Anda di halaman 1dari 8

Community of Publishing in Nursing (COPING), ISSN: 2303-1298

PENGARUH LATIHAN ISOMETRIK TERHADAP TEKANAN DARAH PASIEN


HIPERTENSI

Ida Ayu Made Vera Susiladewi, Desak Made Widyanthari,I Made Oka Adnyana
Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
Email: dayusurya94@gmail.com

ABSTRAK
Hipertensi adalah tekanan darah tinggi persisten yang memiliki lebih dari 140/90 mmHg. Salah satu latihan fisik
yang dapat bermanfaat untuk mengurangi tekanan darah adalah latihan isometrik. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui pengaruh latihan isometrik terhadap tekanan darah pasien hipertensi. Penelitian ini
menggunakan desain quasi-eksperimental menggunakan pretest-posttest dengan kelompok kontrol dari 33
sampel yang telah dipilih dengan metode purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan pengukuran
langsung pada tekanan darah dan dilakukan beberapa wawancara untuk mendapatkan karakteristik sampel. Hasil
penelitian ini pada 17 sampel kelompok kontrol tidak menunjukkan penurunan tekanan darah yang signifikan
pada pretest dan posttest, sedangkan kelompok lain dengan 16 sampel menunjukkan penurunan tekanan darah
yang signifikan. Hasil penelitian ini juga menunjukkan perbedaan signifikan tekanan darah posttest pada kedua
kelompok. Berdasarkan uji-t sampel independen, perbedaan ini signifikan secara statistik dengan tingkat
signifikansi p = 0,000 (α <0,05). Berdasarkan hasil tersebut, disarankan kepada perawat untuk mempromosikan
manajemen hipertensi melalui perubahan gaya hidup, terutama aktivitas fisik yang dapat dilakukan dengan
latihan isometrik sebagai latihan harian.

Kata kunci: tekanan darah, hipertensi, latihan isometrik

ABSTRACT
Hypertension is a persistent high blood pressure which has more than 140/90 mmHg. One of the physical
exercises that can be useful to reduce blood pressure is isometric exercise. Goal of this research is to determine
the effect of isometric exercise on blood pressure of hypertensive patient. This research utilizes a quasi-
experimental design using pretest-posttest with control group of 33 samples that have been selected by
purposive sampling method. Data collection is performed by a direct measurement on blood pressure and done
some interview to get characteristic of the samples. The results of this research on those 17 samples of control
group did not show any significant reduction in blood pressure on pretest and posttest, whereas other group
with 16 samples showed significant reduction in blood pressure. The results of this research also showed
significant difference posttest blood pressure in both groups. Based on the independent sample t-test, this
difference is statistically significant with significance level of p=0.000 (α<0.05). Based on those results, it is
suggested to nurses to promote the management of hypertension through lifestyle changing, especially physical
activity that can be performed with isometric exercise as daily exercise.

Keywords: blood pressure, hypertension, isometric exercise

PENDAHULUAN persentase populasi orang dewasa


Hipertensi merupakan kenaikan menderita hipertensi sebesar 25,8%
tekanan darah menetap dengan kriteria (Badan Penelitian dan Pengembangan
tekanan darah sistolik di atas 140 mmHg Kesehatan, 2013).
dan tekanan darah diastolik di atas 90 Menurut data Dinas Kesehatan
mmHg, yang berdampak ke seluruh tubuh Provinsi Bali, Kabupaten Klungkung
(Price & Wilson, 2012; NICEClinical menjadi peringkat pertama kasus
Guideline 127, 2011). Menurut data hipertensi terbanyak di Provinsi Bali tahun
(James, et al., 2014), satu milyar orang di 2014 dengan persentase 2,85%. Sedangkan
seluruh dunia menderita hipertensi dengan menurut data Dinas Kesehatan Kabupaten
angka kematian tujuh juta tiap tahun. Di Klungkung,jumlah pasien kasus baru
Asia Tenggara, setidaknya terdapat 35% hipertensi pada tahun 2014 di Kabupaten
orang dewasa menderita hipertensi dengan Klungkung berjumlah 5.175 orang. Dari
angka kematian 9,4% dari seluruh jumlah tersebut, wilayah kerja UPT
kematian per tahun. Di Indonesia, Puskesmas Banjarangkan I memiliki

