Anda di halaman 1dari 20

Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik – PSIK Universitas Jember 2016

LAPORAN PREPLANNING GERONTIK SENAM TAI CHI CHUAN


PADA KELOMPOK LANSIA DI WISMA SAKURA
UPT PSTW JEMBER

TUGAS

Oleh:
Kelompok 8

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JEMBER
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
Jl. Kalimantan No. 37 Kampus Tegal Boto Jember Telp./Fax. (0331) 32345
Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik – PSIK Universitas Jember 2016

LAPORAN PREPLANNING GERONTIK SENAM TAI CHI CHUAN


PADA KELOMPOK LANSIA DI WISMA SAKURA
UPT PSTW JEMBER

TUGAS

Disusun untuk memenuhi laporan akhir Program Profesi Ners


Stase Keperawatan Gerontik

Oleh:
Kelompok 8

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JEMBER
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
Jl. Kalimantan No. 37 Kampus Tegal Boto Jember Telp./Fax. (0331) 32345
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Analisa Situasi


Menurut Djoko santoso (2010) tekanan darah adalah tekanan dimana
darah beredar dalam pembuluh darah. Tekanan ini terus menerus berada dalam
pembuluh darah dan memungkinkan darah mengalir konstan. Tekanan darah
dalam tubuh pada dasarnya merupakan ukuran tekanan atau gaya didalam arteri
yang harus seimbang dengan denyut jantung, melalui denyut jantung darah akan
dipompa melalui pembuluh darah kemudian dibawa keseluruh bagian tubuh.
Tekanan darah dipengaruhi volume darah dan elastisitas pembuluh darah.
Tekanan tertinggi karena jantung bilik kiri memompa darah ke arteri disebut
tekanan sistolik. Tekanan diastolik adalah tekanan terendah saat jantung
beristirahat atau rileks. Tekanan darah digambarkan sebagai rasio tekanan sistolik
terhadap tekanan diastolik. Pada orang dewasa tekanan normal berkisar 120/80
mmHg (Santoso, 2010).
Hipertensi merupakan penyakit kronik akibat desakan darah yang
berlebihan dan hampir konstan pada arteri. Tekanan dihasilkan oleh kekuatan
jantung ketika memompa darah. Hipertensi berkaitan dengan meningkatnya
tekanan pada arterial sistemik, baik diastolik maupun sistolik, atau kedua-duanya
secara terus-menerus. Hipertensi merupakan suatu keadaan dimana tekanan darah
seseorang adalah ≥ 140 mmHg (tekanan sistolik) dan atau ≤ 90 mmHg (tekanan
diastolik). Tekanan sistolik menunjukkan face darah yang dipompa oleh jantung
dan tekanan diastolik menunjukkan fase darah kembali ke dalam jantung (Depkes,
2004). Menurut Rusdi (2010) Hipertensi merupakan penyakit kelainan jantung
yang ditandai oleh meningkatnya tekanan darah dalam tubuh. Seseorang yang
terjangkit penyakit ini biasanya berpotensi mengalami penyakit-penyakit lain,
seperti stroke dan penyakit jantung. Menurut Djoko santoso (2010) Hipertensi
menunjukkan kondisi dimana aliran darah pada arteri bertekanan terlalu tinggi
untuk tubuh yang sehat.
Menurut World Health Organization (WHO) Penderita hipertensi di
Amerika Serikat diperkirakan sekitar 77,9 juta atau 1 dari 3 penduduk pada tahun
2010. Prevalensi hipertensi pada tahun 2030 diperkirakan meningkat sebanyak
7,2% dari estimasi tahun 2010. Data tahun 2007-2010 menunjukkan bahwa
sebanyak 81,5% penderita hipertensi menyadari bahwa bahwa mereka menderita
hipertensi, 74,9% menerima pengobatan dengan 52,5% pasien yang tekanan
darahnya terkontrol (tekanan darah sistolik <140 mmHg dan diastolik <90
mmHg) dan 47,5% pasien yang tekanan darahnya tidak terkontrol. Persentase pria
yang menderita hipertensi lebih tinggi disbanding wanita hingga usia 45 tahun dan
sejak usia 45-64 tahun persentasenya sama, kemudian mulai dari 64 tahun ke atas,
persentase wanita yang menderita hipertensi lebih tinggi dari pria (WHO, 2010).
Sedangkan Prevalensi hipertensi di Indonesia sebesar 26,5% pada tahun 2013,
tetapi yang terdiagnosis oleh tenaga kesehatan dan/atau riwayat minum obat
hanya sebesar 9,5%. Hal ini menandakan bahwa sebagian besar kasus hipertensi
di masyarakat belum terdiagnosis dan terjangkau pelayanan kesehatan (Kemenkes
RI, 2013). Profil data kesehatan Indonesia tahun 2011 menyebutkan bahwa
Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik – PSIK Universitas Jember 2016

