*Email : fitriya.adp10@gmail.com
1)
Staf Dosen Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Gorontalo
2)
Staf Dosen Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Gorontalo
Abstrak
Hipertensi merupakan salah satu penyakit yang mengakibatkan angka kesakitan yang tinggi.Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian rebusan kayu manis terhadap penurunan tekanan
darah pada pasien hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Talaga Jaya.Jenis penelitian ini adalah
penelitian kuantitatif dengan desain Quasi Eksperimen Pre-Post Test. Populasi dalam penelitian ini
berjumlah 30 orang. Teknik pengambilan sampel yaitu Total Sampling. Hasil penelitian menunjukkan
baik tekanan darah sistolik maupun diastolik terjadi penurunan setelah diberikan rebusan kayu manis
selama 3 hari berturut-turut. Hasil uji statistik didapatkan P<0.05 yang artinya ada pengaruh pemberian
rebusan kayu manis terhadap penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi di wilayah kerja
Puskesmas Talaga Jaya.
Abstract
Hypertension is a disease that effecting of high morbidity. The aim of this research is to determine the
influence of employing cinnamon boiled to decrease of blood Pressure toward hypertension patients in
Talaga Jaya Health Center. This research is a quantitative and the design of research is used Quasi
Experiments Pre-Post Test. The population are 30 people. The sampling technique is Total Sampling.
The results showed both systolic and diastolic hypertension was decreased after employed cinnamon
boiled for 3 days in a row. (P<0.05) was concluded which means that there was an influence of
employing cinnamon boiled to decrease of blood pressure toward hypertensive patients in Talaga Jaya
Health Center.
60-70 12 40
METODE PENELITAN
Penelitian ini dilaksanakan di wilayah kerja Total 30 100
Puskesmas Talaga Jaya. Waktu Penelitian
selama 1 bulan yaitu dari bulan Juli sampai juli Sumber : Data Primer 2014
2014 Desain penelitian yang di gunakan dalam penyakit hipertensi sebagian besar berumur 60-
penelitian ini adalah Quasy Experimental Pre- 70 tahun sebanyak 40% dan sebagian kecil
Post Test dengan melibatkan kelompok kontrol berumur 30-39 tahun sebanyak 6,7%. Hal ini
dan kelompok intervensi. Bertujuan untuk tidak berbeda dengan hasil penelitian Elisa dan
mengetahui pengaruh yang timbul sebagai akibat Nunung (2009) yang menyatakan bahwa
dari adanya perlakuan. semakin bertambahnya usia tekanan darah
Sampel dalam penelitian ini adalah pasien cenderung meningkat, hal ini disebabkan karena
hipertensi yang ada di Puskesmas Talaga Jaya. hilangnya elastisitas jaringan dan arterisklerosis
Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan pada orang tua serta pelebaran pembuluh darah.
cara Total Sampling. Tabel 2. Distribusi responden berdasarkan berat
Adapun kriteria inklusi sampel penelitian badan
sebagai berikut : 1) Pasien yang mengalami Berat Frekuensi (%)
hipertensi, 2) Pasien yang tidak minum obat anti Badan
hipertensi, 3) Pasien yang berumur 40 tahun ke 30-39 6 20
atas, 4) Bersedia jadi responden. Kriteria
eksklusi sampel penelitian sebagai berikut : 1) 40-49 4 13,3
Pasien yang tidak mengalami hipertensi, 2)
Pasien yang minum obat anti hipertensi, 3) 50-59 14 46,7
Tidak bersedia jadi responden.
60-70 6 20
Total 30 100
Prosedur Pembuatan air rebusan kayu manis :
1) Bahan : kayu manis dan air, 2) Cara kerja : Sumber : Data Primer 2014
ambil kayu manis sebanyak 2 gram kemudian di Berdasarkan tabel 2 diketahui bahwa responden
tumbuk setelah itu di rebus dengan air 500 cc yang menderita penyakit hipertensi sebagian
hingga tersisa 200 cc selama 15 menit. Rebusan besar memiliki berat badan 50-59 Kg sebanyak
itu kemudian di saring dan di minum selagi 46,7% dan sebagian kecil memiliki berat badan
masih hangat. 40-49 sebanyak 13,3%. Hal ini sejalan dengan
HASIL DAN PEMBAHASAN penelitian Yessi (2009) yang menyatakan bahwa
1. Analisis Univariat orang yang memiliki berat badan di atas 30%
Tabel 1. Distribusi responden berdasarkan berat badan ideal, memiliki kemungkinan lebih
Umur Frekuensi (%) besar menderita tekanan darah tinggi.
