Anda di halaman 1dari 32

PENYULUHAN KESEHATAN IMUNISASI

KEPADA IBU YANG MEMILIKI BAYI & BALITA


DI RW 07 KELURAHAN PORIS JAYA KOTA TANGERANG

LAPORAN KEGIATAN
KEPERAWATAN KOMUNITAS

Oleh:

Leader : SITI FENY RAMADHAN


Anggota : : 1. Niska Fitria
2. Rina Ayuni
3. Tresna Dinullah. A
4. Warda Damiyati

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG
2020/2021
Abstrak

Prevalensi penyakit kardiovaskular di Indonesia dari tahun ke tahun terus


meningkat. Berdasarkan umur. Prevalensi penyakit kardiovaskular semakin
bertabah. Selain umur, faktor risiko penyakit kardiovaskular lainnya seperti kadar
kolesterol, diabetes mellitus, berat badan tidak ideal, dan hipertensi. Pengabdian
masyarakat ini bertujuan untuk deteksi dini faktor risiko penyakit kardiovaskular.
Metode yang digunakan dengan pengkajian, pemeriSksaan kadar kolesterol, gula
darah, tekanan darah, dan indeks massa tubuh, serta penyuluhan dan konsultasi
kesehatan. Pemeriksaan dilakukan pada 47 orang peserta. Hasil pemeriksaan
mayoritas peserta perempuan, usia 50-54 tahun, tekanan darah normal, indeks
massa tubuh 13,79-25,99 kg/m2, tidak ada riwayat merokok dan diabetes mellitus,
kolesterol <160 mg/dl, dan tidak melakukan latihan fisik. Pengabdian
masyarakatpada kegiatan penyuluhan selanjutnya diharapkan ada kegiatan pre dan
post test.

Kata kunci: deteksi dini, kardiovaskular, pengabdian masyarakat

2 FAKULTAS ILMU KESEHATAN| UNIVESRITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG


Kata Pengantar

Segala puja dan puji syukur kami panjatkan kepada Allah STW yang telah
melimpahkan rahmat-Nya. Shalawat serta salam tercurah kepada Nabi
Muhammad SAW. Alhamdulillahirrabil’alamiin, atas izin Allah SWT akhirnya
kami dapat melaksanakan pengadian masyarakat yang berjudul “Penyuluhan
Imunisasi Kepada Ibu Yang Memiliki Bayi&Balita Di RW 07 Kelurahan Poris
Jaya Kota Tangerang”.
Kami menyadari bahwa kegiatan pengabdian masyarakat ini tidak lepas
dari dukungan berbagai pihak, oleh karena itu kami menuliskan ucapan
terimakasih kepada:
1. Dr. Rita Sekarsari, S.Kp., MHSM., Sp.KV Selaku Dekan Fakultas
Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Tangerang
2. Ibu Imas Yoyoh, S.Kp., M.Kep. Selaku Wakil Dekan 1 dan Bapak
Fauzan Hakim, SE., MM selaku Wakil Dekan 2 FIKes UMT.
3. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Profesi Ners FIKes
UMT.
4. Bapak Budi Permana Selaku Lurah Kelutrahan Poris Jaya Kota
Tangerang
5. Bapak H. Bahori, S.Pd Selaku RW 07 Kelurahan Poris Jaya Kota
Tangerang yang telah memberikan fasilitas baik sarana dan prasarana
selama kami melakukan kegiatan di RW 07
6. Bapak Rusmin Selaku RT 01, Bapak Samlawi Selaku RT 02, dan
Bapak Nasrul Selaku RT 03
7. Ibu Yayah, Mamay, Olif, dan Ibu Nari Selaku Kader di RW 07 yang
telah banyak membantu pula dalam segala kegiatan kami di RW 07
8. Teman Teman Mahasiswa Program Studi Pendidikan Profesi FIKes
UMT yang terlibat dalam kegiatan pengabdian masyarakat yang telah
bekerjasama hingga dapat terselenggarannya kegiatan ini