hipertensi merupakan salah satu dari 10 penyakit dengan kasus rawat inap
terbanyak di rumah sakit pada tahun 2010, dengan proporsi kasus 42,38% pria dan
57,62% wanita, serta 4,8% pasien meninggal dunia (Kemenkes RI, 2012). Jumlah
penderita hipertensi di Jember berdasarkan data Dinkes Kabupaten Jember (2011)
adalah 55,691 penderita. Data tersebut menempati urutan ke-2 dalam 3 penyakit
terbanyak di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Jember.
Berdasarkan hasil pengkajian mahasiswa Program Studi Universitas
Jember, ditemukan bahwa terdapat beberapa lansia yang tidak memiliki aktivitas
harian dan kurangnya pengontrolan terhadap emosi. Hal tersebut menyebabkan
beberapa masalah kesehatan pada lansia. Salah satu masalah kesehatan pada
lansia adalah hipertensi. Jumlah lansia yang teridentifikasi hipertensi adalah tujuh
orang. Hal tersebut dilihat dari pernyataan lansia yang mengeluhkan sering
pusing, nyeri tengkuk, dan jantung berdebar. Adanya fenomena tersebut
mendorong penulis untuk melakukan pendidikan kesehatan tentang penanganan
hipertensi pada lansia di Wisma Sakura UPT PSTW Jember.

1.2 Perumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah dalam kegiatan
yang akan dilakukan ini adalah bagaimana cara melakukan latihan Senam Tai Chi
Chuan pada kelompok lansia di Wisma Sakura UPT PSTW Jember?

BAB II. TUJUAN DAN MANFAAT


2.1 Tujuan
2.1.1 Tujuan Umum
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan keterampilan pada lansia tentang
cara melakukan Senam Tai Chi Chuan pada kelompok lansia di Wisma Sakura
UPT PSTW Jember?

2.1.2 Tujuan Khusus


Setelah dilakukan kegiatan pendidikan kesehatan, lansia di Wisma Sakura
mampu:
1. Lansia di Wisma Sakura mampu mengetahui tentang pengertian Senam
Tai Chi Chuan
2. Lansia di Wisma Sakura mampu mengetahui tentang manfaat Senam Tai
Chi Chuan
3. Lansia di Wisma Sakura mampu menerapkan cara melakukan Senam Tai
Chi Chuan

3.2 Manfaat
Adapun manfaat yang didapat dari kegiatan pendidikan kesehatan tentang
Senam Tai Chi Chuan antara lain:
1. Menambah pengetahuan klien tentang pengertian Senam Tai Chi Chuan;
2. Menambah pengetahuan klien tentang manfaat Senam Tai Chi Chuan;
3. Menambah pengetahuan klien tentang cara melakukan Senam Tai Chi
Chuan.
Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik – PSIK Universitas Jember 2016

