Anda di halaman 1dari 12

Pengaruh Relaksasi Benson…. (Rosa KDP et al.

PENGARUH RELAKSASI BENSON TERHADAP TEKANAN DARAH PENDERITA


HIPERTENSI USIA PRODUKTIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PANDANWANGI
KOTA MALANG

Harum Rosa KDP 1, Ekowati Retnaningtyas2, Rudi Hamarno3


1,2,3
) Poltekkes Kemenkes Malang, Jl. Besar Ijen No 77 C Malang
Email : rhamarno@yahoo.com

Abstract, The high case of hypertension is of particular concern in its handling. Benson
relaxation therapy is one of the non-pharmacological treatments to reduce blood
pressure. The purpose of this study was to see the effect of Benson relaxation on blood
pressure of hypertensive patients with productive age. This study used a pre-experimental
research design with a design of one group pre-post test design. The sampling technique
used was purposive sampling with the number of respondents 30 people formed by a
group pre-post test design. All data were processed using SPSS and tested statistically
using paired sample t-test which obtained the results of systolic blood pressure before
and after 0,000 (p value <a 0.05) and diastolic blood pressure results before and after
0,000 (p value <a 0.05). The results of the difference between pre and post systolic and
diastolic blood pressure showed that benson relaxation therapy had a systolic difference
of 9.4 mmHg and diastolic 9.8 mmHg. Thus benson relaxation therapy can be an
alternative in the treatment of hypertension.
Keywords: Benson Relaxation, Blood Pressure, Hypertension

Abstrak, Tingginya kasus hipertensi menjadi perhatian khusus dalam penangananya.


Terapi relaksasi benson merupakan salah satu penanganan non farmakologis dalam
menurunkan tekanan darah. Tujuan penelitian ini untuk melihat Pengaruh Relaksasi
Benson Terhadap Tekanan Darah Penderita Hipertensi Usia Produktif. penelitian ini
menggunakan desain penelitian pre-eksperimental dengan rancangan one group pra-post
test design. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan jumlah
responden 30 orang yang dibentuk satu kelompok pra-post test design. Semua data di
olah dengan SPSS dan diuji statistik menggunakan paired sample t-test yang di dapatkan
hasil tekanan darah sistolik sebelum dan sesudah 0,000 (p value < a 0,05) dan hasil
tekanan darah diastole sebelum dan sesudah 0,000 (p value < a 0,05). Hasil dari selisih
pre dan post tekanan darah sistolik dan diastolik menunjukkan bahwa terapi relaksasi
benson memiliki nilai selisih sistolik 9,4 mmHg dan diastolik 9,8 mmHg. Dengan
demikian terapi relaksasi benson dapat menjadi alternatif dalam penanganan hipertensi.
Kata Kunci : Relaksasi Benson, Tekanan Darah, Hipertensi

128
Jurnal Keperawatan Terapan (e-Journal), Vol. 06, No. 02, 2020: 2442-6873

PENDAHULUAN 58.046 kasus. Semakin tingginya angka


Hipertensi atau penyakit tekanan prevalensi pada hipertensi dapat
darah tinggi adalah suatu keadaan dimana menimbulkan bermacam-macam komplikasi
seseorang mengalami peningkatan tekanan pada penderita hipertensi. Peningkatan
darah diatas normal dalam jangka waktu tekanan darah yang berlangsung dalam
yang lama. Jika diukur dengan tensi meter jangka waktu lama (persisten) dapat
hasil pengukuran tekanan darahnya menimbulkan kerusakan pada ginjal (gagal
menunjukkan 140/90 mmHg (Lestari, 2009). ginjal), jantung (penyakit jantung koroner)
Hipertensi adalah kondisi tekanan darah dan otak (menyebabkan stroke) bila tidak
seseorang yang berada di atas batas – batas dideteksi secara dini dan mendapat
tekanan darah normal. Hipertensi disebut pengobatan yang memadai. Banyak pasien
juga pembunuh gelap atau silent killer. hipertensi dengan tekanan darah tidak
Hipertensi dengan secara tiba – tiba dapat terkontrol dan jumlahnya terus meningkat
mematikan seseorang tanpa diketahui (Kemenkes RI, 2014). Apabila seseorang
gejalanya terlebih dahulu (Susilo & mengalami tekanan darah tinggi dan tidak
Wulandari, 2011:17). Angka kejadian mendapatkan pengobatan dan pengendalian
hipertensi tidak menunjukkan gejala yang secara teratur (rutin), maka dapat membawa
spesifik tentang sebab yang tidak melalui penderita mengalami kasus serius bahkan
deteksi dini. Terdapat 76% kasus hipertensi dapat menyebabkan kematian (Akmal,
dimasyarakat yang di prediksi belum 2010). Penyebab hipertensi salah satunya
terdiagnosis. Hipertensi saat ini penyebab adalah stres, stres yang dialami seseorang
kematian nomor tiga setelah stroke dan akan membangkitkan saraf simpatis yang
tuberkulosis di negara ini. Jumlahnya memicu yang akan memicu kerja jantung
mencapai 6,8% dari proporsi penyebab dan menyebabkan peningkatan tekanan
kematian pada semua umur di indonesia. ( darah. Oleh karena itu, bagi mereka yang
syamsudin, 2011). sudah memiliki riwayat kesehatan penderita
Berdasarkan survey Riskesdas pada hipertensi. Stres tidak hanya memicu
tahun 2013 dengan menggunakan unit timbulnya hipertensi, tetapi juga banyak
analisis individu menunjukkan bahwa secara penyakit fisik berat lainnya yang disebabkan
nasional 25,8% penduduk Indonesia oleh stres hidup sehat. Menggunakan pola
menderita penyakit hipertensi. Jika pikir sehat merupakan salah satu cara untuk
penduduk Indonesia ketika tahun 2013 mengendalikan stres (Susilo & Wulandari,
sebesar 252.124.458 jiwa maka terdapat 2011:56).
65.048.110 jiwa yang menderita hipertensi. Komplikasi yang disebabkan oleh
Suatu kondisi yang cukup mengejutkan. hipertensi bisa dicegah dengan berbagai
Terdapat 13 provinsi yang presentasenya upaya. Upaya-upaya yang dapat dilakukan
melebihi angka nasional, dengan tertinggi di untuk mencegah komplikasi maupun
Provinsi Bangka Belitung (30,9%) atau mengurangi tekanan darah tinggi meliputi
secara absolut sebanyak 426.655 jiwa. farmakologi dan nonfarmakologi.
(Depkes RI, 2013). Berdasarkan data Profil Penanganan secara farmakologi terdiri atas
Kesehatan Kota Malang Tahun 2014, pemberian obat yang bersifat diuretik,
Hipertensi menempati peringkat kedua dari antagonis kalsium, inhibitor ACE,
10 besar penyakit yang paling banyak di penghambat simpatetik, beta bloker dan
Kota Malang dengan jumlah kasus sebanyak vasodilator. Penanganan secara

