Anda di halaman 1dari 36

RS ISLAM HASANAH MUHAMMADIYAH MOJOKERTO

PEDOMAN PENGORGANISASIAN RADIOLOGI


PEDOMAN PENGORGANISASIAN RADIOLOGI
1
RS ISLAM HASANAH MUHAMMADIYAH MOJOKERTO

LAMPIRAN
PERATURAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT ISLAM HASANAH
MUHAMMADIYAH MOJOKERTO
NOMOR 33 /PRN/III.6.AU/A/2022
TENTANG
PEDOMAN PENGORGANISASIAN
RADIOLOGI RUMAH SAKIT ISLAM
HASANAH MUHAMMADIYAH
MOJOKERTO

PEDOMAN PENGORGANISASIAN RADIOLOGI

BAB I
PENDAHULUAN

Pelayanan kesehatan adalah upaya yang diselenggarakan oleh suatu organisasi untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta
memulihkan kesehatan individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat. Rumah sakit
merupakan salah satu organisasi pelayanan kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan
secara paripurna kepada masyarakat.
Dalam memberikan pelayanan yang bermutu, rumah sakit perlu menyelenggarakan berbagai
unit pelayanan yang penyelenggaraannya sesuai dengan kode etik dan standar pelayanan
profesi yang telah ditetapkan serta dapat memuaskan setiap pemakai jasa pelayanan
kesehatan.
Mengingat beragamnya unit-unit yang ada dalam struktur organisasi rumah sakit, maka
dibutuhkan suatu pedoman pengorganisasian yang distandarkan dan dibakukan sesuai dengan
budaya kerja berorganisasi rumah sakit yang tercermin dalam visi, misi, motto, dan tujuan
rumah sakit.
Oleh karena itu, RS Islam Hasanah Muhammadiyah Mojokerto menyusun Pedoman
Pengorganisasian unit kerja di lingkungan RS Islam Hasanah Muhammadiyah Mojokerto
untuk menjadi pegangan bagi unit kerja yang bersangkutan dalam menjalankan fungsinya
PEDOMAN PENGORGANISASIAN RADIOLOGI
2
RS ISLAM HASANAH MUHAMMADIYAH MOJOKERTO

sebagai unit pelayanan dan sebagai bagian dari struktural rumah sakit yang akan selalu
berinteraksi dan berkoordinasi dengan unit-unit kerja lainnya.
PEDOMAN PENGORGANISASIAN RADIOLOGI
3
RS ISLAM HASANAH MUHAMMADIYAH MOJOKERTO

BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT

A. SEJARAH BERDIRINYA RUMAH SAKIT

RS Islam Hasanah Muhammadiyah Mojokerto berdiri atas inisiatif warga


Muhammadiyah Mojokerto, terutama ibu-ibu Aisyiyah, yang ingin mendirikan rumah
bersalin di Mojokerto dengan jalan membeli rumah milik Bapak Harsono.

Dengan semangat dan gerakan gotong royong seluruh warga Muhammadiyah-Aisyiyah


Mojokerto, berdirilah Rumah Bersalin “Hasanah” di Jl. HOS Cokroaminoto No 26 – 28
Mojokerto yang dipimpin oleh dr. Djumadi Dulyadi.
Pada tahun 1969, sebelum dr. Djumadi Dulyadi banyak berkiprah, beliau pindah ke
Kabupaten Lumajang untuk memenuhi tugas negara menjadi Dokabu/Kepala RS Umum
Lumajang.
Tahun 1970, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Majelis Pembina Kesehatan Umat
(PKU) menugaskan dr. H. Achmad Hatta Said untuk merintis dan mengembangkan
rumah bersalin tersebut. Saat itu, Rumah Bersalin “Hasanah” telah memiliki 10 tempat
tidur dan dikembangkan dengan mengikutsertakan seluruh umat yang ada di Mojokerto.
Seluruh jajaran Muhammadiyah di beberapa cabang Kabupaten/Kota Mojokerto
menyambut baik berdirinya amal usaha di bidang kesehatan ini. Pada tahap awal kegiatan
pelayanan tersedia gedung induk untuk pasien bersalin dan sebuah kamar bersalin,
sebuah balai pengobatan dan BKIA.
Pada tahun 1974, ditambahlah 2 kamar perawatan VIP, sebuah musholla, dan sebuah
kamar perawatan dewasa dan anak-anak. Sejak saat itu, guna memenuhi kebutuhan umat
dan masyarakat, secara de facto, Rumah Bersalin “Hasanah” berubah menjadi Rumah
Sakit Islam “Hasanah” Muhammadiyah Mojokerto.
Mulai saat itu, RS Islam Hasanah Muhammadiyah Mojokerto mendapat kepercayaan
penuh untuk menampung pasien dari pabrik tekstil Mertex dan namanya mulai harum
tersebar di seluruh kabupaten Mojokerto, bahkan di kabupaten sekitarnya. Jumlah tempat
tidur yang semula hanya 10 bertambah menjadi 40 tempat tidur.
Tercatat nama-nama tokoh pendiri RS Islam Hasanah Muhammadiyah Mojokerto antara
lain: H. Hamzah, Munadi Ali (alm), Abdurrochim (alm), Suyono (alm), Hj. Arofah, H.
PEDOMAN PENGORGANISASIAN RADIOLOGI
4
RS ISLAM HASANAH MUHAMMADIYAH MOJOKERTO

