Anda di halaman 1dari 203

LAPORAN

PRAKTEK KLINIK KEPERAWATAN KOMUNITAS II

MAHASISWA/I AKADEMI KEPERAWATAN SRI BUNGA TANJUNG

DI RT.15 KELURAHAN TELUK BINJAI

KECAMATAN DUMAI TIMUR

Disusun Oleh:
1. Alvita Riska Priantika Putri
2. Alwin
3. Elizabet Tampubolon
4. Fadillah Warahmi
5. Gunawan Hari Saputra
6. Gusnaldi Mahendra
7. Jennika Putri Cahyani
8. Nur Hikmah
9. Poeja Ayu Andani
10.Putri Nadiah
11.Rahmadini
12.Riski Afriliya Ningsih
13.Rizky Fitri
14.Robi’ah Adawiyah Surfa
15.Suci Rahmadhani
16.Sukmala Desfitriani
17.Westy Syafira
18.Yossy Yokohanna Vazlin
19.Arif Rahman
AKADEMI KEPERAWATAN SRI BUNGA TANJUNG
TA. 2022/2023
VISI

Menghasilkan perawat vokasi yang unggul dan kompetitif dalam


memberikan asuhan keperawatan pada Penyakit Tidak Menular
(PTM) secara profesional di LLDIKTI wilayah X tahun 2032.

MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan keperawatan yang
bermutu, berkualitas dalam menghasilkan perawat vokasi
yang caring terutama untuk penyakit tidak menular dan
mampu mengaplikasikan ilmu keperawatan.
2. Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi
keperawatan untuk menghasilkan penelitian yang
mendukung penerapan metode caring terutama untuk
penyakit tidak menular.
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dalam
konteks keperawatan sesuai dengan perkembangan IPTEK
sebagai bentuk kepedulian insan akademik merujuk pada
MITRA.
4. Menjalin kerjasama dalam dan luar negeri dalam
peningkatan mutu pendidikan

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan
XVIII di wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur i
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan Puji Syukur Kehadirat Allah SWT yang telah


memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Laporan Komunitas dalam rangka Praktek Klinik Keperawatan Komunitas II
Mahasiswa/i Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung di Kelurahan Teluk
Binjai Kecamatan Dumai Timur. Dalam penyusunan laporan ini mendapatkan
dukungan dari berbagai pihak sehingga kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar
dan terlaksana dengan sesuai. Oleh sebab itu penulis mengucapkan terima kasih
kepada yang terhormat :

1. Bapak B. Alwi Syahputra, S.Ip.,M.Pd Selaku Ketua Yayasan


Pendidikan Sri Bunga Tanjung.
2. Ibu Siti Nurjannah, SKM.,M.Kes Selaku Direktur Akademi
Keperawatan Sri Bunga Tanjung.
3. Ibu Ns.Yurida Ellis, S.Kep Selaku Koordinator Pelaksana Praktek
Klinik Keperawatan Komunitas II.
4. Bapak dr.H.Syaiful M.KM Selaku Kepala Dinas Kesehatan Dumai
Timur.
5. Bapak Zainur,SH Selaku Camat Kecamatan Dumai Timur.
6. Bapak Ponky Setiawan Isakh, S.Sos, M.Si Selaku Lurah Kelurahan
Teluk Binjai.
7. Ibu drg. Anneliza Rindhani Selaku Kepala Puskesmas Jaya Mukti.
8. Para Pembimbing dari Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung dan
Pembimbing dari lapangan baik itu dari dinas Kesehatan Kota
Dumai,Lurah dan Puskesmas.
9. Bapak Kadir selaku Ketua RT 08.
10. Bapak Hadi Ratmono selaku ketua RT.15.
11. Serta Semua pihak yang telah membantu dalam Praktek Klinik
Keperawatan Komunitas II mahasiswa/i Tingkat III Semester VI
Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Tahun Ajaran 2022/2023.

Dalam pembuatan Laporan Praktek Klinik Keperawatan Komunitas II


Mahasiswa/i Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung di Wilayah RT 15
Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur Kota Dumai dari tanggal 27
Maret s/d 15 April 2023. Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari
sempurna, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca
dan semua pihak yang bersifat membangun demi kesempurnaan laporan ini di
masa yang akan datang.

Dumai, Maret 2023


Hormat Kami

Kelompok RT 15

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan
XVIII di wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur ii
Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan
XVIII di wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan atau asuhan
profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan atau
asuhan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan di
tujukan kepada individu, keluarga kelompok dan masyarakat baik
sehat maupun sakit yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia.
Keperawatan Komunitas adalah pelayanan keperawatan
profesional yang ditujukan kepada masyarakat dengan pendekatan
pada kelompok resiko tinggi, dalam upaya pencapaian derajat
kesehatan yang optimal melalui pencegahan penyakit dan peningkatan
kesehatan dengan menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang
dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi pelayanan keperawatan. Pelayanan
Keperawatan Komunitas adalah seluruh masyarakat termasuk
individu, keluarga dan kelompok yang beresiko tinggi seperti keluarga
penduduk didaerah kumuh, daerah terisolasi dan daerah yang tidak
terjangkau termasuk kelompok bayi, balita, lansia dan ibu hamil
(Veronica, Nuraeni, & Supriyono, 2017).
Proses keperawatan komunitas merupakan metode asuhan
keperawatan yang bersifat alamiah, sistematis, dinamis, kontiniu dan
berkesinambungan dalam rangka memecahkan masalah kesehatan
klien, keluarga, kelompok serta masyarakat melalui langkah-langkah
seperti pengkajian, perencanaan, implementasi, dan evaluasi
keperawatan (Wahyudi, 2015).
Perawat kesehatan komunitas bekerja untuk meningkatkan
kesehatan individu, keluarga, komunitas dan populasi melalui fungsi
inti dari pengkajian, jaminan dan kebijakan pengembangan (IOM,
2016). Fungsi inti diaplikasikan dalam cara sistematik dan
komprehensif. Proses pengkajian meliputi identifikasi kepedulian,
kekuatan dan harapan populasi dan dipandu dengan metode
epidemiologi. Jaminan diperoleh melalui regulasi, advokasi pada
penyedia layanan kesehatan profesional lain untuk memenuhi
kebutuhan layanan yang dikehendaki populasi, koordinasi pelayanan
komunitas atau ketentuan langsung pelayanan .

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan
XVIII di wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 4
Balita pendek ( Stunting) adalah masalah kurang gizi kronis
yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu cukup
lama akibat pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan
gizi. Stunting dapat terjadi mulai janin dalam kandungan dan baru
nampak saat anak berusia dua tahun.(Eko Putro sandjojo,2017 ).
Stunting adalah status gizi yang didasarkan pada indeks PB / U
atau TB / U dimana dalam standar antropometri penilaian status gizi
anak, hasil pengukuran tersebut ada pada ambang batas (Z – Score ) <
2 SD sampai dengan – 3 SD ( pendek / stunted ) dan < -3 SD (sangat
pendek/ severely stunted ) (Trihono,dkk, 2015 ).
Gizi buruk merupakan suatu kondisi kekurangan gizi pada
tingkatan yang sudah berat, dimana status gizinya berada jauh di
bawah standar. Gizi buruk akan terjadi manakala kebutuhan tubuh
akan kalori, protein, atau bahkan keduanya tidak tercukupi. Menurut
WHO salah satu masalah gizi buruk terjadi akibat konsumsi makanan
yang tidak cukup mengandung energi dan protein
serta karena adanya gangguan kesehatan. Anak disebut gizi buruk
apabila berat badannya kurang dari berat badan normal.
Polio adalah penyakit menular yang sangat berbahaya, dapat
menyebabkan kelumpuhan/ kecacatan seumur hidup/ kematian. Polio
menular lewat air dan makanan yang terkontaminasi dengan tinja yang
mengandung virus polio dan penyakit polio tidak dapat diobati, hanya
dapat dicegah dengan imunisasi polio.
Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO (2021), mengatakan
angka kejadian stunting di dunia mencapai 22 % atau sebanyak 149,2
juta pada tahun 2020. Menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskedas)
Tahun 2018, prevalensi anak Indonesia di bawah usia lima tahun yang
mengalami stunting (pendek) yaitu 30,8 persen atau sekitar 7 juta
balita (Kemenkes RI, 2018). Prevalensi stunting pada balita di
Provinsi Bali tahun 2019 sebesar 14,4 % dan di kabupaten Gianyar
prevalensi stunting diperkirakan sebesar 4,8% (Dinas Kesehatan
Provinsi Bali, 2020). Prevalensi balita stunting di Kabupaten Gianyar
yang memiliki angka stunting yang cukup tinggi.(Dinkes Gianyar,
2019)
Menurut data dari Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun
2022, angka stunting di Provinsi Riau menurun menjadi 17,0 persen
dibandingkan tahun 2021 yakni 22,3 persen. Sementara itu, angka
stunting nasional juga turun 2,8 persen, dari tahun 2021 sebesar 24,4
Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan
XVIII di wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 5
persen menjadi 21,6 persen ditahun 2022. Pemerintah Kota Dumai
berhasil menurunkan angka stunting dari 23 persen menjadi 8,3
persen.
Berdasarkan latar belakang tersebut , Akademi Keperawatan
Sri Bunga Tanjung mewajibkan Mahasiswa/I tingkat III semester VI
untuk melakukan Praktek Klinik Keperawatan Komunitas II di RT 15
Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur dari tanggal 27
Maret s/d 15 April 2023 sebagai syarat untuk menyelesaikan
pendidikan Diploma III Keperawatan di Akademi Keperawatan Sri
Bunga Tanjung.

1.2. Tujuan
1.2.1. Tujuan Umum
Mahasiswa/i mampu membantu masyarakat dalam menerapkan
hidup sehat dan mencapai derajat kesehatan yang baik di Kelurahan
Teluk Binjai khususnya di RT 15.
1.2.2. Tujuan Khusus
A. Mahasiswa/i mampu melakukan pengkajian dan Whinshield
Survey di Wilayah Kerja Puskesmas Jaya Mukti di RT 15
Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur.
B. Mahasiswa/i mampu melakukan Pengkajian, Diagnosa
Keperawatan Komunitas, Intervensi, Implementasi dan Evaluasi di
masyarakat Wilayah Kerja Puskesmas Jaya Mukti di RT 15
Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur.
C. Mahasiswa/i mampu melaksanakan Musyawarah Masyarakat
Kelurahan (MMK) yang bertujuan untuk memecahkan masalah
kesehatan masyarakat wilayah kerja Puskesmas Jaya Mukti di RT
15 Kelurahan Jaya Mukti Kecamatan Dumai Timur.
D. Mahasiswa/i mampu mengimplementasikan setiap kegiatan secara
bersama yang diputuskan dalam Musyawarah Masyarakat
Kelurahan (MMK) dilingkungan masing-masing.
E. Mahasiswa/i mampu mengevaluasi setiap kegiatan yang di lakukan
di wilayah kerja Puskesmas Jaya Mukti di RT 15 Kecamatan
Dumai Timur.
1.3. Manfaat
1.3.1. Bagi Mahasiswa/i
Dapat memberikan manfaat dalam penerapan teori-teori
dibangku kuliah dengan praktek yang nyata didunia kerja dan
Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan
XVIII di wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 6
masyarakat serta melatih diri dan menambah pengalaman untuk
berpartisipasi dengan Dunia sesungguhnya terutama di bidang Ilmu
Keperawatan Komunitas.
1.3.2. Bagi Masyarakat
Dapat memberikan masukan kepada masyarakat untuk lebih
meningkatkan dan memelihara kesehatan masyarakat Wilayah Kerja
Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan
Dumai Timur.
1.3.3. Bagi Institusi Pendidikan
Dapat berguna bagi perkembangan Ilmu Keperawatan sehingga
dapat dijadikan referensi bagi Mahasiswa/I, dapat memperluas
wawasan dan pengetahuan dalam bidang pendidikan.
1.3.4. Bagi Profesi Kesehatan Khususnya Keperawatan
Dapat berguna bagi pelayanan kesehatan, sehingga dapat
memberikan pelayanan perawat profesional yang terbaik bagi
Masyarakat.

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan
XVIII di wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Konsep Keperawatan Komunitas


2.1.1. Pengertian Komunitas
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan atau asuhan
profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan atau
asuhan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan di
tujukan kepada individu, keluarga kelompok dan masyarakat baik
sehat maupun sakit yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia.
Standar kompetensi perawat meliputi kerangka kerja kompetensi
perawat indonesia, meliputi praktik profesional, etis, legal dan peka
budaya. Pemberrian asuhan dan manajemen asuhan keperawatan, dan
pengembangan kualitas personal dann profesional. Rincian unit
kompetensi dengan kodifikasinya. Penjabaran kompetensi perawat
dalam pelaksanaan asuhan keperawatan (Dermawan, 2013)
Komunitas adalah sekelompok individu yang tinggal pada
wilayah tertentu, memiliki nilai-nilai keyakinan dan minat yang relatif
sama, serta berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan
(Mubarak dan Chayatin, 2013).
Komunitas merupakan sekelompok orang yang berinteraksi
dalam satu unit sosial, serta memiliki kepentingan, karakteristik, nilai,
dan tujuan yang sama ( Maurer & Smith, 2013, Dalam Nies &
McEwen ( 2015 ).
Komunitas dapat diartikan sebagai sekelompok orang yang
berbagi sesuatu yang sama dan berinteraksi satu sama lain,
menunjukkan komitmen dengan yang lain, serta memiliki batas
geografis ( Lundy & James, 2009, dalam Nies & McEwen, 2015 ).

2.1.2. Pengertian Keperawatan Komunitas


Menurut American Nurses Association ( 2017 ), Keperawatan
Komunitas merupakan tindakan untuk meningkatkan dan
mempertahankan kesehatan populasi dengan mengintegrasikan
keterampilan dan kesehatan masyarakat. Cakupan keperawatan
komunitas antara lain individu, keluarga, dan kelompok yang berperan
terhadap kesehatan seluruh masyarakat ( Nies & McEwen, 2015 ).
Keperawatan komunitas adalah kesatuan unik dari praktik
keperawatan dan kesehatan masyarakat, yang ditujukan pada
Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan
XVIII di wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 8
pengembangan serta peningkatan kemampuan kesehatan, baik diri
sendiri sebagai perorangan maupun secara kolektif sebagai keluarga,
kelompok khusus, atau masyarakat (Freeman, 1981 dalam Emmelia,
2018).
Keperawatan komunitas juga didefinisikan sebagai pelayanan
keperawatan professional yang ditujukan kepada masyarakat dengan
penekanan pada kelompok risiko tinggi, dalam upaya pencapaian
derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan penyakit dan
peningkatan kesehatan, dengan menjamin keterjangkauan pelayanan
kesehatan yang dibutuhkan, juga melibatkan klien sebagai mitra dalam
pencernaan, pelaksaaan, dan evaluasi pelayanan keperawatan (Logan
dan Dawkin, 1987, dalam Mubarak dan Chayatin, 2013 ).
Rapat Kerja Keperawatan Kesehatan Masyarakat dalam
Mubarak dan Chayatin (2015), mendefinisikan keperawatan komunitas
dalam unsur-unsur berikut :
a. Suatu bidang keperawatan yang merupakan perpaduan
antara keperawatan dan kesehatan masyarakat (public
health)
b. Memiliki dukungan peran sert masyarakat secara aktif,
c. Mengutamkan pelayanan promotif dan preventif secara
berkesinambungan
d. Tidak mengabaikann pelayanan kuratif dan rehabilitatif
secara menyeluruh dan terpadu
e. Ditujukan pada individu, keluarga, kelompok, serta
masyarakat sebagai kesatuan utuh
f. Melalui proses keperawatan (nursing process)
g. Meningkatkan fungsi kehidupam manusia secara optimal,
sehingga mampu mandiri dalam upaya kesehatan.

Usaha pengorganisasian masyarakat dalam lingkup kesehatan


tersebut meliputi hal-hal sebagai berikut:
a. Kelompok-kelompok masyarakat yang terkoordinasi,
b. Perbaikan kesehatan lingkungan,
c. Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular,
d. Pendidikan kesehatan pada masyarakat atau perorangan (Emmelia,
2018)

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan
XVIII di wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 9
2.1.3. Tujuan keperawatan Komunitas
Menurut ( Emmelia, 2018 ) terdapat dua tujuan keperawatan
komunitas, yaitu tujuan secara umum dan tujuan secara spesifik.
1. Tujuan umum keperawatan komunitas
Secara umum, tujuan keperawatan komunitas adalah sebagai
pencegahan dan peningkatan kesehatan masyarakat melalui dua
upaya berikut ini.
 Direct care, yaitu pelayanan keperawatan secara lansung
terhadap individu , keluarga, dan kelompok dalam konteks
komunitas.
 Health general community, yaitu perhatian langsung terhadap
kesehatan seluruh masyarakat, dengan mempertimbangkan
permasalahan atau isu kesehatan masyarakat yang dapat
mempengaruhi individu, keluarga dan kelompok.
2. Tujuan spesifik keperawatan komunitas
Secara spesifik, tujuan keperawatan komunitas yaitu
mendorong setiap individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat
untuk memiliki kemampuan sebagai berikut :
 Mengidentifikasi masalah kesehatan yang dialami,
 Menetapkan masalah kesehatan dan memprioritaskan masalah
tersebut
 Merumuskan dan memecahkan masalah kesehatan
 Mengatasi masalah kesehatan yang dihadapi
 Mengevaluasi kemampuan dalam memecahkan masalah,
sehingga dapat meningkatkan kapabilitas dalam memelihara
kesehatan mandiri, yang berdampak di semua tingkat
pencegahan.

2.1.4. Sasaran Keperawatan Komunitas


Seluruh lapisan masyarakat, termasuk individu, keluarga, dan
kelompok, merupakan sasaran keperawatan komunitas. Semua kondisi
masyarakat, baik sehat maupun sakit, mendapatkan perhatian,
terutama mereka yang berisiko dan rentan terhadap masalah kesehatan.
Secara rinci, sasaran keperawatan komunitas dijabarkan melalui uraian
berikut ini (Mubarak dan Chayatin, 2015).

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan
XVIII di wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 10
1. Individu
Individu merupakan anggota keluarga yang berwujud sebagai
kesatuan utuh dari aspek biologi, psikologi, sosial, dan spiritual, Jika
seorang individu memiliki masalah kesehatan karena
ketidakmampuannya merawat diri sendiri, maka dapat mempengaruhi
anggota keluarga lain, dan keluarga yang tinggal di lingkungan sekitar
mereka.
Dalam kondisi seperti ini, perawat komunitas berperan
membantu individu agar dapat memenuhi kebutuhan dasarnya karena
adanya sejumlah keterbatasan seperti fil mental, dan pengetahuan,
serta kurangnya keinginan menuju kemandirian.

2. Keluarga
Keluarga merupakan unit terkecil masyarakat yang terdiri dari
kepala keluarga dan anggota keluarga lainnya yang berkumpul dan
tinggal dalam satu rumah tangga, karena pertalian darah, ikatan
perkawinan, atau adopsi. Antara anggota keluarga satu dengan yang
lain, saling tergantung dan berinteraksi.
Jika salah satu atau beberapa anggota keluarga memiliki
masalah kesehatan, dapat berpengaruh terhadap anggota keluarga lain
dan keluarga yang tinggal di sekitarnya. Masalah kesehatan keluarga
dapat disebabkan oleh faktor fisiologis psiklogis, sosiokultural, serta
perkembangan dan spiritual yang dapat saling berinteraksi (Stanhope
& Lancaster, 2016).
Dari pengertian dan pemahaman di atas, dapat disimpulkan
bahwa keluarga merupakan fokus pelayanan kesehatan strategis,
karena alasan-alasan berikut:
a. Keluarga merupakan sebuah lembaga yang patut diperhitungkan,
b. Keluarga berperan sebagai pemelihara kesehatan seluruh
anggotanya,
c. Masalah kesehatan dalam keluarga saling berhubungan,
d. Keluarga merupakan tempat pengambilan keputusan dalam
perawatan kesehatan,
e. Keluarga merupakan perantara efektif dalam berbagai usaha
kesehatan masyarakat.

