https://stikesks-kendari.e-journal.id/jikk
Volume01 | Nomor 01 | November | 2021
E-ISSN :
Korespodensi :
Wd shanti asriyanti
S1 Ilmu Keperawatan, STIKES Karya Kesehatan Kendari
Kelurahan gunung jati lorong tekukur
Email: shantiiasriyanti@gmail.com
Abstrak.Penyakit hipertensi tidak memiliki keluhan dan tanda gejala yang khas sehingga disebut sebagai
silent killer dan menjadi penyakit kematian ke-3 setelah stroke dan tubercolosis. Dan bawang putih, adalah
salah satu terapi nonfarmakologi yang bisa menurunkan tekanan darah labu siam dan tumbuhan herbal
lainnya. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pemberian air rebusan bawang putih terhadap
penurunan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi Penelitian ini menggunakan metode Quasy
Eksperimental Design. Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Kandai pada bulan Agustus tahun
2021 pada 34 orang yang terdiri dari (17 kontrol dan 17 kelompok eksperimen.) Teknik penarikan sampel
adalah teknik purposive sampling analisis data menggunakan uji Mann Whitney. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa nilai tekanan darah sistol baik kontrol maupun eksperimen pretes dengan memiliki nilai
median sebesar 180 mmhg sedangkan untuk diastolik kontrol maupun eksperimen dengan nilai median 90
mmhg sedangkan postes baik kontrol dan eksperimen dengan memiliki nilai median 120 mmhg sedangkan
diastolik baik kontrol dan eksperien memiliki nilai mediian 80 mmhg. Hasil uji statistik diperoleh nilai ρ =
0,001 yang berarti bahwa terdapat perbedaan penurunan tekanan darah antara kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol sedangkan nila d’cohen diperoleh f = 0,12 yang artinya ada efek size besar.Disimpulkan
bahwa ada pengaruh pemberian rebusan bawang putih terhadap penurunan tekanan darah.pada lansia
Absctract.Hypertension does not have typical symptoms and complaints, so it is called the silent killer and is
the 3rd death disease after stroke and tuberculosis. However, hypertension can be treated in two ways, namely
pharmacologically or with long-term antihypertensive drugs such as diuretics, amlodipine, nifedipine,
bisoprolol, ACE inhibitors, and Angiotensin-2 receptor blockers while non-pharmacological or traditional
ones such as noni, bay leaf, seaweed , garlic, chayote and other herbal plants. The purpose of this study was to
determine the effect of giving garlic boiled water on reducing blood pressure in the elderly with hypertension
in the work area of the Kandai Health Center. This research uses Quasy Experimental Design method. This
research was conducted in the working area of the Kandai Health Center in August 2021 to completion
involving 34 people consisting of 17 controls and 17 experimental groups. The sampling technique is
purposive sampling technique. The types of data used are primary and secondary data. data analysis using the
Mann Whitney test. The results of this study indicate that the median (minimum-maximum) value of the control
systolic blood pressure before was 180 mmHg (150-200), the experimental systolic was 180 mmHg (160-200)
and the control diastolic value was 90 mmHg (80-100) and The experimental diastolic blood pressure was 90
mmHg (80-100) while in the post test, the median (min-max) value for the control systolic blood pressure after
was 120 mmHg (110-130), the experimental systolic was 120 mmHg (110-130) and the diastolic value was 120
mmHg. control and experiment were 80 mmHg (70-80) respectively. In addition, the value of value = 0.001
means that there is a difference in the decrease in blood pressure between the experimental group and the
control group, while the d'Cohen value is obtained by f = 0.12, which means that there is a large effect size. It
was concluded that there was an effect of giving garlic stew on reducing blood pressure.
