Anda di halaman 1dari 10

PENGARUH PEMBERIAN CINCAU HIJAU TERHADAP

PERUBAHAN TEKANAN DARAH PENDERITA


HIPERTENSI USIA 40-60 TAHUN DI DUSUN
DEPOK AMBARKETAWANG GAMPING
SLEMAN YOGYAKARTA

NASKAH PUBLIKASI

Disusun oleh:
Yandri Barma Putra
201310201066

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2017
PENGARUH PEMBERIAN CINCAU HIJAU TERHADAP
PERUBAHAN TEKANAN DARAH PENDERITA
HIPERTENSI USIA 40-60 TAHUN

Yandri Barma Putra, Yuli Isnaeni


Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
Email : putrayandribarma@gmail.com

Abstract : Research aims to understand the green cincau influence on changes in


blood pressure age year hypertension 40-60 patients in hamlet Ambarketawang
limestone Depok Sleman Yogyakarta. A method of the research is research pre
design quantitative experimental design is pre-test research and post-test one group
design , with the number of 14 respondents taken by nonprobability sampling
(acidental sampling). Based on data analysis by using wilcoxon test match test scores
twisted obtained p 0.000 smaller than 0.005 (0.000<0.05). Thus can be concluded
that cincau green influential to lowering blood pressure at the age of 40-60 years
patients hypertension. And suggested for patients hypertension consume cincau
green as an alternative treatment non pharmacology .

Keywords : Green Cincau, Blood Pressure, Hypertension Patient

Intisari : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian cincau


hijau terhadap perubahan tekanan darah usia 40-60 tahun penderita hipertensi di
Dusun Depok Ambarketawang Gamping Sleman Yogyakarta. Metode penelitian ini
merupakan penelitian kuantitatif Pre Experimental Design dengan rancangan
penelitiannya adalah Pre-test and Post-test One Group Design, dengan jumlah 14
responden yang diambil secara Nonprobability Sampling (Acidental Sampling).
Berdasarkan analisis data dengan menggunakan uji Wilcoxon Match Pair Test
diperoleh nilai p 0.000 lebih kecil daripada 0.005 (0.000<0.05). Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa cincau hijau berpengaruh untuk menurunkan tekanan darah
pada usia 40-60 tahun penderita hipertensi. Untuk selanjutnya disarankan bagi
penderita hipertensi mengkonsumsi cincau hijau sebagai alternatif pengobatan non–
farmakologi.

