dominan, dipisahkan oleh produksi oksida nitrat dan vasodilatasi
waktu istirahat 3 menit dilakukan 3 kali pembuluh darah sehingga tekanan darah
dalam seminggu selama 8 minggu. menurun. Selain itu, hipoksia jaringan lokal
Kelompok kontrol melakukan latihan selama IHG pada intensitas rendah tidak
dengan intensitas rendah. Hasil menunjukan mengalami perubahan yang besar dalam
penurunan tekanan darah sistolik istirahat metabolik otot rangka yang dapat mencegah
sebesar 7 mmHg pada kelompok IHG 30% penurunan tekanan darah. Oleh karena itu,
MVC dan tidak ada penurunan tekanan intensitas kontraksi dan volume latihan
darah diastolik yang bermakna pada IHG resistensi isometrik menjadi faktor penentu
30% MVC atau 5% MVC. Penurunan tidak respon kardiovaskular.17
bermakna secara statistik pada tekanan

403
Homeostasis, Vol. 4 No. 2, Agustus 2021: 399-410

Berdasarkan penelitian Ogbutor dkk dan kalori dengan nilai p<0,05. Penelitian ini
Carlson dkk latihan pegangan isometrik membuktikan bahwa latihan resistensi dapat
dapat memberikan efek yang bermakna pada menurunkan tekanan darah penderita
penderita prehipertensi terhadap penurunan hipertensi secara bermakna dengan disertai
tekanan darah.2,21 Adapun penelitian Silva pola hidup sehat dengan makan-makanan
dkk menunjukan hasil yang tidak bermakna yang terkontrol.25
pada penurunan tekanan darah, karena Penelitian dari Damorim dkk pada
ukuran sampel yang kecil, usia, jenis penderita hipertensi dengan kriteria inkusi
kelamin dan status kesehatan sampel yang subjek hipertensi tingkat 1, kesehatan yang
berbeda-beda dan pemberian perlakuan yang terkontrol, usia lebih dari 60 tahun dan
intensitas latihan dan volume yang berbeda- persetujuan mengikuti kelas olahraga.
beda tiap sesi mempengaruhi hasil Sedangkan kriteria eksklusi subjek
penelitian.17 Walapun demikian, efek kronis menggunakan obat golongan beta-bloker,
penurunan tekanan darah penderita gangguan kardiovaskular dan tidak mampu
hipertensi yang melakukan IHG menunjukan berolahraga. Subjek melakukan latihan
hasil yang bermakna secara luas ditunjukan resistensi dengan total 20 sesi latihan dapat
dalam penelitian Ash dkk dan Blanchad memberikan efek hipotensi. Hal ini
dkk.18,20 Latihan pegangan isometrik atau membuktikan latihan resistensi dapat
latihan resistensi isometrik (IHG) dapat menurunkan tekanan darah penderita
dilakukan dimana saja, membutuhkan hipertensi secara bermakna dengan
peralatan yang relatif murah dan tidak penurunan tekanan darah sistol sebesar 6,9
menimbulkan efek yang sama pada tingkat mmHg dan tekanan darah diastolik sebesar
stress kardiovaskular seperti latihan aerobik. 5,3 mmHg.10
Hal tersebut menunjukan bahwa latihan Penelitian Masroor dkk pada perempuan
pegangan isometrik dapat menjadi terapi hipertensi dengan usia 30-50 tahun. Subjek
nonfarmakologis pengobatan tekanan darah dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok
tinggi.21 intervensi dan kontrol. Subjek pada
Pada penelitian Jefferson dkk kelompok intervensi melakukan latihan
menggunakan 27 subjek penderita hipertensi resistensi dan latihan aerobik. Sedangkan
dengan usia 65-75 tahun dan obesitas. kelompok kontrol yang tidak melakukan
Subjek melakukan latihan resistensi 3 kali latihan. Hasil dari penelitian ini terdapat
seminggu dan pola hidup sehat dengan diet hasil yang bermakna penurunan tekanan
pembatasan kalori selama 5 bulan tanpa darah pada kelompok intervensi daripada
adanya kelompok kontrol. Kelompok kelompok kontrol dengan nilai p<0,05.32
intervensi terdiri dari latihan resistensi tanpa Penelitian lain Croyman dkk pada
melakukan diet dan latihan resistensi yang penderita hipertensi usia 20-40 yang
melakukan diet rendah kalori. Latihan obesitas dan berisiko gangguan
resistensi yang menggunakan alat fitness kardivaskular melakukan latihan resistensi
melakukan seated leg curl, leg press, leg menggunakan barbel dengan kemiringan
extension, calf rise, triceps press, bisep curl, kaki 45 derajat dan seated row dengan
incline press dan compound row. Terdapat pengamanan dan pengawasan untuk
hasil yang bermakna bahwa penurunan meminimalisir kecelakaan. Latihan
tekanan darah kelompok intervensi yang resistensi dilakukan ditempat yang sudah
melakukan latihan resistensi dan diet rendah disediakan oleh tim peneliti untuk
kalori daripada yang melakukan latihan mengkontrol aktivitas latihan. Subjek
resistensi tanpa melakukan diet rendah diberikan seminar tentang melakukan latihan

