Oleh :
Dosen Pembimbing:
Putri Handayani, SKM, M.KKK
Izzatu Millah, SKM, M.KKK
Anggota :
1. Getar Millennium Udara (20190301085)
2. Christina Angelica Febrianti (20190301122)
3. Hafsha Rosdiana (20190301126)
4. Ananda Aditya Putri (20190301115)
5. Angela Akta Viona (20190301120)
6. Aldi Anggara (20190301117)
7. Moses Wicaksono (20190301029)
8. Muhammad La Dafa Ramddoni (20180301110)
Mengetahui
Ketua Program Studi Kesehatan Masyarakat
ii
Daftar Isi
LEMBAR PENGESAHAN..........................................................................................................................ii
Daftar Isi.................................................................................................................................................i
DAFTAR TABEL.......................................................................................................................................ii
DAFTAR LAMPIRAN...............................................................................................................................iii
BAB I......................................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang Kegiatan...............................................................................................................1
1.2 Tujuan..........................................................................................................................................2
1.3 Manfaat Penelitian......................................................................................................................3
BAB II.....................................................................................................................................................4
2.1 Definisi (Pendidikan Kesehatan, Promosi Kesehatan, Komunikasi, Advokasi dan Pemberdayaan
Masyarakat).......................................................................................................................................4
2.2 Sasaran Kegiatan..........................................................................................................................6
2.3 Tujuan Kegiatan...........................................................................................................................6
2.4 Metode penyuluhan....................................................................................................................7
2.5 Media Promosi.............................................................................................................................7
BAB III....................................................................................................................................................8
3.1 Gambaran Pelaksanaan Kegiatan Intervensi................................................................................8
3.2 Capaian Hasil Intervensi.......................................................................................................10
3.3 Identifikasi Kendala dalam Implementasi Kegiatan Intervensi.............................................12
BAB IV..................................................................................................................................................13
4.1 Kegiatan Promosi Kesehatan.....................................................................................................13
4.2 Pengetahuan Sebelum dan Sesudah Pelaksanaan Intervensi....................................................14
BAB V...................................................................................................................................................15
5.1 Kesimpulan................................................................................................................................15
5.2 Saran..........................................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................16
LAMPIRAN..........................................................................................................................................18
i
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Distribusi Jawaban Pengetahuan Masyarakat Sebelum (Pre-Test) Penyuluhan
Kesehatan..................................................................................18
Tabel 3.2 Distribusi Jawaban Pengetahuan Masyarakat Setelah (Post-Test) Penyuluhan
Kesehatan...................................................................................19
Tabel 3.3 Hasil dari Uji Statistik Sample Paired T-Test................................20
ii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Izin Kegiatan Belajar Lapangan ..................................... 27
Lampiran 2. Surat Izin Peminjaman Tempat Kegiatan Praktik Belajar
Lapangan ...................................................................................................... 28
Lampiran 3. Leaflet ...................................................................................... 29
Lampiran 4. Power Point .............................................................................. 29
Lampiran 5. Banner/Spanduk ....................................................................... 34
Lampiran 6. Dokumentasi Kegiatan Turun Lapangan.................................. 34
iii
BAB I
PENDAHULUAN
iv
sebanyak 18,8% kelebihan berat badan dan 10,8% mengalami obesitas (Kementerian
Kesehatan RI, 2018).
Terdapat beberapa dampak obesitas, diantaranya fisik, psikis, sosial, dan
spiritual. Dampak fisik yaitu dapat menimbulkan terjadinya penyakit tidak menular seperti
kanker, diabetes melitus, hipertensi, penyakit jantung, dan stroke. Untuk dampak psikisnya
adalah seseorang dapat merasakan rasa cemas, depresi, putus asa, menarik diri, dan merasa
harga dirinya rendah. Dampak sosial yang ditimbulkan yaitu seseorang ditolak di dalam suatu
Kelompok, mendapatkan stigma negatif dari lingkungan sekitar, menjadi bahan tertawaan
hingga dilecehkan oleh orang terdekat atau teman. Sedangkan dampak spiritualnya adalah
seseorang merasakan putus asa hingga menimbulkan resiko melukai diri sendiri atau bunuh
diri (Hermawan et al., 2010).
Untuk melakukan kegiatan pencegahan obesitas, salah satu cara yang kami lakukan adalah
dengan melakukan komunikasi kesehatan kepada warga di lingkungan RT 003 Kramat Jati.