BAB III. KERANGKA PENYELESAIAN MASALAH


3.1 Dasar Pemikiran
Tekanan darah (Tekanan arteri sistemik) adalah hasil perkalian dari cardiac
output (curah jantung) dengan total tahanan perifer. Tekanan darah tinggi
(hipertensi) adalah suatu peningkatan abnormal tekanan darah dalam pembuluh
darah arteri secara terus-menerus lebih dari suatu periode yang terjadi akibat
penyempitan arteri (Udjianti, 2010). Hipertensi pada lansia terjadi karena adanya
perubahan struktural dan fungsional pada sistem pembuluh perifer yang
bertanggung jawab pada perubahan tekanan darah. Hipertensi dipengaruhi oleh 2
faktor, yaitu faktor resiko yang dapat dimodifikasi (stres, obesitas, nutrisi, dan
gaya hidup) dan faktor resiko yang tidak dapat dimodifikasi (genetik, usia, jenis
kelamin, dan ras). Dari faktor resiko yang dapat dimodifikasi diharapkan masalah
hipertensi dapat diminimalkan maupun diatasi.
Salah satu tindakan yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah hipertensi
selain tindakan farmakologi, yaitu latihan fisik. Menurut Mahardika (2010),
Setelah diberikan perlakuan senam lansia secara terprogram, tekanan darah yang
tinggi dapat mengalami penurunan. Senam lansia dapat merangsang penurunan
aktifitas saraf simpatis dan peningkatan saraf parasimptis yang berpengaruh pada
penurunan hormone adrenalin, norepinefrin dan katekolamin, serta vasodilatasi
(pelebaran) pada pembuluh darah yang mengakibatkan transport oksigen
keseluruh tubuh terutama otak menjadi lancar, sehingga dapat menurunkan
tekanan darah dan nadi menjadi normal. aktivitas olahraga yang teratur untuk
membakar glukosa melalui aktivitas otot yang yang akan menghasilkan ATP
sehingga endorphin akan muncul dan membawa rasa nyaman, senang dan
bahagia. Olah raga akan merangsang mekanisme HPA (Hypothalamus-Pituitary-
Adrenal) axis untuk merangsang kelenjar pineal untuk mensekresi serotonin dan
melatonin. Dari hipotalamus rangsangan akan diteruska ke pituitary (hipofisis)
untuk membentuk beta endorphin dan enkephalin yang akan menimbulkan rileks
dan perasaan senang.
Senam lansia merupakan serangkaian gerak nada yang teratur, terarah dan
terencana dalam bentuk latihan fisik yang berpengaruh terhadap aktifitas fisik
pada lansia. Senam lansia termasuk senam aerobic low impact dengan intensitas
ringan sampai sedang, serta bersifat menyeluruh dengan gerakan yang melibatkan
sebagian besar otot tubuh (Handayani, 2013). Manfaat gerakan-gerakan dalam
senam lansia dapat meningkatkan kebugaran kardio-respirasi, kekuatan dan
ketahanan otot, kelenturan dan komposisi tubuh seimbang. Senam lansia di
lakukan sampai 3-5 kali seminggu dengan waktu pelaksanaan 15-60 menit.
Gerakan senam lansia meliputi pemanasan, inti dan pendinginan.
Dari beberapa senam lansia yang ada, ada salah satu senam yang bernama
senam Tai Chi Chuan. Senam Tai Chi Chuan merupakan program latihan dengan
kecepatan yang rendah (low velocity) dan aman bagi lansia dengan
menggabungkan latihan pernapasan, relaksasi, dan struktur gerakan yang pelan
dan lembut. Senam ini dapat digunakan pada semua lansia dengan proses
penuaan. Dalam pelaksanaannya, perawat harus memperhatikan keadaan klien
Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik – PSIK Universitas Jember 2016

dan tanda-tanda vital sebelum dan sesudah melakukan senam. Senam Tai Chi
Chuan baik untuk lansia karena manfaatnya yaitu:
1. Memperbaiki keseimbangan dan tekanan darah

2. Memperbaiki gerak dengan meningkatnya fleksibilitas dan kekuatan otot


penyokong postur tubuh dan keseimbangan
3. Meningkatkan kekuatan fisik
4. Meningkatkan daya tahan kardiorespirasi
5. Meningkatkan kecepatan dan kelenturan tubuh

3.2 Kerangka Penyelesaian Masalah


Kerangka penyelesaian masalah hipertensi pada kelompok lansia di Wisma
Sakura yaitu Senam Tai Chi Chuan. Senam Tai Chi Chuan adalah salah satu cara
pemeliharaan kesegaran jasmani dengan yang dapat merangsang aktifitas kerja
jantung untuk melakukan perubahan yang menguntungkan dalam tubuh seseorang
yang melaksanakannya. Senam Tai Chi Chuan merupakan latihan dengan
kecepatan yang rendah (low velocity) dan aman bagi lansia dengan
menggabungkan latihan pernapasan, relaksasi, dan struktur gerakan yang pelan
dan lembut. Hal ini merupakan usaha preventif/pencegahan tujuannya untuk
meningkatkan jumlah interaksi oksigen yang diproses di dalam tubuh dalam
waktu tertentu (Kusmana, 2006).

