Disusun oleh:
DESI WAHYUNI
NIS.157
Telp : 0771-440552
Email : smkbintan_insani@yahoo.com
Mengetahui
Kepala Sekolah SMK Bintan Insani Tanjungpinang
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini tidak lepas dari dukungan dari
berbagai pihak, oleh karena itu dalam kesempatan ini kami menyampaikan ucapan terima kasih
kepada :
1. Ibu Dra. Den Yealta, M.A selaku pemilik Yayasan Bintan Insani Tanjungpinang
2. Bapak Yudhi Krisdhiyana,S.H selaku Kepala Sekolah SMK Bintan Insani
3. Bapak Andri Sulistyono,S.Farm.,Apt selaku Ketua Jurusan SMK Bintan Insani.
4. Ibu Lili Sartika. Selaku pembimbing penulis.
5. Semua guru pembimbing akademik Praktek Kerja Industri SMK Bintan Insani
6. Ibu Tiara Sri Sudarsih S Farm.Apt selaku pimpinan diapotik kimia farma batu 16 yang
telah mengizinkan dan menyediakan tempat bagi saya sehingga saya dapat melaksanakan
Prakerin ini
7. Seluruh karyawan dan staf apotik kimia farma batu 16 Tanjungpinang yang telah
memberikan bimbingan dan bantuan sehingga terselesainya laporan ini. Yang tak pernah
bosan menjawab semua pertanyaan dari penulis sehingga berkat itu semua, penulis
menjadi paham dan mengerti bagaimana strategi pengadaan, pengelolaan obat, dan
pelayanan perbekalan farmasi di puskesmas. Yang selalu sabar mengajarkan dan
memperbaiki kesalahan-kesalahan penulis sehingga penulis dapat berinstropeksi diri dan
memperbaiki kesalahan itu kedepannya.
8. Guru dan staf SMK Bintan Insani yang telah membimbing, mengajarkan, dan memberi
dukungan ataupun motivasi agar praktek kerja industri dapat berjalan dengan lancar.
9. Teman-teman seangkatan dan Kakak kelas yang telah mau berbagi cerita pengalamannya.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu saya mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan laporan
ini.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca.
Penulis
Desi Wahyuni
DAFTAR ISI
Halaman judul i
Halaman pengesahan ii
Kata pengantar iii
Daftar isi iv
BAB I pendahuluan v
latar belakang 1
Tujuan Praktek Kerja Industri (Prakerin)
Manfaat praktek Kerja Industri (Prakerin)
BAB II Tinjauan Pustaka
pengertian apotek
standar pelayanan kefarmasian di apotek
sumber daya manusia
Wewenang dan tanggung jawab apoteker dan asisten apoteker
Pengertian obat
Pengertian resep dan copyresep
BAB III Tinjauan umum dan tempat prakerin
sejarah apotek kimia farma
visi dan misi apotek kimia farma
struktur sumber daya manusia apotek kimia farma
BAB IV Kegiatan / pelaksanaan prakerin
4.1 waktu dan tempat pelaksanaan PKL
4.2 Kegiatan PKL
BAB V Pembahasan
pembahasan
BAB VI Kesimpulan dan saran
6.1 kesimpulan
6.2 saran
Daftar pustaka
1. Lampiran 1 : denah lokasi institusi pasangan
2. Lampiran 2 : denah bangunan (lay out) institusi pasangan
3. Lampiran 3 : contoh etiket yang di gunakan di institusi pasangan
4. Lampiran 4 : contoh surat pesanan obat
5. Lampiran 5: contoh surat pesanan psikotropika
6. Lampiran 6 : contoh surat pesanan narkotika
7. Lampiran 7 : contoh apograph
8. Lammpiran 8 : contoh surat pengantar laporan narkotika dan psikotropika
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut undang undang kesehatan nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan, kesehatan
adalah keadaan sejahtera dari badan, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif
secara sosial, dan ekonomis. Tujuan pembangunan kesehatan adalah tercapainya kemampuan
untuk hidup sehat bagi setiap penduduk, jadi tanggung jawab untuk terwujudnya derajat kesehatan
yang optimal berada ditangan seluruh masyarakat indonesia, dan bersama sama. Status kesehatan
merupakan suatu keadaan kesehatan seseorang dalam rentang sehat-sakit yang bersifat
dipengaruhi oleh perkembangan, pengalaman masa lalu, harapan seseorang tentang dirinya,
keturunan, lingkungan, dan pelayanan.
Pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan sendiri atau secara bersama
sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah timbulnya
penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok, ataupun masyarakat.
Menurut peraturan perundang-undangan RI No 51 tahun 2009 tentang pekerjaan
kefarmasian, pekerjaan kefarmasiaan adalah pembuatan termasuk mutu sediaan farmasi,
pengamanan, pengadaan, penyimpanan, dan pendistribusian atau penyaluran obat, pelayanan obat
atas resep dokter, pelayanan informasi obat, serta pengembangan obat, dan obat tradisional
Tenaga teknis kefarmasian adalah tenaga yang membantu apoteker dalam menjalani
pekerjaan kefarmasiaan, prakerin adalah suatu bentuk penyelenggaraan pendidikan keahlian yang
memadukan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui profesional tertentu. Dimana
siswa yang bersangkutan ditempatkan disuatu industri dalam jangka waktu tertentu, sehingga
siswa lebih jelas dan mengetahui fungsi dan kedudukannya dalam dunia kerja sebagai tenaga siap
pakai yang terjun langsung ke masyarakat tanpa menghadapi hambatan. Prakerin mengandung
makna bahwa kegiatan ini menjadi tanggung jawab bersama antar pihak sekolah dan masyarakat
atau dunia kerja. Pada semua sarana pendidikan/perlatihan, siswa yang bersangkutan dievaluasi
oleh dunia kerja selama menjalani masa prakerin.
Untuk mencapai hal tersebut siswa tidak hanya memerlukan pendidikan yang bersifat
teoritis tetapi juga praktis dengan melihat kondisi nyata yang ada di apotek oleh karena itu kegiatan
prakerin di apotek kimia farma batu 16 merupakan sarana utama untuk menyiapkan tenaga teknik
kefarmasian agar dapat memahami ruang lingkup apotek serta gambaran secara langsung tugas
dan peran tenaga teknik kefarmasian didalam apotek.
B. Tujuan Praktek Industri (Prakerin)
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Apotek
1. Persyaratan Apotek
➢ Sumber Daya Manusia
a. Apoteker Pengelola Apotek (APA)
Menurut peraturan perundang-undangan nomor 51 tahun 2009 tentang
pekerjaan kefarmasiaan, Apoteker adalah sarjana farmasi yang telah
lulus pendidikan profesi dan telah mengucapkan sumpah berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku dan berhak melalukan
pekerjaan kefarmasiaan di indonesia sebagai apoteker. Apoteker
Pengelola Apotek (APA) adalah apoteker yang telah diberi Surat Izin
Praktek Apoteker (SIPA). SIPA bagi apoteker penanggung jawab
difasilitas pelayanan kefarmasian hanya diberikan untuk satu tempat
fasilitas kefarmasian.
Surat Tanda Regestrasi Apoteker yang selanjutnya disingkat STRA
adalah bukti tertulis yang diberikan oleh menteri kepada apoteker yang
telah diregestrasi.
Surat Izin Kerja Apoteker yang selanjutnya di sebut SIKA adalah surat
izin praktik yang diberikan kepada apoteker untuk dapat melaksanakan
pekerjaan kefarmasian pada fasilitas produksi atau fasilitas distribusi
atau penyaluran.
b. Apoteker pengganti
Apoteker pengganti adalah apoteker yang penggantikan apoteker
pengelola apotik selama apoteker pengelola apotik tersebut tidak berada
ditempat lebih dari 3 bulan secara terus-menerus, telah memiliki surat
izin kerja dan tidak bertindak sebagai apoteker pengelola apotik
menunjuk apoteker pengganti jika:
• Apabila apoteker pengelola apotek berhalangan melakukan
tugasnya, apoteker pengelola apotik harus menunjuk apoteker
pengganti.