Komunikasi Kesehatan adalah suatu tindakan yang bertujuan untuk menghasilkan perubahan
perilaku yang lebih baik dari masyarakat dalam hal kesehatan. Komunikasi Kesehatan
berkembang dengan pesat di era tahun 1980-an seiring dengan banyaknya penelitian dan
publikasi tentang Komunikasi Kesehatan untuk menjawab tantangan dan mempromosikan
Kesehatan kepada masyarakat. Komunikasi Kesehatan menggabungkan komunikasi verbal
dan tertulis, mengintegrasikan berbagai model dan teori komunikasi yang bertujuan untuk
menghasilkan suatu perubahan dalam bertingkah laku yang positif (Haro et al., 2022).
Dengan melakukan komunikasi kesehatan, di dalam kegiatan tersebut terdapat
penyampaian pesan yang berisi pengetahuan dan ilmu yang mana diharapkan dapat
memberikan pengetahuan dan pendidikan kepada warga. Pendidikan Kesehatan merupakan
proses yang mencakup dimensi dan kegiatan-kegiatan intelektual, psikologi, dan sosial yang
diperlukan untuk meningkatkan kemampuan individu dalam mengambil keputusan secara
sadar dan yang memengaruhi kesejahteraan diri, keluarga, dan masyarakat. Proses ini
didasarkan pada prinsip-prinsip ilmu pengetahuan yang memberi kemudahan untuk belajar
dan perubahan perilaku, baik bagi tenaga kesehatan maupun pemakai jasa pelayanan,
termasuk anak-anak remaja (Maulana, 2010).
Pada saat melakukan penyuluhan kesehatan terdapat penyebaran informasi dan pengetahuan
yang mungkin belum diketahui oleh warga, penyuluhan kesehatan ini dilakukan dengan
melakukan promosi kesehatan. Promosi kesehatan adalah memberdayakan dan memandirikan
masyarakat untuk memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatannya melalui
peningkatan kesadaran, kemauan dan kemampuan, serta pengembangan lingkungan yang
sehat. Promosi kesehatan mencakup aspek perilaku, yaitu upaya untuk memotivasi,
mendorong dan membangkitkan kesadaran akan potensi yang dimiliki masyarakat agar
mereka mampu memelihara dan meningkatkan kesehatannya (Notoatmodjo, 2010).
1.2 Tujuan
a. Gambaran Pelaksanaan Kegiatan Intervensi Penyuluhan Tentang Obesitas di Kampung
Tengah Kramat Jati
b. Menganalisis Pencapaian Hasil Intervensi (Pre-Posttest)
v
c. Mengidentifikasi Kendala Dalam Implementasi Kegiatan Intervensi
c. Bagi Mahasiswa
Hasil dari penelitian ini menambah wawasan dan pengetahuan di bidang penelitian, yang
mana telah diterapkannya ilmu pengetahuan tentang pentingnya menjaga pola makan dan
aktivitas fisik guna mencegah risiko obesitas.
vi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi (Pendidikan Kesehatan, Promosi Kesehatan, Komunikasi, Advokasi dan
Pemberdayaan Masyarakat)
2.1.1 Pendidikan Kesehatan
Pendidikan kesehatan merupakan kesempatan yang dibangun secara sadar
untuk belajar yang melibatkan beberapa bentuk komunikasi yang dirancang untuk
meningkatkan literasi kesehatan, termasuk meningkatkan pengetahuan dan mengembangkan
keterampilan hidup yang kondusif bagi kesehatan individu dan masyarakat (WHO, 2012).
Pendidikan kesehatan adalah proses perubahan perilaku hidup sehat yang didasari atas
kesadaran diri baik itu di dalam individu, kelompok ataupun masyarakat untuk memelihara
dan meningkatkan kesehatan. Proses perubahan perilaku siswa di sekolah salah satunya
diperoleh dari proses pembelajaran dalam pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan.
Pendidikan kesehatan pada era tahun 80-an menekankan pada pemberian informasi kesehatan
melalui media dan teknologi pendidikan kepada masyarakat dengan harapan masyarakat mau
melakukan perilaku hidup sehat (Kementerian Kesehatan RI, 2016).
