Anda di halaman 1dari 50

PROFIL PUSKESMAS KENDALSARI

TAHUN 2018

PEMERINTAH KOTA MALANG

DINAS KESEHATAN

PUSKESMAS KENDALSARI

Jl. Cengger Ayam I No. 8 Telp. 0341.478215 Malang


e-mail : puskesmaskendalsari@gmail.com
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt,


karena atas segala rahmat dan hidayah –Nya maka kami dapat
menyelesaikan penyusunan Profil Puskesmas Kendalsari Tahun
2018.
Adapun tujuan penyusunan profil ini adalah untuk
memberikan gambaran secara jelas dan terperinci mengenai
Puskesmas Kendalsari baik meliputi sejarah awal berdirinya
puskesmas hingga menjadi puskesmas rawat inap seperti
sekarang ini. Juga menggambarkan program-program baik
program pokok maupun pengembangan yang sudah dilakukan
oleh puskesmas, yang meliputi 3 kelurahan yaitu kelurahan
Lowokwaru, Tulusrejo dan Jatimulyo, yang menjadi wilayah kerja
puskesmas.
Data geografi dan demografi juga kami sertakan agar dapat
mendukung sejauh mana pengaruhnya terhadap status kesehatan
masyarakat puskesmas Kendalsari.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa profil ini masih belum
sempurna dan masih terdapat kekurangan. Untuk itu kami siap
menerima kritik dan saran yang membangun guna
penyempurnaan profil ini
Terima kasih kami sampaikan kepada Kepala Dinas
Kesehatan Kota Malang beserta seluruh jajarannya, seluruh staf
Puskesmas Kendalsari dan semua pihak yang membantu
penyusunan profil ini.

Malang, Januari 2018

Drg. Satindri Setyo Palupi


Pembina
NIP. 19680919 199312 2 002
DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Daftar Isi
BAB I : PENDAHULUAN
1. Sejarah Berdirinya Puskesmas Kendalsari
2. Visi Misi Puskesmas
3. Motto Puskesmas
4. Janji Layanan
5. Tata Nilai dan Budaya Kerja
6. Tugas Pokok dan Fungsi puskesmas

BAB II : DATA GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI


A. Data Umum
B. Data Khusus

BAB III : SITUASI DERAJAD KESEHATAN


1. Angka Kematian ( Mortalitas )
2. Angka Kesakitan ( Morbiditas )
3. Status Gizi Masyarakat

BAB IV : SITUASI UPAYA KESEHATAN


A. Upaya Kesehatan Wajib
B. Upaya Kesehatan Pengembangan
C. Upaya Kesehatan Perorangan
D. Pelayanan Kesehatan bagi Masyarakat Miskin
E. Keadaan Perilaku Masyarakat
F. Keadaan Lingkungan

BAB V : HASIL KEGIATAN UKM ESSENSIAL DAN


PENGEMBANGAN
A. UKM ESSENSIAL
B. UKM PENGEMBANGAN
BAB VI : SARANA, SUMBER DAYA MANUSIA DAN
PEMBIAYAAN KESEHATAN
A. Sarana Kesehatan
B. Sumber Daya Manusia
C. Pembiayaan Kesehatan

BAB VII : PENUTUP


BAB I

PENDAHULUAN

1. SEJARAH BERDIRINYA PUSKESMAS KENDALSARI


Puskesmas Kendalsari berdiri ditanah seluas 2050
m2, mulai beroperasi tanggal 9 Mei 1984 dipimpin dr. Doddy
Widjanarko dengan melaksanakan sebagian program
puskesmas , antara lain : Pengobatan umum dan KIA/KB ,
sedangkan apoteknya jadi satu ruangan dengan BP (karena
personel yg terbatas yang waktu itu tidak sampai 10 orang),
untuk Imunisasi Vaksin disimpan di lemari Es yang memakai
tenaga minyak tanah, dan sarana jalan menuju Puskesmas
masih becek.
Tahun 1991 dr. Doddy Widjanarko melanjutkan
pendidikan ke spesialis dengan mengukir prestasi di
puskesmas Kendalsari sebagai Puskesmas Berprestasi Kodya
Malang tahun 1991.
Jabatan Kepala Puskesmas digantikan oleh dr. Retno
Setyowati sampai tahun 1999 dengan peningkatan
pelaksanaan berbagai program dan bertambahnya pegawai.
Dr. Retno Setyowati kemudian diganti oleh dr. Hersusilowati
sampai tahun 2003 dengan bangunan yang juga bertambah
lengkap. Ditahun yang sama Puskesmas Kendalsari berganti
pimpinan dengan drg. Erlina Irmawati sebagai Plt sampai
akhir 2004 dan awal 2005 drg. Erlina Irmawati jadi Kepala
Puskesmas Kendalsari yang difinitif sampai juni 2012 dengan
meninggalkan gedung Puskesmas yang megah ada rawat inap
dan UGD 24 jam yang mulai buka akhir 2007.
Juli 2012 Kepala UPT Puskesmas Kendalsari dijabat
oleh drg. Satindri Setyo Palupi, meskipun beliau menjabat
hanya sebentar akan tetapi banyak perubahan pada rasa
kekeluargaan antar sesama pegawai bertambah akrab sampai
17 Oktober 2013 dan diganti oleh dr. Husnul Muarif yang
menjabat hanya sekitar 4 bulan kemudian diganti oleh dr.
Ida Megawati yang juga hanya 4 Bulan. Per Januari 2014
Kepala Puskesmas Kendalsari dijabat oleh dr. Lisna sampai
awal tahun 2017. Pada tanggal 17 Januari 2017 tampuk
pimpinan Puskesmas Kendalsari dipegang kembali oleh drg.
Satindri Setyo Palupi sampai sekarang.

2. VISI MISI PUSKESMAS


Tujuan utama pembangunan kesehatan adalah
peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang optimal,
sehat secara fisik, mental dan sosial. Gambaran masyarakat
wilayah kerja Puskesmas Kendalsari di masa depan adalah “
Kesehatan Masyarakat yang Bermartabat “
Untuk mewujudkan cita cita masa depan itu
Puskesmas Kendalsari mempunya Visi “ Menjadi Puskesmas
yang mampu Mewujudkan Kesehatan Masyarakat yang
Bermartabat “
Untuk mewujudkan visi tersebut ada tiga misi yang
harus dilaksanakan oleh seluruh jajaran petugas kesehatan
Puskesmas Kendalsari yaitu :
1. Meningkatkan Pelayanan Kesehatan yang Bermutu dan
Merata;
2. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat
melalui upaya promosi kesehatan dan prilaku hiduo
bersih dan sehat

3. MOTTO PUSKESMAS DAN JANJI LAYANAN


Motto Puskesmas : Kepuasan Masyarakat harapan kami

4. JANJI LAYANAN
Kami siap memberikan pelayanan bermutu merata menuju
masyarakat sehat dan mandiri.
5. TATA NILAI / BUDAYA KERJA
Tata nilai Puskesmas Kendalsari adalah “ S E H A T I “
Senyum, sapa, salam
Efektif dan Efisien
Hormati dan Hargai
Adil
Team Work
Integritas