Volume 5, Nomor 3, Desember 2017 153


Community of Publishing in Nursing (COPING), ISSN: 2303-1298

jumlah kasus tertinggi di Kabupaten Meskipun memiliki manfaat yang


Klungkung dengan jumlah kasus 1.280 besar, terdapat kendala dalam
pasien dengan 529 pasien laki-laki dan 751 melaksanakan aktivitas fisik pada pasien
pasien perempuan. hipertensi, salah satunya adalah minimnya
Hipertensi yang tidak ditangani antusiasme (Owen, Wiles & Swaine,
dengan baik, dapat menimbulkan 2010). Salah satu aktivitas fisik yang dapat
komplikasi serius yang berujung pada digunakan untuk menurunkan tekanan
kematian, sehingga hipertensi disebut darah dengan mengatasi kendala tersebut
sebagai “the silent killer” (Hinkle & adalah latihan isometrik (Peters, Alessio,
Cheever, 2013; Weir, 2005). Secara Hagerman, Ashton, Nagy & Wiley, 2006).
umum, komplikasi hipertensi terjadi akibat Latihan isometrik didefinisikan
tekanan darah yang tinggi menyebabkan sebagai kontraksi tahanan otot tanpa
kerusakan pembuluh darah di berbagai disertai perubahan panjang kelompok otot
organ. Selain itu, terjadi insufisiensi yang bersangkutan (Millar, McGowan,
oksigen yang dapat mengakibatkan Cornelissen, Araujo, & Swaine, 2013).
kematian sel (Corwin, 2009). Latihan isometrik dapat dilakukan di
Penatalaksanaan manapun dan kapanpun asalkan memiliki
hipertensididasarkanpada diagnosis tepat, ruang gerak yang cukup. Latihan ini dapat
perbaikan dan modifikasi gaya hidup, serta dilakukan kurang dari 20 menit dalam satu
pemberian agen antihipertensi. Semua kali latihan (Kisner & Colby, 2007).
pasien yang terdiagnosa hipertensi, dengan Dengan dampak positif dan pemecahan
maupun tanpa agen antihipertensi masalah yang diberikan oleh penggunaan
direkomendasikan untuk melakukan latihan isometrik tersebut, peneliti tertarik
modifikasi gaya hidup (NICEClinical untuk melakukan penelitian mengenai
Guideline127, 2011). Modifikasi gaya pengaruh latihan isometrik terhadap
hidup pasien merupakan area mandiri tekanan darah pasien hipertensi di wilayah
perawat yang didasari oleh teori kerja UPT Puskesmas Banjarangkan I.
keperawatan Self Care yang dikemukakan
oleh Dorothea Orem. Teori ini meyakini METODE PENELITIAN
bahwa setiap individu dapat mempelajari Penelitian ini merupakan penelitian
keterampilan merawat diri sehingga kuantitatif menggunakan rancangan quasi
terpelihara kesehatan dan kesejahteraan experimental yaitu pretest-posttest with
hidupnya (Tomey & Alligood, 2006). control group, yang bertujuan untuk
Perubahan gaya hidup yang tepat mengetahui pengaruh latihan isometrik
sangat penting dalam perawatan pasien terhadap tekanan darah pasien
dengan hipertensi. Penelitian klinis hipertensi.Populasi yang diteliti adalah
menunjukkan bahwa efek penurunan seluruh pasien kasus baru hipertensi
tekanan darah pada perubahan gaya hidup primer yang berjenis kelamin laki-laki
setara dengan terapi antihipertensi yang menjalani rawat jalan di wilayah
monoterapi (Mancia, et.al, 2013). Di kerja UPT Puskesmas Banjarangkan I pada
antara berbagai modifikasi gaya hidup bulan November dan Desember 2014.
yang disarankan, aktivitas fisik merupakan Pengambilan sampel dilakukan dengan
modifikasi yang dapat dilakukan secara cara Non Probability Sampling dengan
mandiri dan memberi efek yang positif teknik Purposive Sampling.Kriteria inklusi
apabila dihubungkan dengan penurunan penelitian ini yaitu pasien hipertensi
kasus penyakit kardiovaskuler pada primer laki-laki dengan tekanan darah
penderita hipertensi (James, et al., 2014; sistolik 140-200 mmHg dan tekanan darah
Millar, McGowan, Cornelissen, Araujo, diastolik 90-120 mmHg, yang
Swaine, 2013). mengkonsumsi obat Captopril 12,5 mg
dengan dosis 2 kali sehari, usia 40-69