• Apabila apoteker pengelola apotik dan apoteker pendamping
karena hal-hal tertentu berhalangan melalukan tugasnya,
apoteker pengelola apotik apoteker menunjuk apoteker
pengganti lain.
c. Apoteker Pendamping
Menurut peraturan Menkes RI No.1332/Menkes/SK/X/2002
yang dimaksud dengan apoteker pendamping adalah apoteker pengelola
apotek yang bekerja diapotek mendampingi apoteker pengelola apotek
dan/atau menggantikannya pada jam-jam tertentu pada hari buka
apotek.
Dari segi legalitas apoteker pendamping juga harus memiliki
SIPA sebagai apoteker pendamping dalam melaksanakan pekerjaan
kefarmasiannya dan apoteker pendamping mempunyai tugas dan
tanggung jawab yang sama dengan apoteker pengelola apotek selama
apoteker pengelola apotek meninggalkan sarana kefarmasian.
d. Asisten Apoteker
Menurut peraturan perundang-undangan nomor 51 tahun 2009 tentang
kefarmasian, asisten apoteker adalah tenaga yang membantu apoteker
dalam menjalani pekerjaan disebut juga sebagai tenaga teknis
kefarmasian. Jenjang pendidikan profesi asisten apoteker setara dengan
SLTA. Sehingga wajib memiliki surat tanda regestrasi tenaga teknis
kefarmasian, yang selanjutnya disingkat STRTTK adalah bukti tertulis
yang diberikan oleh menteri kepada tenaga teknis kefarmasian yang
telah diregestrasi, juga memiliki surat izin kerja kesehatan atau
SIKTTK.
➢ Sarana dan prasarana
a. Lokasi,bangunan serta kelengkapannya.
Meliputi :
- Ruang tunggu pasien
- Ruang peracikan dan penyerahan obat
- Ruang administrasi
- Ruang penyimpanan obat
- Ruang tempat pencucian alat
- Kamar kecil (toilet)
b. Kelengkapan alat
Meliputi :
- Alat pembuatan, dan peracikan obat, seperti :
timbangan,mortar,dsb.
- Wadah untuk bahan pengemas dan bahan pembungkus,seperti :
etiket,wadah pengemas,dan pembungkus untuk peyerahan obat.
- Perlengkapan dan tempat penyimpanan obat,lemari
pendingin,lemari penyimpanan narkotika dan psikotropika.
- Alat administrasi seperti blanko pemesanan obat,kartu
stock,faktur,nota penjualan,salinan resep,alat tulis,dsb.
- Pustaka,meliputi buku-buku penunjang lain yang berhubungan
dengan apotek.
1. Perizinan Pencabutan Izin Apotek
➢ Perizinan
Untuk mendapat izin apotek, apoteker yang bekerja sama dengan pemilik
sarana yang telah memenuhi persyaratan harus siap dengan tempat,
perlengkapan termasuk sediaan farmasi dan perbekalan farmasi lain yang
merupakan milik sendiri atau milik pihak lain.
1. Apoteker
Apoteker adalah sarjana farmasi yang telah lulus pendidikan profesi dan telah
mengucapkan sumpah berdasarkan peraturan perundang undangan yang berlaku dan
berhak melakukan pekerjaan kefarmasian diindonesia sebagai apoteker.
2. Asisten Apoteker
C.Penyimpanan Obat
1. Penggolongan Obat = Yaitu Obat Bebas, Obat Bebas Terbatas, Obat Tradisional,
Kosmetik, ALKES dan PKRT.
2. Bentuk Sediaan
o Liquida : Potio, Tetes Mata, Inhaler.
o Semisolid : Salep, Krim, Gel, Ointment.
o Solid : Tablet, Kaplet, Kapsul.
