Anda di halaman 1dari 11

Pengaruh Pemberian Jus Tomat Terhadap Tekanan Darah Pada Penderita

Hipertensi Di Lorong Kurnia Dusun 1 Kecamatan Pangkalan Susu Tahun


2015

Yusridawati
Nila Astri Ayu
Nurul Hakimah
Sabdar
ABSTRAK
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu kondisi tekanan darah seseorang
berada diatas angka normal yaitu 120/80 mmHg.Jus tomat mentah terdapat lycopene yang
dikenal sebagai salah satu untuk membantu merangsang sirkulasi darah dan membantu
menurunkan tekanan darah tinggi. Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007
prevalensi hipertensi di Indonesia mencapai 31,7% dari populasi pada usia 18 tahun ke
atas, dari jumlah itu, 60% penderita hipertensi berakhir pada stroke, Diperkirakan sekitar
80 % kenaikan kasus hipertensi terutama di negara berkembang tahun 2025 dari sejumlah
639 juta kasus di tahun 2000, di perkirakan menjadi 1,15 milyar kasus di tahun 2025.
Prediksi ini didasarkan pada angka penderita hipertensi saat ini dan pertambahan
penduduk saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jus tomat terhadap
tekanan darah pada penderita hipertensi di Lorong Kurnia Dusun I kecamatan.Pangkalan
Susu Tahun 2015.
Desain penelitian menggunakan quasi eksperimen.Populasi penelitian ini seluruh
penderita hipertensi yang bertempat tinggal di Desa Lorong Kurnia. Dusun I Kecamatan
Pangkalan Susu sebanyak 15 orang, sampel penelitian adalah penderita hipertensi yang
berumur 40-60 tahun, tekhnik pengambilan sample dengan tekhnik Purposive Sampling,
jumlah sampel sebanyak 5 orang. Instrumen yang digunakan lembar observasi
pengukuran tekanan darah. Penyajian data dilakukan dengan menggunakan uji Wilcoxon.
Terdapat pengaruh pemberian jus tomat terhadap tekanan darah pada penderita
hipertensi di lorong kurnia dusun 1 kecamatan pangkalan susu tahun 2015. Disarankan
bagi pelayanan kesehatan terutama dalam memberikan informasi kesehatan tentang
pengaruh pemberian jus tomat terhadap tekanan darah pada penderita hipertensi di lorong
kurnia dusun 1 kecamatan pangkalan susu. Bahwa jus tomat dapat menurunkan tekanan
darah pada penderita hipertensi serta melancarkan sirkulasi darah dan menurunkan
tekanan darah tinggi.

Kata Kunci : Tekanan Darah, Jus Tomat, Penderita Hipertensi


Daftar Pustaka : 8 buku 5 website
PENDAHULUAN 36% orang dewasa menderita
hipertensi (WHO, 2010).
1. Latar Belakang Prevalensi hipertensi di
Hipertensi atau Tekanan Indonesia mencapai 31,7% dari populasi
darah tinggi adalah suatu kondisi pada usia 18 tahun ke atas. Dari jumlah
tekanan darah seseorang berada itu, 60% penderita hipertensi berakhir
diatas angka normal yaitu 120/80 pada stroke. Sedangkan sisanya pada
mmHg.Dimanabisa terjadi pada laki- jantung, gagal ginjal, dan kebutaan.
laki maupun perempuan pada semua Penyakit ini telah menjadi masalah
umur. Risiko terkena hipertensi ini utama dalam kesehatan masyarakat
yang ada di Indonesia, Diperkirakan
akan semakin meningkat pada usia
sekitar 80 % kenaikan kasus hipertensi
50 tahun keatas(Susilo, 2011, hal iii).