Achmad Chusaeri, Abu Amar (alm), H. Iskandar (alm), Usman (alm), dan H. AMM.
Muhassan (alm).
Pembangunan tahap kedua dimulai pada tahun 1996. RS Islam Hasanah Muhammadiyah
Mojokerto dirombak total menjadi 2 lantai dengan kapasitas 70 tempat tidur. Pada tahun
2001 dimulai pembangunan tahap ketiga dengan menambahkan lantai untuk perawatan
menjadi 4 lantai di sayap kiri belakang dan 3 lantai di sayap kanan bagian depan,
perluasan lahan parkir dan menambah jumlah tempat tidur hingga mencapai 100 tempat
tidur.
Selama perkembangan RS Islam Hasanah Muhammadiyah Mojokerto, telah terjadi
pergantian pejabat direktur. Urutan pejabat Direktur RS Islam Hasanah Muhamamdiyah
Mojokerto sejak berdiri sampai dengan tahun 2022 adalah sebagai berikut.
1. dr. Djumadi Dulyadi : masa jabatan 1969 – 1970
2. dr. H. Akhmad Hatta Said : masa jabatan 1970 – 1982
3. dr. Nur Laili S. : masa jabatan 1982 – 1990
4. dr. Ngarcoyo Hartaji : masa jabatan 1990 – 1994
5. dr. H. Juli A. Sudibjo, Sp.A : masa jabatan 1994 – 1998
6. dr. Rini Krisnawati : masa jabatan 1998 – 2000
7. dr. H. Akhmad Hatta Said : masa jabatan 2000 – 2002
8. dr. Akhmad Muzairi, MARS : masa jabatan 2002 – 2008
9. dr. H. Muhammad Anas, Sp.OG : masa jabatan 2008 – 2016
10. dr. Dwi Rizki Wulandari, M.Pd : masa jabatan 2017 – sekarang

B. PROFIL RUMAH SAKIT

Nama : RS Islam Hasanah Muhammadiyah Mojokerto


Alamat : Jl. HOS Cokroaminoto No 26 – 28 Mojokerto
No telpon : 0321 - 324242
E-mail : rsihasanah@gmail.com
Status kepemilikan :
Pemilik : Pimpinan Pusat Muhammadiyah
Pendiri : Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Mojokerto
Penyelenggara : MPKU PDM Kota Mojokerto
Nama Direktur : dr. Dwi Rizki Wulandari, M.Pd
PEDOMAN PENGORGANISASIAN RADIOLOGI
5
RS ISLAM HASANAH MUHAMMADIYAH MOJOKERTO

Kelas RS : RS Umum Kelas C


Ijin Operasional : SK dari Dinas Kesehatan Kota Mojokerto
No. 503/001/417.316/IV/2019
Tanggal 5 April 2019
Status Akreditasi : Sertifikat Akreditasi dari KARS
No. KARS-SERT/1419/VIII/2021
Predikat Utama
Luas tanah : 2.622 m2
Luas Bangunan : 3.945,50 m2
Jumlah TT : 100 TT

Pelayanan Rumah Sakit


1. Pelayanan Medis Rawat Jalan

POLIKLINIK UMUM POLIKLINIK SPESIALIS


Poli Fisioterapi Poli Kandungan
Poli K I A Poli Penyakit Dalam
Poli Gizi Poli Bedah
Poli TB Poli Kesehatan Anak
Poli Orthopedi
Poli Urologi
Poli Jantung
Poli Paru
Poli Syaraf
Poli Mata
Poli Rehab Medik

2. Pelayanan One Day Care


3. Pelayanan medis rawat inap
a. Ruang perawatan dewasa
b. Ruang perawatan anak
c. Ruang perawatan perinatologi
d. Ruang perawatan intensif (UPI & UPIN)
e. Ruang isolasi
Berikut distribusi tempat tidur tahun 2021 berdasarkan kelas perawatan.
PEDOMAN PENGORGANISASIAN RADIOLOGI
6
RS ISLAM HASANAH MUHAMMADIYAH MOJOKERTO

KELAS PERAWATAN JUMLAH TT PROSENTASE


VIP 5 5%
Kelas 1 8 8%
Kelas 2 15 15 %
Kelas 3 26 26 %
NICU 6 6%
ICU 2 2%
Perinatologi 18 18 %
Isolasi tekanan negatif 7 7%
Isolasi non tekanan 7 7%
Isolasi non Covid 6 6%
TOTAL 100

4. Pelayanan medis rawat darurat


a. Unit Gawat Darurat
b. Kamar operasi
c. Kamar bersalin
5. Pelayanan penunjang medis
a. Laboratorium klinik 24 jam
b. Radiologi 24 jam
c. Farmasi 24 jam
d. Ambulance 24 jam
6. Pelayanan penunjang non medis
a. Pelayanan gizi
b. Pelayanan sterilisasi dan laundri
c. Bimbingan rohani
d. Mobil jenazah 24 jam
e. Kantin
PEDOMAN PENGORGANISASIAN RADIOLOGI
7
RS ISLAM HASANAH MUHAMMADIYAH MOJOKERTO

BAB III
VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI DAN TUJUAN RUMAH SAKIT

A. VISI RUMAH SAKIT

Visi merupakan gambaran tentang masa depan ideal yang hendak diwujudkan, dengan
demikian visi harus digali bersama, disusun bersama sekaligus diupayakan
perwujudannya secara bersama, sehingga visi menjadi milik bersama yang diyakini oleh
seluruh elemen organisasi dan pihak-pihak yang terkait. Visi yang tepat bagi masa depan
suatu organisasi diharapkan akan mampu menjadi akselerator bagi upaya peningkatan
kinerja organisasi.

Preferred vision statement yang digunakan untuk membawa Rumah Sakit Islam Hasanah
Muhammadiyah Mojokerto menuju cita-cita adalah :
MENJADI RUMAH SAKIT PILIHAN UTAMA
MASYARAKAT JAWA TIMUR
Visi ini diyakini oleh segenap stakeholder Rumah Sakit Islam Hasanah Muhammadiyah
Mojokerto sebagai suatu hal yang realistis, kredibel, atraktif, dan akan dicapai di tahun
2024.

B. MISI RUMAH SAKIT

Untuk mewujudkan visi tersebut, maka ditetapkan misi yang akan diemban RS Islam
Hasanah Muhammadiyah Mojokerto dalam tahun 2020 – 2024 sebagai berikut.

1. Kami adalah Amal Usaha Muhammadiyah yang memberikan pelayanan kesehatan


dengan menjamin mutu dan keselamatan pasien.
Melalui pernyataan ini RS Islam Hasanah Muhammadiyah Mojokerto menunjukan
identitasnya dan jenis bisnis yang dijalankan. Dengan mendeklarasikan diri sebagai
bagian dari aset dan pergerakan Persyarikatan Muhammadiyah, RS Islam Hasanah
Muhammadiyah Mojokerto harus berperan secara aktif dalam menggembirakan dan
menggerakkan organisasi Persyarikatan Muhammadiyah, sehingga keberadaannya
dapat dirasakan manfaatnya oleh organisasi, terutama persyarikatan di tingkat
daerah, cabang dan ranting, serta organisasi otonom yang ada maupun masyarakat di
sekitarnya.

