Anda di halaman 1dari 7

PENGARUH SENAM GERMAS BENGKULU TERHADAP PERUBAHAN

TEKANAN DARAH LANSIA PENDERITA HIPERTENSI DIPUSKESMAS


LINGKAR BARAT TAHUN 2020
Valentino Febryandy, Sariman Pardosi, Agung Riyadi

Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Bengkulu, Jurusan Keperawatan


Jalan Indragiri Nomor 3 Padang Harapan Kota Bengkulu
Valentino.febryandy@gmail.com

Abstract: Hypertension is the cause of death of about 7.5 million deaths or accounts
for around 12.8% of the total deaths in the world and is the most disease affecting the
elderly compared to other diseases. Based on data obtained from the Lingkar Barat
Health Center in 2018 the number of elderly people with hypertension reached 804
people, one treatment that can control blood pressure is gymnastics. The purpose of
this study was to determine the effect of the Bengkulu’s Germas exercises on changes
in blood pressure of elderly people with hypertension. The type of research used
analytic studies with pre-experimental research designs. Sample was mild
hypertension sufferers with age ≤60 years, amounting to 29 people. The sampling
technique is Simple Random Sampling. Data analysis uses Paired sample T test. The
results of this study indicate there is an influence between the Germas Bengkulu
exercise on changes in blood pressure in elderly patients with hypertension before and
after Germas exercises with p value systolic blood pressure (p = 0,000), p value
diastolic blood pressure (p = 0,000). Bengkulu Germas Gymnastics is useful for
elderly people with hypertension to control and manage the disease they experience.
The germas Bengkulu gymnastics should be performed as an older alternative to
hypertensive control.
Keywords : hypertensions, elderly, bengkulu Germas Gymnastics, Blood Preasure
Abstrak: Hipertensi merupakan penyebab kematian sekitar 7,5 juta kematian atau
menyumbang sekitar 12,8% dari total kematian di dunia dan merupakan penyakit
terbanyak yang menyerang lansia dibandingkan dengan penyakit lainnya. Berdasarkan
data yang diperoleh data yang diperoleh dari Puskesmas Lingkar Barat tahun 2018
jumlah lansia penderita hipertensi mencapai 804 orang, salah satu penanganan yang
dapat mengontrol tekanan darah adalah senam. Tujuan penelitian untuk mengetahui
pengaruh senam Germas Bengkulu terhadap perubahan tekanan darah lansia penderita
hipertensi. Jenis penelitian ini menggunakan studi analitik dengan desain penelitian
pre-eksperimen. Sample adalah penderita hipertensi ringan dengan usia ≤60 tahun
yang berjumlah 29 orang. Teknik sampling adalah Simple Random Sampling. Analisa
data menggunakan uji Paired sample T test. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat
pengaruh antara senam Germas Bengkulu terhadap perubahan tekanan darah lansia
penderita Hipertensi sebelum dan sesudah senam Germas dengan p value tekanan
darah sistolik (p=0,000), p value tekanan darah diastolik (p=0,000). Senam Germas
Bengkulu hendaknya dilakukan sebagai alternatif lansia untuk pengendalian
hipertensi.
Kata kunci : senam germas bengkulu,lansia, tekanan darah, hipertensi
Lansia adalah seseorang yang mengakibatkan peningkatan angka kesakitan
telah memasuki usia 60 tahun keatas. (morbiditas) dan angka kematian (mortalitas).
Lansia merupakan kelompok umur pada Seorang yang mengalami Hipertensi ini
manusia yang telah memasuki tahap biasanya berpotensi mengalami penyakit lain
akhir dari fase kehidupannya. Kelompok seperti stroke dan penyakit jantung, batas
yang dikategorikan lansia ini akan normal tekanan darah adalah 120-140 mmHg
terjadi suatu proses yang disebut Aging tekanan sistolik dan 80-90 mmHg tekanan
Process atau proses penuaan. World diastolik (Bolarinwa, 2016).
Health Organization (2010). Hipertensi diperkirakan menyebabkan
Kawasan Asia tenggara pada tahun 7,5 juta kematian atau menyumbang sekitar
2016 memiliki populasi lansia sebesar 8% atau 12,8% dari total kematian. Hipertensi