Kata kunci : Cincau Hijau, Tekanan Darah, Penderita Hipertensi


PENDAHULUAN penduduk usia 18 tahun ke atas di
Indonesia cukup tinggi mencapai
Bertambah usia merupakan proses 31,7% (Riskesdas 2007).
alami yang dihadapi oleh setiap Kebijakan lain dari pemerintah
individu dengan adanya perubahan adalah mengelola penyakit hipertensi
kondisi fisik, psikologis dan sosial dengan pengendalian secara
yang saling berinteraksi satu sama komprehensif terutama promotif-
lain. Peningkatan penyakit preventif, sarana diagnostik dan
degeneratif seperti hipertensi yang pengobatan. Pemakaian obat herbal
salah satunya dikarenakan oleh tradisional sebagai langkah promotif-
karena perubahan gaya hidup preventif pengelolaan hipertensi kini
masyarakat yang dewasa ini semakin telah banyak dikembangkan.
modern. Pemerintah mendukung penelitian
Prevalensi Penyakit Tidak Menular dan pengembangan obat tradisional.
(PTM) penduduk di usia produktif Undang-Undang RI No.23 tahun
semakin meningkat, dimana akan 1992, Sistem Kesehatan Nasional,
berpengaruh pada produktifitas kerja Resolusi World Health Assembly, dan
kelompok penduduk angkatan kerja Surat Keputusan Menteri Kesehatan
dan bekerja. Terdapat tujuh penyakit RI No.0584/MENKES/SK/VI/1995
tidak menular tertinggi yang tentang Sentra Pengembangan dan
mempengaruhi pada produktifitas Penerapan Pengobatan Tradisional
kerja kelompok penduduk angkatan (Sentra P3T).
kerja dan bekerja, hipertensi 25%, Banyak persepsi yang salah dari
diabetes militus 2,1%, penyakit paru masyarakat mengenai penyakit
obstruktif kronik 3,8%, kanker 1,4%, hipertensi, antara lain: Penyakit
obesitas sentral 26,6%, penyakit hipertensi tak perlu penanganan
jantung coroner 1,5%, dan stroke serius, penyakit hipertensi bisa
1,21%. Tingginya prevalensi PTM sembuh, kalau tak ada keluhan tak
sangat dipengaruhi oleh beberapa perlu makan obat, terlalu sering
faktor risiko antara lain perilaku makan obat hipertensi bisa sakit
hidup tidak sehat. Tiga faktor risiko ginjal, yang sakit hipertensi hanya
tertinggi yaitu kurang aktifitas 52,8%, orang-orang yang tua usia makin
kebiasaan merokok 21,2% dan tinggi batas tekanan darah normalnya,
konsumsi sayur dan buah tiap hari dan tak perlu mengatur diet.
10,7% (Riskesdas 2013). Pengobatan penyakit darah tinggi
Di Daerah Istimewa secara non farmakologis yang
Yogyakarta Prevalensi hipertensi saat dibutuhkan adalah buah-buahan,
ini menduduki dalam lima besar sayur-sayuran, daun-daunan dan akar-
provinsi dengan kasus hipertensi akaran yang mengandung flavonoid
terbanyak. Berdasarkan hasil dan alkaloid, kandungan zat aktif
Riskesdas tahun 2010 kasus flavonoid menunjukkan hubungan
hipertensi di Provinsi DIY mencapai nyata sebagai antihepatotoksik, anti-
35,8%. DiIndonesia terdapat HIV 1, anti-tumor, anti-inflamasi dan
pergeseran pola makan masyarakat dapat memberikan efek vasodilatasi
lebih memilih makanan cepat saji terhadap pembuluh darah yang
yang diawetkan, World Health membantu melindungi fungsi jantung
Organization (WHO) mencatat bahwa (Lokesh dan Amitsankar 2012).
65,74% penderita hipertensi berada di Hasil studi pendahuluan yang
negara berkembang, termasuk di dilakukan oleh peneliti data
Indonesia. Prevalensi hipertensi pada Puskesmas Gamping 1 penyakit
pembuluh darah hipertensi primer responden dengan menandatangani
pada usia 40-60 tahun terdapat 175 informed consent, tidak
laki-laki dan 367 perempuan pada mengkonsumsi obat hipertensi,
laporan kasus kesakitan. Didapatkan bersedia mengkonsumsi cincau hijau
fakta bahwa sebagian besar penderita dalam bentuk agar-agar 1x sehari
hipertensi di dusun Depok sebanya 1 gelas belimbing (150cc)