2. Kami memberikan pelayanan kesehatan yang islami, profesional, dan terjangkau.


PEDOMAN PENGORGANISASIAN RADIOLOGI
8
RS ISLAM HASANAH MUHAMMADIYAH MOJOKERTO

Rumah Sakit Islam Hasanah Muhammadiyah Mojokerto menyatakan unique selling


proposition-nya melalui pelayanan yang islami, professional, dan terjangkau. Hal
penting dalam dakwah islamiyah adalah keberpihakan rumah sakit kepada kaum
dhu'afa, yang merupakan bagian terbesar dari umat. Dengan mendedikasikan diri
sebagai pemberi pelayanan kesehatan yang terjangkau diharapkan filosofi Al-
Ma’uun menjadi nafas dalam pelayanan kesehatan yang diberikan di RS Islam
Hasanah Muhammadiyah Mojokerto dan keberadaannya dapat dirasakan
manfaatnya oleh seluruh lapisan masyarakat.

3. Kami memberikan pelayanan kesehatan paripurna dengan mengutamakan kepuasan


pelanggan.
Kepuasan pelanggan adalah dampak pelayanan yang diharapkan diperoleh oleh
pelanggan internal dan eksternal rumah sakit melalui pelayanan kesehatan yang
dilaksanakan secara menyeluruh, baik kuratif, preventif, promotif maupun
rehabilitatif serta meliputi semua aspek layanan dalam rumah sakit yang terakreditasi
paripurna.

4. Kami penerus perjuangan syiar Islam dalam pelayanan kesehatan.


RS Islam Hasanah Muhammadiyah Mojokerto adalah wahana untuk meneruskan
perjuangan syiar Islam. Keberadaan RS Islam Hasanah Muhammadiyah Mojokerto
tidak semata-mata mengemban tugas memberikan pelayanan kesehatan kepada umat,
namun pelayanan yang diberikan harus serasi dan terpadu dengan upaya peningkatan
dakwah amar ma’ruf nahi munkar.

C. BUDAYA KERJA

Nilai-nilai budaya kerja yang dikembangkan di Rumah Sakit Islam Hasanah


Muhammadiyah Mojokerto ditinjau ulang berdasarkan kesesuaian nilai-nilai yang ada
dengan tantangan organisasi saat ini.
Dengan mengacu pada hasil peninjauan ulang, maka berikut nilai-nilai (values) yang
menjadi pegangan bagi sumber daya manusia di rumah sakit dalam menjalankan
kewajiban dan perilakunya sehari-hari :

Ramah – Smart – Ikhlas – Handal


PEDOMAN PENGORGANISASIAN RADIOLOGI
9
RS ISLAM HASANAH MUHAMMADIYAH MOJOKERTO

Adapun penjelasan dari masing-masing nilai tersebut adalah sebagai berikut :


1. Ramah adalah senantiasa berperilaku dan berbudi bahasa yang baik.
2. Smart adalah embrace change atau siap menerima dan menjalankan perubahan untuk
kemajuan dan perkembangan organisasi.
3. Ikhlas adalah tulus, terbuka, dan menerima dalam menjalankan tugas dan tanggung
jawab yang diberikan.
4. Handal adalah bertindak penuh amanah, bertekad untuk melakukan yang terbaik.
Nilai-nilai tersebut akan dijabarkan menjadi panduan perilaku yang harus dilaksanakan
oleh segenap karyawan Rumah Sakit Islam Hasanah Muhammadiyah Mojokerto.

D. MOTO

Adapun moto yang ditetapkan untuk diterapkan oleh setiap komponen RS Islam Hasanah
Muhammadiyah Mojokerto adalah "Layananku Ibadahku”. Dengan moto ini diharapkan
seluruh sumber daya insani di RS Islam Hasanah Muhammadiyah Mojokerto memiliki
akhlak pemberi layanan yang baik sebagai cerminan dari sikap ihsan, ikhlas dan
pengabdian kepada Allah SWT.
PEDOMAN PENGORGANISASIAN RADIOLOGI
10
RS ISLAM HASANAH MUHAMMADIYAH MOJOKERTO

BAB V
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT

Struktur organisasi RS Islam Hasanah Muhammadiyah Mojokerto berdasarkan SK MPKU


Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Mojokerto No. 03.XII/III.6/B/2019 tanggal 30
Desember 2019 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja RS Islam Hasanah
Muhammadiyah Mojokerto adalah sebagaimana tertera dalam bagan berikut.
PEDOMAN PENGORGANISASIAN RADIOLOGI
11
RS ISLAM HASANAH MUHAMMADIYAH MOJOKERTO