BAB IV. RENCANA PELAKSANAAN TINDAKAN


4.1 Realisasi Penyelesaian Masalah
Realisasi penyelesaian masalah mengenai Hipertensi pada lansia di Wisma
Sakura UPT PSTW Jember dapat dilakukan melalui Senam Tai Chi Chuan.

4.2 Khalayak Sasaran


Khalayak sasaran pada kegiatan kesehatan ini yaitu lansia di Tai Chi Chuan.

4.3 Metode yang Digunakan


1. Jenis model pembelajaran : demonstrasi
2. Landasan teori : Diskusi
3. Langkah pokok
a. Menciptakan suasana pertemuan yang baik
b. Mengajukan masalah
c. Mengidentifikasi pilihan tindakan
d. Memberi komentar
e. Menetapkan tindakan lanjut

: Sasaran
Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik – PSIK Universitas Jember 2016

: Pemateri
DAFTAR PUSTAKA
Cahyono, J.B. Suharjo. 2008. Gaya Hidup dan Penyakit Modern. Yogyakarta:
Kanisius
DepKes RI, 2004. Sistem Kesehatan Nasional 2004. Jakarta.
Depkes RI, 2006. Pedoman Teknis Penenemuan dan Tatalaksana Penyakit
Hipertensi. Jakarta.
Handayani S. 2013. Perbedaan Kebugaran Lansia Sebelum dan Sesudah di
Lakukan Senam Lansia Di Desa Leyangan Kecamatan Ungaran Timur
Kabupaten Semarang. Semarang: Stikes Ngudi Waluyo
Mahardika J, Joni H dan Abu B. 2010. Hubungan Keteraturan Mengikuti Senam
Lansia dan Kebutuhan Tidur Lansia Di UPT PSLU Pasuruan di Babat
Lamongan. Surabaya: Fakultas Keperawatan, Universitas Airlangga.
NANDA, 2011. Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klasifikasi 2009-2011.
Jakarta: EGC
Price, sylvia A. 2005. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit.
Jakarta: EGC
Riskesdas. 2007. Gambaran Kesehatan Lanjut Usia di Indonesia. Jakarta.
Smeltzer, Suzanne C., dan Bare, Brenda G. 2002. Keperawatan Medical Bedah
Brunner dan Suddarth. Jakarta: EGC
Udjianti W J. 2010. Keperawatan Kardiovaskuler. Jakarta: Salemba Medika
Wahdah, N. 2011. Menaklukkan Hipertensi dan Diabetes: mendeteksi, mencegah
dan mengobatidengan Cara Medis dan Herbal. Yogyakarta: Multipress
World Health Organization (WHO). (2010). The World Health Statistics
2010 .http://www.apps.whso.int.ghodata diakses pada tanggal 23 September
2017 pukul 18.40

Daftar Lampiran
Lampiran 1 : Berita acara
Lampiran 2 : Daftar hadir
Lampiran 3 : Satuan Acara Penyuluhan (SAP)
Lampiran 4 : Materi
Lampiran 5 : SOP (bila ada)
Lampiran 6 : Media lembar balik

Pemateri,

Kelompok 8
Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik – PSIK Universitas Jember 2016

Lampiran 1: Berita Acara

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JEMBER
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
T.A 2016/2017

BERITA ACARA

Pada hari ini, tanggal 25 Bulan September tahun 2017 jam 09.00 s/d 09.30 WIB
bertempat di PSTW Jember Propinsi Jawa Timur telah dilaksanakan kegiatan
Senam Tai Chi Chuan oleh Mahasiswa Program Profesi Ners Universitas Jember.
Kegiatan ini diikuti oleh …. orang (daftar hadir terlampir)

Jember, 25 September 2017

Mengetahui,

Penanggung Jawab Mata Kuliah


Stase Keperawatan Gerontik
PSIK Universitas Jember

Latifa Aini S., S.Kep., M.Kep., Sp.Kom.