6. TUGAS POKOK DAN FUNGSI PUSKESMAS


Sebagai unit pelaksana teknis dinas kesehatan Kota Malang,
Puskesmas Kendalsari bertanggung jawab menyelenggarakan
pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya .
Adapun tugas pokok puskesmas yaitu melaksanakan
kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan
kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung
terwujudnya Kecamatan Sehat.
Sedangkan fungsi Puskesmas yaitu :
a. Penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah
kerjanya
b. Penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah
kerjanya
Pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menjadi
tanggung jawab puskesmas meliputi pelayanan kesehatan
masyarakat dan pelayanan kesehatan perorangan dengan
lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif .
Upaya Kesehatan Perorangan adalah suatu kegiatan
dan / serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang
ditujukan untuk peningkatan, pencegahan, penyembuhan
penyakit, pengurangan penderitaan akibat penyakit dan
memulihkan kesehatan perseorangan.
Upaya Kesehatan Masyarakat ( UKM ) adalah setiap
kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan
serta mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah
kesehatan dengan sasaran keluarga, kelompok, dan
masyarakat.
Upaya kesehatan masyarakat tingkat pertama meliputi upaya
kesehatan masyarakat essensial dan upaya kesehatan
masyarakat pengembangan .
Upaya Kesehatan Masyarakat Essensial meliputi :
1. Upaya Promosi Kesehatan
2. Upaya Kesehatan Lingkungan
3. Upaya Kesehatan Keluarga, Ibu, dan Anak
4. Upaya Gizi
5. Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
6. Upaya Pelayanan keperawatan Kesehatan Masyarakat
Upaya Kesehatan Masyarakat pengembangan adalah :
1. Upaya Pelayanan Kesehatan Jiwa
2. Upaya Pelayanan Kesehatan Gigi Masyarakat
3. Upaya Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer
4. Upaya Pelayanan Kesehatan Olahraga
5. Upaya Pelayanan Kesehatan Indera
6. Upaya Pelayanan Kesehatan Lansia
7. Upaya Pelayanan Kesehatan Kerja

Upaya Kesehatan Perseorangan tingkat pertama dilaksanakan


dalam bentuk :
1. Rawat Jalan
2. Pelayanan Gawat Darurat
3. Pelayanan satu hari ( One Day Care )
4. Rawat Inap

Untuk melaksanakan Upaya Kesehatan sebagaimana


dimaksud , Puskesmas harus menyelenggarakan :
1. Manajemen Puskesmas
2. Pelayanan Kefarmasian
3. Pelayanan laboratorium
BAB II

DATA GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI

A. DATA UMUM
1. Kondisi geografis :
Wilayah kerja Puskesmas Kendalsari termasuk dalam
wilayah Kelurahan Tulusrejo Kecamatan Lowokwaru
Kota Malang dengan luas wilayah kerja 502.073 Km²
yang meliputi 3 kelurahan yaitu :
- Kelurahan Lowokwaru;
- Kelurahan Tulusrejo;
- Kelurahan Jatimulyo.
Yang terdiri dari dataran rendah 10 %, dan dataran
tinggi 90 %. Adapun batas – batas wilayah kerja
Puskesmas Kendalsari adalah :
Utara : Kelurahan Mojolangu;
Selatan : Kelurahan Samaan;
Timur : Kelurahan Purwantoro;
Barat : Kelurahan Dinoyo dan Tunggulwulung.

2. Kondisi Demografi
Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Kendalsari
pada tahun 2017 ( berdasarkan Data Monografi Kecamatan
Lowokwaru Tahun 2017 ) adalah 57.880 jiwa terdiri dari
penduduk laki – laki 28.924 jiwa dan perempuan 28.956
jiwa. Tingkat kepadatan penduduk mencapai 8.674 jiwa /
Km².
a. Jumlah Penduduk
No Jumlah Penduduk
Kelurahan Total Pria Wanita KK
.
1. Jatimulyo 21.171 10.835 10.336 4.246
2. Tulusrejo 17.595 8.783 8.812 3.873
3. Lowokwaru 19.114 9.306 9.808 6.313
TOTAL 57.880 28.924 28.956 14.432

b. Jumlah RT dan RW
No KELURAHAN RT RW
.
1. Lowokwaru 104 15
2. Tulusrejo 75 16
3. Jatimulyo 75 10
Jumlah 254 41

c. Proporsi menurut agama :


- Islam : 82,82%
- Kristen/Katolik : 15,84%
- Hindu : 0,75%
- Budha : 0,55%
- Lain – lain : 0,03%

d. Proporsi menurut pendidikan :


- Tamat SD/sederajad : 22,56%
- Tamat SMP/sederajad : 26,25%
- Tamat SMTA/sederajad : 23,20%
- Tamat PT : 10,26%
- Lain – lain : 17,73%
-
e. Proporsi menurut mata pencaharian :
- PNS / Swasta : 16,45%
- Pedagang : 45,69%
- Buruh tani : 5,92%
- TNI : 1,45%
- Petani : 1,26%
- Pengrajin : 0,05%
- Lain – lain : 28,9%

f. Jumlah Posyandu :
No POSYANDU BALITA POSYANDU LANSIA
.
1. Lowokwaru 18 Lowokwaru 10
2. Tulusrejo 13 Tulusrejo 10
3. Jatimulyo 8 Jatimulyo 10
Jumlah 39 Jumlah 30
4. Kader 402 Kader 187
g. Kelurahan Siaga
Terdapat 3 Kelurahan siaga pada wilayah kerja
Puskesmas Kendalsari.

h. Pos Kesehatan Keluarga :


- Kelurahan Lowokwaru :1
- Kelurahan Tulusrejo :1
- Kelurahan Jatimulyo :2

i. Jumlah Panti :
No KELURAHAN PANTI ASUHAN PANTI WREDA
.
1. Lowokwaru 1 1
2. Tulusrejo - -
3. Jatimulyo - 1
Jumlah 1 2

3. S a r a n a
a. Peribadatan :

No. KELURAHAN MASJID GEREJA WIHARA


1. Lowokwaru 12 1 -
2. Tulusrejo 11 - -
3. Jatimulyo 9 2 1
Jumlah 32 3 1

b. Pendidikan :
No. KELURAHA TK SD SMP SMA/ PT
N K
1. Lowokwaru 18 6 - - 1
2. Tulusrejo 12 4 2 4 2
3. Jatimulyo 20 7 1 2 -
Jumlah 50 17 3 6 3

c. Sarana Pelayanan Kesehatan Puskesmas :


- Mempunyai pelayanan Rawat Inap yang terdiri dari 9
bed,dimana sejak diberlakukan kerjasama dengan
BPJS maka diPuskesmas tidak ada kelas
- 1 Puskesmas Pembantu yang terletak di Jalan Simbar
Menjangan No. 36 Kelurahan Jatimulyo Kecamatan
Lowokwaru.