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan
XVIII di wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 11
3. Kelompok
Kelompok, khususnya dalam berbagai tatanan, meru- pakan
sekelompok individu yang memiliki kesamaan usia. jenis kelamin,
serta problematika. Kelompok khusus dalam masyarakat dapat
digolongkan berdasarkan permasalahan dan kebutuhan yang dihadapi,
antara lain sebagai berikut.
a. Kelompok dengan kebutuhan kesehatan khusus, sebagai akibat
perkembangan dan pertumbuhan, yaitu:
1. Kelompok ibu hamil dan ibu melahirkan, terutama
berkaitan dengan usia harapan hidup,
2. Kelompok ibu nifas,
3. Kelompok bayi, terutama untuk kasus bayi lahir dengan
berat badan rendah akibat buruknya status gizi masyarakat,
4. Kelompok balita, terutama berkaitan dengan angka
kematian balita,
5. Kelompok anak usia sekolah.
6. Kelompok usia lanjut.

b. Kelompok dengan kesehatan khusus, yang memerlukan


pengawasan, bimbingan, dan asuhan keperawatan. antara lain:
1. Kelompok penderita penyakit menular, yaitu:
a. Kelompok penderita penyakit kusta,
b. Kelompok penderita penyakit tuberkulosis paru,
c. Kelompok penderita penyakit kelamin, sepertisifilis,
gonorhea, dan lain-lain, Kelompok penderita
HIV/AIDS.
2. Kelompok penderita penyakit tidak menular, misalnya:
a. Kelompok penderita hipertensi, diabetes meli- tus,
penyakit jantung, kanker, stroke, dan seba- gainya,
b. Kelompok penderita gangguan jiwa, penyalah-gunaan
narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya,
c. Kelompok penderita akibat kecelakaan kerja dan lalu
lintas.
3. Kelompok cacat yang memerlukan rehabilitasi, misalnya:
a. Kelompok cacat fisik, seperti kebutaan akibat katarak,
glaukoma, kelainan refraksi, gangguan retina, dan
kelainan kornea,

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan
XVIII di wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 12
b. Kelompok cacat mental, seperti kelainan (psikosis),
neurosis, dan gangguan perilaku,
c. Kelompok cacat sosial
c. Kelompok yang memiliki kerentanan terhadap penyak antara
lain:
1. Kelompok penyalahgunaan obat dan narkotika,
2. Kelompok wanita tuna susila (WTS) dan pekerja seks
komersial (PSK),
3. Kelompok pekerja tertentu.

4. Masyarakat
Menurut Depkes (2016), keperawatan komunitas menyasar
pada masyarakat yang rentan atau mempunyai risiko tinggi
terhadap timbulnya masalah kesehatan seperti berikut :
a. Masyarakat di suatu wilayah (RT, RW, kelurahan, desa) yang
memiliki:
1. Jumlah bayi meninggal lebih tinggi dibandingkan daerah
lain
2. Jumlah penderita penyakit tertentu lebih tinggi
dibandingkan daerah lain,
3. Cakupan pelayanan kesehatan lebih rendah dari daerah
lain.
b. Masyarakat di daerah endemis penyakit menular (diare, demam
berdarah, dan sebagainya), seperti:
1. Masyarakat di lokasi atau barak pengungsian akibat
bencana atau lainnya
2. Masyarakat di daerah kondisi geografis sulit, misal-nya
daerah pelosok atau perbatasan,

2.1.5. Prinsip Keperawatan Komunitas


Menurut Quad Council Of PublIC Health Nursing
Organization, 2007, dalam Sthanhope & Lancaster ( 2016 ), ada
beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam keperawatan
komunitas. Prinsip ini juga disebut eight Pricinciples of Public Health
Nursing, antara lain :
1. Klien adalah populasi/masyarakat,
2. Memberi manfaat sebesar-besarnya bagi komunitas

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan
XVIII di wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 13
3. Proses yang digunakan, termasuk bekerja dengan mitra yang
sama
4. Pencegahan primer menjadi prioritas dalam aktivitas
5. Strategi khusus yang berfokus pada kondisi lingkungan, sosial,
dan ekonomi yang sehat dalam komunitas
6. Memberi manfaat sebesar-besarnya pada aktivitas penelitian
masyarakat
7. Penggunaan sumber daya masyarakat secara optimal
8. Kolaborasi dengan profesi, organisasi, atau kesatuan lain,
demi keefektifan program peningkatan dan pemeliharaan
kesehatan komunitas

2.1.6 Paradigma Keperawatan Komunitas


Paradigma keperawatan komunitas terdiri dari empat
komponen pokok, yaitu manusia, keperawatan, kesehatan dan
lingkungan (Logan & Dawkins, 1987 dalam modul pembelajaran
komunitas II Stikes Insan Cendikia Medika, 2018). Sebagai sasaran
praktik keperawatan klien dapat dibedakan menjadi individu, keluarga
dan masyarakat.
1. Individu Sebagai Klien
Individu adalah anggota keluarga yang unik sebagai
kesatuan utuh dari aspek biologi, psikologi, social dan spiritual.
Peran perawat pada individu sebagai klien, pada dasarnya
memenuhi kebutuhan dasarnya yang mencakup kebutuhan
biologi, sosial, psikologi dan spiritual karena adanya kelemahan
fisik dan mental, keterbatasan pengetahuan, kurangnya kemauan
menuju kemandirian pasien/klien.
2. Keluarga Sebagai Klien
Keluarga merupakan sekelompok individu yang
berhubungan erat secara terus menerus dan terjadi interaksi satu
sama lain baik secara perorangan maupun secara bersama-sama,
di dalam lingkungannya sendiri atau masyarakat secara
keseluruhan. Keluarga dalam fungsinya mempengaruhi dan
lingkup kebutuhan dasar manusia yaitu kebutuhan fisiologis, rasa
aman dan nyaman, dicintai dan mencintai, harga diri dan
aktualisasi diri. Beberapa alasan yang menyebabkan keluarga
merupakan salah satu fokus pelayanan keperawatan yaitu :

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan
XVIII di wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 14
a. Keluarga adalah unit utama dalam masyarakat dan
merupakan lembaga
yang menyangkut kehidupan masyarakat.
b. Keluarga sebagai suatu kelompok dapat menimbulkan,
mencegah, memperbaiki ataupun mengabaikan masalah
kesehatan didalam kelompoknya sendiri.
3. Masyarakat Sebagai Klien
Masyarakat memiliki cirri-ciri adanya interaksi antar warga,
diatur oleh adat istiadat, norma, hukum dan peraturan yang khas
dan memiliki identitas yang kuat mengikat semua warga.

2.1.6 Strategi Intervensi Keperawatan Komunitas


Menurut Mubarak dan Chayatin ( 2013 ); Stanhope & Lancaster
(2016), strategi intervensi keperawatan komunitas meliputi hal-hal
sebagai berikut :
1. Proses kelompok ( group Process )
Proses kelompok menggambarkan prosedur yang selalu
berkembang dan dapat menyesuaikan diri pada setiap perubahan
kondisi. Beberapa konflik dapat terjadi dalam proses kelompok,
sehingga diperlukan komunikasi, motivasi, dan keragaman dalam
penyelesaian/intervensi.
Jika masyarakat menyadari penanganan individual tidak
mampu mencegah atau memberantas penyakit tertentu, maka
mereka telah menggunakan proses kelompok sebagai pendekatan
pemecahan masalah kesehatan.
2. Pendidikan kesehatan ( Health Promotion )
Pendidikan kesehatan merupakan upaya pembelajaran
masyarakat agar bersedia melakukan tindakan guna meningkatkan
dan memelihara kesehatannya.
Tujuan pendidikan kesehatan menurut Undang-undang
No.36 Tahun 2009 tentang kesehatan, adalah meningkatkan
kesadaran, kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai
investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif
secara sosial dan ekonomis.
Tujuan tersebut dapat diperinci sebagai berikut :
1. Menjadikan kesehatan sebagai sesuatu yang bernilai di
masyarakat,
Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan
XVIII di wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 15
2. Mendorong individu agar mampu mengadakan kegiatan
untuk mencapai tujuan hidup sehat, baik secara mandiri
maupun kelompok
3. Mendorong pen
4. gembangan dan penggunaan sarana pelayanan kesehatan
secara tepat

3. Kerja sama ( Partnership )


Kerja sama sangat dibutuhkan dalam upaya asuhan
keperawatan komunitas. Melalui upaya kerja sama, berbagai
persoalan di lingkungan masyarakat dapat diatasi dengan lebih
cepat.

2.1.7 Model Keperawatan Komunitas


Riehl dan Roy dalam Mubarak dan Chayatani ( 2019 )
menyebutkan, model adalah gambaran yang mendekati kenyataan dari
konsep. Model keperawatan adalah aplikasi dari struktur keperawatan
itu sendiri, yang memungkinkan seorang perawat untuk meneraplam
cara mereka bekerja, sebagai suatu cara melihat keperawatan, atau satu
gambaran tentang lingkungan keperawatan.
Model praktik keperawatan dapat dipahami sebagai suatu
konstruksi yang sistematik, berdasarkan ilmu pengetahuan dan logika,
berkaitan dengan konsep yang diidentifikasi pada komponen nyata pada
praktik keperawatan.

Jenis-jenis model keperawatan komunitas dalam buku (dewi sri


maryani,2014) :
1. Model Sistem Imogene M.King
Komunitas merupakan suatu sistem dari subsistem keluarga
dan supra sistemnya adalah sistem sosial yang lebih luas. Subsistem
yang terdapat di komunitas saling berinteraksi, berinterelasi, dan
interdependensi, satu sama yang lain. Adanya gangguan atau stressor
pada salah satu subsistem akan memengaruhi komunitas, misalnya
adanya gangguan pada salah satu subsistem pendidikan, di mana
masyarakat akan kehilangan informasi atau mengalami ketidaktahuan.
Akibatnya dapat menimbulkan masalah kesehatan atau ketidaktahuan
memodifikasi lingkungan sehingga memerlukan intervensi
keperawatan.
Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan
XVIII di wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 16
2. Model Adaptasi C.Roy
Aplikasi dari model adaptast pada keperawatan kos Tupannya
adalah untuk mempertahankan perilaku adap mengubah perilaku
maladaptif pada komunitas. Adapun upaya pelayanan keperawatan
yang dilakukan dal untuk meningkatkan kesehatan dengan cara
mempertahanka perilaku adaptif Intervensi keperawatan ditujukan
menekan stressor dan meningkatkan mekanisme adaptasi Melalui
model adaptasi, masalah kesehatan komunitas diharapkan di diatasi
dengan meningkatkan perilaku adapun komunitas.
3. Model Self Care D.E. Orem (1971)
Model ini tepat digunakan untuk keperawatan keluar karena
tujuan akhir dari keperawatan keluarga adala kemandirian keluarga
dalam melakukan upaya kesehatan terkait dengan lima tugas kesehatan
keluarga, yaitu mengend masalah, mengambil keputusan untuk
mengatasi masal merawat anggota keluarga yang mengalami gangguan
kesehatan memodifikasi lingkungan yang dapat menunjang kesehatan,
da menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan secara tepat.
4. Model Health Care System Betty Neuman
Model konseptual dari Neuman memberi penekanan pada
penurunan stres dengan memperkuat garis pertahanan diri baik yang
bersifat fleksibel, normal maupun yang resisten intervensi diarahkan
ke tiga garis pertahanan tersebut terkait dengan tiga level prevensi
Model ini menganalisis interakil empat variabel yang menunjang
komunitas, yaitu fisik, psikologis, sosial kultural, dan spiritual.
Adapun tujuan keperawatan adalah stabilitas klien dan keluarga dalam
lingkungan yang dinamia Asuma yang dikemukakan Neuman tentang
empat konsep utama dari paradigma keperawatan yang terkait
keperawatan komunitas adalah sebagai berikut : Manusia, lingkungan,
sehat, keperawatan

2.1.8 Etika Keperawatan Komunitas


Menurut ilmu keperawatan Komunitas¸etika keperawatan
kesehatan komunitas adalah etika pengambilan keputusan berdasarkan
moral, pengetahuan tentang hak klien, dan tanggung jawab profesi.
Hak atas pelayanan kesehatan tersebut meliputi hak untuk
mendapatkan pelayanan atas barang dan jasa kesehatan yang berupa :
1. Hak untuk mendapatkan pelayanan yang terhormat
2. Hak memperoleh informasi pengobatan yang lengkap
Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan
XVIII di wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 17
3. Hak atau informasi untuk suatu persetujuan
4. Hak penolakan pengobatan
5. Hak untuk meminta dilayani
6. Hak penolakan partisipasi riset
7. Hak kesinambungan pelayanan
8. Hak atas informasi tentang peraturan
Pedoman prinsip etika keperawatan dengan beberapa point
a. Prinsip Dasar Keperawatan kesehatan komunitas
 Keluarga adalah unit utama dalam pelayanan kesehatan
masyarakat
 Tingkat sasaran dalam pelayanan perawatan kesehatan
komunitas yaitu:
1. Individu
2. Keluarga
3. Kelompok ( khusus dan masyarakat )
 Perawatan kesehatan masyarakat selalu bekerja dengan
mengikutsertakan partisipasi masyarakat dalam menanggulangi
masalah kesehatan mereka sendiri.
 Pelayanan kesehatan dan keperawatan yang diberika lebih
menekankan pada upaya promotif dan preventi dengan tidak
melupakan upaya kuratif dan rehabilitataif
 Dasar utama pelayanan kesehatan komunitas adalah
menggunakan pendekatan pemecahan masalah yang dituangkan
dalam proses keperawatan.
 Kegiatan utama perawatan kesehatan komunitas pada
masyarakat dan klien yakni asuhan keperawatan pada
masyarakat secara keseluruhan, baik yang sehat maupun sakit
 Tujuan perawatan adalah meningkatkan fungsi kehidupan,
sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
yang optimal
 Penekanan pada upaya pembinaan perilaku sehat masyarakat
 Perawat komunitas bekerja secara tim, bukan individu
 Selalu melakukan kegiatan peningkatan kesehatan, pencegahan
penyakit. pelayanan terhadap masyarakat sehat dan sakit,
masyarakat yang tidak boleh ke puskesmas, serta klien yang
baru kembali dari rumah sakit

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan
XVIII di wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 18
 Kunjungan rumah sangat diperlukan dalam membantu
mengatasi masalah kesehatan atau perawatan pada pasien
 Pendidikan kesehatan merupakan kegiatan utama
 Pelaksanaan kesehatan masyarakat mengacu pada sistem
pelayanan kesehatan yang tersedia
 Pelaksanaan asuhan keperawatan kesehatan masyarakat
dilakukan di puskesmas, panti, sekolah, dan keluarga sebagai
unit pelayanan

b. Prinsip Etika Keperawatan Kesehatan Komunitas


a. Prinsip Kebaikan
Mempertimbangkan bahaya dengan keuntungan dan
analisis kebutuhan biaya dalam penentuan dampak terhadap
populasi.
b. Prinsip otonomi
Menghormati setiap orang, karena masing-masing
individu memiliki hak untuk menentukan rencana hidupnya,
menyiapkan persetujuan informasi, bebas memilih dan
menolak tindakan, serta mendapat perlindungan terhadap
otonomi yang hilang.
c. Prinsip kejujuran
Dalam membarikan asuhan keperawatan, perawat
komunitas bertindak sesuai dengan kemampuan dan kapasitas
komunitas, serta selalu menyatakan hal yang sebenarnya dan
tidak melakukan kebohongan.

2.1.9 Peran perawat dalam keperawatan komunitas


1. Pengertian peran perawat
Peran perawat antara lain memberikan asuhan
keperawatan, melakukan pembelaan terhadap klien, sebagai
pendidik tenaga keperawatan dan masyarakat, coordinator dalam
pelayanan klien, kolaborator dalam membina kerja sama dengan
sejawat dan profesi lain, konsultan pada tenaga kerja dan klien,
serta agen perubahan dari sistem, metodologi dan sikap.
(Stanhope & Lancaster ( 2016 )).
2. Peran keperawatan komunitas
a. Peran manajerial

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan
XVIII di wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 19
Menurut Mubarak dan Chayatin ( 2013 ), manajemen
merupakan suatu rangkaian proses dari kegiatan-kegiatan
sisttematis sebagai alat administrasi untuk mencapai tujuan.
Sesuai dengan lima fungsi manajemen, yaitu
perencanaan (planning),(pengorganisasian organizing),
penggerakan( actuating ), pengawasan dan pengendalian
( controlling ), serta penilaian ( evaluating ).
1. Perencanaan (planning)
Dalam perencanaan, kegiatan yang dapat dilakukan
antara lain sebagai berikut.
a. Pengukuran dan pengkajian
Semua data dikumpulkan dan diukur dengan langkah-
langkah:
 Merumuskan data yang dikumpulkan;
 Mengelompokkan indikator atau instrumen data
yang dicari ke dalam kelompok;
 Melakukan pengumpulan data pada masing-
masing sumber data sesuai kaidah metodologi
penelitian.
b. Analisis data
Terdapat tiga langkah dalam analisis data:
 Pengelompokan atau pengorganisasian data;
 Penyajian data;
 Perumusan atau identifikasi masalah kesehatan
menggunakan model
Berdasarkan rumus di atas, suatu kasus dapat
dinyatakan sebagai masalah (problem) kesehatan jika
memenuhi kriteria sebagai berikut.
a. Kesenjangan : terdapat kesenjangan antara
kenyataan/hasil terhadap harapan/ standar, baik
secara kuantitafif maupun kualitatif, sehingga
menimbulkan keadaan merugikan/tidak diharapkan.
b. Perhatian (concern): terdapat suatu per- hatian atau
ketidakpuasan administrator terhadap kesenjangan
tersebut (kesenjangan berkonotasi negative ).

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan
XVIII di wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 20
c. Tanggung jawab ( responsibility ): administrator
merasa bertanggung jawab untuk
meminimalisasi/meniadakan kesenjangan tersebut,
selama masih dalam ruang lingkup tanggung
jawabnya, yaitu sektor kesehatan

c. Prioritas masalah kesehatan


Dalam menentukan prioritas masalah kesehatan, perlu
adanya pertimbangan yang lazim untuk menilai, serta teknik atau
metode untuk memilih. Pertimbangan dalam menilal prioritas
masalah kesehatan antara lain:
1. Kegawatan masalah (emergency).
2. Keparahan akibat (severity): ukuran berat. ringannya akibat
yang ditimbulkan suatu kejadian,
3. Anggota terbanyak (magnitude member) ukuran seberapa
bagian masyarakat yang telah terkena risiko,
4. Kecepatan peningkatan (rate of increase) ukuran kecepatan
dalam berkembangnya suatu peristiwa atau kejadian yang
diukur dengan kenaikan prevalensi,
5. Luasnya perkembangan (expanding scope): ukuran luasnya
masalah,
6. Persepsi masyarakat (public concern): ukuran besarnya
perhatian (rasa prihatin) masyarakat terhadap kejadian
peristiwa, atau
7. Derajat kebutuhan (degree of unmeet need): ukuran
besarnya keinginan atau partisipasi masyarakat dalam
menyelesaikan masalah.
8. Kemungkinan untuk dikerjakan (feasibility): dapat atau
tidaknya masalah diselesaikan sesuai kemampuan teknologi
yang tersedia,
9. Sumber daya yang tersedia (resources availability):
tersedianya sumber daya yang dapat digunakan untuk
menyelesaikan masalah,

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan
XVIII di wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 21
10. Keuntungan ekonomi/sosial (economical/ social benefit):
besarnya keuntungan ekonomi atau sosial yang diperoleh
akibat penyelesaian masalah,
11. Keterpaduan jika penyelesaian masalah dapat dilakukan
bersama masalah-masalah lain secara terpadu, maka
sebaiknya diprioritaskan, Pertimbangan politik dan mandat
khusus: adanya pertimbangan politik atau mandate dari
induk organisasi

d. Solusi alternative
Solusi alternatif atau disebut juga problem solving merupakan
pemilihan hasil penentuan skala prioritas masalah, untuk ditanggulangi
lebih dahulu atau dicari pemecahan lebih lanjut. Meski demikian, tidak
semua solusi alternatif dapat digunakan sebagai program berikutnya.
Oleh karena itu, perlu adanya kesempatan untuk mengambil
keputusan terhadap pemi- lihan solusi alternatif yang dianggap terbaik.
Beberapa pendekatan dalam pemecahan masalah yaitu:
 Pendekatan bersifat analitis dan terprogram melalui percobaan,
atau pemecahan masalah secara historis,
 Pendekatan heuristik atau coba-coba.

e. Penetapan tujuan
Tujuan dapat diartikan sebagai penjabaran spesifik dari
pemecahan masalah dan hasil pengambilan keputusan. Tujuan harus
ditulis secara jelas dan hendaknya mengikuti kaidah 5W-1H, yaitu:
a. What: apa yang ingin dicapai?
b. Whom: kepada siapa sasaran ditujukan?
c. Who: siapa yang bertanggung jawab?
d. Where: di mana akan dilaksanakan? When: kapan tujuan
harus tercapai?
e. How many: seberapa banyak yang ingin dicapai?