NIP 19710926 200912 2 001
Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik – PSIK Universitas Jember 2016

Lampiran 2: Daftar Hadir

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JEMBER
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
T.A 2015/2016

DAFTAR HADIR
Kegiatan Kegiatan Senam Tai Chi Chuan oleh Mahasiswa Program Profesi Ners
Universitas Jember. Pada hari ini, tanggal 25 Bulan September tahun 2017 jam
09.00 s/d 09.30 WIB bertempat di PSTW Jember Propinsi Jawa Timur.

NO NAMA ALAMAT TANDA


TANGAN
1. 1.
2. 2.
3. 3.
4. 4.
5. 5.
6. 6.
7. 7.
8. 8.
9. 9.
10. 10.

Jember, 29 September 2016


Mengetahui,
Penanggung Jawab Mata Kuliah
Stase Keperawatan Gerontik
PSIK Universitas Jember

Latifa Aini S., S.Kep., M.Kep., Sp.Kom.


NIP 19710926 200912 2 001
Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik – PSIK Universitas Jember 2016

Lampiran 3: SAP

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik/materi : Senam Tai Chi Chuan


Sasaran : Lansia di Wisma Sakura
Waktu : 09.00 - 09.30 WIB
Hari/ Tanggal : Senin, 29 September 2016
Tempat : Wisma Sakura, UPT PSTW Jember

1. Standar Kompetensi
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan, sasaran akan dapat mengerti dan
memahami tentang pengertian, manfaat, dan cara melakukan Senam Tai Chi
Chuan.

2. Kompetensi Dasar
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan dan demonstrasi selama 30 menit
sasaran akan mampu :
a. Menjelaskan tentang pengertian Senam Tai Chi Chuan;
b. Menjelaskan tentang manfaat Senam Tai Chi Chuan;
c. Menjelaskan tentang cara melakukan Senam Tai Chi Chuan.

3. Pokok Bahasan
Latihan Senam Tai Chi Chuan
4. Subpokok Bahasan
a. Pengertian Senam Tai Chi Chuan;
b. Manfaat Senam Tai Chi Chuan;
c. Cara melakukan Senam Tai Chi Chuan.

5. Waktu
1 x 30 Menit

6. Bahan/ Alat yang digunakan


Leaflet

7. Model Pembelajaran
a. Jenis Model Pembelajaran : Demonstrasi
b. Landasan Teori : Konstruktivisme
c. Landasan Pokok :
1. Menciptakan suasana ruangan yang baik
2. Mengajukan masalah
3. Membuat keputusan nilai personal
4. Mengidentifikasi pilihan tindakan
5. Memberi komentar
6. Menetapkan tindak lanjut
Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik – PSIK Universitas Jember 2016

8. Persiapan
Penyuluh mencari artikel atau materi tentang Senam Tai Chi Chuan

9. Kegiatan Pendidikan Kesehatan


Tindakan
Proses Waktu
Kegiatan Penyuluhan Kegiatan peserta
Pendahuluan 1. Salam pembuka Menjawab salam 5 menit
2. Memperkenalkan diri dan
3. Menjelaskan tujuan umum dan memperhatikan
tujuan khusus
Penyajian 1. Menjelaskan materi tentang : Memperhatikan, 20 menit
a. Pengertian Senam Tai Chi menanggapi
Chuan dengan
b. Manfaat Senam Tai Chi Chuan pertanyaan
c. Cara melakukan latihan Senam
Tai Chi Chuan
2. Memberikan kesempatan pada
klien untuk bertanya
3. Menjawab pertanyaan
4. Memberikan kesempatan kepada
klien untuk menjelaskan kembali
dan mempraktikan materi yang
sudah disampaikan
Penutup 1. Menyimpulkan materi yang telah Memperhatikan 5 menit
diberikan dan menanggapi
2. Mengevaluasi hasil pendidikan
kesehatan
3. Memberikan leaflet tentang
langkah-langkah Senam Tai Chi
Chuan
4. Salam penutup

10. Evaluasi
Jawablah pertanyaan ini dengan tepat
a. Apa pengertian Senam Tai Chi Chuan?
b. Bagaimana manfaat Senam Tai Chi Chuan?
c. Bagaimana cara melakukan Senam Tai Chi Chuan?
Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik – PSIK Universitas Jember 2016

