Anda di halaman 1dari 5

JURNAL KESEHATAN HOLISTIK

Vol 10, No 1, Januari 2016 : 27-31

PENGARUH JUS MENTIMUN (CUCUMIS SATIVUS) TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH


PADA PENDERITA HIPERTENSI DI UPTD PANTI SOSIAL LANJUT USIA TRESNA WERDHA
KECAMATAN NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN 2015
Rahma Elya1, Dessy Hermawan1, Eka Trismiana2

ABSTRAK

Hipertensi merupakan penyakit yang sering dijumpai di masyarakat maju, baik pria ataupun wanita, tua ataupun
muda bisa terserang penyakit ini, dan gejalanya tidak terasa. Penyakit ini disebut sebagai silent diseases dan merupakan
faktor risiko utama dari perkembangan atau penyebab penyakit jantung dan stroke. Bila tidak terkontrol akan
menyebabkan kerusakan pada organ tubuh lainnya, seperti otak, ginjal, mata dan kelumpuhan organ-organ gerak
(Ridwan, 2009).
Dalam penelitian penulis menggunakan jenis penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan
desain penelitian survei analitik yaitu penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu
terjadi dan menggunakan pendekatan metode survey. Adapun yang dijadikan populasi dalam penelitian ini adalah
lansia yang mengalami hipertensi Di UPTD Panti Sosial Lanjut Usia Tresna Werdha Kecamatan Natar Kabupaten
Lampung Selatan, yang berjumlah 48 resonden. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode total populasi.
Hasil uji statistik didapatkan p-value = 0,000 yang berarti bahwa ada perbedaan tekanan darah pada penderita
hipertensi yang sebelum dan sesudah diberikan jus mentimun (Cucumis sativus) Di UPTD Panti Sosial Lanjut Usia Tresna
Werdha Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2015. Diharapkan kepada petugas kesehatan agar dapat
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan melalui pendidikan kesehatan, sehingga petugas kesehatan dapat membantu
menurunkan angka kejadian hipertensi.

Kata Kunci : Jus mentimun dan penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi

PENDAHULUAN antara lain meliputi pola makan, aktivitas dan olahraga.


Dalam gaya hidup sehat yang utama adalah makanan
Hipertensi merupakan penyakit yang sering yang kita konsumsi serta diperbanyak mengkonsumsi
dijumpai di masyarakat maju, baik pria ataupun wanita, tua sayur dan buah- buahan (Muhammadun, 2010).
ataupun muda bisa terserang penyakit ini, dan gejalanya Pemilihan obat-obatan anti hipertensi saat ini
tidak terasa. Penyakit ini disebut sebagai silent diseases telah banyak mengalami perubahan, karena perlu
dan merupakan faktor risiko utama dari perkembangan mempertimbangkan efikasi, efek samping yang
atau penyebab penyakit jantung dan stroke. Bila tidak ditimbulkan, pemakaian jangka panjang dan nilai
terkontrol akan menyebabkan kerusakan pada organ tubuh ekonomisnya. Penggunaan herbal dan bahan alami untuk
lainnya, seperti otak, ginjal, mata dan kelumpuhan organ- mengobati dan mengontrol penyakit sudah banyak
organ gerak (Ridwan, 2009). dilakukan oleh masyarakat dunia. Bahkan akhir-akhir ini
Menurut definisi, hipertensi adalah bila tekanan terjadi peningkatan penelitian terhadap herbal dan bahan
darah sistolik melebihi 140 mmHg dan tekanan darah alami untuk mengobati berbagai penyakit. Industri farmasi
diastolik 90 mmHg. Bila tekanan darah antara 120-139 juga berusaha mencari peluang pemanfaatan bahan alam
mmHg pada sistolik dan 80- dan turunannya sebagai bahan untuk obat. Selain itu,
89 mmHg pada diastolik dapat dikatakan sudah potensi pasar juga perlu dipertimbangkan dalam upaya
mengalami prehipertensi (Kaplan N.M., 2006). Bagi orang menemukan obat baru yang dapat menurunkan tekanan
yang sudah menderita hipertensi paengobatan dapat darah (Hernani, 2009). Buah-buahan mengandung
menggunakan terapi disamping efek samping yang senyawa kimia yang bermanfaat bagi tubuh manusia
ditimbulkan rendah dibandingkan pengobatan secara seperti flavonoid, sterol, dan phenol. Senyawa ini
klinis. Tindakan pencegahan baik yang belum pernah dinamakan sebagai zat kimia tanaman atau pytochemical.
menderita hipertensi ataupun bagi yang belum Mengkonsumsi buah-buahan dapat menurunkan resiko
pernah terkena hipertensi yaitu dengan perubahan seseorang terkena penyakit kardiovaskuler seperti
gaya hidup menjadigaya hidup sehat. Gaya hidup sehat ini hipertensi, stroke dan penyakit jantung koroner.