1. Penyusunan rencana operasional


Penyusunan rencana operasional ter tung pada penjabaran
tujuan di tingkat tertent serta berisi hal-hal yang dirinci secara
jelas, dan spesifik, antara lain:
 Identifikasi dan perumusan kegiatan seca jelas,

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan
XVIII di wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 22
 Perumusan konsep pendekatan yang akan digunakan
pada setiap kegiatan,
 Daftar kebutuhan sumber daya yang akan digunakan,
termasuk jumlah dan lokasinya,
 Definisi tanggung jawab fungsional berdasarkan setiap
hierarki pelaksana,
 Adanya hubungan timbal balik di setiap kegiatan

2. Pengorganisasian (organizing)
Pengorganisasian merupakan proses pengelom pokan
individu, alat, tugas, wewenang dan tanggung jawah yang
seimbang serta sesuai rencana operasional, sehingga dapat
digerakkan sebagai suatu kesatuan demi mencapai tujuan

3. Penggerakan (actuating)
Penggerakan merupakan rangkaian kegiatan yang dapat
mempengaruhi orang lain agar mela kukan usaha-usaha ke
arah pencapaian sasaran. Alat yang dapat digunakan antara
lain perintah, petunjuk, bimbingan, surat edaran, rapat
koordinasi, dan pertemuan Untuk dapat menjalankan fungsi
ini, perlu adanya motivasi dan kepemimpinan. (leadership)
Kepemimpinan dapat digambarkan melalui rumus sebagai
berikut:
Berdasarkan rumus di atas, dapat dikatakan bahwa:
a. Seorang leader hendaknya menggunakan atribut
kepemimpinan sebagai fungsi matematis dari pengaturan
sosok dirinya, misalnya melalui penampilan, gaya bicara,
gaya berjalan, dan gaya mengatur organisasi.
b. Dalam mengatur follower atau anggota-anggota
organisasinya, leader harus menempatkan mereka
sedemikian rupa sehingga menunjang kepemimpinannya,
c. Leader harus dapat membangun suasana kerja yang
nyaman, serta menimbulkan gairah kerja dan rasa bangga
bagi setiap anggotanya.

4. Pengawasan dan pengendalian (controling)

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan
XVIII di wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 23
Pengawasan dan pengendalian terdiri dari tin- dakan
penelitian terhadap instruksi yang dikeluar kan, prinsip yang
ditetapkan, serta tercapai atau tidaknya segala sesuatu sesuai
rencana.
Standar dalam pengawasan yakni norma yang ditetapkan
atas dasar pengalaman masa lalu, dan kriteria yang ditetapkan
sebagai ukuran pelaksanaan program secara memuaskan pada
tingkat kepuasan tertentu. Sedangkan prinsip-prinsip dalam
penga- wasan dan pengendalian antara lain:
a. Adanya kejelasan rencana,
b. Adanya jaminan tindakan perbaikan,
c. Bersifat fleksibel,
d. Adanya pemberian instruksi yang jelas
e. Adanya pemberian kewenangan pada bawahan,
f. Ekonomis,
g. Dapat dimengerti dan mampu merefleksi pola organisasi.

5. Penilaian (evaluating)
Penilaian merupakan prosedur tinjauan ter- hadap hasil
pelaksanaan atau dampak secara sistematis, dengan
membandingkan hasil dan standar, serta mengikuti kriteria atau
metode tertentu, guna menilai dan mengambil keputusan
selanjutnya. Tujuan penilaian antara lain:
a. Memperbaiki pelaksanaan kegiatan sedang berjalan, yang
b. Memperbaiki alokasi sumber daya,
c. Memperbaiki kebijaksanaan pelaksanaan program dan
perencanaan program akan datang
d. Mengadakan perencanaan kembali denga lebih baik.
Sedangkan jenis penilaian dapat dibedakan berdasarkan
waktunya, antara lain sebagai berikut :
a. Penilaian formatif
Penilaian formatif dilakukan pada program sedang
dilaksanakan. Penilaian dibedakan menjadi dua :
- Critical review evaluation: evaluasi pada saat
program belum dilaksanakan,
- Midterm evaluation: evaluasi pada saat program
sedang dilaksanakan, yang biasanya berbentuk
evaluasi proses dan pengawasan.
Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan
XVIII di wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 24
b. Penilaian sumatif
Penilaian sumatif dilakukan pada saat program telah
selesai dilaksanakan. Penilaian ini terbagi menjadi dua:
- Evaluasi output,
- Evaluasi dampak (impact).

b. Peran Advokasi
Peran advokasi berkaitan dengan aspek legal bukan
sebagai pemberi layanan hukum. Misalnya dalam konteks
kerusakan lingkungan, kira-kira apa dampaknya terhadap
kesehatan?, atau 'penyelesaian apa yang perlu dilakukan
masyarakat?

c. Peran Konsultasi
Konsultasi merupakan interaksi interpersonal guna
membentuk perubahan perilaku konstruktif. Konsultasi
bertujuan merangsang klien agar lebih bertanggung jawab,
membuat klien merasa aman, dan membimbing perilaku
membangun. Beberapa model konsultasi antara lain sebagai
berikut,
3. Peran pada Kesehatan Kerja
Perawat kesehatan komunitas di tempat kerja dapat berperan
dalam pelayanan kesehatan secara langsung maupun pengelolaan
layanan kesehatan, dengan memperhatikan hal-hal berikut:

a. Karakteristik pekerjaan,
b. Karakteristik demografi dan geografi,
c. Interaksi antara pekerjaan dan layanan peker- jaan,
d. Elemen epidemiologi dari kesehatan kerja, yang meliputi:
Agent (biologi, kimia, fisik, dan psikologis), Lingkungan,
e. Interaksi antara host-agent-environment.

4. Peran pada Kesehatan di Rumah (Hospice Care)


Sebagai-bagian dari rangkaian perawatan kesehatan umum
yang disediakan bagi individu dan keluarga, hospice care turut
berperan dalam meningkatkan, memelihara, dan memulihkan
kesehatan, guna memaksimalkan kesehatan dan menurunkan risiko
penyakit.
Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan
XVIII di wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 25
2.1.6 Fungsi perawat dalam keperawatan komunitas
Fungsi merupakan pekerjaan yang harus dilaksanakan sesuai
dengan peran seseorang. Fungsi perawat dalam menjalankan
perannya antara lain adalah :
( Mubarak dan chayatin, 2013 )

a. Fungsi independen
Fungsi independen artinya perawat melaksankan perannya
secara mandiri, tidak tergantung pada orang lain atau tim
kesehatan lainnya. Perawat harus dapat memberikan bantuan
terhadap penyimpangan atau tidak terpenuhinya kebutuhan dasar
manusia. Baik bio, psiko, sosio, kultural, maupun spiritual, mulai
dari tingkat individu hingga masyarakat, yang mencerminkan
tidak terpenuhinya kebutuhan dasar pada tingkat sistem organ
fungsional hingga molekuler.

b. Fungsi dependen
Fungsi dependen artinya perawat melakukan dan
melaksanakan perannya atas instruksi dari tim kesehatan lain atau
sebagai penerima limpahan tugas dari dokter, ahli gizi, radiologi
dan lain-lain.

c. Fungsi interdependen
Artinya perawat melakukan dan melaksanakan perannya
melalui kerja tim yang bersifat saling ketergantungan baik dalam
tim keperawatan maupun tim kesehatan.

2.2 Konsep Dasar Sehat Sakit


2.2.1 Pengertian Sehat Dan Sakit
Sehat fisik dimana tidak ada rasa sakit dan kondisi tubuh dan
organ dalam kondisi yang normal dapat berfungsi dengan baik.. Sehat
mental adalah suatu kondisi memungkinkan perkembangan fisik,
intelektual, emosional yang optimal dari seseorang. dimengerti orang.
( Juwita, 2021 )
Sehat spiritual adalah saat keadaan seseorang dapat
memperlihatkan kehidupannya yang mengakui adanya Tuhan dan
beribadah sesuai dengan norma yang ada dalam masyarakat, cerminan
Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan
XVIII di wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 26
sehat spiritual ini adalah adanya rasa syukur, memaafkan,
pengendalian diri, menyayangi, dan ajaran baik pada agamanya.
(Juwita, 2021 )
Sedangkan sehat sosial adalah disaat sesorang dapat hidup
berdampingan dengan orang lain, mematuhi norma yang ada
dimasyarakat, dan diterima hidup bersama masyarakat. ( Juwita,2021)
Konsep sakit adalah penilaian seseorang terhadap penyakit
sehubungan dengan pengalaman yang langsung dialaminya (bersifat
subyektif). Penyakit adalah bentuk reaksi biologis terhadap suatu
organisme benda asing atau luka (bersifat objektif). Seseorang yang
menderita penyakit belum tentu merasa sakit dan sebaliknya orang
mengeluh sakit padahal tidak ditemukan penyakit. ( Juwita, 2021 )

2.2.2 Ciri-ciri Sehat dan Sakit

Secara umum kita dapat menilai apakah orang tersebut sehat


atau sakit dengan memperhatikan ciri-cirinya.

Ciri-ciri sehat, yaitu:

1. Tubuh bugar dan tidak lemas


2. Wajah berseri, tidak nyeri
3. Berkomunikasi dua arah
4. Berpikir logis dan dimengerti
5. Produktif
6. Melakukan kegiatan sehari-hari dengan mandiri

Ciri-ciri sakit, yaitu:


1. Merasa nyeri, pusing, lemas
2. Tidak bersemangat menjalankan aktivitas
3. Merasa tidak tenang dan kecemasan yang berlebihan Konsep sakit
menurut Perkins menyatakan bahwa sakit merupakan keadaan
dimana individu merasa tidak menyenangkan yang dapat
menganggu aktivitas sehariharinya, baik aktivitas jasmani, rohani,
dan sosial.

2.2.3 Kesehatan Prima

Paradigma sehat merupakan pemikiran dan kefokusan kita


dalam upaya kesehatan pada konsep sehat, dimana setiap upaya
Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan
XVIII di wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 27
difokuskan awalnya pada hal yang bersifat hilir (awalnya) yaitu sehat.
Pada awalnya adalah sehat, sehingga perhatian lebih kepada
bagaimana orang sehat untuk tetap sehat atau semakin meningkatkan
kesehatannya. ( Juwita, 2021 )

Konsep dasar sehat antara lain mencakup tanggung jawab


individu, pencapaian tujuan dinamis, pertumbuhan proses,
pengambilan keputusan sehari -hari dalam area nutrisi, pengelolaan
stress, olahraga fisik, pelaksanaan upaya pencegahan, kesehatan
emosi, dan kesehatan lain yang sangat baik secara keseluruhan dalam
individu. ( Juwita, 2021 )

Rentan sehat dan sakit merupakan konsep yang harus dipahami


secara utuh agar dapat mengaplikasikan kepada orang lain yang butuh
pertolongan perawatan sehingga dapat memberi gambaran yang sangat
jelas tentang sehat sakit.

Gambar 1 Rentan Sehat Sakit

Rentang sehat dan sakit menurut (dalam modul konsep sehat


dan sakit Juwita, 2021 ) bahwa sehat merupakan keadaan individu
yang sejahtera pada waktu tertentu dari energi maksimal sampai
kondisi kematian yang menandakan energi sudah tidak ada. Rentang
sehat diawali dari status kesehatan yang sehat baik fisik, emosi, sosial,
dan spiritual. Rentang sakit merupakan gangguan dalam fungsi pada
tubuh normal secara keseluruhan atau sebagian.

2.3 Konsep Dasar stunting


2.3.1 Pengertian Stunting
Stunting adalah masalah utama kesehatan masyarakat yang
berhubungan dengan meningkatnya resiko kesakitan,kematian dan

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan
XVIII di wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 28
hambatan pada pertumbuhan baik motorik maupun mental. Kejadian
stunting merupakan suatu proses komulatif yang terjadi sejak
kehamilan, masa kanak – kanak dan sepanjang siklus kehidupan.
Stunting disebabkan oleh kekurangan gizi kronis, infeksi berulang
dalam jangka waktu lama dan kurangnya stimulasi psikososial sejak
di dalam kandungan dan setelah dilahirkan. Tidak hanya faktor
spesifik gizi, tetapi juga faktor sensitif gizi yang berinteraksi satu
dengan lainnya. (Tanoto, 2019).
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita
akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak menjadi terlalu
pendek untuk usianya. Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam
kandungan dan pada masa awal setelah anak lahir, tetapi baru
nampak setelah anak berusia 2 tahun (Kementerian Keuangan RI,
2018).

2.3.2 Etiologi Stunting


Menurut Soetjiningsih (2019) Terdapat beberapa faktor
penyebab stunting yaitu sebagai berikut:
a. Faktor Biologis
1. Ras/suku
2. Jenis Kelamin
3. Status Gizi
4. Kerentanaan terhadap penyakit
b. Faktor lingkungan fisik
1. Keadaan geografis
2. Sanitasi
3. Keadaan rumah
4. Radiasi
c. Faktor Keluarga
1. Pendapatan keluarga
2. Pendidikan ibu
3. Pola pengasuhan
4. Adat istiadat,norma,dan tabu

2.3.3 Klasifikasi Stunting


Stunting didefinisikan sebagai kondisi balita, dimana tinggi
badan menurut umur berada di bawah minus 2 Standar Deviasi (<-
2SD) dari standar median WHO. Penilaian status gizi balita yang
Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan
XVIII di wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 29
paling sering dilakukan adalah dengan cara penilaian antropometri.
Secara umum antropometri berhubungan dengan berbagai macam
pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai
tingkat umur dan tingkat gizi. Antropometri digunakan untuk
melihat ketidak seimbangan asupan protein dan energi (Kemenkes
RI, 2018).
Beberapa indeks antropometri yang sering digunakan
adalah berat badan menurut umur (BB/U), tinggi badan menurut
umur (TB/U), berat badan menurut tinggi badan (BB/TB) yang
dinyatakan dengan standar deviasi unit Z (Z- score) dimana hasil
pengukuran antropometri menunjukkan Z-score kurang dari -2SD
sampai dengan -3SD (pendek/stunted) dan kurang dari -3SD
(sangat pendek / stunted) (Kemenkes RI, 2018).

2.3.4 Dampak Stunting


Dampak yang ditimbulkan stunting dapat dibagi menjadi
dampak jangka pendek dan jangka panjang.
1. Dampak Jangka Pendek.
a. Peningkatan kejadian kesakitan dan kematian.
b. Perkembangan kognitif, motorik, dan verbal pada anak
tidak optimal.
c. Peningkatan biaya kesehatan.
2. Dampak Jangka Panjang.
a. Postur tubuh yang tidak optimal saat dewasa (lebih
pendek di bandingkan pada umumnya).
b. Meningkatnya risiko obesitas dan penyakit lainnya.
c. Menurunnya kesehatan reproduksi.
Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan
XVIII di wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 30
d. Kapasitas belajar dan performa yang kurang optimal saat
masa sekolah.
e. Produktivitas dan kapasitas kerja yang tidak optimal.
(Pusdatin, 2018).

2.2.1 Tanda Stunting


Menurut Kementrian desa, (2017) balita stunting dapat dikenali
dengan ciri-ciri sebagai berikut :
1. Tanda pubertas terlambat.
2. Performa buruk pada tes perhatian dan memori belajar.
3. Pertumbuhan gigi terlambat.
4. Usia 8 - 10 tahun anak menjadi lebih pendiam
5. Tidak banyak melakukan eye contact.
6. Pertumbuhan melambat.
7. Wajah tampak lebih muda dari usianya

2.2.2 Patofisiologi Stunting


Masalah stunting terjadi karena adanya adaptasi fisiologi
pertumbuhan atau non patologis, karena penyebab secara langsung
adalah masalah pada asupan makanan dan tingginya penyakit
infeksi kronis terutama ISPA dan diare, sehingga memberi dampak
terhadap proses pertumbuhan balita (Sudiman, 2018).
Tidak terpenuhinya asupan gizi dan adanya riwayat penyakit
infeksi berulang menjadi faktor utama kejadian kurang gizi. Faktor
sosial ekonomi, pemberian ASI dan MP-ASI yang kurag tepat,
pendidikan orang tua, serta pelayanan kesehatan yang tidak
memadai akan mempengaruhi pada kecukupan gizi. Kejadian
kurang gizi yang terus berlanjut dan karena kegagalan dalam
perbaikan gizi akan menyebabkan pada kejadian stunting atau
kurang gizi kronis. Hal ini terjadi karena rendahnya pendapatan
sehingga tidak mampu memenuhi kecukupan gizi yang sesuai
(Maryunani, 2016).

2.2.3 Klasifikasi dan Pengukuran Stunting.


Penilaian status gizi pada anak biasanya menggunakan
pengukuran antropometri, secara umum pengukuran antopometri
berhubungan dengan pengukuran dimensi tubuh. (SDIDTK, 2016).

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan
XVIII di wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 31
Indeks antopometri yang digunakan biasanya berat badan
berdasar umur (BB/U), tinggi badan berdasar umur (TB/U) dan
berat badan berdasar tinggi badan (BB/TB) yang dinyatakan
dengan standar deviasi (SD). Keadaan stunting dapat diketahui
berdasarkan pengukuran TB/U lalu dibandingkan dengan standar.
Secara fisik balita stunting akan tampak lebih pendek dari balita
seusianya. Klasifikasi status gizi stunting berdasarkan indikator
tinggi badan per umur (TB/U) (SDIDTK, 2016).

2.2.4 Pemeriksaan Penunjang.


Menurut Nurarif dan Kusuma, 2016 mengatakan
pemeriksaan penunjang untuk stunting antara lain:
1. Melakukan pemeriksaan fisik.
2. Melakukan pengukuran antropometri BB, TB/PB, LILA,
lingkar kepala
3. Melakukan penghitungan IMT.
4. Pemeriksaan laboratorium darah: albumin, globulin, protein
total, elektrolit serum.

2.2.5 Penatalaksanaan Stunting.


Menurut Khoeroh dan Indriyanti, 2017 beberapa cara yang
dapat dilakukan untuk mengatasi stunting yaitu.
1. Penilaian status gizi yang dapat dilakukan melalui kegiatan
posyandu setiap bulan.
2. Pemberian makanan tambahan pada balita.
3. Pemberian vitamin A.
4. Memberi konseling oleh tenaga gizi tentang kecukupan gizi
balita.
5. Pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan dan dilanjutkan
sampai usia 2 tahun dengan ditambah asupan MP-ASI.
6. Pemberian suplemen menggunakan makanan penyediaan
makanan dan minuman menggunakan bahan makanan yang
sudah umum dapat meningkatkan asupan energi dan zat gizi
yang besar bagi banyak pasien.
7. Pemberian suplemen menggunakan suplemen gizi khusus
peroral siapguna yang dapat digunakan bersama makanan
untuk memenuhi kekurangan gizi.

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan
XVIII di wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 32
2.2.6 Pencegahan Stunting
Kerangka intervensi stunting yang dilakukan oleh
Pemerintah Indonesia terbagi menjadi dua, yaitu Intervensi Gizi
Spesifik dan Intervensi Gizi Sensitif.
1. Kerangka intervensi gizi spesifik.
a. Intervensi gizi spesifik dengan sasaran ibu hamil. Intervensi ini meliputi
kegiatan memberikan makanan tambahan (PMT) pada ibu hamil untuk
mengatasi kekurangan energi dan protein kronis, mengatasi kekurangan
zat besi dan asam folat, mengatasi kekurangan iodium, menanggulangi
kecacingan pada ibu hamil serta melindungi ibu hamil dari malaria.
b. Intervensi gizi spesifik dengan sasaran ibu menyusui dan anak usia 0-6
bulan. Intervensi ini dilakukan melalui beberapa kegiatan yang mendorong
inisiasi menyusui dini/IMD terutama melalui pemberian ASI
jolong/colostrum serta mendorong pemberian ASI Eksklusif.
c. Intervensi gizi spesifik dengan sasaran ibu menyusui dan anak usia7- 23
bulan Intervensi ini meliputi kegiatan untuk mendorong penerusan
pemberian ASI hingga anak/bayi berusia 23 bulan. Kemudian setelah bayi
berusia diatas 6 bulan didampingi oleh pemberian MP-ASI, menyediakan
obat cacing, menyediakan suplementasi zink, melakukan fortifikasi zat
besi kedalam makanan, memberikan perlindungan terhadap malaria,
memberikan imunisasi lengkap, serta melakukan pencegahan dan
pengobatan diare (TNP2K,2017).

2. Kerangka intervensi gizi sensitif


Ada 12 kegiatan yang dapat berkontribusi pada penurunan stunting
melalui Intervensi Gizi Spesifik sebagai berikut menyediakan dan
memastikan akses terhadap air bersih, menyediakan dan memastikan akses
terhadap sanitasi, melakukan fortifikasi bahan pangan, menyediakan akses
kepada layanan kesehatan dan Keluarga Berencana (KB), menyediakan
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), menyediakan Jaminan Persalinan
Universal (Jampersal), memberikan pendidikan pengasuhan pada ibu,
memberikan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Universal, memberikan
pendidikangizi masyarakat, memberikan edukasi kesehatan seksual dan
reproduksi, serta gizi pada remaja, menyediakan bantuan dan jaminan sosial
bagi keluarga miskin, meningkatkan ketahanan pangan dan gizi. (TNP2K,
2017).

2.4 Konsep Dasar Polio


Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan
XVIII di wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 33
2.4.1 Pengertian Polio

Polio (Poliomyelitis) adalah penyakit yang sangat menular yang


disebabkan oleh virus polio. Virus Polio menyerang sistem saraf dan dapat
menyebabkan kelumpuhan mendadak, kecacatan permanen, atau bahkan
kematian akibat kelemahan otot pernafasan.