Lampiran 4: Materi
Pengertian Senam Tai Chi Chuan
Senam Thai Chi Chuan merupakan seni beladiri yang dikembangkan dan
dipraktekkan di China bagian Utara. Seiring dengan berjalannya waktu sebagian
besar orang mempraktekkan Tai Chi Chuan sebagai olah raga yang menyehatkan.
Olah raga Tai Chi sangat cocok untuk orang yang berusia dia atas 30 tahun.
Tetapi tidak menutup kemungkinan orang yang berusia di bawah 30 tahun juga
dapat mempelajarinya. Sehingga sering kita lihat orang yang sudah lanjut usia
tetap segar dan memainkan gerakan Tai Chi Chuan dengan semakin indah. Hal ini
karena karakteristik latihannya tidak membutuhkan tenaga yang besar, kecepatan,
dan sebagainya.
Tujuan dari senam Thai Chi Chuan yaitu dapat mrmperbaiki keseimbangan
dan tekanan darah, memperbaiki gerak dengan meningkatnya fleksibilitas dan
kekuatan otot penyokong postur tubuh dan keseimbangan, meningkatkan
kekuatan fisik, meningkatkan daya tahan kardiorespirasi, dan meningkatkan
kecepatan serta kelenturan tubuh klien

Manfaat Senam Tai Chi Chuan


Latihan senam Tai Chi mempunyai banyak manfaat diantaranya sebagai berikut:
a. Melatih tubuh untuk kelancaran, keluwesan, dan kelenturan, sehingga
peredaran darah di tubuh menajdi lancar. Jika peredaran darah di tubuh
lancar, maka penyaluran zat-zat makanan dan oksigen ke seluruh organ tubuh
juga lancar
b. Mengolah energi dalam tubuh agar bermanfaat dalam kehidupan. Energi yang
dibangun dari berlatih Tai Chi tersebut akan lahir semangat, semangat dalam
menjalani kehidupan. Manfaat-manfaat yang tak ternilai harganya untuk
tubuh manusia tersebut dapat dicapai dengan belajar prinsip, filosofi, serta
gerakan-gerakan dalam Tai Chi Chuan.
c. Menjaga kesehatan pikiran, perasaan, hati, serta tubuh. Belajar Taichi juga
bisa menyeimbangkan otak kanan dan otak kiri, menyeimbangkan kemauan,
perasaan, dan kesadaran. Hal ini sangat bermanfaat jika diajarkan pada anak
mulai usia dini, karena akan menjadikan anak yang berkarakter, memiliki
keseimbangan antara kemampuan intelektual dan emosi
d. Melancarkan peredaran darah, mengendurkan dan melenturkan sendi - sendi
serta dapat menenangkan jiwa. Latihan senam Tai Chi diutamakan
keluwesan, kelemasan, kontinuitas, perlahan dan seolah - olah tanpa
tenaga.Keistimewaan latihan tersebut akan terlihat pada orang yang telah
melakukan gerakan tersebut selama bertahun - tahun dengan bertambahnya
usia, gerakan yang dilakukan menjadi lebih indah dan sempurna. Usia tidak
identik dengan kemerosotan kemampuan. Sebaliknya merupakan proses
kesempurnaan.
e. Melatih seluruh otot tubuh
Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik – PSIK Universitas Jember 2016

Hal-hal yang perlu diperhatikan


1. Rekomendasi latihan fisik bagi lansia yang distandarkan untuk
meningkatkan atau menjaga kebugaran jasmani adalah dengan intensitas
latihan fisik sedang samapai berat (menggunakan 65-80% denyut jantung
maksimum) yaitu setidaknya tiga kali per minggu dengan durasi latihan
masing-masing 20-60 menit.
2. Rekomendasi latihan fisik untuk meningkatkan status kesehatan dan
mencegah penyakit pada lansia dapat dilakukan dengan intensitas sedang
dan teratur. aktivitas fisik dapat dilakukan selama 30 menit atau lebih setiap
lima atau enam hari seminggu, aktivitas tersebut termasuk aktifitas psisk
diluar olah raga misalnya, berkebun, jalan-jalan, bersepeda, dan pekerjaan
rumah tangga (Ronda, vab Assema & Brug, 2001).
3. Menghitung denyut jantung maksimum dan denyut jantung target:
Denyut jantung maksimum (DJM) : 220-usia (tahun)
Denyut jantung target (DJT) : DJM x 75%
Rentang DJT : 65-80%

