Anda di halaman 1dari 7

Jurnal FARBAL, Volume 5 Nomor 1, Maret 2017

EFEKTIFITAS TERAPI RENDAM KAKI DENGAN AIR HANGAT JAHE


TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI
DI RSUD. LABUANG BAJI MAKASSAR

St. Aminah Ali

Jurusan Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Islam Makassar


Email : staminah221@gmail.com

ABSTRAK
Hipertensi merupakan keadaan dimana systole dan diastole mengalami kenaikan yang melebihi
batas normal tekanan systole diatas 140 mmHg dan diastole diatas 90 mmHg.Secara ilmiah terapi rendam
kaki air hangat mempunyai dampak fisiolsogis bagi tubuh. Pertama berdampak pada pembuluh darah
dimana hangatnya air membuat sirkulasi darah menjadi lancar, yang kedua adalah pembebanan di dalam
air yang menguntungkan otot–otot dan ligament yang mempengaruhi sendi tubuh.Jenis penelitian ini
adalah Quasi Eksperiment Design yang memiliki dua kelompok yaitu kegiatan percobaan yang bertujuan
untuk mengetahui suatu gejala atau pengaruh yang timbul, sebagai akibat dari adanya perlakuan tertentu.
Dengan pendekatan Pretest – postest Control Group Design. Pengambilan sampel dengan non probality
sampling dengan cara purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu
dengan jumlah sampel sebanyak 30 responden.
Berdasarkan hasil penelitian menggunakkan uji wilcoxon signed ranks test pada kelompok
eksprimen, diperoleh nilai hitung p = 0,000 lebih kecildari nilai α = 0,05. Maka ada pengaruh efektifitas
terapi rendam kaki dengan air hangat jahe terhadap perubahan tekanan darah pada pasien hipertensi.
Sedangkan unutk kelompok kontrol, diperoleh nilai hitung p = 0,317 lebih besardari nilai α = 0,05. Maka
tidak ada pengaruh terhadap perubahan tekanan darah pada pasien hipertensi di ruang perawatan interna
RSUDLabuang Baji Makassar. Untuk peneliti selanjutnya dapat menggunakan jenis penelitian True
Eksperiment Design agar hasil penelitian lebih akurat.

Kata Kunci : Rendam Kaki, Air Hangat Jahe, Tekanan Darah

PENDAHULUAN Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) yang


Hipertensi (tekanan darah tinggi) adalah dilakukan oleh Departemen Kesehatan tahun
suatu kondisi tekanan darah seseorang berada 2004 menjukkan prevalensi penyakit hipertensi
diatas angka normal yaitu 120/80 mmHg. atau tekanan darah tinggi cukup tinggi yaitu
Hipertensi merupakan masalah kesehatan global 83/1000 ibu rumah tangga.
yang memerlukan penanggulangan yang baik Sampai saat ini, hipertensi masih menjadi
(Susilo.Y, 2011). Hipertensi merupakan keadaan tantangan besar di Indonesia. Betapa tidak,
dimana systole dan diastole mengalami kenaikan hipertensi merupakan kondisi yang sering
yang melebihi batas normal tekanan systole ditemukan pada pelayanan kesehatan primer
diatas 140 mmHg dan diastole diatas 90 mmHg kesehatan. Hal itu merupakan masalah
(Murwani. A, 2011). kesehatan dengan prevalensi yang tinggi, yaitu
Menurut WHO dan the International sebesar 25,8%, sesuai dengan data Riskesdas
Society of Hypertension (ISH), saat ini terdapat 2013. Di samping itu, pengontrolan hipertensi
600 juta penderita hipertensi di seluruh dunia dan belum adekuat meskipun obat-obatan yang
3 juta di antaranya meninggal setiap tahunnya. efektif banyak tersedia. Definisi Hipertensi atau
Tujuh dari setiap 10 penderita tersebut tidak tekanan darah tinggi adalah peningkatan tekanan
mendapatkan pengobatan secara adekuat. darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan
Secara global kasus hipertensi terus meningkat darah diastolik lebih dari 90 mmHg pada dua kali
di berbagai negara. Prevalensi hipertensi di dunia pengukuran dengan selang waktu 5 menit dalam
saat ini diperkirakan mencapai 15-25% dari keadaan cukup istirahat/tenang. Peningkatan
populasi dewasa. Di Amerika prevalensi tahun tekanan darah yang berlangsung dalam jangka
2005 adalah 21,7 %, Vietnam pada tahun 2004 waktu lama (persisten) dapat menimbulkan
mencapai 34,5%, Thailand (1989) 17 %, kerusakan pada ginjal (gagal ginjal), jantung
Malaysia (1996) 29,9 %, Philipina (1993) 22%, (penyakit jantung koroner) dan otak
Singapura (2004) 24,9% dan prevalensi (menyebabkan stroke) bila tidak dideteksi secara
hipertensi di Indonesia adalah 14% dengan dini dan mendapat pengobatan yang memadai.
kisaran antara 13,4-14,6%. Hasil Survei Banyak pasien hipertensi dengan tekanan darah