terutama di negara berkembang tahun
Setiap tahunnya, 7 juta orang
2025 dari sejumlah 639 juta kasus di
di seluruh dunia meningal akibat
tahun 2000, di perkirakan menjadi 1,15
hipertensi. Tahun 2000 saja hampir 1
milyar kasus di tahun 2025. Prediksi ini
miliar penduduk dunia menderita didasarkan pada angka penderita
hipertensi. Jumlah ini diperkirakan hipertensi saat ini dan pertambahan
akan melonjak menjadi 1,5 miliar penduduk saat ini. Beradasarkan Riset
pada 2025. Dua pertiga penderita Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007
hipertensi hidup dinegara miskin dan (ardika-zein-fst08.web.unair.ac.id).
berkembang, Prevalensi hipertensi di Menurut penelitian Meisara
Indoneia 31,7 persen. Artinya, Ardhanaswari 2013, tentang “pengaruh
hampir 1 dari 3 penduduk usia 18 pemberian jus tomat terhadap tekanan
tahun keatas menderita hipertensi darah pada penderita hipertensi”
(depkes.go.id). didapatkan hasilnya sebelum dan
Menurut Badan Kesehatan sesudah perlakuan (7hari) pada
Dunia (WHO), Jumlah penderita kelompok intervensi, serta terdapat
hipertensi akan terus meningkat perbedaan tekanan darah diastolik
seiring dengan jumlah penduduk signifikan antara kelompok kontrol dan
yang semakin meluas. Pada 2025 intervensi (eprints.undip.ac.id).
mendatang, diproyeksikan sekitar Prevalensi hipertensi di
29% warga di dunia terkena Sumatera Utara menurut Riskesdes
hipertensi. Presentase penderita (Riset Kesehatan Dasar) tahun 2007
hipertensi saat ini paling banyak adalah 5,8% dari seluruh penduduk
terdapat negara berkembang. Data dan menduduki urutan keempat dari
Global Status Report on sepuluh penyakit tidak menular di
Noncomumunicable Diseases 2010 Provinsi Sumatera Utara (Dinas
dari WHO menyebutkan, 40 % Kesehatan Provinsi Sumatera Utara,
negara ekonomi berkembang 2008). Pada berdasarkan survey awal
memiliki penderita hipertensi, yang dilakukan peneliti di RSUP
sedangkan negara maju hanya 35%. H.Adam Malik Medan didapatkan
Di kawasan Afrika memegang posisi data prevalensi hipertensi, baik
puncak penderita hipertensi 46%, hipertensi esensial maupun
sementara kawasan Amerika sekitar hypertensive heart disease without
35%, dan dikawasan Asia Tenggara (congestive) heart failure, meningkat
secara signifikan dari tahun ke tahun
yaitu pada tahun 2009 sebanyak 941 yang hebat, begitu banyak
orang menjadi 1720 orang pada manfaatnya, bisa mencegah dan
tahun 2010 membasmi berbagai penyakit,
(www.respiratory.usu.ac.id). antioksidan konvensional tomat
Pencegahan Hipertensi yaitu memberikan jumlah yang sangat baik
menghindari faktor- faktor dari mineral mangan dan baik jumlah
pemicunya. Faktor-faktor pemicu vitamin E. Selain itu juga ditemukan
hipertensi terbagi menajdi dua, yaitu bahwa lapisan gel berwarna kuning
faktor–faktor yang dapat dikontrol yang menyelubungi biji tomat dapat
seperti kegemukan, kurang olahraga, mencegah pengumpalan dan
merokok, serta konsumsi alcohol dan pembekuan darah yang selama ini
garam; dan faktor–faktor yang tidak jadi biang stroke dan penyakit
dapat dikontrol seperti keturunan, jantung (Dewi,2012)
jenis kelamin, dan umur. Hipertensi Adapun manfaat buah tomat
dapat dicegah dengan pengaturan untuk kesehatan diantaranya sebagai
pola makan yang baik dan aktifitas mecegah kanker, selain itu
fisik yang cukup (Sutanto, 2010, hal merangsang sirkulasi darah dan
18). membantu menurunkan tekanan
Upaya Pencegahan dan darah tinggi(Soebroto, 2012, 116).