Kegemukan dimana berat badan mencapai
Jurnal Zaitun ISSN : 2301-5691
Universitas Muhammadiyah Gorontalo
Tabel 3. Distribusi responden berdasarkan jenis Berdasarkan tabel 4 diketahui bahwa nilai rata-
kelamin rata tekanan darah sistol pada kelompok kontrol
Jenis Frekuen (%) di akhir pertemuan yaitu 157,20 mmHg, dengan
Kelamin si tekanan darah sistol terendah yaitu 148 mmHg
Laki-laki 12 40 dan tekanan darah sistol tertinggi yaitu 166
mmHg. Sedangkan, nilai rata-rata tekanan darah
Perempuan 18 60 sistol pada kelompok intervensi setelah
diberikan kayu manis yaitu 147,20 mmHg,
Total 30 100 dengan tekanan darah sistol terendah yaitu 135
mmHg dan tekanan darah sistol tertinggi yaitu
Sumber : Data Primer 2014
157 mmHg. Hasil uji statistik dengan
menggunakan uji Paired Sampel T Test
Berdasarkan tabel 3 diketahui bahwa responden
didapatkan nilai P sebesar 0,000 yang artinya ≤
yang menderita penyakit hipertensi sebagian
α 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa ada
besar berjenis kelamin perempuan sebanyak
pengaruh pemberian rebusan kayu manis pada
60%. Hal ini sejalan dengan penelitian Marliani
pasien hipertensi.
(2007) bahwa penyakit hipertensi cenderung
lebih tinggi pada jenis kelamin perempuan
Tabel 5. Nilai rata-rata tekanan darah diastol
dibandingkan dengan laki-laki. Hal ini
setelah diberikan rebusan kayu manis
dikarenakan pada perempuan meningkat seiring
dengan bertambahnya usia yang mana pada
perempuan masa premenopause cenderung Rata- Me Me Min- P
memiliki tekanan darah lebih tinggi dari pada rata an dia Maks Val
laki-laki, penyebabnya sebelum menopause TD n ue
wanita relatif terlindungi dari penyakit Diastol
kardiovaskuler oleh hormon estrogen. Kelomp 93, 94 85-98 0,00
2. Analisis Bivariat ok 53 2
Tabel 4. Nilai rata-rata tekanan darah sistol setelah
Kontrol
diberikan rebusan kayu manis Kelomp 86, 86 80-93
Rata- Me Me Min- P ok 73
rata an dia Maks Val Interve
TD n ue nsi
Sistol Sumber : Data Primer 2014
Kelomp 15 15 148- 0,00
Berdasarkan tabel 5 diketahui bahwa nilai rata-
ok 7,2 7 166 0
rata tekanan darah diastol pada kelompok
Kontrol 0 kontrol di akhir pertemuan yaitu 93,53 mmHg,
Jurnal Zaitun ISSN : 2301-5691
Universitas Muhammadiyah Gorontalo
dengan tekanan darah diastol terendah yaitu 85 Berdasarkan uji T dengan taraf signifikansi 1%
mmHg dan tekanan darah diastol tertinggi yaitu diperoleh nilai T hitung (7,756) > T tabel
98 mmHg. Sedangkan, nilai rata-rata tekanan (3,169). Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata
darah diastol pada kelompok intervensi setelah kadar glukosa darah kelompok kontrol negatif
diberikan kayu manis yaitu 86,73 mmHg, dan kontrol positif terdapat perbedaan yang
dengan tekanan darah diastol terendah yaitu 80 bermakna. Maka dapat disimpulkan ada
mmHg dan tekanan darah diastol tertinggi yaitu pengaruh seduhan bubuk kayu manis setelah
93 mmHg. Hasil uji statistik dengan pemaparan aloksan terhadap kadar glukosa
menggunakan uji Paired Sampel T Test darah.
