DISUSUN OLEH:
NAMA :Yunita
NIM : 2222614099P
1
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
World Health Organization (WHO) 2019, Hipertensi atau tekanan darah tin
ggi adalah kondisi dimana tekanan darah berada pada 130/80 mmHg atau lebih. 1
miliar penduduk dunia menderita hipertensi, dua pertiga diantaranya berada dine
terus meningkat diprediksikan pada tahun 2025 nanti sekitar 29% orang dewasa d
8 juta orang, setiap tahun 1,5 juta kematian akan terjadi di Asia tenggara, yang se
ebanyak 25, 8 % dan Prevelensi hipertensi pada tahun 2018 sebanyak 34, 1 %. Pr
25-34 tahun sebanyak 20,1 %, umur 35-44 tahun sebanyak 31,6, umur 45-54 tahu
n sebanyak 45,3 %, umur 55-64 tahun sebanyak 55,2 %, umur 65-74 tahun seban
berusia diatas 20 tahun dan punyaknya mencapai usia 75 tahun (AHA, 2018).
3
mbuluh darah otak, stroke, gagal ginjal, gagal jantung, sindrom metabolik dan ba
hkan kematian. Dampak dari hipertensi apabila tidak dikontrol dengan baik, dapa
t menimbulkan kerusakan organ tubuh, baik secara langsung maupun tidak langs
ung, kerusakan organ-organ target yang umum ditemui pada pasien hipertensi ad
alah jantung, yang terdiri dari, hipertensi ventrikel kiri, angina atau infark otakya
ng bisa mengakibatkan stroke atau transisten ischemic attack, penyakit ginjal kro
Senam yang dilakukan untuk menurunkan tekanan darah tinggi sudah banyak ter
apinyaseperti, senam tera, yoga, senam kegel dan salah satunya senam ergonomis
(Sandi, 2017).Hipertensi bila tidak segera diatasi dengan cepat dapat mengakibat
kan terjadinya peningkatan Curah jantung sehingga akan terjadinya kontriksi per
ifer perkapiler, peningkatan tekanan vaskuler yang bias membuat hipertopi ventr
ikel yang berujung pada gagal jantung dan distritmia. Peningkatan tekanan terjadi
pada vaskuler serebral yang bias menyebabkan terjadinya rupture serebral atau p
ecahnya pembuluh darah otak yang berujung pada stroke dan kelumpuhan (Aspia
ni,2017) .
4
Beberapa jenis senam yang biasa dilakukan oleh penderita hipertensi untu
k menurunkan tekanan darah, anatara lain senam jantung sehat, senam hipertensi ,
senam lansia ,senam ergonomis ataupun senam yoga. Aktifitas fisik yang bisa dil
n gerakan didalam senam ergonomis mempunyai banyak manfaat yang luar biasa
is dapat dilakukan secara rutin selama 2-3 kali dalam seminggu dengan durasi ku
Senam ergonomis adalah metode yang praktis dan efektif dalam menur
unkan tekanan darah pada hipertensi dimana dapat memelihara kesehatan tubuh.
Senam ergonomis ialah senam yang langsung membuka, membersihkan dan men
nomis merupakan kombinasi dari gerakan otot dan pernafasan, pada saat gerakan
berdiri sempurna seluruh saraf menjadi satu titik pada pengendalian diotak dan sa
at itu pikiran dikendalikan oleh kesadaran akal untuk sehat dan bugar, pada saat b
adan membungkuk dalam gerakan tunduk syukur dan memasok oksigen ke kepal
a menambah aliran darah kebagian atas tubuh terutama kepala yang dapat mensti
mulasikan respon relaksasi tubuh kita dari ketenangan fisik dan mental
(Wrotosongko,2015).
