Abstrak
Latar Belakang: Semakin tua kemampuan tubuh semakin berkurang sehingga diperlukan
penanganan lanjutan terhadap penyakit hipertensi. Pola diit yang menitik beratkan pada buah-buahan dan
produk-produk berkadar lemak rendah dapat menurunkan tekanan darah secara signifikan. Kandungan
kalium dalam buah tomat dapat menurunkan tekanan darah dengan mengurangi natrium dalam urine dan
air dengan cara yang sama seperti diuretik. Tujuan Penelitian: Mengetahui pengaruh pemberian jus tomat
terhadap tekanan darah pada penderita hipertensi di Puskesmas Purwosari Kudus.Metode: Jenis penelitian
quasi experiment design dengan pendekatan non equivalent control group. Populasi penelitian ini adalah
semua penderita hipertensi di Puskesmas Purwosari Kudus bulan Januari-Maret 2021 sebanyak 62 orang,
dengan sampel penelitian sebanyak 38 orang. Variabel independennya pemberian jus tomat, dan variabel
dependennya tekanan darah. Analisa data menggunakan uji Wilcoxon. Hasil Penelitian: Hasil uji
Wilcoxon didapatkan nilai p value 0,003 < 0,05 artinya ada pengaruh pemberian jus tomat terhadap
tekanan darah pada penderita hipertensi di Puskesmas Purwosari Kudus.Kesimpulan: Terdapat pengaruh
pemberian jus tomat terhadap tekanan darah pada penderita hipertensi di Puskesmas Purwosari Kudus.
Kata Kunci : Pemberian Jus Tomat, Tekanan Darah, Penderita Hipertensi
Abstract
Background: The older the body's ability decreases so that the necessary follow-up treatment
against hypertension. The pattern of diet that focuses on fruits and low-fat products can lower blood
pressure significantly. The content of potassium in tomatoes may lower blood pressure by reducing
sodium in urine and water in the same way as diuretic..Objective: To determine the effect of tomato juice
on blood pressure in patients with hypertension in the clinic Purwosari holy.Methods: quasi-experimental
design with non-equivalent control group approach. The study population was all patients with
hypertension in the clinic Purwosari holy month of January-March 2021 as many as 62 people, the study
sample as many as 38 people. Variable independentnya Award tomato juice, and the dependent variable
blood pressure. Data were analyzed using Wilcoxon test.Results: The obtained results Wilcoxon test p
value 0.003 <0.05 means that there is the effect of tomato juice on blood pressure in patients with
hypertension in the clinic Purwosari Kudus.Conclusion: There is the effect of tomato juice terhdapp
blood pressure in hypertensive patients at health centers Purwosari Kudus.
Keywords: Delivery of Tomato Juice, Blood Pressure, Hypertension Patients
Kudus penderita Hipertensi sebanyak 6.810 buah dari belimbing, tomat dan pisang
pada tahun 2015 (Radiosuarakudus.com). memberikan efek penurunan pada tekanan
Tingginya risiko terkena penyakit darah sistolik maupun diastolik (Gunawan,
hipertensi disebabkan oleh perubahan- 2006).
perubahan yang terjadi selama penambahan Pengobatan hipertensi dapat dilakukan
usia atau yang disebut proses penuaan. dengan dua jenis, yaitu pengobatan
Proses penuaan dapat menyebabkan farmakologis dan non farmakologis.
