Anda di halaman 1dari 32

BAB I

PENDAHULUAN

Rumah Sakit merupakan organisasi yang padat modal, padat tenaga dan
padat teknologi oleh karena itu dalam mengelola rumah sakit perlu menerapkan
prinsip-prinsip manajemen rumah sakit, sehingga dapat tercapai efisiensi, equity
dan quality. Semakin besar rumah sakit, pembagian kerjapun akan menjadi lebih
rumit dan tingkat hirarki menjadi lebih banyak. Akibatnya kebutuhan akan
koordinasi menjadi lebih besar dan kebutuhan akan kebijakan, pedoman dan
prosedur juga meningkat.
Salah satu visi Indonesia Sehat tahun 2010 adalah memelihara dan
meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau. Untuk
mewujudkan visi tersebut dilaksanakan dengan upaya penyembuhan penyakit dan
pemulihan kesehatan, yang menurut UU no. 23 pasal 32, upaya tersebut dilakukan
dengan pengobatan dan perawatan.
Rumah Sakit Umum Muhammadiyah Metro merupakan salah satu RS
yang berada di bawah naungan Yayasan Muhammadiyah yang terletak di wilayah
Metro. Untuk menunjang mutu pelayanan rumah sakit perlu adanya suatu bentuk
pedoman organisasi yang baik sehingga dalam melaksanakan pelayanan dapat
berjalan dengan lancar, oleh sebab itu maka diperlukannya pembuatan pedoman
organisasi yang terintegrasi dengan pelayanan Rumah Sakit Umum
Muhammadiyah Metro itu sendiri, di mana pedoman itu harus berfokus pada
keselamatan pasien yang merupakan tujuan dari pelayanan rumah sakit yang
berorientasi pada akreditasi.

1
BAB II
GAMBARAN UMUM

A. Sejarah RSU Muhammadiyah Metro


Upaya pendirian RSU Muhammadiyah Metro telah dimulai sejak
tahun 1967. Pada tahun itu, Pimpinan Cabang Muhammadiyah Kabupaten
Lampung Tengah di Metro telah memiliki izin operasional Rumah Sakit
Penolong Kesengsaraan Oemat (RS-PKO) Muhammadiyah dari LKES
Propinsi Lampung yang ditandatangani oleh dr. Enjun sebagai Kepala LKES
Provinsi Lampung.
Namun, pada perkembangan selanjutnya Pimpinan Muhammadiyah
Cabang Kabupaten Lampung Tengah lebih terkonsentrasi pada upaya
penyelamatan Universitas Muhammadiyah Jakarta Cabang Lampung di Metro
sehingga upaya-upaya pengembangan RS PKO Muhammadiyah menjadi tidak
maksimal.
Pada bulan Agustus 1982, Pimpinan Muhammadiyah Cabang
Lampung Tengah berkembang menjadi Pimpinan Muhammadiyah Daerah
(PMD) Lampung Tengah dengan Metro sebagai pusat gerakannya. Majelis
PKS PMD Lampung Tengah bersama-sama dengan PMC Metro Raya, PMC
Hadimulyo serta Pimpinan Aisyah Dearah (PAD) Metro mendirikan Balai
Pengobatan Muhammadiyah dan Rumah Bersalin Aisyiyah yang berlokasi di
Jalan Imam Bonjol 22 Hadimulyo. Untuk menanggulangi biaya operasional
BP Muhammadiyah dan RB Aisyiyah ini, dikembangkan sistem dana sehat,
yaitu upaya pembiayaan kesehatan bagi siswa dilingkungan sekolah
Muhammadiyah dan TK ABA dengan sistem prabayar. Namun karena
jauhnya jangkauan pelayanan, sistem pelayanan kesehatan ini kurang
mendapat sambutan dari pengelola sekolah. Alhasil Balai Pengobatan
Muhammadiyah berjalan dengan lamban, bahkan RB Aisyiah mengalami mati
suri.
Pada tahun 2000 bersamaan dengan gerakan otonomi daerah,
Kabupaten Lampung Tengah dimekarkan menjadi 3 daerah otonom, yaitu

