Anda di halaman 1dari 15

SURVEILANS PENYAKIT TIDAK MENULAR DI PUSKESMAS

SINGGANI KOTA PALU

Oleh :

Ikral Asfa’ul Muhamad NPM 17.1.10.7.1.001


Sri Rafika NPM 19.1.10.7.1.055
Aisyia Shafira Amalia NPM 19.1.10.7.1.063
Dian Pratiwi NPM 17.1.10.7.1.048

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALU

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan karena berkat Rahmat dan Karunia-Nya dapat
menyelesaikan Tugas Kelompok Surveilans ini. Shalawat beserta salam semoga
senantiasa terlimpah kepada Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, para
sahabatnya, hingga kepada semua umatnya hingga akhir zaman.
Penulisan laporan kelompok berjudul ‘’SURVEILANS PENYAKIT TIDAK
MENULAR DI PUSKESMAS SINGGANI KOTA PALU‘’ bertujuan untuk
memenuhi tugas mata kuliah Praktik Surfailans, Akhirnya penulis memohon maaf
atas segala kekurangan ataupun kekeliruan dalam penulisan ini, semoga karya tulis
ilmiah ini dapat memberikan suatu manfaat kepada semua pihak yang sempat
membaca.

Palu, Oktober 2020

KELOMPOK PKM SINGGANI


Daftar Isi

KATA PENGANTAR.............................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................4
A. Latar Belakang.............................................................................................................4
B. Rumusan Masalah........................................................................................................4
C. Tujuan Kegiatan...........................................................................................................5
D. Manfaat Kegiatan.........................................................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................................6
A. Penyakit Tidak Menular...............................................................................................6
B. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular.........................................................................6
C. Teori Tentang Surveilans Penyakit Tidak Menular......................................................7
BAB III HASIL KEGIATAN..................................................................................................8
A. Gambaran umum lokasih..............................................................................................8
B. Hasil Wawancara.........................................................................................................8
C. Pembahasan..................................................................................................................8
BAB IV PENUTUP...............................................................................................................10
A. Kesimpulan................................................................................................................10
B. Saran..........................................................................................................................10
Daftar Pustaka........................................................................................................................11
Lampiran................................................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penyakit tidak menular (PTM) adalah salah satu penyakit penyebab
kematian terbesar di seluruh dunia. Kematian akibat PTM tahun 2015 sebesar
17 juta orang pada usia <70 tahun. Sebesar 82% kematian tersebut berada
pada Negara berkembang. Empat jenis PTM utama penyebab kematian adalah
penyakit kardiovaskuler, kanker, penyakit pernafasan kronis, dan diabetes
melitus. Penyakit kardiovaskuler menjadi penyebab terbanyak kematian
karena PTM tahun 2015 sebesar 17,7 juta orang. Kematian akibat PTM utama
selain penyakit kardiovaskuler tahun 2015 adalah kanker sebesar 8,8 juta
orang, penyakit pernafasan kronis sebesar 3 juta orang, dan diabetes mellitus
sebesar 1,6 juta orang (WHO, 2017).
Menurut profil Penyakit Tidak Menular WHO tahun 2011, di Indoesia
tahun 2008 terdapat 582.300 laki-laki dan 481.700 perempuan meninggal
karena PTM. Hasil Riskesdas tahun 2018 menunjukkan tingginya prevalensi
penyakit tidak menular di Provinsi Sulaweis Tengah, seperti hipertensi
(34,1%), penyakit jantung (1,5%), stroke (10,9%), diabetes mellitus (2,2%),
asma (2,4%), ginjal kronis (3,8%), penyakit sendi (7,3%), dan kanker/tumor
(1,8%) (Sulteng, 2019).
Berdasarkan data di atas surveilens perlu di lakukan agar Tersedianya
data dan informasi epidemiologi PTM sebagai dasar pengambilan keputusan
dalam perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi program PTM, serta
upaya peningkatan kewaspadaan serta respon yang cepat dan tepat secara
nasional, provinsi, dan kabupaten/kota.