menggunakan obat farmakologi untuk satu kali konsumsi selama 7
dalam mengontrol tekanan darah dan hari, tidak mengkonsumsi semangka,
belum pernah mengkonsumsi obat pisang ambon dan ketimun selama
non farmakologi berupa cincau hijau penelitian, tidak melakukan olahraga
untuk mengontrol tekanan darah. secara teratur, BMI<25, tidak ada
Fakta lain yang peneliti dapatkan, riwayat merokok dan mengkonsumsi
cincau hijau dengan jenis daun alkohol, dan tidak menderita Diabetes
berbentuk love mudah didapatkan Melitus. Variabel independen pada
serta banyak disukai dan dikonsumsi penelitian ini adalah adalah
warga dusun Depok Ambarketawang. pemberian cincau hijau dan variabel
Berdasarkan permasalahan diatas dependen pada penelitian ini adalah
maka peneliti tertarik untuk tekanan darah usia 40-60 tahun
melakukan penelitian tentang penderita hipertensi. Instrumen yang
pengaruh pemberian cincau hijau digunakan adalah lembar observasi
terhadap perubahan tekanan darah penilaian tekanan darah pada
penderita hipertensi usia 40 - 60 tahun penderita hipertensi, Standart
di dusun Depok Ambarketawang Procedure Operasional (SPO)
Gamping Sleman Yogyakarta. pemberian cincau hijau dan
pemeriksaan tekanan darah. Data
METODE PENELITIAN dianalisis dengan menggunakan uji
statistik Wilcoxon Test tekanan darah
Penelitian ini menggunakan jenis sistolik dan tekanan darah diastolik
penelitian kuantitatif Pre dengan melakukan uji normalitas data
Experimental Design. Disebut terlebih dahulu menggunakan uji one
demikian karena eksperimen jenis ini sampel Shapiro-Wilk Test.
belum memenuhi persyaratan seperti
cara eksperimen yang dikatakan HASIL PENELITIAN
ilmiah mengikuti peraturan-peraturan Karakteristik Responden
tertentu. Dengan rancangan Pre-test Berdasarkan Usia
and Post-test Group. Di dalam desain Tabel. 1
ini observasi dilakukan sebanyak 2 Distribusi Frekuensi Karakteristik
kali, yaitu sebelum eksperimen dan Responden Berdasarkan Usia
sesudah eksperimen (Arikunto, 2010). Usia F %
Penelitian ini dilakukan mulai tanggal Responden
18 s/d 26 April 2017. Responden
40-50 tahun 4 26,8
dalam penelitian ini adalah warga
dusun Depok Ambarketawang
berjumlah 14 orang dengan pemilihan 51-60 tahun 10 71,4
responden dilakukan menggunakan
metode Nonprobability Sampling Jumlah 14 100
(Acidental Sampling), sesuai dengan
kriteria inklusi umur 40-60 tahun, Berdasarkan tabel 1 di atas
tekanan darah≥140/90 mmHg, warga menunjukkan bahwa dari segi usia
dusun Depok Ambarketawang responden, presentase tertinggi
Gamping Sleman, bersedia menjadi didominasi oleh responden yang
berusia 51-60 tahun sebanyak 10 Pengaruh Pemberian Cincau
orang (71,4%) dan responden dengan Hijau Terhadap Tekanan Darah
usia terendah yaitu yang berusia 40- Sistolik Responden
50 tahun sebanyak 4 orang (28,6%).
Tabel 2
Tekanan Darah Sistolik Sebelum Tabel uji statistik Wilcoxon Test
dan Setelah Intervensi tekanan darah Sistolik sebelum dan
setelah pemberian cincau hijau
Berdasarkan tekanan darah
sistolik responden sebelum dan Diastolik
setelah pemberian cincau hijau Pre-Post
menunjukkan bahwa penelitian yang Z -3,342a
dilakukan dengan memberikan cincau Asymp. ,001
hijau kepada 14 responden selama Sig. (2-tailed)
satu minggu dan pengukuran tekanan Sumber : Data Primer April 2016
darah secara teratur didapatkan bahwa
rata-rata tekanan darah sistolik Hasil uji statistik Wilcoxon Test
sebelum pemberian cincau hijau menunjukkan tekanan darah sistolik
adalah 155,71 mmHg, sedangkan sebelum dan setelah pemberian
rata-rata tekanan darah sistolik setelah cincau hijau didapatkan nilai Asymp.
pemberian cincau hijau adalah 136,42 Sig. (p) 0,001 dengan taraf kesalahan