15
Jurnal FARBAL, Volume 5 Nomor 1, Maret 2017

tidak terkontrol dan jumlahnya terus meningkat. mempengaruhi fungsi tubuh seperti aliran
Oleh karena itu, partisipasi semua pihak baik kelenjar limfe dan vena (Husada.D, 2012).
dokter dari berbagai bidang peminatan Selain itu, penggunaan terapi rendam kaki
hipertensi, pemerintah, swasta maupun dengan air hangat jahe dapat dibuat sendiri,
masyarakat diperlukan agar hipertensi dapat bahan yang digunakan yaitu jahe mudah didapat
dikendalikan (Depkes RI, 2013). Sedangkan dengan harga yang terjangkau. Jahe akan
pada survei faktor risiko penyakit kardiovaskuler, membantu tubuh melepas dan merangsang
prevalensi hipertensi di Indonesia meningkat hormon adrenalin. Dengan hal tersebut maka
menjadi (13,6 %) pada pria dan (16%) pada darah akan mengalir lebih cepat dan tekanan
wanita (Ningrum.A, 2012). darah tinggi akan ikut menurun. Berdasarkan
Berdasarkan dari data Departemen uraian di atas, peneliti tertarik untuk mengangkat
Kesehatan Sulawesi selatan penyakit hipertensi tema mengenai efektifitas terapi rendam kaki
mengalami peningkatan dari tahun ketahun, hal dengan air hangat jahe terhadap penurunan
ini terlihat dari data yang dihimpun dari berbagai tekanan darah pada pasien hipertensi. Tujuan
rumah sakit di Sulawesi Selatan. Pada tahun penelitian ini untuk mengetahui bagaimana
2011 penderita hipertensi sebanyak 30%, pada efektifitas terapi rendam kaki dengan air hangat
tahun 2012 meningkat menjadi 37,6% dan pada jahe terhadap perubahan tekanan darah pada
tahun 2013 mengalami peningkatan drastis yakni pasien hipertensi di ruang perawatan interna
mencapa 40%. Hipertensi merupakan penyakit RSUD Labuang Baji Makassar.
yang menempati nomor urut 2 dari 10 penyakit
terbesar di Sulawesi Selatan (Depkes RI, 2013). METODE PENELITIAN
Hipertensi dapat diobati secara A. Lokasi dan Rancangan Penelitian
farmakologis dan non farmakologis. Pengobatan Penelitian ini dilaksanakan di Ruang
secara farmakologis biasanya menggunakan Perawatan Interna RSUD Labuang Baji
obat-obatan yang mempunyai efek samping. Makassar. Jenis penelitian ini adalah Quasi
Pengobatan non farmakologis adalah Eksperiment Design yang memiliki dua kelompok
pengobatan yang berasal dari bahan-bahan yaitu kegiatan percobaan yang bertujuan untuk
alami, biasanya bahan-bahan ini mudah mengetahui suatu gejala atau pengaruh yang
didapatkan dan biayanya relatif murah. timbul, sebagai akibat dari adanya perlakuan
Pengobatan dengan buah mengkudu, daun tertentu. Dengan pendekatan Pretest – postest