Didapatkan Data hipertensi dalam tiga tahun terakhir pada tahun 2019
mencapai 730 orang yang mengalami hipertensi, pada tahun 2020 jumlah pasien
dengan hipertensi mengalami penurunan dengan jumlah 319 orang, dan tahun
5
2021 jumlah pasien dengan hipertensi mengalami kenaikan lagi dengan jumlah
341 orang. Berdasarkan Survey yang dilakukan pada bulan Desember Tahun
darah 140/90 mmHg sebanyak 3 orang, tekanan darah 150/100 mmHg sebanyak
4 orang , dan 170/90 mmHg sebanyak 3 orang. Puskesmas Simpang Periuk juga t
erdapat adanya program yang dijalankan antara lain, kegiatan pemeriksaan dan p
n pada pasien. Dalam program tersebut Senam Ergonomis bisa dimasukkan kedal
B. Rumusan Masalah
masalah dalam penelitian ini adalah “Masih Banyaknya Pasien Hipertensi Yang
2022”.
C. Pertanyaan Penelitian
6
apakah ada pengaruh Senam Ergonomis Terhadap Tekanan Darah Pada Pasien H
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
mpang Periuk.
2. Tujuan Khusus
riuk.
b. Mengetahui nilai rata-rata tekanan darah sistolik dan diastolik sesudah dibe
iuk.
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
ahuan dan menambah informasi khususnya bagi ilmu keperawatan terkait inte
7
rvensi Senam Ergonomis yang dapat membantu pasien hipertensi agar dapat m
eminimalisir tekanan darah, menjadi salah satu bacaan yang bermanfaat untuk
2. Manfaat Praktis
F. Keaslian Penelitian
leh:
1. (Jumari & Windi Indriani , 2021), dengan jurnal penelitian yang berjudul “ Pe
itatif dengan desain penelitian pra eksperimental one group pretest- postest, Re
sponden penelitian ini adalah lansia yang berjumlah 20 orang yang mengalami
elitian didapatkan nilai rata-rata tekanan darah sistolik sebelum diberikan interv
ensi adalah 155 mmHg dan sedudah diberikan intervensi adalah 140 mmHg sert
a tekanan darah diastolic sebelum diberikan intervensi adalah 93 mmHg dan ses
anya pengaruh terapi senam ergonomic terhadap penurunan tekanan darah pada
darah tinggi sudah banyak terapinya seperti senam yoga ataupun senam
ergonomis.
2. (Suwanti & Purwaningsih Puji, 2019) dengan jurnal penelitian yang berjudul “P
i”. Penelitian ini menggunakan pre experiment one group pre-test dan pos-test
design. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 15 orang lansia dengan Hiperten
al). Dan didapatkan ada pengaruh yang signifikan senam ergonomic terhadap si
hipertensi pada lansia tentunya dapat mengakibatkan efek samping yang lebih
serius sehingga terapi non farmakologis bisa menjadi pilihan karena memiliki
gerakan, namun bila dilakukan secara konsisten dan kontinue maka akan akan
3. (lily yanti et all, 2021 ) dengan jurnal penelitian yang berjudul “Senam Ergono
mic Menurunkan Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi” dalam penelitian ini
dekatan pre-test dan pos-test, populasi dalam penelitian ini adalah semua pende
sudah ditetapkan berdasarkan kriteria inklusi, dan eklusi, peneliti pun melakuka
n penelitian pada bulan juli sampai bulan agustus tahun 2020. Hasil penelitian y
ang dilakukan didapatkan ada perbedaan yang bermakna dalam menurunkan tek
anan darah diastole pada senam ergonomik dimana didapatkan hasil p value nya
Menurut Lili Yanti et all, mengatakan hipertensi bila tidak segera diatasi
membuat hipertopi ventrikel yang berujung pada gagal jantung dan distritmia.
terjadinya ruptur serebral atau pecah pembuluh darah otok yang berujung pada
diikuti oleh para pesertanya supaya dapat menghasilkan hasil yang optimal.