Kami menyadari masih adanya kekurangan baik dari perencanaan, pelaksanaan, hingga
laporan kegiatan yang disusun. Oleh karena itu, mohon dimaafkan dan sekiranya dapat
diberikan masukan untuk kebaikan kedepannya. Semoga laporan kegiatan pengabdian
masyarakat ini dapat bermanfaat.
3 FAKULTAS ILMU KESEHATAN| UNIVESRITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG
Tangerang, …., ……, 2020
Leader

4 FAKULTAS ILMU KESEHATAN| UNIVESRITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG


Tim pelaksana

Berikut ini pembagian tugas leader dan anggota dalam kegiatan : Penyuluhan Imunisasi
1. Leader / Pemateri : Siti Feny Ramadhan
2. MC, Moderator & Notulen : Warda Damiyati
3. Fasilitator : Tresna Dinullah. A
4. Observer : Rina Ayuni
5. Kesektariatan : Niska Fitria

5 FAKULTAS ILMU KESEHATAN| UNIVESRITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG


Daftar isi

Abstrak …………………………………………………………… 2
Kata pengantar …………………………………………………… 3
Tim pelaksana ……………………………………………………. 4
Daftar isi …………………………………………………………. 5
Pendahuluan ……………………………………………………… 6
Kerangka pemikiran ……………………………………………… 8
Pelaksanaan kegiatan …………………………………………….. 10
Hasil kegiatan ……………………………………………………. 11
Kesimpulan dan saran ……………………………………………. 14
Daftar pustaka ……………………………………………………. 16
Lampiran …………………………………………………………. 17

6 FAKULTAS ILMU KESEHATAN| UNIVESRITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG


1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kesehatan merupakan salah satu aspek penting dalam
pembangunan, karena berpengaruh terhadap kesejahteraan masyarakat
dalam suatu negara. Pada pasal 44 Peraturan Menteri Kesehatan No.25
Tahun 2014 tentang Upaya Kesehatan Anak yatu diperlukan peran aktif
masyarakat baik secara perorangan maupun terorganisasi termasuk orang
tua atau keluarga. Salah satu cara terbaik untuk meningkatkan kekebalan
tubuh anak dengan memberikan imunisasi terhadap anak. Dengan adanya
Undang-Undang No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dinyatakan bahwa
setiap anak berhak memperoleh imunisasi dasar sesuai dengan ketentuan
untuk mencegah terjadinya penyakit yang dapat dihindari melalui
imunisasi dan pemerintah wajib memberikan imunisasi kepada setiap anak
(Riyani, 2018).

Imunisasi merupakan bentuk intervensi kesehatan yang sangat efektif


dalam menurunkan angka kematian pada bayi dan balita. Dengan imunisasi,
berbagai penyakit seperti TBC, Difteri, Pertusis, Tetanus, Hepatitis B dan lainnya
dapat dicegah. Pentingnya imunisasi dapat dilihat dari banyaknya balita yang
meninggal akibat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I). hal itu
sebenarnya tidak perlu terjadi karena penyakit-penyakit tersebut bisa dicegah
dengan imunisasi (Nany, 2010).

Sedangkan menurut Lisnawati, (2014) Imunisasi adalah suatu upaya


untuk meningkatkan kekebalan individu agar terhindar dari penyakit tertentu.
Setiap tahun menyelamatkan 3 juta orang diseluruh dunia, sehingga imunisasi
termasuk 10 karya terbesar abad 20. Tidak ada vaksin yang aman 100% akan
tetapi imunisasi sangat efektif untuk menekan angka morbiditas, kecacatan
(Sekule), dan mortalitas, sehingga target MDGS menurunkan AK Balita.

Imunisasi bertujuan untuk memberikan kekebalan terhadap tubuh anak.