sekitar 172 juta jiwa atau 7,2% dari jumlah menyebabkan kematian pada 45% penderita
total populasi. Selama kurun waktu hampir 50 penyakit jantung dan iskemik, 51% kematian
tahun (1971-2018), presentase penduduk pada penderita penyakit stroke haemoragik
lansia indonesia meningkat sekitar dua kali pada tahun 2008. Hipertensi terdaftar
lipat. Pada tahun 2018, presentase lansia disertifikat kematian sebagai penyebab utama
mencapai 9,27% atau sekitar 24,49 juta orang 63.119 kematian di Amerika pada tahun 2016
(World Health Organization 2016). Lansia di (AHA, 2017).
Indonesia didominasi oleh lansia muda Estimasi penderita hipertensi di
(kelompok umur 60-69 tahun) yang Provinsi Bengkulu pada tahun 2018 adalah
persentasenya mencapai 63,39 persen, sisanya 68.268 jiwa, dari jumlah estimasi tersebut
adalah lansia madya (kelompok umur 70-79 jumlah penderita hipertensi adalah 10.257
tahun) sebesar 27,92 persen, dan lansia tua orang (15%) penduduk yang didiagnosa
(kelompok umur 80+) sebesar 8,69 persen. hipertensi jika dibandingkan dengan tahun
Pada tahun 2018 setiap 100 orang penduduk 2017 terjadi peningkatan yang signifikan yaitu
usia produktif harus menanggung 15 orang 10,77% , dan untuk jumlah lansia penderita
penduduk lansia (Badan Pusat Stastistik 2018). hipertensi dari data Puskesmas Lingkar Barat
Makin bertambah usia, makin besar berjumlah 162 Jiwa (Dinkes Provinsi
kemungkinan seseorang mengalami Bengkulu 2018).
permasalahan fisik, jiwa, spiritual, ekonomi Pelaksanaan pencegahan dan
dan sosial. Berdasarkan riset kesehatan dasar pengobatan pada hipertensi dengan aktif
(Riskesdas) tahun 2013, penyakit terbanyak melakukan kegiatan fisik (olahraga),
pada lanjut usia terutama adalah penyakit tidak menurunkan atau mengendalikan berat badan,
menular antara lain, artritis (51,9%), stroke konsumsi alkohol, diet, mengurangi stres dan
(46,1%), masalah gigi-mulut (19,1%), berhenti merokok genetik serta farmakologi
Penyakit Paru Obstruktif Kronis (8,6%) , dalam penelitian yang tidak dapat
Diabetes Melitus (4.8) dan Hipertensi (57,6%) dikendalikan Canadian Hypertension
(Riskesdas, 2013). Education Program (2011).
Hipertensi adalah suatu keadaan
dimana seseorang mengalami peningkatan Senam Germas Bengkulu termasuk
tekanan darah diatas normal yang dalam senam aerobik low impact. Manfaat
senam yaitu untuk menjaga kesehatan jantung lansia. Pada saat pelaksanaan responden
dan stamina tubuh. Karena gerakan dari dikumpulkan di halaman depan puskesmas
Senam Germas (SEGAR) Bengkulu ini sangat untuk melaksanakan senam Germas Bengkulu,
mudah untuk dilakukan dan juga dapat sebelum dilakukan senam responden didata
meningkatkan daya tahan jantung dan paru- terlebih dahulu dan dilakukan pengukuran
paru, membakar lemak yang berlebihan di tekanan darah 30 menit sebelum senam
tubuh, mengencangkan tubuh dan mencegah Germas Bengkulu, Kemudian senam
timbulnya penyakit kardiovaskuler seperti dilakukan selama 17 menit dan dilakukan
stroke dan penyakit jantung. Mahardani (2010) pengukuran tekanan darah kembali 30-60
mengatakan dengan senam atau berolah raga menit setelah senam Germas Bengkulu.
kebutuhan oksigen dalam sel akan meningkat Pengambilan data primer peneliti mulai
untuk proses pembentukan energi, sehingga dengan mengukur tekana darah responden
terjadi peningkatan denyut jantung, sehingga terlebih dahulu. Pengukuran tekanan darah
dilakukan sebanyak 2 kali yaitu Pre: 30 menit
curah jantung dan isi sekuncup bertambah,
sebelum senam dan Post : 30-60 Menit setelah
dengan demikian tekanan darah akan senam. Proses pengukuran menggunakan
meningkat. Setelah berisitirahat pembuluh spignomanometer Gea. Data dalam penelitian
darah akan berdilatasi atau meregang, dan ini menggunakan data numeric dan dilakukan
aliran darah akan turun sementara waktu, editing, coding, sorting, dan tabulating,
sekitar 30-120 menit kemudian akan kembali setelah itu data diolah dengan menggunakan
pada tekanan darah sebelum senam program komputer.