4. (Solihul Huda & Galia Wardha, 2020) dengan jurnal penelitian yang berjudul “
eliti adalah Quasy ekperimen dengan rancanagan pre-post dan with control gro
5 orang yang menderita hipertensi. Dalam penelitian ini didapatkan hasil bahwa
senam ergonomis efektif dalam menurunkan tekanan darah sistol pada hipertens
mengatakan bahwa salah satu aktivitas fisik yang bisa dilakukan penderita
ergonomis mempunyai manfaat yang luar biasa dalam pencegahan penyakit dan
2-3 kali seminggu dengan durasi kurang lebih 30 menit, akan melatih tubuh
5. ( Sri Muharni & Utari Christya Wardhani, 2018) dengan jurnal penelitian yang
berjudul “Penurunan Tekanan Darah Pada Lansia Hipertensi dengan Senam Erg
dalah One group time series design dengan mengintervensi satu kelompok saja t
aired T-test dan Annova Testbahwa tekanan darah mulai turun signifikan pada
minggu ke-4, dengan nilai p=0,00 untuk tekanan darah systole dan 0,00 untuk t
hipertensi masih belum efektif karena sering sekali menimbulkan efek samping
yang berbahaya dalam jangka panjang. Terapi non farmakologi terbukti banyak
praktis, egektif, efiseien dan logis dalam memelihara kesehatan tubuh manusia.
otak.
gerakan fitnes yang lebih rumit dan melelahkan.gerakan senam ergonomis ini
merupakan gerakan yang umum dilakukan sehari-hari oleh setiap orang karena
dasar dari senam ergonomis ini adalah setiap orang pasti mampu melakukannya
walaupun dilakukan oleh orang baru pertama kali melakukan gerakan senam
ini, namun tidak akan menimbulkan efek samping, baik pada saat melakukan
bahwa, terdapat perasamaan hasil penelitian pada kelima jurnal yang berisikan
fakta dan teori dari hasil penelitian kelima artikel tersebut, bahwa dari kelima
tekanan darah. Pada kelima artikel penelitian ini juga memiliki persamaan
dalam tujuan dan manfaat dari penerapan terapi senam ergonomis yaitu dapat
didapatkan pula perbedaan pada kelima artikel penelitian yaitu perbedaan pada
jumlah sampel penelitian pada tiap artikel penelitian yaitu pada artikel 1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Hipertensi
1. Definisi
ngalami peningkatan tekanan darah diatas normal dan mengakibatkan angka kesakit
an dan kematian paling tinggi didunia. Tekanan darah dikatakan tinggi apabila terjad
i peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg. Hipetensi atau tekanan da
rah tinggi merupakan salah satu penyait degenerative yang paling banyak ditemukan
ecara abnormal dan terus menerus pada beberapa kali pemeriksaan tekanan darah ya
ng disebabkan satu atau beberapa factor resiko yang tidak berjalan sebagaimana mes
tinya dalam mempertahankan tekanan darah secara normal (Brunner & Suddarth, 20
15).
2. Etiologi
Hipertensi primer atau esensial adalah hipertensi yang belum diketahi penyebab
nya, hipertensi primer dapat didefinisikan suatu kondisi dimana terjadi tekanan
darah tinggi sebagai akibat atau dampak dari gaya hidup seseorang dan faktor li
kelebihan berat badan bahkan sampai obesitas merupakan pencetus awal terjadi
nya tekanan darah tinggi (Syam, N. 2016). Hipertensi primer juga dapat disebab
kan oleh keturunan, umur, jenis kelamin, tekanan psikologis, stress, kegemukka
b. Hipertensi sekunder adalah kenaikan tekanan darah yang terjadi akibat proses
dasar yang dapat diidentifikasi. Penyebab umum lain hipertensi sekunder yang d
dur (Lemone, 2016). Hipetensi sekunder juga disebabkan penyakit lain seperti p
017).
Penyebab hipertensi pada orang dengan lanjut usia adalah terjadi perubahan-per
ubahan pada:
Tabel 2
Klasifikasi Hipertensi
Sistolik Diastolik
Sumber : Majid,2017
4. Patofisiologi
emiliki penyakit dasar gunjal atau adrenal yang menyebabkan peningkatan tekanan da
rah. Namun, masih belum ada penyebab tunggal yang dapat diidentifikasi. Kondisi ini
lah yang disebut sebagai “ Hipertensi Esensial “. Sejumlah mekanisme fisiologis terlib
at dalam pengaturan tekanan darah normal, yang kemudian dapat turut berperan dalam
a. Arterosklerosis
c. Baroreseptor
d. Renin secretion
n pembentukan plaque. Pihak lain menemukan bahwa plaque berisi arteri yang menye
babkan tekanan darah meningkat. Peranan ahli gizi dalam pemasukan sodium dan hip
ertensi juga kontropersial. Studi empiris menyatakan terdapat hubungan antara tinggin
ya sodium pada individu yang berdampak pada tingginya tekanan darah. Sebaliknya t
katkan perlawanan periferal. Iskemia arteri ginjal menyebabkan pembebasan dari reni
n, precusor dari angiostensen II. Precusor ini menyebabkan kontriksi arteri dan menin
gkatnya tekanan darah, kelanjutan dari kontriksi pembuluh – pembuluh darah menyok
ong terjadinya vascular sclerosis dan merugikan pembuluh darah. Di sini, terdapat pen
ebalan intra- arteriolar dan penempatan kembali dari kelembutan otot dan garis jaringa
(Majid, 2017 ).