Caranya adalah dengan memberikan vaksin. Vaksin berasal dari bibit penyakit
tertentu yang dapat menimbulkan penyakit yang terlebih dahulu dilemahkan.
Sehingga tidak berbahaya lagi bagi kelangsungan hidup manusia (Riyadi, 2012).

Laporan UNICEF yang dikeluarkan terakhir menyebutkan bahwa 27 juta


anak balita diseluruh dunia masih belum mendapatkan pelayanan imunisasi
7 FAKULTAS ILMU KESEHATAN| UNIVESRITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG
secara rutin. Akibatnya, penyakit yang dapat dicegah oleh vaksin ini diperkirakan
menyebabkan lebih dari dua juta kematian terjadi setiap tahun (Khairani, 2013).

Berdasarkan data World Health Organization (WHO, 2018), sekitar


1,5 juta anak mengalami kematian tiap tahunnya karena penyakit yang dapat
dicegah dengan imunisasi. Pada tahun 2018, terdapat kurang lebih 20 juta anak
tidak mendapatkan imunisasi lengkap dan bahkan ada anak yang tidak
mendapatkan imunisasi sama sekali.

Pervalensi imunisasi di kota Tangerang dan puskesmas poris gaga lama

Menurut World Health Organization (WHO, 2020)


Cardiovascular Diseases (CVDs) merupakan sekelompok gangguan pada
jantung dan pembuluh darah yang meliputi Penyakit Jantung Koroner
(PJK), Cerebrovascular disease, Peripheral Arterial Disease, penyakit
jantung rematik, penyakit jantung bawaan, dan thrombosis vena dalam
serta emboli pulmonal. Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas, 2013)
penyakit jantung pada orang dewasa yang sering ditemui adalah penyakit
jantung koroner dan gagal jantung.
Setiap tahunnya diperkirakan 17 juta orang secara umum
meninggal akibat penyakit jantung dan pembuluh darah terutama akibat
serangan jantung dan stroke (WHO, 2020). Penyakit jantung dan
pembuluh darah juga menjadi salah satu penyakit tidak menular yang
menjadi perhatian khusus di Indonesia. Riskesdas menyebutkan bahwa
penyakit tidak menular yang berhubungan dengan penyakit jantung dan
pembuluh darah meliputi hipertensi, jantung koroner, gagal jantung, dan
stroke (Riskesdas, 2013).
Berdasarkan diagnosis dokter atau gejala, prevalensi jantung
koroner sebanyak 1,5 persen, gagal jantung 0,3 persen, sedangkan
prevalensi stroke sebanyak 57,9 persen (Riskesdas, 2013). Di Provinsi
Banten, prevalensi berdasarkan diagnosis dokter dan gejala penyakit
jantung koroner sebanyak 1 persen, gagal jantung sebanyak 02, persen,

8 FAKULTAS ILMU KESEHATAN| UNIVESRITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG


dan stroke sebanyak 9,6 persen (Riskesdas, 2013). Sedangkan hasil
Riskesdas tahun 2018 menunjukkan prevalensi penyakit jantung
berdasarkan diagnosis dokter pada semua umur sebanyak 1,4 persen di
Provinsi Banten.
Faktor risiko yang berkontribusi terhadap kejadian penyakit
kardiovaskular meliputi status sosioekonomi, kesehatan mental, diet, berat
badan lebih dan obesitas, inaktivitas, konsumsi tembakau, alkohol,
diabetes, globalisasi dan urbanisasi (WHO, 2020). Menurut The Gorge
Institute (2017) faktor risiko penyakit kardiovaskular yang tidak dapat