salam, rumput laut, mentimun, bawang putih, Control Group Design.
jantung pisang, jahe, terapi dengan aroma mawar
atau lavender dan dapat juga dengan terapi B. Populasi dan Sampel
rendam kaki dengan air hangat (Susilo.Y,2011). Populasi dalam penelitian ini adalah
Obat tradisional herbal akhir-akhir ini Seluruh pasien penderita penyakit hipertensi
semakin diminati masyrakat indonesia. Hal ini yang berada di Ruang Perawatan Interna RSUD
didorong oleh ketersediaan sumber daya alam Labuang Baji Makassar dari Bulan Juli sampai
tanaman obat yang melimpah diseluruh dengan Agustus Tahun 2015 dan pengambilan
nusantara, sehingga mudah didapat dengan sampel dengan non probality sampling dengan
biaya murah. Selain itu, mahalnya obat kimia juga cara purposive sampling yaitu teknik penentuan
memberi dampak yang signifikan bagi beralihnya sampel dengan pertimbangan tertentu.
selera masyarakat untuk memanfaaatkan segala
potensi alam yang ada di sekitar lingkungannya C. Pengumpulan Data
(Ridia, 2015). Pengumpulan data dilakukan dengan cara
Secara ilmiah terapi rendam kaki air hangat mengukur tekanan darah pretest dan posttest
mempunyai dampak fisiolsogis bagi tubuh. diberikan intervensi pada masing-masing sampel
Pertama berdampak pada pembuluh darah menggunakan sphygmomanometer aneroid dan
dimana hangatnya air membuat sirkulasi darah stetoskop yang telah dikalibrasi terlebih dahulu
menjadi lancar, yang kedua adalah pembebanan sebelum digunakan dalam penelitian. Kelompok
di dalam air yang menguntungkan otot–otot dan intervensi dan kelompok kontrol sama-sama
ligament yang mempengaruhi sendi tubuh mengkonsumsi obat anti hipertensi yang
(Hambing A, 2010). Air mempunyai unsur yang terstandar. Selanjutnya data yang diperoleh
sangat unik sehingga sangat efektif untuk sarana ditulis pada lembar observasi pengukuran
terapeutik. Air mempunyai kemampuan untuk tekanan darah.
menyimpan dan menyalurkan panas 2 kali >
dibanding alkohol atau parafin, 10 kali > dari besi D. Analisa Data
dan tembaga, 30 kali > dibanding timbal ataupun Analisis data secara univariat dan bivariat
emas. Air mempunyai sifat desintas yang hampir dimana Analisis univariat adalah analisis data
mendekati tubuh manusia sehingga dengan dari tiap variabel yang diteliti. Dan analisis bivariat
tekanan tertentu air dapat lebih mudah adalah analisis data untuk mengetahui pengaruh
16
Jurnal FARBAL, Volume 5 Nomor 1, Maret 2017

antara variabel independen dengan variabel


dependen dengan menggunakan Uji Wilcoxon
dengan taraf signifikan (α) = 5 %.