129
Pengaruh Relaksasi Benson…. (Rosa KDP et al.)

farmakologis dianggap mahal oleh Relaksasi Benson dapat menghambat


masyarakat, selain itu penanganan aktifitas saraf simpatik dan menurunkan
farmakologis juga mempunyai efek konsumsi oksigen dalam tubuh sehingga
samping. Efek samping tersebut bermacam- memberi rileks pada otot dan membuat rasa
macam tergantung dari obat yang aman dan nyaman. Sedangkan sesuai asumsi
digunakan. Namun pengobatan dengan datak responden lanjut usia memiliki
farmakologi saja tentunya masih kurang kematangan dalam spiritual (Datak, 2008).
efektif selama pemberian terapi hipertensi, Disamping itu, penanganan di rumah tentu
oleh karena itu penanganan hipertensi selain sangat memberikan keuntungan bagi klien
dengan terapi pengobatan juga harus dan keluarganya, bila mempertimbangkan
didukung dengan terapi nonfarmakologi aspek kenyamanan dan keamanan klien dan
seperti diet sehat, mengatasi obesitas, keluarga lebih intens dan interaksi lebih
olahraga, berhenti merokok dan mengatasi bebas bila berada di rumah sendiri, dan
stress, sehingga penanganan hipertensi bisa pembiayaan terapi perawatan di rumah yang
lebih efektif (Beevers, 2002). Selain itu relatif lebih murah bila dibandingkan
terapi non farmakologis yang dapat dengan perawatan di rumah sakit (cost
dilakukan yaitu men nurunkan berat badan, effective) (Bukit, 2008).
olahraga, berhenti merokok, dan teknik Berdasarkan beberapa penelitian
relaksasi (Corwin, 2009 484-489). Salah yang dilakukan oleh Aryana dan Novitasari
satu teknik relaksasi yang dapat digunakan (2013) bahwa ada pengaruh signifikan
seperti terapi relaksasi benson. Relaksasi teknik relaksasi benson terhadap penurunan
Benson merupakan relaksasi dan sistem tingkat stres pada lansia. Terapi relaksasi
keyakinan individu /faith factor (difokuskan mampu menurunkan kadar kortisol yaitu
pada ungkapan tertentu berupa nama-nama hormon stres yang berkontribusi besar
Tuhan, atau kata yang memiliki makna dalam tekanan darah tinggi. Selain itu,
menenangkan bagi pasien itu sendiri) yang relaksasi benson juga efektif untuk
di ucapkan berulang-ulang dengan ritme menurunkan rasa nyeri selain menggunakan
teratur disertai sikap pasrah (Benson dan terapi analgetik. Pertanyaan ini diperkuat
Proctor, 2000, dalam Solehati 2015:177). dengan hasil penelitian datak (2008) yang
Relaksasi benson merupakan relaksasi yang melakukan penelitian mengenai efektifitas
melibatkan teknik pernafasan dalam efektif relaksasi benson terhadap nyeri pasca bedah
dan kata – kata atau ungkapan yang diyakini pada pasien transurethral resection (TUR)
oleh seseorang dapat menurunkan beban prostat menunjukkan bahwa kombinasi
atau dapat meningkat kesehatan. Seorang relaksasi benson dan terapi analgetik lebih
tidak boleh tegang dalam melakukan efektif untuk menurunkan rasa nyeri pasca
relaksasi ini, tetapi harus pasrah dan bedah pada pasien TUR Prostat
memiliki keyakinan, bahwa relaksasi ini dibandingkan hanya terapi analgetik.
akan menurunkan beban yang dirasakan dan Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti
meningkatkan kesehatan (Benson & Proctor, tertarik untuk meneliti tentang Pengaruh
2000). Relaksasi Benson terhadap Tekanan Darah
Relaksasi Benson dapat mencegah pada Penderita Hipertensi Usia Produktif di
timbulnya kecemasan ataupun nyeri dengan Wilayah Kerja Puskesmas Pandanwangi
menghalangi kerja hormon simpatis Kota Malang.
(Solehati, 2015:178). Keuntungan teknik