9 FAKULTAS ILMU KESEHATAN| UNIVESRITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG


diubah meliputi kebiasaan merokok, kolesterol, tekanan darah tinggi,
kelebihan berat badan, dan diabetes. Sedangkan faktor risko penyakit
kardiovaskular yang tidak dapat dimodifikasi meliputi riwayat penyakit
kardiovaskular di keluarga, diabetes, serta usia, jenis kelamin, etnis Afrika
dan Asia, dan status sosioekonomi (World Heart Federation,2017).
Pada kelompok umur 45-54 tahun, berdasakan diagnosis dokter
atau gejala, prevalensi jantung koroner sebanyak 2,1 persen, gagal jantung
sebanyak 0,4 persen, stroke sebanyak 16,7 persen (Riskesdas, 2013). Pada
prevalensi penyakit jantung koroner, gagal jantung, dan stroke juga
menunjukkan adanya peningkatan seiring dengan peningkatan umur
responden (Riskesdas, 2013). Sedangkan hasil Riskesdas tahun 2018
menunjukkan prevalensi penyakit jantung berdasarkan diagnosis dokter
pada kelompok umur 45-54 tahun sebanyak 2,4 persen. Peningkatan umur
merupakan faktor risiko independen terjadinya penyakit kardiovaskular
(Dhingra dan Vasan, 2012).
Berdasarkan karakteristik umur, rata-rata usia guru dan karyawan
di SMAN 2 Tangerang yaitu dengan rentang umur 40 tahun hingga 50
tahun. Sehingga perlu dilakukannya deteksi dini sebagai upaya
pencegahan penyakit jantung pada guru dan karyawan di SMAN 2
Tangerang. Kegiatan ini juga mendukung Gerakan Masyarakat Hidup
Sehat (Germas) dengan menerapkan salah satu dari tujuh langkah Germas
yaitu melakukan cek kesehatan berkala serta penyuluhan bagi civitas
akademik SMAN 2 Tangerang. Oleh karena itu, berdasarkan data yang
didapatkan maka dosen keperawatan Program Studi Sarjana Keperawatan
tertarik melakukan pengabdian masyartakat yaitu dengan melakukan
“Pemeriksaan Deteksi Dini Penyakit Kardiovaskular dan Penyuluhan
Kesehatan pada Civitas Akademik SMAN 2 Tangerang”.

1.2. Identifikasi Masalah Masyarakat


1.2.1. Keadaan Umum Daerah Kegiatan
SMAN 2 Tangerang berlokasi di jalan TMP Taruna dan berada di
pusat Kota Tangerang dengan luas tanah 11.920 m2. Bagian depan wilayah

10 FAKULTAS ILMU KESEHATAN| UNIVESRITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG


SMA terdapat lapangan basket, pos satpam, dan parkiran. Setelah
memasuki gerbang depan sekolah terdapat ruang piket, ruang guru, dan
tata usaha. Di halaman tengah terdapat ruang hijau dengan banyak
tanaman dan pohon. Bagian kanan dan kiri terdapat deretan kelas.
Sedangkan bagian belakang sekolah terdapat musholla, ruang audiovisual,
dan kantin. Kondisi sekolah secara umum terlihat asri dan bersih.

1.2.2. Perumusan Masalah


Berdasarkan analisis situasi yang telah dijelaskan di atas, maka
dirumuskan masalah sebagai berikut:
a. Penyakit jantung pada orang dewasa yang sering ditemui adalah
penyakit jantung koroner dan gagal jantung.
b. Penyakit jantung dan pembuluh darah juga menjadi salah satu
penyakit tidak menular yang menjadi perhatian khusus di Indonesia.
c. Meningkatnya prevalensi penyakit kardiovaskular di Indonesia dari
tahun ke tahun.
d. Meningkatnya prevalensi penyakit kardiovaskular berdasarkan umur.
e. Faktor risiko penyakit kardiovaskular yang tidak dapat diubah salah
satunya faktor umur.
f. Perlunya pemeriksaan kesehatan sebagai deteksi dini penyakit
kardiovaskular dan penyuluhan kesehatan di lingkungan civitas
akademika SMAN 2 Tangerang.

