Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM MANAJEMEN KEPERAWATAN

KLINIK PRATAMA MARIANE MEDIKA

Disusun oleh:
Kelompok 2
1. Anisa (820163009)
2. Eni Novita Sari (820163028)
3. Fariz Firmantara (820163034)
4. Sulsi Rahmawati (820163100)

PROGRAM STUDIS-1 KEPERAWATAN


FAKUKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS
2020/2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Klinik Pratama Mariane Medika merupakan amal usaha milik yayasa sehati
keluara sehat yang berdiri tahun 2011 yang terletak di atas tanah milik Wida Mariane
Indriyana yang terletak di Jalan Mayor Kusmanto No.5 RT 01/RW 03 desa pedawang
kudus dengan luas tanah tanah 345 m2 bangunan 172 m2 .
Kegiatan pelayanan kesehatan selain memberikan pelayanan promotif dan
preventif di masyarakat. Karena itu di perlukan suatu profil Mariane Medika Klinik
sebagian kerangka pelaksanaan kegiatan Klinik Mariane Mariane.

I.II Waktu Pelaksanaan :


Praktik stase manajemen keperawatan ini dilaksanakan pada tanggal15 – 16 Mei
2020 di Klinik Pratama Mariane Medika.

I.III Tujuanpenulisan :
1. Tujuan umum
 Mahasiswa semester akhir universitas muhammadiyah kudusmampu
melakukan pengkajian manajemen keperawatan di klinik pratama mariane
medika dan mampu berkontribusi pelaksaan pelayanan keperawatan rawat
jalan.
2. Tujuan khusus
 Setelah mengikuti praktik manajemen keperawatan, mahasiswa semester akhir
universitas muhammadiyah kudus :
a. Mampu melakukan pengkajian diklinik pratama mariane medika
b. Melaksanakan analisis situasi dan identifikai masalah manajemen
keperawatan
c. Melakukan kegiatan manajemen keperawatan diklinik pratama mariane
medika dalam bentuk:
1) Mampu membantu fungsi perencanaan model praktik keperawatan professional
diantaranya :
a) Mampu membentuk rumusan filosofi, visi dan misi
b) Mampu membuat kebijakan kerja ruangan
c) Mampu menyiapkan perangkat kegiatan modal praktik keperawatan
professional diklinik pratama mariane medika
d) Mampu mengembangkan system informasi manajemen keperawatan di
klinik pratama mariane medika dalam menerapkan modal praktik
keperawatan professional
2) Mampu melaksanakan fungsi pengorganisasian diklinik modal praktek
keperawatan professional antara lain:
a) Membuat struktur organisasi diklinik modal praktik keperawatan
professional
b) Membuat daftar dinas klinik berdasarkan team diklinik model praktik
keperawatan professional
c) Membuat daftar pasien berdasarkan team diklinikmodel praktik keperawatan
professional
3) Melaksanakan fungsi pengarahan dalam klinik, diklinik model praktik
keperawatan professional. Antara lain:
a) Mampu menerapkan pemberian motivasi
b) Mampu membentuk manajemen konflik
c) Mampu melakukan supervise
d) Mampu melakukan pendegalasian dengan baik
e) Mampu melakukan komunikasi efektif

I.IV Praktikan (kelompok 2)


1. Anisa
2. Eni Novita Sari
3. Fariz Firmantara
4. Sulsi Rahmawati
BAB II
HASIL KAJIAN

II.1 Profil dan gambaran umum ruang keperawatan


1. Visi
Menjadikan Klinik Mariane Sebagai Pilihan Masyarakat Untuk Mewujudkan
Hidup Sehat Dan Berkualitas.
Misi
 Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan terstandar
 Mewujudkan kesehatan masyarakat yang prima
 Menyediakan jasa pelayanan yang terjangkau
 Memberikan edukasi kesehatan bagi masyarakat
 Selalu menggunakan standar operasional prosedur setiap kerja
 Memberikan kontribusi yang positif kepada msyarakat dan lingkungan sekitar.
2. Struktus organisasi

Pemilik Klinik
Donny Sigit Nugroho, Se.,Mm

Penanggung Jawab Klinik


Dr. Wida Mariane Indriyana

Coordinator pelayanan Coordinator pelayanan obat: Administrasi dan sarpras


poli dan R. tindakan:
Dr. rosiana kusuma Dr. wida mariane indriyana Drg. Wenni K.Qorina