Gerakan Senam Thai Chi Chuan:


Melakukan pernapasan perut caranya dengan menghirup udara lewat hidung
lalu ditahan sebentar agar tersimpan di dalam perut setelah itu baru udara
dihembuskan keluar lewat mulut. Teknik pernapasan ini memang terbukti mampu
membuat tubuh selalu bugar dan tentunya sehat. Proses menghirup-menahan-
membuang napas dengan teknik pernapasan perut sebagai teknik mengolah tenaga
dalam. Kekuatan yang dihasilkan dari teknik ini memang bisa untuk tenaga bela
diri sekaligus mematahkan benda-benda keras hanya dengan teknik sabetan
tangan atau tendangan kaki dalam satu gerakan silat.
Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik – PSIK Universitas Jember 2016

Lampiran 5: SOP (bila ada)

SENAM TAI CHI CHUAN

PSIK
Universitas Jember
Prosedur tetap No Dokumen: No. Revisi: Halaman:
Tanggal terbit: Ditetapkan Oleh :
1. Pengertian Senam Tai Chi Chuan adalah program latihan dengan
kecepatan yang rendah (low velocity) dan aman bagi lansia
dengan menggabungkan latihan pernapasan, relaksasi, dan
struktur gerakan yang pelan dan lembut.
2. Tujuan a. Memperbaiki keseimbangan dan tekanan darah
b. Memperbaiki gerak dengan meningkatnya fleksibilitas
dan kekuatan otot penyokong postur tubuh dan
keseimbangan
c. Meningkatkan kekuatan fisik
d. Meningkatkan daya tahan kardiorespirasi
e. Meningkatkan kecepatan dan kelenturan tubuh

3. Indikasi Semua lansia dengan proses penuaan


4. Kontraindikasi a. Klien pasca stroke
b. Klien dengan hipertensi tidak terkontrol
5. Persiapan pasien Lansia sebaiknya menggunakan pakaian dengan kriteria :
a. Tidak menghalangi gerakan, misalnya ketat atau terlalu
longgar
b. Cukup ventilasi
c. Menggunakan bahan yang mudah menyerap keringat
(misal katun atau kaos)
d. Tampak rapi dalam penampilan
e. Menggunakan sepatu olahraga atau sepatu datar supaya
tidak menghalangi peregangan betis
6. Persiapan alat a. Pakaian olahraga
b. Sepatu
7. Cara kerja a. Persiapan klien dengan mengkaji tanda-tanda vital
terutama denyut jantung maksimum
b. Latihan dimulai dengan gerakan 1, gerakan pembukaan,
gerakan 2, gerakan 3, gerakan 4, gerakan 5, gerakan 6,
gerakan 7, gerakan 8, dan gerakan 9 dengan lama latihan
selama 20-60 menit
c. Latihan dilakukan 3-5 kali per minggu dengan berselang
satu hari dalam zona latihan
Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik – PSIK Universitas Jember 2016

d. Beban latihan menggunakan 60-90 % maksimum denyut


jantung, tetapi pemula dianjurkan menggunakan 50-60%
dari V O2 maksimum
e. Pemanasan dan pendinginan 5-10 menit dan latihan ini
selama 15-30 menit
f. Urutan gerakan sampai dengan gerakan 9 adalah sebagai
berikut :
Gambar 1
Posisikan kaki sejajar dan posisi tangan berada di depan
dada

Gambar 2
a) Lakukan gerakan seperti surai kuda dan lakukan
selama 3 menit
b) Kaki kiri maju ke depan dan tangan bergerak ke atas
seperti sayap.

(a) (b)
Gambar 3
a) Tekuk lutut kanan ke depan, tangan kiri ke arah
depan seperti mendorong selama 3 menit
b) Lakukan gerakan seperti memainkan gitar
c) Kaki kanan melangkah ke depan, tangan kiri seperti
gerakan memukul ke belakang. Lakukan selama 4
menit
Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik – PSIK Universitas Jember 2016

(a) (b) (c)

Gambar 4
a) Posisi tubuh kembali ke arah depan dan tangan
seperti memegang bola
b) Gerakkan badan ke samping, kaki kiri ke depan dan
gunakan tumit sebagai tumpuan. Tangan
c) Tekuk lutut kaki kiri dan jadikan sebagai tumpuan.
Gerakkan tangan seperti mendorong ke depan
d) Dengan posisi tubuh yang sama, arahkan tangan
kanan ke belakang sejajar dengan bahu. Lakukan
juga pada sisi yang berlawanan.