BAB V
STRUKTUR ORGANISASI UNIT KERJA

Direktur

Wadir Medis

Kepala Bidang
Penunjang Medis

Dokter Penanggungjawab pelayanan


Kepala Unit Radiologi
PPR

Pelaksana Administrasi Pelaksana Pelayanan

Garis Komando

Garis koordinasi
PEDOMAN PENGORGANISASIAN RADIOLOGI
12
RS ISLAM HASANAH MUHAMMADIYAH MOJOKERTO

BAB VI
URAIAN JABATAN

A. KEPALA UNIT RADIOLOGI

1. Pengertian
Adalah staf yang ditunjuk sebagai penanggung jawab terselenggaranya pelayanan
radiologi.
2. Tanggung jawab :
Secara struktural bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Penunjang Medis
3. Tugas pokok
a. Menyusun dan mengevaluasi regulasi
b. Pengawasan pelaksanaan administrasi
c. Melaksanakan program kendali mutu
d. Memonitor dan evaluasi semua jenis pelayanan RIR
e. Mereview dan menindak lanjuti hasil pemeriksaan pelayanan RIR rujukan
4. Uraian Tugas :
a. Membuat, melaksanakan dan mengevaluasi kebijakan dan prosedur layanan Unit
Radiologi.
b. Membuat SPO dan memastikan bahwa SPO dilaksanakan
c. Mengembangkan pelayanan radiologi dan menetapkan SPO pelayanan baru.
d. Menetapkan jenis pelaporan administrasi radiologi meliputi pelaporan jumlah
kunjungan dan pelaporan barang habis pakai.
e. Bertanggungjawab terhadap pengawasan administrasi pelayanan RIR.
f. Menetapkan mutu pelayanan RIR.
g. Melakukan evaluasi hasil mutu pelayanan radiologi bersama staf radiologi untuk
mencari solusi dan kendala terhadap mutu pelayanan radiologi.
h. Memantau dan mengevaluasi semua jenis pelayanan RIR.
i. Memberikan rekomendasi pelayanan RIR rujukan di luar RSIHMM.
j. Melakukan evaluasi terhadap pelayanan RIR di luar RSIHMM.
k. Menyusun program kerja sebagai acuan pelaksanaan kegiatan layanan Unit
Radiologi agar tercapai sesuai arah dan tujuan.
l. Memberikan pengarahan/supervisi kepada staf pelaksana.
PEDOMAN PENGORGANISASIAN RADIOLOGI
13
RS ISLAM HASANAH MUHAMMADIYAH MOJOKERTO

m. Meningkatkan kemampuan dan ketrampilan staf sesuai perkembangan ilmu


pengetahuan dan teknologi radiologi.
n. Melaksanakan pemantauan, pengawasan dan evaluasi terhadap penggunaan
fasilitas, sarana dan prasarana Unit Radiologi, serta bertanggung jawab atas
inventarisasinya.
o. Menyusun, mengkoordinasikan, mengendalikan dan menilai upaya-upaya
pencegahan bahaya paparan radiasi, dan pencemaran limbah radiologi serta
keselamatan kerja petugas.
p. Mengkoordinasikan kegiatan layanan Unit Radiologi melalui pertemuan dan rapat
agar layanan dapat berjalan dengan lancar dan sesuai standar.
q. Membina hubungan kerja sama, baik dengan internal unit maupun eksternal dalam
rangka tercapainya pelayanan radiologi yang optimal.
r. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.

B. DOKTER PENANGGUNGJAWAB PELAYANAN

1. Pengertian Jabatan
Adalah Dokter Spesialis Radiologi yang ditunjuk sebagai dokter penanggung jawab
pelayanan medis di Unit Radiologi
2. Tanggung jawab
Secara fungsional bertanggung jawab kepada Direktur
3. Tugas Pokok
Bertanggung jawab terhadap proses dan hasil radiologi secara klinis serta melakukan
tanggung jawab konsultatif sesuai dengan kompetensinya.
4. Uraian Tugas
a. Bersama dengan radiografer mengembangkan, melaksanakan, mempertahankan,
dan mengevaluasi secara berkala kebijakan dan prosedur.
b. Memberikan rekomendasi pelayanan radiologi di luar RSIHMM
c. Melaksanakan pemeriksaan dengan kontras bersama dengan radiografer.
d. Menjelaskan dan menandatangani informed consent tindak medik radiologi kepada
pasien dan keluarga pasien.
e. Memberikan ekspertise terhadap pemeriksaan radiologi.
f. Melaksanakan konsultasi radiologi sesuai dengan kebutuhan.
PEDOMAN PENGORGANISASIAN RADIOLOGI
14
RS ISLAM HASANAH MUHAMMADIYAH MOJOKERTO

g. Memberikan layanan konsultasi terhadap pemeriksaan yang akan dilaksanakan.


h. Menjamin pelaksanaan seluruh aspek proteksi radiasi terhadap pasien.
i. Meningkatkan kemampuan diri sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi radiologi.

C. PETUGAS PROTEKSI RADIASI

1. Pengertian Jabatan
Adalah radiografer yang ditunjuk sebagai penanggung jawab terlaksananya Program
Proteksi dan Keselamatan Radiasi
2. Tanggung jawab
Secara fungsional bertanggung jawab kepada Direktur
3. Tugas Pokok
Bertanggung jawab atas terselenggaranya Program Proteksi dan Keselamatan Radiasi
4. Uraian Tugas
a. Membantu pemegang izin dalam menyusun, mengembangkan dan melaksanakan,
Program Proteksi dan Keselamatan Radiasi.
b. Memantau pelaksanaan Program Proteksi dan Keselamatan Radiasi.
c. Memastikan ketersediaan dan kelayakan perlengkapan proteksi radiasi dan
memantau pemakaiannya.
d. Memberikan konsultasi yang terkait dengan Proteksi dan Keselamatan Radiasi.
e. Berpartisipasi dalam mendesain ruangan radiologi.
f. Mengidentifikasi kebutuhan dan mengoordinasikan pelatihan proteksi dan
keselematan radiasi.
g. Melaporkan kepada pemegang izin setiap kejadian kegagalan operasi yang
berpotensi menimbulkan kecelakaan radiasi.
h. Memantau pelaksanaan verifikasi keselamatan radiasi.
i. Menyiapkan laporan tertulis mengenai pelaksanaan program Proteksi Dan
Keselamatan Radiasi.

D. PELAKSANA PELAYANAN (RADIOGRAFER)

1. Pengertian Jabatan
PEDOMAN PENGORGANISASIAN RADIOLOGI
15
RS ISLAM HASANAH MUHAMMADIYAH MOJOKERTO

Adalah radiografer yang ditunjuk sebagai pelaksana pemeriksaan radiodiagnostik


sesuai dengan kompetensinya.
2. Tanggung jawab
Secara struktural bertanggungjawab kepada Kepala Unit Radiologi
3. Tugas Pokok
Melaksanakan kegiatan pemeriksaan radiodiagnostik sesuai dengan kompetensinya
dan membantu Dokter Spesialis Radiologi konsulen dalam melaksanakan
pemeriksaan.
4. Uraian Tugas
a. Mempersiapkan pasien, obat – obatan dan peralatan untuk pemeriksaan dan
pembuatan foto radiologi.
b. Melaksanakan pemeriksaan foto sesuai dengan teknik pemeriksaan.
c. Mengoperasionalkan peralatan radiologi sesuai SOP.
d. Melakukan kegiatan processing film (workstation)
e. Memberikan proteksi terhadap pasien, dirinya sendiri dan masyarakat di sekitar
ruang x-ray.
f. Menerapkan tehnik dan prosedur yang tepat untuk meminimalkan paparan yang
diterima pasien sesuai kebutuhan.
g. Melakukan kendali mutu hasil radiografi.
h. Melakukan verifikasi dan membuat laporan hasil pemeriksaan.
i. Merawat dan memelihara peralatan radiologi secara rutin.
j. Merencanakan dan menghitung pemakaian perbekalan medis.