Volume 5, Nomor 3, Desember 2017 154


Community of Publishing in Nursing (COPING), ISSN: 2303-1298

tahun, IMT 18,5-24,9, serta bersedia sedangkan pada kelompok perlakuan


menjadi responden dalam penelitian ini. dilakukan program latihan isometrik
Sedangkan pasien dieksklusikan apabila dengan frekuensi 3 kali seminggu selama 5
mengalami keterbatasan fisik pada tangan, minggu dengan satu sesi latihan dilakukan
dan sedang mengikuti program latihan atau 4 kali kontraksi tiap tangan dengan waktu
terapi komplementer lain. tiap kontraksi 2 menit yang dilakukan
Terdapat 34 sampel yang memenuhi secracara bergantian pada tangan kanan
kriteria tersebut namun terdapat satu dan kiri. Setelah program latihan berakhir,
sampel yang dinyatakan dropout dari dilakukan posttest pada kedua kelompok
penelitian ini karena tidak dapat mengikuti kemudian data tersebut diolah dengan
jadwal latihan secara kontinu. Sehingga program komputer.
jumlah responden berjumlah 33 orang Setelah data terkumpul maka
dengan 17 orang pada kelompok kontrol dilakukan analisis. Uji normalitas data
dan 16 orang pada kelompok perlakuan tekanan darah pretest dan posttest pada
yang disebar secara homogen didasarkan kedua kelompok menunjukkan data
pada karakteristik responden yang diteliti terdistribusi normal sehingga dilakukan
yaitu usia, indeks massa tubuh (IMT), analisis secara parametrik yaitu paired
kebiasaan merokok, kebiasaan minum sampel t-testdengan tingkat kemaknaan
alkohol, serta riwayat keluarga. 5% untuk menganalisis perubahan tekanan
Instrumen yang digunakan sebagai darah pada masing-masing kelompok.
pengumpul data dalam penelitian ini Sedangkan uji independent sample t-test
berupa lembar karakteristik responden, dengan tingkat kemaknaan 5%. pada nilai
lembar penilaian, spigmomanometer posttest kedua kelompokdilakukan untuk
digital dan prosedur tindakan.Dalam menganalisis pengaruh latihan isometrik
pengumpulan data, peneliti dibantu oleh terhadap tekanan darah pasien hipertensi.
dua orang asisten peneliti yang telah
menjalani uji kesepahaman dengan peneliti HASIL PENELITIAN
dengan hasil persepsi peneliti dan asisten Penelitian dilakukan sejak tanggal 10
peneliti sama dengan koefisien Kappa >0,6 Februari sampai dengan 14 Maret 2015 di
(Asisten 1: 0,833; Asisten 2: 0,667) dan wilayah kerja UPT Puskesmas
nilai p <0,05 (Asisten 1: 0,000; Asisten 2: Banjarangkan I yaitu Desa Bungbungan
0,002) dan Desa Nyalian.
Setelah mendapatkan ijin untuk Karakteristik dasar responden
melakukan penelitian dari pihak terkait, penelitian diperlihatkan pada Tabel 1.
peneliti melakukan serangkaian persiapan Rata-rata usia responden pada kelompok
kemudian mencari sampel penelitian. kontrol adalah 57 tahun sedangkan 57,19
Setelah jumlah sampel terpenuhi, peneliti tahun pada kelompok perlakuan. Rata-rata
membagi sampel ke dalam dua kelompok IMT responden pada responden kelompok
kemudian memberikan penjelasan perlakuan lebih tinggi daripada kelompok
peneltian kepada sampel tersebut. Setelah kontrol, jumlah responden yang merokok
menyatakan setuju mengikuti penelitian, lebih banyak pada kelompok kontrol,
sampel diminta untuk menandatangani sedangkan tidak banyak responden yang
lembar persetujuan menjadi responden mengkonsumsi alkohol. Riwayat
penelitian. hipertensi keluarga pada kelompok
Pada kedua kelompok dilakukan perlakuan lebih besar daripada kelompok
pretest, kemudian pada kelompok kontrol kontrol.
melakukan kebiasaan sehari-hari,