130
Jurnal Keperawatan Terapan (e-Journal), Vol. 06, No. 02, 2020: 2442-6873

Tujuan Umum Penelitian ini adalah referensi dalam pemberian asuhan


mengetahui pengaruh menggunakan teknik keperawatan pada penderita hipertensi. 4)
relaksasi Benson terhadap tekanan darah Bagi Pelayanan Kesehatan, diharapkan
pada penderita hipertensi usia produktif di dapat bermanfaat sebagai pengetahuan
Wilayah Kerja Puskesmas Pandanwangi tentang tekanan darah menggunakan teknik
Kota Malang. Adapun Tujuan Khususnya benson sehingga dapat mengetahui relaksasi
adalah 1) Mengidentifikasi tekanan darah yang dapat memberikan hasil lebih akurat
sistolik sebelum dan sesudah pemberian terhadap perubahan tekanan darah penderita
relaksasi benson pada penderita hipertensi hipertensi.
usia produktif di Wilayah Kerja Puskesmas METODE PENELITIAN
Pandanwangi Kota Malang. 2) Pada penelitian ini menggunakan
Mengidentifikasi tekanan darah diastolik desain penelitian pre-eksperimental dengan
sebelum dan sesudah pemberian relaksasi rancangan one group pra-post test design
benson pada penderita hipertensi usia dimana kelompok subjek diobservasi
produktif di Wilayah Kerja Puskesmas sebelum dilakukan intervensi, kemudian
Pandanwangi Kota Malang. 3) Menganalisis diobservasi lagi setelah intervensi
pengaruh tekanan darah sistolik sebelum dan (Nursalam, 2008). Populasi adalah wilayah
sesudah relaksasi benson pada penderita generalisasi yang terdiri atas: obyek/ subyek
hipertensi usia produktif di Wilayah Kerja yang mempunyai kualitas dan karakteristik
Puskesmas Pandanwangi Kota Malang. 4) tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
Menganalisis pengaruh tekanan darah dipelajari dan kemudian ditarik
diastolik sebelum dan sesudah relaksasi kesimpulannya (setiadi, 2013). Populasi
benson pada penderita hipertensi usia dalam penelitian ini adalah jumlah pasien
produktif di Wilayah Kerja Puskesmas hipertensi usia produktif yang berdasarkan
Pandanwangi Kota Malang. studi pendahuluan yang dilakukan di
Manfaat Penelitian Penelitian ini Puskesmas Pandanwangi Kota Malang yang
adalah 1) Bagi peneliti, berguna untuk berjumlah 86 penderita dalam tiga bulan
menambah wawasan, pengetahuan, dan terkahir ( Agustus – Oktober 2018).
pemahaman Pengaruh Relaksasi Benson
Sampel penelitian yang akan
terhadap Tekanan Darah penderita
dilakukan yaitu pasien hipertensi usia
Hipertensi usia produktif di Wilayah Kerja
produktif di Puskesmas Pandanwangi Kota
Puskesmas Pandanwangi Kota Malang. 2)
Malangi dengan memperhatikan kriteria
Bagi Responden, diharapkan dapat
inklusi dan eklusi. Untuk perhitungan
memberikan pengetahuan tentang relaksasi
jumlah sampel, peneliti menggunakan rumus
benson serta manfaat relaksasi tersebut
menurut Nursalam (2017) yang menyatakan
terhadap penderita hipertensi. Sehingga
bahwa untuk jumlah populasi yang ≤ 1000
penderita dapat melakukan relaksasi benson
maka sampel bisa diambil 20% - 30% dari
secara mandiri sebagai salah satu terapi non
jumlah populasi. Dari total populasi
farmakologis dalam penatalaksanaan
diketahui sebanyak 86 orang, dengan
hipertensi. 3) Bagi Institusi Pendidikan,
menggunakan rumus tersebut, maka diambil
Sebagai dokumentasi ilmiah terkait
30% dari jumlah populasi dan didapatkan
pengaruh relaksasi benson serta memberikan
hasil 26 responden. Dan peneliti
pengetahuan tentang relaksasi benson untuk
membulatkan sampel menjadi 30 responden.
referensi penelitian selanjutnya serta sebagai