404
Norkhalifa, H. dkk. Lit.Rev: Pengaruh Latihan Resistensi…

ini agar meningkatkan pengetahuan tentang diantaranya 9 subjek dengan latihan


penelitian ini. Subjek juga mengisi lembar resistensi 6 RM dan 3 subjek 15 RM. Subjek
aktivitas latihan resistensi agar memudahkan melakukan latihan resistensi bench press,
tim peneliti dalam menganalisis hasil pull down dan leg press. Sedangkan pada
penelitian. Pada penelitian Croyman dkk penelitian Calvacan dkk menggunakan 20
terdapat hasil bahwa penurunan tekanan subjek penelitian. Subjek berusia 62-68
darah secara bermakna pada penderita yang tahun, wanita dan obesitas melakukan
melakukan latihan resistensi dengan nilai latihan resistensi seperti leg press, leg
p<0,03.22 extension, leg curl, chest press, elbow
Latihan resistensi dengan menggunakan flexion, elbow extension, upper back row
alat fitness juga memberikan efek yang dan abdominal flexion. Subjek melakukan
bermakna terhadap penurunan tekann darah. latihan resistensi 1 RM dengan berat beban
Salah satu faktor yang menyebabkan yang diangkat 40% dan 80% selama 100
penurunan tekanan darah seperti pada menit. Subjek diedukasi terlebih dahulu
penelitian Jefferson dkk yaitu pola hidup sebelum melakukan penelitian ini dan
sehat dengan diet pembatasan kalori, melakukan latihan pemanasan sebelumnya
mengkonsumsi kalsium harian 1.200 mg dan untuk menghindari cedera.29
suplemen vitamin D 800 IU/hari. Selain itu, Pada penelitian Vale dkk dan Calvacan
penurunan secara bermakna pada jaringan dkk terdapat hasil yang bermakna terhadap
adiposit membantu meningkatkan kekakuan penurunan tekanan darah sistol pada
arteri dan menurunkan berat badan pada penderita yang melakukan latihan resistensi,
penderita obesitas. Kekurangan dari tetapi tidak bermakna pada penurunan
penelitian ini jumlah sampel yang relatif tekanan darah diastolik. Penurunan tekanan
sedikit dan tidak ada kelompok kontrol darah diastolik yang tidak bermakna
untuk membandingkan hasil penelitian pada dikarenakan faktor usia, riwayat konsumsi
sampel yang melakukan latihan resistensi obat antihipertensi dan perlakukan
dan yang tidak melakukan latihan. latihan.26,29 Latihan resistensi dengan
Walaupun demikian, hasil dari penelitian ini menggunakan alat fitness selain dapat
dapat dilakukan bagi penderita hipertensi menurunkan tekanan darah juga dapat
dan obesitas dengan usia lansia dengan meningkatkan kekuatan otot rangka, hal ini
melakukan diet memberikan hasil yang penting bagi penderita hipertensi karena
bermakna terhadap tekanan darah.25 Pada dapat mengurangi upaya kardiovaskular
penelitian Croyman dkk pada penderita ketika membutuhkan memobilisasi beban
hipertensi yang berisiko gangguan tertentu.26
kardivaskular dengan usia relatif masih Kekurangan pada penelitian Cavalcan
produktif yaitu 20-40 tahun yang melakukan dkk adalah semua subjek diberikan obat
latihan resistensi. Menunjukan hasil bahwa antihipertensi sehingga adanya
latihan resistensi bagi penderita dengan kemungkinan penurunan tekanan darah
ganguan kardivaskular dapat dilakukan dan disebabkan oleh obat antihipertensi karena
dengan keamanan dapat penurunan tekanan tidak semua obat antihipertensi bekerja
darah secara bermakna.22 melalui mekanisme biokimia yang sama,
Penelitian Vale dkk pada penderita mekanisme hipotensi yang tidak diselidiki,
hipertensi pascamenopause yang berusia 45- pengukuran tekanan darah dengan metode
69 tahun. Menggunakan 15 subjek penelitian auskultasi memiliki keterbatasan
yang terdiri dari kelompok kontrol 3 subjek, dibandingkan dengan metode invasif seperti
dan kelompok intervensi 12 subjek kateterisasi intra-arterial dan latihan yang