Volume 5, Nomor 3, Desember 2017 155


Community of Publishing in Nursing (COPING), ISSN: 2303-1298

Tabel 1.
Gambaran karakteristik dasar responden penelitian
Karakteristik Kontrol (17 responden) Perlakuan (16 responden)
Usia (tahun) 57 ± 8,76 57,19 ± 9,39
IMT (kg/m2) 20,49 ± 1,71 21,17 ± 1,86
Memiliki kebiasaan merokok
Ya 70,59 % 50,00 %
Tidak 29,41 % 50,00 %
Memiliki Kebiasaan minum alkohol
Ya 23,53 % 12,50 %
Tidak 76,47 % 87,50 %
Memiliki riwayat keluarga hipertensi
Ya 41,18 % 56,25 %
Tidak 58,82 % 43,75 %
Tekanan dasah sistolik (mmHg) 167,47 ± 13,45 174,62 ± 14,72
Tekanan darah diastolik (mmHg) 96,88 ± 6,37 99,12 ± 11,76
(IMT : Indeks Massa Tubuh; mmHg : millimeter raksa, satuan tekanan darah)

Tekanan Darah Pretest dan Posttest Hasil penelitian juga menunjukkan


Kelompok Kontrol dan Perlakuan rata-rata tekanan darah sistolik posttest
Tabel 2 menunjukkan bahwa responden pada kelompok kontrol lebih
berdasarkan data pretest, rata-rata tekanan tinggi daripada kelompok perlakuan. Pada
darah sistolik kelompok kontrol 167,47 kelompok kontrol, rata-rata tekanan darah
mmHg dan rata-rata tekanan darah sistolik sistolik posttest adalah 167,53 mmHg
kelompok perlakuan adalah 174,62 sedangkan pada kelompok perlakuan
mmHg. Kelompok kontrol memiliki rata- 140,44 mmHg. Sedangkan tekanan darah
rata tekanan darah diastolik pretest 96,88 diastolik rata-rata pada posttest kelompok
mmHg, sedangkan kelompok perlakuan kontrol adalah 97,24 mmHg, dan pada
99,12 mmHg. kelompok perlakuan 86,88 mmHg.

Tabel 2.
Hasil analisis tekanan darah sistolik dan diastolikpretest dan posttestkelompok kontrol dan
kelompok perlakuan
Tekanan Darah Mean Pretest +SD Mean Posttest + SD p
Kelompok Kontrol
Sistolik (mmHg) 167,47 ± 13,45 167,53 ± 13,72 0,940
Diastolik (mmHg) 96,88 ± 6,37 97,24 ±5,63 0,502
Kelompok Perlakuan
Sistolik (mmHg) 174,62 ± 14,72 140,44 ± 16,78 0,000
Diastolik(mmHg) 99,12 ± 11,76 86,88 ± 8,63 0,000
(SD: standar deviasi)