Staff pelayanan: Staff pelayanan: Staff pelayanan:

Diana maria ulfa, S.,Kep Ners Intan pratiwi,S.Kep ,ners Issa anissatul
Tri widiastuti, S.,Kep Ners Hany arifah arif ,Amd,Keb azizah(AA1)
3. Gambaran ruangan keperawatan

Ruang Tindakan

4m
Km
1,5m 3m Pendaftaran

Km Kamar Obat 1,5m

1,5m
3m Ruang RM
Gudang
1,5m 2M
Kasir
3m

2M

Poli Umum 4m

Poli Gigi

3m Sterilisasi Laktasi

1,5m 1
m
4. Unsur input / masukan : pasien, mhs, praktek & 5M
1. Pasien, jumlah penyakit terbanyak, demografi, asal rujukan, dll
 Pasien selama 1 tahun terdapat kurang lebih sekitar 27.000 pasien,
kebanyakan pasien menderita ispa, dm
 Unsur 5M
A. Man
Kuantitas ketenagakerjaan
a) Ketenagakerjaan menurut Douglas
Klasifikasi derajat ketergantungan yang didasarkan pada Douglas (2008),
klarifikasi derajat ketergantungan klien dibagi menjadi tiga, yaitu perawat minimal,
perawat parsial, perawat total. Perawatan minimal (1-2 jam/24 jam) dimana pasien
mampu menjaga kebersihan, makan dan minum sendiri, ambulasi dengan
pengawasan, serta pengobatan minimal.Perawatan parsial (3-4 jam/24 jam) dimana
pasien membutuhkan bantuan dalam pemenuhan kebersihan diri, makan dan minum,
membutuhkan observasi setiap 4 jam, serta pasien dengan folley cateter. Klasifikasi
terakhir adalah pasien dengan perawatan total (5-6 jam/24 jam) dimana pasien
mengalami disorientasi, perawatan luka komplek, membutuhkan bantuan pada seluruh
pemenuhan kebutuhan dasar, membutuhkan observasi tanda-tanda vital setiap 2 jam,
serta pemakaian suction.
Kualitas ketenagakerjaan
Saat ini, di Indonesia terdapat tiga macam pendidikan tenaga keperawatan, yaitu
lulusan dari sekolah perawat kesehatan (SPK), lulusan D III Keperawatan, dan sarjana
keperawatan/Ners. Progam D III Keperawatan dan sarjana keperawatan/ners
merupakan bagian dari pendidikan tinggi keperawatan yang menghasilkan perawat
professional, akan tetapi progam D III keperawatan baru di sebut dengan perawat
professional pemula. Sebagai perawat professional pemula dengan Amd. Kep,
perawat lulusan D III sudah memiliki sikap profesional yang cukup untuk menguasai
pengetrahuan ilmu keperawatan dan ilmu penunjang lainnya. Sedangkan progam Ners
menghasilkan lulusan perawat Generlis, dengan gelar akademik S.kep dengan profesi
ners (Ns) mempunyai landasan kukuh dan landasan profesi yang mantap,sesuai
dengan sifatnya sebagai profesi (akademik-profesional)
B. Money
Top Down adalah metode ini menggunakan informasi utama dari rekening atau
data keuangan rumah sakit yang telah ada. Langkah pertama adalah mengidentifikasi
pengeluaran-pengeluaran rumah sakit yang terkait dengan penyediaan layanan rawat
inap. Langkah selanjutnya adalah mengklasifikasikan pengeluaran-pengeluaran
tersebut ke masing-masing cost center seperti bangasal rawat inap, gaji dan jasa medis
dan ruangan lainnya.
C. Methode
a. Standar operasional prosedur (SOP)
Praktik keperawatan pada dasarnya adalah member asuhan keperawatan,
merumuskan diagnosis keperawatan, menyusun perencanaan tindakan keperawatan,
melaksanakan tindakana keperawatan (termasuk tindakan medik yang dapat dilakukan
oleh perawat ) sampai evaluasi terhadap hasil tindakan dan akhirnya
mendokumentasikan hasil keperawatan sebagaimana tercantum dalam standar
operational procedur (SOP). SOP merupakan suatu perangkat instruksi atau langkah
– langkah kegiatan yang dibakukan untuk memenuhi kebutuhan tertentu
pasien.Tujuan umum standar operasional prosedur adalah untuk mengarahkan
kegiatan asuhan keperawatan untuk mencapai tujuan yang efisien dan efektif sehingga
konsisten dan aman dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan melalui pemenuhan