405
Homeostasis, Vol. 4 No. 2, Agustus 2021: 399-410

dilakukan.26 Selain itu, kekurangan dari penurunan tekanan darah sistol dan diastol
penelitian Vale dkk dan Cavalcan dkk pada penderita hipertensi tidak bermakna.28
adalah jumlah sampel penelitian yang relatif Latihan resistensi bagi penderita
sedikit dan usia yang berbeda-beda, hipertensi yang menggunakan alat fitness
sehingga perlu penelitian lebih lanjut dengan dilakukan di tempat khusus, membutuhkan
sampel yang relatif besar untuk peralatan yang relatif mahal dan dilakukan
membuktikan hasil dari penelitian ini dibawah pengawasan bagi yang ahli untuk
memang bermakna terhadap penurunan meminimalisir cedera apabila terjadi. Hal
tekanan darah penderita hipertensi.26,29 tersebut menunjukan bahwa latihan
Pada penelitian Schoerder dkk yang resistensi dengan alat fitness dapat menjadi
menggunakan 66 subjek penderita hipertensi salah satu terapi nonfarmakologis
dengan usia 45-74 tahun. Subjek pengobatan pada penderita hipertensi.
mempunyai riwayat gangguan Latihan resistensi memberikan
kardiovaskular. Dalam penelitian ini subjek pengaruh penurunan tekanan darah yang
dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu bermakna pada penderita hipertensi dengan
kelompok intervensi yang terdiri dari kesehatan yang terkontrol, daripada
kelompok latihan aerobik, latihan kombinasi penderita hipertensi yang lanjut usia dan
dan latihan resistensi, serta kelompok memiliki kesehatan yang tidak terkontrol
kontrol yang tidak melakukan latihan. Hasil seperti adanya gangguan kardiovaskular dan
menunjukan terdapat penurunan tekanan hipertensi tingkat 1 dan 2.10,28
darah yang bermakna pada kelompok
intervensi yang melakukan latihan PENUTUP
kombinasi, sedangkan latihan resistensi dan Berdasarkan literature review ini, dapat
latihan aerobik tidak bermakna dengan nilai disimpulkan bahwa dari 20 jurnal terdapat
p>0,05. Faktor yang menyebabkan hal 16 jurnal yang terbukti bahwa latihan
tersebut adalah usia penderita dan riwayat resistensi dapat mempengaruhi penurunan
penyakit kardiovaskular. Latihan kombinasi tekanan darah sistol dan diastol penderita
dapat dianjurkan bagi penderita hipertensi hipertensi dikarenakan berbagai faktor,
dengan gangguan kardivaskular. Gabungan seperti usia, kesehatan yang terkontrol, pola
antara latihan aerobik dan latihan resistensi hidup sehat, tidak adanya riwayat penyakit.
dapat memberikan manfaat yang lebih besar Terdapat 2 jurnal membuktikan latihan
terhadap kesehatan. Latihan aerobik dapat resistensi dapat mempengaruhi penurunan
meningkatkan kebugaran kardiorespirasi tekanan darah sistol tetapi tidak
secara bermakna dan latihan resistensi dapat mempengaruhi penurunan tekanan darah
meningkatkan kekuatan otot secara diastolik dikarenakan faktor usia, jenis
bermakna.9 kelamin dan riwayat penyakit. Sedangkan 2
Pada penelitian yang dilakukan Orsano jurnal yang hasilnya tidak signifikan
dkk pada penderita wanita hipertensi tingkat terhadap penurunan tekanan darah
1 atau 2 dengan usia 60-80 tahun. Penelitian dikarenakan faktor seperti usia lansia
ini dilakukan dengan keamanan dan dengan riwayat penyakit, hipertensi tingkat
pengawasan terhadap subjek selama latihan. 1 atau 2 dan pola hidup tidak sehat. Latihan
Terdapat 50 subjek penelitian semuanya resistensi dapat dianjurkan pada penderita
masuk ke dalam kelompok intervensi yang hipertensi adalah isometric handgrip (IHG),
melakukan latihan resistensi intensitas tinggi latihan resistensi dengan intensitas sedang
dan sedang. Hasil penelitian menunjukan dan latihan kombinasi pada penderita
gangguan kardiovaskular. Latihan resistensi