2. KERANGKA PEMIKIRAN
2.1. Pendekatan Masalah
Berdasarkan masalah yang teridentifikasi, maka untuk mengetahui
faktor risiko penyakit kardiovaskular pada guru dan karyawan serta
meningkatkan pengetahuan kesehatan pada civitas SMAN 2 Tangerang
maka diperlukan kegiatan pengabdian masyarakat dengan tema
Penyuluhan Kesehatan Tentang Imunisasi pada ibu yang memiliki
bayi&balita di RW 07 kelurahan Poris Jaya Kota Tangerang. Kegiatan ini
akan dilakukan dalam bentuk penyuluhan atau pendidikan kesehatan.

11 FAKULTAS ILMU KESEHATAN| UNIVESRITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG


2.2. Khalayak Sasaran Kegiatan
Anggota khalayak sasaran yang diikutsertakan dalam kegiatan
Pengabdian Masyarakat Penyuluhan tentang imunisasi yang terdiri
dari ibu yang memiliki bayi&balita di RW 07 Kelurahan Poris Jaya
Kota Tangerang pada umumnya.

2.3. Tujuan Kegiatan


2.3.1. Tujuan Umum:
Dilaksanakannya penyuluhan kesehatan tentang imunisasu
pada ibu yang memiliki bayi&balita di RW 07 Kelurahan
Poris Jaya Kota Tangerang
2.3.2. Tujuan Khusus:
Peserta mengetahui akan pentingnya imunisasi untuk
bayi&balita

2.4. Manfaat Kegiatan


Setelah mengikuti rangkaian kegiatan pengabdian masyarakat ini,
peserta diharapkan:
a. Mengetahui definisi dari imunisasi
b. Mengetahui tujuan dari dilakukannya imunisasi
c. Mengetahui macam-macam imunisasi
d. Mengetahui sasaran-sasaran dari imunisasi
e. Mengetahui penyakit yang dapat diubah dengan imunisasi
(PD3I)

3. PELAKSANAAN KEGIATAN
Metode yang digunakan dalam pelaksanaan pengabdian masyarakat
sudah sesuai dengan rencana yaitu dengan ceramah, diskusi, dan tanya
jawab. Kegiatan penyuluhan dengan metode ceramah diberikan kepada
ibu-ibu di RW 07 Kelurahan Poris Jaya Kota Tangerang. Dimana
kegiatan penyuluhan berlangsung dengan baik.

12 FAKULTAS ILMU KESEHATAN| UNIVESRITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG


Tahap persiapan sebelum melakukan kegiatan penyuluhan
kesehatan imunisasi kami membuat rencana kegiatan Satuan Acara
Penyuluhan (SAP) atau pre planning yang sudah dikonsulkan terlebih
dahulu kepada dosen pembimbing institusi yaitu ibu Ns. Hera Hastuti,
S.Kep., M.Kep., Sp.Kep.Kom dan memberitahukan kepada seluruh
panitia yang ditunjuk dalam kegiatan penyuluhan ini. Persiapan alat-alat
yang digunakan untuk kegiatan penyuluhan sudah berkoordinasi dengan
bapak RW 07 dan dipersiapkan kurang lebih 4 hari sebelum kegiatan
pelaksanaan dimulai, dan memberitahukan kepada warga RW 07 bahwa
akan dilaksanakannya kegiatan penyuluhan tentang imunisasi pada hari
selasa, tanggal 22 desember 2020 jam 09.00 di halaman Yayasan
Ibadurahman (Ketua Rw 07) RT 03/007 Kelurahan Poris Jaya Kota
Tangerang melalui pemberitahuan bapak RW,RT, dan Ibu Kader.

Berikut ini pembagian tugas dalam kegiatan pengabdian masyarakat:


Leader : Siti Feny Ramadhan
MC,Moderator,Notulen : Warda Damiyati
Konsumsi + Kesektariatan : Niska Fitria
Fasilitator : Tresna Dinullah. A
Observer : Rina Ayuni

3. HASIL KEGIATAN
3.1. Hasil Pemeriksaan Kesehatan dan Penyuluhan
Pemerisaan kesehatan yang meliputi pengkajian, pemeriksaan
tekanan darah, pengecekan glukosa darah dan kolesterol, pengukuran
tinggi badan, berat badan, dan IMT dilakukan padan 47 orang peserta.
Sedangkan, pemeriksaan rekan jantung atau EKG dilakukan terhadap 7
orang peserta.