HASIL DAN PEMBAHASAN


1. Analisis Univariat
a. Tekanan Darah Pada Kelompok Eksprimen
Tabel 1. Distribusi Responden Berdasarkan KelompokEksprimen di Ruang Perawatan Interna
RSUD Labuang Baji Makassar

Kelompok Pree Kelompok Total


Tekanan Darah Eksprimen Post
Eksprimen
n % n % n %

Menurun 0 0 13 86.7 13 43,3


Tidak menurun 15 100 2 13.3 17 56,6
Total 15 100 15 100 30 100
Sumber: Data Primer Juli 2015

Berdasarkan tabel 1 di atas menunjukkan 15responden (100,0%) yang tekanan darah


bahwa jumlah keseluruhan responden menurut tidak menurun.
kelompok eksprimen sebanyak 30 responden
(100%) dan dapat dikategorikan menjadi dua 2) Kelompok Post Eksprimen
Pree dan Post responden yaitu : Responden dalam kelompok post eksprimen
1) Kelompok Pree Eksprimen menunjukkan bahwa dari 15 responden
Responden dalam kelompok pree eksprimen (100%), terdapat 13 responden (86,7%)
menunjukkan bahwa dari 15 responden yangtekanan darah menurun dan terdapat
(100%), terdapat 0responden (0,0%) 2responden (13,3%) yang tekanan darah tidak
yangtekanan darah menurun dan terdapat menurun
.

b. Tekanan Darah Pada Kelompok Kontrol


Tabel 2. Distribusi Responden Berdasarkan Kelompok Kontrol di Ruang Perawatan Interna RSUD
Labuang Baji Makassar

Kelompok Pre Kelompok Post Total


Tekanan Darah Kontrol Kontrol
n % n % n %
Menurun 0 0.0 1 6.7 13 43,3
Tidak menurun 15 100.0 14 93.3 17 56,6
Total 15 100 15 100 30 100
Sumber: Data Primer Juli 2015

Berdasarkan tabel 2 di atas menunjukkan 15responden (100,0%) yang tekanan darah


bahwa jumlah keseluruhan responden menurut tidak menurun.
kelompok kontrol sebanyak 30 responden
(100%) dan dapat dikategorikan menjadi dua 2) Kelompok Post Kontrol
Pree dan Post responden yaitu : Responden dalam kelompok post eksprimen
1) Kelompok Pre Kontrol menunjukkan bahwa dari 15 responden
Responden dalam kelompok pree kontrol (100%), terdapat 1 responden (6,7%)
menunjukkan bahwa dari 15 responden yangtekanan darah menurun dan terdapat
(100%), terdapat 0 responden (0,0%) 14responden (93,3%) yang tekanan darah
yangtekanan darah menurun dan terdapat tidak menurun.

17
Jurnal FARBAL, Volume 5 Nomor 1, Maret 2017

2. Analisis Bivariat
a. Kelompok Eksprimen
Tabel 3. Efektifitas Terapi Rendam Kaki Dengan Air Hangat Jahe Terhadap Perubahan Tekanan
Darah Pada Pasien HipertensiDi Ruang Perawatan Interna RSUD Labuang Baji Makassar

Penurunan Tekanan Darah Total

Terapi Rendam Kaki Air Tidak


Menurun Jumlah %
Hangat Jahe Menurun
3 % n %
Pree 0 0.0 15 100.0 15 100.0
Post 13 80.0 2 20.0 15 100.0
Total 13 80.0 17 30.0 30 100.0

P = 0,000
Sumber: Data Primer Juli 2015

Pada tabel 4.8 diatas menunjukkan bahwa Berdasarkan hasil uji nonparametric test
dari 30 responden, pada kelompok eksprimen dengan menggunakkan uji
Pre terapi rendam kakiair hangat terdapat 0 wilcoxon signed ranks test maka diperoleh nilai
responden (0%) tekanan darah menurundan hitung p = 0,000 lebih kecildari nilai α = 0,05. Dari
terdapat 15 responden (100%) tekanan darah analisis tersebut dapat diartikan bahwa Ha
tidak menurun. Sedangkan pada kelompok diterima atau ada pengaruh efektifitas terapi
eksprimen post Terapi rendam kaki dengan air rendam kaki dengan air hangat jahe terhadap
hangat jahe terdapat 13 responden (80%) perubahan tekanan darah pada pasien hipertensi
tekanan darah menurun, dan terdapat 2 di ruang perawatan interna RSUD Labuang Baji
responden (20%) tekanan darah tidak menurun. Makassar.