B. Rumusan Masalah
1. Untuk mengetahui pelaksanaan pengumpulan data surveilens penyakit
tidak menular (PTM) di puskesmas singgani
2. Untuk mengetahui pelaksanaan pengolahan data surveilens penyakit
tidak menular (PTM) di puskesmas singgani
3. Untuk mengetahui pelaksanaan analisis data surveilens penyakit tidak
menular (PTM) di puskesmas singgani
4. Untuk mengetahui pelaksanaan interpretasi data surveilens penyakit
tidak menular (PTM) di puskesmas singgani
5. Untuk mengetahui pelaksanaan diseminasi infotmasi surveilens
penyakit tidak menular (PTM) di puskesmas singgani

C. Tujuan Kegiatan
Untuk mengetahui surveilens penyakit tidak menular di puskesmas singgani

D. Manfaat Kegiatan
Adapun manfaat dalam penelitian ini yaitu :
1. Manfaat Teoritis
Hadil dari kegiatan ini Sebagai bahan bacaan mengenai Surveilens
Penyakit tidak Menular (PTM), untuk
2. Manfaat Praktis
Dapat di jadikan pengetahuan dan wawasan bagi mahasiswa dalam
memahami tentang Surveilans Penyakit Tidak Menular (PTM).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Penyakit Tidak Menular


Penyakit tidak menular merupakan penyakit yang tidak memiliki tanda
klinis secara khusus sehingga menyebabkan seseorang tidak mengetahui dan
menyadari kondisi tersebut sejak permulaan perjalanan penyakit (Kemenkes
RI, 2014). Kondisi tersebut menyebabkan keterlambatan dalam penanganan
dan menimbulkan komplikasi PTM bahkan berakibat kematian. Beberapa
karakteristik PTM antara lain, ditemukan di negara industri maupun negara
berkembang, tidak ada rantai penularan, dapat berlangsung kronis, etiologi
atau penyebab tidak jelas, multikausal atau penyebabnya lebih dari satu,
diagnosis penyakit sulit, biaya mahal dan tidak muncul dipermukaan seperti
fenomena gunung es serta mortalitas dan morbiditasnya tinggi. PTM dapat
dicegah melalui pengendalian faktor risikonya dengan upaya promotif dan
preventif (Nasruddin, 2017)
Penyakit tidak menular diketahui sebagai penyakit yang tidak dapat
disebarkan dari seseorang terhadap orang lain. Terdapat empat tipe utama
penyakit tidak menular yaitu penyakit kardiovaskuler, kanker, penyakit
pernapasan kronis, dan diabetes. Penyakit tidak menular (PTM), dikenal juga
sebagai penyakit kronis, tidak ditularkan dari orang ke orang. Perkembangan
penyakit tidak menular umumnya lambat dan membutuhkan durasi yang
panjang (Warganegara, 2016)

B. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular


Menular Penyakit Tidak Menular (PTM) merupakan kondisi medik atau
penyakit yang tidak bersifat infektif. Biasanya memiliki durasi yang panjang
dan perkembangan yang relatif berkembang lambat. PTM biasanya juga
dikenal sebagai penyakit kronis. Peran ilmu epidemiologi dalam pencagahan
dan kontrol Penyakit Tidak Menular Upaya pembangunan sektor kesehatan
tidak dapat berjalan sendiri tanpa dukungan banyak pihak, baik itu dari lintas
kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dunia usaha hingga masyarakat.
Semua komponen bangsa diharapkan dapat berpartisipasi untuk terus
menyehatkan bangsa. Kualitas hidup manusia Indonesia sangat ditentukan
oleh kualitas pendidikan dan kesehatan (Indonesia, 2004)
Dalam pelaksanaannya, pembangunan kesehatan menghadapi pelbagai
permasalahan. Kini Indonesia tengah mengalami perubahan pola penyakit
yang sering disebut transisi epidemiologi. Perubahan ini ditandai dengan
meningkatnya kasus kematian dan kesakitan akibat penyakit tidak menular
(PTM) seperti stroke, jantung, diabetes atau kanker (Indonesia, 2004)