Tabel 4.1
Faktor Risiko Menurut Jakarat Cardiovascular Score

Faktor Risiko Jumlah

13 FAKULTAS ILMU KESEHATAN| UNIVESRITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG


Jenis kelamin
 Perempuan 30
 Laki-laki 17

Umur (tahun)
 25 -34 3
 35 – 39 5
 40 – 44 9
 45 – 49 7
 50 – 54 11
 55 -59 9
 Tidak terukur 3

Tekanan darah (mmHg)


 Normal 22
 Normal tinggi 8

14 FAKULTAS ILMU KESEHATAN| UNIVESRITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG


Faktor Risiko Jumlah
 Hipertensi grade 1 8
 Hipertensi grade 2 3
 Hipertensi grade 3 2
 Tidak terukur 4

Indeks Massa Tubuh (kg/m2)


 13,79 – 25,99 22
 26,00 – 29,99 16
 30,00 -35,58 4
 Tidak terukur 5

Riwayat merokok
 Ya 9
 Tidak 36
 Tidak terkaji 2

Diabetes mellitus
 Ya 0
 Tidak 47

Latihan fisik
 Ya 16
 Tidak 28
 Tidak terkaji 3

Total 47 orang

Tabel 4.1 menunjukkan bahwa mayoritas peserta berjenis kelamin


perempuan dan berumur 50-54 tahun. Mayoritas hasil pengukuran tekanan
darah berada pada rentang normal. Indeks Massa Tubuh mayoritas peserta
berada pada rentang 13,79-25,99 kg/m 2 atau dalam kategori ideal. Mayoritas
peserta juga tidak memiliki riwayat merokok. Semua peserta tidak mengalami
diabetes mellitus. Mayoritas peserta tidak melakukan aktivitas fisik atau
olahraga.

15 FAKULTAS ILMU KESEHATAN| UNIVESRITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG


Diagram 4.1
Kadar Kolesterol

4 <160 mg/dl
2
15 169-199 mg/dl
4
200-239 mg/dl
240-279 mg/dl
9
≥280 mg/dl
13 tidak terkaji

Diagram 4.1 menunjukkan bahwa maoritas peserta memiliki kadar


kolesterol <160 mg/dl dan terdapat 2 orang peserta yang memiliki kadar
kolesterol ≥280 mg/dl.
Selain kegiatan pemeriksaan dan konsultasi kesehatan, dilakukan juga
penyuluhan kesehatan kepada para siswa kelas XI. Peserta yang mengikuti
kegiatan penyuluhan kesehatan sebanyak 20 orang dengan perempuan
sebanyak 9 orang dan laki-laki sebanyak 11 orang.
Materi peyuluhan yang diberikan mengenai gizi seimbang untuk
remaja. Sebelum materi diberikan, mayoritas peserta lebih menyukai makanan
cepat saji disbanding dengan makanan alami. Peserta juga belum mengetahui
tentang gizi seimbang dan masih terpaku pada istilah 4 sehat 5 sempurna.
Setelah diberikan materi gizi seimbang, peserta mengetahui apa yang
dimaksud dengan gizi seimbang, mampu menyebutkan contoh makanan yang
perlu dihindari seperti makanan cepat saji, berengawet, dan mengandung
pewarna tambahan. Peserta juga mampu menyebutkan contoh makanan yang
perlu dibatasi seperti mie, pasta, dan tepung gandum. Selain itu, peserta
mampu menyebutkan contoh makanan alami seperti buah-buahan, sayuran,
sumber protein, dan karbohidrat, serta sumber lemak sehat. Peserta juga
mampu menyebutkan kembali manfaat makan dengan gizi seimbang. Selain
itu, peserta menjadi faham bahwa gizi seimbang tidak cukup dengan makanan
sehat tetapi juga disertai dengan aktivitas fisik, istirahat cukup, dan
menghindari stress.