B. DATA KHUSUS
1. Macam – macam pelayanan :
a. UGD dan Persalinan 24 jam;
b. Rawat Inap
c. PTRM senin s/d Sabtu;
d. Pengobatan Umum dan Poli Lansia sesuai dengan hari
kerja;
e. Kesehatan Ibu dan Anak sesuai dengan hari kerja terdiri
dari :
- Pemeriksaan Ibu hamil dengan PMTCT (preventive
mother to child transmision);
- Pemeriksaan KB;
- Pemeriksaan IVA (inspeksi visual asamasetat);
- Pemeriksaan tumbuh kembang bayi/balita;
- Pelayanan Imunisasi.
- Pelayanan Catin
f. IMS ( Infeksi Menular Seksual )
g. Klinik PTRM
h. Pemeriksaan kesehatan Gigi dan mulut sesuai dengan hari
kerja;
i. Laboratorium;
j. Konsultasi kesehatan yang berkaitan dengan Gizi;
k. Konsultasi kesehatan yang berkaitan dengan Lingkungan;
l. Klinik VCT (Voluntary Conseling and Testing)

2. S a r a n a

SARANA PUSKESMAS PUSTU KET


Meubel 2 set - Baik
Alat Medis Baik Baik
Roda 2 6 - Baik
Roda 4 2 - Baik
Genset 3 - 1 baik
2 Rusak
Komputer 12 1 12 Baik
1 rusak
Lap Top 7 - Baik
Printer 13 1 Baik
Telepon 1 - Baik
PDAM ada ada
Internet 50 Mbps 10 Mbps

BAB III

SITUASI DERAJAT KESEHATAN

1. ANGKA KEMATIAN ( MORTALITAS )


Angka kematian atau mortalitas adalah ukuran
jumlah kematian ( umumnya, atau karena akibat yang
spesifik ) pada suatu populasi, skala besar populasi, dalam
setahun. Mortalitas mengekspresikan jumlah satuan
kematian per 1000 individu per tahun. Data angka kematian
di wilayah kerja Puskesmas Kendalsari dengan rincian
sebagai berikut :

a. Angka Kematian Bayi


Angka kematian bayi adalah jumlah penduduk
yang meninggal sebelum mencapai usia 1 tahun yang
dinyatakan dalam 1000 kelahiran hidup ( KH ) pada tahun
yang sama . AKB dapat menggambarkan kondisi sosial
ekonomi masyarakat setempat, karena bayi adalah
kelompok usia yang paling rentan terkena dampak dari
perubahan lingkungan maupun sosial ekonomi .
Dalam tahun 2017 terdapat 6 bayi meninggal di
wilayah kerja Puskesmas Kendalsari.

b. Angka Kematian Balita


Angka kematian balita adalah jumlah anak yang
meninggal sebelum mencapai 5 tahun per 1000 kelahiran
hidup. AKBAL mempresentasikan resiko terjadinya
kematian pada fase antara kelahiran dan sebelum umur 5
tahun.
Angka kematian balita di Puskesmas Kendalsari
tahun 2017 nihil atau 0 %.

c. Angka Kematian Ibu Maternal


Angka kematian Ibu ( AKI ) menggambarkan
jumlah wanita yang meninggal dari suatu penyebab
kematian terkait dengan gangguan kehamilan, persalinan
dan nifas, serta penanganannya, dalam hal ini tidak
termasuk kecelakaan atau kasus insidentil selama
kehamilan, melahirkan, dalam masa nifas, dimulai sejak 6
jam pasca bersalin sampai dengan 42 hari setelah
melahirkan tanpa memperhitungkan lama kehamilan, per
100.000 kelahiran hidup.
Target MDGs untuk penurunan AKI adalah sebesar
102 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2018. Di
Puskesmas Kendalsari pada tahun 2018 tidak terdapat
kematian Ibu melahirkan.
Informasi tentang AKI akan bermanfaat untuk
pengembangan peningkatan kesehatan reproduksi,
terutama pelayanan kehamilan dan membuat kehamilan
yang aman bebas resiko tinggi, program peningkatan
jumlah kelahiran yang dibantu oleh tenaga kesehatan di
fasilitas kesehatan, penyiapan sistem rujukan dalam
penanganan komplikasi kehamilan, penyiapan keluarga
dan suami siaga dalam menyongsong kelahira, yang
semuanya bertujuan untuk mengurangi angka kematian
ibu dan meningkatkan derajat kesehatan reproduksi.
Sensitivitas AKI terhadap perbaikan mutu
pelayanan kesehatan menjadikannya indikator
keberhasilan pembangunan sektor kesehatan.

d. Angka Harapan Hidup


Angka harapan hidup merupakan alat untuk
mengukur kinerja pemerintah dalam meningkatkan
kesejahteraan penduduk pada umumnya dan
meningkatkan kesehatan pada khususnya. Selain itu
angka harapan hidup juga dapat digunakan untuk
mengukur indeks pembangunan manusia ( IPM ). AHH
yaitu rata – rata jumlah tahun yang akan dijalani
seseorang sejak orang tersebut lahir.

2. Angka Kesakitan ( Morbiditas )


Angka Kesakitan ( Morbiditas ) dapat berupa angka
insiden atau prevalensi suatu penyakit. Angka kesakitan
menggambarkan kejadian penyakit dalam suatu populasi
pada kurun waktu tertentu berdasarkan laporan diketahui
bahwa penyakit yang paling banyak di derita masyarakat
wilayah kerja Puskesmas Kendalsari pada tahun 2017
meliputi penyakit sebagai berikut :
Data 15 Penyakit Terbanyak di Puskesmas
Kendalsari Tahun 2017

No. Jenis Penyakit Jumlah Kasus


1 J00 ISPA 4673 kasus
2 I.10 Hipertensi 2103 kasus
3 R.50 Panas 1412 kasus
4 K.29 Gastritis 1214 kasus
5 E.11 Diabetes Melitus 943 kasus
6 M.06 Artritis 915 kasus
7 A.09 Diare 818 kasus
8 L.23 Alergi 798 kasus
9 R.51 Pusing 762 kasus
10 E.78 Hypercholesterolaemi 421 kasus
a
11 J.11 Influenza 416 kasus
12 R.05 Batuk 409 kasus
13 A.010 Typoid Fever 407 kasus
14 J.02 Pharingitis 308 kasus
15 J.45 Asma 183 kasus

Pada tahun 2017 penyakit ISPA ( Infeksi Saluran Pernapasan


Atas ) masih menduduki rangking teratas dari 15 penyakit
terbanyak di wilayah kerja Puskesmas Kendalsari.

a. Penyakit Menular Langsung


 Tubercolusis
Penyakit TB menurpakan penyakit menular yang
disebabkan oleh microbacterium dengan penularan
melalui droplett infeksion. Puskesmas kendalsari
telah menjalankan Direcctly Observed Treatment
Short Couse ( DOTS ) sejak tahun 1995 sebagai
upaya pemberantasan TB paru.
Insiden TB adalah jumlah kasus baru dan kasus
kambuh TB yang muncul pada periode tertentu. Di
Puskesmas Kendalsari insiden TB pada tahun 2018
nihil. Sedangkan jumlah penderita TB BTA positif +
baru tahun 2018 sebanyak 14 kasus dengan angka
keberhasilan pengobatan 90, 83 %

 Kusta
Kusta adalah penyakit menular yang disebabkan
oleh infeksi bakteri Mycrobacterium Leprae yang
menyerang saraf tepi dan jaringan tubuh lainnya
kecuali susunan saraf pusat.
Pada tahun 2018 tidak ditemukan penderita kusta.
 HIV
Penyakit HIV merupakan penyakit menular yang
disebabkan oleh infeksi Human Immuno Deficienci
virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh.
Infeksi tersebut menyebabkan penderita mengalami
penurunan ketahanan tubuh sehingga sangat
mudah terinfeksi penyakit lain . Sebelum memasuki
AIDS penderita terlebih dahulu dinyatakan HIV
positif. Puskesmas Kendalsari sudah mempunyai
laboratorium VCT untuk melakukan tes pada
penderita HIV.
Pada tahun 2018 terdapat 1 orang pasien yang
dinyatakan HIV positif dan melakukan pengobatan
secara intensif .
Upaya yang dilakukan oleh Puskesmas Kendalsari
dalam pencegahan dan penangan terhadap penyakit
HIV AIDS yaitu dengan menambah fasilitas
laboratorium untuk VCT , pemeriksaan VC pada ibu
hamil, penderita TB, Hepatitis, serta penyuluhan
HIV / AIDS di sekolah sekolah wilayah kerja
Puskesmas kendalsari.