Penanggulangan Hipertensi dimulai Hasil penelitian
dengan meningkatkan kesadaran Raharjo(2007) di Desa Wonorejo
masyarakat dan perubahan pola Kecamatan Lawang. Tujuan
hidup kearah yang lebih sehat. penelitian adalah mencoba mencari
Puskesmas sebagai Fasilitas pengaruh konsumsi jus tomat dengan
Pelayanan Kesehatan Dasar perlu perubahan tekanan darah sistolik dan
melakukan Pencegahan Primer yaitu diastolik.Tomat yang digunakan
kegiatan untuk menghentikan atau adalah tomat buah yang biasa
mengurangi Faktor Resiko dikonsumsi oleh
Hipertensi sebelum penyakit masyarakat.Sembilan puluh enam
hipertensi terjadi, melalui promosi orang berusia 30-65 tahun sebagai
kesehatan seperti diet yang sehat responden dengan penyakit
dengan cara makan cukup sayur– hipertensi essensial. Penelitian ini
buah, rendah garam dan lemak, rajin dilakukanselama 2 hari dan
melakukan aktifitas dan tidak responden diukur tekanan darahnya 5
merokok (depkes.go.id). menit sebelum konsumsi jus tomat,
Seseorang yang mengidap dan 30, 60, 90 menit setelah
penyakit darah tinggi sebaiknya konsumsi jus tomat. Hasil uji analisa
mengontrol diri dalam mengonsumsi statistik menunjukkan ada pengaruh
asinan–asinan garam dan pemberian jus tomat terhadap
memberikan suplemen kontasium penurunan tekanan darahsistolik dan
dan menganjurkan makan buah– diastolik dan penurunan terbesar
buahan dan sayur–sayuran yang pada 30 menit setelah pemberian jus
salah satunya adalah tomat. tomat (ejournal.umm.ac.id).
Tomat yang selama ini kita Pemberian 200 ml jus tomat
kenal sebagai buah dan sayur (Lycopersicum commune) sebanyak
ternyata adalah sumber obat herbal satu kali dalam sehari selama 7 hari
berpengaruh terhadap penurunan pada penderita hipertensi di Lorong
tekanan darah sistolik sebesar 11.76 Kurnia Dusun I
mmHg (8,4%) dan tekanan darah kecamatan.Pangkalan Susu Tahun
diastolik sebesar 8.82 mmHg 2015.
(9,6%),pada wanita monopouse 1.3.2 Tujuan Khusus
hipertensi (Lestari,(9.6%), pada 1.3.2.1 Untukmengidentifikasi
wanita tekanan darah sebelum
postmenopousehipertensif(eprints.un pemberian Jus
dip.ac.id_Aryati_Puji_Lestari). TomatTerhadap Tekanan
Berdasarkan hasil survei awal Darah Pada Penderita
yang saya dapat di Puskesmas Beras Hipertensi Di Lorong Kurnia
Basah Kec.Pangkalan susu tahun Dusun I Kecamatan
2015 sebanyak 150 orang terkena Pangkalan Susu Tahun 2015.
hipertensi dalam 1 tahun,Dan 1.3.2.2 Untuk mengidentifikasi
dilakukan survei awal Oktober 2015 tekanan darah sesudah
terhadap 15 orang yang terkena pemberian Jus Tomat
hipertensi dengan tekhnik Tekanan Darah Pada
wawancara, dimana dari 15 orang Penderita Hipertensi Di
tersebut 3 orang diberi jus tomat Lorong Kurnia Dusun I
didapatkan hasilnya ada penurunan KecamatanPangkalan Susu
tekanan darah. Tahun 2015.