Polio atau disebut juga sebagai poliomyelitis adalah penyakit infeksi


yang disebabkan oleh virus poliovirus. Virus ini menyerang sistem saraf dan
dapat menyebabkan kelumpuhan permanen atau kematian. Meskipun ada
vaksin untuk mencegah polio, virus ini masih menyebar di beberapa negara di
seluruh dunia. Oleh karena itu, crash program polio telah dilakukan untuk
mencegah penyebaran virus polio. ( Rsud Sawah Lunto, 2023 )

Crash program polio adalah program kesehatan yang bertujuan untuk


mengeliminasi penyebaran virus polio. Program ini melibatkan upaya besar-
besaran untuk memberikan vaksinasi kepada seluruh populasi yang rentan
terhadap penyakit ini. Program ini didasarkan pada prinsip bahwa jika cukup
banyak orang divaksinasi, maka virus tidak akan memiliki populasi inang
yang cukup besar untuk bertahan hidup dan berkembang biak. ( Rsud Sawah
Lunto, 2023 )

2.4.2 Gejala Kasus Polio


1. Hampir 90% dari yang terinfeksi tidak mengalami gejala atau
mengalami gejala ringan seperti sakit tenggorokan, demam,
mual, kelelahan, sakit kepala, kekakuan di leher, nyeri pada
anggota badan, dan nyeri perut.
2. Anak yang terinfeksi virus polio berisiko mengalami
kelumpuhan.
3. Kelumpuhan biasa terjadi dalam 7-21 hari setelah terinfeksi.
Apabila ditemukan kasus kelumpuhan mendadak pada anak-
anak <15 tahun, segera laporkan kepada Puskesmas terdekat.
4. Kasus polio paling banyak terjadi pada anak usia di bawah 5
tahun, namun polio juga dapat terjadi pada semua usia
5. Anak yang tidak mendapatkan imunisasi polio yang lengkap.
6. Anak-anak yang tinggal di lingkungan sanitasi buruk dan tidak
menerapkan Pola Hidup Bersih Sehat (PHBS) ( Hermina Pekan
Baru, 2023 )

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan
XVIII di wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 34
2.4.3 Pelaksaan Crash Program Polio Di Sumatra Barat dan Riau?
1. Imunisasi tetes polio (OPV) dan suntik polio (IPV) diberikan
masing-masing. Imunisasi polio lengkap terdiri dari 4 kali
tetes polio dan 1 kali suntik polio
2. 1 dosis/kali secara bersamaan bertujuan untuk memberikan
perlindungan secara optimal terhadap virus polio. Kegiatan
Crash Program Polio dilaksanakan serentak mulai tanggal 6
Maret 2023.
3. Imunisasi tetes polio diberikan pada anak berusia 0-59 bulan,
sementara suntik polio diberikan pada anak berusia 4-59
bulan. Semua anak harus mendapatkan kedua imunisasi tanpa
memandang status imunisasi sebelumnya. ( Hermina Pekan
Baru, 2023 )
Program ini memiliki beberapa tantangan. Salah satunya adalah
kesulitan dalam mencapai kelompok-kelompok yang paling rentan
terhadap polio. Beberapa wilayah di seluruh dunia dapat sulit diakses dan
beberapa komunitas dapat menolak untuk menerima vaksinasi karena
berbagai alasan. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa para
petugas kesehatan dilatih dengan baik dan memiliki akses yang memadai
untuk melakukan vaksinasi.

2.5 Proses Asuhan Keperawatan Komunitas


2.5.1 Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Komunitas
Keperawatan Komunitas adalah pelayanan keperawatan profesional
yang ditujukan kepada masyarakat dengan pendekatan pada kelompok
resiko tinggi, dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal
melalui pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan dengan
menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan
melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan, pelaksanaan, dan
evaluasi pelayanan keperawatan. Pelayanan Keperawatan Komunitas
adalah seluruh masyarakat termasuk individu, keluarga dan kelompok
yang beresiko tinggi seperti keluarga penduduk didaerah kumuh, daerah
terisolasi dan daerah yang tidak terjangkau termasuk kelompok bayi,
balita, lansia dan ibu hamil (Veronica, Nuraeni, & Supriyono, 2017).
Keperawatan komunitas merupakan suatu sintesis dari praktik
keperawatan dan praktik kesehatan masyarakat yang diterapkan untuk
meningkatkan serta memelihara kesehatan penduduk. Sasaran dari
keperawatan kesehatan komunitas adalah individu yaitu balita gizi buruk,
Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan
XVIII di wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 35
ibu hamil resiko tinggi, usia lanjut, penderita penyakit menular. Sasaran
keluarga yaitu keluarga yang termasuk rentan terhadap masalah kesehatan
dan prioritas. Sasaran kelompok khusus, komunitas baik yang sehat
maupun sakit yang mempunyai masalah kesehatan atau perawatan (Ariani,
Nuraeni, & Supriyono, 2015)

2.5.2 Defenisi Proses Keperawatan


Proses Keperawatan yaitu suatu metode ilmiah dalam keperawatan yang
dapat dipertanggung jawabkan sebagai cara terbaik untuk memberikan
pelayanan keperawatan sesuai respon manusia saat menghadapi masalah
kesehatan.(Emmelia,

2.5.3 Tujuan dan Fungsi Keperawatan Komunitas


a. Tujuan
Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat
sehingga tercapai derajat kesehatan yang optimal agar dapat
menjalankan fungsi kehidupan sesuai dengan kapasitas yang
dimiliki.Tujuan proses keperawatan yaitu untuk memperoleh
asuhan keperawatan komunitas yang bermutu,efektif,efisien,sesuai
dengan permasalahan yang terjadi pada masyarakat,pelaksanaan
asuhan keperawatan komunitas dapat dilakukan secara
sistematis,dinamis,berkelanjutan,dan sesuai kebutuhanmasyarakat.
b. Fungsi
1. Memberikan pedomasn sistematis dan ilmiah bagi tenaga
kesehatan masyarakat dan keperawatan dalam memecahkan
masalah klien melalui asuhan keperawatan.
2. Agar masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan yang
optimal sesuai dengan kebutuhannya.
3. Memberikan asuhan keperawatan melalui pendekatan
pemecahan masalah,komunikasi yang efektif dan efisien,serta
melibatkan peran serta masyarakat
4. Agar masyarakat bebas mengemukakan pendapat berkaitan
dengan permasalahan atau kebutuhannya sehingga
mendapatkan pelayanan yang cepat dalam rangka mempercepat
proses penyembuhan klien.

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan
XVIII di wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 36
2.6 Tahapan Proses Keperawatan Komunitas
2.6.1 Pengkajian
Pengkajian keperawatan komunitas adalah suatu proses tindakan untuk
mengenal komunitas sebagai mitra yang berperan dalam proses
keperawatan kesehatan komunitas.Tahapan ini bertujuan untuk
mengidentifikasi factor positif dan negative yang berbenturan dengan
masalah kesehatan,mulai dari masyarakat hingga sumber daya komunitas.

a.Kegiatan pendahuluan
Tahapan pengkajian didahului dengan sosialisasi program perawatan
kesehatan komunitas serta program yang dapat dikerjakan bersama-sama
dalam komunitas tersebut.Ada dua kegiatan yang dapat dilakukan dalam
pengkajian komunitas,yaitu SMD dan MMD.
b.Pengumpulan Data
Pengumpulan data dimaksudkan untuk memperoleh informasi
mengenai masalah kesehatan pada masyarakat sehingga dapat ditentukan
tindakan yang harus diambil untuk mengatasi masalah tersebut yang
menyangkut aspek fisik,psikologis,social ekonomi dan spiritual.
Pengumpulan data meliputi :
1. Data Inti
a. Riwayat atau sejarah perkembangan
Data ini dikaji melalui wawancara kepada tokoh formal
dan informal dikomunitas dan studi dokumentasi sejarah
komunitas tersebut.Data umum terdiri dari tingkat
pendapatan,sarana pelayanan kesehatan,struktur politik
b. Data demografi-penduduk
Mengkaji jumlah komunitas berdasarkan umur,sekolah,jenis
kelamin,tingkat pendapatan,pendidikan,pekerjaan.
c. Luas wilayah
d. Nilai kepercayaan,dan agama

Adapun pengkajian selanjutnya dijabarkan sebagai berikut :

NO KATEGORI YANG DIKAJI


1. Sarana Pelayanan Kesehatan 1. Sarana kesehatan
terdekat dengan rumah
2. Pemanfaatan sarana

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan
XVIII di wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 37
kesehatan
3. Alasan tidak
menggunakan sarana
kesehatan
4. Sarana pelayanan
kesehatan yang paling
sering digunakan
5. Kepemilikan jaminan
kesehatan
6. Jenis jaminan
kesehatan
2. Lingkungan 1. Kepemilikan rumah
2. Jenis rumah
3. Lantai rumah
4. Jendela rumah
5. Memiliki ventilasi
yang sehat
6. Sinar matahari yang
masuk kerumah
7. Jumlah kamar
8. Luas bangunan per
orang
9. Kebiasaan
menggantung pakaian
10. Tersedianya ruang
untuk kumpul keluarga
11. Tersedianya ruangan
tempat bermain anak
12. Kepemilikan plavon
rumah
13. Pemanfaatan halaman
rumah
14. Kepemilikan tempat
sampah
15. Kondisi tempat
pembuangan sampah
16. Cara pembuangan
sampah limbah rumah
Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan
XVIII di wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 38
tangga
17. Kepemilikan kamar
mandi
18. Kondisi kamar mandi
19. Keluarga melakukan
aktivitas mandi dan
mencuci
20. Kepemilikan jamban
21. Sarana jamban
keluarga
22. Kondisi saluran limbah
23. Aliran air limbah
24. Cara pembuangan
limbah wc
25. Jarak septi tank dengan
sumber air bersih
26. Penyediaan air bersih
27. Penyediaan air minum
28. Pengolahan air minum
29. Tempat penampungan
air
30. Kondisi tempat
penampungan air
31. Melakukan pengurasan
bak/penampungan air
32. Frekuensi pengurasan
bak/penampungan air
33. Kondisi air
34. Terdapat jentik-jentik
pada penampungan air
35. Memiliki kandang
ternak
36. Letak kandang ternak
37. Kondisi kandang
ternak
38. Frekuensi
membersihkan

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan
XVIII di wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 39
kandang ternak
39. Frekuensi makan
keluarga
40. Cara pengelolaan
makanan
41. Cara menyimpan
makanan
42. Pantangan makanan
dalam keluarga
43. Konsumsi lauk-pauk
44. Konsumsi sayur
sayuran
45. Konsumsi buah
buahan
46. Konsumsi garam
beryodium
3. Keberadaan PUS 1. PUS mendapatkan
informasi tentang KB
2. Saat ini PUS
menggunakan alat
kontrasepsi
3. Kontrasepsi yang
digunakan
4. Alasan tidak
menggunakan
kontrasepsi
4. Keberadaan bumil 1. Umur
2. Usia kehamilan
3. Gravida
4. Partus
5. Abortus
6. Jarak dengan
kehamilan sebelumnya
7. Melakukan
pemeriksaan
kehamilan pada tenaga
medis
8. Frekuensi pemeriksaan
Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan
XVIII di wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 40
kehamilan
9. Tempat pemeriksaan
kehamilan
10. Alasan tidak
memeriksakan
kehamilan pada tenaga
medis
11. Melakukan
pemeriksaan
kehamilan pada tenaga
medis
12. Alat pemeriksaan
kehamilan pada tenaga
non medis
13. Rencana pertolongan
persalinan
14. Alasan rencana
pertolongan persalinan
oleh non medis
15. Imunisasi TT bumil
16. Kepemilikan KMS
bumil
17. Kenaikan BB selama
kehamilan trimester 1
18. Kenaikan BB selama
kehamilan trimester 2
19. Kenaikan BB selama
kehamilan trimester 3
20. Kunjungan bumil
untuk periksa
kehamilan trimester 1
21. Kunjungan bumil
untuk periksa
kehamilan trimester 2
22. Kunjungan bumil
untuk periksa
kehamilan trimester 3
23. Melakukan
Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan
XVIII di wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 41
pemeriksaan darah
lengkap selama
kehamilan
24. Melakukan
pemeriksaan urin
5. Ibu nifas 1. Ibu mendapatkan
informasi tentang
perawatan ibu nifas
2. Jenis informasi yang
didapat mengenai
perawatan ibu nifas
3. Informasi yang didapat
melalui
4. Ibu mendapatkan
informasi cara
pemberian ASI
6. Buteki 1. Ibu memberikan
kolesterum pada bayi
2. Ibu memberikan ASI
ekslutif
3. Keluhan pada ssat
menyusui
7. Bayi 1. Kepemilikan KMS
bayi
2. BB bayi berdasarkan
KMS
3. Bayi diberikan ASI
ekslutif
4. Bayi diberikan MP-
ASI pada usia
5. Imunisasi pada bayi
6. Alasan tidak di
imunisasi
7. Penyebab kematian
bayi
8. Pemberian suplemen
vit. A(Biru)

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan
XVIII di wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 42
9. Kunjungan bayi ke
posyandu
8. Balita 1. Kepemilikan KMS
batita
2. Imunisasi batita
3. BB/PB batita
berdasarkan KMS
4. Kunjungan batita ke
posyandu
5. Pemberian suplemen
vit. A (Merah )
6. Penyakit yang sering
dikeluhan
7. Apakah ibu pernah
mendengar tentang
stunting
9. Balita 1. Kepemilikan KMS
balita
2. Penyakit yang sering
dikeluhkan
3. Kebiasaan mencuci
tangan jika hendak
makan
4. Kebiasaan memotong
kuku
5. Pemberian suplemen
vit. A (Merah)
6. BB/PB batita
berdasarkan KMS
10. Anak Prasekolah 1. Kebiasaan menggosok
gigi
2. Kebiasaan jajan
3. Penyakit yang sering
dikeluhkan
11. Anak sekolah 1. Anak sudah
menduduki bangku
sekolah
2. Kegiatan anak di luar
Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan
XVIII di wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 43
sekolah
3. Kebiasaan mencuci
tangan jika hendak
makan
4. Kebiasaan memotong
kuku
5. Kebiasaan menggosok
gigi
6. Kebiasaan jajan anak
7. Penyakit yang sering
dikeluhkan perlakuan
menyimpang pada
anak
12. Remaja 1. Remaja putus sekolah
2. Kegiatan remaja di
luar sekolah
3. Yang dilakukan remaja
jika ada masalah
4. Penyakit yang sering
dikeluhkan
5. Kebiasaan merokok
6. Perlakuan
penyimpangan pada
remaja
13. Lansia 1. Keluhan lansia
2. Upaya yang dilakukan
lansia jika sakit
3. Kegiatan lansia
4. Kegiatan lansia
mengisi waktu
5. Melakukan kunjungan
ke posyandu lansia
6. Alsan tidak melalukan
kunjungan
7. Kebiasaan merokok
pada lansia
8. Kemandirian lansia

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan
XVIII di wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 44
dalam beraktifitas
9. Usia lansia

2. Pengolahan Data

Setelah data diperoleh, kegiatan selanjutnya adalah pengolahan


data, dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Klasifikasi/katagori data
b. Perhitungan persentasi
c. Tabulasi data
d. Interprestasi data
3. Analisa Data
Analisa data adalah kemampuan untuk mengkaitkan data dan
menghubungkan data dengan kemampuan kognitif yang dimiliki
sehingga dapat diketahui kesenjangan atau masalah yang dihadapi oleh
masyarakat.
Adapun macam-macam analisa data di komunitas adalah :
a. Analisa Korelatif
Mengembangkan tingkat hubungan, pengaruh dari dua atau
lebih sub- variabel yang diteliti menggunakan perhitungan
secara statistik.
b. Analisa data berdasarkan kelompok data / data fokus yang
dianggap sebagai masalah
c. Analisa faktor faktor yang berhubungan dengan masalah atau
lazimnya disebut dengan etiologi.
4. Perumusan Masalah Kesehatan
5. Berdasarkan analisa data yang diperoleh, maka dapat diketahui
masalah kesehatan dan keperawatan yang dihadapi oleh
masyarakat yang selanjutnya dapat dilakukan intervensi. Namun,
masalah yangtelah dirumuskan tidak mungkin dapat diatasi
sekaligus. Oleh karena itu, perawat komunitas harus membuat
prioritas masalah.
4. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan ditetapkan berdasarkan masalah yang
ditemukan. Diagnosa keperawatan akan memberikan gambaran tentang
Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan
XVIII di wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 45
masalah dan status kesehatan masyarakat yang nyata (aktual), resiko/resiko
tinggi, dan potensial.
a. Aktual: dimana karakteristiknya adalah adanya data mayor (utama)
sehingga masalah cukup valid untuk diangkat.
b. Resiko dan Resiko tinggi: dimana karakteristiknya adalah adanya faktor-
faktor dikomunitas yang beresiko.
c. Potensial/Wellnes/Sejahtera menggambarkan keadaan sehat dikomunitas
Diagnosa ini perlu diangkat dengan tujuan untuk meningkatkan dan
mempertahankan kondisi komunitas yang sudah sehat tersebut dengan
kegiatan promotif dan preventit.

Komponen utama diagnosa keperawatan, Yastu

1) Problem (masalah)
Merupakan kesenjangan atau penyimpangan dari keadaan normal yang
seharusnya tidak terjadi
2) Etiologi (penyebab)
Menunjukkan penyebab masalah kesehatan atau keperawatan yang dapat
memberikan arah terhadap intervensi keperawatan
3) Sign/Simptom (tanda/gejala)
a) Informasi yang perlu untuk merumuskan diagnosa
b) Serangkaian petunjuk timbulnya masalah
c) Data-data yang menunjang timbulnya masalah
5. Perencanaan

Rencana keperawatan adalah penyusunan rencana tindakan


keperawatan ang akan dilakukan untuk mengatasi masalah sesuai dengan
diagnosis keperawatan yang telah ditentukan dengan tujuan terpenuhinya
kebutuhan klien. Jadi, perencanaan asuhan keperawatan kesehatan
masyarakat disusun berdasarkan diagnosis keperawatan yang telah
ditetapkan dan rencana keperawatan yang disusunharus mencakup elemen-
elemen berikut ini.

Perencanaan asuhan keperawatan komunitas disusun berdasarkan


diagnosa keperawatan yang telah ditetapkan. Rencana keperawatan yang
disusun harus mencakup:

1. Merumuskan tujuan keperawatan yang akan dicapai


2. Rencana tindakan keperawatan yang dilaksanakan
3. Kriteria hasil untuk mencapai tujuan

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan
XVIII di wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 46
6. Pelaksanaan

Pelaksanaan merupakan tahap realisasi dari rencana asuhan


keperawatan yang telah disusun dengan melibatkan secara aktif masyarakat
melalui kelompok-kelompok yang ada di masyarakat, Puskesmas/Dinas
Kesehatan atau sektor terkait lainnya, yang meliputi kegiatan:

1. Promotif
2. Preventif
3. Pelayanan kesehatan langsung
7. Evaluasi
Evaluasi memuat keberhasilan proses dan keberhasilan tindakan
keperawatan. Keberhasilan proses dapat dilihat dengan membandingkan
antara proses dengan pedoman atau rencana proses tesebut. Sedangkan
keberhasilan tindakan dapat dibandingkan dengan membandingkan antara
tingkat kemandirian masyarakat dalam prilaku kehidupan sehari-hari dan
tingkat kemajuan kesehatan masyarakat komunitas dengan tujuan yang telah
ditetapkan atau diluruskan sebelumnya

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan
XVIII di wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 47
BAB III
TINJAUAN KASUS

3.1 DATA DEMOGRAFI


Mahasiswa/l Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Dumai
melakukan whineshield survey di RT 15 Kelurahan Teluk
Kecamatan Dumai Timur mulai dari tanggal 27 Maret s/d 30 Maret
2023. Mahasiswa/i mendapatkan jumlah KK di RT 15 Kelurahan
Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur sebanyak 273 KK yang
bertempat tinggal tetap atau berdomisili di RT tersebut. Batas wilayah
RT 15 sebelah utara berbatasan dengan Jalan Sultan Syarif Kasim,
sebelah barat berbatasan dengan RT 14 perumahan pelindo, sebelah
selatan berbatasan dengan RT 16 dan Jalan Al-mubin, sebelah timur
berbatasan dengan jalan air bersih yaitu RT.15. RT 15 memiliki
berbagai fasilitas umum yang terdiri dari Masjid Al-mubin,Gereja
GPIB Ekklesia,Gereja Bethel Indonesia,Posyandu Kakap,BNN
Republik Indonesia,Bidan,Gereja GPPS.
Berdasarkan data dari RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Terdapat
284 KK . Laki-laki sebanyak 467 jiwa dan perempuan sebanyak 636
jiwa. Setelah dilakukan penginputan data didapatkan hasil 273 KK.
Dari 273 KK yang tidak termasuk kk RT.15 tetapi domisili RT.15 ada
sebanyak 69 KK. Ada 15 rumah yang menolak untuk didata.
Sedangkan jumlah jiwa di RT.15 1.103 jiwa dengan jenis
kelamin Laki-Laki sebanyak 467 jiwa dan perempuan sebanyak 461
Jiwa.
Dilihat dari segi pendidikan masyarakat di kelurahan Teluk
Binjai terdapat lulusan pendidikan yang tamat TK sebanyak 59 jiwa,
tamat SD sebanyak 132 jiwa, tamat SMP 141 jiwa, tamat SMA 336
jiwa, tamat D3 sebanyak 42 jiwa, tamat S1 sebanyak 26 jiwa
Dilihat dari segi pekerjaan masyarakat di Kelurahan Teluk
Binjai Kecamatan Dumai Timur terdapat PNS sebanyak 9 jiwa, Tani
sebanyak 7 jiwa, Buruh sebanyak 155 jiwa,Dan lain-lain 277 jiwa.
Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan
XVIII di wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 48
Berdasarkan dari data yang didapat,jumlah agama masyarakat
di RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur,agama
islam sebanyak 218 jiwa,protestan sebanyak 593,khatolik sebanyak 38
jiwa.
Berdasarkan dari data jumlah penduduk di Kelurahan Teluk
Binjai Kecamatan Dumai Timur tahun 2023 sebanyak 273
KK,terdapat jumlah Pus 84 jiwa,bumil sebanyak 4 jiwa,bayi sebanyak
12 jiwa,anak prasekolah sebanyak 33 jiwa,dan anak sekolah sebanyak
181 jiwa.Untuk data lansia total jumlah keseluruhan yang sudah didata
sebanyak 203 jiwa dengan pembagian pra lansia sebanyak 125
jiwa,lansia sebanyak 125 jiwa,lansia resti sebanyak 14 jiwa.

