T.A 2022
1
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN.........................................................................................................3
A. Latar Belakang....................................................................................................3
B. Rumusan Masalah...............................................................................................7
C. Tujuan Penelitian................................................................................................7
D. Manfaat Penelitian..............................................................................................7
BAB II...........................................................................................................................9
TINJAUAN PUSTAKA................................................................................................9
A. Konsep Diabetes Mellitus...................................................................................9
B. Konsep Dasar Dukungan Keluarga..................................................................12
C. Konsep Dasar Kepatuhan.................................................................................13
D. Diet Diabetes Melitus Tipe 2............................................................................14
E. Keterkaitan Dukungan Keluarga Terhadap Kepatuhan Diet Pada DM Tipe 2 16
BAB III........................................................................................................................20
KERANGKA KONSEP..............................................................................................20
BAB IV........................................................................................................................23
METODE PENELITIAN............................................................................................23
A. Jenis Penelitian.....................................................................................................23
B. Tempat Dan Waktu Penelitian.............................................................................23
C. Populasi Dan Sampel...........................................................................................23
D. Kriteria inklusi dan Eksklusi................................................................................24
E. Instrumen Penelitian.............................................................................................24
F. Proses Penggumpulan Data..................................................................................26
G. Pengelola Data..................................................................................................27
H. Analisis Data.....................................................................................................27
I. Etika Penelitian....................................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................30
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
3
mellitus didunia mencapai 424,9 juta jiwa dan diperkirakan akan mencapai
628,6 juta jiwa pada tahun 2045.
4
Pada tahun 2016, diabetes adalah penyebab langsung 1,6 juta kematian
(WHO, 2018). Penyakit Diabetes mempunyai dampak negatif terhadap fisik
maupun psikologis klien, gangguan fisik yang terjadi seperti poliuria,
polidipsia, polifagia, mengeluh lelah dan mengantuk (Price & Wilson, 2005).
Disamping itu juga klien juga dapat mengalami kelemahan, penglihatan kabur,
dan sakit kepala. Dampak psikologi yang terjadi pada klien dengan Diabetes
seperti kecemasan, kemarahan, berduka, malu, rasa bersalah, hilang harapan,
depresi, kesepian, tidak berdaya (Potter & Perry, 2010), di tambah lagi klien
dapat menjadi pasif, tergantung, merasa tidak nyaman dan merasa menderita
(Purwaningsih & Karlina, 2012). Akibat komplikasi yang dapat berpengaruh
pada kualitas hidup dan dampak dari segi ekonomi yang menyebabkan besarnya
peningkatan biaya kesehatan menjadikan beban berat bagi individu penderita
(Kemenkes, 2014). Mengontrol kadar glukosa darah sangatlah penting. Bila
diabetes tidak terkontrol banyak organ tubuh akan terganggu, terutama
pembuluh darah (Hans Tandra, 2009). Dalam upaya tersebut penderita diabetes
melitus membutuhkan suatu dukungan terutama dukungan sosial keluarga,
dukungan moril, maupun lingkungan sekitar untuk menjaga pola hidup (Hakim,
2014).
5
Diabetes adalah berat badan berlebihan dan obesitas. Pola makan atau diet kaya
kalori, garam, lemak jenuh, dan gula, dan rendah serat dapat menyebakan
peningkatan berat badan berlebihan dan dengan demikian meningkatakan resiko
diabetes. Keadaan ini cukup tinggi prevalensi di masyarakat Indonesia
(Kemenkes 2016).
6
Jika dukungan keluarga tidak ada maka pasien diabetes melitus akan
tidak patuh dalam pelaksaan diet, sehingga penyakit diabetes melitus tidak
terkendali dan terjadi kompikasi yaitu penyakit jantung, ginjal, kebutaan,
ateroskleorosis, bahkan sebagian tubuh dapat diamputasi. Dan apabila,
dukungan keluarga baik maka pasien diabetes melitus akan patuh dalam
pelaksaan diet, sehingga penyakit diabetes melitus terkendali (Rahmat, 2002).