E. PELAKSANA ADMINISTRASI

1. Pengertian
Adalah staf yang ditunjuk sebagai pelaksana kegiatan administrasi radiologi.
2. Tanggung jawab
Secara struktural bertanggung jawab kepada Kepala Unit Radiologi
3. Tugas Pokok
Melaksanakan seluruh kegiatan administrasi radiologi
4. Uraian tugas
PEDOMAN PENGORGANISASIAN RADIOLOGI
16
RS ISLAM HASANAH MUHAMMADIYAH MOJOKERTO

a. Mempersiapkan hal – hal yang berhubungan dengan kegiatan administrasi dan


kelengkapannya.
b. Menerima pasien dan memberi penjelasan tentang jenis dan biaya pemeriksaan.
c. Membuatkan nota pembayaran ke kasir.
d. Memasukkan data ke SIM untuk keperluan pembayaran.
e. Melakukan pencatatan dan pelaporan semua kegiatan pemeriksaan radiologi.
f. Merencanakan dan menghitung pemakaian perbekalan non medis, baik ATK
maupun kebutuhan barang RT.
PEDOMAN PENGORGANISASIAN RADIOLOGI
17
RS ISLAM HASANAH MUHAMMADIYAH MOJOKERTO

BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA

Tata hubungan kerja di Unit Radiologi RSI Hasanah Muhammadiyah Mojokerto adalah
menjelaskan hal-hal tata kelola organisasi didalamnya agar proses pelayanan di Unit
Radiologi dapat berjalan dengan baik dan efisien. Tata hubungan kerja di unit melibatkan
keterlibatan semua unsur yang berkontribusi terhadap pelayanan. Keterlibatan manajemen
atau pengelola rumah sakit diperlukan untuk menjelaskan perlunya adanya proses kegiatan
dan pendayagunaan sumber-sumber serta waktu sebagai faktor yang diperlukan pelaksanaan
kegiatan demi tercapainya tujuan organisasi yaitu memberikan pelayanan radiologi yang baik.
Sedangkan tata kerja sendiri adalah cara-cara atau proses kegiatan pelayanan radiologi dapat
dilaksanakan secara efektif dan efisien.

Berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No. 25 tahun 1990 tentang
Pedoman Organisasi dan Tatalaksana yang dimaksud dengan Tata Hubungan Kerja adalah
pengaturan hubungan kerja antar satu unit dengan unit lainnya dalam bentuk koordinasi
fungsional administratif operasional dan atau teknis operasional.

Tata hubungan kerja perlu dibuat untuk unit – unit kerja yang memiliki tugas – tugas
cenderung tumpang tindih dengan tugas – tugas profesi lain di lingkungan rumah sakit atau
kerja sama yang memang perlu diatur. Apabila teori ini diimplementasikan tugas fungsi
(tupoksi) antara radiografer dengan dokter spesialis radiologi dan antara radiografer dengan
administrasi radiologi. Tata hubungan kerja di Unit Radiologi diharapkan akan lebih
memperjelas batas tugas pekerjaan dan kewenangan antar petugas Unit Radiologi. Tata
hubungan kerja disusun sesuai dengan langkah-langkah kegiatan agar dapat menggambarkan
prosedur kerja yang jelas dari kegiatan-kegiatan yang ada di Unit Radiologi.

Tata hubungan kerja mencakup dua kegiatan, yaitu tata hubungan kerja internal dan tata
hubungan kerja eksternal. Tata hubungan kerja internal adalah tata hubungan kerja antar
unsur yang ada di dalam Unit Radiologi sendiri.Tata hubungan kerja eksternal adalah tata
hubungan kerja Unit Radiologi dengan unit lainnya dalam rumah sakit.
PEDOMAN PENGORGANISASIAN RADIOLOGI
18
RS ISLAM HASANAH MUHAMMADIYAH MOJOKERTO

DIAGRAM TATA HUBUNGAN LINTAS BAGIAN

Direksi

Sekretaris EDP

Bagian Administrasi Bidang


Keperawatan

Bidang Jangmed Unit Radiologi Bidang Yanmed

Bagian Keuangan &Akutansi


Bagian Umum

1. Direktur
- Membantu dan memberi masukan dalam perencanaan RAB
- Membantu dan memberi masukan dalam perencanaan fasilitas
2. Sekretariat
- Urusan kesekretariatan
3. EDP
- Koordinasi software
4. Bidang Pelayanan Medis
a. Unit Gawat Darurat
Permintaan foto & USG
Pelayanan check up petugas radiologi
b. Unit Rawat Jalan
Permintaan foto & USG
5. Bidang Keperawatan (semua unit rawat inap)
Permintaan foto & USG
PEDOMAN PENGORGANISASIAN RADIOLOGI
19
RS ISLAM HASANAH MUHAMMADIYAH MOJOKERTO

6. Bidang Penunjang Medis


a. Unit Logistik obat
Pengadaan perbekalan medis
b. Unit Laboratorium
Pemeriksaan faal ginjal untuk pemeriksaan IVP
Pelayanan check up petugas radiasi
c. Unit Rekam Medis
Pelayanan data medik pasien
d. Unit Gizi
Pelayanan snack Dokter Spesialis Radiologi
7. Bagian Umum
a. Sub Bagian Logistik Umum dan Rumah Tangga
Pengadaan logistik barang RT dan ATK
Layanan keamanan
Layanan transportasi
b. Sub Bagian Unit Pemeliharaan Sarpras dan Sanitasi
Pengadaan peralatan Unit Radiologi
Pemeliharaan dan perbaikan fasilitas (sarana, prasarana, peralatan)
Layanan kebersihan
c. Sub Bagian sterilisasi dan laundry
Layanan linen bersih
Layanan sterilisasi
8. Bagian Administrasi
a. Sub Bagian SDI & Diklat
Ketenagaan
Administrasi dinas
Pengembangan SDM
b. Sub Bagian PHD
Pendaftaran pasien
Pemasaran
Layanan komplain
9. Bagian Keuangan & Akutansi
a. Sub Bagian Keuangan dan Penjamin
PEDOMAN PENGORGANISASIAN RADIOLOGI
20
RS ISLAM HASANAH MUHAMMADIYAH MOJOKERTO