Berdasarkan Uraian diatas
peneliti merasa perlu untuk
melakukan penelitian tentang METODE PENELITIAN
Pengaruh Pemberian Jus Tomat 3.1Desain Penelitian
Terhadap Tekanan Darah Pada
Desain penelitian yang
Penderita Hipertensi Di Lorong
digunakan dalam penelitian ini
Kurnia Dusun I Kec Pangkalan Susu
menggunakan pendekatan quasi
Tahun 2015.
eksperimen. Quasi eksperimen
adalah rancangan–rancangan
1.2 Rumusan Masalah
eksperimen semu.Dikatakan
Berdasarkan latar belakang
eksperimen semu karena syarat-
masalah diatas maka dapat
syarat sebagai penelitian eksperimen
disimpulkan rumusan masalah
tidak cukup memadai(Notoatmodjo,
sebagai berikut. “Apakah ada
2010).Dengan memberikan
Pengaruh Pemberian Jus Tomat
perlakuan pada subjek penelitian
Terhadap Tekanan Darah Pada
dengan rancanganone group pretes-
Penderita Hipertensi Di Lorong
postest yaitu dengan menggunakan
Kurnia Dusun I Kec. Pangkalan Susu
satu kelompok responden di mana
Tahun 2015.
kelompok tersebut diberikan
perlakuan. Pengukuran dilakukan
1.3 Tujuan Penelitian
sebelum dan sesudah perlakuan,
1.3.1 Tujuan Umum
Adanya perbedaan hasil pengukuran
Tujuan umum dari penelitian
dianggap sebagai efek dari perlakuan
adalah untuk mengetahui pengaruh
(Saryono, 2011).
jus tomat terhadap tekanan darah
pilih berdasarkan kriteria si peneliti.
3.2Lokasi dan Waktu Penelitian Maka sampel yang akan menjadi
3.2.1Lokasi Penelitian responden harus memiliki kriteria
Tempat penelitian ini adalah di inklusi sebagai berikut :
Desa Lorong Kurnia. Dusun I 1. Tidak ada penyakit penyerta
Kecamatan. Pangkalan Susu. (gastritis, DM, penyakit
Pemilihan lokasi ini dikarenakan jantung).
adanya masalah, penelitian dekat
dengan tempat tinggal asal penulis, 2. Batas Tensi ≥ 130 /85-89
belum pernah ada orang yang mmHg.
meneliti pengaruh pemberian jus 3. Tidak sedang mengkonsumsi
tomat terhadap tekanan darah pada jus atau obat herbal lain
penderita hipertensi. selama penelitian, maka
sampel harus mengkonsumsi
jus yang di berikan oleh si
3.2.2 Waktu Penelitian peneliti.
Adapun waktu penelitian ini 4. Sampel berusia 40-60 tahun.
dilaksanakan pada tanggal 03 5. Pekerjaan tergolong ringan.
November – 09 Desember 2015. 6. Bersedia menjadi sampel
penelitian, dapat diajak
3.3.Populasi dan Sampel berkomunikasidan bersedia
3.3.1 Populasi mengkonsumsi jus tomat yang
Populasi adalah wilayah peneliti berikan dan selama
generalisasi yang terdiri atas: objek penelitian responden tidak
atau subjek yang mempunyai boleh mengkonsumsi makanan
kualitas dan karakteristik tertentu yang bisa memicu naiknya
yang ditetapkan oleh peneliti untuk tekanan darah.
dipelajari dan kemudian ditarik Kemudian peneliti menetapkan
kesimpulanya (Sugiyono, 2008). berdasarkan pertimbangannya, yang
Populasi dari penelitian ini adalah menjadi sampel penelitian dengan
seluruh penderita hipertensi yang jumlah sampel yaitu 5 orang yang
bertempat tinggal di Desa Lorong mewakili kriteria inklusiuntuk
Kurnia. Dusun I Kecamatan dijadikan kelompok perlakuan.
Pangkalan Susu berjumlah 15 orang.
3.3.2 Sampel 3.4Definisi Operasional
1.Tekhnik Pengambilan sampel Definisi operasional adalah
Dalam Penelitian ini, maka mendefenisikan variabel secara
sampel penelitian ini menggunakan operasional berdasarkan karakteristik
metode purposive sampling. yang diamati, memungkinkan
Menurut Nasution (2007), Purposive peneliti untuk melakukan observasi
Sampling dilakukan dengan atau pengukuran secara cermat
mengambil orang–orang yang terhadap suatu objek atau
terpilih betul oleh peneliti menurut fenomena.Agar variabel penelitian
ciri–ciri yang spesifik atau kriteria dapat diukur maka perlu dibuat
yang dimiliki oleh sampel itu. Dan defenisi operasional sebagai berikut.
dalam purposive sampling, sample di
Tabel 4.