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Diet
Diabetes Melitus tipe 2.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui Gambaran Dukungan Keluarga pada Pasien Diabetes
Mellitus Tipe 2
b. Mengetahui Gambaran Tingkat Kepatuhan Diet pada Pasien Diabetes M
ellitus Tipe 2
D. Manfaat Penelitian
7
telah ada sebagai bahan pengkajian atau kegitan penelitian-penelitian selanj
utnya.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
9
kekebalan tubuh yang salah mengenali sel beta sebagai benda asing.
Reaksi autoimunitas tersebut dapat dipicu oleh adanya infeksi pada
tubuh.
b) DM tipe 2
Diabetes tipe 2 disebut non insuline dependent atau adult onset
diabetes,ditandai dengan kurangnya produksi insulin (Pusat Data dan
Informasi Kementerian Kesehatan RI,2013). DM tipe 2 merupakan
kombinasi dari restitensi insulin dan kelainan pada produksi insulin pada
beta sel pankreas .seiring berjalannya waktu,disfungsi beta sel pankreas
akan semakin parah dan berakibat kekurangan insulin absolut (peter c.
Kurniali,2013). Diabetes tipe 2 merupakan dampak dari gangguan sekresi
insulin dari resistansi terhadap kerja insulin yang sering kali disebabkan
oleh obesitas (defisiensi relatif) (Bilous, R., & Donelly, R.2015).
Menurut PERKENI (2015),DM tipe 2 disebabkan mulai dari dominan
resistensi insulin disertai defisiensi insulin relatif sampai yang dominan
defek sekresi insulin disertairesistensi insulin.Pada DM tipe 2 reaksi
dalam sel kurang efektif karena kurangnya insulin yang berperan dalam
menstimulasi glukosa masuk ke jaringan dan pengaturan pelepasan
glukosa dihati.
10
sensitivitas insulin menganggu penggunaan dan penyimpanan
karbohidrat. Hal ini yang akan meningkatkan konsentrasi insulin plasma
(hiperinsulinemia) sebagai upaya kompensasi oleh sel beta pankreas
terhadap penurunan sensitivitas jaringan terhadap efek metabolisme
insulin (Guyton & Hall, 2012). DM tipe 2 bisa terjadi pada anak-anak
dewasa dan dewasa,tetapi biasanya terjadi setelah usia 30 tahun. Faktor
utama penyebab DM tipe 2 adalah obesitas, karena itu DM tipe 2
cenderung diturunkan secara genetik dalam keluarga (M.adib,2011)
c) DM gestasional
DM gestasional adalah diabetes yang disebakan oleh kondisi
kehamilan. Dimana pankreas tidak dapat menghasilkan insulin yang
cukup untuk mengontrol gula darah pada tingkat yang aman bagi ibu dan
janin.
d) DM tipe lain
DM jenis ini disebut DM sekunder atau DM tipe lain. Dimana
DM yang disebabkan penyakit pankreas yang merusak sel beta, sindrom
hormonal, dan obat-obatan yang mengganggu insulin.
11
12
B. Konsep Dasar Dukungan Keluarga
1. Pengertian Dukungan Keluarga
a. Dukungan emosional
Dukungan emosional berfungsi sebagai pelabuhanistirahat dan
pemulihan serta membantu penguasaan emosional serta meningkatkan moral
keluarga. Dukungan emosianal melibatkan ekspresi empati, perhatian,
pemberian semangat, kehangatan pribadi, cinta, atau bantuan emosional.
Dengan semua tingkah laku yang mendorong perasaan nyaman dan
mengarahkan individu untuk percaya bahwa ia dipuji, dihormati, dan
dicintai, dan bahwa orang lain bersedia untuk memberikan perhatian.
b. dukungan informasi
Keluarga berfungsi sebagai sebuah kolektor dan disseminator
(penyebar) informasi tentang dunia. Dukungan informasi terjadi dan
13
diberikan oleh keluarga dalam bentuk nasehat, saran dan diskusi tentang
bagaimana cara mengatasi atau memecahkan masalah yang ada.
c. Dukungan instrumental
Keluarga merupakan sebuah sumber pertolongan praktis dan konkrit.
