Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Data World Health Organization (WHO) tahun 2011 menunjukkan satu

milyar orang di dunia menderita Hipertensi, 2/3 diantaranya berada di negara

berkembang yang berpenghasilan rendah sampai sedang. Prevalensi Hipertensi

akan terus meningkat tajam dan diprediksi pada tahun 2025 sebanyak 29% orang

dewasa di seluruh dunia terkena Hipertensi. Hipertensi telah mengakibatkan

kematian sekitar 8 juta orang setiap tahun, dimana 1,5 juta kematian terjadi di

Asia Tenggara yang 1/3 populasinya menderita Hipertensi sehingga dapat

menyebabkan peningkatan beban biaya kesehatan (WHO, 2011).

Prevalensi Hipertensi nasional berdasarkan Riskesdas 2013 sebesar 25,8%,

tertinggi di Kepulauan Bangka Belitung (30,9%), sedangkan terendah di Papua

sebesar (16,8%). Berdasarkan data tersebut dari 25,8% orang yang mengalami

hipertensi hanya 1/3 yang terdiagnosis, sisanya 2/3 tidak terdiagnosis. Data

menunjukkan hanya 0,7% orang yang terdiagnosis tekanan darah tinggi minum

obat Hipertensi. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar penderita Hipertensi

tidak menyadari menderita Hipertensi ataupun mendapatkan pengobatan

(Riskesdas, 2013).

Prevalensi penduduk dengan tekanan darah tinggi secara nasional sebesar

30,9%. Prevalensi tekanan darah tinggi pada perempuan (32,9%) lebih tinggi

1
2

dibandingkan dengan laki-laki (28,7%). Prevalensi di perkotaan sedikit lebih

tinggi (31,7%) dibandingkan dengan pedesaan (30,2%). Prevalensi semakin

meningkat seiring dengan bertambahnya umur (Profil Kesehatan Indonesia,

2016).

Prevalensi hipertensi di Provinsi Lampung berdasarkan hasil pengukuran

tekanan darah adalah 24,7%, dan bila hanya berdasarkan diagnosis oleh tenaga

kesehatan adalah 7,4%%, Menurut kabupaten/kota prevalensi tertinggi ditemukan

di Tanggamus sebesar 31,3%. Penderita hipertensi dikabupaten Way Kanan

berdasarkan rikesdas tahun 2013 Profinsi Lampung terdapat 28,0%. Penderita

hipertensi termasuk masih tinggi dibandingkan dengan kabupaten Lampung

Timur (26,8%), Lampung Utara (26,1%), Tulang Bawang Barat (23,6%) dan

Tulang Baawang (18,3%). Kelompok umur dengan penderita hipertensi yang

tertinggi di Provinsi Lampung terdapat pada kelompok umur 75+ tahun sebesar

(61%) (Riskesdas, 2013).

Penderita hipertensi diwilayah kerja puskesmas serupa indah sampai bulan

maret 2018 terdapat 43 lansia yang menderita hipertensi yang terdeteksi. Dari 43

lansia selalu dilakukan cek berkala tekanan darah setia 1 minggu sekali pada saat

dilaksanakan senam lansia di puskesmas serupa indah. Sedangkan pada tahun

2017 hipertensi di puskesmas serupa indah terdapat 36 lansia penderita hipertensi.

Dikecamatan pakuan ratu terdapat dua puskesmas yaitu puskesmas serupa

indah dan puskesmas pakuan ratu. Di puskesmas pakuan ratu penderita hipertensi

terdapat 32 lansia yang menderita hipertensi. Hal ini menunjukkan bahwa lansia
3

penderita hipertensi di puskesmas serupa indah lebih banyak dibandingkan

dengan puskesmas pakuan ratu.

Hipertensi atau penyakit tekanan darah tinggi adalah suatu keadaan kronis

yang ditandai dengan masing-masing tingginya angka prevalensi hipertensi. Riset

Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2013 menunjukkan bahwa penderita

hipertensi mencapai 26,5% dari jumlah penduduk Indonesia (Medika, 2017).

Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi kronis ketika tekanan darah

pada dinding arteri (pembuluh darah bersih) meningkat. Kondisi ini dikenal

sebagai “pembunuh diam-diam” karena jarang memiliki gejala yang jelas. Satu-

satunya cara mengetahui apakah seseorang memiliki hipertensi adalah dengan

megukur tekanan darah (Anies, 2018)

Salah satu kandungan bunga rosella (Hibiscus Sabdariffa Linn) yang dikenal

khasiatnya sebagai diuretik adalah antosianin, gossipetin dan hibicin. Khasiat

yang dimiliki bunga rosella (Hibiscus Sabdariffa Linn) yaitu sebagai diuretik dan

koleretik, membantu melancarkan peredaran darah, menurunkan kekentalan

darah, mencegah tekanan darah tinggi, meningkatkan kinerja usus, antiinfeksi-

bakteri, memperlambat pertumbuhan jamur/ bakteri/ parasit, kram otot, mencegah

pembentukan batu ginjal, serta meningkatkan daya tahan tubuh.

Bunga rosela (Hibiscus Sabdariffa Linn) bermanfaat terhadap penurunan

tekanan darah pada penderita hipertensi (tekanan darah tinggi), membantu

program diet bagi penderita kegemukan (obesitas), melancarkan peredaran darah,

menurunkan demam umum, melancarkan dahak bagi batuk berdahak, dan dapat

dimanfaatkan untuk melancarkan buang air besar. Senyawa yang terdapat pada
4

bunga rosella diduga menjadi senyawa bioaktif yang bertanggung jawab untuk

menurunkan tekanan darah (Kusumastuti, 2014).

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat di ambil rumusan masalah sebagai

berikut :” Apakah ada pengaruh pemberian minum teh rosella terhadap perubahan

tekanan darah pada lansia penderita hipertensi diwilayah kerja Puskesmas Serupa

Indah Kabupaten Way Kanan Tahun 2018.?”

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Menganalisa pengaruh pemberian teh rosella terhadap penurunan tekanan

darah pada lansia penderita hipertensi diwilayah kerja Puskesmas Serupa

Indah Kabupaten Way Kanan Tahun 2018.?”.

1.3.2 Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui tekanan darah sebelum dan sesudah pemberian teh

rosella pada lansia penderita hipertensi diwilayah kerja Puskesmas Serupa

Indah Kabupaten Way Kanan Tahun 2018.

b. Untuk Mengetahui pengaruh pemberian teh rosella terhadap penurunan

tekanan darah pada lansia penderita hipertensi diwilayah kerja Puskesmas

Serupa Indah Kabupaten Way Kanan Tahun 2018.?”.


5

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan

khasanah ilmu pengetahuan tentang gizi kesehatan masyarakat, terutama

mengenai pemanfaatan teh bunga rosella yang dapat dijadikan sebagai

alternatif dalam usaha membantu menurunkan tekanan darah.

1.4.2 Manfaat Praktis

a. Dapat digunakan sebagai data dasar untuk mengembangkan penelitian

mengenai pengaruh pemberian teh bunga rosella terhadap penurunan

tekanan darah.

b. Dapat memberikan informasi pada masyarakat untuk menggunakan teh

bunga rosella sebagai usaha membantu menurunkan tekanan darah.

Anda mungkin juga menyukai