18
6. Manifestasi Klinis
Pada pemeriksaan fisik, tidak dijumpai kelainan apapun selain tekanan dara
h yang tinggi, tetapi dapat pula ditemukan perubahan pada retina, seperti perdarahan e
ksudat (kumpulan cairan), penyempitan pembuluh darah, dan pada kasus berat, edema
nifestasi yang khas sesuai sistem organ yang divaskularisasi oleh pembuluh darah bers
angkutan. Perubahan patologis pada ginjal dapat bermanifestasi sebagai nokturia (peni
ngkatan urinasi pada malam hari) dan azetoma (peningkatan nitrogen urea darah (BU
N) dan kreatinin). Keterlibatan pembuluh darah otak dapat menimbulkan stroke atau s
erangan iskemik transien yang bermanifestasi sebagai paralys sementara pada satu sisi
Wijaya & Putri (2016) menyebutkan bahwa sebagian besar gejala klinis tim
a. Nyeri kepala saat terjaga, kadang-kadang disertai mual dan muntah, akibat peningk
c. Ayunan langkah yang tidak mantap karena kerusakan susunan saraf pusat .
7. Pemeriksaan Penunjang
1) Pemeriksaan laboratorium
20
a. Hb/Ht : untuk mengkaji hubungan dari sel-sel terhadap volume cairan (viskosita
d. Urinalisa : darah, protein, glukosa, mengisyaratkan disfungsi ginjal dan ada Dia
betes Mellitus.
gian gelombang P adalah salah satu tanda dini penyakit jantung hipertensi.
5) Photo Dada Menunjukkan destruksi klasifikasi pada area katup, pembesaran jantu
ng
8. Penatalaksanaan Medis
1) Penatalaksanaan Nonfarmakologi
dup sangat penting dalam mencegah tekanan darah tinggi dan merupakan bagian ya
ngan rentang 18,5 – 24,9 kg/m2. BMI dapat diketahui dengan membagi berat ba
dan anda dengan tinggi badan anda yang telah dikuadratkan dalam satuan meter.
ndah kolesterol namun kaya dengan serat dan protein, dan jika berhasil menurun
kan berat badan 2,5 – 5 kg maka tekanan darah diastolik dapat diturunkan seban
yak 5 mmHg.
