Anda di halaman 1dari 10

P-ISSN 2746-5241

JAM: Jurnal Abdi Masyarakat Vol. 1,No.1, November 2020,


Hal. 7-16
Email: lppm@wdh.ac.id Website : lppm.wdh.ac.id

PENGGUNAAN MENTIMUN SEBAGAI TERAPI KOMPLEMENTER UNTUK


MEMBANTU MENGONTROL TEKANAN DARAH
PADA KELUARGA DENGAN HIPERTENSI

CUCUMBER AS A COMPLEMENTARY THERAPY TO HELP CONTROL BLOOD


PRESSURE IN FAMILIES WITH HYPERTENSION

Yunita Sari
Akademi Keperawatan Yatna Yuana Lebak, Jl. Jend. Sudirman Km 2 Rangkasbitung, Lebak, Banten
Coressponding Author: sarie.yunitaa14@gmail.com

ABSTRACT

Hypertension is one of the non-communicable diseases that is still a challenge in its handling. Until now, the
prevalence of hypertension cases is still quite high. Data from Riskesdas (2018) states that more than 63 million
Indonesians experience hypertension with a death rate of over 427 people. The large number of cases of
hypertension shows that the aspects of managing and controlling hypertension are still inadequate. Treatment of
hypertension can be done with pharmacologic and non pharmacologic therapy. One of the non-pharmacological
therapies that can be done is to use complementary therapies, one of which is herbal medicine, namely
cucumber. The purpose of this activity is to increase family knowledge about hypertension and its management
using cucumber. Community service activities were carried out in July 2019 at Kp Tanjong, Rangkasbitung
village for 3 families. The results of this community service activity are expected to increase family knowledge
about hypertension and the family can help control blood pressure by using herbal medicines.

Keywords: cucumber, complementary therapy, hypertension

ABSTRAK

Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular yang masih menjadi tantangan dalam penanganannya.
Hingga saat ini, prevalensi kasus hipertensi masih cukup tinggi. Data Riskesdas (2018) menyebutkan sebanyak
63 juta lebih penduduk Indonesia mengalami hipertensi dengan angka kematian sebanyak 427 jiwa lebih.
Banyaknya angka kasus hipertensi menunjukkan bahwa aspek dalam pengelolaan dan pengontrolan hipertensi
masih belum memadai. Pengobatan hipertensi dapat dilakukan dengan terapi farmakologik dan non
farmakologik. Salah satu terapi non farmakologik yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan terapi
komplementer, salah satunya adalah dengan obat herbal yaitu mentimun. Tujuan pelaksanaan kegiatan ini adalah
untuk meningkatkan pengetahuan keluarga tentang hipertensi dan pengelolaannya dengan menggunakan
mentimun. Kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan pada bulan Juli 2019 di Kp Tanjong, desa
Rangkasbitung kepada 3 keluarga. Hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini diharapkan dapat
meningkatkan pengetahuan keluarga tentang hipertensi dan keluarga dapat membantu mengontrol tekanan darah
dengan menggunakan obat herbal.