adalah faktor yang dapat dikontrol dan faktor Didukung oleh penelitian terdahulu
yang tidak dapat dikontrol dimana faktor yang bahwa terdapat perbedaan yang signifikan
dapat dikontrol seperti obesitas, olahraga, diet, tekanan darah sistolik dan diastolik Sebelum
rokok, stress, konsumsi lemak jenuh, dengan sesudah diberikan seduhan bawang
konsumsi garam berlebihan dan konsumsi putih pada lansia hipertensi dimana tekanan
alkohol sedangkan faktor yang tidak dapat darah lansia hipertensi mengalami perbedaan
dikontrol adalah jenis kelamin, umur dan signifikan pada tekanan darah sistolik sebesar
keturunan (Sutanto, 2014). 10 mmHg dan diastolik 10 mmHg dari
Teori menyebutkan bahwa senyawa tekanan darah sebelumnya di posyandulansia
aktif dalam bawang putih diduga dapat RW 01 Kelurahan Surau Gadang Kecamatan
menghambat masuknya ion ke dalam sel. Nanggalo Padang Tahun 2014 (Mohanis,
Dengan demikian, akan terjadi penurunan 2015).
konsentrasi ion intraseluler dan diikuti Pemanfaatan bawang putih salah satu
relaksasi otot. Hal ini dapat menyebabkan pengbatan nonframakologi yang dapat
terjadinya pelebaran ruangandalam pembuluh menurunkan tekanan darah karna kombinasi
darah, sehingga tekanan darah menjadi turun dua senyawa yang ada didalamnya, yakni
(Hernawan dan Setyawan, 2013).Hipertensi alisin dan scordinin alisin ini mempunyai
merupakan suatu peningkatan abnormal daya antibiotika alami yang sanggup
tekanan darah dalam pembuluh darah arteri membasmi berbagai macam dan bentuk
secara terus menerus lebih dari suatu periode mikroba, sedangkan scordinin sendiri
yang terjadi bila arteriole-arteriole konstriksi memiliki kemampuan meningkatkan daya
membuat darah sulit mengalir dan tahan tubuh dan pertumbuhan (Agoes, 2010).
meningkatkan tekanan melawan dinding arteri Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti
sehingga menyebabkan hipertensi menambah berasumsi bahwa konsumsi rebusan bawang
beban kerja jantung dan arteri yang bila putih dapat menurunkan tekanan darah pada
berlanjut dapat menimbulkan kerusakan penderita hipertensi berdasarkan hasil
jantung dan pembuluh darah (Udjianti, 2010). penelitian yang didapatkan yaitu responden
Berdasarkan hasil penelitian, peneliti didominasi oleh responden yang memiliki
berasumsi bahwa responden mengalami tekanan darah tinggi menurun pada saat post
penurunan tekanan darah setelah test. Perawat bertugas sebagai petugas
mengkonsumsi rebusan bawang putih secara kesehatan yang memiliki peran dalam
teratur. Responden yang mengalami mengubah perilaku sakit yang diderita dalam
penurunan tekanan darah setelah pemberian rangka menghindari suatu penyakit atau
rebusan bawang putih karena menghindari memperkecil risiko dari penyakit yang
hal-hal yang bisa mengakibatkan tekanan diderita dimana perawat berperan dalam
darah meningkat. membantu klien mengenal kesehatan dan
prosedur asuhan keperawatan yang perlu
2) Pengaruh Pemberian Rebusan Bawang mereka lakukan guna memulihkan atau
Putih terhadap Penurunan Tekanan memelihara kesehatannya.
Darah
Simpulan Dan Saran
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
terdapat perbedaan penurunan tekanan darah Kesimpulan dalam penelitian ini adalah
antara kelompok kontrol dan eksperimen terdapat pengaruh pemberian rebusan bawang
dengan efek size besar hal ini menunjukan putih terhadap penurunan tekanan darah di
bahwa pemberian rebusan bawang putih dapat wilayah kerja Puskesmas Kandai. Disarankan
menurunkan tekanan darah secara signifikan untuk penderita hipertensi untuk tetap
dan bermakna secara klinis Hal ini memaksimalkan mengunakan terapi
disebabkan oleh responden mengikuti semua nonfarmakologis seperti pemberian rebusan
aturan yang diberikan oleh peneliti dimana bawang putih
sebelum diberikan rebusan bawang putih,
terlebih dahulu peneliti memberikan informasi Daftar Rujukan
singkat terkait hipertensi dan kandungan dari 1. Widiyani R. Latar Belakang Virus Corona,
rebusan bawang putih. Perkembangan hingga Isu Terkini.
JURNAL ILMIAH KARYA KESEHATAN | VOLUME ..| NOMOR .. | .. (BLN) |.....(TH)
Penulis 1, Punulis 2, Judul