perubahan dalam struktur dan fungsi tubuh. Pengobatan farmakologis adalah
Salah satu proses penuaan yang penatalaksanaan hipertensi yang
menyebabkan meningkatnya risiko hipertensi menggunakan obat-obatan kimiawi yang
ialah penuaan pada sistem kardiovaskuler efeknya hanya pada penurunan tekanan darah,
(Stanley, 2007). Kondisi ini meyakinkan sedangkan pengobatan non farmakologis
teori yang mengatakan semakin tua adalah pilihan utama yang tepat untuk
kemampuan tubuhpun semakin berkurang meningkatkan tekanan darah karena selain
sehingga diperlukan penanganan lanjutan tidak memiliki efek samping yang
terhadap penyakit hipertensi pada lansia membahayakan bagi kesehatan, pengobatan
(Ahmad, 2011). jenis non farmakologis ini tidak perlu
Hipertensi berkaitan dengan gaya hidup memerlukan biaya yang mahal, mudah
masyarakat seperti stress, kegemukan, dilakukan serta bertujuan menurunkan
kurang aktivitas (olahraga), merokok, tekanan darah dan pengendalian faktor risiko
makanan tinggi kadar lemak, asupan natrium dan penyakit lainnya. Pengobatan non
yang tinggi dan asupan kalium yang rendah farmakologis ini menggunakan tanaman-
serta konsumsi alkohol berlebih (Stamler, tanaman tradisional atau buah-buahan. Salah
2008). Hasil penelitian DASH (Dietary satu tanaman yang dapat digunakan dalam
Approaches to Stop Hypertension), pengobatan hipotensi adalah buah tomat
menunjukkan bahwa pola diit yang menitik (Widjadja, 2009).
beratkan pada buah-buahan dan produk- Buah tomat merupakan bahan makanan
produk berkadar lemak rendah dapat tinggi asam folat, vitamin C, dan kalium
menurunkan tekanan darah secara signifikan (Muchtadi, 2011). Kandungan kalium dalam
(Svetkey, 2010). Hasil penelitian 100 gram tomat adalah 245 mg. Kalium
INTERSALT telah teridentifikasi adanya dapat menurunkan tekanan darah dengan
hubungan terbalik antara tekanan darah dan mengurangi natrium dalam urine dan air
asupan kalium melalui makanan (Katz D, dengan cara yang sama seperti diuretik.
2011) Penelitian tersebut menunjukkan Kalium dalam tubuh diperlukan karena
bahwa dengan mengurangi rasio kalium – kalium berguna mengikat natrium (Na).
natrium urin selama 24 jam dari 3:1 (170 Natrium yang terlalu tinggi membuat air
mmol Na:55 mmol K) menjadi 1:1 (70 mmol yang di sekitar menjadi sedikit dan tekanan
Na dan 70 mmol K) berkaitan dengan di dalamnya menjadi tinggi. Jika asupan
pengurangan tekanan darah sistolik sebesar kalium meningkat maka kalium dapat
3,4 mmHg) (Stamler, 2008) atau dengan mengikat Na dan tidak banyak caira yang
meningkatkan asupan kalium sebanyak 30-45 diserap Na sehingga tekanan darah menurun
mmol berkaitan dengan berkurangnya (Brunner & Suddart, 2012).
tekanan darah sistolik sebesar 2-3 mmHg Hasil penelitian pada pasien hipertensi
(Gregor, 2011). rawat jalan di Bandung menunjukkan
Beberapa penelitian klinis menunjukkan penurunan tekanan sistolik 10,28 mmHg dan
bahwa meningkatkan asupan kalium dapat diastolik 3,49 mmHg dengan melakukan
menurunkan tekanan darah baik pada intervensi menggunakan jus tomat yang
populasi dengan tekanan darah tinggi terbuat dari 150 gram buah tomat dan 5 gram
maupun pada populasi dengan tekanan darah gula pasir dengan lama intervensi 2 hari
normal tinggi (Gregor, 2011). Hasil berturut-turut (Gunawan, 2008)
penelitian dengan pemberian sumber kalium
Noor Cholifah, Dewi Hartinah / Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol.12 No.2 (2021) 404-410 | 406
Hasil wawancara yang peneliti lakukan terhadap tekanan darah pada penderita
pada tanggal 7 Desember 2015 terhadap 7 hipertensi di Puskesmas Purwosari Kudus.