Tujuan dari penelitian ini adalah HASIL


mengetahui pengaruh Senam Germas Karakteristik Tekanan darah Responden
Puskesmas Lingkar Barat
Bengkulu terhadap perubahan tekanan darah
pada lansia penderita hipertensi di puskesmas Tabel 1 karakteristik tekanan darah responden
sebelum dan sesudah senam germas Bengkulu
Lingkar Barat.

BAHAN DAN CARA KERJA Tekanan N Mean Median Sd Min 95% Ci


Populasi yang digunakan sebagai darah – For
Max Mean
subyek dalam penelitian ini yaitu Lansia Sistolik 29 147,55 147,70 5,366 140- 145,51-
berumur ≥ 60 tahun yang aktif melaksanakan Pre 150 149,59
Diastolik 29 98,24 98,80 3,967 87- 96,73-
senam di puskesmas Lingkar Barat. jumlah Pre 106 99,75
sampel yang diambil peneliti adalah 26 orang Sistolik 29 135,83 136,60 6,611 121- 133,32-
Post 150 138,35
dengan tambahan sample Drop Out sebanyak
Diastolik 29 92,29 92,20 3,304 83- 91,04-
10%, sehingga total sampe adalah 29 orang. Post 98 93,55
Sample diambil dengan teknik Simple Random Hasil analisi didapatkan bahwa rata-rata
sampling, lansia dipilih melalui undian di tekanan darah sistolik sebelum senam Germas
nomor absensi, senam dilakukan pada hari Bengkulu adalah 147,55 mmHg, dan CI for
kamis, jumat dan minggu selama 3 minggu, mean 145,51-149,59, sedangkan Rata-rata
setelah 3 minggu akan dilihat perubahan tekanan darah sistolik setelah senam Germas
tekanan darah sistolik dan diastolik pada Bengkulu selama 3 minggu adalah 135,83
mmHg, dan CI 133,32-138,35. Rata-rata Dari hasil diatas diketahui Selisih
tekanan darah diastolik sebelum senam antara diastolik sebelum Senam dengan
Germas Bengkulu adalah 98,24 mmHg, dan diastolik setelah senam adalah 43,538 mmHg.
CI for mean 96,73-99,75, sedangkan Rata-rata Dan nilai Sig ( 2-Tailed) adalah sebesar p
tekanan darah diastolik setelah senam Germas 0,000 < α=0,05, Ada pengaruh senam Germas
Bengkulu selama 3 minggu adalah 92,29 Bengkulu terhadap perubahan tekanan darah
mmHg, dan CI for mean 91,04-93,55. lansia.
Setelah dilakukan uji normalitas data
dan hasil analisis menunjukan data PEMBAHASAN
berdistribusi normal dengan nilai p > 0.05
sehingga untuk analisis berikutnya digunakan Gambaran Karakteristik Responden
uji Parametis yaitu Uji Pairate sample T test. Hasil penelitian yang telah dilakukan
pada 29 responden didapatkan bahwa secara
Tabel 2 Pengaruh senam germas Bengkulu terhadap umum rata-rata usia responden adalah 64,31
perubahan Tekanan darah Sistolik
tahun, dan jenis kelamin responden pada
Menggunakan Uji T test
penelitian ini sebagian besar adalah
perempuan yaitu sebanyak 20 orang atau
Mean SD Std.Eror CI for P Value
69,0%. penelitian yang dilakukan Lewa
Mean Mean
(2010) menunjukkan bahwa umur lansia yang
95%
Pre_sistolik - 11,721 6,047 1,123
terkena hipertensi berada pada rentang umur
9,420- 0,000
Post_sistolik 60-69 tahun sebanyak 36,1 % dan pada umur
14,021
≥70 tahun sebanyak 63,9%.
Pada lanjut usia terjadi perubahan
Dari tabel diatas diketahui Selisih struktur dan fungsi pembuluh darah, yaitu sifat
antara sistolik sebelum senam Germas elastisitas pembuluh darah menjadi berkurang
Bengkulu dengan sistolik setelah senam dan terjadinya kekakuan pada dinding
Germas Bengkulu adalah 11,721 mmHg. nilai pembuluh darah arteri, sehingga
Sig ( 2-Tailed) adalah sebesar p 0,000 < pengembangan pembuluh darah menjadi
α=0,05. terganggu (Potter & Perry 2005).