1. Prodi Keperawatan FK Universitas Malahayati Bandar Lampung


2. Akademi Keperawatan Malahayati Bandar Lampung
28 Rahma Elya, Dessy Hermawan, Eka Trismiana

Obat tradisional yang ada di Indonesia yang penyebab 1 dari setiap 7 kematian (7 juta per tahun)
dapat digunakan sebagai alternatif pengobatan hipertensi disamping menyebabkan kerusakan jantung, mata, otak
adalah adalah mentimun (Cucumis sativus), bawang putih, dan ginjal. Berdasarkan data WHO dari 50% penderita
seledri, murbei, rosella, dan lain- Lain (Wikipedia,2010). hipertensi yang diketahui hanya 25% yang mendapat
Mentimun merupakan sayuran murah dan mudah di pengobatan, dan hanya 12,5% yang diobati dengan baik.
dapat sepanjang musim. Manfaatnya sangat beragam Berdasarkan data Lancet (2008), jumlah
mulai dari sebagai obat alami, untuk kecantikan, bahkan penderita hipertensi didunia terus meningkat, Di
untuk memberantas hama dan membersihkan rumah. India jumlah penderita hipertensi mencapai 60,4 juta orang
Sebagai herbal antara lain untuk menyembuhkan pada tahun 2002 dan diperkirakan 107,3 juta orang
hipertensi, detoks, pelangsing badan, atasi selulit, pada tahun 2025. Di Cina, 98,5 juta orang mengalami
obat diare, sariawan, typhus, dan lain-lain (Ibu hipertensi dan menjadi 151,7 juta orang pada tahun
Jempol, 2010). 2025. Di Asia, tercatat 38,4 juta penderita hipertensi pada
Mentimun banyak digunakan oleh masyarakat tahun 2000 dan diprediksi akan menjadi 67,4 juta orang
Indonesia seperti untuk lalaban, acar, penghias makanan, pada tahun 2025. Di Indonesia, mencapai 17-21% dari
dan lain-lain. Mentimun bukan merupakan sesuatu hal populasi penduduk dan kebanyakan tidak terdeteksi
yang asing bagi masyarakat Indonesia. Mentimun (Muhammadun, 2010).
mengandung banyak zat dan mineral yang sangat berguna Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi
untuk mengobati hipertensi. Hal ini mendorong penulis Lampung pada tahun 2012, prevalensi kejadian hipertensi
untuk meneliti jus mentimun sebagai alternatif. dengan Tekanan Darah > 130/100 mmHg dengan usia >
Pemanfaatan mentimun dalam menurunkan 30 Tahun pada tahun 2010 mencapai 26.130 orang,
tekanan darah pada penderita hipertensi yaitu dengan cara pada tahun 2011 mencapai 26.475 orang dan pada tahun
mengeluarkan cairan tubuh (melalui air seni) (Mangonting, 2012 mengalami peningkatan yang signifikan hingga
et al, 2008). Dimana mentimun mengandung mineral yaitu mencapai 27.912 orang, dengan adanya data tersebut
potassium, magnesium, dan pospor. Selain itu mentimun penyakit hipertensi menduduki peringkat ke 5 dari 10 besar
juga bersifat diuretic karena mengandung banyak air penyakit yang ada Di Provinsi Lampung (Data Profil
sehingga menbantu menurunkan tekanan darah (Myrank, Dinkes. Provinsi Lampung,