16 FAKULTAS ILMU KESEHATAN| UNIVESRITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG


Selama penyuluhan berlangsung, peserta terlihat antusias. Peserta juga
mengajukan beberapa pertanyaan secara langsung di sela-sela penjelasan dan
berani untuk memberikan tanggapan atau menjawab pertanyaan yang diajukan
pemateri.

3.2. Faktor Pendorong dan Penghambat


Adapun faktor pendorong atau yang mendukung dalam kegiatan
adalah adanya dukungan penuh dari pihak RW,RT, dan Kader yang
mendukung kegiatan penyuluhan imunisasi serta antusiasme dari warga yang
datang diacara penyuluhan tersebut walaupun terbatas kuota kehadirannya.
Sedangkan faktor penghambat kegiatan penyuluhan ini adalah terbatasnya
warga yang menghadiri acara penyuluhan tersebut karena sedang dimasa
pandemic Covid-19 ini sehingga tidak boleh mengundang banyak kerumunan
dan warga yang datang tidak tepat waktu sehingga acara kegiatan penyuluhan
ini berjalan dengan waktu yang tidak sesuai diawal rencana.

3.3. Tujuan dan Manfaat


Berdasarkan tujuan dari pengabdian masyarakat yaitu diketahuinya
hasil tingkat pengetahuan ibu tentang pentingnya imunisasi pada bayi&balita
serta diketahuinya cara menjaga kesehatan anak di masa pandemi. Maka dapat
dikatakan bahwa tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat telah tercapai.
Adapun manfaat yang diperoleh yaitu mengetahui hasil pengetahuan
ibu tentang imunisasi pada bayi dan balita. Selain itu juga meningkatnya
pengetahuan ibu tentang cara bagaimana menjaga kesehatan anak di masa
pandemi seperti sekarang ini. Sedangkan terkait bagaimana perubahan
perilaku peserta setelah mengikuti kegiatan pengabdian masyarakat belum
bisa diukur dikarenakan kegiatan hanya dilaksanakan selama satu hari.

17 FAKULTAS ILMU KESEHATAN| UNIVESRITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG


4. KASIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan
Pengabdian masyarakat dilakukan kepada 47 orang peserta dengan
mayoritas berjenis kelamin perempuan, rentang usia 50-54 tahun. Hasil
pemeriksaan dini penyakit kardiovaskular didapatkan hasil mayoritas tekanan

18 FAKULTAS ILMU KESEHATAN| UNIVESRITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG


darah dalam rentang normal, Indeks Massa Tubuh (IMT) dalam rentang
13,79-25,99 kg/m2. Mayoritas peserta tidak merokok dan tidak memiliki
diabetes mellitus, namun tidak melakukan latihan fisik. Mayoritas kadar
kolesterol peserta yaitu <160 mg/dl. Selain itu, hasil kegiatan penyuluhan juga
didapat peningkatan pengetahun tentang gizi seimbang sebagai upaya
pencegahan penyakit kardiovaskular.

4.2. Saran
Agar kegiatan serupa yang dilaksanakan berikutnya dapat berjalan lebih
baik lagi, seperti menjaga situasi dan kondisi lebih kondusif, sehingga
pemateri dan warga yg hadir dalam kegiatan tersebut bisa fokus dan
kegiatan tersebut berjalan dengan lancar.

4.3. Tindak Lanjut


Rencana tindak lanjut ialah dengan melakukan

4.4. Sasaran Pelaksanaan PKM yang Akan Datang


Sasara kegiatan PKM berikutnya akan dilaksanakan di daerah binaan
Program Studi Pendidikan Ners FIKes UMT sesuai dengan jadwal yang
ditentukan.