garam yaitu tidak lebih dari 100 mmol/hari (kira-kira 6 gr NaCl atau 2,4 gr gara
m/hari). Jumlah yang lain dengan mengurangi asupan garam sampai kurang dari
ndok teh/hari, dapat menurunkan tekanan darah sistolik sebanyak 5 mmHg dan t
ebihan. Peminum alkohol beresiko empat kali lebih besar mengalami hipertensi
ngan cara konsumsi diet tinggi buah dan sayur dan diet rendah lemak dengan ca
ra mengurangi asupan lemak total. Kalium dapat menurunkan tekanan darah den
gan meningkatkan jumlah natrium yang terbuang bersama air kencing. Dengan s
e. Menghindari Merokok
nya hipertensi, tetapi merokok dapat meningkatkan risiko komplikasi pada pasie
n hipertensi seperti penyakit jantung dan stroke, maka perlu dihindari mengkons
darah dan meningkatkan frekuensi denyut jantung serta tekanan darah. Maka pa
f. Penurunan Stress
erti yoga atau meditasi yang dapat mengontrol sistem saraf yang akhirnya dapat
Senam ergonomis adalah metode yang praktis dan efektif dalam mem
elihara kesehatan tubuh. Senam ergonomis merupakan senam yang dapat langsu
2. Pengobatan Farmakologi
a. Diuretik (Hidroklorotiazid)
9. Komplikasi
Wijaya dan Putri (2016) tekanan darah tinggi apabila tidak diobati dan ditan
ggulangi, maka dalam jangka panjang akan menyebabkan kerusakan arteri didalam tu
buh sampai organ yang mendapat suplai darah dari arteri tersebut. Komplikasi hiperte
1) Jantung
enyakit jantung koroner. Pada penderita hipertensi, beban kerja jantung akan men
ingkat, otot jantung akan mengendor dan berkurang elastisitasnya, yang disebut d
24
airan tertahan diparu maupun jaringan tubuh lain yang dapat menyebabkan sesak
2) Otak
3) Ginjal
ambat laun ginjal tidak mampu membuang zat-zat yang tidak dibutuhkan tubuh yan
g masuk melalui aliran darah dan terjadi penumpukan didalam tubuh. 4. Mata Pada
B. Tekanan Darah
embuluh. Tekanan maksimum darah digunakan pada dindingarteri ketika ventrikel kir
i pada jantung mendorong darah melalui katupaorta ke dalam aorta selama sistole. Te
kanan tertinggi tersebut dinamakantekanan sistolik. Pada orang dewasa yang sehat nor
malnya adalah 120 mmHg, perbedaan antara tekanan sistolik dan diastolik adalah teka
nan nadi.Jika tekanan nadi kecil menunjukkan adanya stroke volume yang kecil ataup
nurun. Tekanan terendah pada dinding arteri pada saat ini disebut tekanan diastolik. P
25
ada orang dewasa normalnya adalah 80 mmHg. Tekanan darah diukur dalam milimete
astolik. Sebagai contoh tekanan darah 120/80, maka 120 adalah tekanan sistolik dan 8
Sangat penting untuk mengetahui tekanan darah normal seseorang karena adanya p
erbedaan tekanan darah pada setiap individu. Peningkatan atau penurunan 20-30 m
mHg pada tekanan darah seseorang adalah bermakna, bahkan walaupun itu masih d
TABEL 3
PERKIRAAN TEKANAN DRAH DAN HIPERTENSI BERDASARKAN TIN
GKAT USIA
Usia Rata-Rata Tekanan D Normal Perkiraan Hi
arah pertensi
Tekanan darah tinggi adalah tekanan darah di atas normal. Bila penyebab hipertens
Sekunder. Sementara itu, bila penyebab tidak diketahui, maka disebut sebagai Hipe
rtensi Primer atau Essensial. Hipertensi merupakan penyakit umum. Hipertensi dias
g sangat serius. Sebagian besar menyebabkankematian dini dan kecacatan yang cuk
up serius.
Tekanan darah rendah adalah tekanan darah di bawah normal. Tekanandarah renda
h yang konsisten dapat terjadi umunya pada usia lanjut,misalkan pada sistolik terba
ca 90-115 mmHg namun terlihat tidak adaefek sakit. Dikatakan sebagai Hipotensi
pada saatberada dalam posisi berdiri atau tegak. Hal ini merupakan hasil darivasodi
latasi perifer tanpa peningkatan kompensasi dalam curahjantung. Hipotensi tipe ini
elah bangun dari tempattidur. Selain itu, dapat pula dikoreksi dengan merendahkan
kepala.
Berikut ini faktor-faktor yang terlibat dalam mempertahankan tekanan darah. Perubah
an dari tekanan darah normal dapat menghasilkan gangguan faktor-faktor dibawah ini
a. Resistensi Perifer
Setiap darah meninggalkan jantung akan diedarkan melalui suatuikatan dari pemb
uluh darah yang terdiri atas arteri, arterioles (cabangarteri kecil), kapiler, dan vena
i untuk mengaturdistribusi darah ke berbagai organ, jaringan atau sel. Secara norm
elatifkonstan. Resisten perifer adalah salah satu dari faktor utama yangmemengaru
hi tekanan darah.