2009). Sementara di dalam Majalah Nirmala (2008, dalam 2012).
http://cybermed.cbn.net.id) Penderita hipertensi sangat UPTD Panti Sosial Lanjut Usia Tresna Werdha
disarankan untuk mengkonsumsi mentimun, karena Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan
kandungan mineral kalium, magnesium, dan serat di dalam merupakan salah satu panti yang terdapat di Kabupaten
timun bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah. Serta Lampung Selatan. Panti ini merupakan milik Dinas Sosial
mineral magnesium yang juga berperan melancarkan Lampung Selatan. Panti ini menampung sebanyak 100
aliran darah dan menenangkan saraf. lansia dengan tingkat kejadian hipertensi cukup tinggi. Dari
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan hasil wawancara singkat dengan petugas kesehatan dan
efektivitas jus mentimun untuk mengurangi hipertensi. pekerja sosial yang ada dipanti, dari 100 lansia
Obat-obatan yang biasanya digunakan dengan pemberian terdapat 48 lansia yang mengalami hipertensi (Data
obat antihipertensi yaitu Diuretik, Beta Bloker dan Alpha Profil UPTD Panti Sosial Tresna Werdha,
bloker dan lain- lain. Obat yang telah berhasil diproduksi 2014).
teknologi kedokteran harganya masih relatif mahal Berdasarkan hasil data pra survey pada
sehingga menjadi kendala penanganan hipertensi, tangga 10-15 Februari 2015 di UPTD Panti Sosial Lanjut
terutama bagi yang memerlukan pengobatan jangka Usia Tresna Werdha Kecamatan Natar Kabupaten
panjang. Sebenarnya, selain diberikan obat antihipertensi Lampung Selatan, terdapat 10 lansia yang mengatakan
gaya hidup dan pola makan juga bisa mempengaruhi suka mengkonsumsi jus mentimun, dari 10 lansia, terdapat
penurunan tekanan darah. 7 lansia setelah mengkonsumsi jus mentimun yang
Cara meramu atau membuat jus mentimun untuk awalnya tekanan darahnya 210/120 mmHg kini
penyakit hipertensi yaitu: buah mentimun segar sebanyak menjadi 180/110 mmHg, dan berdasarkan data wawancara
300 gram dicuci dan diparut kemudian diperas dan yang peneliti lakukan terhadap petugas kesehatan,
selanjutnya disaring. Pemarutan bisa dilakukan secara terdapat 4 petugas kesehatan yang mengatakan setiap
manual maupun non manual. Pemakaian hasil saringan pagi dan sore jatah makanan lansia selalu diberikan
diminum sekaligus, sementara untuk penggulangan harus makanan mentimun. Dari data tersebut dapat diketahui
dibuat ramuan baru (Wiryowidagdo, 2002). bahwa buah mentimun mempunyai menfaat untuk
Di dunia, hampir 1 milyar orang atau 1 dari mengurang tekanan darah khususnya pada lansia.
4 orang dewasa menderita tekanan darah tinggi. Tekanan
darah tinggi merupakan penyakit kronis serius yang bisa
merusak organ tubuh. Setiap tahun darah tinggi menjadi