19 FAKULTAS ILMU KESEHATAN| UNIVESRITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG


Daftar Pustaka

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI.


(2013). Riset Kesehatan Dasar. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI.


(2018). Riset Kesehatan Dasar. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Dhingra, Ravi & Vasa, Ramachandra. (2012). Age as a Cardiovaskular Risk


Factor. NIH Public Access.

Kementerian Kesehatan. (2017). GERMAS – Gerakan Masyarakat Hidup Sehat.


Diakses dari http://promkes.kemkes.go.id/germas pada tanggal 21 Januari
2020.

The Gorge Institute. (2017). Reducing the Burden of Cardiovascular Disease in


Indonesia. Diakses dari www.georgeinstitute.org pada tanggal 21 Januari
2020.

World Heart Federation. (2017). Cardiovascular Risk Factors. Diakses dari


https://www.world-heart-federation.org/resources/risk-factors/ pada tanggal
21 Januari 2020.

World Health Organization (WHO). (2020). Data and Statistics. Diakses dari
http://www.euro.who.int/en/health-topics/noncommunicable-
diseases/cardiovascular-diseases/data-and-statistics pada tanggal 21 Januari
2020.

20 FAKULTAS ILMU KESEHATAN| UNIVESRITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG


Lampiran 1

Peta Wilayah

KELURAHAN PORIS JAYA


(1,02 KM²)
7 RW Dan 30 RT
2349 Rumah Tangga
Jumlah Penduduk : 11.944
Posyandu : 7
PAUD/TK : 11
SD/MI Sederajat : 7
SMP/MTS Sederajat : 7
SMA/SMK Sederajat : 2

21 FAKULTAS ILMU KESEHATAN| UNIVESRITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG


Lampiran 2

Surat Pemohonan Tenaga Kesehatan

22 FAKULTAS ILMU KESEHATAN| UNIVESRITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG


Lampiran 3
Jadwal kegiatan

RENTANG KEGIATAN
NO URAIAN KEGIATAN
Januari-Februari 2020
1 2 3 4 5 6
KEGIATAN PERSIAPAN AWAL
1. Perbaikan Proposal kegiatan

2. Konsultasi dan koordinasi dengan Dosen


Pembimbing Lapangan

3. Penyiapan Kelengkapan Administratif


kegiatan dan surat menyurat dan perizinan.
4. Rapat Koordinasi Pihak terkait yang
tempatnya akan digunakan sebagai
tempat kegiatan.
5. Pokja menyusun dan menyiapkan
instrument silabi kegiatan.
6. Ujicoba instrument dan silabi kegiatan
penyuluhan.
7. Rapat koordinasi Dosen Pendamping untuk
pemantapan pelaksanaan kegiatan.
8 Pemeriksaan Kegiatan

Rencana pelaksanaan kegiatan:


Tempat : ..................................
Hari/ Tanggal : ....................................
Waktu : .....................................

23 FAKULTAS ILMU KESEHATAN| UNIVESRITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG


Lampiran 4
Foto-foto kegiatan

24 FAKULTAS ILMU KESEHATAN| UNIVESRITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG


Lampiran 5
Daftar Hadir Peserta

25 FAKULTAS ILMU KESEHATAN| UNIVESRITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG


26 FAKULTAS ILMU KESEHATAN| UNIVESRITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG
27 FAKULTAS ILMU KESEHATAN| UNIVESRITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG
28 FAKULTAS ILMU KESEHATAN| UNIVESRITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG
29 FAKULTAS ILMU KESEHATAN| UNIVESRITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG
30 FAKULTAS ILMU KESEHATAN| UNIVESRITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG
31 FAKULTAS ILMU KESEHATAN| UNIVESRITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG
32 FAKULTAS ILMU KESEHATAN| UNIVESRITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG

Anda mungkin juga menyukai