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan
XVIII di wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 49
PEMETAAN WILAYAH RT 15
KEL. TELUK BINJAI KEC. DUMAI TIMUR

Sultan Syarif Kasim

Jl. Air Bersih


Gg. Paus 1 Gg. Piranha
Gg. Arwana v
Gg. Bawal Gg. Mujair
Gg. Tenggiri
Gg. Kakap Jl. Al Mubin

Jl. Smp 2

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai
Timur 50
3.2 METODE PENGUMPULAN DATA
Pengumpulan data oleh Mahasiswa/I pada tanggal 27 Maret-30
Maret 2023 di RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur
dilakukan menggunakan metode Whienshield Survey,dengan alat ukur
kuesioner dan menempelkan stiker sebagai tanda rumah warga sudah di
lakukan pendataan.
Selain pendataan, mahasiswa juga melakukan pemeriksaan fisik
dengan menggunakan Nursing Kit, untuk melihat kesehatan masyarakat
terutama tekanan darah, berat badan anak dan tinggi badan anak.

3.3 PENGOLAHAN DATA


Mahasiswa/I menggunakann program excel untuk mengolah data
yang telah diperoleh dari pengkajian. Progma Excel adalah aplikasi
pengolahan data numerik, fungsi utama dari aplikasi Microsoft Excel ialah
membuat, mengedit, menganalisa dan meringkas data yang sifatnya
numerik. Aplikasi ini juga berfungsi untuk menjalankan perhitungan
aritmatika maupun statistika. Sehingga mempermudah Mahasiswa/I dalam
membaca hasil yang diberikan.
Data diolah secara manual oleh mahasiswa/I Akper Sri Bunga
Tanjung menggunakan excel lalu di tabulasikan dan hasilnya di paparkan
dalam tampilan diagram pie. Berdasarkan survey awal whinshield survey
dan pemetaan wilayah oleh mahasiswa/I Praktek Klinik Keperawatan
Komunitas II Akper Sri Bunga Tanjung di RT 15 Kelurahan Teluk Binjai
Kecamatan Dumai Timur pada tanggal 27 maret – 30 maret 2023 terdapat
jumlah keseluruhan 273 KK dengan jumlah jiwa 1.130 jiwa. Namun, ada
beberapa KK yang tidak didapatkan dengan jumlah 15 KK.

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 51
DIAGRAM 1.1

Distribusi Frekuensi Peran Keluarga Di RT 15

Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur

Kota Dumai Tahun 2023

Peran dalam keluarga

1%
25%
KK
Istri
Anak
52%
Selain anak
22%

Berdasarkan diagram 1.1 Menunjukkan bahwa dari 1.093 jiwa, 270 KK terdapat 1.093
peran keluarga. Diperoleh data dari KK (270), jiwa Istri 228 jiwa (22%), anak 572 jiwa
(52%) dan selain anak 23 jiwa (1%).

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 52
DIAGRAM 1.2

Distribusi Frekuensi Tingkat Umur Di RT 15

Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur

Kota Dumai 2023

Tingkat Umur

Neonatus
Pra sekolah Bayi
Neonatus
Bayi 1%
Lansia
1%Balita Anak sekolah
9% 0% Batita
Batita 11% Balita
3%
3% Pra sekolah
Anak sekolah
Remaja Remaja
19%
Dewasa Dewasa
53% Lansia

Berdasarkan Diagram 1.2 menunjukkan bahwa dari 1.093 jiwa. Diperloleh data Neonatus 1
jiwa (1%), bayi 11 jiwa (1%), batita 22 jiwa (3%), balita 26 jiwa 22 jiwa (3%), pra
sekolah 33 jiwa (1%), anak sekolah 183 jiwa (11%), remaja 188 jiwa (19%) , dewasa 555
jiwa (53%) dan lansia 74 jiwa (9%).

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 53
DIAGRAM 1.3

Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin KK Di RT 015

Kelurahaan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur

Kota Dumai 2023.

Jenis kelamin kepala keluarga


perempuan 563 laki- laki

laki- laki
48% perempuan 563
52%

Berdasarkan Diagram 1.3 menunjukkan bahwa dari 1.093 jiwa di peroleh data jenis
kelamin KK Laki-laki 530 jiwa (48%), dan KK Perempuan 563 jiwa (52%).

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 54
DIAGRAM 1.4

Distribusi frekuensi jenis kelamin jiwa di RT 15

Kelurahaan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur

Kota Dumai Tahun 2023.

Jenis kelamin

laki laki
perempuan 48%
52%

Berdasarkan Diagram 1.4 Menujukan Bahwa dari 1.093 jiwa. Diperoleh data jenis kelamin
laki- laki 530 jiwa (48%) . dan jenis kelamin perempuan 560 jiwa (62%).

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 55
DIAGRAM 1.5

Dustribusi Frekuensi Agama di RT 15

Kelurahan Teluk Binja Kecamatan Dumai Timur

Kota Dumai Tahun 2023.

Agama

katolik
6%
Islam
1% Islam
Protestan
katolik
Budha
Hindu

Protestan
93%

Berdasarkan Diagram 1.5 menunjukkan bahwa dari 1.093 jiwa. di peroleh data Agama
islam 12 jiwa (1%), Protestan 1.016 jiwa (93%), Katolik 65 jiwa (6%), Budha 0 jiwa (0%)
dan Hindu 0 jiwa (0%).

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 56
DIAGRAM 1.6

Distribusi frekuensi Pekerjaan di RT 15

Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur

Kota Dumai Tahun 2023.

pekerjaan
pns swasta
1% 7% pertani
1%

buruh
25%
lain lain
50%

pelajar
16%

Berdasarkan Diagram 1.6 menunjukkan bahwa dari 1.093 jiwa. diperoleh data pekerjaan
PNS 9 jiwa (2%), Swasta 78 jiwa (16%), tani 7 jiwa (1%), buruh 277 jiwa (24%), Pelajar
173 jiwa ( 16 % ) dan Dll 549 jiwa (57%).

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 57
DIAGRAM 1.7

Distribusi frekuensi Pendidikan Terakhir di RT 15

Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur

Kota Dumai Tahun 2023.

Pendidikan Terakhir
SARJANA
3%
Tk
D3 7%
5% SD
25%

SMA
43%

SMP
17%

Berdasarkan Diagram 1.7 menunjukkan 1.093 jiwa. Diperoleh data pendidikan terakhir TK
61 jiwa (7%), SD 135 jiwa (25%), SMP 160 jiwa ( 17 %), SMA 348 jiwa (43%), D3 46
jiwa (5%), Sarjana 26 jiwa ( 3 %) .

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 58
DIAGRAM 1.8

Distribusi frekuensi Penghasilan Rata-rata di RT 015

Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur

Kota Dumai Tahun 2023.

Penghasilan rata-rata per bulan

>UMK (Rp.3.700.000)
46% <UMK (Rp.3.700.000)
54%

Berdasarkan Diagram menunjukkan bahwa dari 1093 jiwa diperoleh data


Penghasilan rata-rata perbulan >UMK Rp.3.700.000 (54%) (590 jiwa )dan <UMK
Rp.3.700.000 (46%).(503 jiwa)

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 59
DIAGRAM 1.9

Distribusi frekuensi Imunisasi di RT 015

Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur

Kota Dumai Tahun 2023.

IMUNISASI

21%
27%
BCG+Polio
DPT HB + Polio 1,2,3
HB1
Campak
26%
27%

Berdasarkan Diagram menunjukkan bahwa dari 60 jiwa diperoleh data imunisasi


BCG + Polio (26%)(15 jiwa), DPT HB + Polio 1,2,3(27%)(17) , HB 1 (26%) (15) dan
Campak (21%).(13 jiwa)

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 60
DIAGRAM 1.10

Distribusi frekuensi Imunisasi di RT 015

Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur

Kota Dumai Tahun 2023.

IMUNISASI

23%
DPT-HB
Campak
56% CRASH POLIO

21%

Berdasarkan Diagram menunjukkan bahwa dari 60 jiwa diperoleh data imunisasi


DPT + HB (23%)( 14 jiwa) , Campak (21%) (12 jiwa) , CARASH Polio (56%).(34)

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 61
DIAGRAM 2.1

Distribusi frekuensi Penyedian Air Minum

di RT.15 Kelurahan Teluk Binjai

Kecamatan Dumai Timur Kota Dumai 2023

Penyedian Air Minum

2%
1%
PDAM
Air Hujan
Sumur
Sungai
Lain-lain

97%

Berdasarkan diagram menunjukan bahwa terdapat penyedian air minum


yaitu, PDAM 4 jiwa (2%), Air hujan 1 jiwa (1%), Sumur 0 jiwa (0%), Sungai 0 jiwa
(0%), Lain-lain 166 Jiwa (97%).

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 62
DIAGRAM 2.2

Distribusi Frekuensi Pengolahan Air Minum

Di Rt.15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur

Kota Dumai 2023

Pengolahan Air Minum

Dimasak
47%
53% Penyulingan (Air Isi Ulang)

Sebanyak 119 jiwa (47%), Penyulingan (Air isi ulang Berdasarkan diagram
menunjukan bahwa terdapat pengolahan air minum yaitu, Dimasak) sebanyak 136
jiwa (53%)

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 63
DIAGRAM 3.3

Distribusi frekuensi Tempat Penampungan Air

di RT.15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur

Kota Dumai 2023

Tempat Penampungan Air

13% 0%
24%
Bak
Drum/Polytank
Ember
Lain-lain

63%

Berdasarkan diagram menunjukan bahwa terdapat tempat penampungan air


yaitu, Bak sebanyak 60 jiwa (24%), Drum/Polytank sebanyak 164 jiwa (63%),
Ember sebanyak 32 jiwa (13%), dan Lain-lain sebanyak 2 Jiwa (0%).

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 64
DIAGRAM 3.4

Distribusi Frekuensi Kondisi Tempat Penampungan Air

di RT.15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur

Kota Dumai 2023

Kondisi Tempat Penampungan Air

28%
Tertutup
Terbuka

72%

Berdasarkan diagram menunjukan bahwa terdapat kondisi tempat penampungan air


yaitu, Tertutup sebanyak 162 jiwa (72%), Tertutup sebanyak 92 jiwa (28).

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 65
DIAGRAM 2.5

Distribusi frekuensi Melakukan Pengurasan Bak/Penampungan Air

di RT.15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur

Kota Dumai 2023

Melakukan Pengurasan Bak/Penampungan


Air

10%
Ya
Tidak

90%

Berdasarkan diagram menunjukan bahwa terdapat melakukan pengurasan


Bak/Penampungan Air yaitu, Ya sebanyak 224 jiwa (90%), Tidak sebanyak 26 jiwa (10%).

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 66
DIAGRAM 2.6

Distribusi Frekuensi Pengurasan Bak/Penampungan Air

di RT.15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur

Kota Dumai 2023

Frekuensi Pengurasan Bak/Penampungan Air

7% 2% 11%
Setiap Hari
19% Setiap Minggu
Setiap Bulan
Tidak Pernah
Lain-lain

61%

Berdasarkan diagram menunjukan bahwa terdapat frekuensi pengurasan


bak/penampungan air yaitu, setiap hari sebanyak 26 jiwa (11%), setiap minggu sebanyak
149 jiwa (61%), setiap bulan sebanyak 47 jiwa (19%), tidak pernah sebanyak 18 Jiwa (7%),
dan lain-lain sebanyak 4 jiwa (2%).

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 67
DIAGRAM 2.7

Distribusi Frekuensi Kondisi Air

di RT.15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur

Kota Dumai 2023

DIAGRAM 2.7

Distribusi Frekuensi Kondisi Air

di RT.15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur

Kota Dumai 2023

Kondisi Air

36% Tidak Berbau, Tidak berwarna,tidak


berasa
Ada salah satu diantaranya (Berbau,
Berwarna, Berasa)
64%

Berdasarkan diagram menunjukkan bahwa dari 374 jiwa di peroleh data kondisi Air
( 64% ) Tidak Berbau ,Tidak berwarna dan ( 36 % ) ada salah satu di antara nya
(Berbau ,berwarna ,berasa)

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 68
DIAGRAM 2.7

Distribusi Frekuensi jentik jentik

di RT.15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur

Kota Dumai 2023

Terdapat Jentik-Jentik

13%
Ada
Tidak Ada

87%

Berdasarkan diagram menunjukkan bahwa dari 273 jiwa di peroleh data Terdata
tidak terdapat jentik jentik ( 87 ) , ( 13% ) ada terdapat jentik jentik

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 69
DIAGRAM 2.9

Distribusi Frekuensi Kepemilikan Rumah Di Rt.15 Kelurahan

Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur

Kota Dumai Tahun 2023

Kepemilikan rumah

Sendiri
39% Milik Orang tua/ keluarga
Belum ada/ sewa
55%

6%

Berdasarkan diagram menunjukkan bahwa dari 374 jiwa di peroleh data


kepemilikan rumah yang sewa ( 55 % ) , milik orang tua / keluarga ( 6 % ) , belum ada /
sewa ( 39% ) .

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 70
DIAGRAM 2.10

Distribusi Frekuensi Jenis Rumah Di Rt.15 Kelurahan

Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur

Kota Dumai Tahun 2023

Jenis rumah

5%
18%
Permanen
Semi Permanen
Non permanen

77%

Berdasarkan diagram menunjukkan bahwa dari 374 jiwa di peroleh data jenis
rumah yang permanen ( 77 % ) , semi permanen ( 18 % ) , non permanen ( 5 % ) .

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 71
DIAGRAM 2.11

Distribusi Frekuensi Lantai Rumah Di Rt 015 Kelurahan

Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur

Kota Dumai Tahun 2023

Lantai rumah

0%
Keramik
36% Semen
Kayu/ papan
Tanah
64% Lain- lain

Berdasarkan diagram menunjukkan bahwa dari 374 jiwa di peroleh data lantai
rumah yang keramik ( 64 % ) , semen ( 36 % ) , kayu / papan ( 0 % ) , tanah ( 0 % ) , lain
lain (0 % )

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 72
DIAGRAM 2.12

Distribusi Frekuensi Jendela Rumah Di Rt 015 Kelurahan

Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur

Kota Dumai Tahun 2023

Jendela rumah

1%

Ada
Tidak

99%

Berdasarkan diagram menunjukkan bahwa dari 374 jiwa di peroleh data jendela
rumah yang ada ( 99 % ) , dan tidak ada jendela ( 1 % ) .

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 73
DIAGRAM 2.13

Distribusi Frekuensi Memiliki Ventilasi Yang Sehat Di Rt 015 Kelurahan

Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur

Kota Dumai Tahun 2023

Memiliki ventilasi yang sehat

1%

Ada
Tidak

99%

Berdasarkan diagram menunjukkan bahwa dari 374 jiwa di peroleh data memiliki
ventilasi yang sehat ( 99 % ) , dan tidak ada jendela ( 1 % ) .

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 74
DIAGRAM 2.14

Distribusi Frekuensi Sinar Matahari Yang Masuk Ke Rumah Di Rt 015 Kelurahan

Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur

Kota Dumai Tahun 2023

Sinar matahari yang masuk ke rumah

ada
tidak

100%

Berdasarkan diagram menunjukkan bahwa dari 374 jiwa di peroleh data sinar
matahari yang masuk kerumah yang ada ( 99 % ) , dan tidak ada ( 1 % ) .

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 75
DIAGRAM 2.15

Distribusi Frekuensi Jumlah Kamar Di Rt.15 Kelurahan

Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur

Kota Dumai Tahun 2023

Jumlah Kamar

4%

33%
>2
2
1

64%

Berdasarkan diagram menunjukkan bahwa dari 374 jiwa di peroleh data jumlah
kamar yang < 2 ( 33 % ) , 2 ( 64 % ) , dan 1 ( 3 % ) .

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 76
DIAGRAM 2.16

Distribusi Frekuensi Luas Bangunan Per Orang Di Rt.15 Kelurahan

Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur

Kota Dumai Tahun 2023

Luas bangunan per orang

33% ≥ 9 m² / orang
< 9 m²/orang

67%

Berdasarkan diagram menunjukkan bahwa dari 374 jiwa di peroleh data luas
bangunan per orang ≥ 9 m² / orang ( 67 % ) , < 9 m²/orang ( 33 % ) .

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 77
DIAGRAM 2.17

Distribusi Frekuensi Kebiasaan Menggantung Pakaian Di Rt 015 Kelurahan

Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur

Kota Dumai Tahun 2023

Kebiasaan Menggantung Pakaian

18%

ya
tidak

82%

Berdasarkan diagram menunjukkan bahwa dari 374 jiwa di peroleh data kebiasaan
menggantung pakaian yang Ya ( 82 % ) , Tidak ( 18 % ) .

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 78
DIAGRAM 2.18

Distribusi Frekuensi Tersedianya Ruang Untuk Kumpul Keluarga Di Rt 015

Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur

Kota Dumai Tahun 2023

Tersedianya ruang untuk kumpul keluarga

3%

Ya
Tidak

97%

Berdasarkan diagram menunjukkan bahwa dari 374 jiwa di peroleh data


tersedianya ruang untuk kumpul keluarga yang Ya ( 97 % ) , Tidak ( 3 % ) .

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 79
DIAGRAM 3.18

Distribusi Frekuensi Tersedianya Ruang Untuk Kumpul Keluarga Di Rt 015

Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur

Kota Dumai Tahun 2023

Tersedianya ruangan tempat bermain anak

35%
ya
tidak

65%

Berdasarkan diagram menunjukkan bahwa dari 374 jiwa di peroleh data


tersedianya ruang untuk tempat bermain anak yang Ya ( 65 % ) , Tidak ( 35 % ) .

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 80
DIAGRAM 2.19

Distribusi Frekuensi Tersedianya Ruang Untuk Kumpul Keluarga Di Rt.15

Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur

Kota Dumai Tahun 2023

Pemanfaatan halaman rumah

12%

Ada, dimanfaatkan
24% Ada, tidak dimanfaatkan
Tidak ada
64%

Berdasarkan diagram menunjukkan bahwa dari 374 jiwa di peroleh data


pemanfaatan halaman rumah yang ada dimanfaatkan ( 64 % ) , ada tidak dimanfaatkan
( 24 % ) , tidak ada ( 12 % ) .

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 81
DIAGRAM 2.20

Distribusi Frekuensi Tersedianya Kepemilikan Tempat Sampah Di Rt.15

Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur

Kota Dumai Tahun 2023

Kepemilikan tempat sampah

7%

Ada
Tidak

93%

Berdasarkan diagram menunjukkan bahwa dari 374 jiwa di peroleh data


kepemilikan tempat sampah yang ada ( 93 % ) , dan tidak ada ( 7 % ) .

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 82
DIAGRAM 2.22

Distribusi Frekuensi Tersedianya Kondisi Tempat Pembuangan Sampah Di Rt.15

Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur

Kota Dumai Tahun 2023

Kondisi tempat pembuangan sampah

18%

terbuka
tertutup

82%

Berdasarkan diagram menunjukkan bahwa dari 374 jiwa di peroleh data kondisi
tempat pembuangan sampah yang terbuka ( 82 % ) , dan tertutup ( 18 % ) .

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 83
DIAGRAM 2.23

Distribusi Frekuensi Tersedianya Kondisi Tempat Pembuangan Sampah Di Rt.15

Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur

Kota Dumai Tahun 2023

Cara pembuangan sampah limbah rumah


tangga

Tempat sampah umum


Diambil petugas sampah
28%
Ditimbun
Dibakar
51% Dibuang ke sungai
lain lain
20%
1%

Berdasarkan diagram menunjukkan bahwa dari 374 jiwa di peroleh cara


pembuangan sampah limbah rumah tangga di tempat sampah umum ( 28 % ) , diambil
petugas sampah ( 20 % ) , ditimbun ( 1 % ) , dibakar ( 51 % ) , dibuang ke sungai ( 0 % ) ,
lain lain ( 0 % ) .