b. Kelompok Kontrol
Tabel 4. Efektifitas Tidak Mengunakan Terapi Rendam Kaki Dengan Air Hangat Jahe Terhadap
Perubahan Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi Di Ruang Perawatan Interna
RSUD.Labuang BajiMakassar

Tidak Menggunakan Terapi Penurunan Tekanan Darah Total


Rendam Kaki Menurun Tidak Menurun Jumlah %
Air Hangat Jahe
n % n %
Pree 0 0 15 100 15 100
Post 1 6,7 14 93,3 15 100
Total 1 6,7 29 93,3 30 100
P = 0,317

Sumber: Data Primer Juli 2015

Pada tabel 4 diatas menunjukkan bahwa wilcoxon signed ranks test maka diperoleh nilai
dari 30 responden, pada kelompok kontrol Pre hitung p = 0,317 lebih besardari nilai α = 0,05.
terapi rendam kaki air hangat terdapat 0 Dari analisis tersebut dapat diartikan bahwa Ha
responden (0%) tekanan darah normal, dan ditolak atau tidak ada pengaruh terhadap
terdapat 15 responden (100%) tekanan darah perubahan tekanan darah pada pasien hipertensi
Hipertensi. Sedangkan pada kelompok kontrol di ruang perawatan interna RSUD Labuang Baji
post Terapi rendam kaki dengan air hangat jahe Makassar.
terdapat 1 responden (6,7%) tekanan darah Berdasarkan hasil uji SPSS
normal, dan terdapat 14 responden (93,3%) nonparametric test dengan menggunakkan uji
tekanan darah hipertensi. wilcoxon signed ranks test maka diperoleh nilai
Berdasarkan hasil uji nonparametric test hitung p = 0,000 lebih kecildari nilai α = 0,05. Dari
dengan menggunakkan uji analisis tersebut dapat diartikan bahwa Ha
18
Jurnal FARBAL, Volume 5 Nomor 1, Maret 2017