2.1.3 Komunikasi
Komunikasi Kesehatan merupakan studi dan penggunaan strategi komunikasi untuk
menginformasikan dan memengaruhi keputusan individu dan komunitas yang meningkatkan
kesehatan (WHO, 2012). Komunikasi Kesehatan adalah seni menginformasikan,
mempengaruhi, dan memotivasi individu, institusi, serta masyarakat tentang isu-isu penting
di bidang kesehatan dalam meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan individu dalam
masyarakat (Kementerian Kesehatan RI, 2016).
Komunikasi kesehatan mencakup strategi verbal dan tertulis untuk mempengaruhi dan
memberdayakan individu, populasi, dan komunitas untuk membuat pilihan yang lebih sehat.
Komunikasi kesehatan sering mengintegrasikan komponen dari berbagai teori dan model
untuk mendorong perubahan positif dalam sikap dan perilaku. Komunikasi kesehatan terkait
dengan pemasaran sosial, yang melibatkan pengembangan kegiatan dan intervensi yang
dirancang untuk mengubah perilaku secara positif. Ketika merancang kom kesehatan atau
strategi pemasaran sosial, penting untuk mempertimbangkan tujuan komunikasi keseluruhan
dari intervensi. Perlu juga memahami populasi target agar konten yang dibuat relevan dengan
populasi target. Penting untuk menyesuaikan pesan dengan saluran komunikasi yang
digunakan. Selanjutnya, menggunakan berbagai strategi komunikasi dan media akan
memastikan jangkauan yang lebih luas. Penting juga untuk memastikan bahwa populasi
sasaran memiliki akses ke saluran komunikasi yang digunakan.
2.1.4 Advokasi
Berdasarkan (KBBI) Advokasi memiliki arti yang kuat untuk pendidikan, perawatan
kesehatan dan keselamatan pekerja akan sangat diperlukan jika mereka ingin mendapatkan
bagian yang adil dari anggaran ketat Presiden Bush untuk tahun fiskal berikutnya. Advokasi
adalah upaya sistematis dan terorganisir serta menggunakan informasi yang tepat dan akurat
untuk memperoleh dukungan dengan tujuan agar terciptanya perubahan kebijakan, peraturan-
viii
peraturan, dukungan sumber daya, dan lain-lain untuk memecahkan atau menyelesaikan isu
tertentu (Kementerian Kesehatan RI, 2016).
Advokasi merupakan kondisi publik, ekonomi, sosial, budaya, lingkungan, perilaku dan
biologis dapat mempengaruhi kesehatan seseorang. Promosi kesehatan berupaya untuk
mengubah kondisi tersebut sehingga menjadi kondusif untuk kesehatan masyarakat melalui
advokasi. Kegiatan advokasi tidak hanya dilakukan oleh tenaga kesehatan, tetapi juga dapat
dilakukan oleh masyarakat sasaran kepada para pemangku kebijakan dari berbagai tingkat
atau sektor terkait dengan kesehatan. advokasi ini dapat dijadikan untuk meyakinkan para
pemangku kebijakan bahwa program kesehatan yang akan dijalankan tersebut penting, dan
membutuhkan dukungan kebijakan atau keputusan dari pejabat tersebut (Nurmala, 2018).
2.1.5 Pemberdayaan Masyarakat
Pemberdayaan Masyarakat adalah proses untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran dan
kemampuan individu, keluarga serta masyarakat untuk berperan aktif dalam upaya kesehatan
yang dilaksanakan dengan cara memfasilitasi proses pemecahan masalah melalui pendekatan
edukatif dan partisipatif serta memperhatikan kebutuhan potensi dan sosial budaya setempat.
Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat, yang selanjutnya disingkat UKBM adalah
wahana pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan yang dibentuk atas dasar kebutuhan
masyarakat, dikelola oleh, dari, untuk, dan bersama masyarakat, dengan pembinaan sektor
kesehatan, lintas sektor dan pemangku kepentingan terkait lainnya (Kementerian Kesehatan,
2019).
Pemberdayaan masyarakat adalah cara yang paling murah, karena dengan ikut
berpartisipasinya masyarakat dalam program-program kesehatan, berarti diperoleh sumber
daya dan dana dengan mudah untuk melengkapi fasilitas kesehatan mereka sendiri.