Jurnal Kesehatan Holistik Volume 10, Nomor 1, Januari 2016


Pengaruh Jus Mentimun (Cucumis Sativus) Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi 29
Di UPTD Panti Sosial Lanjut Usia Tresna Werdha Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2015

METODE PENELITIAN Tabel 1


Distribusi Frekuensi Tekanan Darah Sebelum Diberikan
Dalam penelitian penulis menggunakan jenis Jus Mentimun (Cucumis sativus) Di UPTD Panti Sosial
penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif dengan Lanjut Usia Tresna Werdha Kecamatan Natar Kabupaten
menggunakan desain penelitian survei analitik yaitu Lampung Selatan Tahun 2015
penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan
mengapa fenomena kesehatan itu terjadi dan Persentase
Tekanan Darah Frekuensi
menggunakan pendekatan metode survey yaitu metode (%)
pengumpulan data yang menggunakan kuesioner untuk Berat 12 25.0
mendapatkan data berupa tanggapan atau respon dari Ringan 18 37.5
sampel penelitian (Notoatmodjo, 2012) Sangat Berat 11 22.9
Populasi adalah subjek yang hendak diteliti dan Sedang 7 14.6
memiliki sifat-sifat yang sama. Menurut Notoadmojo Jumlah 48 100.0
populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek
yang diteliti, sedangkan menurut Arikunto keseluruhan Tabel 2
objek penelitian. Berdasarkan pengertian diatas, peneliti Distribusi Frekuensi Tekanan Darah Sesudah Diberikan
menentukan populasi dalam penelitian ini bertujuan Jus Mentimun (Cucumis sativus) Di UPTD Panti Sosial
untuk memperoleh data-data yang benar-benar Lanjut Usia Tresna Werdha Kecamatan Natar Kabupaten
relevan dengan masalah yang diteliti. Adapun yang Lampung Selatan Tahun 2015
dijadikan populasi dalam penelitian ini adalah lansia
yang mengalami hipertensi Di UPTD Panti Sosial Lanjut Persentase
Usia Tresna Werdha Kecamatan Natar Kabupaten Tekanan Darah Frekuensi
(%)
Lampung Selatan, Berat 11 22.9
yang berjumlah 48 resonden. Ringan 25 52.1
Sedang 12 25.0
Jumlah 48 100.0
HASIL & PEMBAHASAN
Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa
Berdasarkan tabel dibawah, diketahui bahwa Di Di UPTD Panti Sosial Lanjut Usia Tresna Werdha
UPTD Panti Sosial Lanjut Usia Tresna Werdha Kecamatan Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun
Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2015, rata-rata 2015, rata-rata responden mengalami hipertesi ringan
responden mengalami hipertesi ringan sebelum diberikan sesudah diberikan jus mentimun berjumlah 25 responden
jus mentimun berjumlah 18 responden (37,5%). (37,5%).
Tabel 3
Perubahan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Yang Sebelum Diberikan Jus Mentimun (Cucumis sativus)

Tekanan Std.
Darah N Mean Std. Dev Error
Sebelum 48 1 63.33 43.581 6.290

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa terdapat nilai rata-rata 163,33. Perbedaan Tekanan
pada penderita hipertensi yang sebelum diberikan jus Darah Pada Penderita Hipertensi Yang Sesudah
mentimun (Cucumis sativus) Di UPTD Panti Sosial Diberikan Jus Mentimun (Cucumis sativus) Di UPTD
Lanjut Usia Tresna Werdha Kecamatan Natar Panti Sosial Lanjut Usia Tresna Werdha Kecamatan
Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2015, dari 48 Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2015.
responden yang dilakukan pengukuran tekanan darah,

Tabel 4
Perubahan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Yang Sesudah Diberikan Jus Mentimun (Cucumis sativus)

Tekanan Std.
N Mean Std. Dev
Darah Error
Sesudah 81 39.79 34.114 4.924

Jurnal Kesehatan Holistik Volume 10, Nomor 1, Januari 2016


30 Rahma Elya, Dessy Hermawan, Eka Trismiana

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa pada Lampung Selatan Tahun 2015, dari 48 responden yang
penderita hipertensi yang sesudah diberikan jus dilakukan pengukuran tekanan darah, terdapat nilai rata-
mentimun (Cucumis sativus) Di UPTD Panti Sosial rata 139,79.
Lanjut Usia Tresna Werdha Kecamatan Natar Kabupaten .

Tabel 5
Perbedaan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Yang Sebelum Dan Sesudah iberikan Jus Mentimun (Cucumis
sativus) Di UPTD Panti Sosial Lanjut Usia Tresna Werdha Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2015

Tekanan p-
N Mean SD SE T
Darah value
Sebelum 48 163,33 43,58 6,29 25,96
0,000
Sesudah 48 139,79 34,11 4,92 28,39