Layanan pembayaran pemeriksaan radiologi


b. Sub Bagian akutansi
Laporan keuangan
radiologi
PEDOMAN PENGORGANISASIAN RADIOLOGI
21
RS ISLAM HASANAH MUHAMMADIYAH MOJOKERTO

BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

A. POLA KETENAGAAN

Berdasarkan Peraturan Mentri Kesehatan Nomor 24 tahun 2020 tentang Pelayanan


Radiologi Klinik, standar ketenagaan radiologi ditentukan berdasarkan pada kemampuan
pelayanan radiologi di rumah sakit. Untuk Pelayanan Radiologi Klinik Pratama, paling
sedikit terdiri atas :
1. Dokter Spesialis Radiologi
2. Radiografer
3. Petugas Proteksi Radiasi
4. Tenaga Administrasi

Pola ketenagaan yang ada di Unit Radiologi RSI Hasanah Muhammadiyah Mojokerto :

Nama Jabatan Pendidikan Sertifikasi Pengalaman dan kualifikasi Jumlah


kebutuhan
Penanggungjawab Dokter STR, SIP Pengalaman kerja min 2 thn 1
Pelayanan Spesialis DSR Menguasai MS Office
Radiologi Radiologi
Kepala Unit DIII/DIV STR, SIK Pengalaman kerja min 2 thn 1
Radiologio Radiologi Rad Menguasai MS Office
Pelatihan Manajemen dan
Kepemimpinan
Mengikuti Kredensial
Petugas Proteksi DIII/DIV STR, SIK Pengalaman kerja min 2 thn 1
Radiasi Radiologi Rad, SIB Menguasai MS Office
PPR Pelatihan PPR Medik
Pelaksana DIII/DIV STR, SIK Pengalaman kerja min 2 thn 4
Pelayanan Radiologi Rad Menguasai MS Office
Mengikuti Krendensial
Tenaga SMA - Pengalaman kerja min 2 thn 1
Administrasi Menguasai MS Office
PEDOMAN PENGORGANISASIAN RADIOLOGI
22
RS ISLAM HASANAH MUHAMMADIYAH MOJOKERTO

B. PENGHITUNGAN KEBUTUHAN TENAGA


Standar jumlah ketenagaan di Unit Radiologi dihitung berdasarkan beban kerja di Unit
Radiologi. Untuk menghitung beban kerja perlu dilakukan pendekatan – pendekatan yang
ilmiah sehingga dapat dipertanggungjawabkan dan tidak bersifat subyektif. Untuk itu
perlu dilakukan pengetahuan mengenai hal – hal yang dikerjakan di unit yang akan
dihitung beban kerjanya.
Analisis perhitungan kebutuhan SDI Unit Radiologi berdasarkan standar WISN (Work
Load Indicators Staffing Need). Adapun langkah perhitungan kebutuhan SDI berdasarkan
WISN ini meliputi 5 langkah, yaitu :

1. Menetapkan waktu kerja tersedia


Waktu kerja tersedia adalah waktu yang dibutuhkan petugas dalam setahun setelah
dikurangi hari libur, cuti, ijin, sakit dan kegiatan mengikuti pelatihan, yg dihitung
dalam jam / menit.
Waktu kerja tersedia = (A-(B+C+D+E)) x F
A = hari kerja
B = cuti tahunan
C = pendidikan dan pelatihan
D = hari libur nasional
E = ketidakhadiran kerja
F = waktu kerja sehari
2. Menetapkan unit kerja dan kategori SDI
Tujuan : diperolehnya unit kerja dan kategori SDI yang bertanggungjawab dalam
menyelenggarakan kegiatan pelayanan perorangan pada pasien, keluarga dan
masyarakat di dalam dan di luar rumah sakit.
3. Menyusun standar beban kerja
Standar beban kerja adalah volume/kuantitas beban kerja selama 1 tahun per kategori
SDI. Yaitu waktu kerja yang tersedia per tahun dibagi satuan waktu per kegiatan
pokok.
Waktu kerja yang tersedia pertahun (menit)
Standar beban kerja
= Rata – rata waktu per kegiatan pokok (menit)
PEDOMAN PENGORGANISASIAN RADIOLOGI
23
RS ISLAM HASANAH MUHAMMADIYAH MOJOKERTO

4. Menyusun standar kelonggaran


Standar kelonggaran adalah rata – rata waktu factor kelonggaran (kegiatan yang tidak
terkait langsung dengan pelayanan pada pasien) dibagi waktu kerja yang tersedia
selama setahun.

Rata – rata waktu per-factor kelonggaran


Standar kelonggaran
= Waktu kerja yang tersedia per tahun

5. Perhitungan kebutuhan SDI per unit kerja


Kebutuhan tenaga dihitung berdasarkan data kuantitas kegiatan pokok dibagi standar
beban kerja, hasilnya kemudian ditambah standar kelonggaran.

Kuantitas kegiatan pokok


Kebutuhan tenaga = + standar kelonggaran
Standar beban kerja
PEDOMAN PENGORGANISASIAN RADIOLOGI
24
RS ISLAM HASANAH MUHAMMADIYAH MOJOKERTO

BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI

A. PENGERTIAN

Orientasi staf pada prinsipnya adalah sebuah program yang dibuat untuk membantu staf
baru yang baru lulus seleksi atau staf pindahan (mutasi) untuk mengenal terlebih dahulu
tempat kerja yang baru yaitu Unit Radiologi RSI Hasanah Muhammadiyah Mojokerto dan
mengenalkan jenis pekerjaan yang ada.