standar yang berlaku. Prinsip – prinsip SOP :
1. Harus ada pada setiap kegiatan pelayanan
2. Dapat berubah sesuaidengan perubahan standar profesi atau perkembangan iptek
serta peraturan yang berlaku
3. Memuat segala indikasi dan syarat-syarat yang harus dipenuhi padab setiap upaya,
disamping tahapan-tahapan yang harus dilalui setiap kegiatan pelayanan
4. Harus didokumentasikan
Proses pembuatan SOP melalui beberapa tahap antara lain :
1) Merumuskan tujuan protap
2) Menentukan kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan protap
3) Menterjemahkan policy/ kebijakan/ ketentuan-ketentuan/ peraturan-peraturan
kebijakan berguna untuk terjaminnya suatu kegiatan, membuat standar kinerja,
dan menyelesaikan suatu konflik dalam tim kerja.
4) Membuat aliran proses yang digambarkan dalam bentuk bagan-bagan proses
atau urutan jalnnya suatu produk / tatacara yang mencatat segala peristiwa
seperti memberi gambaran lengkap tentang apa yang dilaksanakan dan
membantu setiap pelaksanaan untuk memahami peran dan fungsinya dengan
pihak lain
5) Menyusun prosedur atau pelaksanaan kegiatan
b. Standar Asuhan Keperawatan (SAK)
Masyarakat memerlukan pelayanan keperawatan yang bermutu dan dilandasi
dengan jiawa manusiawi.Pelayanan keperawatan mendominasi pelayanan rumah sakit
sehingga menjadi komponen akreditasi rumah sakit.Oleh Karena itu diperlukan suatu
keseragaman dalam memberikan pelayanan dengan dengan memberlakukan Standar
Asuhan Keperawatan (SAK). SAK adalah level kinerja atau performance yang
diinginkan dan dapat dicapai dimana kinerja actual dapat dibandingkan. SAK
diperlukan untuk meningkatkan , menuntun, dan mengarahkan praktek keperawatan
professional . Tujuan penting SAK lainnya yaitu proteksi terhadap public, pengaturan
praktik perawat, pemberian ijin institusi pendidikan keperawatan, pembuatan
pedoman administrative, penafsiran harapan public, professional pelayanan kesehatan
lainnya terhadap praktik perawat serta acuan legal untuk praktik yang layak.
D. Material
Material merupakan peralatan penunjang yang mendukung kelancaran dalam
memberikan asuahan keperawatan pada pasien.Secara kualitatif fasilitas yang tersedia
seharusnya sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.Fasilitas dan alat-alat
kedokteran maupun keperawatan dipenuhi melalui standar resmi yang telah ditetapkan
oleh masing-masing Rumah Sakit yang disesuaikan dengan jenis dan kapasitas unit
pelayanan.
E. Machine
Mesin merupakan suatu fasilitas kesehatan yang dapat menunjang tindakan
keperawatan.
2. Mahasiswa praktek (jumlah, institusi, lama dll)
Baru pertama kali ini ada mahasiswa praktikan di Klinik Pratama Mariane
Medika dengan jumlah 8 mahasiswi Universitas Muhammadiyah Kudus dimulai dari
tanggal 11 – 16 maret 2020.
3. Ketenagaan (kualitas dan kuantitas)
Dokter : 13 orang
Dokter gigi : 4 orang
Perawat : 3orang
Apoteker : 1orang
Asisten apoteker : 1orang
Administrasi : 2orang
Kebersihan : 1orang
4. Sumber dana:
Berhubung klinik pratama mariane medika ini milik swasta sehingga sumber
dana dikover oleh BPJS dan umum (biaya senidiri).
5. Fasilitas/alat/bahan dan obat-obatan
Sarana
1. Ruang administrasi
2. Ruang tunggu
3. Ruang tindakan
4. Ruang periksa umum
5. Ruang periksa gigi
6. Ruang layanan obat
7. Kasir
8. Ruang rekam medik
9. Ruang sterilisasi
10. Ruang laktasi
11. Kamar mandi petugas
12. Kamar mandi pasien
Daftar prasarana
No Prasarana Klinik Jenis
1. Instansi air Pdam dan sumur bur
2. Instansi listrik Pln
3. Instansi udara Kipasangindan ac
4. Pencegahan dan penanggulangan kebakaran Apar
5. Pengolahan limbah Tempat sampah medis
dan non medis ,gudang
sampah