2
Kabupaten Lampung Tengah dengan ibukota di Gunung Sugih, Kabupaten
Lampung Timur ibukota di Sukadana dan Kota Metro. Pimpinan Daerah
Muhammadiyah Lampung Tengah pun dimekarkan menjadi 3 Pimpinan
Daerah, yaitu PDM Lampung Tengah, PDM Lampung Timur dan PDM Kota
Metro. Pada Musda I Kota Metro, Pendirian RSU Muhammadiyah Metro telah
menjadi salah satu amanat Musda. Namun pada periode ini belum ada
langkah-langkah kongkrit untuk mewujudkan Rumah Sakit karena kegiatan
Majelis Kesehatan dan Kesejahteraan Masyarakat lebih terfokus pada kegiatan
kesejahteraan sosial.
Pendirian RSU Muhammadiyah Metro kembali diamanatkan oleh
Musyawarah Daerah Muhammadiyah II Kota Metro periode 2005-2010.
Dalam tanfidz keputusan musda tersebut, Musyawarah Daerah
mengamanatkan kepada pengurus untuk mendirikan RSU Muhammadiyah
Metro sebagai sarana dan media dakwah dengan cara mengembangkan Balai
Pengobatan yang sudah ada atau dengan mendirikan Rumah Sakit yang baru.
Majelis Kesehatan dan Kesehatan Masyarakat (MKKM) Pimpinan
Daerah Muhammadiah Kota Metro selaku leading sector menyambut baik
keputusan musda tersebut. Setelah melakukan koordinasi beberapa kali,
MKKM menetapkan Panitia Pendirian RSU Muhammadiyah Metro.
Dari berbagai studi kelayakan dan beberapa analisa selama beberapa
bulan, panitia pendirian RSU Muhammadiyah Metro menetapkan lokasi di
Jalan Soekarno Hatta No. 42 (bekas Rumah Bersalin “Amanah”) sebagai
lokasi yang paling layak dan tepat untuk didirikan RSU Muhammadiyah
Metro. Di atas tanah seluas 13.811 m2, saat ini telah terbangun gedung seluas
+ 8.076 m2 dengan berbagai fasilitas.
Berkat partisipasi aktif dari warga masyarakat, anggota dan simpatisan
Muhammadiyah, serta Pemerintah Kota Metro telah dilakukan penggalangan
dana baik dalam bentuk sumbangan, wakaf, hibah maupun investasi. Berkat
kegigihan dan keuletan dari berbagai pihak saat ini RSU Muhammadiyah
Metro kini telah siap melayani pasien. RSU Muhammadiyah Metro mulai
beroperasi sejak bulan Oktober 2007 dan diresmikan pada tanggal 22 Januari
2008 oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah (Bapak Prof. Dr. Din

3
Syamsuddin, M.A.) dengan dihadiri oleh drg. Naedial Roisdal (Staf Ahli
Menkes), Ir.MS Joko Umar Said, MM (Asisten IV Sekprop Lampung), Hi.
Lukman Hakim, SH,MM. (Walikota Metro).
Sejak awal diresmikannya RSU Muhammadiyah Metro,
kepemimpinan RSU Muhammadiyah Metro mengalami beberapa kali
pergantian yaitu :

dr. Muhammad Imam Rifai

Periode 2008—2009

dr. Makmuri Adnan, Sp.Rad

Periode 2009—2011

dr. Emi Sulistiyani

Periode 2011—2015
Periode 2016—2020

dr. H.Hanif

Periode 2020—2024

4
B. Profil RSU Muhammadiyah Metro
RSU Muhammadiyah Metro berlokasi di Jalan Soekarno – Hatta No.
42 Mulyojati 16 C Metro Barat Kota Metro adalah salah satu Rumah Sakit
Swasta di Kota Metro yang merupakan salah satu amal usaha Pimpinan
Daerah Muhammadiyah Kota Metro.
1. Pelayanan RSU Muhammadiyah Metro
RSU Muhammadiyah Metro memiliki pelayanan sebagai berikut:
a. Rawat Inap
Pelayanan rawat inap terdiri dari 150 tempat tidur dengan komposisi
kelas kamar sebagai berikut :
NO RUANG KELAS JUMLAH BED
1 Assalam Kelas I 3
Kelas II 5
Kelas III 8
2 Hasanah Kelas I 11
3 Shafa Kelas III 16
4 Mina VIP 7
Kelas I 4
Kelas II 10
Kelas III 4
5 Arafah VIP 3
Kelas I 8
Kelas II 12
Kelas III 9
6 Muzdalifah Kelas III 31
7 Marwah Non Kelas 13
8 ICU Non Kelas 6
9 Perinatologi Non Kelas 7
10 firdaus VIP 6
Kelas I 8
Kelas III 12

JUMLAH 184

5
b. Rawat Jalan
Pelayanan rawat jalan terdiri dari:
1) Poliklinik umum & gigi
2) Poliklinik Spesialis, untuk semua disiplin ilmu
Poliklinik Obsgyn, Poliklinik Anak, Poliklinik Penyakit Dalam,
Poliklinik Bedah, Poliklinik Saraf, Poliklinik Kulit dan Kelamin,
Poliklinik THT, Poliklinik Mata, Poliklinik Bedah Mulut,
Poliklinik Ortopedi, Poliklinik Paru dan Saluran Pernapasan,
Poliklinik Urologi, Poliklinik konsultasi Gizi.
3) Layanan MCU
4) Layanan Rehabilitasi Medik
5) Layanan Fisioterapi
c. Pelayanan Penunjang
1) Laboratorium, melayani pemeriksaan patologi klinik
2) Radiologi, meliputi pelayanan CT Scan dan Rontgen
3) Farmasi

2. Sumber Daya Insani


Sumber daya insani di RSU Muhammadiyah Metro ada tiga
kategori yaitu karyawan medis terdiri dari dokter, perawat, dan bidan,
karyawan penunjang medis terdiri dari tenaga penunjang medis, serta
karyawan non medis terdiri dari rohaniawan, administrasi, dan bagian
umum dengan jumlah 331 orang seperti pada table berikut:
a. Tenaga Dokter Spesialis
1) Dokter Spesialis Penyakit Dalam : 3 Orang
2) Dokter Spesialis Bedah Umum : 3 Orang
3) Dokter Spesialis Anak : 1 Orang
4) Dokter Spesialis Kebidanan/Obsgyn : 2 Orang
5) Dokter Spesialis Radiologi : 2 Orang
6) Dokter Spesialis Paru : 1 Orang
7) Dokter Spesialis Ortopedi : 2 Orang