diterima atau ada pengaruh efektifitas terapi digunakan dari jahe adalah rimpang atau akar
rendam kaki dengan air hangat jahe terhadap jahe, sama seperti temulawak atau kunyit. Dalam
perubahan tekanan darah pada pasien penggunaanya sebagai obat, jahe biasanya
hipertensi. diterapkan untuk mengobati masuk angin, atau
Penelitian ini diperkuat oleh Penelitian dalam bentuk permen kesehatan tradisional.
yang dilakukan sebelumnyaoleh Vungarala Selain itu, dibeberapa negara jahe juga
Satyanand, et al (2013) tentang Blockade of dipergunakan sebagai bahan obat untuk
Voltage Dependent Calcium Channels Lowers membantu penyembuhan diabetes, penurunan
the High BloodPressure Through Ginger, tekanan darah, sakit kepala, kelelahan, mual dan
menyimpulkan bahwa jahe juga dapat membantu flu. Jahe dapat meningkatkan sirkulasi energi
mengurangi tekanan darah tinggi melalui blokade dalam tubuh sementara positif untuk
tegangan dependent calcium channels pada 100 meningkatkan metabolisme tubuh.
orang sampel dewasa dengan rata-rata Secara ilmiah terapi rendam kaki air
penurunan tekanan sistole sebesar 10 mmHg hangat mempunyai dampak fisiolsogis bagi
dan diastole sebesar 8 mmHg. Hal tersebut tubuh. Pertama berdampak pada pembuluh
menunjukkan bahwa jahe berpengaruh terhadap darah dimana hangatnya air membuat sirkulasi
tekanan darah. darah menjadi lancar, yang kedua adalah
Penyakit darah tinggi atau hipertensi pembebanan di dalam air yang menguntungkan
(hypertension) adalah suatu keadaaan dimana otot–otot dan ligament yang mempengaruhi sendi
seseorang mengalami peningkatan tekanan tubuh (Hambing A, 2010).
darah diatas normal yang ditunjukkkan oleh Menurut Hayens (2013) penderita
angka systolic (bagian atas) mencapai 140 hipertensi dalam pengobatannya tidak hanya
mmHg dan angka diastolic (bagian bawah) menggunakan obat–obatan, tetapi bisa
mencapai diatas 90 mmHg pada pemeriksaaan menggunakan alternatif non-farmakologis
tekanan darah (Ratna.D, 2013). dengan menggunakan metode yang lebih murah
Jahe merupakan tanaman berbatang dan mudah yaitu dengan menggunakan terapi
semu, tinggi 30 cm sampai dengan 1 m, tegak, rendam kaki dengan air hangat. Rendam kaki
tidak bercabang, tersusun atas lembaran pelepah dengan air hangat dapat digunakan sebagai
daun, berbentuk bulat, berwarna hijau pucat dan salah satu terapi yang dapat memulihkan otot
warna pangkal batang kemerahan. Akar jahe sendi yang kaku serta dapat menurunkan
berbentuk bulat, ramping, berserat, berwarna tekanan darah apabila dilakukan secara melalui
putih sampai coklat terang. Tanaman ini kesadaran dan kedisiplinan (Madyastuti.L, 2011).
berbunga majemuk berupa malai muncul di Selain itu, penggunaan terapi rendam kaki
permukaan tanah, berbentuk tongkat atau bulat dengan air hangat jahe dapat dibuat sendiri,
telur yang sempit, dan sangat tajam (Ridia, 2015). bahan yang digunakan yaitu jahe mudah didapat
Tanaman jahe membentuk rimpang yang dengan harga yang terjangkau. Jahe akan
ukurannya tergantung pada jenisnya. Bentuk membantu tubuh melepas dan merangsang
rimpang pada umumnya gemuk agak pipih dan hormon adrenalin. Dengan hal tersebut maka
tampak berbuku-buku. Rimpang jahe berkulit darah akan mengalir lebih cepat dan tekanan
agak tebal yang membungkus daging rimpang darah tinggi akan ikut menurun.
yang kulitnya mudah dikelupas (Sugeng, 2013). Pemberian terapi selain obat farmokolagis
Menurut Ridia, (2015). Jahe memiliki dua sangat diharapkan bagi pasien yang mengeluh
manfaat sekaligus, yaitu bisa digunakan sebagai pusing dan lain-lain. Hal ini dijelaskan juga dapat
ramuan kesehatan serta sering digunakan ditemukan pada Al-Qur’an surah Al-Isra’ ayat 82
sebagai bumbu masakan. Bagian yang (Izat & ‘Ariff, 2001):

Terjemahannya :
"Dan kami turunkan dari Al-Qur’an suatu yang menjadi penawar (obat) dan rahmat bagi orang-orang yang
beriman dan Al-Qur’an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian" (QS Al-
Isra’ [17]: 82).