Dukungan instrumental merupakan dukungan yang diberikan oleh keluarga
secara langsung yang meliputi bantuan material seperti memberikan tempat
tinggal, memimnjamkan atau memberikan uang dan bantuan dalam
mengerjakan tugas rumah sehari-hari.
d. Dukungan penghargaan
Keluarga bertindak (keluarga bertindak sebagai sistem pembimbing
umpan balik, membimbing dan memerantai pemecahan masalah dan
merupakan sumber validator identitas anggota. Dukungan penghargaan
terjadi melalui ekspresi penghargaan yang positif melibatkan pernyataan
setuju dan panilaian positif terhadap ide-ide, perasaan dan performa orang
lain yang berbanding positif antara individu dengan orang lain.
3. Tugas Keluarga
14
Tingkat kepatuhan dapat dimulai dari tindak mengindahkan setiap aspek anjuran
hingga mematuhi rencana. (Kozier, 2010) Sedangkan, Sarafino (dalam Yetti, dkk
2011) mendefinisikan kepatuhan sebagai tingkat pasien melaksanakan cara
pengobatan dan perilaku yang disarankan oleh dokternya. Dikatakan lebih lanjut,
bahwa tingkat kepatuhan pada seluruh populasi medis yang kronis adalah sekitar
20% hingga 60%.
15
Prioritas pertama dalam mengatasi pasien diabetes yang obese adalah
menurunkan berat badannya. pasien diabetes yang menjalani diet rendah
kalori harus menyadari perlunya penurunana berat badan dan berat badan
yang sudah diturunkan tidak boleh dibiarkan naik kembali. ada berbagai
macam diet untuk menurunkan berat badan. jika penyakit diabetesnya ringan,
setiap diet rendah kalori dapat digunakan asalkan mempunyai nilai gizi yang
memadai dan memberikan landasan bagi diet selanjutnya untuk
mempertahankan berat badan. pasien diabetes yang kelebihan berat mula-
mula harus dimotivasi dahulu sehingga mau menurunkan berat badannya.
penurunan berat badan harus diperhatikan dan didorong dengan mengukur
berat secara teratur. sebagian pasien diabetes dapatr menarik manfaat dari
dukungan dan tekanan suatu kelomp[ok perampingan tubuh (slimming
group) dan hal ini harus terus didorong.
b. Diet bebas gula
Tipe diet ini digunakan untuk pasien diabetes yang berusia lanjut dan
tidak memerlukan suntikan insulin. diet bebas gula diterapkan berdasarkan
dua prinsip:
16
tiap pasien. pemberian hidratarang dalam bentuk pati dan pembagiannya
secara merata akan memberikan keseimbangan yang baik antara masukan
hidratarang dan insulin yang tersedia.
17
eksternal meliputi interaksi profesional kesehatan dengan pasien, faktor
lingkungan dan dukungan keluarga. Dukungan keluarga sangat berpengaruh bagi
penderita DM terhadap kepatuhan diet. Disaat anggota keluarga mengalami
masalah kesehatan anggota yang lain berperan sangat penting dalam masalah
keperawatan. Maka dari itu dukungan keluarga sangat penting untuk penderita
DMdalam menjalani kepatuhannya terhadap diet (Rafani & Ben, 2012).Dampak
positif dari dukungan keluarga dalam menjalankan diet bagi penderita DM yaitu
dapat mengontrol apa yang dianjurkan oleh tenaga kesehatan dalam menjalankan
dietnya, dapat saling mengingatkan, serta saling memotivasi antar anggota
keluarga terutama bagi keluarga yang sedang menjalankan diet sehingga
penderita DM termotivasi untuk tetap menjalankan diet dan berkeinginan utuk
mempertahankan atau memperbaiki kualitas hidupnya.