6
8) Dokter Spesialis Saraf/ Neurologi : 1 Orang
9) Dokter Spesialis Patologi Klinik : 2 Orang
10) Dokter Spesialis Mata : 1
Orang
11) Dokter Spesialis Anasthesi : 1 Orang
12) Dokter Spesialis Bedah Mulut : 1 Orang
13) Dokter Spesialis THT : 2
Orang
14) Dokter Spesialis Urologi : 1 Orang
15) Dokter Spesialis Bedah Syaraf : 1 Orang
16) Dokter Spesialis Rehabilitasi Medik : 1
orang

b. Tenaga Medis dan Penunjang Medis


1) Tenaga Dokter Umum : 11 Orang
2) Dokter Gigi : 2 Orang
3) Tenaga Keperawatan : 135 Orang
4) Tenaga Bidan : 24 Orang
5) Tenaga Kefarmasian : 9 Orang
6) Tenaga Gizi : 3 Orang
7) Tenaga Anastesi : 3 Orang
8) Tenaga Perawat Gigi : 2 Orang
9) Tenaga Laboratorium : 12 Orang
10) Tenaga Radiografer : 7 Orang
11) Tenaga Fisioterapi : 4 Orang
12) Tenaga Rekam Medis dan : 14 Orang
Pendaftaran : Orang
13) Tenaga Kesehatan Lingkungan

c. Tenaga Non Medis


1) Tenaga Rohaniawan :8 orang

7
2) Tenaga administrasi keuangan :orang
3) Tenaga umum :orang

3. Manajemen
Operasional pelayanan rumahsakit sepenuhnya dijalankan oleh
direksi yang telah ditetapkan oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota
Metro. Dalam kegiatannya direksi menyusun program kerja dan
APB(Anggaran Pendapatan dan Belanja) tahunan yang diusulkan kepada
PDM Kota Metro melalui MPKU PDM Kota Metro.
Pengelolaan manajemen keuangan dikelola secara sentralisasi pada
MPKU PDM Kota Metro dengan pengawasan BPH RSU Muhammadiyah
Metro.
Manajemen personalia, perekrutan dilakukan bersama-sama dengan
tim yang terdiri dari pihak MPKU PDM Kota Metro, untuk menilai dari
sisi pengetahuan tentang Ke-Muhammadiyah dan ke-Islaman dilakukan
oleh Tim penguji MPKU PDM Kota Metro, sedang pengujian profesi atau
psikotest dilakukan direksi beserta kabag/kabid. Pengangkatan karyawan
tetap ditetapkan oleh MPKU PDM Kota Metro atas usulan Direksi.
Sedangkan pengangkatan karyawan kontrak ditetapkan direktur atas
persetujuan BPH RSU Muhammadiyah Metro yang menjadi perwakilan
MPKU PDM Kota Metro.
Manajemen pelayanan mengacu pada manajemen pelayanan
rumahsakit tipe C sesuai Pedoman Pelayanan Rumahsakit Tipe C yang
dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

8
BAB III
VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI DAN TUJUAN
RSU MUHAMMADIYAH METRO

A. VISI
Terwujudnya rumah sakit yang Islami, unggul, dan prima sebagai rahmatan lil
`alamin

B. MISI
1. Menjadikan rumah sakit sebagai sarana ibadah untuk melaksanakan
dakwah islam amar ma’ruf nahi munkar.
2. Mengintegrasikan nilai-nilai islami dalam pelayanan dan tatanan.
3. Membangun tata kelola rumah sakit yang baik, efektif, dan efisien.
4. Menyediakan fasilitas kesehatan yang lengkap dan modern
5. Memberikan pelayanan yang cepat, tepat, dan akurat.
6. Menyiapkan sumber daya insani yang terampil, andal, dan profesional.
7. Menerapkan pola pembiayaan yang terjangkau dan berpihak pada kaum
dhu’afa

C. FALSAFAH
RSU Muhammadiyah Metro adalah perwujudan iman kepada Allah SWT
sebagai amal saleh dan menjadikannya media dan sarana dakwah islam amar
ma’ruf nahi munkar.

D. NILAI-NILAI
Nilai-nilai adalah sikap kerja pegawai Rumah Sakit sebagai berikut:
1. Pelayanan Prima secara konsisten dan disiplin tinggi memberikan
pelayanan prima sesuai standar profesionalisme dan memegang teguh
etika profesi dan integritasi moral yang tinggi.
2. Disiplin adalah senantiasa bekerja bertanggung jawab, Patuh terhadap
peraturan dan melaksanakan tugas-tugas yang diemban.

9
3. Jujur adalah senantiasa menjujung tinggi perilaku yang berdasarkan pada
nilai-nilai kejujuran, kecerdasan, keterbukaan, dan kepercayaan.
4. Inovatif adalah mendorong pegawai untuk turut serta menciptakan
terobosan dan peluang sebagai tantangan kemajuan organisasi, juga
senantiasa menatap masa depan.

E. TUJUAN
1. Mewujudkan tujuan dakwah muhammadiyah melalui fasilitas dan
pelayanan kesehatan (dakwah bil hal).
2. Meningkatkan kualitas hidup masyarakat khususnya warga Kota Metro
dan sekitarnya dengan meningkatkan derajat kesehatan.
3. Membantu pemerintah (daerah) dalam mewujudkan masyarakat yang sehat
dan berkualitas.

