Anda di halaman 1dari 6

TELAAH JURNAL

PERBEDAAN EFEKTIVITAS PEMBERIAN SEDUHAN BAWANG PUTIH DAN TEH


ROSELLA (HIBISCUS SABDARIFA LINN) TERHADAP PENURUNAN TEKANAN
DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI DI POSYANDU LANSIA KELURAHAN
DUKUH PAKIS WILAYAH KERJA PUSKESMAS DUKUH KUPANG SURABAYA
TAHUN 2018

Untuk Memenuhi Tugas Telaah Jurnal Keperawatan Gerontik

Disusun Oleh :

DHEA NURAFIFAH

(1814201284)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS PAHLAWAN TUANKU TAMBUSAI
BANGKINANG
2021
1. Latar Belakang
Lansia adalah keadaan yang ditandai oleh kegagalan seseorang untuk mempertahankan
keseimbangan terhadap kondisi stress fisiologis (Efendi, 2009). Hasil data survey World
Health Organization (WHO) pada tahun 2014, mengemukakan bahwa penyakit
kardiovaskuler merupakan pembunuh nomor 1 di dunia untuk usia diatas 45 tahun dan
diperkirakan 12 juta orang meninggal tiap tahunnya.
Penyebab hipertensi menurut Udjianti (2010) disebabkan faktor-faktor yang
mempengaruhi pengendalian tekanan darah yaitu curah jantung dan tekanan darah
perifer. Selain pengaruh curah jantung dan tahanan perifer, terdapat beberapa faktor
resiko terjadinya hipertensi yaitu keturunan, usia, jenis kelamin, obesitas, konsumsi
garam berlebih, kurang olahraga, stress, merokok dan konsumsi alkohol, konsumsi lemak
jenuh.
Dampak mikro dari hipertensi yaitu terjadinya penyakit degenerative lain seperti jantung
koroner, stroke, gagal jantung, penyakit pembuluh darah perifer, gangguan ginjal,
perdarahan retina dan gangguan penglihatan. Sedangkan dampak makro dari hipertensi
yaitu menurunkan kualitas hidup penderita dan dampak paling buruk adalah kematian
pada penderita akibat komplikasi hipertensi yang dimilikinya (Ramitha, 2008).
Penatalaksanaan pada kasus hipertensi ada dua macam terapi yang bisa dilakukan untuk
mengobati penyakit hipertensi, yaitu terapi nonfarmakologi yaitu dengan pola hidup
seharihari dan kembali ke produk alami (back to nature) dan penanganan farmakologi
yang dianggap mahal oleh masyarakat. Salah satu pengobatan nonfarmakologi yang
pernah digunakan untuk menurunkan tekanan darah adalah bawang putih dan Teh
Rosella adapun Keunggulan bawang putih sebagai obat diduga karena kombinasi dua
senyawa yang ada didalamnya, yakni alisin dan scordinin. Alisin merupakan zat aktif
yang mempunyai daya antibiotika alami yang sanggup membasmi berbagai macam dan
bentuk mikroba, sedangkan scordinin sendiri memiliki kemampuan meningkatkan
imunitas dan pertumbuhan (Syamsiah dan Tajjudin, 2003). Uji klinis terhadap bawang
putih yang dilakukan sebanyak 17 kali telah menunjukkan bahwa bisa menurunkan
tekanan darah. Para peneliti Universitas Oxford di Inggris menganalisis percobaan
tredahulu ini dan mereka menyimpulkan bahwa bawang putih bisa menurunkan tekanan
darah hanya secara moderat. Penurunan yang tipikal adalah 7,7 poin tekanan sistolik dan
5 poin diastolic. Hal ini dicapai dengan dosis bubuk bawang putih sebanyak 600 mg atau
sampai dari sepertiga siung sehari (Liu, 2006). Bunga rosella (hibiscus sabdariffa linn)
merupakan salah satu dari terapi herbal untuk mengatasi hipertensi. Beberapa kandungan
yang terdapat pada rosella dikenal manfaatnya sebagai diuretik koleretik adalah
anthocyanin, gossipetiin, dan glucoside hibicin yang mempengaruhi terjadinya penurunan
kekentalan darah, memperlancar peredaran darah serta mencegah tekanan darah tinggi
(Maryani, 2008). Berdasarkan kondisi tersebut maka penulis melakukan penelitian
dengan judul “Perbedaan Efektifitas Pemberian Seduhan Bawang Putih Dengan Teh
Rosella Terhadap Hipertensi pada Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Dukuh Kupang
Surabaya Tahun 2018”
2. Rumusan Masalah Penelitian
Apakah ada Perbedaan Efektifitas Pemberian Seduhan Bawang Putih Dengan Teh
Rosella Terhadap Hipertensi pada Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Dukuh Kupang
Surabaya.
3. Tujuan Telaah Hasil Penelitian
Untuk mengetahui Perbedaan Efektifitas Pemberian Seduhan Bawang Putih Dengan Teh
Rosella Terhadap Hipertensi pada Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Dukuh Kupang
Surabaya.
4. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan desain penelitian pre eksperimen dengan rancangan
one group pre-test, post-test. Pada rancangan ini, kelompok kontrol tidak dipakai, tetapi
di lakukan observasi pertama (pre-test) dan observasi kedua (post-test) yang mampu
menguji adanya perbedaan seteah diberikan perlakuan. Sempel dalam penelitian ini
adalah sebagian lansia yang mengalami tekanan darah tinggi di Wilayah Kerja
Puskesmas Dukuh Kupang Kota Surabaya Tahun 2018. Kriteria inklusi dalam penelitian
ini adalah:1) Lansia (usia ≥ 60 tahun); 2) Lansia dengan hipertensi ringan sampai sedang:
3) Bersedia menjadi responden. Besar sanpel dalam penelitian ini adalah ditentukan
dengan menggunkan rumus Federer yaitu sebanyak 16 responden untuk masing-masing
perlakuan sehingga total besar sampel adalah sebesar 32 responden yang diambil
menggunakan teknik purposive sampling. Variabel dalam penelitian yaitu variabel
independen seduhan bawang putih dan seduhan bunga rossela sedangkan variabel
dependen yaitu penurunan tekanan pada lansia. Pada penelitian ini analisis data yang
digunakan adalah uji Wilcoxon dan Mann Whitney dengan menggunakan program
komputer SPSS.