b. Kejadian Luar Biasa ( KLB )


Di penghujung tahun 2017 tepatnya bulan
November 2017 propinsi Jawa Timur dinyatakan KLB
terhadap penyakit difteri. Di wilayah kerja Puskesmas
Kendalsari terdapat 23 kasus difteri , sehingga perlu
dilaksanakan ORI dan Sweb dengan sasaran sekolah SD,
SMP, SMA dan wali murid yang terpapar bakteri difteri
tersebut. Rencana ORI dan Sweb Difteri dilaksanakan 3
tahap di Tahun 2018.
3. STATUS GIZI MASYARAKAT
Status gizi masyarakat dapat diukur melalui beberapa
indikator antara lain : Bayi dengan BBLR, Status gizi balita
dan anak sekolah, anemia gizi besi pada ibuhamil, dan
remaja putri, ibu hamil KEK dan gangguan akibat
kekurangan yodium.
a. Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah
Berdasarkan laporan kohort bayi, jumlah BBLR di
Puskesmas Kendalsari pada tahun 2017 nihil, sedangkan
bayi lahir yang ditimbang sebanyak 366 bayi.

b. Status Gizi Balita


Status gizi balita merupakan salah satu indikator yang
menggambarkan tingkat status gizi masyarakat . Salah
satu cara penilaian status gizi adalah dengan pengukuran
antopometri yang menggunakan Indeks Masa Tubuh
( IMT ) yaitu pengukuran tubuh dibandingkan umur, berat
badan/umur ( BB/U ), berat badan per tinggi badan
( BB/TB ), atau tinggi badan per Umur ( TB/U ). Jumlah
balita di Kecamatan Lowokwaru tahun 2017 adalah 3901
bvalita, yang ditimbang 2.733 balita ( 70,05 % ),
sedangkan balita yang naik berat badannya sebanyak
1.673 ( 42,89 % ) sedangkan untuk balita BGM sebanyak
706 ( 18,10 % ) adapun pelayanan gizi buruk yang
mendapatkan perawatan 100 %

c. Status Gizi Ibu Hamil


Pada tahun 2018 capaian target pemberian tablet Fe pada
ibu hamil mencapai 100 % hal ini menunjukkan bahwa
status gizi ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas
kendalsari tertangani dengan baik.
BAB IV

SITUASI UPAYA KESEHATAN

Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang


menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan masyarakat dan
upaya pelayanan kesehatan perorangan tingkat pertama. Dimana
pelayanan puskesmas lebih mengutamakan upaya promotif dan
preventitif untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi tingginya.

Upaya Kesehatan Masyarakat ( UKM ) setiap kegiatan untuk


memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan
menanggulangi timbulnya masalah kesehatan dengan sasaran
keluarga , kelompok dan masyarakat.

Upaya Kesehatan perorangan ( UKP ) adalah suatu kegiatan


dan atau serangkaian pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk
peningkatan, pencegahan, penyembuhan penyakit, pengurangan
penderitaan akibat penyakit dan memulihkan kesehatan
perseorangan.

Situasi pelayanan kesehatan di Puskesmas Kendalsari yang


telah dilakukan pada tahun 2018 akan diuraikan sebagai berikut :

A. UPAYA KESEHATAN WAJIB


1. Promosi Kesehatan
2. Kesehatan Lingkungan
3. Upaya Perbaikan Gizi
4. Kesehatan Ibu dan Anak, termasuk Keluarga Berencana
5. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
6. Upaya Pengobatan

B. UPAYA KESEHATAN PENGEMBANGAN


1. Upaya Kesehatan Usia Lanjut
2. Upaya Kesehatan Mata / Pencegahan Kebutaan
3. Upaya Kesehatan Telinga / Pencegahan Gangguan
Pendengaran
4. Kesehatan Jiwa
5. Kesehatan Olah Raga
6. Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Gigi
7. Perawatan Kesehatan Masyarakat
8. Bina Kesehatan Tradisional
9. Bina Kesehatan Kerja
10. Pemberdayaan Masyarakat dalam PHBS
11. Pengembangan UKBM

C. UPAYA KESEHATAN PERORANGAN


1. Puskesmas dengan Rawat Inap
2. Sistem rujukan untuk pasien perseorangan
3. Pelayanan Rawat Jalan Umum, Gigi dan Mulut, KIA dan
KB
4. Pelayanan Kefarmasian
5. Pelayanan Program Terapi Rumatan Metadon
6. Pelayanan Gawat Darurat
7. Pelayanan HIV / AIDS

D. PELAYANAN KESEHATAN BAGI MASYARAKAT MISKIN


Dalam rangka pemerataan pelayanan kesehatan termasuk
pada masyarakat miskin, Pemerintah Kota Malang
mendukung pelaksanaan program Jaminan Kesehatan
Nasinal ( JKN ). Di lingkup Pemerintah Kota Malang
mempunyai kebijakan pelayanan gratis kepada masyarakat
miskin peserta Jamkesmas, KIS ( Kartu Indonesia Sehat ),
Jamkesda , Jampersal.
Jumlah masyarakat miskin peserta Jamkesmas di wilayah
kerja Puskesmas kendalsari tahun 2017 sebanyak 2.151
jiwa .

E. KEADAAN PERILAKU MASYARAKAT


Keadaan perilaku masyarakat berpengaruh terhadap
derajat kesehatan masyarakat. Untuk menggambarkan
keadaan perilaku masyarakat digunakan indikator perilaku
hidup bersih dan sehat ( PHBS ), terdiri dari 10 indikator
dimana sebuah rumah tangga dikatan rumah sehat atau ber
PHBS apabila sudah melaksanakan seluruh indikator
perilaku tersebut.
10 Indikator PHBS tatanan rumah tangga dimaksud
adalah :
1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
2. Memberi bayi ASI Eksklusif
3. Menimbang balita setiap bulan
4. Menggunakan air bersih
5. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
6. Menggunakan jamban sehat
7. Memberantas jentik di rumah seminggu sekali
8. Makan buah dan sayur setiap hari
9. Melakukan aktifitas fisik setiap hari
10. Tidak merokok di dalam rumah

Indikator yang sulit dilakukan oleh anggota rumah


tangga adalah memberi ASI eksklusif dan tidak merokok di
dalam rumah.
Di wilayah Puskesmas Kendalsari tahun 2018 jumlah
rumah tangga yang disurvey adalah 2.790 dan yang ber
PHBS sebesar 1.479 ( 53,01 % ). Upaya yang dilakukan
untuk mencapai keluarga yang ber PHBS antara lain
melakukan sosialisasi PHBS melalui sekolah, pertemuan
kader Posyandu, Poskeskel, Posbindu dan kunjungan rumah
.