131
Pengaruh Relaksasi Benson…. (Rosa KDP et al.)

Adapun kriteria sampel yang digunakan pengolahan data kemudian dianalisis secara
untuk membantu peneliti mengurangi bias univariate dan bivariate. Dalam penelitian
dari hasil penelitian dibagi menjadi dua, ini analisis bivariat yang digunakan adalah
yaitu kriteria inklusi dan kriteria eksklusi. adalah uji komparasi sampel berpasangan
Kriteria inklusi adalah karakteristik umum Paired Sample t-test karena data
subjek penelitian dari suatu populasi target menggunakan skala data rasio. Analisa data
yang terjangkau dan akan diteliti. Sedangkan menggunakan bantuan SPSS for windows
kriteria eksklusi adalah menghilangkan atau versi 16.0 dengan taraf kepercayaan 95%
mengeluarkan subjek yang memenuhi dan taraf kesalahan 5% (α = 0,05).Hasil
kriteria inklusi dari studi karena pelbagai penelitian disajikan dalam bentuk diagram
sebab (Setiadi, 2008). Kriteria inklusi dalam lingkaran, diagram batang, tabel, dan grafik
penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) untuk menginterpresikan suatu data serta
Klien dengan hipertensi (Tekanan darah untuk penjelasannya dalam bentuk uraian
sistolik ≥ 140 mmHg dan atau tekanan darah kalimat yang di pakai untuk menjelaskan
diastolik ≥ 90 mmHg). 2) klien hipertensi dan untuk melengkapi hasil data yang sudah
usia produktif (36 – 55 tahun). 3) Bersedia diklasifikasikan dan tabulasi. Etik yang
menjadi responden 4) Klien kooperatif dan diperhatikan dalam melakukan penelitian
sadar penuh. 5) Klien hipertensi berjenis adalah hak untuk dihargai privasinya,
kelamin laki laki dan perempuan. Kriteria kerahasian informasi, hak memperoleh
eksklusi adalah 1) klien mempunyai jaminan keamanan dan keselamatan akibat
penyakit hipertensi berat. 2) klien dari informasi yang diberikan dan hak
mempunyai komplikasi penyakit lain memperoleh imbalan atau kompensasi.
(stroke, gagal ginjal, jantung koroner).
HASIL PENELITIAN
Teknik pengambilan sampling yang
digunakan dalam penelitian ini adalah 1. Karakteristik responden berdasarkan jenis
nonprobability sampling jenis purposive kelamin
sampling yaitu suatu teknik penetapan
sampel dengan cara memilih sampel di
antara populasi sesuai dengan yang 27% LAKI - LAKI
dikehendaki peneliti (tujuan/masalah
PEREMPUA
penelitian) (Setiadi,2013). Variabel 73% N
penelitian ini meliputi variabel bebas yaitu
relaksasi Benson dan variable terikat yaitu
tekanan darah. Penelitian dilaksanakan di
Wilayah Kerja Puskesmas Pandanwangi Diagram 1 Distribusi Freskuensi Responden
kota Malang pada bulan Desember 2018 – Berdasarkan Jenis Kelamin
28 Februari 2019. Berdasarkan diagram 1 diketahui bahwa
sebagian besar (73%) responden berjenis
Instrumen yang digunakan dalam kelamin perempuan.
melakukan penelitian ini dengan 2. Karakteristik responden berdasarkan usia
menggunakan lembar wawancara dan
lembar observasi. Data yang telah diperoleh
kemudian diolah melalui tahap editing,
coding, processing dan cleaning. Setelah

132
Jurnal Keperawatan Terapan (e-Journal), Vol. 06, No. 02, 2020: 2442-6873

3% Berdasarkan diagram 4 diketahui bahwa


sebagian besar (61%) tingkat pendidikan
SMA sebanyak 14 responden.
47% 36 - 5. Karakteristik responden berdasarkan
50% 40 upaya mempertahankan tekanan darah

17%
PENGOBATAN
Diagram 2 Distribusi Frekuensi 30% 53%
Berdasarkan Usia Responden
Berdasarkan diagram 2 diketahui
setengahnya (50%) yang berusia 41-50
tahun sebanyak 15 responden Diagram 5 Distribusi Frekuensi Responden
Berdasarkan upaya mempertahankan
3. Karakteristik responden berdasarkan tekanan darah
pekerjaan Berdasarkan diagram 5 diketahui bahwa
sebagian besar (53%) responden
mempertahankan tekanan darah dengan
11%
7% SWASTA pengobatan sebanyak 16 responden.
IRT 6. Observasi tekanan darah sistole sebelum
50%
PNS dan sesudah dilakukan tindakan relaksasi
32% benson.
BURUH

150
145 146,1 145,3
144,3 143,1
Diagram 3 Distribusi Frekuensi Responden 142,7
140 140,1 139 sebelum
Berdasarkan Pekerjaan 137 137,2 136,7
135 sesudah
Berdasarkan diagram 3 diketahui bahwa
hampir setengahnya (50%) pekerjaan 130
responden swasta. hari 1 hari 2 hari 3 hari 4 hari 5

Diagram 6 Tekanan darah sistole sebelum


4. Karakteristik responden berdasarkan dan sesudah dilakukan tindakan relaksasi
pendidikan benson

5% Pada diagram 6 Menunjukkan rata – rata


tekanan darah sistolik penderita hipertensi
SD
17% dengan dilakukan relaksasi benson. Rata –
SMP rata (mean) tekanan darah sistolik sebelum
17% di berikan relaksasi benson hari ke satu yaitu
SMA
61% 146,1, sesudah dilakukan relaksasi benson
SARJANA
hari ke lima menunjukkan tekanan darah
sistolik 136,7 merupakan kategori normal-
tinggi.
Diagram 4 Distribusi Frekuensi
Responden Berdasarkan 7. Observasi tekanan darah diastolik
Pendidikan sebelum dan sesudah dilakukan tindakan
relaksasi benson.