3. Alphabetis
4. Kelas Terapi = Tujuan penyimpanan ini adalah untuk menghindari kesalahan
pengambilan obat karena nama dan kemasan yang hampir sama.
5. Berdasarkan Suhu.
6. Metode FIFO, FEFO, dan LIFO
o First In First Out (FIFO) adalah penyimpanan obat berdasarkan obat yang datang lebih
dulu dan dikeluarkan lebih dulu.
o First Expired First Out (FEFO) adalah penyimpanan obat berdasarkan obat yang
memiliki tanggal kadaluarsa lebih cepat maka dikeluarkan lebih dulu.
o Last In First Out (LIFO) adalah penyimpanan obat berdasarkan obat yang terakhir
masuk dikeluarkan terlebih dahulu.
7. Untuk obat Narkotik dan Psikotropik harus disimpan di lemari khusus dua pintu
dengan ukuran 40×80×100 cm dilengkapi kunci ganda.
Obat bebas: Obat bebas adalah obat yang dapat dibeli secara bebas
dan tidak membahayakan si pemakai dalam batas dosis yang dianjurkan;
diberi tanda lingkaran bulat berwarna hijau dengan garis tepi hitam.
Obat bebas terbatas (daftar W = waarschuwing = peringatan):
Obat bebas terbatas adalah obat keras yang dapat diserahkan tanpa resep
dokter dalam bungkus aslinya dari produsen atau pabrik obat itu, kemudian
diberi tanda lingkaran bulat berwarna biru dengan garis tepi hitam serta
diberi tanda peringatan (P No.1 sampai P No.6)
a.psikotropika golongan I
• Obat Tradisional
Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan
hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik), atau campuran dari bahan tersebut yang secara
turun temurun telah digunakan untuk pengobatan, terbagi 3 macam yaitu :
Obat Wajib Apotek adalah obat keras yang dapat diberikan oleh Apoteker Penanggung
Jawab kepada pasien.
BAB III
TINJAUAN UMUM TEMPAT PRAKERIN
1) Simbol matahari:
• Paradigma baru, matahari terbit adalah tanda memasuki babak baru yang lebih baik.
• Optimis, matahari memiliki cahaya sebagai sumber energi, cahaya tersebut adalah
penggambaran optimisme PT. Kimia Farma dalam menjalankan bisnisnya.
• Komitmen, matahari selalu terbit dari arah timur dan tenggelam ke arah barat secara teratur
dan terus-menerus, memiliki makna adanya komitmen dan konsistensi dalam menjalankan
segala tugas yang diemban oleh PT. Kimia Farma dalam bidang farmasi dan kesehatan.
• Sumber energi, matahari merupakan sumber energi bagi kehidupan dan PT. Kimia Farma
yang baru memposisikan dirinya sebagai sumber energi bagi kesehatan masyarakat.
• Semangat yang abadi, warna orange berarti semangat, warna biru berarti keabadian.
Harmonisasi antara kedua warna tersebut menjadi satu makna yaitu semangat yang abadi.
2) Jenis huruf
Dirancang khusus untuk kebutuhan PT. Kimia Farma (Persero) Tbk yang disesuaikan dengan
nilai dan image yang telah menjadi energi bagi PT. Kimia Farma, karena prinsip sebuah identitas
harus berbeda dengan identitas yang telah ada.
3) Sifat huruf
• Kokoh, memperlihatkan PT. Kimia Farma sebagai perusahaan terbesar dalam bidang
farmasi yang memiliki bisnis dari hulu ke hilir dan merupakan perusahaan farmasi
pertama yang dimiliki Indonesia.
• Dinamis, dengan jenis huruf italic memperlihatkan kedinamisan dan optimisme.
• Bersahabat, dengan jenis huruf kecil dengan lengkung, memperlihatkan keramahan PT.
Kimia Farma dalam melayani konsumennya.
