Abstract: Hypertension is the cause of death of about 7.5 million deaths or accounts
for around 12.8% of the total deaths in the world and is the most disease affecting the
elderly compared to other diseases. Based on data obtained from the Lingkar Barat
Health Center in 2018 the number of elderly people with hypertension reached 804
people, one treatment that can control blood pressure is gymnastics. The purpose of
this study was to determine the effect of the Bengkulu’s Germas exercises on changes
in blood pressure of elderly people with hypertension. The type of research used
analytic studies with pre-experimental research designs. Sample was mild
hypertension sufferers with age ≤60 years, amounting to 29 people. The sampling
technique is Simple Random Sampling. Data analysis uses Paired sample T test. The
results of this study indicate there is an influence between the Germas Bengkulu
exercise on changes in blood pressure in elderly patients with hypertension before and
after Germas exercises with p value systolic blood pressure (p = 0,000), p value
diastolic blood pressure (p = 0,000). Bengkulu Germas Gymnastics is useful for
elderly people with hypertension to control and manage the disease they experience.
The germas Bengkulu gymnastics should be performed as an older alternative to
hypertensive control.
Keywords : hypertensions, elderly, bengkulu Germas Gymnastics, Blood Preasure
Abstrak: Hipertensi merupakan penyebab kematian sekitar 7,5 juta kematian atau
menyumbang sekitar 12,8% dari total kematian di dunia dan merupakan penyakit
terbanyak yang menyerang lansia dibandingkan dengan penyakit lainnya. Berdasarkan
data yang diperoleh data yang diperoleh dari Puskesmas Lingkar Barat tahun 2018
jumlah lansia penderita hipertensi mencapai 804 orang, salah satu penanganan yang
dapat mengontrol tekanan darah adalah senam. Tujuan penelitian untuk mengetahui
pengaruh senam Germas Bengkulu terhadap perubahan tekanan darah lansia penderita
hipertensi. Jenis penelitian ini menggunakan studi analitik dengan desain penelitian
pre-eksperimen. Sample adalah penderita hipertensi ringan dengan usia ≤60 tahun
yang berjumlah 29 orang. Teknik sampling adalah Simple Random Sampling. Analisa
data menggunakan uji Paired sample T test. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat
pengaruh antara senam Germas Bengkulu terhadap perubahan tekanan darah lansia
penderita Hipertensi sebelum dan sesudah senam Germas dengan p value tekanan
darah sistolik (p=0,000), p value tekanan darah diastolik (p=0,000). Senam Germas
Bengkulu hendaknya dilakukan sebagai alternatif lansia untuk pengendalian
hipertensi.
Kata kunci : senam germas bengkulu,lansia, tekanan darah, hipertensi
Lansia adalah seseorang yang mengakibatkan peningkatan angka kesakitan
telah memasuki usia 60 tahun keatas. (morbiditas) dan angka kematian (mortalitas).
Lansia merupakan kelompok umur pada Seorang yang mengalami Hipertensi ini
manusia yang telah memasuki tahap biasanya berpotensi mengalami penyakit lain
akhir dari fase kehidupannya. Kelompok seperti stroke dan penyakit jantung, batas
yang dikategorikan lansia ini akan normal tekanan darah adalah 120-140 mmHg
terjadi suatu proses yang disebut Aging tekanan sistolik dan 80-90 mmHg tekanan
Process atau proses penuaan. World diastolik (Bolarinwa, 2016).
Health Organization (2010). Hipertensi diperkirakan menyebabkan
Kawasan Asia tenggara pada tahun 7,5 juta kematian atau menyumbang sekitar
2016 memiliki populasi lansia sebesar 8% atau 12,8% dari total kematian. Hipertensi
sekitar 172 juta jiwa atau 7,2% dari jumlah menyebabkan kematian pada 45% penderita
total populasi. Selama kurun waktu hampir 50 penyakit jantung dan iskemik, 51% kematian
tahun (1971-2018), presentase penduduk pada penderita penyakit stroke haemoragik
lansia indonesia meningkat sekitar dua kali pada tahun 2008. Hipertensi terdaftar
lipat. Pada tahun 2018, presentase lansia disertifikat kematian sebagai penyebab utama
mencapai 9,27% atau sekitar 24,49 juta orang 63.119 kematian di Amerika pada tahun 2016
(World Health Organization 2016). Lansia di (AHA, 2017).