DIAGRAM 2.24
Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 84
Distribusi Frekuensi Kepemilikan Kamar Mandi Di Rt.15

Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur

Kota Dumai Tahun 2023

Kepemilikan kamar mandi

ada
tidak

100%

Berdasarkan diagram menunjukkan bahwa dari 374 jiwa di peroleh data


kepemilikan kamar mandi yang ya ( 100 % ) , dan tidak ( 0 % ) .

DIAGRAM 2.25

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 85
Distribusi Frekuensi Kondisi Kamar Mandi Di Rt.15

Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur

Kota Dumai Tahun 2023

Kondisi kamar mandi

2%

Bersih
Tidak bersih

98%

Berdasarkan diagram menunjukkan bahwa dari 374 jiwa di peroleh data kondisi
kamar mandi bersih ( 98 % ) , dan tidak bersih ( 2 % ) .

DIAGRAM 2.26

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 86
Distribusi Frekuensi Keluarga Melakukan Aktivitas Mandi Dan Mencuci Di Rt.15

Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur

Kota Dumai Tahun 2023

Keluarga melakukan aktivitas mandi dan


mencuci

Kamar Mandi
WC Umum
Sungai
lain lain

100%

Berdasarkan diagram menunjukkan bahwa dari 374 jiwa di peroleh keluarga


melakukan aktivitas mandi dan mencuci dengan kamar mandi ( 100 % ) , wc umum ( 0
% ) , sungai ( 0% ) , lain – lain ( 0% )

DIAGRAM 2.27
Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 87
Distribusi Frekuensi Kepemilikan Jamban Di Rt.15

Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur

Kota Dumai Tahun 2023

kepemilikan jamban

ada
tidak

100%

Berdasarkan diagram menunjukkan bahwa dari 374 jiwa di peroleh data


kepemilikan jamban yang ada ( 100 % ) , dan tidak ( 0 % )

DIAGRAM 2.28

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 88
Distribusi Frekuensi Saranan Jamban Keluarga Di Rt 015

Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur

Kota Dumai Tahun 2023

Sarana Jamban keluarga

Leher angsa
Cemplung
WC Gali
Lain-lain

100%

Berdasarkan diagram menunjukkan bahwa dari 374 jiwa di peroleh data sarana
jamban keluarga Leher angsa ( 100 % ) , cemplung ( 0 % ) , wc gali ( 0 % ) , lain – lain ( 0
%).

DIAGRAM 2.29
Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 89
Distribusi Frekuensi Kondisi Saluran Limbah Di Rt 015

Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur

Kota Dumai Tahun 2023

kondisi saluran limbah

27%

terbuka
tertutup

73%

Berdasarkan diagram menunjukkan bahwa dari 374 jiwa di peroleh data kondisi
saluran limbah yang terbuka ( 73 % ) , tertutup ( 27 % )

DIAGRAM 2.30

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 90
Distribusi Frekuensi Aliran Air Limbah Di Rt 015

Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur

Kota Dumai Tahun 2023

aliran air limbah

13%

lancar
tergenang
87%

Berdasarkan diagram menunjukkan bahwa dari 374 jiwa di peroleh data aliran air
limbah yang lancar ( 87 % ) , dan tergenang ( 13 % )

DIAGRAM 2.30

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 91
Distribusi Frekuensi Cara Pembuangan Limbah Wc Di Rt.15

Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur

Kota Dumai Tahun 2023

cara pembuangan limbah wc

got
2%
septi tank
got
sungai
lain-lain

septi tank
98%

Berdasarkan diagram menunjukkan bahwa dari 374 jiwa di peroleh data cara
pembuangan limbah wc dengan septi tank ( 98 % ) , got ( 2 % ) , sungai ( 0 % ) , lain-lain
(0%)

DIAGRAM 2.31
Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 92
Distribusi Frekuensi Jarak Septi Tank Dengan Sumber Air Bersih Di Rt.15

Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur

Kota Dumai Tahun 2023

jarak septi tank dengan sumber air bersih

> 10 m
< 10 m
48%
52%

Berdasarkan diagram menunjukkan bahwa dari 374 jiwa di peroleh data jarak septi
tank dengan sumber air bersih , > 10 m ( 52 % ) , < m ( 10 % )

DIAGRAM 2.32

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 93
Distribusi Frekuensi Penyediaan Air Bersih Di Rt.15

Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur

Kota Dumai Tahun 2023

penyediaan air bersih

11%
0%
PDAM
37% AIR HUJAN
SUMUR
SUNGAI
LAIN-LAIN
47%
4%

Berdasarkan diagram menunjukkan bahwa dari 374 jiwa di peroleh data


penyediaan air bersih dengan PDAM ( 37 % ) , air hujan ( 4 % ) , sumur ( 47 % ) , sungai (
1 % ) , lain – lain ( 11 %) .

DIAGRAM 2.34
Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 94
Distribusi Frekuensi Memiliki Kendang Ternak Di Rt 015 Kelurahan

Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur

Kota Dumai Tahun 2023

memiliki kandang ternak

10%

ada
tidak ada

90%

Berdasarkan diagram menunjukkan bahwa dari 374 jiwa di peroleh data memiliki
kendang ternak yang ada ( 90 % ) , dan tidak ada ( 10 % )

DIAGRAM 2.35

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 95
Distribusi Frekuensi Letak Kendang Ternak Di Rt.15 Kelurahan

Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur

Kota Dumai Tahun 2023

letak kandang ternak

4%

terpisah jaraknya > 10 m


44% terpisah jaraknya < 10 m
menyatu dengan rumah
52%

Berdasarkan diagram menunjukkan bahwa dari 374 jiwa di peroleh data letak
kendang ternak yang terpisah jaraknya > 10 m ( 44 % ) , terpisah jaraknya < 10 m ( 52 % ) ,
dan menyatu dengan rumah ( 4 % )

DIAGRAM 2.36
Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 96
Distribusi Frekuensi Kondisi Kendang Ternak Di Rt 015 Kelurahan

Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur

Kota Dumai Tahun 2023

kondisi kandang ternak

4%

terawat
tidak terawat

96%

Berdasarkan diagram menunjukkan bahwa dari 374 jiwa di peroleh data kondisi
kendang ternak yang terawatt ( 96 % ) , dan tidak terawatt ( 4 % ) .

DIAGRAM 2.37

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 97
Distribusi Frekuensi Membersihkan Kandang Di Rt.15 Kelurahan

Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur

Kota Dumai Tahun 2023

frekuensi membersihkan kandang

8%
13% 33% setiap hari
setiap minggu
setiap bulan
lain-lain

46%

Berdasarkan diagram menunjukkan bahwa dari 374 jiwa di peroleh data


membersihkan kandang ternak setiap hari ( 33 % ) , setiap minggu ( 46 % ) , setiap bulan
( 13 % ) , lain-lain ( 8 % ) .

DIAGRAM 2.38
Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 98
Distribusi Frekuensi Makan Keluarga Di Rt 015 Kelurahan

Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur

Kota Dumai Tahun 2023

frekuensi makan keluarga

6%
0%

3 kali sehari
2kali sehari
1 kali sehari

93%

Berdasarkan diagram menunjukkan bahwa dari 374 jiwa di peroleh data frekuensi
makan keluarga 3 kali sehari ( 93 % ) , 2 kali sehari ( 6 % ) ,1 kali sehari ( 1 % )

DIAGRAM 2.39

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 99
Distribusi Frekuensi Cara Pengolahan Makanan Di Rt.15 Kelurahan

Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur

Kota Dumai Tahun 2023

cara pengolahan makanan

1%

30%
cuci - potong - masak
potong - cuci - masak
potong - masak

69%

Berdasarkan diagram menunjukkan bahwa dari 374 jiwa di peroleh data frekuensi
cara pengolahan makanan dengan cuci-potong – masak ( 69 % ) , potong – cuci – masak
(30 % ) , potong – masak ( 1% )

DIAGRAM 2.40
Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 100
Distribusi Frekuensi Pantangan Makanan Dalam Keluarga Di Rt.15 Kelurahan

Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur

Kota Dumai Tahun 2023

pantangan makanan dalam keluarga

20%

ada
tidak ada

80%

Berdasarkan diagram menunjukkan bahwa dari 374 jiwa di peroleh data pantangan
makanan dalam keluarga yang ada ( 80 % ) , dan tidak ada ( 20 % )

DIAGRAM 2.41

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 101
Distribusi Frekuensi Konsumsi Lauk Pauk Di Rt 015 Kelurahan

Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur

Kota Dumai Tahun 2023

konsumsi lauk pauk

ya
tidak

100%

Berdasarkan diagram menunjukkan bahwa dari 374 jiwa di peroleh data konsumsi
lauk pauk dengan kategori ya ( 100 % ) , dan tidak ada ( 0 % )

DIAGRAM 2.42

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 102
Distribusi frekuensi konsumsi sayur -sayuran di rt 015 kelurahan

teluk binjai kecamatan Dumai Timur

Kota Dumai tahun 2023

konsumsi sayur-sayuran

ya
tidak

100%

Berdasarkan diagram menunjukkan bahwa dari 374 jiwa di peroleh data konsumsi
sayur – sayuran dengan kategori ya ( 100 % ) , dan tidak ada ( 0 % )

DIAGRAM 2.43

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 103
Distribusi Frekuensi Konsumsi Buah- Buahan di Rt.15 Kelurahan

Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur

Kota Dumai Tahun 2023

Konsumsi buah - buahan

ya
tidak

100%

Berdasarkan diagram menunjukkan bahwa dari 374 jiwa di peroleh data konsumsi
buah – buahan dengan kategori ya ( 100 % ) , dan tidak ada ( 0 % )

DIAGRAM 2.44

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 104
Distribusi Frekuensi Konsumsi Garam Dan Ber Yodium

Di Rt.15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur

Kota Dumai Tahun 2023

Kondisi Garam dan Ber yodium

ya
tidak

100%

Berdasarkan diagram menunjukkan bahwa dari 374 jiwa di peroleh data konsumsi
garam dan beryodium dengan kategori ya ( 100 % ) , dan tidak ada ( 0 % )

DIAGRAM 3.1

Distribusi Frekuensi Pus Mendapatkan Informasi Tentang KB


Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 105
Di RT 15 Keluaran Teluk Binjai Kercamatan Dumai Timur

Kota Dumai Tahun 2023

PUS mendapatkan informasi tentang KB

IYA
TIDAK
22%

78%

Berdasar Diagram di atas menunjukan bahwa 94 jiwa di peroleh data informasi


tentang KB sebanyak 78% (71 jiwa ) dan 22% (23 jiwa) tidak mengetahui tentang
informasI KB.

DIAGRAM 3.2

Distribusi Frekuensi Pus Menggunakan Alat Kontrasepsi

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 106
Di Rt 15 Keluaran Teluk Binjal Kercamatan Dumai Timur

Kota Dumai Tahun 2023

Saat ini PUS menggunakan alat kontrasepsi

IYA
TIDAK TIDAK
42%
IYA
58%

Berdasarkan diagram di atas menunjukan bahwa ada 84 jiwa di peroleh data yang
menggunakan alat kontrasepsi 58% dan tidak menggunakan kontrasepsi 42%

DIAGRAM 3.3

Distribusi Frekuensi Pus Menggunakan Alat Kontrasepsi

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 107
Di RT 15 Keluaran Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur

Kota Dumai Tahun 2023

Kontrasepsi yang digunakan

11% pil
15% kondom
2%
suntik
susuk
spiral
32% lain lain
40%

Berdasarkan data diatas dari 84 jiwa kontrasepsi yang digunakan ada beberapa
jenis,40% menggunakan kondom,32% menggunakan suntik,15% menggunakan pil.2 %
menggunakan spiral,dan 11% lain lain dari pilihan diatas.

DIAGRAM 3.4

Distribusi Frekuensi Pus Alasan Tidak Menggunakan Alat Kontrasepsi

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 108
Di Rt 15 Keluaran Teluk Binjai Kercamatan Dumai Timur

Kota Dumai Tahun 2023

Alasan tidak menggunakan kontrasepsi

39%
tidak mengerti
biaya
dilarang suami
ingin punya anak
agama
57%
lain lain

4%

Berdasarkan data diatas dari 84 jiwa 29% ingin punya anak,39% dengan pilihan
lain-lain,dan 4 % dengan alasan agama.

DIAGRAM 4.2

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 109
Distribusi Frekuensi Bumil

Di RT 15 Kelurahan Teluk Binjal Kecamatan Dumai Timur

Kota Dumai Tahun 2023

KEBERADAAN BUMIL

ya
tidak

100%

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan 4 jiwa dengan keberadaan bumil yang


di peroleh dari pendataan yang telah dilakukan sebanyak 4 jiwa denganpresentasi 100%

DIAGRAM 4.2

Distribusi Frekuensi Umur Pada Ibu Hamil

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 110
Di RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur

Kota Dumai Tahun 2023

umur

32%
< 20 Tahun
antara >20 tahun < 35 tahun
> 35 tahun

68%

Berdasarkan data diatas dari 4 jiwa terdapat ibu hamil yang berusia diantara >20
tahun- <35 tahun sebanyak 68% dan sebanyak 32% berusia >35 tahun .

DIAGRAM 4.3

Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan dengan Usia Kehamilan

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 111
Di RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur

Kota Dumai Tahun 2023

usia kehamilan

Trimester I
Trimester II
Trimester III

100%

Berdasarkan data diatas dari 4 jiwa terdapat ibu hamil yang dengan usia kehamilan
trimester ke 2 sebanyak 100% .

DIAGRAM 4.4

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 112
Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan dengan Gravida Kehamilan

Di RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur

Kota Dumai Tahun 2023

gravida : kehamilan

20%
1
2
3
4
5

80%

Berdasarkan data diatas dari 4 jiwa terdapat ibu hamil yang dengan gravida
kehamilan 1 sebanyak 20% dan gravida 5 sebanyak 80% .

DIAGRAM 4.5

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 113
Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan dengan Partus Kehamilan

Di RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur

Kota Dumai Tahun 2023

partus

0
1s/d>2
>2

100%

Berdasarkan data diatas dari 4 jiwa terdapat ibu hamil yang dengan partus
kehamilan sebanyak 100 % .

DIAGRAM 4.6

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 114
Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan dengan Abortus Kehamilan

Di RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur

Kota Dumai Tahun 2023

abortus
1%

0
1
2
>3

99%

Berdasarkan data diatas dari 4 jiwa terdapat ibu hamil yang dengan abortus
kehamilan sebanyak 100 %

DIAGRAM 4.7

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 115
Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Dengan Jarak Kehamilan Sebelum Nya

Di RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur

Kota Dumai Tahun 2023

Jarak dengan kehamilan lainnya

>2
50% 50% <2

Berdasarkan data diatas dari 4 jiwa terdapat ibudengan jarak kehamilan


sebelumnya yang sebanyak 50 % < dari 2 tahun dan 50 % >dari 2 tahun

DIAGRAM 4.8

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 116
Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Pemeriksaan Kehamilan Pada Tenaga
Medis

Di RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur

Kota Dumai Tahun 2023

melakukan pemeriksaan kehamilan pada


tenaga kehamilan

ya
tidak

100%

Berdasarkan data diatas dari 4 jiwa terdapat ibu hamil berdasarkan pemeriksaan
kehamilan pada tenaga medis sebanyak 100 %.

DIAGRAM 4.9
Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 117
Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Frekuensi Kehamilan Pemeriksaan

Di RT.15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur

Kota Dumai Tahun 2023

Frekuensi pemeriksaan kehamilan:

25%
Tiap Bulan
Trimester
Tidak Terjadwal

75%

Berdasarkan data diatas dari 4 jiwa terdapat frekuensi ibu hamil berdasarkan
pemeriksaan kehamilan 75% setiap bulan dan 25% per trimester.

DIAGRAM 4.10

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 118
Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Tempat Pemeriksaan Kehamilan

Di RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur

Kota Dumai Tahun 2023

tempat pemeriksaan kehamilan

25% rumah sakit


puskesmas
praktik dokter
50% klinik bidan
balai pengobatan
lain lain
25%

Berdasarkan data diatas dari 4 jiwa terdapat tempat pemeriksaan yang sering ibu
hamil kunjungi ke klinik bidan setiap bulan sebanyak 50% , 25 % ke praktik dokter dan
25% ke rumah sakit .

DIAGRAM 4.11
Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 119
Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan dengan Alasan Tidak Melakukan
Kehamilan Pemeriksaan pada Tenaga Medis

Di RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur

Kota Dumai Tahun 2023

alasan tidak memeriksa kan kehamilan pada


tenaga medis

tidak mengerti manfaat


biaya
Dilarang Suami
Jarak Tempuh
Lain - Lain

Berdasarkan data diatas dari 4 jiwa terdapat alasan tidak melakukan pemeriksaan
pada medis sebanyak 0% .

DIAGRAM 4.12
Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 120
Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan dengan Melakukan Pemeriksaan
Kehamilan pemeriksaan pada tenaga non medis

Di RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur

Kota Dumai Tahun 2023

melakukan pemeriksaan kehamilan pada


tenaga non medis

ya
tidak

100%

Berdasarkan data diatas dari 4 jiwa terdapat alasan tidak melakukan pemeriksaan
pada non medis sebanyak 0% .

DIAGRAM 4.13
Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 121
Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan dengan Alasan Melakukan Kehamilan
pemeriksaan pada non medis

Di RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur

Kota Dumai Tahun 2023

alasan pemeriksaan kehamilan pada tenaga


non medis

ya
tidak

100%

Berdasarkan data diatas dari 4 jiwa terdapat alasan tidak melakukan pemeriksaan
pada non medis sebanyak 0% .

DIAGRAM 4.14
Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 122
Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan dengan Rencana Pertolongan
Persalinan

Di RT Di RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur

Kota Dumai Tahun 2023

rencana pertolongan persalinan

tenaga kesehatan
dukun
lain-lain

100%

Berdasarkan data diatas dari 4 jiwa berdasarkan dengan rencana pertolongan


persalinan sebanyak 100% tenaga kesehatan

DIAGRAM 4.15
Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 123
Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan dengan Alasan Rencana Pertolongan
Persalinan Oleh Non Medis

Di RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur

Kota Dumai Tahun 2023

alasan rencana pertolongan persalinan oleh


non medis

biaya
jarak tempuh
budaya
lain-lain

Berdasarkan data diatas dari 4 jiwa berdasarkan dengan alasan rencana


pertolongan persalinan oleh non medis sebanyak 0%.

DIAGRAM 4.16
Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 124
Distribusi Frekuensi ibu hamil berdasarkan dengan imunisasi TT ibu hamil

Di RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur

Kota Dumai Tahun 2023

imunisasi TT bumil

25%

ya
tidak

75%

Berdasarkan data diatas dari 4 jiwa berdasarkan dengan imunisasi TT pada ibu
hamil sebanyak 25% iya dan 75% tidak .

DIAGRAM 4.17

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 125
Distribusi frekuensi ibu hamil berdasarkan dengan kepemilikan kms pada ibu hamil

Di RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur

Kota Dumai Tahun 2023

kepemilikan kms bumil

25%

ya
tidak

75%

Berdasarkan data diatas dari 4 jiwa berdasarkan dengan kepemilikan kms pada ibu
hamil sebanyak 25% iya dan 75% tidak

DIAGRAM 4.18

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 126
Distribusi frekuensi ibu hamil berdasarkan dengan kenaikan bb selama kehamilan
pada ibu hamil trimester 1

Di RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur

Kota Dumai Tahun 2023

kenaikan bb selama kehamilan trimester 1

11%

<1 kg
25% 1-2,5 kg
>2,5kg
64%

Berdasarkan data diatas dari 4 jiwa berdasarkan dengan kenaikan bb pada ibu
hamil selama trimester 1 sebanyak 25% naik <1kg ,11% naik 1-2,3kg dan 64% naik
menjadi >2,5kg

DIAGRAM 4.19

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 127
Distribusi frekuensi ibu hamil berdasarkan dengan kenaikan bb selama kehamilan
pada ibu hamil trimester 2

Di RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur

Kota Dumai Tahun 2023

kenaikan bb selama trimester 2

26%
< 4 kg
4-5 kg
> 5kg

74%

Berdasarkan data diatas dari 4 jiwa berdasarkan dengan kenaikan bb pada ibu
hamil selama trimester 2 sebanyak 26% naik <5kg , dan 74% naik menjadi >4kg

DIAGRAM 4.20
Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 128
Distribusi frekuensi ibu hamil berdasarkan dengan kenaikan bb selama kehamilan
pada ibu hamil trimester 3

Di RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur

Kota Dumai Tahun 2023

kenaikan BB selama kehamilan trimester 3

< 4 kg
4-5kg
>5kg

100%

Berdasarkan data diatas dari 4 jiwa berdasarkan dengan kenaikan bb pada ibu
hamil selama trimester 3sebanyak 100% .