F. KEADAAN LINGKUNGAN
Dalam sistem Kesehatan Nasional disebutkan bahwa
derajat kesehatan merupakan hasil interaksi dari empat
faktor yaitu lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan dan
keturunan. Lingkungan merupakan faktor yang paling
berpengaruh dibandingkan dengan ke tiga faktor yang lain.
Upaya meningkatkan kondisi kesehatan lingkungan dan
sanitasi dasar di Kota Malang umumnya dan di wilayah
Puskesmas Kendalsari khususnya telah berjalan dengan
berbagai kegiatan diantaranya dengan program STBM
( Sanitasi Total berbasis Masyarakat ) yang mencakup 5
pilar yaitu :
1. Peningkatan akses jamban / Stop BAB di sembarang
tempat
2. Cuci tangan pakai sabun
3. Pengelolaan air minum dan makanan skala rumah
tangga yang aman
4. Pengelolaan limbah cair skala rumah tangga yang sehat
5. Pengelolaan sampah skala rumah tangga
Untuk tataran rumah sehat mempunyai parameter
yaitu Komponen rumah dengan langit – langit, dinding,
lantai, jendela, ventilasi, pencahayaan dan lubang asap
dapur yang standar. Kemudian Sarana Sanitasi Dasar dan
perilaku penghuni rumah itu sendiri . Tahun 2018 jumlah
rumah yang ada di wilayah Puskesmas Kendalsari adalah
11.012 rumah, sedangkan rumah yang diperiksa dan dibina
sebanyak 8.147 rumah. Hasil pemeriksaan dan pembinaan
rumah sehat tersebut mencapai hasil 7.812 rumah atau 95
% rumah di wilayah Puskesmas Kendalsari adalah rumah
sehat.
Kepemilikan sarana sanitasi dasar salah satunya
adalah memiliki jamban sehat. Upaya kegiatan pemicuan
pada daerah atau kawasan rumah adalah untuk memotivasi
masyarakat agar tidak BAB di sembarang tempat dan
menggunakan jamban sehat milik keluarga. Upaya untuk
membuat jamban sehat keluarga ini terus dilakukan dengan
berbagai upaya antara lain bekerjasama dengan jajaran
samping misalnya Koramil atau Polsek setempat untuk
bergotong royong membuat jamban sehat bagi keluarga yang
tidak mampu membuat jamban. Tahun 2018 keluarga yang
menggunakan jamban sehat di wilayah Puskesmas
kendalsari sebanyak 6.826 KK dari 14.432 KK yang ada
sehingga capaian penggunaan jamban keluarga adalah
sebesar 47,30 % . Angka ini masih cukup jauh dari target
yang diharapkan. Untuk itu petugas Kesehatan Lingkungan
Puskesmas kendalsari terus berupaya untuk memicu dan
memotivasi masyarakat melalui sosialisasi dan penyuluhan
di Posyandu dan pertemuan kader .
Sesuai PP Nomor 16 tahun 2005 tentang
pengembangan Sistem penyediaan Air Minum, istilah air
bersih atau sarana air bersih dikonotasikan sebagai Air
Minum. Berbagai upaya dilakukan agar cakupan akses
masyarakat terhadap air bersih meningkat, yang salah
satunya melalui pendekatan partisipatori yang mendorong
masyarakat berperan aktif dalam pembangunan perpipaan
air bersih. Akses air bersih yang digunakan masyarakat di
wilayah puskesmas Kendalsari berasal dari PDAM .
Disamping kondisi rumah, lingkungan dan sarana air
bersih, tidak ketinggalan tempat-tempat umum, Institusi
dan tempat pengelolaan makanan juga diperiksa dan dibina
oleh tenaga Kesehatan Lingkungan Puskesmas kendalsari.
Adapun Institusi dan tempat – tempat umum yang diperiksa
dan dibina meliputi tempat ibadah, institusi pendidikan,
kesehatan, perkantoran, perhotelan dan pondok pesantren.
Untuk tahun 2017 institusi yang diperiksa dan dibina
sebanyak 86 sasaran dan yang memenuhi syarat sebanyak
78 sasaran atau 90,70 %.
Tempat Pengelelolaan Makanan meliputi rumah
makan, jasa boga, warung, pujasera, industri rumah tangga.
Tahun 2017 TPM yang dibina dan diperiksa sebanyak 53
sasaran dan 37 TPM memenuhi syarat atau 69,81 %

BAB V

HASIL KEGIATAN UKM ESSENSIAL DAN UKM PENGEMBANGAN

A. UKM ESSENSIAL
1. Program Promosi Kesehatan
Pencapaian Program promosi Kesehatan yang sudah
dilakukan oleh Puskesmas Kendalsari selama tahun 2017
dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 1 . CAPAIAN PROGRAM PROMOSI KESEHATAN


2017
NO. JENIS KEGIATAN TARGET CAPAIAN KESENJANGAN
1. Pengkajian PHBS
- Rumah Tangga dikaji 20 % 20,5 % -
- Institusi Pendidikan 50 % 100 % -
yang dikaji
- Institusi Kesehatan 70 % 80 % -
yang dikaji
- TTU yang dikaji 40 % 40,54 % -
- Tempat-tempat kerja 50 % 50 % -
yang dikaji
- Ponpes yang dikaji 70 % 100 % -
2. Tatanan Sehat
- RT sehat sesuai 10 56 % 53,01 % 2,99 %
indikator PHBS
- Institusi Pendidikan 68 % 71,43 % -
Klasifikasi IV
- Institusi Kesehatan 100 % 75 % 25 %
klasifikasi IV
- TTU memenuhi 6 63 % 80 % -
indikator PHBS
( Klasifikasi IV )
- Tempat Kerja 48 % 0% 48 %
memenuhi 8-9
indikator PHBS
- Ponpes memenuhi 16- 28 % 50 % -
18 indikator PHBS
3. Intervensi / Penyuluhan
- Intervensi pada 6 kali 6 kali -
kelompok rumah
tangga
- Intervensi Institusi 2 kali 3 kali -
pendidikan
- Intervensi Institusi 2 kali 2 kali -
kesehatan
- Intervensi pada TTU 2 kali 2 kali -
- Intervensi pada 2 kali 2 kali -
tempat kerja
- Intervensi pada 2 kali 3 kali
Ponpes
-
4. Pengembangan UKBM
- Pembinaan Posyndu 100 % 100 % -
- Pengukuran tingkat 100 % 100 % -
perkembangan
Posyandu
- Posyandu PURI 70 % 76,92 -
- Pengukuran tingkat 100 % 100 % -
perkembangan
Poskesdes

5. Penyuluhan NAPZA 23 % 100 % -

6. Pengembangan Desa
Siaga Aktif
- Desa/Kelurahan Siaga 96 % 100 % -
Aktif
- Desa/kelurahan Aktif 12 % 0% 12 %
PURI
- Pembinaan Desa / 12 % 100 % -
Kelurahan Siaga Aktif
7. Promosi Kesehatan
- SD yng mendapat 100 % 100 % -
Promkes
- Promkes dalam 100 % 100 % -
gedung PKM
- Promkes untuk 100 % 100 % -
pemberdayaan
masyarakat
8. Program Pengembangan
- Poskesdes beroperasi 96 % 100 % -
dengan strata Madya,
Purnama, Mandiri
- Pembinaan tingkat 28 % 100 % -
perkembangan
Poskestren
- Pembinaan tingkat 28 % 100 % -
Perkembangan Pos
UKK
- Poskestren Purnama 90 % 100 % -
dan Mandiri

- Pembinaan tingkat 13 % 0 13 %
perkembangan
Posbindu PTM

Dari table di atas dapat dilihat bahwa kegiatan Promosi


Kesehatan yang sudah dilakukan oleh Puskesmas
Kendalsari sudah cukup memenuhi target yang
ditetapkan , walaupun masih ada beberapa program yang
belum memenuhi target.