Berdasarkan tabel 5 diketahui bahwa pada Lampung Selatan Tahun 2015 mempunyai nilai rata-rata
penderita hipertensi yang sebelum diberikan jus 139,79.
mentimun (Cucumis sativus) Di UPTD Panti Sosial Mentimun banyak digunakan oleh masyarakat
Lanjut Usia Tresna Werdha Kecamatan Natar Kabupaten Indonesia seperti untuk lalaban, acar, penghias makanan,
Lampung Selatan Tahun 2015 mempunyai nilai rata- dan lain-lain. Mentimun bukan merupakan sesuatu hal
rata 163,33 sedangkan sesudah diberikan jus yang asing bagi masyarakat Indonesia. Mentimun
mentimun (Cucumis sativus) mempunyai nilai rata-rata mengandung banyak zat dan mineral yang sangat berguna
139,79. untuk mengobati hipertensi. Hal ini mendorong penulis
Hasil uji statistik didapatkan p-value = 0,000 yang untuk meneliti jus mentimun sebagai alternatif.
berarti bahwa ada perbedaan tekanan darah pada Pemanfaatan mentimun dalam menurunkan
penderita hipertensi yang sebelum dan sesudah berperan melancarkan aliran darah dan menenangkan
diberikan jus mentimun (Cucumis sativus) Di UPTD Panti saraf. Menurut penelitian Joni Hermansyah (2013) tentang
Sosial Lanjut Usia Tresna Werdha Kecamatan Natar analisa hubungan gaya hidup dengan kejadian hipertensi
Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2015. Di Desa Purbosembodo Kecamatan Metro Kibang
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa pada penderita Kabupaten Lampung Timur Tahun 2013, menyebutkan
hipertensi yang sebelum diberikan jus mentimun bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara gaya
(Cucumis sativus) Di UPTD Panti Sosial Lanjut Usia hidup dengan kejadian hipertensi dengan p-value 0,001
Tresna Werdha Kecamatan Natar Kabupaten Lampung atau p-value < 0,05.
Selatan Tahun 2015 mempunyai nilai rata-rata 163,33 Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan
diatas, maka menurut peneliti seledri sangat
PEMBAHASAN mempengaruhi terhadap perubahan tekanan darah,
Hipertensi merupakan salah satu gangguan pada banyak responde yang mengalami tekanan darah >
jantung. Sesuai dengan bertambahnya usia harapan 150/100 mmHg, setelah diberikan jus mentimun
hidup makin panjang usia seseorang, makin lama jantung maka tekanan darah menjadi 120/80 mmHg, hal ini
berkerja, dengan sendirinya makin besar resikonya berarti ada pengaruh jus mentimun terhadap
menjadi lelah akibatnya kemampuan kontraksi ototnya perubahan tekanan darah
melemah dan juga cendrung berdilatasi. Ditambanh Perubahan Tekanan Darah Pada
dengan faktor lain resiko payah jantung dan gangguan Penderita tekanan darah pada penderita hipertensi
lainnya menjadi makin besar. yaitu dengan cara mengeluarkan cairan tubuh (melalui air
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan seni) (Mangonting, et al, 2008). Dimana mentimun
diatas, maka menurut peneliti di tempat penelitian banyak mengandung mineral yaitu potassium, magnesium, dan
responden yang mengalami hipertensi yang berat dan pospor. Selain itu mentimun juga bersifat diuretic karena
sangat berat. Hal ini dikarenakan karena faktor gaya hidup, mengandung banyak air sehingga menbantu menurunkan
stres dan pola makan yang kurang baik. tekanan darah (Myrank, 2009). Sementara di dalam
Majalah Nirmala (2008, dalam http://cybermed.cbn.net.id)
Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Yang Penderita hipertensi sangat disarankan untuk
Sesudah Diberikan Jus Mentimun (Cucumis sativus) mengkonsumsi mentimun, karena kandungan mineral
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa pada kalium, magnesium, dan serat di dalam timun bermanfaat
penderita hipertensi yang sebelum diberikan jus untuk menurunkan tekanan darah.
mentimun (cucumis sativus) Di UPTD Panti Sosial
Lanjut Usia Tresna Werdha Kecamatan Natar Kabupaten

Jurnal Kesehatan Holistik Volume 10, Nomor 1, Januari 2016


Pengaruh Jus Mentimun (Cucumis Sativus) Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi 31
Di UPTD Panti Sosial Lanjut Usia Tresna Werdha Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2015