penelitian yang dilakukan oleh Arif
Tabel 3 Pengaruh senam germas Bengkulu terhadap
perubahan Tekanan darah Diastolik
(2013) menyatakan bahwa responden yang
Menggunakan Uji T test memiliki jenis kelamin wanita yang memiliki
hipertensi sebesar 53,57%. Jenis kelamin dapat
Mean SD Std.Eror CI for P Value
mempengaruhi tekanan darah yang dapat
Mean Mean
dikaitkan dengan usia individu. Terdapat
95%
perbedaan jenis kelamin dalam hubungan
Pre_Diastolik - 43,538 6,433 1,195
41,091- 0,000
antara usia dan tekanan darah sistolik. Pria
Post_Diastolik
memiliki tekanan darah sitolik lebih tinggi
45,985
dibandingkan wanita selama dewasa awal dan
dewasa tengah, sedangkan wanita cenderung
memiliki tingkat tekanan darah sistolik lebih mengurangi resiko terhadap stroke sampai 14-
tinggi setelah dekade keenam. 17 % dan menurunkan resiko terhadap
Pengaruh Senam Germas Bengkulu penyakit kardiovaskuler sebesar 9%.
terhadap Perubahan Tekanan Darah Olahraga seperti senam Germas dapat
Lansia Penderita Hipertensi merangsang baroreseptor yang merupakan
Pada penelitian ini didapatkan hasil bahwa refleks paling utama dalam mengontrol
ada pengaruh senam Germas Bengkulu regulasi denyut jantung dan tekanan darah.
terhadap perubahan tekanan darah sistolik dan Baroreseptor menerima rangsangan dari
diastolik pada lansia penderita hipertensi peregangan atau tekanan yang berlokasi di
dengan p value 0,000. Hasil penelitian ini arkus aorta dan sinus karotikus. Pada saat
sesuai dengan penelitian Jatiningsih (2016) tekanan darah arteri meningkat dan arteri
menyatakan bahwa setelah dilakukan menegang, reseptor-reseptor ini dengan cepat
perlakuan senam selama 3 kali dalam 1 mengirim impuls nya ke pusat vasomotor
minggu selama 3 minggu pada kelompok mengakibatkan vasodilatasi pada arteriol dan
umur 57-65 tahun, ditemukan ada perbedaan vena serta perubahan tekanan darah. Dilatasi
yang bermakna pada tekanan sistolik dan arteriol menurunkan tahanan perifer dan
diastolik dengan nilai p value 0,001< α 5%. dilatasi vena menyebabkan darah menumpuk
Peningkatan oksigen dan glukosa dapat pada vena sehingga mengurangi aliran balik
untuk membentuk ATP dapat dilakukan vena, dan dengan demikian menurunkan curah
dengan olahraga. Olahraga menyebabkan jantung.  Impuls aferen suatu baroreseptor
pembuluh darah mengalami pelebaran yang mencapai jantung akan merangsang
(vasodilatasi) serta terbukanya pembuluh aktivitas saraf parasimpatis dan menghambat
darah yang belum terbuka sehingga aliran pusat simpatis (kardioaselerator) sehingga
darah ke sel dan jaringan meningkat (Darmojo, menyebabkan penurunan denyut jantung dan
2012). Hasil penelitian ini juga didukung oleh daya kontraktilitas jantung.
penelitian yang dilakukan oleh Sumartini
(2019) bahwa terdapat pengaruh senam
hipertensi pada lansia dengan p value < 0,05, KESIMPULAN DAN SARAN
Rata- rata usia responden di Puskesmas
senam dilaksanakan selama dua kali dalam Lingkar barat adalah 64,31 tahun dan sebagian
seminggu selama 4 minggu.. Hasil penelitian besar jenis kelamin responden (69,0%) adalah
ini juga sesuai dengan teori Dalimartha (2013) perempuan. Rata-rata tekanan darah sistolik
yang menjelaskan bahwa peningkatan kegiatan sebelum senam yaitu 147,55 mmHg, dan
fisik atau olahraga secara teratur dapat untuk rata-rata tekanan darah diastolik
