Disusun oleh:
202005013
TAHUN 2022/2023
LEMBAR PENGESAHAN
Nim : 202005013
Selesainya penulisan laporan observasi ini adalah berkat bantuan dan dukungan serta
bimbingan dari berbagai pihak, maka dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimah
kasih yang sebesar-besarnya dengan hati tulus kepada:
1. Dr. Windu Santoso, M.kep selaku Plt. Rektor Universitas Bina Sehat PPNI Mojokerto
yang telah memberikan kesempatan penulis untuk menempuh pendidikan di Fakultas
Ilmu Kesehatan Universitas Bina Sehat PPNI Mojokerto.
2. Dr. Tri Ratnaningsih, S.kep., Ners., M.kes selaku dekan fakultas ilmu kesehatan
3. Indra Yulianti, SST., Bd., M.Kes selaku Ka. Prodi S1 Kebidanann Universitas Bina Sehat
PPNI Mojokerto.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan balasan pahala atas segala amal baik yang
telah diberikan dan semoga laporan observasi ini dapat terlaksana dengan baik dan
memberikan manfaat bagi semua pihak.
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.......................................................................................................2
KATA PENGANTAR...............................................................................................................3
DAFTAR ISI..............................................................................................................................4
BAB I.........................................................................................................................................5
PENDAHULUAN......................................................................................................................5
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH............................................................................5
1.2 RUMUSAN MASALAH............................................................................................6
1.3 TUJUAN MASALAH.................................................................................................6
BAB II........................................................................................................................................7
TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................................................7
2.1 DEVINISI REMAJA...................................................................................................7
2.1 MANIFESTASI KLINIS / TANDA GEJALA.........................................................10
2.2 PEMERIKSAAN FISIK............................................................................................12
2.3 PEMERIKSAAN PENUNJANG..............................................................................13
2.4 PENATALAKSANAAN..........................................................................................14
BAB III.....................................................................................................................................15
HASIL OBSERVASI...............................................................................................................15
A. DATA SUBJEKTIF......................................................................................................15
B. DATA OBJEKTIF........................................................................................................15
C. ANALISA DATA.........................................................................................................15
D. PENATALAKSANAAN..............................................................................................16
BAB IV....................................................................................................................................17
PEMBAHASAN......................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................19
DOKUMENTASI.................................................................................................................19
BAB I
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 DEVINISI REMAJA
Masa remaja merupakan periode terjadinya pertumbuhan dan perkembangan yang
pesat baik secara fisik, psikologis maupun intelektual. Sifat khas remaja mempunyai rasa
keingintahuan yang besar, menyukai petualangan dan tantangan serta cenderung berani
menanggung risiko atas perbuatannya tanpa didahului oleh pertimbangan yang matang
(Kemenkes RI, 2015).
Pada periode remaja, baik akibat langsung maupun akibat jangka panjang tetaplah
penting. Perkembangan fisik yang begitu cepat disertai dengan cepatnya perkembangan
mental, terutama pada masa awal remaja. Semua perkembangan ini menimbulkan
perlunya penyesuaian mental serta perlunya membentuk sikap, nilai, dan minat baru.
Pada fase ini, remaja bukan lagi seorang anak dan bukan juga orang dewasa. Kalau
remaja berperilaku seperti anak-anak, ia akan diajari untuk bertindak sesuai dengan
umurnya. Kalau remaja berusaha berperilaku sebagaimana orang dewasa, remaja
seringkali dituduh terlalu besar ukurannya dan dimarahi karena mencoba bertindak seperti
orang dewasa. Di lain pihak,status remaja yang tidak jelas ini juga menguntungkan karena
status memberi waktu kepadanya untuk mencoba gaya hidup yang berbeda dan
menentukan pola perilaku, nilai, dan sifat yang paling sesuai bagi dirinya.
Tingkat perubahan dalam sikap dan perilaku selama masa remaja sejajar dengan tingkat
perubahan fisik. Selama awalmasa remaja, ketika perubahan fisik terjadi dengan pesat,
perubahan perilaku dan sikap juga berlangsung pesat. Kalau perubahan fisik menurun,
maka perubahan sikap dan perilaku juga menurun.