5. Hasil Penelitian
 Berdasarkan hasil penelitian Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Lansia Yang
Mengonsumsi Seduhan Bawang Putih dan Teh Rosella . terhadap Penurunan Tekanan
Darah Pada Penderita Hipertensi di Posyandu Lansia Kelurahan Dukuh Pakis Wilayah
Kerja Puskesmas Dukuh Kupang Surabaya Tahun 2018 dapat diinterpretasikan bahwa
usia responden yang diberikan seduhan bawang putih hamper seluruhnya (93,8%) yaitu
sebanyak 15 orang responden berusia 60-74 tahun. Demikian pula usia responden yang
teh rosella hampir seluruhnya (93,8%) yaitu sebanyak 15 orang responden berusia 60-74
tahun
 Berdasarkan hasil penelitian Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Lansia
Yang Mengonsumsi Seduhan Bawang Putih dan Teh Rosella . terhadap Penurunan
Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi di Posyandu Lansia Kelurahan Dukuh Pakis
Wilayah Kerja Puskesmas Dukuh Kupang Surabaya Tahun 2018 dapat diinterpretasikan
pendidikan responden yang diberikan seduhan bawang putih setengah (50%) yaitu
sebanyak 8 orang responden berpendidikan SMA. Sedangkan responden yang diberikan
teh rosella hampir setengahnya (37,5%) yaitu sebanyak 6 orang responden berpendidikan
SMP.
 Berdasarkan hasil penelitian Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Lansia
Yang Mengonsumsi Seduhan Bawang Putih dan Teh Rosella . terhadap Penurunan
Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi di Posyandu Lansia Kelurahan Dukuh Pakis
Wilayah Kerja Puskesmas Dukuh Kupang Surabaya Tahun 2018 dapat diinterpretasikan
pekerjaan responden yang diberikan seduhan bawang putih sebagian besar (56,2%) yaitu
sebanyak 9 orang responden tidak bekerja. Demikian pula pekerjaan responden yang
diberikan teh rosella sebagian besar (56,2%) yaitu sebanyak 9 orang responden tidak
bekerja
 Berdasarkan hasil penelitian Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin pada
Lansia Yang Mengonsumsi Seduhan Bawang Putih dan Teh Rosella . terhadap
Penurunan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi di Posyandu Lansia Kelurahan
Dukuh Pakis Wilayah Kerja Puskesmas Dukuh Kupang Surabaya Tahun 2018 dapat
diinterpretasikan jenis kelamin responden yang diberikan seduhan bawang putih
setengahnya (50%) yaitu sebanyak 8 orang berjenis kelamin laki-laki. Sedangkan jenis
kelamin responden yang diberikan teh rosella sebagian besar (68,8%) yaitu sebanyak 11
orang responden berjenis kelamin perempuan.
6. Pembahasan
Berdasarkan Mann Whitney didapatkan nilai p-value tekanan darah sistolik sebesar 0,30
sedangkan -value tekanan darah diastolik sebesar 0,83. Maka nilai p-value keduanya
lebih dari 0,05 (0,30 dan 0,83 > 0,05). Karena kedua p-value > 0,05 (0,00 > 0,05) maka
H0 diterima H1 ditolak.
Jadi kesimpulanya tidak terdapat perbedaan efektivitas pemberian seduhan bawang putih
dan teh rosella terhadap tekanan darah pada Penderita Hipertensi di Posyandu Lansia
Kelurahan Dukuh Pakis Wilayah Kerja Puskesmas Dukuh Kupang Surabaya Tahun 2018.