Kemudian pemberdayaan masyarakat akan membuat semua orang belajar bertanggung jawab
terhadap kesehatannya sendiri. Apabila masyarakat hanya menerima pelayanan kesehatan
yang disediakan oleh pemerintah atau instansi penyelenggara kesehatan yang lain,
masyarakat tidak mempunyai rasa tanggung jawab atas kesehatan mereka sendiri (Yusriani,
2018).
ix
2.3.2 Tujuan Khusus
Setelah mendapat penyuluhan tentang Obesitas, diharapkan warga mampu :
1. Warga dapat mengetahui pengertian obesitas.
2. Warga dapat mengetahui faktor penyebab obesitas.
3. Warga dapat mengetahui cara mengatasi obesitas.
4. Warga dapat mengetahui alasan pentingnya mempelajari keseimbangan berat badan.
5. Warga dapat mengetahui karakteristik berat badan yang sehat seperti apa.
x
Selain leaflet kami juga menggunakan media promosi berupa powerpoint yang tentunya juga
memiliki keunggulan dan kekurangan. Keunggulan yang dimiliki dari media promosi
powerpoint antara lain memudahkan pembuatan slide presentasi, dilengkapi banyak tools
untuk membuat sebuah presentasi yang bagus, file presentasi dari powerpoint tersebut dapat
disebarluaskan. Sedangkan untuk kekurangan media promosi menggunakan powerpoint
antara lain ketidakstabilan dari dokumen untuk tiap versi powerpoint, dan tergolong software
yang berat sehingga komputer harus memiliki spesifikasi yang baik.
BAB III
HASIL KEGIATAN INTERVENSI
xi
akan dipasang menggantung pada tembok gedung rw dan leaflet dibagikan di awal acara
ketika pendaftaran. Selain itu, kelompok kami juga menggunakan power point yang
ditampilkan melalui proyektor untuk memudahkan warga memahami materi intervensi.
Kegiatan promosi kesehatan diawali dengan kegiatan registrasi, warga diminta untuk menulis
nama, usia, dan paraf. Kemudian dilanjutkan dengan pengukuran dan pencatatan tinggi dan
berat badan. Pengukuran tinggi dan berat badan bertujuan untuk membantu warga
menghitung Body Mass Index (BMI) sehingga dapat mengetahui dirinya tergolong obesitas
atau tidak. Selanjutnya dilakukan pembagian kuesioner pre test yang berisi 10 pertanyaan
pilihan ganda terkait upaya pencegahan obesitas, dampak yang timbul, faktor risiko obesitas,
dan sebagainya. Kegiatan ini bertujuan untuk mengukur pengetahuan para warga sebelum
dilakukannya sosialisasi atau promosi kesehatan.
Kemudian masuk pada kegiatan inti yaitu penyampaian materi sosialisasi yang dilakukan
selama 30 menit yang keseluruhan materi disampaikan oleh dosen pembimbing 1 PBL
kelompok 19 dengan materi yaitu pengetahuan terkait virus covid-19 kemudian dilanjut oleh
dosen pembimbing 1 PBL kelompok 19 dengan isi materi yang disampaikan terdiri dari
definisi obesitas, fakta obesitas, tren obesitas di Indonesia, tipe – tipenya, faktor risikonya,
dampak hingga bentuk – bentuk pencegahan. Dalam penyampaian materi, pemateri
menggunakan media power point yang didukung oleh alat infocus dan proyektor.
Setelah diberikan ceramah oleh para pemateri, sesi diskusi antara pemateri dan peserta
dibuka, diskusi dan tanya bertujuan mendalami materi dan merespons pemahaman warga
mengenai materi yang telah disampaikan oleh para pemateri. Diskusi dan tanya jawab
dipimpin oleh Master of Ceremony (MC) kegiatan yang mana penanya perlu mengangkat
tangannya terlebih dahulu kemudian MC akan memberikan mikrofon kepada warga dan
mempersilahkan warga yang ingin bertanya, kemudian pertanyaan dari warga akan langsung
dijawab oleh pemateri. Sesi ini berlangsung selama 20 menit, terdapat empat pertanyaan yang
dilontarkan oleh peserta penyuluhan, di antaranya ialah:
1. Cara mengatasi obesitas pada anak kelas 5 SD?
2. Apa yang terjadi jika obesitas pada ibu hamil?
3. Apakah aktivitas fisik ibu rumah tangga seperti memasak, menyapu, dan sebagainya
dapat dibilang untuk membakar kalori?
4. Apakah masih boleh berjemur di bawah matahari apabila seseorang telah berusia 66
dengan berat badan sebesar 77 kg dengan tinggi badan 166 cm?