b. Pemompa Jantung
Ketika terjadi peningkatan darah yang dipompakan ke dalam arteri (seperti ketika
c. Volume Darah
Ketika volume darah rendah, seperti yang terjadi pada perdarahan ataudehidrasi, te
kanan darah akan rendah dikarenakan terjadi penurunancairan dalam arteri. Pening
katan jumlah darah meningkatkan tekanankarena pada saat ini akan terdapat penin
d. Viskositas Darah
l darah dalam plasma. Semakin pekat darah, makan tekanan darah akan semakin ti
nggi. Hal ini terjadi karena jantung membutuhkan kekuatan yang lebih untuk men
njang dan membesar menggelembung. Makin elastis, maka makin kecil tekanan y
ang diperlukan karena resistensi makin kecil. Seiring dengan bertambahnya usia,
maka dinding arterioles menjadi lebih elastis, yang mana mengganggu kemampua
dan Deswani,2015).
a. Usia seseorang. Tekanan darah akan rendah pada saat lahir, meningkatpada masa r
emaja, dan sedikit menurun pada masa usia tua. Pada usiadewasa yang lebih tua ak
b. Fluktuasi normal terjadi sepanjang hari. Tekanan darah umunyarendah pada pagi h
ari (sehabis bangun pagi), kemudian akanmeningkat sekitar 5-10 mmHg pada sore
hari menjelang malam danselanjutnya akan turun kembali pada saat tidur.
c. Wanita biasanya mempunyai tekanan darah yang lebih rendahdaripada pria pada us
ia yang sama.
e. Tekanan darah sistolik meningkat selama periode latihan dan aktivitasyang kuat/be
rat.
g. Emosi, seperti marah, takut, atau gembira yang berlebihan, secaraumum menyebab
kan tekanan darah meningkat, tetapi tekanan darahakan kembali turun ke arah nor
h. Tekanan darah seseorang cenderung menjadi rendah ketika dalamposisi prone (ten
Sphygmomanometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur tekanan darah. Ada
a. Manometer
29
Ada 2 macam yaitu Manometer Aneroid dan Manometer Merkuri. Jenis yang serin
g digunakan adalah manometer merkuri. Pada saat awal pengukuran, air raksa haru
b. Manset mempunyai ukuran yang berbeda-beda dan penggunaan ukuran ini berdasa
rkan diameter lingkar lengan atas. Adapun ukuranlebarnya 20% lebih besar dari uk
uran diameter lingkar lengan atas,sedangkan panjangnya 2 kali lebih besar dari ling
kar lengan atas.Selain sphigmomanometer, alat yang juga digunakan adalah stetosk
op,terdiri atas earpiace, tabung, dan chestpiece (terdiri atas bell dandiafragma). Ear
ara.
a. Mengkaji adanya tanda dan gejala perubahan pada tekanan darahseperti pada hipert
ensi meliputi: sakit kepala, muka kemerahan,perdarahan di hidung, lelah (untuk ora
ng tua), tetapi kadang-kadangtanpa gejala. Beberapa tanda dan gejala hipotensi ada
lah pusing,kekacauan mental, lemas, kulit dan membran mukosa pucat dansianosis,
h seperti: umur (semakin tua, semakin tinggi, normal pada dewasa 120/80 mmHg),
stimulus sistem saraf pusat (dapat meningkatkan tekanan darah), jenis kelamin (pad
iasisuhu (pagi hari cenderung tekanan darah lebih rendah, sementara padasore hari,
1) Persiapan Alat
a. Sphigmomanometer
c. Stetoskop
d. Pena
2) Prosedur Pelaksanaan
c. Sanggah lengan depan atas (ketika klien sedang duduk atauterlentang) seting
alu keras atau kendur (jika terlalu keras atau kendur dapat mengakibatkan pe
f. Letakkan manometer sejajar dengan mata dan tidak bolehlebih jauh dari 1 me
C. Senam Ergonomis
Senam ergonomis adalah metode yang praktis dan efektif dalam memelihar
a kesehatan tubuh. Senam ergonomis merupakan senam yang dapat langsung membuk
31
vaskuler. Senam ergonomis merupakan kombinasi dari gerakan otot dan pernafasan,p
ada saat gerakan berdiri sempurna seluruh saraf menjadi satu titik pada pengendaliann
ya di otak dan saat itu pikiran dikendalikan oleh kesadaran akal untuk sehat dan bugar ,
dan pada saat badam membungkuk dalam gerakan tunduk syukur dapat memasok oksi
gen ke kepala dan menambah aliran darah kebagian atas tubuh terutama kepala yang d
apat menstimulasikan respon relaksasi tubuh kita dari ketegangan fisik dan mental.