Pengenalan tempat kerja meliputi perkenalan dengan pegawai lama Unit Radiologi RSI
Hasanah Muhammdiyah Mojokerto dan pengenalan dengan struktur organisasi yang ada.
Sedangkan pengenalan jenis pekerjaan meliputi pengenalan administrasi, system
penginputan data pasien ke SIMRS dan alur pengambilan foto. Pengenalan jenis pekerjaan
ini wajib bagi staf administrasi dan radiografer dengan ditambahkan hal-hal yang
berhubungan dengan keprofesian masing-masing.

Orientasi dilaksanakan dan dikoordinasi oleh Sub Bagian SDI dan Diklat bekerjasama
dengan pihak – pihak terkait. Orientasi dilakukan selama 3 bulan dengan metode tutorial
(ceramah, diskusi) dan praktek unit kerja (on job training, workshop)

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
a. Memberikan pemahaman dan pengetahuan yang cukup terhadap Persyarikatan
Muhammadiyah secara Regional maupuan Nasional.
b. Memberikan pemahaman terhadap peraturan yang berlaku di RSI Hasanah
Muhammadiyah Mojokerto.
c. Mempercepat masa adaptasi pegawai baru sehingga dapat bekerja lebih cepat dan
lebih baik.
d. Memberikan bekal awal dalam melaksanakan tugas dan kewajiban yang diberikan.

2. Tujuan Khusus
a. Memberi kesempatan bagi staf baru untuk mengenal dan beradaptasi dengan
lingkungan kerja barunya.
PEDOMAN PENGORGANISASIAN RADIOLOGI
25
RS ISLAM HASANAH MUHAMMADIYAH MOJOKERTO

b. Memberikan bekal staf baru dengan materi yang berhubungan dengan administrasi
radiologi, materi profesi radiografi dan koordinasi unit kerja.
c. Memberikan informasi kepegawaian dan tahap pekerjaan yang akan dijalani
d. Untuk menentukan tingkat kemampuan staf baru tersebut dalam penempatan tugas
nantinya.
e. Meningkatkan kemampuan dan ketrampilan sesuai dengan profesi dan bidang
kerjanya.

C. MATERI ORIENTASI

Materi – materi orientasi pegawai baru di Unit Radiologi RSI Hasanah Muhammadiyah
Mojokerto akan mempunyai kontribusi yang signifikan baik jangka pendek maupun
panjang terhadap pelayanan radiologi. Program orientasi memberikan komitmen
pandangan awal yang positif terhadap pekerjaan yang akan dilakukan, rekan kerja, dan
organisasi. Orientasi efektif akan sangat membantu dalam meningkatkan kinerja suatu
organisasi.

Materi orientasi dibagi dua yaitu materi umum dan khusus. Materi umum meliputi
pengenalan RSI Hasanah Muhammadiyah secara umum, sedangkan materi khusus lebih
terfokus pada hal – hal yang berhubungan dengan pekerjaan di Unit Radiologi.

Berikut adalah materi-materi untuk program orientasi staf baru di Unit Radiologi RSI
Hasanah Muhammadiyah Mojokerto :
1. Company
Materi Company dalam program orientasi staf baru radiologi meliputi pemahaman visi
& misi rumah sakit, nilai2 dan motto rumah sakit.
2. Customer & Competitor
Materi customer & competitor dalam program orientasi staf baru meliputi hal-hal yang
berhubungan dengan jenis pelanggan di Unit Radiologi, seperti pasien dengan status
pembayaran umum, tagihan perusahaan, asuransi, Jamkesda dan pasien dengan
jaminan BPJS.
3. Custom & Manners
Materi custom dan manners dalam program orientasi staf baru meliputi hal-hal yang
berhubungan dengan kebiasaan dan peraturan tak tertulis yang ada di Unit Radiologi.
PEDOMAN PENGORGANISASIAN RADIOLOGI
26
RS ISLAM HASANAH MUHAMMADIYAH MOJOKERTO

4. Team
Materi team dalam program orientasi staf baru meliputi hal-hal yang berhubungan
dengan proses kerja team yang ada di Unit Radiologi seperti pengenalan staf baru
radiologi dengan rekan kerjanya nanti, pekerjaan/proses kerja yang akan dijalani.
5. Company Regulations
Materi company regulations dalam program orientasi staf baru meliputi hal-hal yang
berhubungan dengan dengan pengenalan etika kerja, serta peraturan-peraturan yang
ada di Unit Radiologi.
6. Job
Materi Job dalam program orientasi staf baru meliputi pengenalan pekerjaan yang akan
dijalani.
7. Facilities
Materi facilities dalam program orientasi staf baru meliputi hal-hal yang berhubungan
dengan fasilitas-fasilitas yang ada di Unit Radiologi

D. CHECKLIST ORIENTASI STAF RADIOLOGI

Berikut ini adalah daftar checklist orientasi staf baru


1. Materi umum
NO MATERI URAIAN INSTRUKTUR WAKTU
1 Legal Rumah 1. Pemahaman visi, misi, nilai2 dan Direksi 1 hari
Sakit motto RSIHMM
2. Gambaran Umum RSIHMM
3. Struktur organisasi dan pejabat
struktural
4. Hospital by Law KaBag 1 hari
5. Mediko Legal Administrasi
6. Kebijakan Umum RSIHMM
7. Peraturan Karyawan

2 Perilaku 1. Kemuhammadiyahan PDM Mojokerto 1 hari


2. Perilaku Islami PDA Mojokerto
3. Kerjasama (Comitment Building) Kabag Admin
3 Rekam Medis Kebijakan Umum Rekam Medis Kepala Unit 1 hari
PEDOMAN PENGORGANISASIAN RADIOLOGI
27
RS ISLAM HASANAH MUHAMMADIYAH MOJOKERTO

Rekam Medis
4 Lain - Lain KPRS Tim KPRS
PPI Tim PPI
MFK Tim K3RS
CODE BLUE Tim Code Blue