menurunkan tekanan darah, mengurangi resiko sebelum senam yaitu 98,24 mmHg Rata-rata
tekanan darah sistolik setelah senam yaitu
stroke, serangan jantung dan penyakit jantung
135,83 mmHg, dan untuk tekanan darah
dan pembuluh darah lainnya. Olahraga rata- diastolik rata-rata setelah senam yaitu 92,29
rata menurunkan tekanan darah 5-10 mmHg mmHg. Tekanan darah sebelum senam
serta pengaruh dari penurun tekanan darah ini Germas Bengkulu dan sesudah Senam Germas
dapat berlangsung sampai 22 jam setelah olah Bengkulu berdasarkan nilai Sistolik (p= 0,000
raga. Penurunan tekanan darah sistolik dan < 0,05) dan Diastolik (p= 0,000 < 0,05). Ada
diastolik sebanyak 2 mmHg, Dapat pengaruh Senam Germas Bengkulu terhadap
perubahan tekanan darah lansia penderita 27(4), 415-433.e2.
hipertensi. https://doi.org/10.1016/j.cjca.2011.03.015
Dapat di harapkan Senam Germas Bengkulu Darmojo R.B. (2012). Buku Ajar Geriatri.
dapat menjadi alternatif bagi masyarakat Edisi ke-3, Balai Penerbit Fakultas
terkhususnya bagi lansia sebagai sarana Kedokteran Universitas Indonesia.
pegendalian hipertensi. Jakarta.
Dalimartha, dkk. (2013). Care Your Self:
DAFTAR RUJUKAN Hypertention, Jakarta ; Penebar plus
dengan Kejadian Hipertensi pada
Arif, D., & Hartinah, D. (2013). FACTORS Lansia Di Pusling Desa Kumplit UPT
RELATING TO THE INCIDENT OF Puskesmas
HYPERTENSION IN ELDERLY IN Dinas Kesehatan Kota Bengkulu. (2018).
KLUMPIT VILLAGE MOBILE Profil kesehatan kota Bengkulu tahun
COMMUNITY HEALTH CENTER 2018. Dinkes Kota Bengkulu
OF GRIBIG COMMUNITY HEALTH
CENTER , DISTRICT KUDUS. 18– Jatiningsih, K. (2016). Pengaruh senam lansia
34. terhadap tekanan darah pada lanjut
AHA (American Hearth Association) 2017. usia dengan hipertensi di posyandu
Guidline for the Prevention, lanjut usia di desa wotgaleh
Detection, Evaluation, and sukoharjo.
Management of High Blood Pressure. Lewa, dkk. (2010), Faktor-faktor resiko
AHA Hipertensi sistolik terisolasi pada
https://doi.org/10.1161/HYP.000000000 lanjut usia. Vol 26. No. 4.
0000065 Yogjakarta; jurnal. Berita Kedokteran
Badan Pusat Statistik. (2018). Statistik Indonesia
penduduk usia lanjut 2018. BPS Mahardani, N. M. A. F. (2010). Pengaruh
Senam Jantung sehat terhadap
Bolarinwa.O,A.,Ameen,.sanya,E,O,.Kolo,P,M, penurunan tekanan darah pada
.Durowade, K,A,. Uthman, M.B.D,.
penderita hipertensi di klub jantung
Ougunmodede, J.A,.Biliaminu,S.A,.
Odeighm L.O,. Akande, T.M,. sehat klinik kardiovaskuler Rumah
(2016), Pattern and predictive Sakit Hospital Cinere Tahun 2010.
Factors of Health-related Quality of Sumartini. (2019). Pengaruh senam hipertensi
Life of Patiens with Hypertension, terhadap tekanan darah lansia
Diabetes and Concomitant dengan hipertensi di wilayah kerja
Hypertension with Diabetes in puskesmas Cakranegara tahun.
Ilorion Nigeri., Nigerian postgraduate Jurnal keperawatan terpadu, vol 1,no
Medical Journal, 23 :182-190 2.
https://doi.org/10.4103/1117- World Health Organization. (2010). The
1936.196252 World Health Organization Quality
of Life (WHOQOL) – BREF. Edition.
Canadian Hypertension Education program. USA : Jhon Wiley & Sons.
(2011). The 2011 Canadian Hypertension
Education Program Recommendations for
the Management of Hypertension : Blood
Pressure Measurement , Diagnosis ,
Assessment of Risk , and Therapy. CJCA,

Anda mungkin juga menyukai