Kata Kunci: mentimun, terapi komplementer, hipertensi

7
Yunita Sari
JAM: Jurnal Abdi Masyarakat Vol. 1, No.1, November 2020, Hal. 7-16

PENDAHULUAN tahun ke atas tahun 2007 adalah


Hipertensi merupakan salah sebesar 31,7%. Menurut provinsi,
satu penyakit kronik yang masih prevalensi hipertensi tertinggi di
menjadi tantangan di Indonesia. Kalimantan Selatan (39,6%) dan
Prevalensi kasus masih tergolong terendah di Papua Barat (20,1%). Jawa
tinggi yaitu sebesar 25,8% (Riskesdas, Barat menduduki peringkat ke 4
2013). Selain itu, kasus hipertensi ini dengan prevalensi kasus hipertensi
masih sering ditemukan pada sebanyak 29,4 %. Sedangkan jika
pelayanan kesehatan primer. Data dibandingkan dengan tahun 2013
World Health Organization (WHO) terjadi penurunan sebesar 5,9% (dari
tahun 2015 menunjukkan sekitar 1,13 31,7% menjadi 25,8%). Penurunan ini
Miliar orang di dunia menyandang bisa terjadi berbagai macam faktor,
hipertensi, artinya 1 dari 3 orang di seperti alat pengukur tensi yang
dunia terdiagnosis hipertensi. Jumlah berbeda, masyarakat yang sudah mulai
penyandang hipertensi terus meningkat sadar akan bahaya penyakit hipertensi.
setiap tahunnya, diperkirakan pada Prevalensi tertinggi di Provinsi Bangka
tahun 2025 terdapat 1,5 miliar orang Belitung (30,9%), dan Papua yang
yang terkena hipertensi, dan terendah (16,8)%).
diperkirakan setiap tahunnya 9,4 juta Berdasarkan Riskesdas (2018)
orang meninggal akibat hipertensi dan prevalensi hipertensi berdasarkan hasil
komplikasinya. pengukuran pada penduduk usia 18
Data American Heart tahun sebesar 34,1%, tertinggi di
Association (AHA), penduduk Kalimantan Selatan (44.1%),
Amerika yang berusia diatas 20 tahun sedangkan terendah di Papua sebesar
menderita hipertensi telah mencapai (22,2%). Hipertensi terjadi pada
angka hingga 74,5 juta jiwa, namun kelompok umur 31-44 tahun (31,6%),
hampir sekitar 90-95% kasus tidak umur 45-54 tahun (45,3%), umur 55-64
diketahui penyebabnya. Sedangkan di tahun (55,2%). Dari prevalensi
Indonesia pada tahun 2007, hipertensi sebesar 34,1% diketahui
berdasarkan hasil pengukuran tekanan bahwa sebesar 8,8% terdiagnosis
darah, prevalensi hipertensi pada hipertensi dan 13,3% orang yang
penduduk umur 18
Yunita Sari
Jurnal Abdi Masyarakat Vol. 1, No.1, November 2020, Hal. 7-16

terdiagnosis hipertensi tidak minum sistolik lebih dari 140 mmHg dan
obat serta 32,3% tidak rutin minum tekanan darah diastolik lebih dari 90
obat. Hal ini menunjukkan bahwa mmHg pada dua kali pengukuran
sebagian besar penderita Hipertensi dengan selang waktu lima menit dalam
tidak mengetahui bahwa dirinya keadaan cukup istirahat/tenang.
Hipertensi sehingga tidak mendapatkan Peningkatan tekanan darah yang
pengobatan. Alasan penderita berlangsung dalam jangka waktu lama
hipertensi tidak minum obat antara lain (persisten) dapat menimbulkan
karena penderita hipertensi merasa kerusakan pada ginjal (gagal ginjal),
sehat (59,8%), kunjungan tidak teratur jantung (penyakit jantung koroner) dan
ke fasyankes (31,3%), minum obat otak (menyebabkan stroke) bila tidak
tradisional (14,5%), menggunakan dideteksi secara dini dan mendapat
terapi lain (12,5%), lupa minum obat pengobatan yang memadai. Banyak
(11,5%), tidak mampu beli obat pasien hipertensi dengan tekanan darah
(8,1%), terdapat efek samping obat tidak terkontrol dan jumlahnya terus
(4,5%), dan obat hipertensi tidak meningkat. Oleh karena itu, butuh
tersedia di Fasyankes (2%). partisipasi semua pihak, termasuk
Hipertensi merupakan silent killer keluarga sebagai orang terdekat yang
dimana gejala dapat bervariasi pada dapat memberikan perawatan bagi
masing-masing individu dan hampir anggota keluarga dengan hipertensi.
sama dengan gejala penyakit lainnya. Perawatan dapat berupa mengingatkan
Gejala-gejalanya itu adalah sakit untuk minum obat hipertensi secara
kepala/rasa berat di tengkuk, mumet rutin, mengecek tekanan darah,
(vertigo), jantung berdebar-debar, menerapkan hidup sehat, serta dapat
mudah lelah, penglihatan kabur, telinga menyediakan terapi non farmalogi
berdenging (tinnitus), dan mimisan. yang dapat digunakan sebagai alternatif
Pengontrolan hipertensi belum yang membantu menurunkan tekanan
adekuat meskipun obat-obatan yang darah.
efektif banyak tersedia. Definisi Salah satu terapi non-
Hipertensi atau tekanan darah tinggi farmakologis yang dapat diberikan
adalah peningkatan tekanan darah pada penderita hipertensi adalah terapi