2. Materi khusus orientasi karyawan baru/mutasi

NO MATERI URAIAN INSTRUKTUR WAKTU


1 Organisasi 1. Struktur Organisasi Unit Bagian/Bidang Minggu
Unit Kerja Radiologi dan Unit terkait ke-2 s/d 3
bulan
2 Peraturan - 1. Etika kerja
peraturan 2. Peraturan tertulis
3. Peraturan tidak tertulis (sistem
shift dan ishoma radiologi)
3 Job 1. Jenis pelanggan radiologi
2. Alur pelayanan radiologi
3. Aspek administrasi
a. Proses pendaftaran
b. Proses input data
c. Proses pembayaran
d. Proses cetak dan
pengambilan hasil
pemeriksaan
4. Aspek profesi
a. Prosedur pemeriksaan
b. Prosedur processing film
c. Prosedur penyimpanan data
d. Prosedur pembacaan foto
5. Logistik Radiologi
6. Keperawatan radiologi
PEDOMAN PENGORGANISASIAN RADIOLOGI
28
RS ISLAM HASANAH MUHAMMADIYAH MOJOKERTO

Pengenalan kontras, alergi, dan


sterilisasi
4 Team 1. Pengenalan staf baru dengan staf
radiologi
2. Hubungan kerja sama dengan staf
dalam satu unit
3. Hubungan kerja sama dengan staf
unit lain
5 Fasilitas Pengenalan peralatan radiologi dan
pemeliharaannya
Pengenalan sarana dan prasarana
6 K3 Radiologi Pengenalan Kesehatan dan
Keselamatan Kerja di Unit Radiologi
serta APD yang diperlukan
7 Kendali Mutu Pengenalan Kegiatan Kendali Mutu
Unit Radiologi

Untuk karyawan mutasi orientasi dilakukan selama 1 minggu


PEDOMAN PENGORGANISASIAN RADIOLOGI
29
RS ISLAM HASANAH MUHAMMADIYAH MOJOKERTO

BAB X
PERTEMUAN/RAPAT

Pertemuan atau rapat di Unit Radiologi secara rutin dilaksanakan setiap satu bulan sekali. Dan
apabila diperlukan dapat dilakukan sewaktu-waktu. Pertemuan tersebut bertujuan sebagai
wadah mengevaluasi kinerja yang telah dilakukan baik dalam pelayanan maupun dalam
peningkatan indikator mutu.

Indikator dalam pertemuan/rapat Unit Radiologi adalah :


1. Waktu pelaksanaan
2. Undangan rapat
3. Daftar hadir rapat
4. Hasil rapat
5. Dokumentasi

A. TUJUAN

1. Sebagai wadah untuk melakukan koordinasi dan evaluasi kinerja yang telah dilakukan.
2. Menyampaikan informasi yang terkait dengan pelayanan radiologi.
3. Menciptakan komunikasi yang baik antar staf dan radiolog, serta komunikasi dengan
unit lain.
4. Meningkatkan mutu pelayanan radiologi.

B. WAKTU

1. Rapat terjadwal

NO RAPAT WAKTU PESERTA

1 Rapat bulanan 1 bulan 1 kali Seluruh staf radiologi

Kabid Jangmed dan seluruh Kepala Unit


2 Rapat Bidang 1 bulan 1 kali
Jangmed

3 Rapat manajemen 1 minggu 1 kali Seluruh pejabat struktural

4 Rapat Pleno 3 bulan 1 kali Seluruh pejabat struktural dan ketua tim
PEDOMAN PENGORGANISASIAN RADIOLOGI
30
RS ISLAM HASANAH MUHAMMADIYAH MOJOKERTO

2. Rapat tidak terjadwal

Rapat yang diadakan sewaktu - waktu di luar jadwal rapat rutin. Rapat diadakan untuk
membahas permasalahan yang bersifat mendesak, aktual yang memerlukan
penyelesaian dan keputusan yang cepat dan tepat yang menyangkut pelayanan di Unit
Radiologi.
PEDOMAN PENGORGANISASIAN RADIOLOGI
31
RS ISLAM HASANAH MUHAMMADIYAH MOJOKERTO

BAB XI
PENCATATAN DAN PELAPORAN

Pelayanan Radiologi Klinik RSI Hasanah Muhammadiyah Mojokerto melakukan pencatatan


kegiatan pelayanan untuk dibuat laporan kepada pimpnan rumah sakit. Pencatatan dan
pelaporan dilakukan dalam rangka evaluasi dan perencanaan kegiatan Pelayanan Radiologi
Klinik. Pelaporan dilakukan secara berkala sesuai dengan kebijakan Rumah Sakit Islam
Hasanah Muhammadiyah Mojokerto. Selain pencatatan dan pelaporan juga dilakukan
pendokumentasian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

A. PENCATATAN DAN PELAPORAN


1. Pencatatan dan pelaporan jumlah kunjungan pasien pasien rawat jalan, rawat inap dan
pasien gawat darurat
2. Pencatatan dan pelaporan jumlah dan jenis tindakan
3. Pencatatan dosis radisi pekerja radiasi
4. Pencatatan dan pelaporan kejadian akibat kecelakaan radiasi
5. Pencatatan keadaaan/kondisi peralatan, termasuk jadwal uji kesesuaian
6. Pencatatan pemakaian bahan dan alat yang meliputi film, kontras, obat-obatan, ATK
dan lain-lain.

B. PENDOKUMENTASIAN
1. Penyimpanan dokumen
a. Surat permintaan pelayanan radiologi/surat rujukan dokter
b. Hasil pembacaan
c. Catatan dosis
d. Hasil pemantauan lingkungan dan daerah kerja
e. Dokumen kepegawaian yang meliputi data diri tiap tenaga yang ada, sertifikat
bukti upaya peningkatan SDM
f. Catatan kondisi peralatan
g. Kartu kesehatan pekerja

Prinsip penyimpangan dokumen :

a. Semua dokumen yang disimpan dalam bentuk hardcopy dan softcopy.


PEDOMAN PENGORGANISASIAN RADIOLOGI
32
RS ISLAM HASANAH MUHAMMADIYAH MOJOKERTO

b. Berkas rekam medis disimpan dalam jangka waktu teretentu sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
2. Pemusnahan dokumen
Pelaksanaan pemusnahan dokumen harus ada berita acara yang berisi :
a. Tanggal, bulan dan tahun pemusnahan
b. Penanggungjawab/otorisasi pemusnahan dokumen
PEDOMAN PENGORGANISASIAN RADIOLOGI
33
RS ISLAM HASANAH MUHAMMADIYAH MOJOKERTO

Anda mungkin juga menyukai