10
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI
RSU MUHAMMADIYAH METRO

Struktur organisasi di RSU Muhammadiyah sebagai berikut:


Pemilik : Persyarikatan Muhammadiyah
Pendiri : Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Metro
Penyelenggara : Majelis PKU PDM Kota Metro
Badan Pelaksana Harian
Ketua : Drs. H. Budi Pranoto, M.Pd.I
Sekretaris : H. Bekti Satriadi, S.Pd., M.Pd.
Anggota : Drs. H. Sudarso
Anggota : dr. H. Wirman
Anggota : Drs. H. Hairudin Rustam

11
Direksi RSU Muhammadiyah Metro
Direktur : dr. Hanif
Wadir Yanmed : dr. Windi Pertiwi, M.M.R
Wadir Umum & Keuangan : Slamet Tedy Siswoyo, S.E., M.E.I.
Wadir SDI : Abdurahim Hamdi, MA.

Manajer
Manajer Pelayanan Medis : dr. Nil Rahmayeni
Manajer Keperawatan : Mardiansyah, Amd. Kep
Manajer Penunjang Medis : Apt. Agung Suprabowo, S.Far.
Manajer Umum : Febri Hariyanto, Amd.K.L.
Manajer Keuangan : Juriana Susanti, Amd
Manajer SDI : Nur Ilmiah

Komite& Tim
1. Ketua Komite Medis : dr. Horizon MN, Sp.B
2. Ketua Komite Keperawatan : Nasiyah, Amd.Kep
3. Ketua Komite Pencegahan dan : dr. M. Ainun Rasyid
Pengendalian Infeksi (PPI)
4. Ketua Komite Kesehatan dan : Febri Hariyanto, Amd.KL.
Keselamatan Kerja Rumah
Sakit (K3RS)
5. Ketua Komite Mutu dan : dr. Rosiana
Keselamatan Rumah Sakit
6. Ketua Komite Etik : Abdurrahim Hamdi, M.A.
7. Ketua Panitia Farmasi dan : dr. Slamet Widodo, Sp.PD.
Terapi
8. Ketua Komite Promosi : dr. Nil Rahmayeni
Kesehatan Rumah Sakit
9. Ketua Tim Persadia RSUMM : Nur Ilmiyah

12
10. Ketua Tim DOTS : dr. Nurul Hidayah
11. Tim VCT : Desi Murtiningrum, Amd.Kep
12. Ketua Panitia Rekam Medis : dr. M. Ainun Rasyid

13
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI UNIT ICU

Penanggung Jawab ICU


Dokter Spesialis Anestesi

Asisten Manager
Intensive Care Unit (ICU)

Fungsional :
- Dokter Konsultan
- Dokter Jaga ICU/UGD
- Perawat Pelaksana

Perawat Penanggung Jawab (PJ)


Intensive Care Unit (ICU)

14
BAB VI
URAIAN JABATAN

A. Kepala Intensive Care Unit (ICU)


1. Tugas Pokok dan Fungsi
a. Tugas Pokok
Mengawasi dan mengendalikan kegiatan pelayanan keperawatan di
ruang Intensive Care Unit.
b. Fungsi
1) Bertanggung jawab atas semua kegiatan di ICU.
2) Pengkoordinasian kegiatan pelayanan perawatan diruang ICU.
3) Perencanaan pelaksanaan program pengendakian dan penilaian
seluruh kegiatan pelayanan.
4) Pemberian dorongan, bantuan serta bimbingan pada pelaksanaan
perawatan dan tenaga lainnya.
5) Pemantauan, pengawasan dan evaluasi penggunaan fasilitas serta
pelaksanaan kegiatan di ICU.
2. Uraian Tugas
a. Dalam melakukan pengelolaan pasien ICU, dapat bekerjasama dengan
tenaga kesehatan dari beberapa disiplin ilmu terkait dengan seorang
intensivist sebagai ketua tim.
b. Menerima laporan kondisi pasien dari perawat setiap pergantian shift.
c. Memberikan terapi yang dibutuhkan dengan ijin dari DPJP.
d. Mengontrol pasien dengan visit ke unit ICU.
e. Menyusun program kerja unit sebagai salah satu bahan masukan untuk
menyusun program kerja Rumah Sakit.
f. Membuat usulan kebutuhan tenaga, sarana dan prasarana, pemeliharaan
sarana dan prasarana untuk menunjang kegiatan pelaksanaan tugas dan
pengembangan di ICU.
g. Menyusun usulan rencana pemenuhan jumlah tenaga medis, paramedis
maupun non medis sesuai dengan kebutuhan ICU.