mmHg. Selisih rata-rata tekanan (α) 0,05. Untuk menentukan hipotesis
darah sistolik sebelum dan setelah diterima atau tidak maka besarnya
pemberian cincau hijau sebanyak nilai signifikansi (p) dibandingkan
19,28 mmHg. dengan nilai kesalahan (α). Hasil
Wilcoxon Test menunjukkan nilai p <
Tekanan Darah Diastolik α (0,001 < 0,05) sehingga hipotesis
Sebelum dan Setelah Intervensi (H1) diterima. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa ada pengaruh
Berdasarkan tekanan darah pemberian cincau hijau terhadap
diastolik responden sebelum dan tekanan darah sistolik usia 40-60
setelah pemberian cincau hijau tahun penderita hipertensi di Dusun
menunjukkan bahwa penelitian yang Depok Ambarketawang Gamping
dilakukan dengan memberikan cincau Sleman Yogyakarta
hijau kepada 14 responden selama
satu minggu dan pengukuran tekanan Pengaruh Pemberian Cincau
darah secara teratur didapatkan bahwa Hijau Terhadap Tekanan Darah
rata-rata tekanan darah diastolik Diastolik Responden
sebelum pemberian cincau hijau Tabel 3
adalah 96,42 mmHg dan rata-rata Tabel uji statistik Wilcoxon Test
tekanan darah diastolik setelah tekanan darah diastolik sebelum dan
pemberian cincau hijau adalah 82,14 setelah pemberian cincau hijau
mmHg. Selisih rata-rata tekanan
darah diastolik sebelum dan setelah Diastolik
pemberian cincau hijau sebanyak Pre-Post
14,28 mmHg. Z -3,490a
Asymp. ,000
Sig. (2-tailed)
Sumber : Data Primer, April 2016
Hasil uji statistik Wilcoxon Pengaruh Pemberian Cincau
Test menunjukkan tekanan darah Hijau terhadap Perubahan
diastolik sebelum dan setelah Tekanan Darah Penderita
pemberian cincau hijau didapatkan Hipertensi Usia 40-60 Tahun di
nilai Asymp. Sig. (p) 0,000 dengan Dusun Depok Ambarketawang
taraf kesalahan (α) 0,05. Untuk Gamping Sleman Yogyakarta
menentukan hipotesis diterima atau
tidak maka besarnya nilai signifikansi Tekanan darah sistolik responden
(p) dibandingkan dengan nilai sebelum pemberian cincau hijau rata-
kesalahan (α). Hasil Wilcoxon Test rata mencapai 155,71 mmHg dan
menunjukkan nilai p<α (0,000<0,05) setelah pemberian cincau hijau rata-
sehingga hipotesis (H1) diterima. ratanya mencapai 136,42 mmHg.
Dengan demikian dapat disimpulkan Terjadi penurunan rata-rata tekanan
bahwa ada pengaruh pemberian darah sistolik responden sebelum dan
cincau hijau terhadap perubahan setelah pemberian cincau hijau yaitu
tekanan darah diastolik usia 40-60 sebesar 19,28 mmHg. Sedangkan
tahun penderita hipertensi di Dusun rata-rata tekanan darah diastolik
Depok Ambarketawang Gamping responden sebelum pemberian cincau
Sleman Yogyakarta. hijau sebesar 96,42 mmHg dan
setelah pemberian cincau hijau rata-
PEMBAHASAN rata tekanan darah diastolik
Karakteristik Responden responden menjadi 82,14 mmHg.
Terjadi penurunan rata-rata tekanan
Hasil penelitian menunjukkan darah diastolik responden sebelum
bahwa dari segi usia responden, dan setelah pemberian cincau hijau
presentase tertinggi didominasi oleh yaitu sebesar 14,28 mmHg. Hasil uji
responden yang berusia 51-60 tahun statistik menggunakan Wilcoxon Test
sebanyak 10 orang (71,4%) dan menunjukkan bahwa nilai p< 0,05,
responden dengan usia terendah yaitu sehingga ada pengaruh pemberian
berusia 40-50 tahun sebanyak orang cincau hijau terhadap perubahan
(28,6%). Hal ini sesuai dengan teori tekanan darah usia 40-60 tahun
yang diungkapkan oleh Lany (2007), penderita hipertensi di Dusun Depok
bahwa secara alami tekanan darah Ambarketawang Gamping Sleman
cenderung meningkat seiring dengan Yogyakarta. Pemberian cincau hijau
bertambahnya usia, hal ini disebabkan kepada responden pada sore hari
karena pada usia setelah 40 tahun pukul 15:00 WIB dikarenakan