Definisi Operasional
No Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur Skala
Penelitian
1. Variabel 1.
independen 2. -
Pemberian Suatu minuman jus yang Lembar -
Jus Tomat diolah dari buah tomat observasi,Tim
merah, serta kepadatan bangan,Blend
buahnya merata, warna er, Gelas,
tomat yang terlihat segar buah tomat
(merah cerah) dan
bentuknya bulat, serta
permukaan kulitny yang
masih mulus. Tomatyang
memiliki kandungan kaya
vit C, betakarotin, dan Vit
E yang sangat baik untuk
tubuh. Serta lapisan gel
berwarna kuning pada biji
tomat dapat mencegah
peningkatan tekanan
darah pada responden.
2. Variabel
dependen Saat jantung memompa LembarObser Normal (0) Ordinal
Tekanan kepembuluh darah nadi vasi dan <130/85
darah (menguncup) disebut pencatatan, mmHg
sistolik, saat mengempis sphygmoman Normal
disebut diastolik. ometer, Tinggi(1)
stetoskop. 130-139/85-
89 mmHg
Hipertensi
(2) >140/90
Pangkalan Susu pada 22 Juni 2014
s/d selesai. Dengan jumlah sampel
HASIL PENELITIAN DAN perlakuan 5 orang.
PEMBAHASAN 4.2. Hasil Penelitian
4.2.1 Analisa Univariat
4.2.1.1 Distribusi frekuensi
4.1. Gambaran Umum Penelitian
karakteristik responden
Penelitian ini dilakukan di
Tabel 5.
Lorong Kurnia Dusun I Kecmatan
Distribusi frekuensi karakteristik responden mengalami hipertensi
responden pada pengukuran tekanan darah
Karakteristik Percent sistolik sebelum pemberian jus tomat
responden Frequency (%) dan seluruhnya sebanyak 5 orang
(f)
(100%). Sedangkan tekanan darah
Usia diastolikhipertensi sebanyak 3 orang
(60%).
40-50 tahun 2 40

5-60 tahun 3 60
4.2.1.3 Hasil identifikasi tekanan
Total 5 100 darah sesudah pemberian jus
Jenis
Kelamin Berdasarkan tabel tekanan
darah responden sesudah pemberian
Perempuan 5 100 jus tomat dengan pengukuran
Total 5 100
sistolikmayoritas berada pada
kategori normal tinggi 4 orang
Pendidikan (80%). Sedangkan tekanan darah
diastolik mayoritasnormal tinggi 3
SD 3 60
orang (60%).4.2.1.4 Hasil pengaruh
SMP 1 20 pemberian jus tomat terhadap
tekanan darah
SMA 1 20 Tabel 8.
Total 5 100

Pekerjaan
Berdasarkan tabel 8.
IRT 5 100
Menunjukkan adanya penurunan
Total 5 100 tekanan darah sebelum dan sesudah.
Dengan mayoritas tekanan darah
sistolik pre sebanyak 5 orang dan
Berdasarkan tabel 5 distribusi diastolik pre 3 orang. Setelah
karakteristik responden berdasar usia pemberian jus mayoritas tekanan
41-50 tahun sebanyak 2 orang darah sistolik post sebanyak 4 orang
(40%), 51-60 sebanyak 3 orang dan diastolik post sebanyak 3 orang.
(60%), jenis kelamin perempuan Bagian test statistics
sebanyak 5 orang (100%), menunjukkan hasil uji wilcoxon
pendidikan SD 3 orang (60%), SMP diperoleh nilai significancy yaitu
1 orang (20%), SMA 1 orang ( 20%), sistolik post 0,034(p<0,05)dan
dan pekerjaan IRT sebanyak 5 orang tekanan darah diastolik post
(100%). 0.046(p<0,05), dengan demikian
4.2.1.2 Hasil identifikasi tekanan disimpulkan “terdapat pengaruh
darah sebelum pemberian jus. pemberian jus tomat terhadap
tekanan darah pada penderita
Berdasarkan tabel hipertensi sebelum dan sesudah”.