DIAGRAM 4.21
Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 129
Distribusi frekuensi ibu hamil berdasarkan dengan kunjungan bumil selama
kehamilan pada ibu hamil trimester 1

Di RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur

Kota Dumai Tahun 2023

kunjungan bumil untuk Periksa Kehamilan


Trimester I:

1 kali
33%
2 kali
> 3 kali

67%

Berdasarkan data diatas dari 4 jiwa berdasarkan dengan kunjungan pada ibu hamil
selama trimester 1 sebanyak 33% dengan jumlah 2 kali dan 67% dengan jumlah >3 kali

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 130
DIAGRAM 4.22

Distribusi frekuensi ibu hamil berdasarkan dengan kunjungan bumil selama


kehamilan pada ibu hamil trimester 2

Di RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur

Kota Dumai Tahun 2023

kunjungan bumil untuk pemeriksaan kehami-


lan trimester 2

1 kali 1 kali
> 3 kali 29%
2 kali
41% > 3 kali

2 kali
29%

Berdasarkan data diatas dari 4 jiwa berdasarkan dengan kunjungan pada ibu hamil
selama trimester 2 sebanyak 30% dengan jumlah 1 kali,41% dengan jumlah 3 kali dan
29% dengan jumlah 2 kali

DIAGRAM 4.23

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 131
Distribusi frekuensi ibu hamil berdasarkan dengan kunjungan bumil selama
kehamilan pada ibu hamil trimester 3

Di RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur

Kota Dumai Tahun 2023

kunjungan Bumil Untuk Periksa Kehamilan


Trimester III :

1 Kali
2 kali
> 3 kali

Berdasarkan data diatas dari 4 jiwa berdasarkan dengan kunjungan pada ibu hamil
selama trimester 3 sebanyak 0%

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 132
DIAGRAM 4.24

Distribusi frekuensi ibu hamil berdasarkan dengan melakukan pemeriksaaan darah


lengkao selama kehamilan

Di RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur

Kota Dumai Tahun 2023

melakukan Pemeriksaan Darah Lengkap Se-


lama Kehamilan :

ya
38%
tidak

62%

Berdasarkan data diatas dari 4 jiwa berdasarkan dengan melakukan pemeriksaan


darah lengkap selama kehadiran yaitu 38% ke iy dan 62% tidak.

DIAGRAM 4.25
Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 133
Distribusi frekuensi ibu hamil berdasarkan dengan melakukan pemeriksaaan urin

Di RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur

Kota Dumai Tahun 2023

melakukan Pemeriksaan Urine :

ya
25%
ya
tidak

tidak
75%

Berdasarkan data diatas dari 4 jiwa berdasarkan dengan ibu hamil yang melakukan
pemeriksaaan urine sebanyak 75% tidak dan 25% iya

DIAGRAM 5.1

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 134
Distribusi Frekuensi Keberadaan Ibu Nifas Mendapatkan Informasi Tentang
Perawatan Ibu Nifas

Di RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur

Kota Dumai Tahun 2023

ibu mendapatkan informasi tentang


perawatan ibu nifas

29% Ya
Tidak

71%

Berdasarkan diagram menunjukkan bahwa dari 3 jiwa diperoleh data ibu nifas yang
mendapatkan informasi tentang perawatan ibu nifas 3 jiwa (71%) dan yang tidak
mendapatkan informasi tentang perawatan ibu nifas 0 jiwa (29%) .

DIAGRAM 5.2

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 135
Distribusi Frekuensi Keberadaan Ibu Nifas Mendapat Kan Jenis Informasi Yang
Didapat Mengenai Tentang Perawatan Ibu Nifas

Di RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur

Kota Dumai Tahun 2023

jenis informasi yang didapat mengenai


perawatan ibu nifas

Kebersihan diri/perawatan payudara


ada salah satu
diantaranya(kebersihan diri/
perawatan payudara)

100%

Berdasarkan Diagram menunjukkan bahwa dari 3 jiwa diperoleh data ibu nifas
tentang jenis informasi yang didapat mengenai perawatan ibu nifas tentang kebersihan
diri/perawatan diri 3 jiwa (100%) sedangkan ada salah satu diantaranya (kebersihan
diri/perawatan payudara) ibu nifas 0 jiwa (0%).

DIAGRAM 5.3

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 136
Distribusi Frekuensi Keberadaan Ibu Nifas Tentang Informasi Yang Didapatkan

Di RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur

Kota Dumai Tahun 2023

Informasi yang didapat melalui :

Tenaga kesehatan
Media elektronik
Media Cetak
lain-lain
100%

Berdasarkan diagram menunjukkan bahwa dari 3 jiwa diperoleh data ibu nifas
dengan informasi yang didapat melalui ,tenaga kesehatan 3 jiwa (100%),media elektronik 0
jiwa (0%),Media Cetak 0 jiwa (0%).

DIAGRAM 5.4

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 137
Distribusi Frekuensi Keberadaan Ibu Nifas Mendapat Kan Informasi Cara
Pemberian Asi Tentang Ibu Nifas

Di RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur

Kota Dumai Tahun 2023

Ibu mendapatkan informasi cara pemberian


Asi

Ya
Tidak

100%

Berdasarkan diagram menunjukkan bahwa dari 3 jiwa diperoleh data ibu nifas
tentang mendapatkan informasi cara pemberian asi ada 3 jiwa (100%) sedangkan yang
tidak mendapatkan informasi cara pemberian asi adalah 0 jiwa (0%).

DIAGRAM 6.1
Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 138
Distribusi Frekuensi Buteki

Di RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur

Kota Dumai Tahun 2023

keberadaan buteki

ya
tidak

100%

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan 13 jiwa dengan keberadaan buteki yang


di peroleh dari pendataan yang telah dilakukan sebanyak 13 jiwa denganpresentasi 100%

DIAGRAM 6.2

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 139
Distribusi Frekuensi Pemberian Kolustrum Pada Bayi

Di RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur

Kota Dumai Tahun 2023

Ibu Memberikan Kolustrum Pada Bayi

8%
ya
tidak

92%

Berdasarkan data diatas dari 13 jiwa terdapat ibu memberikan kolustrum pada bayi
sebanyak 92% dan sebanyak 8% tidak memberikan kolustrum pada bayi yang di sebabkan
oleh tidak lancarnya asi.

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 140
DIAGRAM 6.3

Distribusi Frekuensi Ibu Memberikan Asi Eksklusif

Di RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur

Kota Dumai Tahun 2023

Ibu Memberikan ASI Eksklusif Pada Bayi (0-6


bulan)

tidak ya
8% tidak

ya
92%

Berdasarkan data diatas dari 13 jiwa pada buteki terdapat bahwa ibu memberikan
asi eksklusif pada bayi (0-6 bulan) sebanyak 92% dan sebanyak 8% tidak memberikan asi
eksklusif pada bayi (0-6 bulan)yang di sebabkan oleh tidak lancarnya asi.

DIAGRAM 6.4
Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 141
Distribusi Frekuensi Alasan Tidak Memberikan Asi Eksklusif

Di Rt 15 Kelurahan Teluk Binjai Kercamatan Dumai Timur

Kota Dumai Tahun 2023

Alasan Tidak Memberikan Asi Eksklusif

Tidak Mengerti

ASI Tidak Lancar


Lain-lain

100%

Berdasarkan data diatas dari 13 jiwa terdapat hasil 100% alasan tidak memberikan
asi eksklusif kepada bayi (0-6 bulan) di karenakan asi pada ibu tidak lancar.

DIAGRAM 6.5

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 142
Distribusi Frekuensi Keluhan Pada Saat Menyusui

Di RT 15 Kelurahan Teluk Binjai

Kercamatan Dumai Timur Kota Dumai Tahun 2023

Keluhan Pada Saat Menyusui

11% Puting Susu Lecet


ASI Tidak Lancar
Lain-lain
25%

64%

Berdasarkan data diatas dari 13 jiwa terdapat hasil (puting susu ibu lecet sebanyak
64%),(asi tidak lacar sebanyak 25%), (dan alasan lain lain nya sebanyak 11%) alasan tidak
memberikan asi eksklusif kepada bayi (0-6 bulan) di karenakan puting susu lecet,asi tidak
lancar dan lain lainnya.

DIAGRAM 7.1

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 143
Distribusi Frekuensi Keberadaan Bayi Di RT 015 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan
Dumai Timur Kota Dumai Tahun 2023

Keberadaan Bayi

Ya
Tidak

100%

Berdasarkan Diagram diatas menunjukkan bahwa terdapat 12 Bayi di RT 015


Kelurahan Teluk Binjai.

DIAGRAM 7.2

Distribusi frekuensi Kepemilikan KMS Bayi di RT 015


Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 144
Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur Kota

Dumai Tahun 2023

Kepemilikan KMS Bayi

Ya
42% Tidak

58%

Berdasarkan Diagram diatas menunjukkan bahwa dari 12 jiwa diperoleh data Bayi
yang memiliki KMS 7 jiwa (58%), dan yang tidak memiliki KMS 5 jiwa (42%).

DIAGRAM 7.3

Distribusi Frekuensi Bb Bayi Berdasarkan Kms Di RT 015

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 145
Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur Kota

Dumai Tahun 2023

BB Bayi Berdasarkan KMS

Diatas Garis Merah


digaris Merah

100%

Berdasarkan Diagram diatas menunjukkan bahwa dari 12 jiwa diperoleh data Bayi
yang BB nya Berdasarkan KMS diatas garis merah 12 jiwa (100%), dan yang digaris
merah 0 jiwa (0%).

DIAGRAM 7.4

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 146
Distribusi frekuensi Bayi diberikan ASI Ekslusif di RT 015 Kelurahan Teluk Binjai
Kecamatan Dumai Timur Kota Dumai Tahun 2023

Bayi diberikan ASI Ekslusif

17%
Ya
Tidak

83%

Berdasarkan Diagram diatas menunjukkan bahwa dari 12 jiwa diperoleh data Bayi
yang diberikan ASI Ekslusif 10 jiwa (83%), dan yang tidak diberikan ASI Ekslusif 2 jiwa
(17%).

DIAGRAM 7.5

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 147
Distribusi frekuensi Bayi diberikan MP ASI di RT 015

Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur Kota Dumai Tahun 2023

Bayi diberikan MP ASI pada Usia

33% > 6 bulan


< 6 bulan

67%

Berdasarkan Diagram diatas menunjukkan bahwa dari 12 jiwa diperoleh data Bayi
yang diberikan MP ASI > 6 bulan 6 jiwa (67%), dan yang < 6 bulan 3 jiwa (33%).

DIAGRAM 7.6

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 148
Distribusi frekuensi Imunisasi Pada Bayi di RT 015 Kelurahan Teluk Binjai
Kecamatan Dumai Timur Kota Dumai Tahun 2023

Imunisasi pada Bayi

25%
Ya
Tidak

75%

Berdasarkan Diagram diatas menunjukkan bahwa dari 12 jiwa diperoleh data Bayi
yang Imunisasi 9 jiwa (75%), dan yang tidak Imunisasi 3 jiwa (25%).

DIAGRAM 7.7

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 149
Distribusi frekuensi Alasan Tidak di Imunisasi Pada Bayi di RT 015

Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur

Kota Dumai Tahun 2023

Alasan Tidak diImunisasi

25% Tidak Mengerti


Biaya
Dilarang Suami
Jarak Tempuh
Takut Sakit
Lain-lain
75%

Berdasarkan Diagram diatas menunjukkan bahwa dari 12 jiwa diperoleh data


Alasan Tidak di Imunisasi Pada Bayi yaitu Tidak Mengerti 0 jiwa (0%), Biaya 0 jiwa
(0%), dilarang suami 0 jiwa (0%), jarak tempuh 0 jiwa (0%), takut sakit 1 jiwa (25%) dan
Lain-lain 3 jiwa (75%).

DIAGRAM 7.8

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 150
Distribusi frekuensi Penyebab Kematian Pada Bayi di RT 015

Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur

Kota Dumai Tahun 2023

Penyebab Kematian

Diare
Demam Kejang
Malaria
BBLR
Ispa
Lain-lain

100%

Berdasarkan Diagram diatas menunjukkan bahwa dari 12 jiwa diperoleh data


penyebab kematian Pada Bayi yaitu Diare 0 jiwa (0%), Demam Kejang 0 jiwa (0%),
Malaria 0 jiwa (0%), BBLR 0 jiwa (0%), Ispa 0 jiwa (0%) dan Lain-lain 2 jiwa (100%).

DIAGRAM 7.9

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 151
Distribusi frekuensi Pemberian Vit.A (Biru) pada Bayi di RT 015

Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur

Kota Dumai Tahun 2023

Pemberian Suplemen Vit.A(Biru) pada

Ya
Tidak
50% 50%

Berdasarkan Diagram diatas menunjukkan bahwa dari 12 jiwa diperoleh data Bayi
yang mendapatkan Suplemen Vit.A (Biru) 5 jiwa (50%) dan yang tidak mendapatkan
Suplemen Vit.A (Biru) 5 jiwa (50%).

DIAGRAM 7.10

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 152
Distribusi frekuensi Kunjungan Bayi Keposyandu di RT 015

Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur

Kota Dumai Tahun 2023

Kunjungan Bayi keposyandu

11%

Ya, Teratur
44% Ya,Tidak Teratur
Tidak Pernah

44%

Berdasarkan Diagram diatas menunjukkan bahwa dari 12 jiwa diperoleh data Batita
yang kunjungan keposyandu teratur 4 jiwa (45%), tidak teratur 4 (44%) dan tidak pernah 1
jiwa (11%).

DIAGRAM 8.1

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 153
Distribusi frekuensi Keberadaan Batita di RT 015 Kelurahan Teluk Binjai
Kecamatan Dumai Timur Kota Dumai Tahun 2023

Keberadaan Batita

Ya
Tidak

100%

Berdasarkan Diagram diatas menunjukkan bahwa terdapat 26 Batita di RT 015


Kelurahan Teluk Binjai.

DIAGRAM 8.2

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 154
Distribusi frekuensi Kepemilikan KMS Batita di RT 015

Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur

Kota Dumai Tahun 2023

Kepemilikan KMS

12%

Ya
Tidak

88%

Berdasarkan Diagram diatas menunjukkan bahwa dari 26 jiwa diperoleh data Batita
yang memiliki KMS 23 jiwa (88%), dan yang tidak memiliki KMS 3 jiwa (12%).

DIAGRAM 8.3

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 155
Distribusi frekuensi Imunisasi di RT 015

Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur

Kota Dumai Tahun 2023

Imunisasi Batita

16%
Lengkap
Tidak Lengkap

84%

Berdasarkan Diagram diatas menunjukkan bahwa dari 26 jiwa diperoleh data Batita
yang Imunisasi lengkap 17 jiwa (84%), dan yang Imunisasi tidak lengkap 7 jiwa (16%).

DIAGRAM 8.4

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 156
Distribusi frekuensi BB/PB Batita berdasarkan KMS di RT 015

Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur

Kota Dumai Tahun 2023

BB/PB Batita berdasarkan KMS

BB/PB atau BB/TB <-3SD,LILA <11,5


cm
BB/PB atau BB/TB <-3SD,LILA <11,5
cm
50% 50%
BB/PB atau BB/TB <-3SD,LILA <11,5
cm-<12,5cm

Berdasarkan Diagram diatas menunjukkan bahwa dari 26 jiwa diperoleh data Batita
yang BB/PB atau BB/TB <-3SD, LILA <11,5 cm 4 jiwa (50%), BB/PB atau BB/TB <-
3SD, LILA <11,5 cm 4 jiwa (50%), dan BB/PB atau BB/TB <-3SD, LILA <11,5-<12,5cm
0 jiwa (0%).

DIAGRAM 8.5

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 157
Distribusi frekuensi Kunjungan Batita Posyandu di RT 015

Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur

Kota Dumai Tahun 2023

Kunjungan Batita Posyandu

8%

19% Ya,Teratur
Ya,Tidak Teratur
Tidak Pernah

73%

Berdasarkan Diagram diatas menunjukkan bahwa dari 26 jiwa diperoleh data


Batita yang kunjungan keposyandu teratur 19 jiwa (73%), tidak teratur 5 (19%) dan tidak
pernah 2 jiwa (8%).

DIAGRAM 8.6

Distribusi frekuensi Pemberian Vit.A (Merah) di RT 015

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 158
Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur

Kota Dumai Tahun 2023

Pemberian Vit.A (Merah) pada Batita

17%
Ya
Tidak

83%

Berdasarkan Diagram diatas menunjukkan bahwa dari 26 jiwa diperoleh data Batita
yang mendapatkan Suplemen Vit.A (Merah) 20 jiwa (83%) dan yang tidak mendapatkan
Suplemen Vit.A (Merah) 4 jiwa (17%).

DIAGRAM 8.7

Distribusi frekuensi Penyakit yang Sering Dikeluhkan Batita di RT 015

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 159
Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur

Kota Dumai Tahun 2023

Penyakit Yang Sering Dikeluhkan Batita

8% 8%
8%
Sakit Gigi
Gatal-gatal(Peny.Kulit)
Demam
Sesak Napas
Lain-lain

76%

Berdasarkan Diagram diatas menunjukkan bahwa dari 26 jiwa diperoleh data Batita
yang sakit gigi 2 jiwa (8%), Gatal-gatal (peny.kulit) 2 jiwa (8%), Demam 19 jiwa (76%),
Sesak Nafas 0 jiwa (0%), dan Lain-lain (Batuk,Flu) 2 jiwa (8%).

DIAGRAM 8.8

Distribusi frekuensi ibu pernah mendengar tentang stunting di RT 015 Kelurahan


Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur Kota Dumai Tahun 2023
Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 160
Apakah Ibu Pernah Mendengar Tentang Stunt -
ing?

18% Ya
Tidak

82%

Berdasarkan Diagram diatas menunjukkan bahwa dari 26 jiwa diperoleh data Batita
yang ibunya pernah mendengar tentang stunting 15 jiwa (82%) dan yang ibunya tidak
pernah mendengar tentang stunting 9 jiwa (18%).

DIAGRAM 8.9

Distribusi frekuensi Batita (Stunting) di RT 015

Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 161
Kota Dumai Tahun 2023

Batita (Stunting)

4% 4%

Sangat Pendek
Pendek
Normal
Tinggi

92%

Berdasarkan Diagram diatas menunjukkan bahwa dari 26 jiwa diperoleh data Batita
yang Sangat Pendek 1 jiwa (4%), Pendek 3 jiwa (4%), Normal 22 jiwa (92%), dan Tinggi 0
jiwa (0%).

DIAGRAM 8.10

Distribusi frekuensi Gizi Batita di RT 015

Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 162
Kota Dumai Tahun 2023

Gizi Batita

4%
Gizi Buruk
Gizi Kurang
Gizi Baik
Berisiko Gizi Lebih
Gizi Lebih
Obesitas

96%

Berdasarkan Diagram diatas menunjukkan bahwa dari 26 jiwa diperoleh data Batita
yang Gizi Buruk 0 jiwa (0%), Gizi Kurang 1 jiwa (4%), Gizi Baik 25 jiwa (96%), Berisiko
Gizi Lebih 0 jiwa (0%) , Gizi Lebih dan Obesitas 0 jiwa (0%).

DIAGRAM 9.1

Distribusi frekuensi Keberadaan Balita di RT 015

Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 163
Kota Dumai Tahun 2023

Keberadaan Balita

Ya
Tidak

Ya
100%

Berdasarkan Diagram diatas menunjukkan bahwa terdapat 22 Balita di RT 015


Kelurahan Teluk Binjai.

DIAGRAM 9.2

Distribusi frekuensi Kepemilikan KMS Balita di RT 015

Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur


Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 164
Kota Dumai Tahun 2023

Kepemilikan KMS Balita

36% Ya
Tidak

64%

Berdasarkan Diagram diatas menunjukkan bahwa dari 22 jiwa diperoleh data Balita
yang memiliki KMS 14 jiwa (64%), dan yang tidak memiliki KMS 8 jiwa (36%).

DIAGRAM 9.3

Distribusi frekuensi Penyakit yang Sering dikeluhkan Balita di RT 015 Kelurahan


Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur Kota Dumai Tahun 2023

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 165
Penyakit yang Sering Dikeluhkan Balita

28% Diare
Demam
Muntah-Muntah
Ruam Kulit
6% Lain-Lain
67%

Berdasarkan Diagram diatas menunjukkan bahwa dari 22 jiwa diperoleh data Balita
yang Diare 0 jiwa (0%), Demam 12 jiwa (67%), Muntah-muntah 0 jiwa (0%), Ruam Kulit
1 jiwa (5%) dan Lain-lain (Batuk,Flu,Gatal-gatal) 5 jiwa (28%).

DIAGRAM 9.4

Distribusi frekuensi Kebiasaan Mencuci Tangan Jika Hendak Makan Balita di RT 015
Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 166
Kota Dumai Tahun 2023

Kebiasaan Mencuci Tangan Jika Hendak Makan

Sebelum dan Sesudah


Sebelum Makan
Sesudah Makan
Jika Kotor

100%

Berdasarkan Diagram diatas menunjukkan bahwa dari 22 jiwa diperoleh data Balita
yang kebiasaan mencuci tangan sebelum dan sesudah makan 22 jiwa (100%), sebelum
makan 0 jiwa (0%), sesudah makan 0 jiwa (0%), dan jika kotor 0 jiwa (0%).