15
h. Membagi tugas kepada bawahan agar kegiatan di ICU dapat berjalan
lancar dan terbagi habis.
i. Membina bawahan agar kegiatan sesuai dengan petunjuk dan peraturan
yang berlaku.
j. Memberi motivasi, semangat dan dorongan kepada bawahan guna
meningkatkan dedikasi, loyalitas dan disiplin kerja bawah.
k. Memberikan usulan dan saran-saran baik diminta maupun tidak kepada
atasan sebagai bahan masukan ke pimpinan Rumah Sakit.
l. Memberi peringatan kepada bawahan bila melakukan pelanggaran
peraturan dan ketentuan yang berlaku.
m. Membuat protap tertulis yang dapat dipakai sebagai pedoman kerja.
n. Melaksanakan pemantauan kelancaran penggunaan peralatan medis
agar pelayanan kepada penderita menjadi lancar.
o. Menerima tugas / perintah dari Manager Pelayanan Medis dan
Keperawatan atau Direktur.
3. Wewenang
a. Meneliti, menganalisa dan mengevaluasi data yang masuk.
b. Menyusun prioritas usulan kebutuhan ICU sebagai masukan guna
penyusunan anggaran.
c. Membimbing dan memberi pengarahan kepada bawahan.
d. Memberi saran untuk bahan pertimbangan atasan.
e. Menyampaikan usulan kepada atasan.
4. Tanggung Jawab
a. Bertanggung jawab kepada Manager Pelayanan Medis dan
Keperawatan.
b. Tercukupinya jenis data kebutuhan yang diperlukan.
c. Tersedianya data yang benar, akurat, relevan dan mutakhir.
d. Terpeliharanya hubungan kerja yang harmonis.
e. Kesigapan dan langkah cepat dalam antisipasi masalah.
f. Ketepatan waktu penyelesaian tugas.

16
B. Perawat Penanggung Jawab (PJ) Intensive Care Unit (ICU)
1. Tugas Pokok
Mengawasi dan mengendalikan kegiatan pelayanan perawatan yang berada
di bawah tanggung jawabnya.
2. Fungsi
a. Bertanggung jawab kepada Kepala Unit atas semua kegiatan di ruang
ICU
b. Pengkoordinasian kegiatan pelayan perawatan di ICU
c. Perencanaan pelaksanaan program pengendalian dan penilaian seluruh
kegiatan pelayanan
d. Pemberian dorongan, bantuan serta bimbingan pada pelaksanaan
perawatan dan tenaga lainnya.
3. Uraian Tugas
a. Melaksanakan fungsi perencanaan meliputi:
1) Merencanakan jumlah, jenis peralatan keperawatan serta tenaga
lain sesuai kebutuhan Intersive Care Unit
2) Merencanakan dan menentukan jenis kegiatan / asuhan keperawatan
yang akan diselenggarakan sesuai kebutuhan pasien
b. Melaksanakan fungsi penggerakan dan pelaksanaan yang meliputi:
1) Mengatur dan mengkoordinasi seluruh kegiatan di Intensive Care
Unit
2) Menyusun daftar dinas tenaga keperawatan, sesuai kebutuhan
ketentuan yang berlaku
3) Melaksanakan program orientasi bimbingan dan penilaian kepada
tenaga keperawatan baru
4) Mengkoordinasi seluruh kegiatan yang ada dengan cara bekerja
sama dengan berbagai pihak yang terlibat dalam pelayanan di
Intensive Care Unit
5) Memberikan pengarahan dan motivasi kepada tenaga
keperawatan untuk melaksanakan asuhan keperawatan sesuai
ketentuan / standar

17
6) Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan di bidang
keperawatan antara lain melalui pertemuan ilmiah
7) Mengenal jenis dan kegunaan barang / peralatan serta
mengusahakan pengadaannya sesuai kebutuhan pasien, agar
tercapai pelayanan optimal
8) Menyusun permintaan rutin meliputi kebutuhan alat kesehatan,
obat dan barang lain yang dibutuhkan di Intensive Care Unit
9) Mengatur dan mengkkordinasi pemeliharaan peralatan agar selalu
dalam keadaan siap pakai
10) Mempertanggung jawabkan pelaksanaan inventarisasi peralatan
11) Mengelompokan pasien dan mengatur menurut tingkat kegawatan,
infeksi dan non infeksi untuk memudahkan pemberian asuhan
keperawatan
12) Mengadakan pendekatan kepada setiap pasien yang dirawat, untuk
mengetahui keadaannya dan menampung keluhan serta membantu
memecahkan masalah yang dihadapinya
13) Memelihara, mengembangkan dan mengawasi system pencatatan
dan pelaporan asuhan keperawatan dan kegiatan lain yang dilakukan
secara tepat dan benar
14) Mengadakan kerja sama baik dengan Kepala Unit, Unit lain seluruh
kepala bagian, dan dokter penanggung jawab unit
15) Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik antara
petugas, pasien, keluarganya, sehingga memberi ketenangan
16) Memberikan motivasi tenaga kerja non perawatan dalam memelihara
kebersihan ruangan dan lingkungannya
17) Memelihara buku register dan berkas catatan medis
18) Menyelenggarakan pertemuan kerja berkala dalam upaya
memperbaiki dan meningkatkan mutu pelayanan keperawatan
19) Melaporkan pertanggung jawabkan dan evaluasi seluruh kegiatan
di Intensive Care Unit secara berkala.