9
Yunita Sari
JAM: Jurnal Abdi Masyarakat Vol. 1, No.1, November 2020, Hal. 7-16

nutrisi yang dilakukan dengan implementasi terapi komplementer


manajemen diet hipertensi. Contohnya dengan mentimun untuk membantu
dengan pembatasan konsumsi garam, mengontrol tekanan darah.
mempertahankan asupan kalium,
kalsium, dan magnesium serta METODE PELAKSANAAN
membatasi asupan kalori jika berat Kegiatan pengabdian
badan meningkat. DASH (Dietary masyarakat ini dilaksanakan pada
Approaches to Stop Hypertension) tanggal 13 Juli 2019 hingga 18 Juli
merekomendasikan pasien hipertensi 2019 di Kp. Tanjong Desa Narimbang
banyak mengkonsumsi buah-buahan Mulia Kecamatan Rangkasbitung.
dan sayuran, meningkatkan konsumsi Kegiatan dimulai dengan berkoordinasi
serat, dan minum banyak air (Lewis, dengan perawat Puskesmas
Hetkemper, & Dirksen, 2004). Terapi Rangkasbitung dan meminta ijin dalam
diet merupakan terapi pilihan yang baik melaksanakan kegiatan.
untuk penderita hipertensi. Terapi ini Metode yang dilakukan adalah
dapat dilakukan dengan mengkonsumsi dengan melakukan asuhan keperawatan
sayuran yang dapat mempengaruhi keluarga melalui home care pada 3
tekanan darah, seperti mentimun. keluarga selama 6 hari. Kegiatan yang
Sebagai salah satu alternatif dilakukan selama home care antara
pengobatan nonfarmakologis, lain: edukasi mengenai penyakit
mentimun diharapkan dapat menjadi hipertensi yang meliputi: definisi,
sebuah terobosan baru dalam mengatasi etiologi, tanda dan gejala, komplikasi
permasalahan hipertensi. Disamping yang dapat muncul, serta penanganan
mengandung zat-zat yang bermanfaat dari hipertensi. Media yang digunakan
bagi kesehatan, mentimun juga adalah lembar balik, leaflet, buah
terbilang jauh lebih murah dan mentimun, dan catatan untuk
ekonomis jika dibandingkan dengan mendokumentasikan hasil pengukuran
biaya pengobatan farmakologis dan tekanan darah.
mudah diperoleh di tengah-tengah
masyarakat. Hal tersebut yang
mendasari penulis untuk memberikan
Yunita Sari
Jurnal Abdi Masyarakat Vol. 1, No.1, November 2020, Hal. 7-16

HASIL DAN PEMBAHASAN mengingat jarak dari ke-3 keluarga


Hasil yang cukup jauh. Evaluasi hari ke-2
Kegiatan pengabdian kepada didapatkan keluarga sudah lebih
masyarakat ini dibantu oleh mahasiswa mengenal hipertensi. Edukasi
AKPER Yatna Yuana Lebak untuk kesehatan dilakukan dengan
memeriksa tekanan darah kepada tiga melibatkan anggota keluarga yang lain.
keluarga yang mengalami hipertensi. Selain edukasi mengenai hipertensi,
Kegiatan ini hanya melibatkan tiga keluarga juga diberikan edukasi
keluarga dikarenakan terdapat tiga mengenai terapi diet/komplementer
keluarga yang tidak bersedia untuk yang dapat dilakukan oleh penderita
diobservasi dan dilakukan kunjungan yaitu mentimun. Hari ke-2 hingga ke-6,
rumah setiap harinya. Pelaksanaan keluarga diminta untuk mengkonsumsi
secara umum berjalan dengan baik. buah mentimun sehari 2x, pagi dan
Kegiatan dimulai dengan melakukan sore. Mentimun cukup di konsumsi
kunjungan pertama pada ketiga langsung setelah dicuci. Dalam sehari,
keluarga untuk membuat persetujuan pasien dapat mengkonsumsi 4 buah
dan kesepakatan jadwal kunjungan mentimun. Mahasiswa bersama dengan
bersama dengan keluarga. Selain itu di dosen melakukan evaluasi pengukuran
hari pertama dimulai dengan kegiatan tekanan darah selama 5 hari berturut
pengkajian mengenai masalah turut.
kesehatan hipertensi yang dialami oleh
keluarga. Pengkajian diarahkan pada 5
tugas kesehatan keluarga. Evaluasi hari
pertama didapatkan bahwa ke-3
keluarga sudah mengenal terkait
hipertensi, namun masih belum dapat
merawat masalah hipertensinya.
Hari kedua dilakukan edukasi
kesehatan mengenai hipertensi pada 3 Gambar 1. Penyuluhan kesehatan tentang
hipertensi dan penggunaan mentimun
keluarga. Implementasi dilakukan di sebagai terapi komplementer ntuk
hipertensi
tempat terpisah/rumah masing-masing