133
Pengaruh Relaksasi Benson…. (Rosa KDP et al.)

100 Tabel 2 Pengaruh Tekanan Darah Diastolik


95 95,5 94,3 sebelum dan sesudah diberikan relaksasi
91,2 91,6 benson.
90 89,2
87,6 sebelum
85 85,5 84,8 85,7 n Mean Selisi t P Kesi
82,9 sesudah Interv h value mpul
80 ensi an
75 30 95,5 Ho
hari 1 hari 2 hari 3 hari 4 hari 5 Sebel 9,8 7,06 0,000 ditola
um 8 k
30 85,7
Diagram 7 Tekanan darah diastolik sebelum Sesud
dan sesudah dilakukan tindakan relaksasi ah
benson.
Berdasarkan tabel 2 menunjukkan hasil
Pada diagram 7 Menunjukkan rata – rata analisis menggunakan uji statistik paired T-
tekanan darah diastolik penderita hipertensi Test (terlampir) yang menunjukkan p-
dengan dilakukan relaksasi benson. Rata –
value=0,000 sehingga dapat disimpulkan Ho
rata (mean) tekanan darah diastolik sebelum
diberikan relaksasi benson hari ke satu yaitu ditolak dan H1 diterima yang artinya
95,5, sesudah dilakukan relaksasi benson terdapat pengaruh yang bermakna tekanan
hari ke lima menunjukkan tekanan darah diastole sebelum dan sesudah relaksasi
diastolik 85,7. benson. Ini menunjukkan bahwa tindakan
Hasil Analisis Tekanan darah Sebelum dan relaksasi benson dapat memberikan
Sesudah diberikan Relaksasi Benson
pengaruh tekanan darah diastole secara
Tabel 1 Pengaruh Tekanan Darah sistolik
sebelum dan sesudah diberikan relaksasi signifikan sebesar 9,8 mmHg pada 30
benson. responden penderita hipertensi di wilayah
kerja puskesmas pandanwangi.
intervensi n Mean Seli t P kesim
sih value PEMBAHASAN
pulan
Sebelum 30 146,1 9,4 10,44 0,000 Ho Gambaran tekanan darah sebelum
7 ditola
krelaksasi benson
Sesudah 30 136,7
Penelitian ini dilakukan pada responden usia
Berdasarkan tabel 1 menunjukkan hasil produktif yaitu berusia 36 – 55 tahun. Usia
analisis menggunakan uji statistik paired T- produktif merupakan usia ketika seseorang
Test ( terlampir) yang menunjukkan p- masih mampu bekerja dan menghasilkan
value= 0,000 sehingga dapat di simpulkan sesuatu. Peneliti mengambil responden
Ho ditolak dan H1 diterima yang artinya dengan usia produktif karena pada usia ini
terdapat pengaruh yang bermakna tekanan belum terjadi proses aging yang akan
sistole sebelum dan sesudah relaksasi mempengaruhi tekanan darah. Ageing
benson. Ini menunjukkan bahwa tindakan Proces adalah suatu proses menghilangnya
relaksasi benson dapat memberikan secara perlahan-lahan kemampuan jaringan
pengaruh pada tekanan sistole secara untuk memperbaiki diri/mengganti dan
signifikan sebesar 9,4 mmHg pada 30 mempertahankan fungsi normalnya sehingga
responden penderita hipertensi usia tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan
produktif di wilayah kerja puskesmas memperbaiki kerusakan yang diderita
pandanwangi. (Constantindes, 1994 dalam Darmojo,
2004).

134
Jurnal Keperawatan Terapan (e-Journal), Vol. 06, No. 02, 2020: 2442-6873

Penuaan merupakan suatu proses multi menanyakan apakah klien menerima


dimensional, yakni mekanisme perusakan medikasi antihipertensi, yang menurunkan
dan perbaikan di dalam tubuh atau sistem tekanan darah. Golongan medikasi lain yang
tersebut secara bergantian pada kecepatan mempengaruhi tekanan darah adalah
dan saat yang berbeda-beda (Tambayong, analgesik narkotik, yang dapat menurunkan
2000:201). Berdasarkan hasil penelitian tekanan darah. (5) Variasi Durnal. Tingkat
yang dilakukan pada 30 responden sebelum tekanan darah berubah-ubah sepanjang hari.
relaksasi benson didapatkan rata – rata Tekanan darah biasanya rendah pada pagi-
tekanan darah sistole sebesar 146,1 mmHg pagi sekali, secara berangsur-angsur naik
dan diastole sebesar 95,5 mmHg, ini pagi menjelang siang dan sore, puncaknya
menunjukkan tekanan darah termasuk ke pada senja hari atau malam. (6) Jenis
dalam hipertensi ringan. Kelamin. Setelah pubertas, pria cenderung
Menurut analisis peneliti, faktor – memiliki bacaan tekanan darah yang lebih
faktor yang mempengaruhi tekanan darah tinggi. Setelah menopouse, wanita
tersebut yaitu : pengobatan dan olahraga. cenderung memiliki tekanan darah yang
Hal ini di dukung oleh teori Potter & Perry ( lebih tinggi daripada pria pada usia tersebut.
2005). (1) Usia. Tekanan darah dewasa Faktor pertama yang dapat
cenderung meningkat seiring dengan mempengaruhi hasil penelitian ini
pertambahan usia. Standart normal untuk disebabkan karena responden pada
remaja yang tinggi dan usia baya adalah kelompok ini melakukan upaya
120/80. Namun, National High Blood mempertahankan tekanan darah dengan cara
Pressure Education Program (1993) pengobatan. Jumlah responden yang
mendaftarkan <130/<85 merupakan nilai mempertahankan tekanan darah dengan
normal yang dapat diterima. Lansia tekanan pengobatan sebesar 53%. Responden setiap
sistoliknya meningkat sehubungan dengan hari meminum obat guna mempertahankan
penurunan elastisitas pembuluh. Tekanan tekanan darah tidak terlalu tinggi. Golongan
darah lansia normalnya adalah 140/90. (2) obat yang dikonsumsi adalah jenis obat ace
Stres. Ansietas, takut, nyeri dan stres emosi inhibitor (captopril) dan calcium channel
mengakibatkan stimulasi simpatik, yang bloker (amlodipine). Dengan pengobatan
meningkatkan frekuensi darah, curah akan menyebabkan tekanan darah cenderung
jantung dan tahanan vaskular perifer. Efek rendah. Karena kerja seperti captopril
stimulasi simpatik meningkatkan tekanan dengan menghambat sistem saraf simpatis
darah. (3) Ras. Frekuensi hipertensi (tekanan sedangkan amlodipine menyebabkan
darah tinggi) pada orang Afrika Amerika vasodilatasi perifer. Hal ini di dukung oleh
kebih tinggi daripada orang Eropa Amerika. teori dari LenMe & Burke (2008) apabila
Kematian yang dihubungkan dengan hipertensi kategori I, tekanan darah sistolik
hipertensi juga lebih banyak pada orang antara 140 – 159 mmHg atau tekanan darah
Afrika Amerika. Kecenderungan populasi diastolik antara 90-99 mmHg maka obat
ini terhadap hipoertensi diyakini hipertensi paling sering adalah golongan
berhubungan dengan genetik dan thiazide.
lingkungan. (4) Medikasi. Banyak medikasi Faktor kedua yang dapat mempengaruhi
yang secara langsung maupun tidak hasil penelitian ini adalah pengobatan
langsung, mempengaruhi tekanan darah. sekaligus olahraga, tidak hanya pengobatan
Selama pengkajian tekanan darah, perawat saja terdapat 30% responden