18
c. Melaksanakan fumgi pengawasan, pengendalian dan penilaian,
meliputi:
1) Mengawasi pelaksanaan peraturan atau ketentuan prosedur yang
berlaku dalam lingkungan Intensive Care Unit
2) Mengawasi peserta didik dari institusi pendidikan untuk memperoleh
pengalaman belajar, sesuai tujuan program pendidikan yang telah
ditentukan
3) Mengawasi dan mengendalikan pendayagunaan alat-alat kesehatan
serta obat-obatan secara efektif dan efisien
4) Menagawasi pelaksanaan system pencatatan dan pelaporan kegiatan
asuhan keperawatan serta mencatat kegiatan lain di Intensive Care
Unit
5) Bertanggung jawab atas terlaksananya program pengobatan
sesuai rencana dan visi dokter
6) Melaporkan pertanggung jawaban dan evaluasi seluruh kegiatan di
Intensive Care Unit secara berkala
7) Menilai dan mengevaluasi pelaksanaan tugas setiap perawatan
pelaksana Intensive Care Unit
4. Wewenang
a. Meminta informasi dan pengarahan kepada atasan
b. Memberi petunjuk dan bimbingan pelaksanaan tugas dan staf ICU
c. Menagawasi, mengendalikan dan menilai pendayagunaan tenaga
keperawatan, peralatan dan mutu asuhan keperawatan di Intensive Care
Unit
d. Menandatangani surat dan dokumen yang ditetapkan menjadi
wewenang Kepala Unit ICU
e. Menghadiri rapat berkala untuk kelancaran pelaksanaan pelayanan
keperawatan
f. Memberikan masukan kepada kepala unit dalam hal pelaksanaan
kegiatan pelayanan dibawah tanggung jawabnya

19
g. Mengadakan hubungan kerja yang baik dan harmonis antar teman
sejawat
h. Merencanakan dan menentukan pertemuan rutin ruangan
i. Memberikan penilaian mutu tenaga perawatan dan tenaga lainnya
dibawah tanggung jawabnya
j. Mengatur dan mengvaluasi kegitan kerja di ICU
k. Memberi bimbingan kepada tenaga yang ada di unit dalam
melaksanakan tugasnya.
l. Melakukan koordinasi dengan Kepala Unit dan Manager Pelayanan
Medis dan Keperawatan terkait dengan ICU
m. Meminta usulan kebutuhan untuk menunjang kegiatan unit kepada
Kepala Unit
n. Meminta penyelesaian pembuatan protap pelayanan kepada Kepala
Unit
o. Mensosialisasikan protap atau informasi yang diperlukan dalam
penyelenggaraan pelayanan dibawah tanggung jawabnya.

C. Perawat Pelaksana
1. Tugas dan Fungsi
a. Tugas
Melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien di ruang ICU
b. Fungsi
1) Pelaksana asuhan keperawatan secara langsung sesuai dengan proses
keperawatan
2) Sebagai penilai hasil kegiatan pelaksana sesuai dengan rencana yang
ditentukan
3) Pelaksana tugas selama 24 jam
4) Bertanggung jawab atas pelaksanaan asuhan keperawatan
2. Uraian Tugas
a. Memelihara kebersihan dan kerapian ruang dan lingkungannya

20
b. Menerima dan memulangkan pasien sesuai prosedur dan ketentuan
yang berlaku
c. Memelihara peralatan perawatan dan medis agar selalu dalam keadaan
siap pakai
d. Menciptakan hubungan kerja sama yang baik dengan pasien dan
keluarganya
e. Mengkaji kebutuhan dan masalah kesehatan pasien, sesuai batas
kemampuannya
f. Menyusun rencana asuhan, melaksanakan tindakan dan mengevaluasi
hasil tindakan keperawatan
g. Membantu merujuk pasien sesuai ketentuan yang berlaku
h. Mendampingi visit dokter pada pasien yang dirawat, menyiapkan status
dan alkes yang dibutuhkan
i. Memberikan terapi sesuai program pengobatan
j. Melakukan pertolongan pertama sesuai protap yang berlaku dan batas
kewenangannya, serta segera melaporkannya pada dokter penanggung
jawab
k. Menciptakan dan memelihara hubungan kerja sama yang baik dengan
anggota dan tim kesehatan dan seluruh elemen rumah
sakit
l. Melaksanakan sistem pencatatan dan pelaporan asuhan keperawatan
dengan tepat dan benat
m. Melakukan kegiatan – kegiatan produktif bila waktu senggang: meliputi
kassa, membuat kapas alcohol, spalk infus dan lain-lain
n. Memberikan penjelasan kepada keluarga agar mengikuti prosedur
administrasi kepulangan yang harus diselesaikan oleh pasien dalam
kondisi diijinkan, atas permintaan sendiri atau meninggal
o. Mengembalikan seluruh, sisa obat dan cairan pada pasien umum (obat
injeksi dan cairan dapat diretur) dan obat injeksi/cairan keapotik pada
pasien perusahaan

21
p. Meminta ijin dilaksanakannya tindakan keperawatan serta
menginformasikan tujuan dan prosedur tindakan kepada pasien /
keluarga
q. Menggunakan pola komunikasi yang terapetik dalam setiap interaksi
dengan pasien sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan
perkembangannya
r. Memastikan kehadiran dan keterlibatan keluarga selama 24 jam
s. Jam kerja yang tepat waktu sesuai perputaran dinas
t. Jaga suara, jangan terlalu kencang berbicara waktu dinas
u. Mengobservasi setiap 1 jam, menghitung intake-output cairan dan
keluhan pasien
v. Apabila di ICU tidak ada pasien, bantu unit rawat inap
w. Mengikuti pertemuan berkala yang dilakukan kepala unit
x. Melakukan serah terima tugas kepada petugas pengganti secara lisan
dan tulisan, pada saat pergantian dinas
3. Wewenang
a. Melakukan asuhan keperawatan
b. Sebagai koordinasi pelaksana kegiatan perawatan dibawah tanggung
jawabnya
4. Tanggung Jawab
a. Secara administrasi fungsional bertanggung jawab kepada kepala shift
jaga
b. Bertugas melaksanakan asuhan keperawatan kepada pasien di Unitnya.