11
Yunita Sari
JAM: Jurnal Abdi Masyarakat Vol. 1, No.1, November 2020, Hal. 7-16

Berdasarkan tabel di atas dapat


diketahui bahwa rerata penurunan
tekanan darah pada ke-3 keluarga di
hari ke-2 adalah 133,3/96,7 mmHg,
hari ke-3 133,3/93,3 mmHg, hari ke-4
126,7/93,3 mmhg , hari ke-5 130/90
mmhg. Sedangkan rerata tekanan darah
pada masing-masing pasien setelah hari
Gambar 2. Kegiatan pendokumentasian
tekanan darah oleh keluarga ke 5 adalah: Keluarga I sebesar 132/96
mmHg, Keluarga 2 sebesar 134/92
Tabel 1. Hasil pengukuran tekanan
mmHg, dan keluarga 3 yaitu 130/92
darah
N Kelua H1 H2 H3 H4 H5 mmHg.
o rga
1 Kel I 140/ 140/ 130/ 130/ 130/
(Ny 100 100 90 100 90
J) mmh PEMBAHASAN
g
2 Kel 2 130/ 130/ 140/ 130/ 140/ Hipertensi lebih dikenal dengan istilah
(Ny 90 90 100 90 90
U) mmh penyakit tekanan darah tinggi. Batas
g
3 Kel 3 140/ 130/ 140/ 120/ 130/ tekanan darah yang dapat digunakan
(Ny 90 100 90 90 100
M) mmh sebagai acuan untuk menentukan normal
g
atau tidaknya tekanan darah adalah

Tabel 2. Rata-rata penurunan tekanan tekanan sistolik dan diastolik. Hipertensi


darah didefinisikan sebagai tekanan darah
N Kel H1 H2 H3 H4 persisten
H5 dimana tekanan sistoliknya
o
1 Kel 140/10 140/10 130/90 130/10 diatas
120/9 140 mmHg dan tekanan diastolik
I 0 0 mmhg 0 0
(Ny mmhg mmhg mmhg diatas
mmhg 90 mmHg. Pada populasi lanjut
J)
2 Kel 130/90 130/90 140/10 130/90 140/9 usia, hipertensi
2 mmhg mmhg 0 mmhg 0
(Ny mmhg mmhg
U) didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160
3 Kel 140/90 130/10 130/90 120/90 130/9
3 mmhg 0 mmhg mmhg mmHg
0 dan tekanan diastolik 90 mmHg.
(Ny mmhg mmhg
M)
Rata 136,7/9 133,3/9 133,3/9 126,7/9 130/9
-rata 3,3 6,7 3,3 3,3 0
mmhg mmhg mmhg mmhg mmhg
Yunita Sari
Jurnal Abdi Masyarakat Vol. 1, No.1, November 2020, Hal. 7-16

Klasifikasi hipertensi menurut hipertensi yang dianjurkan oleh JNC 7:


JNC (Joint National Comitee) VII, a) Diuretics b) Beta blockers c)
seorang dikatakan mengalami Calcium channel blockers d) ACE
hipertensi grade I jika tekanan sistolik Inhibitors e) Angiotensin Receptor
140 mmHg atau lebih dan diastolik 90 Blockers.
mmHg atau lebih. Faktor resiko Terapi non farmakologi dapat
hipertensi adalah umur, jenis kelamin, dilakukan dengan menggunakan
riwayat keluarga, genetik (faktor resiko tanaman obat/herbal. Obat herbal
yang tidak dapat diubah/dikontrol), adalah obat yang telah digunakan
kebiasaan merokok, konsumsi garam, secara turun temurun untuk pengobatan
konsumsi lemak jenuh, penggunaan dan dapat diterapkan sesuai dengan
jelantah, kebiasaan konsumsi minum- norma yang berlaku dimasyarakat
minuman beralkohol, obesitas, kurang (Astuti, 2016). Herbal merupakan salah
aktifitas fisik, stres, penggunaan satu bagian dari terapi komplementer.
estrogen. National Center for Complementary/
Menurut JNC 7 terapi Alternative Medicine (NCCAM)
hipertensi terdiri dari terapi non membuat klasifikasi dari berbagai
farmakologi dan farmakologi. Terapi terapi dan sistem pelayanan dalam lima
Non Farmakologi antara lain 1) Tidak kategori. Kategori pertama adalah
merokok dan tidak mengkonsumsi mindbody therapy yang didalamnya
alkohol 2) Menurunkan berat badan termasukj yoga, terapi music, humor,
berlebih 3) Olah raga secara teratur dan tai chi; kategori kedua terkait dengan
mengelola stres dengan baik, dan 4) pendekatan pelayanan biomedis
Menurunkan asupan garam. Sedangkan misalnya pengobatan tradisional Cina,
Terapi Farmakologi meliputi: 1) Ayurvedia, pengobatan asli Amerika,
Pengobatan Tradisional/ Herbal cundarismo, homeopathy, naturopathy;
Pengobatan tradisional atau herbal kategori ketiga adalah terapi biologis
adalah pengobatan terhadap hipertensi yaitu natural dan praktik biologis
yang menggunakan bahan-bahan termasuk herbal dan makanan; kategori
alami/herbal. 2) Pengobatan Modern keempat adalah terapi manipulative dan
Jenis obat-obatan farmakologi system tubuh misalnya kiropraksi,