F. Jurnal Terkait
18
Jatnika,Helina keluarga dengan yang di bahwa sebanyak
kepatuhan diet gunakan 56,3%
pada pasien DM adalah responden
tipe 2 dengan menganut
pendekatan program diet.
deskriptif Selain itu,
Cross 47,9%
sectional responden
memiliki
dukungan
keluarga yang
layak. Dengan
menggunakan
uji Chi-square,
hasilnya
mengungkapkan,
ada hubungan
yang bermakna
antara dukungan
keluarga dan
kepatuhan diet
(p = 0,038; p>
α). Dapat
disimpulkan
bahwa dukungan
keluarga
merupakan
faktor penting
dalam kepatuhan
pasien DM
terhadap
program diet.
Oleh karena itu,
19
melibatkan
anggota
keluarga,
terutama
pasangannya,
dalam perilaku
perawatan diri
seperti
menyiapkan
makanan dapat
menjadi sangat
penting dalam
memberikan
perawatan
kesehatan dan
mencegah
komplikasi pada
pasien
dengan diabetes.
20
BAB III
KERANGKA KONSEP
A. KerangkaKonsep
DM Tipe 2 DM Tipe 2
Keterangan
: Garis Hubungan
B. Hipotesis Penelitian
Hipotesis atau anggapan dasar adalah jawaban sementara terhadap
masalah yang masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan
kebenarannya. Dugaan jawaban tersebur merupakan kebenaran yang sifatnya
sementara, yang akan di uji kebenarannya dengan data yang di kumpulkan
melalui penelitian.
Hipotesis dalam penelitian ini adalah :
21
Ha : Terdapat hubungan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan diet pada
pasien diabetes mellitus tipe 2.
Ho : Tidak terdapat hubungan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan diet
pada pasien diabetes mellitus tipe 2
C. Variabel Penelitian
1. Variabel Independen
Variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi
sebab perubahannya atau timbulnya variable dependen terikat (sugiono,
2015). Pada penelitian ini variabel independen adalah Dukungan keluarga
DM tipe 2.
2. Variabel Dependen
Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Pada penelitian ini variabel
dependen adalah Kepatuhan diet DM tipe 2.
D. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah definisi yang diberikan kepada suatu variabel
atau konstrak dengan cara memberikan arti, atau menspesifikan kegiatan,
ataupun memberikan suatu operasionalisasi yang diperlukan untuk mengukur
konstrak atau variabel tertentu.
22
kepatuhan diit
diabetes
mellitus tipe 2.
2 Tingkat Persepsi Kuisioner Ordinal - Rendah:
kepatuhan diit pasien DM tipe 1-5
diabetes 2 terhadap - Sedang: 6-
mellitus tipe 2 perilaku yang 10
telah dilakukan - Tinggi: 11-
dalam 15
mengikuti dan
menaati
anjuran
mengkonsumsi
diet DM sesuai
jumlah, jenis,
dan jadwal
yang sesuai
dengan
anjuran diet
DM dalam satu
tahun terkahir.
23
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
24
n= (−¿z e) 2. p . ( 1−p )
Keterangan:
n = jumlah sampel
z = standar sekor pada tingkat konfiden tertentu (SD pada table Z pada
derajat konfidensi tertentu)
e = proporsi sampling error (derajat kemaknaan)
p = dugaan proporsi (prosentase kasusnya) atau insidensi kasus dalam
populasi
Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek peneltian dari suatu populasi
yang ditargetkan dan terjangkau untuk di teliti (Nursalam,2015.)
E. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam analisa variabel yaitu cusioner dukungan
keluarga dan tingkat kepatuhan diet diabetes melitus. Cusioner adalah teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya
25
(sugiono 2013). Cusioner tersebut di isi responden sengan cara diberi tanda (√)
pada kotak yang menjadi pilihannya.
Kedua jenis cusioner ini memiliki pernyataan tertutup (clossdended
questions) dengan skala pernyataan yang digunakan adalah skala liker (1 2 3
4 dan seterusnya)
1. Uji validasi
Validitas alat ukur adalah suatu alat ukur yang menunjukkan tingkat
kevalid dan suatu instrumen sebuah instrumen dikatakan valid apabila
mampu mengukur apa yang diinginkan yang dapat mengungkapkan data
dari variabel yang diteliti secara tepat rumus korelasi.