terjadi penebalan dan kekakuan pada disesuaikan dengan jadwal aktivitas
dinding arteri karena adanya responden pada pukul 15:00 WIB
penumpukan zat kolagen pada lapisan responden sudah ada dirumah dan
otot, sehingga pembuluh darah akan pemberian cincau sebanyak 1 porsi
berangsur-angsur menyempit dan untuk 1x konsumsi. Selama penelitian
menjadi kaku. Selain itu, pada usia 50 berlangsung dilakukan pengukuran
tahun telah terjadi pengapuran atau tekanan darah secara teratur setiap
penyumbatan pada pembuluh darah hari kepada semua responden untuk
sehingga kerja jantung lebih keras mengobservasi dan mengontrol
untuk memompa darah dan akibatnya tekanan darah responden.
tekanan darah menjadi naik. Sudoyo, Penurunan tekanan darah sistolik
dkk (2007). dan diastolik responden disebabkan
karena adanya pengaruh senyawa-
senyawa yang terkandung didalam
cincau hijau. Dalam peranannya mmHg, sedangkan rata-rata tekanan
sebagai penurun hipertensi, senyawa darah diastolik responden adalah
bioaktif dalam cincau hijau berperan 96,42 mmHg. Pengukuran tekanan
dalam tiga hal, yaitu: (a) sebagai darah setelah pemberian cincau hijau
Angeostensin Receptor Blocker didapatkan rata-rata tekanan darah
(ARB), (b) sebagai senyawa yang sistolik responden adalah 136,42
membantu mempercepat mmHg, sedangkan rata-rata tekanan
pembentukan urin (diuretik), (c) dan darah diastolik responden adalah
juga menjadi antioksidan dalam 82,14 mmHg. Terdapat perbedaan
proses stress oksidatif. Selain itu, rata-rata tekanan darah sistolik
penurunan tekanan darah sistolik dan responden sebelum dan setelah
diastolik diduga disebabkan oleh pemberian cincau hijau sebesar 19,28
adanya sinergi dari kandungan mmHg, dan perbedaan rata-rata
kalium, serat, dan senyawa aktif tekanan darah diastolik responden
flavonoid dari minuman cincau hijau sebelum dan setelah pemberian
yang dikonsumsi secara rutin yaitu cincau hijau sebesar 14,28 mmHg.
setiap hari (Setyorini, 2012). Hasil uji statistik Wilcoxon Test
Bobby dan Widyaningsih (2014), menunjukkan tekanan darah sistolik
menjelaskan senyawa flavonoid dan diastolik sebelum dan setelah
dalam cincau hijau dapat pemberian cincau hijau sistolik
meningkatkan urinasi dan didapatkan nilai Asymp. Sig. (p)
mengeluarkan elektrolit melalui 0,001, sedangkan tekanan darah
pengaruhnya terhadap kecepatan diastolik sebelum dan setelah
filtrasi glomerulus (GFR) dalam pemberian cincau hijau didapatkan
kapsula bowman. Flavonoid berfungsi nilai Sig. (p) 0,000. Hasil uji statistik
layaknya kalium yaitu mengabsorbsi Wilcoxon Test menunjukkan nilai
cairan ion-ion elektrolit seperti p<0,05, sehingga ada pengaruh
natrium yang ada dalam intraseluler pemberian cincau hijau terhadap
darah untuk menuju ekstraseluler perubahan tekanan darah usai 40-60
memasuki tubulus ginjal. Glomerolus tahun penderita hipertensi di Dusun
Filtration Rate (GFR) yang tinggi Depok Ambarketawang Gamping
akibat adanya aktivitas flavonoid Sleman Yogyakarta.
tersebut menyebabkan ginjal (pada Tenaga kesehatan hendaknya
tubulus proksimal sebanyak 65% dan dalam memberikan informasi
ansahenle sebanyak 25%) mampu mengenai pengobatan tekanan darah
mengeluarkan produk buangan dari tinggi tidak hanya sebatas
tubuh dengan cepat, selain itu dapat penggunaan obat farmakologis akan
menyebabkan semua cairan tubuh tetapi juga penggunaan obat non-
dapat difiltrasi dan diproses oleh farmakologis dengan cincau hijau,
ginjal sepanjang waktu setiap hari disamping karena dapat menurunkan
serta mampu mengatur volume dan tekanan darah juga dapat
komposisi cairan tubuh secara cepat meminimalkan efek pengobatan
dan tepat. farmakologis dan mudah didapatkan
disekitar masyarakat.
SIMPULAN DAN SARAN