13
Yunita Sari
JAM: Jurnal Abdi Masyarakat Vol. 1, No.1, November 2020, Hal. 7-16

bermacam-macam pijat, terapi cahaya meningkatkan absorpsi senyawa-


dan warna, serta hidroterapi; dan senyawa diuretikum (natrium, klorida
kategori kelima adalah kombinasi dan air) di tubulus distalis ginjal, juga
antara biofield dan bioelektromagnetik merangsang ginjal untuk lebih aktif hal
(Snyder & Lindquis 2002 dalam ini yang mampu menurunkan tekanan
Widyatuti, 2008). darah. Sifat diuretik pada mentimun
Menurut Halberstein (2005) yang terdiri dari 90% air mampu
pengobatan hipertensi dengan mengeluarkan kandungan garam dari
menggunakan tanaman obat adalah dalam tubuh.
menurunkan tekanan darah ketingkat Mineral yang kaya dalam buah
normal serta mengobati hipertensi mentimun mampu mengikat garam dan
dengan memperbaiki penyebabnya atau dikeluarkan melalui urin. Selain itu
membangun organ yang rusak yang mineral magnesium berperan dalam
mengakibatkan terjadinya hipertensi. melancarkan aliran darah. Unsur fosfor,
Menurut Xingjiang et al, (2013) asam folat dan vitamin C pada
tanaman obat juga memiliki kelebihan mentimun bermanfaat menghilangkan
dalam pengobatan hipertensi karena ketegangan atau stres (Saiful, 2012).
umumnya tanaman obat memiliki Kandungan kalium dalam mentimun
fungsi selain mengobati hipertensi juga dapat menurunkan sekresi renin yang
mengobati penyakit komplikasi sebagai mengakibatkan penghambatan pada
akibat tekanan darah tinggi dan Renin Angiotensin System (penurunan
mempunyai efek samping yang sangat angiotensin I dan II sehingga
kecil. Salah satu yang biasa digunakan vasokonstriksi pembuluh darah
adalah mentimun. Buah mentimun berkurang). Akibatnya terjadi
mengandung flavanoid yang sangat penurunan reabsorpsi natrium dan air
terbukti dalam menghalangi reaksi pada ginjal (Lovindy & Tatik, 2014).
oksidasi kolesterol jahat (LDL) yang Hasil implementasi kegiatan
menyebabkan darah mengental, dari ketiga keluarga didapatkan bahwa
sehingga mencegah pengendapan mentimun membantu dalam
lemak pada dinding pembuluh darah mengontrol tekanan darah pada
serta kandungan saponin yang dapat hipertensi yang dialami. Hasil ini
Yunita Sari
Jurnal Abdi Masyarakat Vol. 1, No.1, November 2020, Hal. 7-16