orang penderita hipertensi, 3 orang mengatakan Dari penelitian yang telah dilakukan dapat
cara mereka mengatasi hipertensi yaitu dengan dilihat hasil sebagai berikut:
mengkonsumsi obat-obat dari Puskesmas dan 4 Tabel 1. Distribusi Frekuensi Berdasarkan
orang lainnya mengatakan mengatasi biasanya Karakteristik Responden
dengan cara mengkonsumsi obat tradisional Frekuensi
seperti mengkonsumsi buah mentimun, Karakteristik Responden
N %
blimbing, seledri, buah mengkudu, melon, Umur
semangka untuk menurunkan tekanan darah. < 30 tahun 3 7,9
Dari hasil wawancara tersebut, belum ada 30 – 50 tahun 8 21,1
> 50 tahun 27 71,1
satupun dari penderita hipertensi yang Jenis Kelamin
menggunakan jus tomat sebagai salah satu Laki-laki 25 65,8
alternatif obat tradisional untuk menurunkan Perempuan 13 34,2
tekanan darah. Agama
Islam 33 86,8
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Kristen 5 13,2
pengaruh pemberian jus tomat terhadap Pekerjaan
tekanan darah pada penderita hipertensi di Buruh 3 7,9
Puskesmas Purwosari Kudus. Wiraswasta 10 26,3
Karyawan 11 28,9
METODE PNS 4 10,5
Jenis penelitian yang dipakai dalam Pensiunan 10 26,3
Pendidikan
penelitian ini adalah penelitian eksperimen
SD 2 5,3
semu (quasi experiment design) dengan SMP 6 15,8
rancangan non equivalent control group. SMA 23 60,5
Populasi dalam penelitian ini adalah semua Sarjana 7 18,4
penderita hipertensi di Puskesmas Purwosari Berat Badan
Kudus bulan Januari-Maret 2021 yang < 60 kg 4 10,5
60 – 80 kg 12 31,6
berjumlah 62 orang. Sampel dalam penelitian > 80 kg 22 57,9
ini penderita hipertensi di Puskesmas Total 38 100
Purwosari Kudus bulan Januari-Maret 2021 Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 1
yang berjumlah 38 orang. Teknik didapatkan hasil bahwa karakteristik
pengambilan sampel secara purposive responden berdasarkan umur sebagian besar
sampling. Dengan kriteria inklusi pasien responden berumur > 50 tahun sebanyak 27
penderita hipertensi di wilayah kerja (71,1%) responden. Berdasarkan jenis
Puskesmas Purwosari, pasien penderita kelamin sebagian besar laki-laki sebanyak 25
hipertensi pada bulan Januari – Maret 2021, (65,8%) responden. Berdasarkan agama
sedangkan kriteria eksklusi adalah pasien responden sebagian besar Islam sebanyak 33
penderita hipertensi yang tidak ada di rumah, (86,8%) responden. Berdasarkan pekerjaan
pasien penderita hipertensi yang tidak responden sebagian besar karyawan
bersedia menjadi responden. Instrumen sebanyak 11 (28,9%) responden.
dalam penelitian ini adalah lembar checklist Berdasarkan pendidikan responden sebagian
untuk instrument pemberian jus tomat, untuk besar SMA sebanyak 23 (50,5%) responden,
tekanan darah menggunakan Spigmomano- sedangkan berdasarkan berat badan
meter dan stetoskop. Analisa dalam responden sebagian besar > 80 kg sebanyak
penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon. 22 (57,9%) responden.