D. Administrasi
Tugas administrasi akan dilimpahkan pada perawat penanggung jawab (PJ)
ICU.
1. Tugas Pokok
Melaksanakan reporting dan recording seluruh kegiatan pelayanan di
ruang perawatan

22
2. Fungsi
a. Pendokumentasian pencatatan dan pelaporan seluruh kegiatan di ruang
ICU
b. Bertanggung jawab atas pencatatan dan pelaporan
c. kegiatan di ruang ICU
3. Uraian Tugas
a. Membantu pelayanan bila diperlukan
b. Mengelola kegiatan surat-menyurat, ekspedisi, tata kearsipan,
penggandaan
c. Membuat dan menyusun laporan berkala, baik laporan bulanan maupun
tahunan mengenai hasil kegiatan / pekerjaan yang telah dilaksanakan
d. Tersedianya kelengkapan alat tulis kantor di ICU
e. Tersedianya kelengkapan persediaan blanko-blanko di ruangan
f. Operator Billing system
g. Penyelenggaraan rapat rutin ruangan
h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
4. Wewenang
a. Memberi masukan kepada kepala ruang dalam hal administrasi di unit
b. Sebagai pelaksana seluruh kegiatan administrasi di unit
5. Tanggung Jawab
a. Secara administrasi bertanggung jawab kepada kepala Unit
b. Bertanggung jawab atas reporting dan recording di Unit

23
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA

Pemerintah Kota
Metro
Dinas Kesehatan
Asuransi

Tata hubungan kerja bersifat komunikasi, koordinasi dan kerjasama dalam


pelaksanaan kegiatannya baik secara internal maupun eksternal.

1. Internal
Tata hubungan kerja berkaitan dengan semua unit kerja di lingkungan
rumah sakit dalam hal penanganan pasien kritis dan membutuhkan
penatalaksanaan secara intensif dan berkelanjutan.

2. Eksternal
Tata hubungan kerja dengan instansi terkait yaitu Pemerintah Provinsi
Lampung, Dinas Kesehatan, Asuransi, dan instansi terkait eksternal
lainnya.

24
BAB VIII
POLA KETENAGAKERJAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

Tenaga yang terlibat di Ruang Intensive Care Unit RSU Muhammadiyah


Metro akan menyelenggarakan pelayanan Intensif. Untuk itu dibutuhkan
kompetensi dan kewenenangan yang diatur oleh Rumah Sakit sesuai klasifikasi
pelayanan ICU Primer, mengacu pada buku Standar Pelayanan Keperawatan di
ICU Kemenkes RI, 2006 yaitu:

No Jenis Tenaga Kualifikasi Jumlah


1 Kepala ICU Dokter Spesialis Anestesiologi 1
2 Kepala Ruangan ICU Perawat terlatih, Sertifikat 1
BTCLS, Pelatihan ICU
3 Penanggung Jawab Perawat terlatih, Sertifikat 2
Shift BTCLS, Pelatihan ICU
4 Perawat Pelaksana Perawat terlatih, Sertifikat 7
BTCLS

Penetapan jumlah tenaga keperawatan di unit perawatan intensif


menggunakan formulasi ketenagaan sebagai berikut :

AXBXCXDXE 3 X 6 X 7 X 5 X 20%
----------------------- = ---------------------------
FXG (2:1)X5
= 12,6

Keterangan :
A = Jumlah shift perhari
B = Jumlah tempat tidur di unit
C = Jumlah hari di unit yang dipakai dalam satu minggu
D = Jumlah pasien yang menginap
E = Tenaga tambahan untuk libur, sakit (dalam %) 20-25%

25
F = Jumlah pasien yang dibantu oleh seorang perawat (rasio pasien :
perawat). Rasio perawat pasien tergantung kompleksitas kondisi pasien.
(1:1, 1:2, 1:3 atau 2:1).
G = Jumlah hari dari setiap perawat yang bekerja dalam satu minggu.
(Sumber : Standar Pelayanan Keperawatan Di ICU Kemenkes RI, 2006)

26
BAB IX

KEGIATAN ORIENTASI

Orientasi adalah merupakan waktu yang harus dijalani untuk mengenal dan
memahami peranan atau kedudukan seseorang dalam organisasi dengan budaya
organisasi yang ada dan dengan karyawan yang ada di dalamnya terkhusus dengan
sistem dan proses kerja yang ada di bagian tersebut.

Pengelompokan orientasi dibagi menjadi 2:


1. Orientasi Umum
Merupakan program pengenalan calon karyawan baru dalam memasuki dunia
kerja yang sebenarnya, dalam hal ini organisasi rumah sakit secara
umum/menyeluruh.
2. Orientasi Khusus
Program mempersiapkan seorang karyawan baru/lama yang menjalani
mutasi, untuk mampu melaksanakan tugas sesuai standart dimana dia
ditempatkan.