2. Program Lingkungan
a. Sarana Kesehatan Lingkungan
Sarana dan Prasarana sangat diperlukan dalam
melaksanakan kegiatan penyehatan , Adapun data
sarana sebagai berikut :

NO. NAMA ALAT JUMLAH TAHUN KETERANGAN


1. pH meter 1 2010 baik
2. Hygrometer 1 2010 baik
3. Luxmeter 1 2010 baik
4. Counter 1 2010 baik
5. Fligrill 1 2010 baik

b. Sarana Air Bersih


Kebutuhan air bersih wilayah Puskesmas Kendalsari
berasal dari PDAM, sumur gali, sumur pompa, air bawah
tanah dan hamper semua rumah memiliki jamban
keluarga meskipun sebagian kecil saluran jambannya ke
sungai. Untuk pembuangan air limbah rumah tangga
semua dialirkan ke roil kota. Sistem pengelolaan sampah
rumah tangga sebelum dibuang ke tempat akhir
dikumpulkan di TPS yang dikelola oleh RT/RW setempat.
Sebagian masyarakat sudah mengolah sampahnya
menjadi pupuk/kompos atau sebagai produk daur ulang.
Data sarana sanitasi dasar wilayah Puskesmas
Kendalsari tahun 2017

NO. KELURAHAN PDAM SGL/ PERPIPAAN JK SPAL TPS


SPT /NON
PDAM
1. Lowokwaru 1124 228 1694 4496 4471 4468

2. Tulusrejo 556 216 2172 3268 2625 2615

3. Jatimulyo 894 234 2520 3827 2855 2845

JUMLAH 2574 678 6386 11591 9951 9928

c. Hasil Cakupan Program Kesehatan Lingkungan tahun


2017
Berdasarkan hasil Penilaian Kinerja Puskesmas ( PKP )
tahun 2017 berikut hasil capaian Program Kesehatan
Lingkungan tahun 2017

PENYEHATAN AIR

100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Pengawasan SAB SAB yang memenuhi syarat RT yang memiliki akses
terhadap SAB

Target Capaian
Untuk penyehatan Air capaian Puskesmas Kendalsari
sudah melebihi target yang ditentukan baik pengawasan
SAB, SAB yang memenuhi syarat maupun rumah yang
memiliki akses SAB

PENYEHATAN MAKANAN DAN MINUMAN

100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Pembinaan TPM TPM yang memenuhi syarat kesehatan

Target Capaian

PENYEHATAN PERUMAHAN DAN SANITASI DASAR

100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Pembinaan Sanitasi perumahan +sanitasi Jumlah rumah yang memenuhi syarat
dasar kesehatan

Target Capaian

Dalam hal Pembinaan TPM dan Penyehatan rumah


Capaian Program belum memenuhi target dengan
kesenjangan 4,53 % ( Pembinaan TTU ) dan 3,82 % untuk
Pembinaan sanitasi perumahan dan sanitasi dasar
PEMBINAAN TTU

100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Pembinaan sarana TTU TTU yang memenuhi syarat kesehatan

Target Capaian

YANKESLING ( KLINIK SANITASI )

25%

20%

15%

10%

5%

0%
Konseling sanitasi Inspeksi Sanitasi PBL Intervensi terhadap pasien PBL
yang di IS

Target Capaian

Untuk kegiatan Pembinaan tempat tempat umum


Puskesmas Kendalsari sudah mencapai target 100 %,
sedangkan pada kegiatan Klinik sanitasi masih harus
mengejar target pada konseling sanitasi sebesar 2,38 %
dan Intervensi terhadap pasien PBL yang di IS sebebesar
5,83 %
SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT

80%

70%

60%

50%

40%

30%

20%

10%

0%
Rumah tangga memiliki akses Desa/Kelurahan yang sudah Pelaksanaan kegiatan STBM di
jamban sehat ODF Puskesmas

Target Capaian

3. Program KIA dan KB

Grafik Pencapaian Program Kesehatan Ibu tahun 2017

100%

95%

90%

85%

80%

75%

70%
K4 Pelayanan Pelayanan KF PK
persalinan oleh Persalinan oleh
nakes nakes di Faskes

Target Capaian
Dari grafik di atas program kesehatan ibu yang paling besar
kesenjangannya adalah pelayanan nifas oleh tenaga
kesehatan dengan kesenjangan sebesar 8,38 %

Grafik Capaian Program Kesehatan Bayi Tahun 2017

100%

90%

80%

70%

60%

50%

40%

30%

20%

10%

0%
KNI KN Lengkap Komplikasi Neonatus Kesehatan bayi 29 hari -
11 bulan

Target Capaian

Capaian layanan kesehatan bayi tahun 2017 belum


memenuhi target yang ditentukan kecuali pelayanan pada
komplikasi Neonatus yang sudah melampaoi target yang
ditetapkan yaitu sebesar 93,16 % dari target 80 %

Grafik Kesehatan Balita dan AnakPra Sekolah Tahun 2017

95%

90%

85%

80%

75%

70%
Pelayanan Balita ( 12 - 59 bulan ) Pelayanan Anak Pra Sekolah ( 60 - 72 bulan )

Target Capaian
Grafil Capaian Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja
Tahun 2017

PEMERIKSAAN PENJARINGAN KESEHATAN

100%

98%

96%

94%

92%

90%

88%

86%

84%
SD/MI/SDLB SMP/MTs/SMPLB SMA/MA/SMALB

Target Capaian

PENJARINGAN KESEHATAN

100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Murid Kelas 1 Murid Kelas VII Murid kelas X Kesehatan Remaja
SD/MI/SDLB SMP/MTs/SMPLB SMA/MA/SMK/SMALB

Target Capaian

Capaian kesehatan Anak Usia Sekolah dan remaja sudah


memenuhi target yang ditentukan , bahkan ada yang
melebihi target kecuali pada pelayanan kesehatan remaja
masih ada kesenjangan sebesar 30.86 % hal ini disebabkan
kurangnya koordinasi antara kader UKS dan pihak sekolah .

4. Program Pelayanan Gizi


Data pencapaian program Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
di tahun 2017 dapat dilihat pada grafik berikut ini
Capaian Program Gizi Tahun 2017

100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%

Target Capaian

Untuk program Perbaikan gizi masyarakat di tahun 2017


ada beberapa program yang belum mencapai target yang
ditentukan diantaranya adalah Cakupan penimbangan
balita D/S, Bumil KEK yang mempunyai keenjangan 8,94 %
dan 14,7 % hal ini disebabkan oleh kurangnya motivasi dan
kemampuan kader yang beragam serta kurangnya
pembinaan dari petugas Puskesmas.

5. Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit


a. Diare

GRAFIK CAPAIAN PENDERITA DIARE 2017

100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Cakupan pelayanan diare balita Angka penggunaan oralit Pemberian Zinc pada penderita
diare balita

Target Capaian
b. Ispa
Target penderita Pneumonia tahun 2017

7 % X Jumlah Balita

Target : 5,6 % X 3.085 = 173

Cakupan Penemuan Pneumonia Balita :

Jumlah kasus Pneumonia balita dalam waktu 1 th


___________________________________________________ X 100 %
Target penderita pneumonia

Cakupan : 121
_____ X 100 % = 69,94 %

173

Cakupan penemuan Pneumonia balita

80%

78%

76%

74%

72%

70%

68%

66%

64%
target Capaian

c. Kusta dan TB Paru

Grafik capaian P2P Kusta 2017


100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%

Target Capaian

Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa program Kusta


masih belum maksimal dilaksanakan , ada beberapa
program yang masih 0 %

Grafik Capaian Program P2P TB Paru

100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Suspect TB Penderita BTA Positif Keberhasilan pengobatan BTA
Positif

Target Capaian

d. Demam Berdarah
Data grafik kasus demam berdarah di Puskesmas
kendalsari tahun 2017 sebagai berikut :
100%

90%

80%

70%

60%

50%

40%

30%

20%

10%

0%
Angka bebas jentik Penderita DBD yang sembuh Cakupan PE kasus DBD

Target Capaian

Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa upaya Program


P2P Demam Berdarah cukup berhasil terbukti dengan
tingkat kesembuhan penderita DBD yang diobati 100 % ,
walaupun untuk angka bebas jentik masih ada
kesenjangan 10,96 % dan cakupan PE kasus DBD 40 %

e. Pelayanan Imunisasi
Imunisasi di Puskesmas Kendalsari mempunyai beberapa
sasaran antara lain :
1. Bayi : 815 bayi
2. Balita : 652 balita
3. WUS ( tidak hamil ) : 11.005 Orang
4. WUS ( hamil ) : 860 Orang
5. BIAS 1 : 786 Anak
6. BIAS 2 : 786 Anak
7. BIAS 3 : 741 Anak

B. UKM PENGEMBANGAN
a. Program Perkesmas
Data pencapaian program Perkesmas tahun 2017 dapat
dilihat pada table dan grafik berikut ini :
NO. KEGIATAN TARGET SASARAN TARGET CAPAIAN PERSEN
SASARAN
1. Rasio kunjungan rumah 80 % 1169 935 1864 100 %
2. Individu dan keluarga 60 % 1291 343 229 66,76
rawan yang mendapat %
keperawatan keehatan
masyarakat ( Home
Care )
3. Kenaikan tingkat 30 % 1291 229 56 24,45
kemandirian keluarga %
setelah pembinaan

Grafik CAPAIAN PERKESMAS 2017

100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Rasio Kunjungan Rumah Keluarga rawan mendapat Tingkat kemandirian keluarga
keperawatan rawan

Target Capaian

b. Program Jiwa

Grafik Capaian Program Jiwa 2017


80%

70%

60%

50%

40%

30%

20%

10%

0%
Pemberdayaan kelompok Penanganan kasus jiwa Rujukan kasus jiwa Kunjungan rumah pasien
masyarakat jiwa

Target Capaian

c. Program Kesehatan Gigi dan Mulut


Sasaran pencegahan dan penanggulangan penyakit gigi :
1. Pembinaan kesehatan gigi di Posyandu : 80
2. Pembinaan kesehatan gigi di SD : 730
3. Murid SD/MI dengan UKGS tahap III :4
4. Posyandu yang melaksanakan UKGM :5

Capaian Hasil Kinerja Program Gilut 2017

100%

90%

80%

70%

60%

50%

40%

30%

20%

10%

0%
Penjaringan Murid kelas UKGS Tahap III SD/MI penjaringan Posyandu UKBM yang melakukan
1 SD UKGM

Target Capaian
d. Program Kesehatan Tradisional Komplementer
Program ini merupakan salah satu upaya
penyelenggaraan kesehatan komprehensif agar
masyarakat pengguna layanan kesehatan tradisional
mendapatkan jaminan bahwa layanan keehatan
tradisional tersebut aman, bermanfaat dan dapat
dipertanggungjawabkan.
Capaian hasil Pelayanan Kesehatan Tradisional
Komplementer tahun 2017 dapat dilihat pada table
berikut ini :

NO. KEGIATAN TARGET SASARAN TARGET CAPAIAN PERSEN


SASASARAN
1. Penyehat 10 % 0 0 0 0%
tradisional ramuan
yg memiliki STPT

2. Hatra dengan 10 % 3 0,3 1 100 %


ketrampilan yang
memiliki STPT
3. Fasilitas 5% 0 0 0 0%
Yankestrad yang
berijin
4. Pembinaan ke 30 % 5 2 2 100 %
Penyehat
Tradisional

e. Program Kesehatan Olahraga

Grafik Capaian Hasil program Kesorga Tahun 2017


60%

50%

40%

30%

20%

10%

0%
Penemuan kasus yang rujukan Penemuan kasus penyakit Penemuan Kasus Serumen Prop
ke spesialis telinga di Puskesmas

TARGET CAPAIAN

Capaian Program Kesorga mencapai 100 % ada


pembinaan Klub Olahraga dan Pengukuran Kebugaran
CJH sedangkan untuk pengukuran kebugaran anak
sekolah masih relative rendah yaitu 22,08 % dengan
kesenjangan sebesar 2,12 % hal ini disebabkan
kurangnya koordinasi petugas dengan guru olahraga
sekolah .

f. Program Indera

GRAFIK CAPAIAN PROGRAM KESEHATAN MATA


PUSKESMAS KENDALSARI 2017
100%
100% 90%
90%
80%
65% 68%
70%
60%
44%
50% 39%
35%
40% 30%
30%
20% 7% 7%
10%
0%
Penemuan dan Penemuan kasus Penemuan kasus Penyuluhan Pelayanan rujukan
penanganan kasus penyakit mata di buta katarak pada Kesehatan Mata mata
refraksi puskesmas usia 45 tahun

TARGET CAPAIAN
GRAFIK CAPAIAN PROGRAM KESEHATAN TELINGA
PUSKESMAS KENDALSARI 2017

55%
60%

50% 43%
40%
35%
40%

30% 21%

20% 12%

10%

0%
Penemuan kasus yang rujukan Penemuan kasus penyakit Penemuan Kasus Serumen Prop
ke spesialis telinga di Puskesmas

TARGET CAPAIAN

Untuk Program Indera masih belum mencapai target baik


kesehatan mata maupun kesehatan telinga, hal ini
disebabkan pasien yang datang berobat ke Puskesmas
tidak dengan keluhan telinga , masih kurangnya
pengetahuan masyarakat tentang penyakit katarak
sehingga tidak memeriksakan diri ke puskesmas.

BAB VI
SARANA ,SUMBER DAYA MANUSIA DAN
PEMBIAYAAN KESEHATAN

A. SARANA KESEHATAN
Puskesmas Kendalsari dalam menjalankan pelayanan
kesehatan didukung oleh adanya :
a. Puskesmas Induk yang terletak di Jl. Cengger Ayam I no.
8 Malang dengan pelayanan kesehatan yang diberikan
yaitu : UGD, Rawat Inap, Poli Umum, Poli Gigi, Poli KIA -
KB, Poli terpadu ( Gizi, kesling, promkes ), PTRM,
layanan VCT, IVA dan Laboratorium serta layanan obat.
b. Puskesmas Pembantu 1 buah terletak di Jl. Simbar
menjangan kelurahan Jatimulyo
c. Poskeskel terletak di 3 kelurahan
d. Posyandu Balita ada 39 posyandu tersebar di 3
kelurahan
e. Posyandu lansia sebanyak 30 posyandu tersebar di 3
kelurahan
f. Posbindu sebayak 39 posbindu
g. RSIA 1 (satu) buah
h. DPM (Dokter Praktek Mandiri) 1 (satu) orang
i. BPM (Bidan Praktek Mandiri) 4 (empat) orang

Sedangkan dalam rangka meningkatkan cakupan


pelayanan kesehatan kepada masyarakat , berbagai upaya
telah dilakukan dengan memanfaatkan potensi dan sumber
daya yang ada di masyarakat. Upaya kesehatan bersumber
daya masyarakat ( UKGM ) diantaranya adalah Posyandu
baik balita maupun Lansia, Poskeskel, Posbindu dan
Kelurahan Siaga sebagainya.