Jadi, baik seduhan bawang putih maupun teh rosella sama mempunyai pengaruh terhadap
penurunan tekanan darah.
Ekstrak tersebut mengandung alisin. Efek samping pada responden tidak ditemukan
(McMahon dan Vargas).
Proses menurunnya tekanan darah berkaitan dengan adanya vasodilatasi otot pembuluh
darah yang dakibatkan oleh adanya pengaruh senyawa dalam ekstrak bawang putih.
Kemampuan membran otot polos mengalami penurunan yang menyebabkan tertutupnya
Ca2+- chanell dan terbukaya K+- channel sehingga terjadi hiperpolarisasi dan terjadi
hiperpolarisasi, diikuti relaksasi otot sehingga tekanan darah turun (Siegel et al, 1992).
Teh rosella adalah salah satu obat tradisional yang dapat digunakan untuk menurunkan
tekanan darah. salah satu penyebab peningkatan tekanan darah adalah karena viskositas
darah yang kentral atau tinggi, sehinggga membuat jantung bekerja lebih keras untuk
memompa darah. sedangkan dalam kelopak bunga rosella terkandung senyawa aktif asam
organik dan flavonoid yang menyebabkan viskositas darah menurun. Jika viskositas
darah menurun maka kerja jantung juga bisa lebih ringan sehingga tekanan darah pun
akan turun.
Kedua perlakuan ini, baik seduhan bawang putih dan teh rosella memiliki pengaruh yang
signifikan dalam menurunkan tekanan darah. seduhan bawang putih lebih mempengaruhi
pembuluh darah sehingga terjadi vasodilatasi yang dapat menyebabkan pelebaran
pembuluh darah sehingga tekanan darah menurun, sedangkan teh rosella dengan
kandungan antioksidannya mempengaruhi penurunan viskositas darah yangmenyebabkan
tekanan darah turun
7. Kesimpulan
Baik seduhan bawang putih dan teh rosella memiliki pengaruh yang signifikan dalam
menurunkan tekanan darah. seduhan bawang putih lebih mempengaruhi pembuluh darah
sehingga terjadi vasodilatasi yang dapat menyebabkan pelebaran pembuluh darah
sehingga tekanan darah menurun, sedangkan teh rosella dengan kandungan
antioksidannya mempengaruhi penurunan viskositas darah yang menyebabkan tekanan
darah turun. Secara non farmakologis dalam mengatasi hipertensi adalah dengan terapi
komplementer. Terapi komplemeter bersifat alamiah diantaranya dengan terapi herbal.
Terapi herbal banyak digunakan oleh masyarakat dalam mengatasi hipertensi
dikarenakan memiliki sedikit efek samping dan juga biayanya relatif murah. Terapi
herbal yang dapat digunakan seperti pemanfaatan bawang putih dan teh rosella untuk
menurunkan tekanan darah.
8. Referensi
Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi
V, Jakarta Rineka Cipta. Anggi, (2013). Kitab Khasiat Buah Dan Sayur Tumpas Segala
Penyakit. Yogyakarta: shira media. Damia, (2012). Pengantar Kimia Buku Panduan
Kuliah Kedokteran. Jakarta: EGC Desty, (2013). Kita Hebat Tradisional China. Jakarta :
EGC Dorland, (2011). Kamus Saku Kedokteran Dorland Edisi 28. Jakarta: EGC
Graber, M, A. (2006). Buku saku dokter keluarga, ed 3. Jakarta:Egc

Anda mungkin juga menyukai