(a) (b) (c) (d)

Gambar 5
a) kembalikan kaki pada posisi sejajar. Ayunkan tangan
kanan menghadap wajah dan tangan kiri disamping
dan menjauhi tubuh
b) posisikan dan tekuk lutut kaki kiri ke depan, jadikan
sebagai tumpuan. Ayunkan kedua tangan sejajar
dengan bahu. Tangan kanan ke samping dan tangan
kiri ke depan
c) ayunkan kaki kanan ke depan dan ke atas sampai
membentuk sudut 900. Gunakan kaki kiri sebagai
tumpuan. Jadikan kedua tangan sebagai pengatur
keseimbangan tubuh
Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik – PSIK Universitas Jember 2016

(a) (b) (c)


Gambar 6
a) turunkan kaki kanan ke depan sehingga posisi seperti
pada gambar. Arahkan kedua tangan dengan posisi
menyilangkan telapak tangan ke depan sejajar
dengan kepala
b) bentangkan kaki kanan selebar bahu lalu ayunkan
kedua tangan disamping tubuh
c) angkat kaki kiri dan jadikan kedua tangan sebagai
pengatur keseimbangan

(a) (b) (c)

Gambar 7
a) regangkan kaki kiri menjauhi tubuh, posisi
menjongkok dan jadikan kaki kanan sebagai
tumpuan (tekuk lutut kanan). Ayunkan kedua tangan
ke samping tubuh
b) kembali ke posisi berdiri, angkat kaki kanan dan
tekuk lutut hingga paha menyentuh perut. Posisikan
tangan kanan membentuk huruf V dengan disangga
oleh kaki kanan
c) arahkan kembali kaki kanan ke bawah dan tekuk
lutut (jadikan sebagai tumpuan). Kaki kiri lurus ke
belakang lalu kedua tangan ke depan membetuk
sikap kuda-kuda
d) arahkan kaki kiri ke depan dan gunakan jari kaki
sebagai tumpuan. Ayunkan kedua tangan ke bawah
ke samping tubuh
Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik – PSIK Universitas Jember 2016

(a) (b) (c) (d)

Gambar 8

a) Arahkan kaki kanan lurus ke samping dan tekuk kaki


kiri (jadikan sebagai tumpuan). Ayunkan tangan kiri
ke depan, ayunkan tangan kanan ke belakang
b) Lakukan gerakan yang sama pada arah yang
berlawanan
c) Putar posisi tubuh 900 dan arahkan kaki kanan
mendekat dengan kaki kiri. Posisi tangan kuda-kuda
d) Arahkan kaki kanan ke belakang dan jadikan kaki
kiri sebagai tumpuan. Tangan kiki posisi kuda-kuda
dan tangan kanan sejajar dengan posisi tubuh

(a) (b) (c) (d)


Gambar 9
a) Posisikan kaki kanan lurus ke belakang, tekuk lutut
kaki kanan (jadikan sebagai tumpuan). Posisikan
kedua tangan ke depan dada
b) Kembalikan tubuh pada posisi sejajar, silangkan
kedua tangan di depan dada
c) Tetap pada posisi yang sama, arahkan kedua tangan
di samping tubuh dan tarik napas dalam sebanyak 3
kali sebagai penutup
Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik – PSIK Universitas Jember 2016

(a) (b) (c)

8. Hasil a. Bertambahnya kekuatan fisik


b. Meningkatnya daya tahan kardiorespirasi
c. Meningkatnya kecepatan dan kelenturan tubuh

DAFTAR PUSTAKA
Guyton A.C. and J.E. Hall. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11.
Jakarta: EGC.
http://nagalangitkungfu.indonetwork.co.id/704262/latihan-senam-pernafasan-tai-
chi.htm, diakses pada tanggal 22 September 2017
Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik – PSIK Universitas Jember 2016

Lampiran 6: Leaflet

Oleh:
Kelompok 8

Anda mungkin juga menyukai