F. Motto ( I CARE )
a) Innovative
Budaya berpikir smart dan kreatif untuk membangun produk unggulan.
b) Costumer first
Mengutamakan pelanggan sebagai mitra kerja.
c) Accountability
Dengansenantiasa bertanggungjawab atas amanah yang dipercayakan oleh
perusahaan dengan memegang teguh profesionalisme, integritas dan kerja sama.
d) Responsibility
Memiliki tanggung jawab untuk bekerja tepat waktu, tepat sasaran dan dapat diandalkan
e) Eco-friendly
Menciptakan dan menyediakan baik produk maupun jasa layanan yang
ramah lingkungan
G. Struktur Sumber Daya Manusia di Apotek
Suwardina
(Supervisor)
- Linda agustiyani
- Deyenna dinda armawan
- Anggis hadiatul batty
( tenaga teknis non
- Qanith kurniawan arham
kefarmasiaan)
( tenaga teknis kefarmasiaan)
Prakerin dilaksanakan mulai dari tanggal 20 Januari s/d 7 Maret 2020. Adapun
pembagian waktu kerja apotik kimia farma batu 16 adalah dibagi 2 sip pagi dan
malam,pagib pukul 07.00-14.00WIB malam 14.00-22.00 WIB.
A. KESIMPULAN
Setelah melakukan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) di Apotek Kimia Farma 16 saya
dapat menyimpulkan bahwa :
1. Apotek Kimia Farma telah melakukan pengelolaan apotek sudah hampir sama dengan
teori dan perundang-undangan yang berlaku.
2. Penyimpanan dan penyusunan semua obat di Apotek Kimia Farma berdasarkan
farmakologi obat, kemudian di urutkan sesuai abjad.
3. Penyimpanan obat Narkotik dan Psikotropika dalam lemari khusus.
4. Semua resep di Apotek Kimia Farma disimpan di tempat penyimpanan resep, dan
diurutkan sesuai dengan tanggal.
5. Semua harga obat atau barang sudah tercantum di dalam komputer.
6. Pengadaan obat dan alkes Apotek melalui BM (Bisnis Manajer) dengan menyertakan
BPBA (Bon Permintaan Barang Apotek).
Apotek kimia farma telah memiliki kelengkapan obat dan alat kesehatan yang sudah cukup
memadai dalam melakukan pelayanan kesehatan. Pelayanan apotek kimia farma sudah baik,
hal ini dapat dilihat dari pengelolaan obat, pengelolaan resep, administrasi keuangan maupuan
aspek pendidikan. Apotek kimia farma memberikan pelayanan resep tunai, dan penjualan
bebas. Selain itu juga melayani resep kredit pada beberapa rumah sakit, balai pengobatan dan
klinik.
B. SARAN
1. Saran bagi apotek
a. Apotek Kimia Farma agar lebih giat lagi dalam mengontrol para siswa Prakerin
b. Lebih memberikan bimbingan yang dapat membantu karakteristik dan kinerja sehingga
bermanfaat bagi siswa itu sendiri juga bagi tempat Prakerin.
2. Saran bagi sekolah
a. Waktu Prakerin yang di perpanjang agar para siswa memiliki pengalaman kerja yang
lebih banyak, dan agar lebih bisa melakukan pekerjaan di tempat Prakerin.
DAFTAR PUSTAKA
Undang-undang RI Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan. Jakarta 2004 : 2-3 dan 14-15.
Hasbi, Muhammad Kairi dkk, 2012, Laporan Pengantar Praktek Kerja Lapangan di
Puskesmas Kuin Raya, Banjarmasin.
Dinas Kesehatan Kota. Pedoman Perencanaan dan Pengelolaan Obat. Farmasi. Tasikmalaya.
2002 : 12-29
LAMPIRAN
SWALAYAN POS
MANDIRI POLISI PEDAGANG
RUKO KAKI LIMA
(BAKSO &
SATE)
v
LAMPIRAN 3 : CONTOH ETIKET
LAMPIRAN 4: CONTOH SURAT PESANAN OBAT
LAMPIRAN 5: SURAT PESANAN PSIKOTROPIKA
LAMPIRAN 6: SURAT PESANAN NARKOTIKA
LAMPIRAN 7: APOGRAPH