Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keperawatan gerontik merupakan suatu bentuk pelayanan keperawatan yang

professional dengan menggunakan ilmu dan kiat keperawatan gerontik, mencakup

biopsikososial dan spiritual, dimana klien adalah orang yang telah berusia > 60 tahun,

baik yang kondisinya sehat maupun sakit, yang bertujuan untuk memenuhi

kenyamanan lansia, mempertahankan fungsi tubuh, serta membantu lansia

menghadapi kematian dengan tenang dan damai melalui ilmu dan tekhnik

keperawatan gerontik (Maryam, dkk 2011).

Menua identik terjadi pada lanjut usia. Proses menua merupakan proses

sepanjang hidup, yang ditandai dengan kegagalan tubuh dalam mempertahankan

homeostasis tubuh terhadap tekanan fisiologis yang menyebabkan terjadinya

perubahan struktur tubuh dan perubahan fungsional sehingga menyebabkan adanya

gangguan, ketidakmampuan dan sering terjadi penyakit (Rochman & Aswin, 2001).

Penyakit yang sering terjadi pada lansia salah satunya adalah hipertensi. Hipertensi

adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah diatas

normal yang mengakibatkan peningkatan angka kesakitan (morbiditas), dan angka

kematian (mortalitas) (Triyanto,2014). Tekanan tinggi pembuluh-pembuluh yang

menggangkut darah dari jantung yang memompa ke seluruh jaringan dan organ-organ

tubuh (Muhammadun, 2010).

1
2

Menurut WHO (World Health Organization) dan ISH (The International

Society of Hypertension) tahun 2003, terdapat 600 juta penderita hipertensi diseluruh

dunia, dan 3 juta di antaranya meninggal setiap tahunnya. Tujuh dari setiap 10

penderita hipertensi tidak mendapatkan pengobatan yang memenuhi syarat.

Berdasarkan hasil Riskesdas (2007), prevalensi penyakit hipertensi di Indonesia

sebesar 31,7% dan di Provinsi Jawa Timur sebesar 37,4%. Berdasarkan data penyakit

terbanyak di seluruh rumah sakit Provinsi Jawa Timur 2010 terjadi 4,89% kasus

hipertensi esensial dan 1,08% kasus hipertensi sekunder. Menurut STP (Surveilans

Terpadu Penyakit) Puskesmas di Jawa Timur total penderita hipertensi di Jawa Timur

tahun 2011 sebanyak 285.724 pasien. Jumlah tersebut terhitung mulai bulan Januari

hingga September 2011. Dengan jumlah penderita tertinggi pada bulan Mei 2011

sebanyak 46.626 pasien (Dinkes Jatim, 2011). Menurut data yang didapat di UPTD

Griya Werda Surabaya didapatkan lansia yang mengalami hipertensi sebanyak 20

orang (26,7%) dari jumlah total 75 lansia.

Hipertensi tidak mempunyai penyebab yang spesifik. Menurut Agoes (2011)

ada beberapa faktor individul yang menyebabkan terjadinya hipertensi, yaitu :

kepekaan tubuh terhadap garam (NaCl), peran renin, genetik, umur, kegemukan dan

obesitas. Mekanisme terjadinya hipertensi adalah melalui terbentuknya angiotensin II

dari angiotensin I oleh angiotensin I-converting enzyme (ACE). ACE memegang

peran fisiologis penting dalam mengatur tekanan darah. Penyakit hipertensi yang

tidak terkontrol, akan menyerang target organ seperti jantung, ginjal dan mata, serta

dapat menyebabkan serangan jantung, stroke, gangguan ginjal dan kebutaan. Menurut
3

penelitian (Rahajeng dan tuminah, 2009), penyakit hipertensi yang tidak terkontrol

dapat menyebabkan peluang 7 kali lebih besar terkena stroke, 6 kali lebih besar

terkena congestive heart failure, dan 3 kali lebih besar terkena serangan jantung.

Tindakan yang dapat dilakukan untuk mengontrol tekanan darah yaitu terapi

musik klasik. Mendengarkan musik merupakan fenomena komplek yang

menyertakan aspek psikologis, emosional, neurologis, dan perubahan kardiovaskular

yang disertai perilaku perubahan pernapasan (Bernardi, 2006).

Manfaat utama dari terapi musik bagi kesehatan adalah relaksasi,

mengistirahatkan tubuh dan pikiran, meningkatkan kecerdasan, meningkatkan

motivasi, pengembangan diri, meningkatkan kemampuan mengingat, kesehatan jiwa,

mengurangi rasa sakit, menyeimbangan tubuh, meningkatkan kekebalan tubuh,

meningkatkan olahraga (Astuti, 2011). Sehingga kami ingin melakukan mini riset

pengaruh terapi musik klasik terhadap penurunan tekanan darah pada lansia.

1.2 Rumusan Masalah

Apakah ada pengaruh terapi musik klasik terhadap penurunan tekanan darah

pada lansia penderita hipertensi di UPTD Griya Wredha Surabaya ?

1.3 Tujuan Penelitian


1.3.1 Tujuan Umum
4

Menganalisa pengaruh terapi musik klasik terhadap penurunan tekanan darah

pada lansia penderita hipertensi di UPTD Griya Wredha Surabaya.

1.3.2 Tujuan Khusus


1. Mengidentifikasi tekanan darah sebelum pemberian terapi musik klasik

terhadap penurunan tekanan darah pada lansia penderita hipertensi di UPTD

Griya Wredha Surabaya.


2. Mengidentifikasi tekanan darah setelah pemberian terapi musik klasik

terhadap penurunan tekanan darah pada lansia penderita hipertensi di UPTD

Griya Wredha Surabaya.


3. Menganalisa pengaruh terapi musik klasik terhadap penurunan tekanan darah

pada lansia penderita hipertensi di UPTD Griya Wredha Surabaya.

1.4 Manfaat
1.4.1 Manfaat Teoritis

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai media

informasi ilmiah tentang pengaruh terapi musik klasik terhadap penurunan tekanan

darah pada lansia penderita hipertensi di UPTD Griya Wredha Surabaya.

1.4.2 Manfaat Praktis


1. Bagi Peneliti
Dapat menambah wawasan, pengetahuan, dan memberikan masukan serta

pengalaman bagi peneliti sebagai seorang perawat yang berfungsi sebagai edukator,

fasilitator, konselor, dan lain sebagainya dalam fungsi independen perawat.


2. Bagi Responde
Dapat dimanfaatkan sebagai bahan pengobatan penurunan tekanan darah

secara alamiah, murah, aman dan mudah didapatkan dalam kehidupan sehari-hari.
5

3. Bagi Profesi Keperawatan


Diharapkan penelitian ini dapat memberi masukan bagi profesi dalam

mengembangkan perencanaan keperawatan, dan menambah wawasan serta

pengalaman profesi mengenai pengaruh terapi musik klasik terhadap penurunan

tekanan darah pada lansia.


4. Bagi Lahan Praktik
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai alat ukur atau indikator dalam

pencegahan daan pemeliharaan tekanan darah agar tetap stabil dan tidak terjadi

peningkatan tekanan darah.


5. Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi atau gambaran untuk

pengembangan penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan penurunan tekanan

darah pada hipertensi.

Anda mungkin juga menyukai