19
Jurnal FARBAL, Volume 5 Nomor 1, Maret 2017

Manfaat klinis terapi rendam kaki dengan mekanisme pengendalian tekanan darah penting
air hangat jahe dapat diperoleh dari efek dalam rangka memeliharanya sesuai dengan
fisiologis, efek aplikasi suhu dan efek psiko Neuro batas-batas normalnya yang dapat
Endokrino Imuno sirkulasi. Secara fisiologi mempertahankan sistem sirkulasi dalam tubuh
didaerah kaki terdapat banyak syaraf terutama di (Ningrum, 2012).
kulit yaitu flexus venosus dari rangkaian syaraf ini Menurut Ardianysah (2012) Tekanan darah
stimulasi diteruskan ke kornu posterior kemudian sangat bervariasi tergantung pada keadaan,
dilanjutkan ke medula spinalis, dari sini akan meningkat saat aktivitas fisik, emosi, stress
diteruskan ke lamina I, II, III Radiks Dorsalis, turun selama tidur. Oleh sebab itu, diagnosis
selanjutnya ke ventro basal talamus dan masuk hipertensi dapat ditetapkan dengan pengukuran
ke batang otak tepatnya di daerah rafe bagian berulang paling tidak pada tiga kesempatan yang
bawah pons. Impuls yang masuk ke otak berbeda selama 4-6 minggu. Kenaikan tekanan
mengatifkan jaras ke nucleus rafe sehingga darah sering merupakan satu-satunya tanda
dihasilkan serotonin. Zat neurokimia ini akan klinishipertensi esensial sehingga diperlukan
memberikan efek euforik, relaksan dan sedative. tekanan darah yang akurat. Berbagai faktor dapat
Serotonin yang dihasilkan akan merangsang mempengaruhi hasil pengukuran seperti faktor
hypothalamus interior sebagai pusat pasien, faktor alat maupun tempat pengukuran.
parasimpatis. Aktivasi system saraf parasimpatis Pada seseorang yang baru bangun tidur, akan
menimbulkan efek inotropik dan kronotrofik didapatkan tekanan darah paling rendah yang
negative pada jantung yang menyebabkan dinamakan tekanan darah basal. Tekanan darah
penurunan kuat kontraksi dan frekuensi denyut yang diukur setelah berjalan kaki atau aktivitas
jantung. Perangsangan area preoptik medial fisik lain, akan memberi angka yang lebih tinggi
pada hypothalamus juga akan menimbulkan efek dan disebut tekanan darah kausal. Oleh karena
penurunan tekanan darah dan frekuensi denyut itu, pengukuran tekanan darah sebaiknya
jantung. Perangsangan kardiovaskular dilakukan pada pasien istirahat yang cukup, yaitu
hipotalamus. Perangsangan efek neurogenik sesudah berbaring paling sedikit 5 menit.
pada system kardiovaskular meliputi tekanan
arteri, penurunan tekanan arteri, peningkatan
atau penurunan frekuensi denyut jantung KESIMPULAN DAN SARAN
(Guyton, 2008). Menurut Soeryoko, (2010) hal ini Berdasarkan hasil penelitian yang telah
karena jahe merangsang pelepasan hormon dilakukan dengan judul “Efektifitas Terapi
adrenalin dan memperlebar pembuluh darah, Rendam Kaki Dengan Air Hangat Jahe Terhadap
akibatnya darah mengalir lebih cepat dan lancar Perubahan Tekanan Darah Pada Pasien
serta memperingan kerja jantung memompa Hipertensi Di Ruang Perawatan Interna RSUD
darah. Labuang Baji Makassar” disimpulkan bahwa
Berdasarkan hasil uji SPSS non parametric adanya perubahan tekanan darah setelah
test dengan menggunakkan uji dilakukan terapi rendam kaki dengan air hangat
wilcoxon signed ranks test maka diperoleh nilai jahe pada pasien hipertensi dan terdapat
hitung p = 0,317 lebih besardari nilai α = 0,05. pengaruh terapi rendam kaki dengan air hangat
Dari analisis tersebut dapat diartikan bahwa Ha jahe terhadap perubahan tekanan darah pada
ditolak atau tidak ada pengaruh terhadap pasien hipertensi. Adapun saran dari penelitian
perubahan tekanan darah pada pasien hipertensi ini adalah di Rumah sakit dapat menjadikan
di ruang perawatan interna RSUD Labuang Baji Terapi rendam air hangat jahe sebagai standar
Makassar. Tekanan darah merupakan faktor operasional prosedur (SOP) dan terapi
yang amat penting pada sistem sirkulasi. alternative bagi pasien yang mengalami
Peningkatan atau penurunan tekanan darah akan peningkatan tekanan darah (hipertensi). Dan
mempengaruhi homeostatsis di dalam tubuh. Terapi Terapi rendam air hangat jahe dapat
Dan jika sirkulasi darah menjadi tidak memadai direkomendasikan sebagai terapi komplementer
lagi, maka terjadilah gangguan pada sistem pilihan dan non farmakologi adjuvan dalam
transport oksigen, karbondioksida dan hasil-hasil menurunkan Tekanan darah yang bersinergi
metabolisme lainnya. Di lain pihak fungsi organ- dengan terapi analgetik yang dapat digunakan
organ tubuh akan mengalami gangguan seperti dalam intervensi mandiri perawat. Peneliti
gangguan pada proses pembentukan air seni di selanjutnya dapat mengembangkan Terapi
dalam ginjal ataupun pembentukan cairan rendam air hangat jahe yang diterapkan pada
cerebrospinalis dan lainnya. Sehingga kasus penyakit yang lain.