didapatkan nilai P sebesar 0,002 yang artinya ≤ Rebusan kayu manis dalam menurunkan tekanan
α 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa ada darah mempunyai tiga mekanisme kerja yaitu
pengaruh pemberian rebusan kayu manis pada dengan cara menghancurkan penggumpalan
pasien hipertensi. darah, merangsang sirkulasi darah dan
Hasil ini dapat diasumsikan bahwa perbedaan menghambat penyerapan kolestrol. Dalam hal
penurunan tekanan darah sistol pada kelompok ini flavonoid yang bersifat mencegah sekaligus
intervensi dengan kelompok kontrol adalah 10 menghancurkan penggumpalan darah.
mmHg dan tekanan diastol adalah 6,8 mmHg. Flavonoid dapat bertindak sebagai quencer atau
Artinya terjadi penurunan tekanan darah sistol penstabil oksigen singlet. Senyawa ini
dan tekanan darah diastol pada kelompok beraktivitas sebagai antioksidan dengan
kontrol dan kelompok intrevensi. melepaskan atau menyumbangkan ion hidrogen
Hasil penelitian ini sejalan dengan penilitian kepada radikal bebas peroksi agar menjadi lebih
Muzakar dan Nuryanto (2012) dengan judul stabil. Aktivitas tersebut menghalangi reaksi
pengaruh pemberian air rebusan seledri terhadap oksidasi yang menyebabkan darah mengental,
penurunan tekanan darah pada penderita sehingga mencegah pengendapan lemak dan
hipertensi dengan analisis hasil penelitiannya menghancurkan penggumpalan pada dinding
menggunakan uji Paired Sampel T-test. Hasil pembuluh darah.
penelitian menunjukkan bahwa baik tekanan Fitosterol adalah sterol yang terdapat dalam
darah sistolik maupun diastolik terjadi tanaman dan mempunyai struktur mirip
penurunan secara bermakna setelah diberikan air kolesterol. Secara alami fitosterol dapat
rebusan seledri + obat anti hipertensi selama tiga ditemukan di dalam sayuran, kacang-kacangan,
hari berturut-turut. Rata-rata penurunan tekanan dan gandum. Fitosterol dapat membantu
sistol 20,32 mmHg dan Diastol 7,09 mmHg. menurunkan kadar kolesterol dengan cara
Hasil Uji statistik didapatkan P value < 0.05 menghambat penyerapan kolesterol di usus
disimpulkan bahwa ada pengaruh pemberian air sehingga membantu menurunkan jumlah
rebusan seledri terhadap penurunan tekanan kolesterol yang memasuki aliran darah.
darah. Sehingga fitosterol dapat membantu untuk
Selanjutnya penelitian ini di dukung oleh menurunkan tekanan darah. Selain itu
penelitian Selllyna (2013) di mana pada kandungan kayu manis yang dapat menurunkan
penelitian tersebut digunakan seduhan bubuk tekanan darah adalah minyak atsiri. Minyak
kayu dengan dosis 0,73 mg manis untuk atsiri ini bersifat analgesik yaitu merangsang
mengetahui penurunan kadar glukosa darah sirkulasi darah dan meredakan nyeri. (Jakhetia et
mencit jantan (Musmusculus L.) Strain Balb-C all, 2010).
diabetik setelah pemaparan aloksan. Hasilnya
Jurnal Zaitun ISSN : 2301-5691
Universitas Muhammadiyah Gorontalo
Almatsir, S. 2012. Perencanaan Makanan Untuk Malisa Lukman. 2011. Efek Ekstrak Kayu Manis
Penderita Tekanan darah Tinggi. (Cinnamomum Burmannii) Terhadap
Jakarta : Penebar Swadaya. Kadar Trigliserida (TG) dan Low Density
Lipoprotein (LDL) Kolesterol pada Tikus
Alison dan Hull. 1993. Penyakit Jantung, Model Diabetes Mellitus Tipe I yang
Hipertensi, dan Nutrisi. Jakarta : Bumi Diinduksi Aloksan. Malang : Universitas
Aksara. Islam.