Kegiatan selanjutnya ialah post test dilakukan dengan membagikan kuesioner yang berisi 10
pertanyaan pilihan ganda terkait upaya pencegahan obesitas, dampak yang timbul, faktor
risiko obesitas, dan sebagainya. Kegiatan ini bertujuan untuk mengukur pengetahuan para
warga mengenai Obesitas sesuai dengan materi yang telah dibawakan oleh para pemateri.
Sesi ini dilaksanakan selama 5 menit. Hasil dari Post test ini kemudian akan dianalisis untuk
menampilkan persentase jawaban benar dari setiap pertanyaannya.
Kegiatan terakhir ialah pembagian doorprize, sesi foto bersama, dan melakukan pengecekan
kesehatan. Jumlah doorprize yang dibagikan sebanyak 10 buah. 3 Doorprize akan diberikan
xii
kepada warga yang berinisiatif memberikan pertanyaan pada sesi tanya jawab dan 8
doorprize akan dibagikan dengan cara diundi melalui potongan kertas. Sesi ini dilakukan
selama 10 menit yang dipandu oleh MC. Setelah selesai, akan diarahkan untuk melakukan
sesi foto Bersama. Serta akan diarahkan untuk menuju ke lokasi pemeriksaan kesehatan
berupa pemeriksaan gula darah dan kolesterol.
Secara umum kegiatan promosi kesehatan yang dilakukan kelompok Praktik Belajar
Lapangan (PBL) 19 berjalan dengan lancar dilihat dari tanggal pelaksanaan yang sesuai
dengan perencanaan awal yaitu Sabtu, 25 Juni 2022 pukul 10.00 WIB hingga 11.30 WIB.
Pembawaan para pemateri berjalan dengan baik sehingga menghasilkan respons warga
promosi kesehatan yang sangat baik. Meskipun pengarahan awal mengenai jumlah pemateri
dari kesepakatan awal tidak sesuai dan mengalami perubahan pada hari saat pelaksanaan.
Meskipun begitu antusias dan respons warga promosi kesehatan pada kegiatan ini dikatakan
sangat baik karena jumlah warga yang datang pada saat acara sudah sesuai target yang
direncanakan sebelumnya serta respons warga saat mendengarkan para pemateri sangat baik
karena terdapat beberapa warga yang mendengarkan serta mencatat materi yang diberikan
oleh para pemateri.
xiv
Berdasarkan hasil dari uji statistic Sample Paired T-Test terkait pengetahuan sebelum (pre-
test) dan sesudah (post-test) penyuluhan kesehatan yang apabila warga yang menjadi peserta
promosi kesehatan menjawab benar mendapat nilai 1 point dan jika salah mendapat nilai 0
point, didapatkan hasil bahwa terdapat perbedaan angka antara hasil sebelum (pre-test) dan
(post-test) promosi kesehatan. Pada uji Paired Sample T-Test menunjukan angka yang
signifikan antara nilai pre-test dengan post-test dengan niali signifikansi (2-tailed) P = 0.001
< 0.05. Dari hasil uji statistic tersebut dapat dilihat bahwa nilai signifikansi (2-tailed) lebih
kecil dari 0,05 yang artinya H0 diterima dan Ha ditolak, maka dapat dikatakan bahwa ada
perbedaan dari hasil sebelum dilakukan penyuluhan dengan setelah dilakukannya
penyuluhan.
Tabel 3.2 Hasil dari Uji Statistik Sample Paired T-Test
xv
BAB IV
PEMBAHASAN KEGIATAN INTERVENSI
xvii
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Kegiatan ini berupa pengabdian kepada masyarakat yang berupa penyuluhan kesehatan
dengan media powerpoint secara daring melalui Zoom Meeting, dengan tujuan untuk
meningkatkan pengetahuan peserta. Kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar karena adanya
dukungan yang diberikan dari para pengurus RT 03/08 Kampung Tengah, Kecamatan Kramat
Jati, Jakarta Timur, hal ini dapat ditunjukkan dengan hasil post-test yang menunjukkan
adanya peningkatan pengetahuan dan juga mendapatkan dukungan penuh dari pihak warga.