406
Norkhalifa, H. dkk. Lit.Rev: Pengaruh Latihan Resistensi…

yang tidak dianjurkan pada penderita 6. Kementerian Kesehatan RI. Hipertensi.


hipertensi adalah isometric handgrip (IHG) Jakarta: Pusat data informasi
dan latihan resistensi dengan intensitas Kementerian Kesehatan RI;2014.
sedang atau berat bagi penderita hipertensi 7. William B, Giuseppe M et al. The task
tingkat 1 atau 2, adanya faktor risiko dan for the management of arterial
gangguan muskuluskeletal. hypertension of the European Society of
Latihan resistensi yang dapat dianjurkan Cardiology (ESC) and the European
bagi penderita hipertensi adalah isometric Society of Hypertension (ESH). Eur
handgrip (IHG), latihan resistensi dengan Heart J. 2018;1(24):10.
intensitas sedang dan latihan kombinasi bagi 8. Doumas M, Papademetrious V, Faselis
penderita gangguan kardiovaskular. C, Kokkinos P. Gender differences in
Pengembangan ilmu pengetahuan dan hypertension: myths and reality. Curr
penelitian tentang pengaruh latihan Hypertens Rep. 2013;(15):321.
resistensi terhadap tekanan darah penderita 9. Schroeder EC, Franke WD, Sharp RL,
hipertensi perlu penelitian lebih lanjut untuk Lee DC. Comparative effectiveness of
mengulas bukti-bukti ilmiah, mengatasi aerobic resistance and combined training
keraguan, memfasilitasi dan on cardiovascular disease risk factor: A
menyebarluaskan penerapan latihan randomized controlled trial. Journal
resistensi dan memberikan informasi. Pone. 2019;14(1):1-11.
10. Damorin IR, Santos TM, Barros GWP,
DAFTAR PUSTAKA Carvalho PRC. Kinetics of hypotension
1. Singh S, Shankar R, Singh GP. during 50 sessions of resistance and
Prevalence and associated risk factors aerobic training in hypertensive patients:
of hypertension: a cross-sectional study a randomized clinical trial. Arq Bras
in Urban Varanasi. Int J Hypertens. Cardiol. 2017;108(4):323-29.
2017;2017:1-10. 11. Bakris G, Ali W, Parati G. ACC/AHA
2. World Health Organization. A global versus ESC/ESH on hypertension
brief of hypertension. World Heart Day. guidelines. J Am Coll.
2019. [cited 15 Nov 2020]. Available 2019;73(30):3018.
from: 12. Parlindungan T, Lukitasari A, Mudatsir.
https://www.who.int/health- Latihan isometrik bermanfaat
topics/hypertension/#tab=tab_1 menurunkan tekanan darah pada
3. Ogbutor GU, Nwangwa EK, Uyagu DD. penderita hipertensi. Jurnal Ilmu
Isometric handgrip exercise training Keperawatan. 2016;4(1):72.
attenuates blood pressure in 13. Andri J, Waluyo A, Jumiyah W,
prehypertensive subjects at 30% Nastashia D. Efektivitas isometric
maximum voluntary contraction. Niger J handgrip exercise dan slow deep
Clin Pract. 2019;12(22):1766-70. breathing exercise terhadap perubahan
4. Riset kesehatan dasar (riskesdas). Badan tekanan darah pada penderita hipertensi.
penelitan dan pengembangan kesehatan Jurnal Keperawatan Silampari.
Departemen Kesehatan Republik 2018;1(2):372
Indonesia. Jakarta: Depkes;2018. 14. Sarastuti AW, Widyantoro B. Latihan
5. Riset kesehatan dasar (riskesdas). Badan fisik bagi penderita hipertensi. Pusat
penelitan dan pengembangan kesehatan Jantung Nasional Harapan Kita.
Departemen Kesehatan Republik 2018;12(45):930-1.
Indonesia. Jakarta: Depkes;2013.