C. Teori Tentang Surveilans Penyakit Tidak Menular

Surveilans faktor risiko Penyakit Tidak Menular(PTM) dilaksanakan


dengan langkah-langkah Pengumpulan Data,pengolahan dan analisis data,
interpretasi data, disseminasi informasi. Data dikumpulkan dari data individu
peserta Posbindu PTM yang berkunjung secara manual dan/atau
menggunakan sistem informasi surveilans PTM, Pengolahan dan analisis data
dilakukan secara manual dan/atau dengan bantuan software Sistem Informasi
Surveilans PTM dan Analisis data dilakukan secara diskriptif menurut
variabel orang (umur, jenis kelamin, pendidikan, dan lainnya), tempat (antar
wilayah) dan waktu (antar waktu), Petugas Posbindu PTM, petugas PTM di
Puskesmas, petugas pengelola PTM di Dinkes kabupaten/kota, provinsi, dan
Kementerian Kesehatan memberikan diinterpretasi hasil analisis berdasarkan
situasi di suatu wilayah, -hasil analisis dan interpretasi dibuat dalam bentuk
laporan dan atau presentasi, Informasi ini dapat didiseminasikan kepada
seluruh stakeholder yang terkait, seperti jajaran kesehatan, LSM, profesi,
perguruan tinggi dan masyarakat pada umumnya (RI, 2013)
BAB III
HASIL KEGIATAN

A. Gambaran umum lokasih


Puskesmas Singgani merupakan salah satu puskesmas yang berada di
wilayah Kota Palu, yang terletak di Kecamatan Palu Timur, dalam
melaksanakan tugasnya sebagai pelayanan publik Puskesmas Singgani
memiliki pegawai dengan jumlah sebanyak 56 orang, Struktur Organisasi
yang ada di Puskesmas Singgani menggambarkan bahwa masih ada pegawai
yang memiliki tugas rangkap dimana pegawai bertanggung jawab terhadap
satu atau lebih program yang ada dipuskesmas.

B. Hasil Wawancara
Pengumpulan data penyakit tidak menular di puskesmas singgani yaitu
melalui pencatatan di Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu), sumber data ini di
peroleh dari kader dan masyarakat. Setelah data di kumpulkan lalu data
penyakit tidak menular tersebut di entri data online langsung ke pusat,
kemudian di lakukan analisis pada data penyakit tidak menular tersebut
dengan mengelompokkan sesuai penyakit setelah itu di lakukan interpretasi
dalam bentuk laporan lalu di lakukan diseminasi lewat Posbindu 1(satu) bulan
1(satu) kali kepada Masyarakat, Kader, Toma dan Lintas sektor, tetapi sejak
adanya wabah covid-19 ini posbindu tidak di adakan lagi jadi puskesmas
melakukan pelayanan hanya poli lansia.