135
Pengaruh Relaksasi Benson…. (Rosa KDP et al.)

mempertahankan tekanan darah dengan cara Beberapa perubahan akibat teknik


pengobatan dan olahraga berupa senam relaksasi adalah menurunkan tekanan darah,
seminggu sekali. Hal ini menyebabkan menurunkan frekuensi jantung, mengurangi
vasodilatasi pembuluh darah, sehingga disritmia jantung, mengurangi kebutuhan
pembuluh darah menjadi lancar. Hal ini, oksigen dan konsumsi oksigen, mengurangi
didukung oleh teori dari Beevers (2002) ketegangan otot, menurunkan laju
yaitu meskipun tekanan darah meningkat metabolik, meningkatkan gelombang alfa
secara tajam ketika berolahraga, namun jika otak yang terjadi ketika klien sadar,
anda berolahraga secara teratur anda akan memfokuskan perhatian dan rileks,
lebih sehat dan memiliki tekanan darah yang meningkatkan kebugaran, meningkatkan
lebih rendah daripada mereka yang tidak konsentrasi dan memperbaiki kemampuan
melakukan olahraga. untuk mengatasi stressor (Perry & Potter,
Gambaran Tekanan Darah Sesudah 2005).
Relaksasi Benson Pada observasi tekanan darah setelah
Berdasarkan penelitian setelah dilakukan tindakan relaksasi benson dalam
dilakukan relaksasi benson setalah lima hari selama 10 menit yang di berikan kepada
berturut – turut dalam sehari sekali tekanan penderita sebanyak 1 kali pagi hari
darah sistolik berubah menjadi 136,7 mmHg menunjukan rata – rata tekanan darah
dan diastole 85,7 mmHg. Terjadi penurunan sistolik 136,7 mmHg dan diastole 85,7
tekanan darah setelah dilakukan relaksasi mmHg. menunjukkan tekanan darah
benson, ini menunjukkan tekanan darah termasuk kategori dalam normal-tinggi.Hal
termasuk kategori dalam normal-tinggi. ini di karenakan peneliti memberikan
Menurut analisis peneliti, temuan fakta ini tindakan relaksasi benson kepada pasien
menunjukkan terapi pemberian relaksasi dapat mengaktivasi god spot (keyakinan),
benson mempengaruhi tekanan darah pada gelombang alpha meningkat sehingga akan
30 responden penderita hipertensi usia terdapat sistem rileks dalam gate control.
produktif di wilayah kerja puskesmas Sehingga untuk mengontrol tekanan darah
pandanwangi. penderita dapat nyaman dan tenang.
Hal ini didukung oleh teori Smeltzer dan Hal ini sejalan dengan penelitian yang
Bare (2002) yaitu tujuan latihan relaksasi dilakukan oleh Sukarmin (2015) yaitu
adalah untuk menghasilkan respon yang pengenai pengaruh relaksasi benson
dapat menurunkan respon stres, sedangkan terhadap tekanan darah pada penderita
Perry dan Potter (2005) mengatakan hipertensi menunjukkan ada pengaruh
relaksasi bertujuan menurunkan aktifitas tekanan darah sistolik dan diastole Setelah di
sistem saraf simpatis dan meningkatkan berikan relaksasi benson.
aktifitas sistem saraf parasimpatis, Relaksasi Benson merupakaan relaksasi
menurunkan metabolisme, menurunkan yang melibatkan unsur keyakinan yang ada
tekanan darah dan denyut nadi, serta dalam diri kita. Setelah dia melakukan
menurunkan konsumsi oksigen. Pada saat beberapa penelitian, ia menemukan bahwa
kondisi rileks tercapai maka aksi formula – formula tertentu jika dibaca secara
hipotalamus akan menyesuaikan dan terjadi berulang – ulang dengan melibatkan unsur
penurunan aktivitas sistem saraf simpatis keyakinan akan menimbulkan respons
dan parasimpatis.. relaksasi yang lebih kuat daripada dengan
sekedar relaksasi tanpa melibatkan unsur