Anggapan stereotip budaya bahwa remaja suka berbuat semaunya sendiri, yang tidak
dapat dipercaya dan cenderung berperilaku merusak, menyebabkan orang dewasa yang
harus membimbing dan mengawasi kehidupan remaja yang takut bertanggung jawab dan
bersikap tidak simpatik terhadap perilaku remaja yang normal.
Masa remaja cenderung memandang kehidupan melalui kacamata berwarna merah jambu.
Ia melihat dirinya sendiri dan orang lain sebagaimana yang ia inginkan dan bukan
sebagaimana adanya, terlebih dalam hal harapan dan cita-cita.
h. Masa remaja sebagai ambang masa dewasa
Semakin mendekatnya usia kematangan yang sah, para remaja menjadi gelisah untuk
meninggalkan stereotip belasan tahun dan untuk memberikan kesan bahwa mereka sudah
hampir dewasa. Berpakaian dan bertindak seperti orang dewasa ternyata belumlah cukup.
Oleh karena itu, remaja mulai memusatkan diri pada perilaku yang dihubungkan dengan
status dewasa, yaitu merokok, minum minuman keras, menggunakan obatobatan, dan
terlibat dalam perbuatan seks bebas yang cukup meresahkan. Mereka menganggap bahwa
perilaku yang seperti ini akan memberikan citra yang sesuai dengan yang diharapkan
mereka.
a. Masa remaja awal (12-15 tahun), dengan ciri khas antara lain:
2) Ingin bebas
b. Masa remaja tengah (15-18 tahun), dengan ciri khas antara lain:
c. Masa remaja akhir (18-21 tahun), dengan ciri khas antara lain
Sedangkan pada keputihan yang tidak normal, tanda dan gejalanya adalah sebagai
berikut:
Nyeri di panggul
Perubahan warna pada cairan keputihan dapat menjadi tanda dari kondisi tertentu,
seperti dijelaskan di bawah ini:
Keputihan berwarna coklat atau disertai bercak darah bisa disebabkan oleh siklus
menstruasi yang tidak teratur, atau bisa juga merupakan tanda dari kanker pada
rahim atau leher rahim
Keputihan berwarna hijau atau kekuningan dan berbuih dapat disebabkan oleh
penyakit trikomoniasis
Keputihan berwarna putih dan kental dapat disebabkan oleh infeksi jamur pada
vagina
Keputihan berwarna putih, abu-abu, atau kuning, serta disertai dengan bau amis,
dapat disebabkan oleh penyakit vaginosis bakterialis
Keputihan berwarna merah muda bisa disebabkan oleh peluruhan lapisan rahim
yang terjadi setelah melahirkan
Hipertermia paling sering disebabkan oleh paparan suhu panas yang berlebihan dari luar
tubuh. Kondisi tersebut menyebabkan sistem pengaturan suhu tubuh tidak bisa menjaga
suhu agar tetap normal. Akibatnya, suhu tubuh bisa naik drastis mencapai lebih dari
38,50C. Peningkatan suhu tubuh bisa terjadi karena faktor-faktor berikut:
Peningkatan suhu yang ada di lingkungan
Peningkatan produksi panas dari dalam tubuh, misalnya akibat aktivitas berlebihan,
krisis tiroid, atau efek keracunan obat, seperti obat antikolinegik, obat MDMA
(methylenedioxymethamphetamine), dan obat simpatomimetik
Tubuh tidak mampu untuk membuang panas, misalnya karena tubuh tidak bisa
memproduksi keringat (anhidrosis)
level normal tekanan darah adalah kurang dari 120/80, sedangkan Anda dikatakan
menderita hipertensi bila tekanan darah lebih dari 130/80.
Detak jantung
Rasio pernapasan
orang dewasa normal bernapas sekitar 12-16 kali per menit. Jika Anda bernapas lebih
dari 20 kali per menit, dokter dapat menduga ada masalah pada jantung atau paru-paru
Anda.
Suhu tubuh:
suhu normal tubuh adalah sekitar 36,1-37,2 derajat celcius. Pada dasarnya pemeriksaan
fisik akan meliputi:
Inspeksi : melihat adakah kelainan pada organ tubuh yang hendak diperiksa.
Anda akan diminta membuka mulut lebar-lebar karena dokter ingin memeriksa kondisi
tenggorokan dan amandel. Kualitas gigi dan gusi juga akan diperiksa.
Pemeriksaan dada
Pada prosedur pemeriksaan ini dokter akan melakukan inspeksi, yaitu melihat adakah
kelainan pada dinding dada, penyakit kulit di area dada, serta adanya tarikan napas yang
tampak abnormal atau tidak.
Pemeriksaan perut
Dalam pemeriksaan fisik head to toe yang satu ini, dokter akan menggunakan beberapa
teknik pemeriksaan, misalnya menepuk-nepuk perut untuk mendeteksi ada atau tidaknya
pembengkakan hati dan cairan di lambung, mendengar suara perut dengan stetoskop,
serta menekan-nekan perut untuk mengecek munculnya rasa nyeri atau tidak.
Pemeriksaan neurologis
Sistem saraf, kekuatan otot, refleks, keseimbangan, dan kondisi kejiwaan adalah tes
yang termasuk dalam pemeriksaan neurologis.
Pemeriksaan dermatologis
Dalam pemeriksaan dermatologis, kondisi kulit dan kuku Anda juga akan diperiksa
untuk mengetahui ada atau tidaknya penyakit pada kedua bagian tubuh tersebut.
Pemeriksaan ekstremitas
Pemeriksaan fisik head to toe ini bertujuan mendeteksi ada atau tidaknya perubahan
dalam kemampuan fisik maupun sensorik Anda. Pemeriksaan ini biasanya dilakukan di
bagian sendi pada lengan maupun kaki.
2. Pemeriksaan sampel cairan vagina, untuk mendeteksi keberadaan jamur, bakteri, atau
parasit yang menyebabkan keputihan
3. Tes infeksi menular seksual, untuk mendeteksi tanda atau gejala dari infeksi menular
seksual, seperti gonore, chlamydia, dan trikomoniasis
4. Pap smear, untuk mendeteksi kelainan pada jaringan leher rahim (serviks)
Segera cari pertolongan medis atau bawa pasien ke IGD bila mengalami gejala berupa:
HASIL OBSERVASI
A. DATA SUBJEKTIF
Nama : Nn. E
Pekerjaan :-
Pendidikan : SMA
Umur : 16 tahun
Agama : Islam
Keluhan datang : ayah pasien mengatakan demam 2 hari yang tak kunjung turun
B. DATA OBJEKTIF
TD : 98 / 70 mmHg
BB : 50 Kg
TB : 158 cm
Suhu : 38,5 C
C. ANALISA DATA
Nn.E usia 16 tahun dengan Hipertensi
D. PENATALAKSANAAN
1. Pasien datang dengan dengan keluhan panas
Hasil : dokter meminta untuk duduk dan dilakukan tindakan lanjutan
2. Dokter melakukan pemeriksaan tekanan darah, dan memeriksa suhu pasien
Hasil : ditemukan tekanan darah 98/70 mmHg, dan suhu 38,5C
3. Lalu dokter meminta pasien untuk berdiri unutk melakukan timbang badan
Hasil : di temukan BB pasien 50kg
4. Lalu Dokter meminta pasien untuk mengukur tinggi badan
Hasil : didapatkan tinggi badan pasien yaitu 158cm
5. Dokter mencatat hasil di lembar data rekam medis pasien
Hasil : data pasien tercatat di buku rekam medis
6. Dokter memberi resep obat pada pasien yaitu paracetamol, omeprazol, dan zinc
Hasil : pasien membawa resep ke apoteker untuk menukar dengan obat
7. Dokter menyarankan untuk banyak istirahat dan makan makanan yang sehat dan
menghindari makanan yang berminyak, juga es dan yang mengandung gula tinggi
Hasil : pasien dan keluarga memahami apa yang di sampaikan dokter
BAB IV
PEMBAHASAN
Dari data subjektif saya hanya menemukan data diri pasien dari riwayat lembar rekam
medisnya saja, yaitu nama Nn.E, belum berkerja dan masi sekolah SMA, alamat
temenggungan kejagan, umur16 tahun agama islam, dan dengan keluhan yang di sampaikan
oleh ayah pasien bahwa pasien mengalami panas 2 hari yang tak kunjung turun padahal sudah
diberikan obat toko.
Dari data subjektif dokter tidak menanyakan keluhan lain yang menyangkut dengan
kesehatan remaja, yaitu dari pola makan, pola menstruasi atau kebersihan pada pasien.
Dan dari data objektif yang saya lihat dari apa yang diperiksa oleh dokter yaitu hanya
pegukuran tekanan darah di dapatkan hasil 98/70, suhu 38,5c, tinggi badan 158cm dan berat
badan 50kg. Disini doktertidak melakukan pemeriksaan fisik lainnya seperti pemeriksaan
head to tou atau apapun, dokter juga tidak menyarankan untuk memeriksakan ke
laboraturium untuk di periksa typoidnya.
Dari teori yang saya temui seharusnya dokter memeriksa pemeriksaan fisik pada
pasien seperti head to tou dan lainnya, juga seharusnya dokter memeriksakan pemeriksaan
laboraturium untuk memeriksa typoidnya tinggi atau tidaknya.
Disini dokter tidak melakukan pemeriksaan fisik karena terkendala pasien yang sangat
banyak di puskesmas, jadi dokter hanya memeriksa yang berfokus kepada apa yang
dikeluhkan pada pasien saja yaitu panas yang tidak kunjung turun selama dua hari yang lalu
sementara sudah di belikan obat toko. Da untuk pemeriksaan lab dokter tidak melakukan
mungkin karena sakitnya berlangsung kurang dari 3 hari, jadi dilakukan pemeriksaan lab saat
pasien tidak kunjung turun penyakitnya nanti, setelah oabat habis maka dilakukan
pemeriksaan penunjang yaitu pemeriksaan lab typoid.
Dari pemeriksaan penunjang saya yang saya temui saat tindakan oberlangsung yaitu
1. Pasien datang dengan dengan keluhan panas
Hasil : dokter meminta untuk duduk dan dilakukan tindakan lanjutan
2. Dokter melakukan pemeriksaan tekanan darah, dan memeriksa suhu pasien
Hasil : ditemukan tekanan darah 98/70 mmHg, dan suhu 38,5C
3. Lalu dokter meminta pasien untuk berdiri unutk melakukan timbang badan
Hasil : di temukan BB pasien 50kg
4. Lalu Dokter meminta pasien untuk mengukur tinggi badan
Hasil : didapatkan tinggi badan pasien yaitu 158cm
5. Dokter mencatat hasil di lembar data rekam medis pasien
Hasil : data pasien tercatat di buku rekam medis
6. Dokter memberi resep obat pada pasien yaitu paracetamol, omeprazol, dan zinc
Hasil : pasien membawa resep ke apoteker untuk menukar dengan obat
7. Dokter menyarankan untuk banyak istirahat dan makan makanan yang sehat dan
menghindari makanan yang berminyak, juga es dan yang mengandung gula tinggi
Hasil : pasien dan keluarga memahami apa yang di sampaikan dokter
Dari penatalaksaan yang saya tidak menemui kesenjangan lainnya karena kesenjangan
sudah saya bahas di atas yaitu di bagian data subjektif dan dana objyektif, karena dokter tidak
melakukannya tidak sesuai dengan teori, dan itu sendiri dikarenakan di puskesmas memiliki
banyak pasien sehingga tidak dilakukan pemeriksaan khusus khusus lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
1. Healthline. Diakses pada 2022. Physical Examination.
2. Web MD. Diakses pada 2022. Annual Physical Examinations.
3. Cleveland Clinic. Diakses pada 2022. Physical Examination.
4. Medical News Today. Diakses pada 2022. What To Expect During a Physical Exam.
DOKUMENTASI