Indonesia didominasi oleh lansia muda Estimasi penderita hipertensi di
(kelompok umur 60-69 tahun) yang Provinsi Bengkulu pada tahun 2018 adalah
persentasenya mencapai 63,39 persen, sisanya 68.268 jiwa, dari jumlah estimasi tersebut
adalah lansia madya (kelompok umur 70-79 jumlah penderita hipertensi adalah 10.257
tahun) sebesar 27,92 persen, dan lansia tua orang (15%) penduduk yang didiagnosa
(kelompok umur 80+) sebesar 8,69 persen. hipertensi jika dibandingkan dengan tahun
Pada tahun 2018 setiap 100 orang penduduk 2017 terjadi peningkatan yang signifikan yaitu
usia produktif harus menanggung 15 orang 10,77% , dan untuk jumlah lansia penderita
penduduk lansia (Badan Pusat Stastistik 2018). hipertensi dari data Puskesmas Lingkar Barat
Makin bertambah usia, makin besar berjumlah 162 Jiwa (Dinkes Provinsi
kemungkinan seseorang mengalami Bengkulu 2018).
permasalahan fisik, jiwa, spiritual, ekonomi Pelaksanaan pencegahan dan
dan sosial. Berdasarkan riset kesehatan dasar pengobatan pada hipertensi dengan aktif
(Riskesdas) tahun 2013, penyakit terbanyak melakukan kegiatan fisik (olahraga),
pada lanjut usia terutama adalah penyakit tidak menurunkan atau mengendalikan berat badan,
menular antara lain, artritis (51,9%), stroke konsumsi alkohol, diet, mengurangi stres dan
(46,1%), masalah gigi-mulut (19,1%), berhenti merokok genetik serta farmakologi
Penyakit Paru Obstruktif Kronis (8,6%) , dalam penelitian yang tidak dapat
Diabetes Melitus (4.8) dan Hipertensi (57,6%) dikendalikan Canadian Hypertension
(Riskesdas, 2013). Education Program (2011).
Hipertensi adalah suatu keadaan
dimana seseorang mengalami peningkatan Senam Germas Bengkulu termasuk
tekanan darah diatas normal yang dalam senam aerobik low impact. Manfaat
senam yaitu untuk menjaga kesehatan jantung lansia. Pada saat pelaksanaan responden
dan stamina tubuh. Karena gerakan dari dikumpulkan di halaman depan puskesmas
Senam Germas (SEGAR) Bengkulu ini sangat untuk melaksanakan senam Germas Bengkulu,
mudah untuk dilakukan dan juga dapat sebelum dilakukan senam responden didata
meningkatkan daya tahan jantung dan paru- terlebih dahulu dan dilakukan pengukuran
paru, membakar lemak yang berlebihan di tekanan darah 30 menit sebelum senam
tubuh, mengencangkan tubuh dan mencegah Germas Bengkulu, Kemudian senam
timbulnya penyakit kardiovaskuler seperti dilakukan selama 17 menit dan dilakukan
stroke dan penyakit jantung. Mahardani (2010) pengukuran tekanan darah kembali 30-60
mengatakan dengan senam atau berolah raga menit setelah senam Germas Bengkulu.
kebutuhan oksigen dalam sel akan meningkat Pengambilan data primer peneliti mulai
untuk proses pembentukan energi, sehingga dengan mengukur tekana darah responden
terjadi peningkatan denyut jantung, sehingga terlebih dahulu. Pengukuran tekanan darah
dilakukan sebanyak 2 kali yaitu Pre: 30 menit
curah jantung dan isi sekuncup bertambah,
sebelum senam dan Post : 30-60 Menit setelah
dengan demikian tekanan darah akan senam. Proses pengukuran menggunakan
meningkat. Setelah berisitirahat pembuluh spignomanometer Gea. Data dalam penelitian
darah akan berdilatasi atau meregang, dan ini menggunakan data numeric dan dilakukan
aliran darah akan turun sementara waktu, editing, coding, sorting, dan tabulating,
sekitar 30-120 menit kemudian akan kembali setelah itu data diolah dengan menggunakan
pada tekanan darah sebelum senam program komputer.