407
Homeostasis, Vol. 4 No. 2, Agustus 2021: 399-410

15. Aziz A, Arofiati F. Aktivitas fisik untuk 22. Croymans DM, Krell SL, Oh CS,
menurunkan tekanan darah pada Katiraie M, Lam CY, Harris RA,
penderita hipertensi: literature review. Roberts CK. Effects of resistance
Jurnal Kesehatan Karya Husada. training on central blood pressure in
2019;1(7):34-43. obese young men. J Hum Hypertens.
16. Fragala MS, Cadore EL, Dorgo S, 2014;28(3):1-9.
Izquierdo M, Kraemer WJ. Resistance 23. Gerage AM, Dias RMR, Nascimento
training for older adults: position MA, Pina FLC, Goncalves CGS,
statement from the national strength and Sardinha LB, Cyrino ES. Chronic
conditioning association. Journal of resistance training does not affect post-
Strength and Conditioning Research. exercise blood pressure in normotensive
2019;33(8):2020-1. older women: a randomized controlled
17. Silva GO, Farah BQ, Gemano-Soares trial. 2015;37(63):1-9.
AH, Lima AA, Santana FS, Rodrigues 24. Valente EA, Sheehy ME, Avila JJ,
SLC, Dias RMR. Acute blood pressure Gutierres JA, Delmonico MJ, Lofgren
responses after different isometric IE. The effect of the addition of
handgrip protocols in hypertensive resistance training to a dietary education
patients. Clinics. 2018;73:1-5 intervention on apolipoproteins and diet
18. Ash GI, Taylor BA, Thompson PD, quality in overweight and obese older
Macdonald HV et al. The adult. Clinical Interventions in Aging.
antihypertensive effects of aerobic 2011;6:235-40.
versus isometric handgrip resistance 25. Jefferson ME, Nicklas BJ, Chmelo EA,
exercise. J Hypertens. 2017;35(2):291-9. Crotts CI, Shaltout HA, Diz DI, Marsh
19. Pedralli ML, Waclawovsky G, Camacho AP, Brinkley TE. Effects of resistance
A, Markoski MM, Castro I, Lehnen AM. training with and without caloric
Study of endothelial function response to restriction on arterial stiffness in
exercise training in hypertensive overweight and obese older adults.
individuals (SEFRET): Study protocol American J Hypertens.2016;29(4):494-9.
for a randomized controlled trial. Trials. 26. Cavalcante PAM, Rica RL, Evangelista
2016;17(84):1-7. AL, Serra AJ et al. Effects of exercise
20. Blanchard AR, Taylor BA, Thompson intensity on postexercice hypotension
PD, Lepley LK, White CM, Corso LM, after resistance training session in
Zaleski AL, Pescatello LS. The overweight hypertensive patients.
influence of resting blood pressure on Clinical Interventions in Aging.
muscle strength in healthy adult. Blood 2015;10:1487-93.
Press Monit. 2018;23(4):185-90. 27. Nascimento DC, Tibana RA, Benik FM,
21. Carlson DJ, Inder J, Palanisamy SKA, Fontana KE, Santana FS, Silva RAS,
James R, Dieberg G, Smart NA. The Farias DL, Balsamo S, Prestes J.
efficacy of isometric resistance training Sustained effect of resistance training on
utilizing handgrip exercise for blood blood pressure and hand grip strength
pressure management. Medicine. following a detraining period in elderly
2016;95(52):1-6. hypertensive women: a pilot study.
Clinical Interventions in Aging.
2014;9:219-24.

408
Norkhalifa, H. dkk. Lit.Rev: Pengaruh Latihan Resistensi…

28. Orsano VSM, Almeida WM, Mores M, 31. Beck DT, Martin JS, Casey DP, Braith
Sousa NMF et al. Comparison of the RW. Exercise training reduces
acute effects of traditional versus high peripheral arterial stifness and
velocity resistance training on metabolic, myocardial oxygen demand in young
cardiovascular and pschophysiological prehypertensive subjects. American J
responses in elderly hypertensive Hypertens. 2013;26(9):1093-100.
women. Clinical Interventions in Aging. 32. Masroor S, Bhati P, Verma S, Khan M,
2018;13:1331-8. Hussain ME. Heart rate variability
29. Vale AF, Carbeiro JA, Jardim PCV, following combined aerobic and
Jardim TV, Steele J, Fisher J, Gentil P. resistance training in sedentary
Acute effect of different resistance hypertensive women: A randomised
training loads on cardiac autonimic control trial. Indian Heart Journal.
modulation in hypertensive 2018;70:528-34.
postmenopausal women. J Transl Med. 33. Pires NF, Junior HJC, Gambassi BB,
2018;16(240):1-8. Faria APC, Ritter AMV et al. Combined
30. Arazi H, Taati B, Kheirkhah J, aerobic and resistance exercises evokes
Ramezanpour S. Changes in pain longer reductions on ambulatory blood
following an interction period of pressure in resistant hypertension: a
resistance training and green tea extract randomized crossover trial. Hindawi
consumption in sedentary hypertensive Cardiovascular Therapeutice. 2020;10:1-
women: impact of blood pressure 9.
swings. Journal of Health, Population
and Nutrition. 2019;38(30):1-7.

409
Homeostasis, Vol. 4 No. 2, Agustus 2021: 399-410

410

Anda mungkin juga menyukai