6diatastekanan darah seluruh
berolahraga, suka mengkonsumsi
makanan cepat saji seperti seafood,
fasfood, jungfood yang mana
4.3. Pembahasan makanan ini bisa menyebabkan
4.3.1 Tekanan Darah Sebelum naiknya tekanan darah.
Pemberian Jus Tomat. 4.3.2. Tekanan Darah Sesudah
Berdasarkan hasil penelitian Pemberian Jus Tomat.
sebelum pemberian jus tomat dapat Berdasarkan hasil penelitian
diperoleh dengan pengukuran sesudah pemberian jus tomat dapat
tekanan darah sistole mayoritas diperoleh bahwa tekanan darah
hipertensi (100%). . Sedangkan sesudah pemberian jus tomat dengan
tekanan darah diastolikhipertensi pengukuran sistolikmayoritas normal
(60%), dengan mayoritas tekanan tinggi (80%). Sedangkan tekanan
darah responden dalam kategori darah diastolik normal tinggi (60%).
hipertensi. Dengan mayoritas tekanan darah
Hipertensi menurut Susilo responden sesudah pemberian jus
(2011) adalahsuatu kondisi medis tomat berada dalam kategori normal
saat seseorang mengalami tinggi.
peningkatan tekanan darah di atas Sebelum jus tomat diberi
normal yang mengakibatkan resiko kepada 5 orang responden diperoleh
kematian yang dapat memicu stroke, rata-rata tekanan darah sistole ≥ 140
serangan jantung, dan gagal jantung. mmHg dan tekanan darah diastole ≥
Hal ini sesuai oleh data 80 mmHg atau kategori hipertensi.
Riskesdes (2007) bahwa jumlah Tekanan darah 5 orang responden
penderita hipertensi di Indonesia sesudah diberi jus tomat diperoleh
mencapai 31,7%. Hal ini didukung rata–rata tekanan darah sistole ≤ 130
oleh data riskesdes prevalensi mmHg dan tekanan darah diastole ≤
hipertensi Sumatera Utara (2007) 85 mmHg atau dalam kategori
adalah 5,8% meningkat secara normal tinggi.
signifikan dari tahun ke tahun Data tersebut menunjukkan
sebanyak 941 orang tahun 2009 terjadi penurunan tekanan darah
menjadi 1720 orang pada tahun sebelum dan sesudah pemberian jus,
2010. Hal ini didukung lagi menurut hal ini sesuai dengan penelitian
Badan Kesehatan Dunia (WHO) Lestari (2013) bahwa pemberian 200
menyatakan jumlah penderita ml jus tomat (Lycopersicum
hipertensi akan terus menerus commune) sebanyak satu kali dalam
meningkat seiring dengan jumlah sehari selama 7 hari berpengaruh
penduduk yang semakin meluas pada terhadap penurunan tekanan darah
2025 mendatang. diproyeksikan sistolik sebesar 11.76 mmHg (8,4%)
sekitar 29% warga di dunia terkena dan tekanan darah diastolik sebesar
hipertensi. 8.82 mmHg (9.6%) pada wanita
Menurut peneliti tinggi angka postmenopousehipertensi (Lestari,
hipertensi disebabkan oleh gaya 2013).