DIAGRAM 9.5

Distribusi frekuensi Kebiasaan Memotong Kuku Balita di RT 015

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 167
Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur

Kota Dumai Tahun 2023

Kebiasaan Memotong Kuku

Setiap Minggu
45% Tidak Terjadwal
Jika Kotor
55%

Berdasarkan Diagram diatas menunjukkan bahwa dari 22 jiwa diperoleh data Balita
yang kebiasaan memotong kuku setiap minggu 10 jiwa (45%), tidak terjadwal 12 jiwa
(55%), dan jika kotor 0 jiwa (0%).

DIAGRAM 9.6

Distribusi frekuensi Pemberian Suplemen Vit.A (Merah) Pada Balita di RT 015

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 168
Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur

Kota Dumai Tahun 2023

Pemberian Suplemen Vit.A (Merah) pada Balita

5%

Ya
Tidak

95%

Berdasarkan Diagram diatas menunjukkan bahwa dari 22 jiwa diperoleh data Balita
yang mendapatkan Suplemen Vit.A (Merah) 21 jiwa (95%) dan yang tidak mendapatkan
Suplemen Vit.A (Merah) 1 jiwa (5%).

DIAGRAM 9.7

Distribusi frekuensi BB/PB Balita Berdasarkan KMS di RT 015


Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 169
Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur

Kota Dumai Tahun 2023

BB/PB Balita Berdasarkan KMS

BB/PB atau BB/TB<-3SD,LILA<11,5


29% cm
43% BB/PB atau BB/TB<-
3SD,LILA<11,5cm
BB/PB atau BB/TB<-3SD,LILA <11,5-
<12,5 cm

29%

Berdasarkan Diagram diatas menunjukkan bahwa dari 22 jiwa diperoleh data Balita
yang BB/PB atau BB/TB <-3SD, LILA <11,5 cm 2 jiwa (28%), BB/PB atau BB/TB <-
3SD, LILA <11,5 cm 2 jiwa (29%), dan BB/PB atau BB/TB <-3SD, LILA <11,5-<12,5cm
3 jiwa (43%).

DIAGRAM 9.8

Distribusi frekuensi Balita (Stunting) di RT 015

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 170
Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur

Kota Dumai Tahun 2023

Balita (Stunting)

5%

Sangat Pendek
pendek
Normal
Tinggi

95%

Berdasarkan Diagram diatas menunjukkan bahwa dari 22 jiwa diperoleh data Balita
yang Sangat Pendek 0 jiwa (0%), Pendek 1 jiwa (5%), Normal 21 jiwa (95%), dan Tinggi 0
jiwa (0%).

DIAGRAM 9.9

Distribusi frekuensi Gizi Balita di RT 015

Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur


Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 171
Kota Dumai Tahun 2023

Gizi Balita

Gizi Buruk
Gizi Kurang
Gizi Baik
Berisiko Gizi Lebih
Gizi Lebih
Obesitas

100%

Berdasarkan Diagram diatas menunjukkan bahwa dari 22 jiwa diperoleh data Balita
yang Gizi Buruk 0 jiwa (0%), Gizi Kurang 0 jiwa (0%), Gizi Baik 22 jiwa (100%), Berisiko
Gizi Lebih 0 jiwa (0%) , Gizi Lebih dan Obesitas 0 jiwa (0%).

DIAGRAM 10.1

Distribusi frekuensi Keberadaan Pra Sekolah di RT 015

Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 172
Kota Dumai Tahun 2023

Keberadaan anak pra sekolah

Ya
Tidak

100%

Berdasarkan Diagram menunjukkan bahwa terdapat 33 Anak Pra Sekolah di RT 015


Kelurahan Teluk Binjai.

DIAGRAM 10.2

Distribusi frekuensi Kebiasaan Menggosok Gigi di RT 015

Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 173
Kota Dumai Tahun 2023

Kebiasaan Menggosok Gigi

10%
Setiap pagi Bangun tidur, sebelum
tidur,dan setiap sebelum dan
39% sesudah makan
setiap pagi bangun tidur dan
sebelum tidur malam
sebelum dan sesudah makan
52% jika kotor

Berdasarkan Diagram menunjukkan bahwa dari 33 jiwa diperoleh data Anak Pra
Sekolah yang kebiasaan menggosok Gigi Setiap pagi bangun tidur,sebelum tidur,setiap
sebelum dan sesudah makan 12 jiwa (39%), Setiap pagi bangun tidur,sebelum tidur malam
16 jiwa (51%), Sebelum dan sesudah makan 0 jiwa (0%), dan jika kotor 3 jiwa (10%).

DIAGRAM 10.3

Distribusi frekuensi Kebiasaan Jajan Anak di RT 015

Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 174
Kota Dumai Tahun 2023

Kebiasaan Jajan Anak

dibawa dari rumah


39%
jajan diluar rumah

61%

Berdasarkan Diagram menunjukkan bahwa dari 33 jiwa diperoleh data Anak Pra
Sekolah yang Jajan dibawa dari rumah 13 jiwa (39%) dan Jajan diluar rumah 20 jiwa
(61%).

DIAGRAM 10.4

Distribusi frekuensi Penyakit yang sering Dikeluhkan di RT 015

Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 175
Kota Dumai Tahun 2023

Penyakit yang Sering Dikeluhkan

21%
sakit gigi
gatal-gatal(peny.kulit)
Demam
Sesak Nafas
Lain-lain

79%

Berdasarkan Diagram menunjukkan bahwa dari 33 jiwa diperoleh data Anak Pra
Sekolah yang sakit gigi 0 jiwa (0%), Gatal-gatal (peny.kulit) 0 jiwa (0%), Demam 15 jiwa
(79%), Sesak Nafas 0 jiwa (0%), dan Lain-lain (Batuk) 4 jiwa (21%).

DIAGRAM 11.1

Distribusi Frekuensi Keberadaan Anak Sekolah di RT 015

Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 176
Kota Dumai Tahun 2023.

Keberadaan Anak Sekolah

ya

tidak

100%

Berdasarkan diagram menunjukkan bahwa dari 183 jiwa diperoleh data keberadaan
anak sekolah sebanyak 183 jiwa (100%) dan keberadaan anak yang tidak sekolah sebanyak
0 jiwa (0%)

DIAGRAM 11.2

Distribusi Frekuensi Anak yang sudah menduduki bangku Sekolah di RT 015

Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 177
Kota Dumai Tahun 2023

Anak Sudah Menduduki Bangku sekolah

28%

ya
72%
tidak

Berdasarkan Diagram diatas menunjukkan bahwa anak yg sudah menduduki


bangku sekolah sebanyak 183 jiwa (100%) dan anak yang tidak menduduki bangku sekolah
sebanyak 0 jiwa/anak (0%).

DIAGRAM 11.3

Distribusi Frekuensi Kegiatan Anak diluar sekolah di RT 015

Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 178
Kota Dumai Tahun 2023

Kegiatan Anak Di Luar Sekolah


8% 1%
9%

19%
63%

Bermain dengan teman seusianya Bimbingan belajar


Membantu orang tua bekerja Menghabiskan waktu bersama keluarga
Lain- lain

Berdasarkan Diagram diatas menunjukkan bahwa dari 183 jiwa anak sekolah
kegiatan anak diluar sekolah bermain dengan teman seusianya sebanyak 137 anak/jiwa
(63%), kegiatan anak bimbingan belajar sebanyak 41 anak/jiwa (19%), kegiatan anak
membantu orang tua bekerja sebanyak 18 anak/jiwa (9%),menghabiskan waktu bersama
keluarga sebanyak 18 anak/jiwa (8%),kegiatan anak diluar sekolah lainnya sebanyak 2
anak/jiwa (1%).

DIAGRAM 11.4

Distribusi Frekuensi Kebiasaan mencuci tangan jika hendak makan pada anak sekolah di
RT 015

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 179
Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur

Kota Dumai Tahun 2023

Kebiasaan mencuci tangan jika hendak makan

2%

98%

Sebelum dan sesudah makan Sebelum makan


Sesudah makan Jika kotor

Berdasarkan diagram diatas kebiasaan mencuci tangan jika hendak makan yaitu,
sebelum dan sesudah makan 169 jiwa (98%), sebelum makan 3 jiwa (0%), sesudah makan
0 jiwa (0%), jika kotor 0 jiwa (0%).

DIAGRAM 11.5

Distribusi Frekuensi Kebiasaan Memotong kuku pada anak sekolaah di RT 015 Kelurahan
Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur
Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 180
Kota Dumai Tahun 2023.

Kebiasaan memotong kuku

6%

39%

Setiap minggu
55%
Tidak terjadwal

Jika kotor

Berdasarkan Diagram diatas menunjukkan bahwa dari 183 jiwa anak sekolah
kebiasaan memotong kuku setiap mimggu pada anak sekolah terdapat sebanyak 65
anak/jiwa (39%), memotong kuku tidak terjadwal terdapat sebanyak 100 anak/jiwa (55%)
dan memotong kuku pada anak sekolah jika kotor sebanyak 10 anak/jiwa (6%).

DIAGRAM 11.6

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 181
Distribusi Frekuensi Kebiasaan Menggosok Gigi pada anak sekolah di RT 015 Kelurahan
Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur

Kota Dumai Tahun 2023

Kebiasaan menggosok gigi

7%

49%
44%

Setiap pagi bangun tidur, sebelum tidur malam dan setiap sebelum dan sesudah makan
Setiap pagi bangun tidur dan sebelum tidur malam
Sebelum dan sesudah makan
Jika kotor

Berdasarkan Diagram diatas menunjukkan bahwa dari 183 jiwa anak sekolah yang
memiliki kebiasaan menggosok gigi setiap pagi bangun tidur,sebelum tidur malam dan
setiap sebelum dan sesudah makan sebanyak 89 anak/jiwa (49%),kebiasaan anak
menggosok gigi setiap pagi bangun tidur dan sebelum tidur malam sebanyak 80 anak/jiwa
(44%), Kebiasaan menggosok gigi sebelum dan sesudah makan pada anak sekolah
sebanyak 13 anak/jiwa (7%) dan kebiasaaan menggosok gigi pada anak sekolah jika kotor
sebanyak 0 anak/jiwa (0%)

DIAGRAM 11.7
Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 182
Distribusi Frekuensi Kebiasaan jajan pada anak sekolah di RT 015

Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur

Kota Dumai Tahun 2023

Kebiasaan jajan anak


28%

72%

Dibawa dari rumah Jajan di luar rumah

Berdasarkan Diagram diatas menunjukkan bahwa dari 183 jiwa anak sekolah yang
memiliki kebiasaan jajan dibawa dari rumah sebanyak 55 anak/jiwa (28%), dan kebiasaan
anak jajan diluar rumah sebanyak 142 anak/jiwa (72%).

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 183
DIAGRAM 11.8

Distribusi Frekuensi Penyakit yang sering dikeluhkan oleh Anak Sekolah di RT 015
Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur

Kota Dumai Tahun 2023

Penyakit yang sering dikeluhkan


Sakit gigi
16%

Gatal- gatal (Peny. Kulit)


3%

Demam
81%

Sakit gigi Gatal- gatal (Peny. Kulit) Demam


Sesak nafas Lain- lain

Berdasarkan Diagram diatas menunjukkan bahwa dari 183 jiwa anak sekolah
penyakit yang sering dikeluhkan pada anak sekolah terdapat penyakit sakit gigi 12
anak/jiwa (16%), penyakit gatal-gatal(penyakit kulit) sebanyak 2 anak/jiwa (3%), penyakit
demam terdapat sebanyak 60 anak/jiwa (81%),penyakit sesak nafas sebanyak 0 anak/jiwa
(0%) dan penyakit lainnya terdapat sebanyak 10 anak/jiwa .

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 184
DIAGRAM 11.9

Distribusi Frekuensi perlakuan menyimpang pada anak sekolah di RT 015

Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur

Kota Dumai Tahun 2023.

Perlakuan Menyimpang Pada Anak

Rokok/Ngevape
Ngelem
Dll

Berdasarkan Diagram diatas menunjukkan bahwa dari 183 jiwa anak sekolah
perlakuan menyimpang pada anak sekolah terdapat sebanyak 0 anak/jiwa (0%),maka bisa
di simpulkan bahwa tidak terdapat perlakuan menyimpang pada anak sekolah di rt 015
Teluk Binjai.

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 185
DIAGRAM 12.1

Distribusi Frekuensi Remaja Di RT015

Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur

Kota Dumai 2023

Keberadaan Remaja

Ya
Tidak

100%

Berdasarkan diagram menunjukan bahwa terdapat 101 remaja di RT015 kelurahan


teluk binjai

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 186
DIAGRAM 12.2

Distribusi Frekuensi Remaja Putus Sekolah Di RT 015

Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur

Kota Dumai tahun 2023

Remaja Putus Sekolah

Ya
Tidak

100%

Berdasarkan Diagram menunjukan bahwa dari 101 jiwa diperoleh data remaja yang
tidak putus sekolah 101 jiwa (100%), dan yang tidak remaja putus sekolah 0 jiwa (0%)

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 187
DIAGRAM 12.3

Distribusi Frekuensi Kegiatan Remaja Di Luar Sekolah Di RT 015

Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur

Kota Dumai tahun 2023

Kegiatan Remaja di Luar Sekolah

4%
21%
keagamaan
olahraga
membantu orang tua bekerja
11%
lain-lain
64%

Berdasarkan Diagram menunjukan bahwa dari 101 jiwa diperoleh data kegiatan
remaja diluar sekolah agama 5 jiwa (4%), olahraga 84 jiwa (64%), membantu orang tua
bekerja 15 jiwa (11%), lain-lain 11 jiwa (21%)

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 188
Diagram 12.4

Distribusi Frekuensi Yang Dilakukan Remaja Jika Ada Masalah Di Rt 015

Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur Kota Dumai

Tahun 2023

Yang dilakukan remaja jika ada masalah

12%
Merokok atau narkoba
38%
Bermain/Bercerita dengan teman
olahraga
lain-lain

47%
2%

Berdasarkan Diagram menunjukan bahwa yang dilakukan remaja jika ada masalah
yaitu merokok atau narkoba 11 jiwa (13%), bermain/bercerita dengan teman 42 jiwa (47%),
olahraga 2 jiwa (2%), lain-lain 34 jiwa (38%)

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 189
DIAGRAM 12.5

Distribusi Frekuensi Penyakit Yang Sering Dikeluhkan Di RT 015

Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur

Kota Dumai Tahun 2023

penyakit yang sering dikeluhkan

1%
1%

Demam
41% Batuk
Sesak nafas
57% lain-lain

Berdasarkan Diagram menunjukan bahwa penyakit yang sering dikeluhkan yaitu


demam 57 jiwa (57%), Batuk 41 jiwa (41%), sesak nafas 1 jiwa (1%), lain-lain 1jiwa (1%)

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 190
Diagram 12.6

Distribusi Frekuensi Kebiasaan Merokok Di RT 015

Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur

Kota Dumai Tahun 2023

Kebiasaan merokok

14%

Ya
Tidak

86%

Berdasarkan Diagram menunjukan bahwa yang tidak merokok 71 jiwa (86%) dan
yang merokok ada 12 jiwa (14%)

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 191
Diagram 12.7

Distribusi Frekuensi Perlakuan Menyimpang Pada Remaja Di RT 015

Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur

Kota DumaiTahun 2023

Perlakuan menyimpang pada remaja

Rokok/Ngevape
43%
Ngelem
57% DLL

Berdasarkan diagram menunjukan bahwa perlakuan menyimpang pada remaja yaitu


rokok/ngevape 12 jiwa (57%) ngelem 0 jiwa (0%), dan DLL 9 jiwa (43%)

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 192
DIAGRAM 13.1
Distribubusi Frekuensi Keberadaan Lansia Di RT 015
Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur
Kota Dumai

keberadaan lansia

ya
tidak

100%

Berdasarkan diagram diatas menunjukan bahwa terdapat 203 (100%) keberadaan


lansia di RT015Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur.

DIAGRAM 13.2

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 193
Distribusi Frekuensi Keluhan Lansia Di RT 015

Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur

Kota Dumai Tahun 2023

keluhan lansia

11%
33% sesak napas
diabetes
23% stroke
rabun
lain-lain
2%

31%

Berdasarkan diagram diatas menunjukan bahwa dari 203 jiwa di peroleh data
keluhan lansia yang sesak nafas 11 jiwa (11%), diabetes 22 jiwa (23%), stroke2 jiwa (2%),
rabun 30 jiwa (31%), lain-lain 32 jiwa (33%).

DIAGRAM 13.3

Distribusi frekuensi upaya yang dilakukan lansia jika sakit di RT 015


Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 194
Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Timur

Kota Dumai Tahun 2023

upaya yang dilakukan lansia jika sakit

2%
1% berobat kerumah sakit
tidak berobat
pergi kedukun
lain-lain

97%

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa dari 203 jiwa di peroleh data lansia
upaya yang dilakukan lansia jika sakit berobat kerumah sakit 168 jiwa (97%), tidak berobat
4 jiwa (1%), pergi kedekun 0 jiwa (0%) lain- lain jiwa18 (2%).

Diagram 13.4

Distribusi Frekuensi Kegiatan Lansia Di Rt.15

Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur


Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 195
Kota Dumai

kegiatan lansia

14%

masih aktif kerja


tidak aktif kerja

86%

Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa dari dari 203 jiwa di peroleh data
kegiatan Lansia masih aktif kerja 164 jiwa (86%), tidak aktif kerja 26 jiwa (14%).

DIAGRAM 13.5

Distribusi Frekunsi Kegiatan Lansia Mengisi Waktu Senggang DI RT.15

Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur

Kota Dumai Tahun 2023

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 196
kegiatan lansia mengisi waktu senggang

15%
22%
pengajian
bekebun/bertani
tidak ada kegiatan
27% Lain-lain

36%

Berdasarkan diagram menunjukkan bahwa dari 203 jiwa di peroleh kegiatan lansia
mengisi waktu Senggang pengajian 27 jiwa (15%),berkebun 49 jiwa (27%),tidak ada
kegiatan 66 jiwa(36%),lain-lain 39 jiwa(22%)

DIAGRAM 13.6

Distribusi Frekuensi Melakukan Kunjungan Keposyandu Lansia

Di Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur

Kota Dumai Tahun 2023

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 197
melakukan kunjungan keposyandu lansia

23%

Ya
Tidak

78%

Berdasarkan diagram menunjukkan bahwa dari 203 jiwa di peroleh data melakukan
kunjungan Posyandu lansia jiwa 36 jiwa (22), tidak 124 jiwa (78%).

DIAGRAM 13.7

Distribusi Frekuensi Alasan Tidak Melakukan Kunjungan

Ke Posyandu DI RT 015 Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur

Kota Dumai Tahun 2023

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 198
alasan tidak melakukan kunjungan
keposyandu lansia

8%
jarak tempuh jauh
32% tidak ada waktu
lain-lain

59%

Berdasarkan diagram menunjukkan bahwa dari 203 jiwa di peroleh data alasan tidak
melakukan Kunjungan keposyandu lansia jarak tempuh jauh 9 jiwa (9%), tidak ada waktu
63 jiwa (59%),lain-lain 34 jiwa (32%).

DIAGRAM 13.8

Distribusi Frekuensi Kebiasaan Merokok Pada Lansia Di RT 015

Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur

Kota Dumai Tahun 2023

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 199
kebiasaan merokok pada lansia

46% Ya
54% Tidak

Berdasarkan diagram di atas menunjukkan bahwa dari 203 jiwa di peroleh data
kebiasaan merokok Pada lansia, ya 54 jiwa (46%), tidak 54 jiwa (63%).

DIAGRAM 13.9

Distribusi Frekuensi Alasan Tidak Melakukan Kemandirian Lansia

Dalam Beraktivitas di RT.15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur

Kota Dumai Tahun 2023

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 200
kemandirian lansia dalam beraktivitas

2%

indeks A (Mandiri)
indeks B ( dibantu sebagian)
indeks C ( Ketergantungan)

98%

Berdasarkan diagram menunjukkan bahwa dari 203 jiwa di peroleh data


kemandirian lansia dalam beraktivitas indeks A (mandiri) 190 jiwa (98%),indeks B
(dibantu sebagian) 4 jiwa (2%), Indeks c (ketergantungan) 0 jiwa (0).

DIAGRAM 13.10

Distribusi Frekuensi Usia Lanjut di RT.15

Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur

Kota Dumai Tahun 2023

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 201
usia lansia

7%

45-59 Th(Pra Lansia)


31% 60-69Th (Lansia)
>70 (Lansia Resti)
63%

Berdasarkan diagram menunjukkan bahwa dari 203 jiwa diperoleh data usia lansia
45-59 th (pra lansia) 125 jiwa (62%),60-69th (lansia) 61 jiwa (31%),>70(lansia resti ) 14
jiwa (7%).

Praktek Klinik Keperawataan Komunitas II Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Angkatan XVIII di
wilayah Puskesmas Jaya Mukti RT 15 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur 202

Anda mungkin juga menyukai