Hasil Analisis Tekanan Darah hasil analisis pada 16 responden


Dalam tabel 2 dijelaskan bahwa kelompok perlakuan menunjukkan hasil
setelah dilakukan analisis pada 17 bahwa terdapat perbedaan yang
responden pada kelompok kontrol, tidak signifikan antara hasil pretest dan posttest
terdapat perbedaan yang signifikan antara tekanan darah sistolik (34,19 mmHg;
hasil pretest dan posttest tekanan darah p=0,000) dan diastolik (12,25 mmHg;
sistolik (-0,06 mmHg; p=0,940) dan p=0,000).Sedangkan pada tabel 3
diastolik (-0,35 mmHg; p=0,502).Namun, digambarkan perbedaan yang signifikan

Volume 5, Nomor 3, Desember 2017 156


Community of Publishing in Nursing (COPING), ISSN: 2303-1298

juga terjadi pada rata-rata hasil posttest mmHg (p=0,000). Hal ini menunjukkan
kelompok kontrol dan kelompok bahwa terdapat pengaruh latihan
perlakuan yaitu perbedaan tekanan darah isometrik terhadap tekanan darah pasien
sistolik 27,09 mmHg (p=0,000) dan hipertensi.
perbedaan tekanan darah diastolik 10,36

Tabel 3.
Hasil Analisis Perbedaan Tekanan Darah Sistolik dan Diastolik Posttest Kelompok Kontrol
dan Perlakuan
Kelompok Kelompok Perbedaan
Tekanan Darah p
Kontrol Perlakuan Rerata
Kelompok Kontrol
Sistolik (mmHg) 167,53 ± 13,72 140,44 ± 16,78 27,09 0,000
Diastolik (mmHg) 97,24 ±5,63 86,88 ± 8,63 10,36 0,000

PEMBAHASAN sehari-hari Latihan isometrik memiliki


Dalam penelitian ini, faktor usia, kemampuan secara signifikan
IMT, dan riwayat hiperetensi keluarga menurunkan tekanan darah dengan
memiliki pengaruh yang kuat terhadap respon yang serupa dengan agen
kondisi tekanan darah pretest pada antihipertensi (Debra, Dieberg, Hess,
responden penelitian ini. Menurut Kabo Millar, & Smart, 2014).
(2008) dan Weber et al (2014), Hasil penelitian juga menunjukkan
peningkatan teanan darah pada usia 50-60 adanya perbedaan yang signifikan
tahun disebabkan oleh adanya perubahan tekanan darah posttest antara kelompok
kardiovaskuler akibat penuaan yang kontrol dan perlakuan. Dalam penelitian
berhubungan dengan penebalan dinding Devereux, Wiles, dan Swaine (2010)
aorta. yang berjudul “Reductions in Resting
Peningkatan tekanan darah juga Blood Pressure After 4 Weeks of
berbanding lurus dengan peningkatan Isometric Exercise Training” dijelaskan
jumlah lemak atau IMT yang dijelaskan bahwa setelah latihan isometrik selama
oleh Kenchaiah, Sesso & Gaziano (2009) empat minggu pada pasien hipertensi
bahwa peningkatan 1 kg/m2 IMT terjadi penurunan tekanan darah sistolik
berhubungan dengan 11% peningkatan pada kelompok perlakuan sebesar 4,9
tekanan darah dan risiko gagal jantung. mmHg (p=0,01), dan tidak terdapat
Sedangkan pewarisan sifat dari genotip perubahan yang berarti pada kelompok
yang berhubungan dengan aktivitas kontrol (p=0,92). Sedangkan pada
Renin Angiotensin Aldosteron (RAA) tekanan darah diastolik, pasien pada
dapat mengakibatkan hipertensi kelompok perlakuan juga mengalami
diwariskan. penurunan yang signifikan yaitu 2,8
Hasil analisis data menemukan mmHg (p=0,01), dan tidak terjadi
bahwa terdapat perbedaan yang perubahan berarti pada tekanan darah
signifikan pada tekanan darah sistolik dan diastolik kelompok kontrol (p=0,13).
diastolik pretest dan posttest pada McGowan, et al, (2007) dalam
kelompok perlakuan. Owen, Wiles dan penelitian berjudul Isometric Handgrip
Swaine (2010) dalam meta-analisisnya Training Improves Local Flow-Mediated
membuktikan bahwa latihan isometrik Dialation in Medical Hypertensives juga
yang kurang dari satu jam per minggu menjelaskan bahwa mekanisme adaptasi
dapat menurunkan tekanan darah secara merupakan teori yang mendasari
signifikan, sehingga disarankan agar penurunan tekanan darah akibat latihan
latihan isometrik dijadikan kebiasaan isometrik. Secara fisiologis terdapat