hidup, lingkungan, keturunan, di Maka menurut peneliti
jaman sekarang gaya hidup berubah penurunan tekanan darah hal ini
banyak orang yang sudah jarang disebabkan oleh pemberian jus tomat
selama 7 hari yang diberikan 2x Maka sesuai konsepnya
sehari sehingga jus tomat yang bahwa jus tomat bisa menurunkan
dikonsumsi oleh responden bisa tekanan darah tinggi sesuai peryataan
menurunkan tekanan darah. Dewi (2012) bahwa jus tomat
Berdasarkan uraian diatas merupakan salah satu yang dapat
dapat ditarik kesimpulan bahwa, mepengaruhi penurunan tekanan
dengan pemberian justomat dapat darah, tomat mengandung alkaloid
menurunkan tekanan darah, dengan slonain (0,007%), sapinin, asam
lama pemberian selama 7 hari, folat, asam malat, asam sitrat,
sehingga disarankan bagi masyarakat bioflavonoid, protein, lemak, gula,
bisa mengkonsumsi jus tomat untuk adenin, trigolin, holing, tomatin,
menurunkan tekanan darahnya. mineral, vitamin, histamin.
4.3.3 Pengaruh pemberian jus tomat Berdasarkan penelitian, bahan–bahan
terhadap tekanan darah. yang dikandung oleh tomat memiliki
Berdasarkan hasil manfaat untuk membantu mengatasi
penelitianbahwa tekanan darah hipertensi (tekanan darah tinggi)
sistolik post diperoleh dengan nilai ρ (Dewi, 2012).
sebesar 0,034 dan nilai Z sebesar - Penelitian ini terjadinya
2,121. Kemudian tekanan darah penurunan tekanan darah menurut
diastolik post diperoleh dengan nilai peneliti disebabkan oleh lycopene
ρ sebesar 0.046 dan nilai Z sebesar - yang ada pada buah tomat, yang
2,000. Maka nilai ρ < 0,05 Sehingga dikenal sebagai salah satu untuk
dikatakan ada pengaruh jus tomat membantu merangsang sirkulasi
terhadap tekanan darah pada darah dan membantu menurunkan
penderita hipertensi di lorong kurnia tekanan darah tinggi.
dusun 1 kecamatan pangkalan susu. Kesimpulan penelitian
Kemudian nilai Z sistolik post didapatkan bahwa pemberian jus
sebesar -2,121 dan diastolik post tomat berpengaruh terhadap
sebesar -2,000 tanda minus penurunan tekanan darah pada
menandakan terjadi penurunan penderita hipertensi di Lorong
tekanan darah sebelum dan sesudah Kurnia Dusun I Kecamatan
pemberian jus tomat, nilai -2,121 > Pangkalan Susu dengan nilai ρ <
0,05 dan nilai -2,000 > 0,05 sehingga 0,05. Maka diharapkan agar
dikatakan jus tomat memberikan masyarakat mengkonsumsi jus tomat
pengaruh yang signifikan / nyata. agar dapat meningkatkan
Hal ini sejalan dengan kesehatannya dan dapat menurunkan
penelitian Lestari (2013), tentang tekanan darahnya. Sebab kandungan
pengaruh pemberian jus lycopenedalam jus tomat dapat
tomat(Lycopersicum commune) membantu sirkulasi darah dan
terhadap tekanan darah pada wanita membantu menurunkan tekanan
postmonopause hipertensi,terdapat darah tinggi.
penurunan tekanan darah sistolik
sebesar 11.76 ± 7.276 mmHg dan
tekanan darah diastolik sebesar 8.82 KESIMPULAN DAN SARAN
± 3.321 mmHg (Lestari, 2012). 5.1. Kesimpulan
Setelah dilakukan penelitian Disarankan bagi pelayanan
tentang : Pengaruh Pemberian Jus kesehatan dan perawat
Tomat Terhadap Tekanan Darah komunitas agar dapat
Pada Penderita Hipertensi Di Lorong memberikan informasi
Kurnia Dusun 1 Kecamatan tentang kesehatan pemberian
Pangkalan Susu Tahun 2015 di jus tomat yang
peroleh kesimpulan sebagai berikut : mempengaruhi perubahan
1. Mayoritas tekanan darah tekanan darah pada penderita
sebelum pemberian jus tomat hipertensi di Lorong Kurnia
dengan pengukuran sistolik Dusun 1 Kecamatan
yaitu hipertensi (100%), Pangkalan Susu.