HASIL Tabel 2. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Analisa
Univariat
Analisa Univariat
Frekuensi
Penelitian ini membuktikan dan menjawab Analisa Univariat
N %
pertanyaan penelitiaan yang diajukan bahwa Tekanan Darah Kelompok
apakah ada pengaruh pemberian jus tomat Kontrol
(Sebelum)
407 | Nurul Magfira, Hariza Adnani ./ Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol.12 No.2 (2021) 404-410
Tinggi 15 78,9 n
Sedang 3 15,8 Setelah
Rendah 1 5,3 Perlakua
(Setelah) n
Tinggi 16 84,2 Kelomp
Sedang 2 10,5 ok 1.53 1.00 1 0.61 1 3
Rendah 1 5,3 Interven 2.58 3.00 3 2 1 3
Tekanan Darah Kelompok si 0.69
Eksperimen Sebelum 2
(Sebelum) Perlakua
Tinggi 10 52,6 n
Sedang 8 42,1 Setelah
Rendah 1 5,3 Perlakua
(Setelah) n
Tinggi 2 10,5 Berdasarkan tabel 3 hasil data tekanan
Sedang 4 21,1 darah sebelum dan sesudah diberikan
Rendah 13 68,4
Total 19 100
perlakuan pada kelompok intervensi rata-rata
TEKANAN DARAH KELOMPOK KONTROL
1,53 dengan standar deviasi sebesar 0,612
dan rata-rata tekanan darah setelah perlakuan
16
sebesar 2,58 dengan standar deviasi 0,692.
14 TEKANAN DARAH KELOMPOK EKSPERIMEN
12 Analisa Bivariat
14
10
12 8 Sebelum
Uji Normalitas Data
10 6
Setelah
Uji normalitas data untuk menentukan
4
apakah data tersebut berdistribusi normal
8
2 Sebelum
Setelah
atau tidak, uji normalitas data dalam
6
0
Tinggi Sedang Rendah
penelitian ini menggunakan uji Shapiro wilk
4 TEKANAN DARAH
karena sampel < 50. Pada uji normalitas data
2
diperoleh hasil uji Shapiro Wilk terhadap
0 Gambar 1. Analisa Univariat tekanan darah sebelum dan sesudah
Tinggi Sedang Rendah
TEKANAN DARAH
perlakuan pada kelompok intervensi bernilai
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 2 p < 0,05, maka data berdistibusi tidak normal
analisa univariat didapatkan hasil bahwa untuk itu uji yang digunakan uji statistik
sebagian besar tekanan darah responden nonparametik adalah uji alternatif dari uji t
kelompok kontrol sebelum penelitian yaitu uji Wilcoxon.
kategori tinggi sebanyak 15 (78,9%) Perbandingan Tekanan Darah Sebelum
responden dan setelah penelitian kategori dengan Setelah pada Kelompok Kontrol
tinggi sebanyak 16 (84,2%) responden, dan Kelompok Intervensi
sedangkan sebagian besar tekanan darah Hasil uji Wilcoxon perbandingan rata-rata
responden kelompok eksperimen sebelum tekanan darah sebelum dan sesudah
penelitian kategori tinggi sebanyak 10 perlakuan pada kelompok kontrol dan
(52,6%) responden dan setelah penelitian kelompok intervensi
kategori rendah sebanyak 13 (68,4%)
responden. Tabel 4. Perbandingan Rata-rata Tekanan Darah
Sebelum dan Sesudah Diberikan Jus Tomat
Tekanan Darah Sebelum dan Sesudah Tekanan n Mean SD Value
Penelitian pada Kelompok Intervensi dan Darah
Kontrolabel 3. Tekanan Darah Sebelum dan Kelompok
Sesudah Penelitian Kontrol 19 1.26 0.129 0,005
Sebelum 19 1.21 0.123
Variabel Mea Media Mod SD Mi Ma
Perlakuan
n n us n x
Setelah
Kelomp
Perlakuan
ok 1.26 1.00 1 0.56 1 3
Kelompok
Kontrol 1.21 1.00 1 2 1 3
Intervensi 19 1.53 0.140 0,003
Sebelum 0.53
Sebelum 19 2.58 0.159
Perlakua 5
Perlakuan
Noor Cholifah, Dewi Hartinah / Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol.12 No.2 (2021) 404-410 | 408