6. Metode/standar/pedoman/prosedur tetap
7. Mesin
5. Unsur output/keluaran
1. Efisiensi ruang rawat (BOR, LOS, BTO, TOI) Hasil evaluasi penerapan SAK
(Instrumen ABC)
a. BOR (Bed Occupancy Ratio = Angka Penggunaan Tempat Tidur)
BOR adalah presentase pemakaian tempat tidur pada satuan waktu
tertentu.Indicator ini memberikan gambaran tinggi rendahnya tingkat
pemanfaatan tempat tidur rumah sakit.Standar internasional BOR dianggap
baik adalah 80-90% sedangkan standar nasional BOR adalah 60-85%.
b. AVLOS (Average Length of Stay = Rata-rata Lamanya Pasien Di Rawat)
AVLOS adalah rata-rata lama rawat seorang pasien. Indicator ini
disamping memberikan gambaran tingkat efisiensi, juga dapat memberikan
gambaran mutu pelayanan, apabila diterapkan pada diagnose tertentu yang
dijadikan tracer (yang perlu pengamatan lebih lanjut). AVLOS yang ideal
antara 6-9 hari.
c. TOI (Turn Over Interval = Tempat Tidur Tidak Terisi)
TOI adalah rata-rata hari dimana tempat tidur tidak ditempati dari saat di
isi ke saat terisi berikutnya.Indicator ini memberikan gambaran tingkat
efisiensi penggunaan tempat tidur.Idealnya tempat tidur kosong hanya dalam
waktu 1 – 3 hari.
d. BTO (Bed Turn Over = angka perputaran tempat tidur)
BTO adalah frekuensi pemakaian tempat tidur pada satu periode, berapa
kali tempat tidur dipakai dalam satu satuan waktu tertentu. Idealnya dalam
satu tahun, satu tempat tidur rata-rata dipakai 40-50 kali (9-10 x/3 bulan)
2. Hasil evaluasi bimbingan PKK (dari Pembimbing PKK/Peserta didik)
Dokumentasi keperawatan adalah system pencatatan kegiatan sekaligus
pelaporan semua asuhan keperawatan sehingga terwujud data yang lengkap, nyata
dan tercatat bukan hanya tingkat kesakitan dari pasien, tetapi juga jenis, kualitas
dan kuantitas pelayanan kesehatan dalam memenuhi kebutuhan
pasien.Dokumentasi keperawatan merupakan suatu upaya untuk membina dan
mempertahankan akuntabilitas perawat dan keperawatan. Tujuan dari adanya
dokumentasi keperawatan adalah sebagai berikut :
a. Sebagai media komunikasi
b. Sebagai sarana pendidikan
c. Sebagai perhitungan biaya
d. Sebagai evaluasi perencanaan perawatan pasien
e. Sebagai jaminan mutu pelayanan
f. Sebagai dokumen yang sah
g. Sebagai data penelitian
Aspek-aspek penting dalam dokumentasi keperawatan :
a. Keakuratan data
b. Breavity (ringkas)
c. Legibility (mudah dibaca)
Komponen dokumentasi keperawatan :
a. Pengkajian, meliputi : pengumpulan data dan pengorganisasian data.
Pengumpulan data dari hasil wawancara, observasi, pemeriksaan fisik dan
penunjang.
b. Diagnosa keperawatan : menggambarkan masalah pasien baik actual maupun
potensial berdasarkan hasil pengkajian data
a. Rencana keperawatan : menentukan prioritas, tujuan, kemungkinan
pemecahan, metode pendekatan pemecahan masalah
b. Implementasi / tindakan : pemberian tindakan / asuhan keperawatan
c. Evaluasi : memeriksa kembali hasil pengkajian awal dan intervensi awal
untuk mengidentifikasi masalah dan rencana keperawatan pasien termasuk
strategi keperawatan yang telah diberikan untuk memecahkan masalah
pasien
d. Catatan asuhan keperawatan : pencatatan merupakan data tertulis tentang
kesehatan pasien dan perkembangan pasien selama dalam pemberian
asuhan keperawatan
3. Kepuasan kerja karyawan (wawancara mendalam/angket/dll) Setiap sub unsur
pada unsur input, proses, output tersebut terdiri dari 3 pokok uraiaan yaitu:
 Kepuasaan pasien
Kualitas suatu pelayanan dapat diukur dari tingkat kepuasaan pengguna
pelayanan tersebut.Semakin tinggi kepuasan pasien terhadap pelayanan yang
diberikan rumah sakit, maka semakin tinggi pula kualitas pelayanan rumah
sakit tersebut.Instumen yang digunakan adalah instrument tingkat kepuasan
pasien yang berjumlah 22 pernyataan dan terdiri dari 5 komponen kepuasan.
 Tindakan keperawatan
Tindakan keperawatan yang baik mengacu pada standar asuhan
keperawatan yang telah ditetapkan.
a. Kajian Teori (studi pustaka) : TERLAMPIR
b. Kajian Data (kenyataan yang ada) yang diperoleh dari data yang ada serta
pelaksanaan proses pelayanan/pendidikan kep. pada pagi, sore dan malam:
Berdasarkan observasi yang kami lakukan pada hari kamis sampai sabtu
menghasilkan perawat diklinik pratama mariane medika sigap tanggap, ramah
dalam menerima pasien dan menangani pasien dengan cepat, tepat, tanggap,
dan sesuai prosedur yang ada di klinik.
d. Analisis (perbedaan dari kajian teori dengan kajian data)
Berdasarkan analisis yang kami lakukan beban kerja secara kualitatif meliputi
pengetahuan dan keterampilan perawat yang tidak mampu mengimbangi sulitnya
pekerjaan, tuntutan pasien yang tinggi terhadap upaya untuk keselamatan dan
kesehatannya sehingga perawat di tuntut untuk cepat dalam memberikan
pelayanan. (Dipbroto) , faktor-faktor yang mempengaruhi beban kerja
keterampilan petugas, manajemen keperawatan, imbalan jasa, penghargaan,
sarana dan prasarana, pengalaman kerja dan latar belakang pendidikan.
Perawat yang bekerja di IGD di butuhkan seorang yang kompeten, hal ini
karena kompleknya permasalahan yang di hadapi perlu pertolongan segera, cepat,
tepat, dan aman.
BAB III
PERMASALAHAN DAN RENCANA KEGIATAN