(Wratsongko,2015).
Senam ergonomis atau senam inti Prima Raga adalah teknik senam untuk m
engembalikan atau membetulkan kelenturan sistem saraf dari aliran darah, memaksim
stem keringat, sistem pemanasan tubuh ,sistem pembakaran rematik,asam urat, kolestr
ol, gula darah,asam laktat, kristal oksalet, sistem konversi karbohidrat, sistem pembua
tan elektrolit atau ozon dalam darah, sistem kekebalan tubuh (Wratsongko, 2015).
ng luar biasa dalam pencegahan penyakit dan perawatan kesehatan. Melakukan senam
ergonomis yang dilakukan secara rutin selam 2-3 kali dalam seminggu dengan durasi
waktu 20-30 menit, dimana akan melatih tubuh untyuk melakukan gerakan fisik (Sagi
ran, 2015)
Senam ergonomis adalah salah satu metode yang praktis dan efektif dalam
memelihara kesehatan tubuh. Senam ergonomis merupakan senam yang dapat berlang
2. Mampu mengembalikan atau memperbaiki posisi tubuh dan kelenturan system sara
f ke aliran darah
Adapun manfaat dari senam ergonomis adalah untuk mengontrol tekanan dara
h dimana sangat bermanfaat bagi kesehatan dan kebugaran bagi tubuh,pengaktifan fun
gsi organ tubuh, membangkitkan biolistrik dalam tubuh dan melancarkan sirkulasi oks
igen sehingga tubuh akan terasa segar maupun bertambahnya energi, penyembuhan be
rbagai penyakit, mampu mengontrol tekanan darah tinggi (Sagiran & Nurfitri , 2016).
Gerakan senam ergonomis terdiri dari lima gerakan dasar. Gerakan dasar se
nam ergonomis terdiri dari gerakan lapang dada,tunduk syukur, duduk perkasa, duduk
pembakaran, gerakan penutup senam ergonomis yaitu gerakan mikro energi atau serin
ang luar biasa dalam pencegahan penyakit dan perawatan kesehatan. Awali gerakan se
nam dengan menarik nafas, gunakan teknik nafas dada, yaitu saat menarik nafas perut
dikecilkan dan dada dibusungkan. Tujuan gerakan ini agar rongga dada dapat berkem
bang optimal keparu-paru dapat lebih banyak menghimpun udara. Melakukan senam
ergonomis secara rutin, minimal satu sampai dua minggu,akan melatih tubuh untuk m
a. Fase Orientasi
2) Menjelaskan Tujuan
33
4) Kontrak waktu
6) Jaga privasi klien dengan mengatur ventilasi dan sirkulasi udara yang ada
b. Fase Kerja
1) Mencuci tangan
n, tarik nafas dalam melalui hidung lalu hembuskan perlahan melalui mul
Gambar 1
didalam tubuh sekaligus terjadi sirkulasi oksigen yang cukup sehingga tub
Gerakan tunduk syukur berasal dari gerakan rukuk. Posisi tubuh berdi
ri tegak dengan menarik nafas dalam perlahan, lalu tahan nafas sambil mem
gan kaki, wajah menoleh ke bawah / dan hembuskan nafas secara rileks dan
perlahan.
Gambar 2
Posisi duduk dengan jari kaki sebagai tumpuhan, tarik nafas dalam lal
Gambar 3
is tulang itu sendiri. Gerakan ini membantu juga yang sulit buang air besar
mpai pinggung terasa teregang, wajah menoleh kebawah sampai terasa tere
Gambar 4
(Wratsongko, 2015).
ntuh lantai atau alas, dua lengan lurus di atas kepala,nafas dada, perut men
gecil. Apabila tidak mampu menekuk kaki maka kaki dapat diluruskan.
37
Gambar 5