C. Pembahasan
Puskesmas singgani melakukan pengumpulan data penyakit tidak menular
dari pencatatan posyandu yang sumber datanya di peroleh dari kader dan
masyarakat setelah itu data penyakit tersebut di entri ke system online yang
langusng terhubung ke pusat, kemudian data penyakit tidak menular itu di
analisis dengan cara mengelompokkan setiap penyakit lalu di interpretasi
dalam bentuk laporan dan kemudian di lakukan diseminasi informasih ke
masyarakat, kader, toma dan linsek yang di lakukan setiap 1 bulan 1 kali.
Dari penelitian yang di lakukan oleh Desi Arwanti, Kegiatan surveilans
dari segi pengumpulan data di setiap Puskesmas Kota Kendari yakni jenis data
yang dikumpulkan berupa laporan penyakit (data kesakitan) dan laporan
pemakaian obat yang bersumber dari petugas Pustu dan data Puskesmas. Dari
segi pengolahan data di lakukan oleh petugas secara manual dan
menggunakan computer pribadi, dari segi analisis dan interpretasi data
informan menganalisis data bahwa analisis data menggunakan perhitungan
persen, sedangkan interpretasi dilakukan dengan membandingkan data
bulanan dan tahunan, dari segi diseminasi di laporkan dalam bentuk lisan
maupun bentuk laporan ke unit pelayanan kesehatan yang secara rutin
dilakukan setiap bulan pada masing-masing Puskesmas dalam pertemuan
Minilokakarya (Arwanri, 2016).
Perbedaan dari penelitian ini dengan jurnal penelitian Desi Arwanti
yaitu penelitian dari Desi Arwanti pengumpulan datanya mengunakan laporan
penggunaan obat, sedangkan di puskesmas singgani hanya menggunakan
catatan posyandu, dari segi pengolahan data puskesmas singgani
menggunakan computer kantor yang terhubung internet dan data yang di enti
langsung terkirim ke pusat sedangkan penelitian Desi Arwanti masih
menggunakan Cara manual dan menggunakan leptop pribadi, dari segi
analisis dan interpretasi data puskesmas singgani dan penelitian yang di
lakukan Desi arwanti sama yaitu perhitungan persen, sedangkan interpretasi
dilakukan dengan membandingkan data bulanan dan tahunan dan juga di
seminasi yang di lakukan oleh Desi arwanti dan Puskesmas singgani sama
yaitu melaporkan secara lisan ataupun bentuk laporan yang di lakukan setiap
bulan.
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
pengumpulan data surveilens penyakit tidak menular (PTM) di
puskesmas singgani di dapatkan dari kader dan masyarakat dalam bentuk
catatan posyandu kemudian data tersebut di olah langsung kepusat dengan
system online dan di analisis dengan cara mengelompokkan setiap
penyakit oleh puskesmas lalu di interpretasi dalam bentuk laporan
kemudian di lakukan diseminasi informasi ke masyarakat, kader, toma dan
linsek yang di lakukan setiap 1 bulan 1 kali.

B. Saran
Agar puskesmas meningkatkan pengendalian dan pencegahan
Penyakit Tidan Menular (PTM) dengan advokasi, promosi, penguatan
kapasitas dan penguatan Surveilans.
Daftar Pustaka

Arifin, M. (2019, 08 19). Surveilans Epidemiologi Penyakit Menular. Retrieved 10 6,


2020, from Public Health Home:
http://www.indonesian-publichealth.com/surveilans-epidemiologi-penyakit-
menular/

Arwanri, D. (2016). Pelaksanaan Surveilans Epidemiologi DI Puskesmas Se-kota


Kendari Tahun 2016. Jurnal Ilmia Mahasiswa Kesehatan Masyarakat, 1-3.

Indonesia, D. R. (2004). Pedoman penyelenggaraan sistem surveilans epidemiologi


penyakit menular dan penyakit tidak menular terpadu. Jakarta: Ditjen PPM &
PL.

Kemenkes. (2017). Global Action Plan for the Prevention and Control of NCDs
2013-2020. In Noncommunicable diseases and mental health (pp. 1-30).
Jakarta.

Nasruddin. (2017). Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pemanfaatan Pos


Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular Di Wilayah Kerja Puskesmas
Ballaparang kota makassar. Doctoral disertation Universitas Ismal Negeri
Alahuddin Makasar, 1-136.

RI, K. (2013). Petunjuk Teknis Surveilans Penyakit tidak Menular. Jakarta :


Kemenkes RI, 1-15.

Sulteng, D. (2019). Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah. Retrieved 10


Monday, 2020, from www.dinkes.sultengprov.go.id:
https://dinkes.sultengprov.go.id/wp-content/uploads/2018/06/profil-Dinkes-
Sulteng-TA.-2019.pdf

Warganegara, E. (2016). Faktor Risiko Prilaku Penyakit Tidak Menular. Jurnal


Majority Volume 5 No. 2, 88-94.
Lampiran

Dok. Memasukan surat ke puskesmas singgani


Dok. Proses wawancara bersama Petugas Surveilans
Dok. Selesai melakukan wawan cara

Dok. Diseminasi
Dok. Surat Keterangan Pengambilan data

Anda mungkin juga menyukai