136
Jurnal Keperawatan Terapan (e-Journal), Vol. 06, No. 02, 2020: 2442-6873

keyakinan terhadap hal tersebut(Benson & responden 136,7 mmHg. 2) Sebelum di


Proctor, 2000). berikan relaksasi benson, rata – rata tekanan
Agar relaksasi benson berhasil, darah diastole responden yang berjumlah 30
beberapa hal yang perlu diperhatikan antara responden sebesar 95,5 mmHg. Setelah di
lain : lingkungan yang tenang, klien secara berikan relaksasi benson, rata – rata tekanan
sadar dapat mengendurkan otot – otot tubuh, darah diastole responden yang berjumlah 30
klien dapat memusatkan diri selama 10 – 15 responden 85,7 mmHg. 3) Ada pengaruh
menit pada ungkapan yang telah di pilih, dan relaksasi benson terhadap tekanan darah
bersikap pasif pada pikiran – pikiran yang systole. 4) Ada pengaruh relaksasi benson
menganggu (Benson & Proctor, 2000). terhadap tekanan darah diastole 5) Relaksasi
Menurut solehati (2015) manfaat relaksasi benson dalam menurunkan tekanan darah,
benson antara lain ; mengatasi tekanan darah sistole sebesar 9,4 mmHg dan diastole 9,8
tinggi dan ketidak teraturan jantung, mmHg. Sehingga bahwa ada pengaruh
mengurangi nyeri kepala, nyeri punggung relaksasi benson terhadap tekanan darah
dan nyeri lainnya, mengatasi gangguan tidur sistole dan diastole.
serta mengurangi kecemasan. Saran
Beberapa penderita juga belum terbiasa 1) Bagi Puskesmas Pandanwangi Kota
melakukan teknik relakasasi benson Malang adalah mengembangkan kebijakan
sehingga dapat berpengaruh terhadap untuk menerapkan latihan relaksasi benson
ketenangan penderita dan konsentrasi terhadap penderita hipertensi dan
penderita menjadi berkurang. Sehingga menerapkan latihan relaksasi benson secara
dapat berpengaruh terhadap penurunan mandiri pada penderita hipertensi dengan
tekanan darah pada penderita. memberi pelatihan yang rutin. 2) Bagi
Keterbatasan Penelitian ini adalah 1) Institusi Pendidikan adalah diharapkan dapat
sebagian responden yang digunakan sebagai dijadikan salah satu keterampilan mahasiswa
sampel merupakan penderita hipertensi yang dalam praktek laboratorium klinik dalam hal
masih mengkonsumsi obat antihipertensi, pemberian tindakan keperawatan pada
sehingga dalam penelitian ini masih terjadi pasien hipertensi, salah satunya dengan
efek bias antara pemberian terapi dengan relaksasi benson sehingga mahasiswa dapat
obat antihipertensi yang dikonsumsi oleh memahami dan terampil dalam memberikan
responden. 2) peneliti tidak dapat asuhan keperawatan klien hipertensi,
mengontrol faktor – faktor yang dapat diharapkan teknik relaksasi benson dijadikan
mempengaruhi tekanan darah pada sebagai bahan pelatihan dan seminar untuk
hipertensi secara ketat seperti mengurangi meningkatkan pemahaman pentingnnya
makanan yang mengandung kolesterol dan terapi nonfarmakologis bagi klien hipertensi.
aktifitas yang berlebihan. 3) Bagi Profesi Perawat adalah diharapkan
PENUTUP dapat dijadikan referensi bagi perawat
Kesimpulan hasil penelitian ini khususnya perawat yang merawat penderita
adalah 1) Sebelum diberikan relaksasi hipertensi untuk mengajarkan teknik
benson, rata-rata tekanan darah sistole relaksasi benson sebagai salah satu terapi
responden yang berjumlah 30 responden komplementer dalam menurunkan tekanan
sebesar 146,1 mmHg. Setelah di berikan darah dan diharapkan relaksasi benson
relaksasi benson, rata – rata tekanan darah menjadi salah satu bentuk intervensi
sistole responden yang berjumlah 30 keperawatan mandiri untuk seorang perawat