Volume 5, Nomor 3, Desember 2017 157


Community of Publishing in Nursing (COPING), ISSN: 2303-1298

mekanisme shear stress yang diakibatkan perlakuan. Sehingga ada pengaruh latihan
oleh stimulus iskemik yang berakibat isometrik terhadap tekanan darah pasien
pada meningkatnya aliran darah pada hipertensi di Wilayah Kerja UPT
pembuluh darah distal. Mekanisme ini Puskesmas Banjarangkan I.
menginduksi adanya pelepasan Untuk menyikapi proses dan hasil
vasodilator potensial yaitu NO- pada penelitian ini, maka peneliti
endotelium yang menyebabkan menyampaikan beberapa saran, yaitu:
vasodilatasi sehingga terjadi penurunan perlu kerjasama berbagai pihak dalam
resistensi perifer. menurunkan jumlah pasien dengan
Selain mekanisme fisiologis, hipertensi dan mencegah terjadinya
menurut Millar, MacDonald, Bray & hipertensi. Perawat memegang peranan
McCartney, (2009) dalam penelitiannya penting dalam melakukan promosi gaya
yang berjudul Isometric Handgrip hidup sehat demi mencegah hipertensi.
Exercise Improve Acute Neurocardiac Pasien hipertensi diharapkan secara aktif
Regulation, secara neurologis latihan dan kooperatif melakukan modifikasi
isometrik dapat meningkatkan kontrol gaya hidup sebagai regimen efektif dalam
tubuh terhadap sistem neurokardiak yang tatalaksana hipertensi.
memengaruhi saraf simpatis. Hal ini Sedangkan untuk menyikapi
menyebabkan adanya respon vagal yang keterbatasan penelitian ini, peneliti
mengakibatkan terjadinya penurunan menyarankan agar penelitian ini dapat
kontraktilitas jantung. Penurunan dilanjutkan dengan desain yang lebih
resistensi perifer dan penurunan baik dan dengan pengontrolan lebih ketat
kontraktilitas jantung menyebabkan terhadap faktor-faktor lain yang
penurunan tekanan darah (Guyton & berhubungan.
Hall, 2006). Dalam penelitian ini, tidak
dapat dikaji mekanisme pasti penurunan DAFTAR PUSTAKA
tekanan darah oleh adanya latihan Badan Penelitian dan Pengembangan
isometrik. Namun ditemukan bahwa Kesehatan (2013) Riset kesehatan
selain menurunkan tekanan darah, dasar. Jakarta: Kementerian
responden juga terlihat lebih rileks yang Kesehatan RI.
diakibatkan oleh adanya relakssi otot
pascalatihan. Corwin, E. J. (2009). Handbook of
Kurangnya alat yang dibutuhkan pathophysiology. Edisi 3.
serta waktu luang responden berbeda- Diterjemahkan oleh Nike Budhi
beda mengakibatkan peneliian ini Subekti. Jakarta: Penerbit Buku
mengalami keterbatasan karena tidak Kedokteran EGC.
dilakukan secara serentak. Selain itu,
Debra, J.C, Dieberg, G., Hess, N.C.,
dalam proses penelitian ini, tidak
Millar, P.J., Smart, N.A. (2014)
dilakukan pengontrolan faktor-faktor lain
Isometric exercise training for
yang dapat memengaruhi tekanan darah
blood pressure management: A
(intake garam, aktivitas fisik, serta stres
systematic review and meta-
psikologis) sehingga hasil penelitian ini
analysis. ProQuest public health.
dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor
Page 327. 83,3
tersebut.
Devereux, G.R., Wiles, J.D., Swaine, I.L.
SIMPULAN DAN SARAN (2010) Reductions in resting blood
Dari penelitian ini dapat pressure after 4 weeks of isometric
disimpulkan bahwa Terdapat perbedaan exercise training. Springer eur j
yang signifikan antara rerata tekanan appl physiol. 109: 601-606. DOI
darah responden kelompok kontrol dan 10.1007/s00421-010-1394-x