sesuai dengan Sonia (2012) yang dengan diit Garam Rendah dan Dietary
menyatakan bahwa konsumsi Approaches to Stop Hypertension
mentimun dapat menurunkan tekanan (DASH). DASH merekomendasikan
darah. pasien hipertensi banyak
Hasil lain yang dipaparkan oleh Antika mengkonsumsi buah-buahan dan
dan Mayasari (2016) menyebutkan sayuran, meningkatkan konsumsi serat,
bahwa mentimun efektif dalam dan minum banyak air. Salah satunya
menurunkan tekanan darah pada pasien adalah mentimun. Mentimun
dengan hipertensi. mempunyai kandungan seperti
Dalam pengelolaan mentimun karbohidrat, air, kalium, kalsium,
sebagai obat hipertensi dilakukan fosfor magnesium, vitamin C
dengan mengkonsumsinya secara
langsung yaitu dengan mengkonsumsi KESIMPULAN DAN SARAN
buahnya secara mentah. Kandungan Mentimun merupakan salah satu
buah mentimun yang 95% merupakan tanaman obat yang dapat digunakan
air juga merupakan zat diuretik akan sebagai terapi non farmakologis dalam
sangat baik jika dikonsumsi secara mengontrol hipertensi. Berbagai
mentah (Hembing, 2008). Dalam penelitian menyebutkan bahwa
pengobatan hipertensi dengan mentimun efektif dalam menurunkan
mentimun dikonsumsi 1-2 buah tekanan darah pada pasien dengan
perhari. Dalam penelitian Sonia (2012), hipertensi. Mentimun dapat dikonsumsi
dengan mengkonsumsi mentimun mentah 1-2 buah/hari selama 30 hari
sebanyak 100 gram sehari selama 30 untuk dapat memberikan efek
hari berturut-turut dapat menurunkan maksimal dalam mengontrol tekanan
tekanan darah pada orang dewasa. darah.
Intervensi yang dilakukan juga sesuai Kegiatan ini dapat dilanjutkan dengan
dengan yang direkomendasikan oleh melakukan implementasi dalam jangka
National Heart Lung and Blood waktu minimal 30 hari pada pasien
Institutes (2006) yang menyebutkan hipertensi dan dengan jumlah pasien
bahwa upaya penanggulangan yang lebih banyak.
hipertensi selain dengan obat yaitu

15
Yunita Sari
JAM: Jurnal Abdi Masyarakat Vol. 1, No.1, November 2020, Hal. 7-16

UCAPAN TERIMA KASIH nursing: Assesment and


Ucapan terimakasih disampaikan management of clinical problems.
Missouri: Mosby; 2004
kepada mahasiswa AKPER Yatna
Yuana Lebak yang telah berkontribusi Lovindy PL, Tatik M. Pengaruh
Pemberian Jus Mentimun
dalam kegiatan pengabdian masyarakat (Cucumis Sativus L.) Terhadap
dengan membantu mengukur tekanan Tekanan Darah Sistolik Dan
Diastolik Pada Penderita
darah dan mendokumentasikannya. Hipertensi [skripsi]. Semarang:
Universitas Dipenogoro;2014
DAFTAR PUSTAKA National Institutes of Health, National
Antika, I.D., Mayasari, D. Efektivitas Heart, Lung, and Blood Institute.
Mentimun (Cucumis sativus L) The Seventh report of the joint
Dan Daun Seledri (Apium national committee on prevention,
graveolens L) Sebagai Terapi Non- detection, evaluation, and
Farmokologi Pada Hipertensi. treatment of high blood pressure
2016. MAJORITY; 5 (5): 119-123 (JNC VII). 2003 [Diakses tanggal
5 September 2019].
Astuti, Ani.. Tiga faktor penggunaan
obat herbal hipertensi di kota Saiful N. Efektivitas Jus Mentimun
jambi. Journal Endurance; 2016; Terhadap Penurunan Tekanan
1(2): 81-87 Darah Pada Penderita Hipertensi.
Florence. 2012;2(5):1-10
Hembing, Wijayakusuma. Ramuan
Lengkap Herbal Taklukan Sonia, N, R. The Effect of Cucumber
Penyakit. Jakarta: Niaga Swadaya; on Blood Pressure Among
2008 PreHypertensive Adults In a
Selected Rural Area, Bangalore.
Kemenkes RI. Hipertensi Penyakit ST. John’s College Of Nursing,
Paling Banyak Diidap Masyarakat. Bangalore. India; 2012
2019 Diakses dari
http://www.depkes.go.id/article/vie Widyatuti. Terapi komplementer dalam
w/19051700002/hipertensi- keperawatan. Jurnal Keperawatan
penyakit-paling-banyak-diidap- Indonesia. 2008; 12(1): hal 53-57
masyarakat.html
Xingjiang Xiong, Xiaochen Yang, Wei
Kemenkes RI. Infodatin Hipertensi. Liu, Fuyong Chu, Pengqian Wang,
2013 Diakses dari and Jie Wang. Trends in the
www.depkes.go.id/download.php? Treatment of Hypertension from
file=download/pusdatin/...hiperten the Perspective of Traditional
si. Chinese Medicine. Evidence-based
Complementary and Alternative
Lewis, S. M., Heitkemper, M. M., & Medicine; 2013(11):275279
Dirksen, S. R. (). Medical surgical

Anda mungkin juga menyukai