137
Pengaruh Relaksasi Benson…. (Rosa KDP et al.)

dalam memberikan asuhan keperawatan no 3, 173 – 178. Diperoleh dari


penderita hipertensi. 4) Bagi Peneliti http://jki.ui.ac.id di unduh tanggal 15
Selanjutnya adalah diharapkan peneliti november 2018
selanjutnya dapat mengembangkan Dalimartha, Setiawan., dkk. 2008. Care
penelitian dengan mengkaji faktor lain yang Your Self Hipertensi. Jakarta: Penebar
mempengaruhi terjadinya hipertensi seperti : Plus+
lama menderita hipertensi, pola hidup, dan Debora, oda. 2011. Proses keperawatan dan
sekaligus dapat menambahkan kelompok pemeriksaan fisik. Jakarta: selemba
kontrol pada penelitian selanjutnya, medika.
diharapkan peneliti selanjutnya dapat Evelyn, C.P . 2006. Anatomi dan fisiologi
mengambangkan penelitian dengan untuk paramedis. Jakarta : PT
membandingkan relaksasi benson dengan Gramedia Pustaka Utama
relaksasi lain terhadap tekanan darah. Kowalski, Robert E. 2010. Terapi
Hipertensi: 8 Minggu Menurunkan
DAFTAR PUSTAKA Tekanan Darah Tinggi Dan
Mengurangi Risiko Serangan Jantung
Aryana, O. K. & Novitasari, D. 2013. Dan Stroke Secara Alami. Bandung:
Pengaruh relaksasi benson terhadap Qanita.
penurunan tingkat stres lansia di unit
Kowalak, Jennifer P., 2011. Buku Ajar
rehabilitas sosial wening wardono Patofisiologi. Jakarta : EGC
ungaran. Jurnal Keperawatan Jiwa. Kozier, Barbara. 2010. Buku Ajar
Volume 1, No. 2 : 186-195. Fundamental Keperawatan : Konsep,
Benson, H & Proctor, W. 2000. Dasar – Proses dan Praktik: Jakarta:ECG.
dasar respon relaksasi. Bandung : Lestari, D. 2009. Hidup Sehat Bebas
Kaifa. Penyakit. Yogyakarta: Moncer Publisher
Beevers, D.G. 2002. Seri Kesehatan Nanda, NIC NOC. 2015. Asuhan
Bimbingan Dokter pada Tekanan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa
Darah. Jakarta:Dian Rakyat. Medis. Yogyakarta : Mediaction.
Bukit, Evi Karota. 2008. Perawatan Nursalam. 2008. Konsep Dan Penerapan
Kesehatan di Rumah (Home Health Metodologi Penelitian Ilmu
Care). Keperawatan. Jakarta : Salemba
(http://repository.usu.ac.id/bitstream/h Medika
andle/123456789/3585/Eva%20Karota Nursalam. 2017. Konsep dan Penerapan
%20?sequence=1 diakses pada 20
Metodologi Penelitian Ilmu
November 2018) Keperawatan. Jakarta : Salemba
Brunner & Suddarth. 2002. Buku Ajar Medika
Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: Notoatmodjo, soekidjo. 2010. Metodologi
EGC Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka
Corwin, E.J. 2009. Buku Saku Patofisiologi Cipta
Corwin. Jakarta: Aditya Media Mubarak, Wahit Iqbal dkk. 2015. Buku Ajar
Datak, G., Yetti, K & Hariyanti,S.T 2008. Ilmu Keperawatan, Jakarta: Salemba
Penurunan nyeri pasca bedah pasien Medika.
tur prostat melalui relaksasi benson.
Jurnal keperawatan indonesia, vol 12

138
Jurnal Keperawatan Terapan (e-Journal), Vol. 06, No. 02, 2020: 2442-6873

Muttaqin A. 2013. Asuhan Keperawatan Yogyakarta. Jurnal Kesehatan


Perioperatif. Jakarta Selatan :Salemba “Samodra Ilmu” Vol. 06 No. 02.
Medika Susilo,. dkk. 2011. Cara Jitu Mengatasi
Muliantino, R. M., Herawati, T., Masfuri. Hipertensi. Yogyakarta: ANDI
Relaksasi Benson Untuk Durasi Tidur Syamsudin. 2011. Buku Ajar Farmakoterapi
Pasien Penyakit Jantung Koroner. Kardiovaskuler dan Renal. Jakarta :
Jurnal Endurance volume 3 nomer 3 Salemba Medika
:556-561 Solehati, T. Kokasih . ( 2015). Konsep &
Profil Kesehatan Kota Malang. 2014. hlm: Aplikasi Relaksasi Keperawatan
20 Maternitas, Cetakan I, Bandung:
Pratiwi, L., Hasneli, Y., Ernawaty, J. 2015. Refika Aditama.
Pengaruh relaksasi benson dan Smeltzer, C. Suzanne, Bare G. Brenda.,
murrotal al- quran terhadap tekanan 2002. Buku Ajar Keperawatan
darah pada penderita hipertensi Medikal Bedah Ed. 8. Alih Bahasa: dr.
primer. JOM Vol 2 No 2. H. Y. Kuncara. Jakarta: EGC
Potter & Perry. 2005. Buku Ajar Sudoyo, Aru W, dkk. 2006. Buku Ajar Ilmu
Fundamental Keperawatan Konsep, Penyakit Dalam . Jakarta : Pusat
Proses dan Praktek. Alih Bahasa : Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit
Yasmin Asih dkk. Edisi 4 Volume I . Dalam Fakultas Kedokteran
Jakarta :EGC Universitas Indonesia
Potter, Patricia A. 2005. Buku Ajar Setiadi. 2007. Konsep dan Penulisan Riset
Fundamental Keperawatan. Jakarta Keperawatan. Jakarta. Graha Ilmu
:EGC. Setiadi. 2013. Konsep Dan Praktik
RISKESDAS.2013.RisetKesehatanDasar,(o Penulisan Riset Keperawatan Edisi:2 .
nline),(http://www.depkes.go.id/resour Yogyakarta: Graha Ilmu
ces/download/general/hasil%20Riskes Triyanto, E. 2014. Pelayanan keperawatan
das%202013.pdf, diakses 10 oktober bagi Penderita Hipertensi Secara
2018) Terpadu. Yogyakarta: Graha Ilmu
Ramadhani, E. T. & Sulistyorini, Y. 2018. Udjianti, Wajan J. 2010. Keperawatan
Hubungan Kasus Obesitas Dengan Kardiovaskular. Jakarta : Salemba
Hipertensi Di Provinsi Jawa Timur. Medika
Jurnal berkala epidemiologi Volume 6 Wawan, A. & Dewi, M. 2010. Teori dan
Nomer 1 : 35-42. Pengukuran Pengetahuan, Sikap,
Riyadi, Sujono & Harmoko. 2012. Standart dan Perilaku Manusia. Yogyakarta :
Procedure Dalam Praktik Klinik Nuha Medika
Keperawatan Dasar. Yogyakarta :
Pustaka Pelajar.
Salafudin & Handayani, S. 2015. Pengaruh
Teknik Relaksasi Benson Terhadap
Tekanan Darah Pada Lansia
Penderita Hipertensi Di Posyandu
Lansia Larasati Dusun Wiyoro
Baturetno Banguntapan Bantul

139

Anda mungkin juga menyukai