Volume 5, Nomor 3, Desember 2017 158


Community of Publishing in Nursing (COPING), ISSN: 2303-1298

Guyton, A.C., Hall, J.E. (2006) Buku ajar improve acute neurocardiac
fisologi kedokteran. Edisi 11. regulation. Eur j appl physiol.
Diterjemahkan oleh Irawati dkk. 107:509-515. DOI 10.1007/s00421-
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran 009-1142-2
EGC.
Millar, P.J., McGowan, C.L.,
Hinkle, J.L., Cheever, K.H. (2013). Cornelissen, V.A., Araujo, C.G.,
Brunner & Suddarth’s textbook of Swaine, I.L. (2013). Evidence for
medical surgical nursing the role of isometric exercise
13thedition. Philadelphia: training in reducing blood pressure:
Lippincott Williams & Wilkins Pty, Potential mechanism and future
Limited. directions. Springer international
publishing switzerland. Sport Med.
James, et al. (2014) 2014 Evidence-based DOI 10.1007/s40279-013-0118-x.
guideline for the management of
high high blood pressure in adult: NICE Clinical Guideline 127. (2011).
Report from the panel members Hypertension (clinical management
appointed to eighth joint national of primary hypertension in adults).
comitte (JNC 8). The Journal of the United Kingdom: National Institute
American Medical Association. for Health and Care Excellence
2014; 311(5):507-520 (NICE).
Kabo, P. (2008) Mengungkap Owen, A., Wiles, J., Swaine, I. (2010)
pengobatan penyakit jantung Effect of isometric exercise on
koroner. Jakarta: Gramedia Pustaka resting blood pressure: a meta-
Utama. analysis. Journal of human
hypertension. 24, 796-800. 0950-
Kenchaiah S, Sesso HD, Gaziano JM. 9240/I0
(2009) Body mass index and
vigorous physical activity and the Peters, P.G., Alessio, H. M., Hagerman,
risk of heart failure among men. A. E., Ashton, T., Nagy, S., Wiley,
Circulation;119:44-52. R.L. (2006). Short-term isometric
exercise reduces systolic blood
Kisner, C. & Colby, L.A. (2007). pressure in hypertension adults:
Therapeutic exercise: Foundation possible role of reactive oxygen
and teciques. Philadelphia: F.A. species. International journal of
Davis Company. cardiology 110(2):199-205.
Mancia, et.al. (2013) ESH and ESC Tomey, A.M. & Alligood, M. (2006).
guidelines. Journal of hypertension. Nursing theorist and their work.
31:1281–1357 Australia: Elsevier Health Science
McGowan, et.al. (2007) Isometric Weber, M.A., et,al. (2014). Clinical
handgrip training improves local practice guidelines for the
flow-mediated dialation in medical management of hypertension in the
hypertensives. Eur j appl physiol community: A statement by the
springer. 99:227-234. DOI american society of hypertension
10.1007/s00421-006-0337-z and the international society of
hypertension. The journal of
Millar, P.J., MacDonald, M.J., Bray,
clinical hypertension. DOI:
S.R., McCartney, N. (2009)
10.1111.jch.12237.
Isometric handgrip exercise

Volume 5, Nomor 3, Desember 2017 159


Community of Publishing in Nursing (COPING), ISSN: 2303-1298

Weir, M. R. (2005). Hypertension. Press.


United States America: Versa

Volume 5, Nomor 3, Desember 2017 160

Anda mungkin juga menyukai