Hasil pengukuran tekanan darah


sebelum pemberian cincau hijau
didapatkan rata-rata tekanan darah
sistolik responden adalah 155,71
DAFTAR PUSTAKA dan Pengobatan. Jakarta: PT.
Bhuana Ilmu Populer.
Arikunto, S., 2010, Prosedur Katrin, E. B. dan Shodiq, A. M. 2012.
Penelitian Suatu Pendekatan Aktivitas antioksidan ekstrak
Praktik, Rineka Cipta, dan fraksi daun cincau hijau
Jakarta. serta identifikasi golongan
Bobby A. S. dan Widyaningsih T. D. senyawa dari fraksi paling
2014. Peranan Senyawa aktif. Jurnal Bahan Alam
Bioaktif Cincau Terhadap Indonesia. (8): 118-124.
Penurunan Tekanan Darah Lakhanpal, P., and D. K. Rai. 2007.
Tinggi. Jurnal Pangan dan Quercetin: A Versatile
Agroindustri. 2 (3). 198-202. Flavonoid. Departement of
Depkes RI, 2011. Profil Kesehatan Pharmacology, SSR Medical
Indonesia 2008. College. Journal of Medical.
http://www.depkes.go.id. 2:22 - 37.
Donald J, Naismith dan Alesandro, Lanny. 2006. Stroke. Jakarta: PT
Braschi. (2003). The Effect of Gramedia Pustaka Utama.
Low-dose Potassium Lokesh, D. dan Amitsankar, D. 2012.
Supplementation on Blood Pharmacognostical
Pressure in Apparently Evaluation and Establishment
Healthy Volunteers, British of Quality Parameters of
Journal of Nutrition, 90, 53- Medical Plants of North-East
60. India Used by Folklore
Guyton, A.C., dan Hall, J.E. 2008. Healers for Treathment of
Buku Ajar Fisiologi Hypertension.
Kedokteran. Edisi 11. Pharmacognosy Journal.
Jakarta: EGC. 4:27.
Gray, H., Dawkins, K., Morgan, J., Nurdin, S. U. Zuidar, A. S. dan
Simpson, I., 2005. Lecture Suharyono. 2007. Dried
Notes Kardiologi, Edisi extract from green cincau
Keempat. Jakarta: Erlangga. leaves as potential fibre
Haber, S. L. dan Gallus, K. 2012. sources for food enrichment.
Effects of Dark Chocolate on African Crop Science Society.
Blood Pressure in Patients 7: 655-658.
with Hypertension. Am J Setyorini, A. 2012. Efek
Health-Sys Pharm. 69 Antihipertensi Tablet
(15).1287-1293. Effervecent Herbal Cincau
Hanns Peter, W. (2009). Hipertensi. Hitam (Mesona Palustris BI.)
PT Bhuana Ilmu Populer, secara In Vivo pada Tikus
Gramedia, Jakarta. Putih (Rattus Norvegicus).
Iraz, M. 2007. Dose dependent Skripsi Sarjana. UB. Malang.
Effects of Caffeic Acid Shadine, M. 2010. Mengenal Penyakit
Phenetly Ester on Heart Rate Hipertensi, Diabetes, Stroke
and Blood Pressure in Rates. & Serangan Jantung. Jakarta:
Faculty of Medicine, Malaty, Keen Books.
Turkey. Eur J Gen Med. 2 Sudoyo, Aru W. dkk. 2007. Buku
(2). 69-75. Ajar Ilmu Penyakit Dalam.
Junaidi, Iskandar, 2010. Hipertensi Cetakan 2. Jakarta: FKUI
Pengenalan, Pencegahan, pp.1921-3.
Sundari. 2014. Minuman Cincau 95 tentang Sentra
Hijau (Premna Oblongifolia Pengembangan dan Penerapan
Merr.) dapat Menurunkan Pengobatan Tradisional
Tekanan Darah pada Wanita (Sentra P3T).
Dewasa Penderita Hipertensi Zulfa. 2016. pengaruh pemberian
Ringan dan Sedang. J. Gizi cincau hijau terhadap
Pangan. 9 (3). 203-210. tekanan darah wanita
ISSN 1978-1059. menopause penderita
Undang-Undang RI No.23 tahun hipertensi di dusun Sleman 3
1992, Sistem Kesehatan Triharjo Sleman Yogyakarta.
Nasional, Resolusi World Skripsi. Universitas
Health Assembly, dan Surat ‘Aisyiyah Yogyakarta.
Keputusan Menteri Kesehatan
RI
No.0584/MENKES/SK/VI/19
ISSN 1978-1059.

Anda mungkin juga menyukai