A.Permasalahan
1. Intervensi masalah (menyusun semua masalah/kesenjangan dari hasil analisis
yang ada di BAB II)
2. Prioritas masalah (menentukan masalah yang kemungkinan dapat di laksanakan
dalam waktu 1 minggu), kegiatan individu masing-masing Pra Ners 1 kegiatan
dan 1 kegiatan kelompokan yaitu PKP pada 2 pasien selama 3 hari dengan jadwal
tugas pagi, sore, dan malam)
B. Rencana Kegiatan
Rencana kegiatan/POA disusun sesuai dengan prioritas masalah (BAB III A2)
dan dibuat dalam bentuk tabel yang terdiri dari : Masalah, Pokok Kegiatan, Uraian
Kegiatan, Tujuan, Sasaran, Target, Waktu Pelaksanaan, Penanggung Jawab (nama
Mahasiswa), Orang yang terkait).

No Masalah Pokok kegiatan Urain Tujuan Sasaran Target Waktu Penanggung Orang
kegiatan pelaksanaan jawab terkait
BAB IV
PELAKSANAAN DAN EVALUASI

A. Pelaksanaan (uraian kegiatan yang telah dilakukan berdasar POA)


B. Evaluasi, yaitu analisis kesenjangan antara hasil pelaksanaan dengan target yang telah
ditetapkan dalam POA
C. Faktor Kesulitan dan Pendukung yang dialami oleh mahasiswa selama pelaksanaan
Praktek
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan (dibuat singkat dan jelas sesuai dengan BAB sebelumnya)


B. Saran (ditujukan kepada siapa dengan kalimat yang operasional)

Anda mungkin juga menyukai