Hipertensi Yang Sebelum Dan Sesudah Saran


Diberikan Jus Mentimun (Cucumis sativus). Berdasarkan hasil analisis yang menunjukkan
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa pengaruh pemberian jus mentimun (Cucumis sativus)
pada penderita hipertensi yang sebelum diberikan terhadap penurunan tekanan darah pada penderita
seledri (Aplum Graveolens) jus mentimun hipertensi Di UPTD Panti Sosial Lanjut Usia Tresna
(cucumis sativus) Di UPTD Panti Sosial Lanjut Usia Werdha Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan
Tresna Werdha Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Tahun 2015., maka ada baiknya untuk memberikan jus
Selatan Tahun 2015 mempunyai nilai rata-rata 163,33 timun kepada para lansia yang menderita hipertensi.
sedangkan sesudah diberikan seledri (Aplum
Graveolens) mempunyai nilai rata- rata 139,79.
Menurut Marlia (2010) penanganan hipertensi DAFTAR PUSTAKA
secara umum yaitu secara farmakologis dan
nonfarmakologis. Penanganan secara farmakologis Arikunto. 2010. Metodologi Riset Keperawatan.
terdiri atas pemberian obat yang bersifat diuretik, Jakarta. Rineka Cipta
simpatetik, betabloker, dan vasodilator dengan Afifah, 2009. Faktor Dalam Penurunan Tekanan
memperhatikan tempat, mekanisme kerja dan tingkat Darah. Jakarta. Global Cipta
kepatuhan. Penanganan secara farmakologis dianggap Data Profil Dinkes. Provinsi Lampung, 2012.
mahal oleh masyarakat, selain itu penanganan DatacKesehatan Lansia. Lampung
farmakologis juga mempunyai efek samping. Efek samping Depkes RI. 2012. Data Statistika Kesehatan Lansia
tersebut bermacam-macam tergantung dari obat yang Terhadap Hipertensi. Jakarta.
digunakan. Penanganan non- farmakologis yaitu Dalimartha. 2008. Manfaat Dan Tujuan Konsumsi
meliputi penurunan berat badan, olah raga secara Buah Mentimun. Jakarta. Rineka Cipta
teratur, diet rendah lemak & garam, dan terapi Kaplan N.M., 2006. Konsep Penyakit Hipertensi.
komplementer. Penanganan hal ini dibuktikan dengan Yogyakarta. Medical Bokks
adanya hasil penelitian yang peneliti lakukan. Banyaknya Muhammadun, 2010. Faktor-Faktor Pengobatan
responden yang mencoba untuk melakukan terapi herbal Tradisional Pada Penderita Hipertensi. FKUI.
adalah adanya keterbatasan dana. Sehingga semakin Jakarta
banyak responden yang mencoba terapi jus mentimun, Hernani, 2009. Tatalaksanaan Penyakit Hipertensi.
maka semakin kecil angka kejadian hipertensi berat dan Surabaya. Graha Ilmu
sangat berat. Notoatmodjo, 2005. Ilmu Metode Riset Penelitian.
Jakarta. Rineka Cipta
Padmawinata, 2006. Faktor Hipertensi Pada Lansia.
SIMPULAN & SARAN Surabaya. Graha Ilmu
Rahajeng et al, 2009. Perilaku Dengan Kejadian
Berdasarkan hasil penelitian dan Hipertensi. Jakarta. EGC
pembahasan maka dapat diambil kesimpulan sebagai Sustrani, 2004. Konsep Penatalaksanaan
berikut: PenyakitHipertensi. Jakarta. Salemba Medika.
Diketahui bahwa pada penderita hipertensi yang Smeltzer & Bare, 2001. Ilmu Keperawatan
sebelum diberikan jus mentimun (Cucumis sativus) Di MedikalBedah. Jakarta. Salemba Medika
UPTD Panti Sosial Lanjut Usia Tresna Werdha Kecamatan Puspitosari, 2011. Data Kesehatan Pada Lansia.
Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2015 Jakarta. Rineka Cipta.
mempunyai nilai rata-rata tekanan darah 163,33 Padmawinata, 2006. Khasiat Buah Mentimun Dalam
sedangkan sesudah diberikan jus mentimun (Cucumis Menurunkan Tekanan Darah. Jakarta. Salemba
sativus) turun menjadi 139,79 mmHg Medika
Hasil uji statistik didapatkan p-value = 0,000 yang berarti Wahyu Rahayu, 2010. Mengenal dan Mencegah
bahwa ada perbedaan tekanan darah pada penderita Penyakit Hipertensi. Yogyakarta. Media Ilmu
hipertensi yang sebelum dan sesudah di beri WHO. 2012. Data Kesehatan Dasar. Diterjemahkan
perlakukan berupa pemberian jus mentimun. dalam Marlia (2010). Jakarta. Rineka Cipta
Wikipedia, 2010. Penggunaan Obat Tradisional.
Jakarta. Rineka Cipta

Jurnal Kesehatan Holistik Volume 10, Nomor 1, Januari 2016

Anda mungkin juga menyukai