Cara melaksanakan kegiatan


1. Orientasi Umum, berupa :
a. Sejarah dan Struktur Organisasi Rumah Sakit
b. Visi Misi Rumah Sakit
c. Falsafah dan Tujuan Rumah Sakit
d. Sistem Manajemen Mutu Rumah Sakit
e. K3RS (Kesehatan dan Keselamatan Kerja Rumah Sakit) dan
Kewaspadaan Bencana
f. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
g. Keselamatan Pasien Rumah Sakit
h. Hak dan Kewajiban Karyawan
i. Peraturan dan Kebijakan Umum tentang Kepegawaian

27
2. Orientasi Khusus
a. Struktur organisasi dan uraian tugas di bagian dimana dia ditempatkan
b. SOP yang membantu pelaksanaan tugas dimana dia ditempatkan
c. Kebijakan mutu/sasaran mutu dan pencapaiannya diunit kerja dimana dia
ditempatkan.
d. Materi yang bersifat praktek/langsung kerja
e. Mengenalkan alur dan proses kerja dibagian dimana dia ditempatkan
sampai sedetil mungkin

28
BAB X
PERTEMUAN ATAU RAPAT

RAPAT RUTIN
Rapat Rutin diselenggarakan pada :
Waktu : Setiap 1 Bulan sekali
Jam : 13.00 s.d selesai
Tempat : Ruang ICU
Peserta :
 Asmen Keperawatan
 Kepala Instalasi
 Perawat penanggungjawab,
 Perawat pelaksana
Materi :
1. Evaluasi kinerja Unit
2. Evaluasi SDM Unit Ruang ICU
3. Evaluasi terhadap materi dan pelaksanaan pelayanan Asuhan
Keperawatan.
4. Perencanaan dan upaya peningkatan kinerja SDM unit Ruang ICU
5. Rekomendasi dan usulan untuk peningkatan kinerja pelayanan Ruang
ICU
Kelengkapan Rapat Meliputi :
1. Undangan
2. Daftar Hadir
3. Notulen Rapat
4. Laporan/Rekomendasi

RAPAT INSIDENTIL
Rapat Insidentil diselenggarakan pada :
Waktu : Sewaktu-waktu bila ada masalah atau sesuatu hal yang perlu
dibahas dan diselesaikan segera.
Jam : Sesuai undangan
Tempat : Ruang ICU
Peserta : Koordinator Unit – Unit.
Materi : Sesuai dengan masalah yang perlu dibahas.
Kelengkapan rapat :
1. Undangan,
2. Daftar Hadir,
3. Notulen Rapat,
4. Laporan/Rekomendasi

29
BAB XI
PELAPORAN

Catatan ICU diverifikasi dan ditandatangani oleh dokter yang melakukan


pelayanan di ICU dan bertanggung jawab atas semua yang dicatat tersebut.
Pencatatan menggunakan status khusus ICU yang meliputi pencatatan
lengkap terhadap diagnosis yang menyebabkan dirawat di ICU, data tanda vital,
pemantauan fungsi organ khusus (jantung, paru, ginjal, dan sebagainya) secara
berkala, jenis dan jumlah asupan nutrisi dan cairan, catatan pemberian obat, serta
jumlah cairan tubuh yang keluar dari pasien.
Pelaporan pelayanan ICU terdiri dari jenis indikasi pasien masuk serta
jumlahnya, sistem skoring prognosis, penggunaan alat bantu (ventilasi mekanis,
hemodialisis, dan sebagainya), lama rawat, dan keluaran (hidup atau meninggal)
dari ICU.
1. Laporan Harian
Laporan Harian berisi tentang:
a. Laporan Mutu Pelayanan Intensive Care Unit
1) Kepatuhan Identifikasi Pasien
2) Kepatuhan Jam Visit Dokter Spesialis
3) Kepatuhan Upaya Pencegahan Resiko Cedera Akibat Pasien Jatuh
pada Pasien Rawat Inap
4) Kelengkapan Pengisian Lembar Observasi di ICU
5) Kepatuhan Assesmen Resiko Jatuh di Ruang ICU
2. Laporan Bulanan
a. Jumlah pasien yang memakai alat medis
b. Jumlah pasien di ruang ICU selama satu bulan
c. Jumlah pasien meninggal
d. Jumlah diagnosa medis pasien rawat inap ICU
e. Laporan pemakaian darah
f. Laporan pemeriksaan BTA

30
3. Laporan Tahunan
Laporan yang dibuat oleh Karu dalam bentuk tertulis setiap tahun dan
diserahkan kepada Kordinator ICU. Adapun hal-hal yang dilaporkan
adalah :
a. Laporan SDM ICU dan evaluasi dalam satu tahun
b. Laporan fasilitas dan sarana ICU dan evaluasi dalam satu tahun.
c. Laporan Produktivitas ICU dan evaluasi dalam satu tahun.
d. Laporan Kinerja Mutu Pelayanan ICU dan evaluasi dalam satu tahun

31
BAB XII
PENUTUP

Buku pedoman pelayan intensif care unit ini berlaku untuk pelayanan ICU
di RSU Muhammadiyah Metro. Klasifikasi pelayanan ICU disesuaikan dengan
kemampuan Rumah Sakit dan Sumber Daya Manusia di Rumah Sakit. Pedoman
pelayanan ICU ini selanjutnya perlu dijabarkan dalam kebijakan dan prosedur
tetap guna kelancarannya. Upaya perbaikan dilakukan dengan peninjauan ulang
setiap 3 tahun sekali, adapun pedoman pelayanan ICU ini merupakan revisi yang
pertama dari pedoman sebelumnya.

32

Anda mungkin juga menyukai