sedangkan tekanan darah 2. Bagi Peneliti Selanjutnya
diastolik yaitu hipertensi Disarankan menambah
(60%). Rata-rata tekanan jumlah sampel, dan waktu
darah sebelum pemberian jus penelitian agar data yang
tomat sistolik dan diastolik didapat lebih akurat.
pre dalam kategori hipertensi. 3. Bagi Institusi Selanjutnya
2. Mayoritas tekanan darah Menganjurkan kepada
sesudah pemberian jus tomat mahasiswa/i untuk meneliti
dengan pengukuran sistolik tentang pemberian jus tomat
yaitu normal tinggi (80%), terhadap tekanan darah pada
sedangkan tekanan darah penderita hipertensi.
diastolik yaitu normal tinggi DAFTAR PUSTAKA
(60%).Rata -rata tekanan
sistolik dan diastolik post
dalam kategori normal tinggi. Aryati. (2013). Pemberian Jus Tomat
3. Hasil analisa statistika secara Terhadap Penurunan
komputerisasi untuk Tekanan Darah Sistolik Dan
pengaruh pmberian jus tomat Diastolik. diunduh dari
terhadap tekanan darah website
sistolik post diperoleh dengan (http://eprints.undip.ac.id/38
nilai p sebesar 0,034 (0,05) 425/1/462) pada tanggal 20
dan nilai Z sebesar -2,121, februari 2014 pukul 10.15
kemudian tekanan darah wib.
diastolik post diperoleh
dengan nilai p sebesar 0.046
(0,05) dan nilai Z sebesar - Depkes. (2010). Hipertensi
2,000. Penyebab Kematian Nomor Tiga. di
unduh dari website
http://www.depkes.go.id/inde
5.2. Saran x.php/berita/press-
Berdasarkan hasil penelitian release/810-hipertensi-
diberikan saran kepada berbagai penyebab-kematian-nomor-
pihak antara lain: tiga.htmlpada tanggal 20
1. Bagi Tempat Peneliti September 2013 pukul 20.00
wib.
Usu. (2009).Prevalensi Hipertensi Di
Desintya, (2012). Khasiat Dan Sumatera Utara.diunduh dari
Manfaat Tomat. edisi 1. Surabaya: website
Stomata. http://repository.usu.ac.id/bits
tream/123456789/Chapter%2
011.pdf
Karnia, (2012). Panduan Cerdas pada tanggal 10 Desember
Mengatasi Hipertensi. edisi 1. 2015 pukul 21.00 wib.
Yogyakarta: Araska.

Unair. (2007). Prevalensi Hipertensi


Karina, (2012).Aneka Resep Jus Di Indonesia.diunduh dari website
Buah Dan Sayuran Pembasmi
Beragam http://ardika-zein-
fst08.web.unair.ac.id/artikel_
Penyakit. edisi 1. detail-46061-teknobiomedik-
Yogyakarta: Araska. hipertensi.html pada tanggal
15 Januari 2015 pukul 19.00
Soekidjo, (2010).Metodologi wib.
Penelitian Kesehatan.
Jakarta: Rineka Cipta. Raharjo. (2007). Pengaruh Konsumsi
Jus Tomat Dengan
Sugiyono. (2010).Metode Penelitian Perubahan Tekanan Darah
Kauntitatif Kualitatif Dan Sistolik Dan Diastolik, di
R&D. edisi 11. Bandung: unduh dari website
Alfabeta. (http://ejournal.umm.ac.id/i
ndex.php/keperawatan/articl
e/viewFile/411/414.umm
Sutanto. (2010).CEKAL (Cegah & scientific journal.pdf) pada
Tangkal) Penyakit Modern. tanggal 10 Februari 2014
edisi 1. Yogyakarta: Andi. pukul 09.00 wib.

Sudjana.(2002). Metoda
Statistika.Bandung : PT Tarsito.

Susilo Y. (2011). Cara Jitu


Mengatasi Hipertensi. edisi 1.
Yogyakarta:
Andi.

Anda mungkin juga menyukai