DAFTAR PUSTAKA
20
Jurnal FARBAL, Volume 5 Nomor 1, Maret 2017

Ardiansyah, Muhammad. (2012). Medikal Bedah Koswara. (2010). Jahe, rimpang dengan sejuta
Untuk Mahasiwa, Diva Press : Yogyakarta. khasiat,
Depkes RI. (2013). Masalah Hipertensi Di http://www.ebookpangan.com/artikel/jahe,
Indonesia, rimpang, dengan berbagai khasiat, diakses
http://www.depkes.go.id/index.php?vw=2& 4 Mei 2015.
id=1909, diakses 3 Mei 2015. Ningrum, Agnesia. (2012). Seluk Beluk
Guyton A. C. and Hall, J.E. (2008). Buku Ajar Hipertensi, Airlangga Publishing :
Fisiologi Kedokteran Edisi 11. Jakarta: Yogyakarta.
Penerbit Buku Kedokteran EGC. Muwarni, Arinta. (2011). Perawatan Pasien
Hidayat, Alimul azis. (2012). Metode Penelitian Penyakit Dalam, Gosyen Publishing, Edisi
Keperawatan dan Teknik Analisa Data. 1 : Yogyakarta.
Salemba Medika : Jakarta. Rudianto, Budi F. (2013). Menaklukkan
Husada, Dian. (2012). Manfaat Merendam Hipertensi Dan Diabetes, Sakkhasukma :
Telapak Kaki. Yogyakarta.
http://www.indospiritual.com/artikel_manfa Sazzaqi, Ridia. (2015). Resep Obat herbal dan
at-merendam-telapak- Refleksi, Bintang Indonesia : Jakarta.
kaki.html#.VYpDv0YfzDe, diakses 23 Juni Sugeng. (2013). Manfaat Tumbuhan Dan Buah
2015. Alami.
Kusuma, Hambing. (2010). Hipertensi. http://manfaattumbuhanbuah.blogspot.co
http://Rendam-Kaki-Menggunakan-Air- m/2013/09/manfaat-dan-khasiat-jahe-
Hangat. Diakses 22 April 2015. untuk-kesehatan.html?=1. Diakses 23 April
Koiroh Umah, Lina Madyastuti R, dkk. (2011). 2015.
Pengaruh Terapi Rendam Kaki Dengan Air Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif
Hangat Terhadap Perubahan Tekanan Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Darah Pada Hipertensi. Susilo, Yekti dan Ari Wulandari. (2011). Cara Jitu
http://eprints.undip.ac.id/44168/3/Sari_R_ Mengatasi Darah Tinggi, CV Andi :
G2A009015_Bab2.pdf, diakses 23 April Yogyakarta.
2015.

21

Anda mungkin juga menyukai