1. Posyandu
Posyandu merupakan salah satu bentuk upaya
kesehatan bersumber daya masyarakat ( UKBM ) yang
paling dikenal masyarakat. Untuk mendekatkan
pelayanan kesehatan pada masyarakat melalui wadah
keterpaduan lintas sektor dan masyarakat. Posyandu
menyelenggarakan minimal 5 program prioritas
kesehatan yaitu kesehatan ibu dan anak, KB, perbaikan
gizi, imunisasi, dan penanggulangan penyakit menular.
Di puskesmas Kendalsari jumlah posyandu sebanyak
39 pos.
Posyandu dikelompokkan menjadi 4 strata yaitu
pratama, madya, purnama, dan mandiri. Jumlah
posyandu yang dikategorikan aktif ( starta purnama
mandiri adalah 30 posyandu ( 76,92 % )
2. Poskeskel
Poskeskel merupakan upaya kesehatan
bersumberdaya masyarakat yang dibentuk di kelurahan
dalam rangka mendekatkan penyediaan pelayanan
kesehatan dasar bagi masyarakat kelurahan , dengan
kata lain sebagai salah satu wujudupaya untuk
mempermudah akses masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan. Kegiatan yang dilakukan di Poskeskel yaitu :
1. Pelayanan kesehatan untuk ibu hamil
2. Pelayanan kesehatan ibu menyusui
3. Pelayanan kesehatan bayi dan balita
4. Penemuan dan penanganan penderita penyakit
termasuk surveilans epidemiologi
5. Kesiap siagaan terhadap bencana

Adanya Poskeskel merupakan salah satu indicator atau


kriteria suatu kelurahan disebut sebagai kelurahan
siaga aktif. Jumlah poskeskel di wilayah kerja
Puskesmas kendalsari adalah 3 Poskeskel dibawah
binaan Bidan wilayah.

3. Kelurahan Siaga
Kelurahan siaga diartikan sebagai kelurahan yang
penduduknya memiliki kesiap siagaan sumberdaya dan
kemampuan untuk mencegah dan mengatasi masalah
masalah kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan
kesehatan secara mandiri.
Kelurahan siaga aktif merupakan kelurahan yang
penduduknya dapat mengakses pelayanan kesehatan
dasar dan mengembangkan UKBM yang dapat
melaksanakan surveilans berbasis masyarakat
( pemantauan penyakit, kesehatan ibu dan anak, gizi,
lingkungan dan perilaku ), kedaruratan kesehatan dan
penanggulangan bencana serta penyehatan lingkungan
sehingga masyarakatnya menerapkan perilaku hidup
bersih dan sehat ( PHBS ). Kelurahan siaga dikatakan
aktif jika memenuhi 8 kriteria yaitu :
1. Keberadaan dan keaktifan forum masyarakat
kelurahan
2. Adanya kader pemberdayaan masyarakat ( KPM )
atau kader kesehatan atau kader teknis
3. Kemudahan akses pelayanan kesehatan dasar
4. Adanya Posyandu dan UKBM lainnya aktif
5. Dukungan dana untuk kegiatan esehatan di
kelurahan
6. Peran serta masyarakat dan organisasi
kemasyarakatan
7. Adanya peraturan kepala kelurahan atau peraturan
walikota
8. Pembinaan PHBS
Pada tahun 2017 seluruh kelurahan di wilayah
kerja Puskesmas Kendalsari merupakan Kelurahan
Siaga Aktif semua yaitu Kelurahan Tulusrejo,
Jatimulyo dan Lowokwaru.

B. SUMBER DAYA MANUSIA


Sumber daya manusia ( SDM ) merupakan salah
satu factor penggerak utama dalam mencapai tujuan
program pembangunan dan keberhasilan proses
pembangunan kesehatan salah satunya ditentukan oleh
keberadaan SDM kesehatan yang berkualitas.
Di Puskesmas Kendalsari tahun 2018 data ketenagaan
adalah sebagai berikut

JENIS TENAGA PUSKESMAS PUSTU KET


Dokter Umum 2 -
Dokter gigi 3 - Termasuk
Kepala
Puskesmas
Bidan 6 1
Bidan 3 -
Kelurahan
Perawat 10 -
Perawat gigi 1 -
Apoteker 1 -
Asisten Apoteker 1 -
Nutrisionis 2 -
Sanitarian 1 -
Administrasi 5 -
Analis Medis 1 -
Analis 1 -
Kesehatan
Pengemudi 1 -
Penjaga Kantor 2
Promkes 1 Non ASN
Rekam Medis 1 Non ASN
Admin 1 Non ASN
Keuangan
Bidan magang 5
Penjaga 2 - Kontrak
Keamanan
Cleaning service 2 - Kontrak
Pengangkut 1 Kontrak
Sampah
53 1

a. Tenaga Medis
Di Puskesmas Kendalsari Akhir tahun 2017 jumlah
tenaga medis adalah 5 orang terdiri dari :
- 2 orang dokter umum
- 3 orang dokter gigi

b. Perawat
Tenaga perawat terdiri dari 10 orang lulusan D III
Keperawatan. Sedangkan perawat gigi adalah lulusan D
III Kesehatan gigi.

c. Bidan
Jumlah tenaga bidan di Puskesmas Kendalsari akhir
tahun 2018 sebanyak 15 orang terdiri dari 10 orang
Bidan dengan status Pegawai Negeri Sipil dan 5 orang
bidan magang. Dari jumlah 10 orang Bidan 1 orang
sebagai Kepala Pustu, dan 3 orang sebagai bidan
wilayah.

d. Tenaga Farmasi dan Laboratorium


- Tenaga farmasi yang dimiliki Puskesmas
Kendalsari ada 1 orang apoteker dan 1 orang
Asisten apoteker
- Tenaga Laboratorium terdiri dari 1 orang analis
medis dan 1 orang analis kesehatan.

e. Tenaga gizi dan Kesling


- Tenaga gizi di Puskesmas Kendalsari terdiri dari 2
orang sarjana gizi yang setiap hari melakukan
kegiatan baik di dalam Gedung maupun di luar
Gedung
- Tenaga Kesehatan Lingkungan di Puskesmas
Kendalsari ada 1 orang lulusan Sarjana Kesehatan
Lingkungan

C. PEMBIAYAAN KESEHATAN
Anggaran puskesmas Kendalsari tahun 2017 menurut jenis
dan sumber dana sebagai berikut :

No. Sumber Anggaran Penerimaan


1 BOP Rp. 299.664.750
2 BOK Rp. 326.723.000
3 JKN Rp. 820.536.000
BAB VII

PENUTUP

Demikian Profil Puskesmas Kendalsari tahun 2018 yang kami


susun berdasarkan keadaan yang sebenarnya, dengan didukung
data primer maupun data sekunder puskesmas. Semoga dapat
bermanfaat untuk membantu kelancaran tugas puskesmas
selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai