TIM PENGUSUL:
Mahasiswa :
1. Aldith Fadillah (J120191128)
2. Devie Kirana Pratiwi (J120191095)
3. Nabila Delphiasti (J120191171)
4. Fajrina Ayu Candra (J120191085)
5. Reisa Rachim (J120191206)
6. Nila Sa’adaturrahmah (J120191100)
7. Chika Nugraha (J120191179)
8. Ade Cahyaningtyas (J120191124)
i
DAFTAR ISI
ii
RINGKASAN
iii
ISI
A. ANALISIS SITUASI
Lanjut usia (lansia) adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun
keatas. Keberhasilan pembangunan di berbagai bidang terutama bidang
kesehatan menyebabkan terjadinya peningkatan Usia Harapan Hidup (UHH)
penduduk dunia termasuk Indonesia. UHH menjadi salah satu indicator
keberhasilan pembangunan terutama di bidang kesehatan, bangsa yang sehat
ditandai dengan semakin panjangan usia harapan hidup penduduknya.
Saat ini struktur penduduk Indonesia mengalami perubahan menuju
masyarakat yang lebih banyak lansia. Berdasar-kan data Badan Pusat Statistik
(BPS) tahun 2015, Indonesia memiliki 21,68 juta jiwa penduduk lansia (8,49%
dari keseluruhan penduduk) dan menurut hasil proyeksi penduduk tahun 2010-
2035 menunjukkan bahwa Indonesia akan mengalami peningkatan jumlah
lansia mencapai 10% di tahun 2020.
Semakin meningkatnya populasi lansia perlu mendapatkan perhatian
khusus terutama peningkatan kualitas hidup mereka agar dapat
mempertahankan kesehatannya. Salah satu upaya yang dilaksanakan adalah
program posyandu lansia. Posyandu lansia merupakan salah satu program
Puskesmas melalui kegiatan peran serta masyarakat yang ditujukan pada
masyarakat setempat, khususnya lansia. Salah satu kegiatan di posyandu lansia
yaitu senam lansia. Senam lansia bertujuan untuk meningkatkan kesehatan dan
kebugaran lanjut usia. Dengan melakukan olahraga kesehatan secara teratur
dapat memperbaiki morbiditas dan mortalitas yang diakibatkan oleh penyakit
kardiovaskuler. Selain itu olah raga pada lanjut usia juga akan membantu
meningkatkan kualitas hidup, menambah kegembiraan dan memaksimalkan
sisa kemampuan.
Kecenderungan peningkatan populasi lansia tersebut perlu mendapatkan
perhatian khusus terutama peningkatan kualitas hidup lansia. Dimana data
angka kesakitan penduduk lanjut usia di Indonesia cenderung mengalami
peningkatan dari tahun ke tahun yaitu pada tahun 2011 angka kesakitan sebesar
28,48 %, pada tahun 2013 sebesar 29,98% dan pada tahun 2014 angka
1
kesakitan penduduk lansia sebesar 31,11%. Kondisi ini tentunya harus
mendapatkan perhatian berbagai pihak. Salah satu masalah yang perlu
diperhatikan ialah sesak napas. Sesak napas (dyspnea) adalah gejala umum
yang mempengaruhi sebanyak 25% pasien terlihat dalam pengaturan rawat
jalan. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai kondisi mendasar yang berbeda,
beberapa di antaranya timbul secara akut dan dapat mengancam jiwa seperti
Emboli paru, infark miokard akut. Presentasi klinis yang tumpang tindih dan
penyakit komorbiditas misalnya Gagal jantung kongestif dan penyakit paru
obstruktif kronik (COPD), dapat menjadikan evaluasi diagnostik dispnea
sebagai tantangan klinis, terlebih lagi karena istilah "dispnea" mencakup
berbagai pengalaman subjektif. Kehadiran gejala ini sudah merupakan
prediktor peningkatan mortalitas.
Sesak napas merupakan hal yang sering dialami oleh para lansia. Dengan
adanya masalah ini, melalui penanganan fisioterapi berupa breathing exercise
dan positioning sehingga dapat membantu untuk mengurangi keluhan tersebut.
B. PERMASALAHAN MITRA
Berdasarkan analisis situasi di lingkungan Posyandu Lansia “Peduli
Insani” maka dirumuskan permasalahan antara lain:
1. Masyarakat di lingkungan Posyandu Lansia “Peduli Insani” terutama
masyarakat lansia memiliki masalah sesak napas.
2. Masyarakat di lingkungan Posyandu Lansia “Peduli Insani” belum
memahami apa saja faktor yang dapat menyebabkan sesak napas.
3. Masyarakat Posyandu Dukuh Mendungan belum memahami bagaimana
penanganan terhadap sesak napas.
2
sesak napas dengan memahami faktor apa saja yang dapat menyebabkan sesak
napas. Sedangkan upaya kuratif dilakukan agar masyarakat lansia memahami
bagaimana penanganan yang benar terhadap sesak napas.
Metode yang akan digunakan dalam penyuluhan ini adalah berupa
presentasi dengan menjelaskan faktor yang dapat menyebabkan sesak napas
dan mencontohkan beberapa latihan untuk menangani sesak napas tersebut
dengan pengaturan pernapasan dan posisi rileks.
D. TARGET LUARAN
Adapun target luaran yang hendak dicapai :
1. Mengedukasi masyarakat tentang faktor apa saja yang dapat menyebabkan
sesak napas.
2. Mengedukasi masyarakat tentang bagaimana penanganan terhadap sesak
napas.
3. Meningkatkan kualitas hidup masyarakat agar menjadi lebih optimal.
2. Jadwal Kegiatan
Bulan
No Jenis Kegiatan Oktober November Desember
21 22 25 28 30 2 4 13 14
1. Observasi
2. Survei & Perizinan
3. Pembuatan proposal
3
4. Pembuatan bahan
persentasi
5. Persentasi
6. Realisasi
7. Pembuatan Laporan
Kegiatan
4
DAFTAR PUSTAKA
5
LAMPIRAN
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi
Jurusan
6
Lampiran 2. Biodata Ketua Tim
A. Identitas Diri Ketua Kelompok
1. Nama Lengkap Aldith Fadillah
2. Jenis Kelamin Laki-laki
3. Program Studi Fisioterapi
4. NIM J120191128
5. Tempat dan Tanggal Lahir Padang, 09 Januari 1997
6. Email aldithfadill09@gmail.com
7. Nomor Telepon/HP 082384074922
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama SDIUT-YHSK MTsN Padang SMAN 1
Institusi Sijunjung Panjang Sawahlunto
Jurusan IPA