5.2 Saran
1. Untuk Masyarakat
Lebih memperhatikan kondisi serta membiasakan diri untuk menerapkan pola hidup sehat
dan membatasi asupan kalori sesuai kebutuhan setiap harinya dalam kehidupan sehari-hari
dan juga lebih yang sangat penting dalam pencegahan obesitas adalah meningkatkan
aktivitas fisik mulai dari yang ringan seperti berjalan kaki atau berbagai jenis olahraga, serta
meningkatkan mengonsumsi buah dan sayur.
2. Untuk Pemerintah
Perlu memberikan perhatian khusus kepada seluruh lapisan masyarakat terkait dengan
sosialisasi yang mengenai tentang bahaya penyakit obesitas serta cara-cara mencegah
penyakit obesitas.
3. Untuk Puskesmas
Perlu adanya penyuluhan yang dilakukan oleh pihak puskesmas yang bekerja sama dengan
pihak pengurus masyarakat setempat untuk memberikan informasi mengenai obesitas atau
pencegahan obesitas yang bisa dilakukan dalam beberapa bulan sekali sebagai bentuk
pemantauan kesehatan masyarakat sekitar terutama yang berhubungan dengan obesitas.
xviii
DAFTAR PUSTAKA
1. Amalia L, Endro OP, Dinamik MRM. Preferensi Dan Frekuensi Konsumsi Makanan
Jajanan Pada Anak. J Gizi dan Pangan. 2012.
2. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. Riset
Kesehatan Dasar 2013. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen
Kesehatan Republik Indonesia. 2013.
3. Donmez L. The Effect of Nutritional and Physical Activity Interventions on
Nutritional Status and Obesity in Primary School Children : A Cluster Randomized
Controlled Study. 2019
4. Hermawan, D., Muhani, N., Sari, N., Arisandi, S., Widodo, S., Lubis, M. Y., Kristiana,
T., Umdiyana, L., & Firdaus, A. A. (2010). Mengenal Obesitas (D. H (ed.)). ANDI OFFSET.
http://www.domeclinic.com/artikel/mengenal-obesitas.html
5. Kholid A. Promosi Kesehatan: dengan Pendekatan Teori Perilaku, Media dan
Aplikasinya untuk Mahasiswa dan Praktisi Kesehatan. Jakarta: Rajawali Pers; 2012.
6. Kholid, Ahmad. 2015. Promosi Kesehatan Dengan endekatan Teori Perilku, Media
dan Aplikasinya. Jakarta : Rajawali Pers.
7. Kurniati, Yuli Putu Desak. Bahan Ajar : Perencanaan dan Evaluasi Program Promosi
Kesehatan. Bali : Universitas Udayana.
8. KBBI. (n.d.). Maksud / Arti Kata advokasi di Kamus Besar Bahasa Indonesia.
9. Kementerian Kesehatan RI. (2018). Epidemi Obesitas. In Jurnal Kesehatan (pp. 1–8).
http://www.p2ptm.kemkes.go.id/dokumen-ptm/factsheet-obesitas-kit-informasi-obesitas
10. Maulana, J.D. H. 2007. Promosi Kesehatan. Jakarta : EGC
11. Notoatmodjo S. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta;
2012.
12. Snelling, A. 2014. Introduction To Health Promotion. United States of America : Jossey
Bass.Haro, M., Fahmi, A., & Reffita, L. I. (2022). Komunikasi Kesehatan - Google Books.
Media Sains Indonesia.
https://www.google.co.id/books/edition/Komunikasi_Kesehatan/GdxpEAAAQBAJ?
hl=en&gbpv=0
xix
13. Sumbono, A. (2021). Metabolisme Energi Dan Obesitas Seri Biokimia Pangan Dasar.
https://www.google.co.id/books/edition/Metabolisme_Energi_Dan_Obesitas_Seri_Bio/
EIkzEAAAQBAJ?hl=en&gbpv=1&dq=pengertian+obesitas&pg=PA25&printsec=frontcover
14. Wulandari S, Lestari H, Fachlevy AF. Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian
Obesitas Pada Remaja Di Sma Negeri 4 Kendari Tahun 2016. J Ilm Mhs Kesehat Masy
Unsyiah. 2016.
xx
LAMPIRAN
xxi
Surat Izin Peminjaman Tempat Kegiatan Praktik Belajar Lapangan
xxii
Leaflet
Power Point
xxiii
xxiv
xxv
xxvi
xxvii
Banner/Spanduk
Registrasi peserta
xxviii
Pemeriksaan Tinggi Badan dan Berat Badan
Pembukaan Acara
xxx
xxxi
32