Rumus korelasi pearson produk moment, karena jenis pernyataan
menggunkan skala likert (1 2 3 4 dan 5) dan dikatan valid bila nilai R ≥
0,3 (notoatmodjo, 2012) uji valid dilakukan dipuskesmas Mlati i, sleman,
yogyakarta
Rxy=N ¿ ¿
Keterangan:
N = banyaknya peserta
∑x = jumlah skor item
∑y = jumlah skor total
Rxy = korelasi antara variable
2. Uji Reliabilitas
Penelitian realibilitas instrument menunjukkan bahwa suatu instrument
cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data
menghasilkan data yang dapat dipercaya. Dalam penelitian ini penilaian
reliabilitas instrument direncanakan akan menggunakan rumus
Cronbach’s Alpha karena menggunakan skala likert (1,2,3,4, dan 5) dan
26
dikatakan reliable bila nilai Cronbach’s Alpha lebih > konstanta (0,6),
maka pernyataan tidak reliable (Handayani, Riyadi, 2015).
r
[ ∑ Si
]
2
k
ii= 1−
k−1 St 2
Keterangan:
rii = koefisien reliabilitas test
k = cacah butir
Si2 = varians skor butir
St2 = varians skor total
3. Kisi-kisi kuisioner
Table 3.2 kisi-kisi kuisioner dukungan keluarga
Table 3.3 kisi-kisi kuisioner tingkat kepatuhan diit diabetes mellitus tipe
2
27
F. Proses Penggumpulan Data
Penelitian ini menggunakan data primer. Data primer adalah sumber data
yang langsung memberikan data kepada pengumpul data (Sugiyono, 2013).
Penelitian ini menggunakan data mengenai dukungan keluarga dengan tingkat
kepatuhan diit diabetes mellitus tipe 2 yang didapat dari pertanyaan dalam
bentuk kuisioner.
G. Pengelola Data
1. Pengolahan data
Data yang telah dikumpulkan dari kegiatan pengumpulan data kemudian
diolah. Pengolahan data dalam penelitian ini sebagai berikut:
a. Editing
Peneliti melakukan pemeriksaan jawaban atau pengisian kisioner yang
telah dijawab atau diisi oleh responden tidak ada yang kosong, salah atau
meragukan.
b. Coding
Penelitian memberikan kode pada data yang telah terkumpul berupa huruf
atau angka. Coding dilakukan dengan memasukkan data yang sudah
didapatkan kemudian di lakukan pengolahan data menggunakan SPSS.
c. Scoring
Peneliti memberikan skor pada data yang telat terkumpul angka yang
memiliki tingkatan. Scoring didapatkan dari hasil kuisioner yang diisi oleh
subjek penelitian.
d. Tabulating
Memasukkan hasil pengkodean dan scoring kedalam table secara manual
kemudian dianalisis dengan bantuna software computer.
H. Analisis Data
a. Analisis univariate
Analisis univariat dilakukan pada setiap variable dari hasil penelitian untuk
menghasilkan distribusi dan presentasi dari tiap variable.
Rumus:
28
F
P= X 100 %
N
Keterangan:
P = prosentase
F = jumlah jawaban yang benar
N = jumlah soal
b. Analisis bivariat
Analisis bivariate digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua variable
yaitu meliputi variable bebas dan variable terikat. Uji statistic yang digunakan
korelasi Spearman Rank yaitu untuk uji hubungan atau uji signifikasi hipotesis
asosiasi, bila skala variabelnya ordinal, sedangkan antara variable-variabel
tidak sama sumbernya (Machfoedz, 2015). Nilai signifikan probabilitas (p)
dengan nilai taraf signifikan 5% (0,05). Ketentuan signifikan apabila p<0,05
maka dapat dinyatakan terdapat hubungan dukungan keluarga dengan
kepatuhan diit diabetes mellitus tipe 2.
Rumus yang digunakan:
6∑ D
2
ρ=1−
n ( n2−1 )
Keterangan:
ρ = koefisien korelasi yang di cari
D = perbedaan sekor antara dua kelompok pasangan
N = Jumlah pasangan pengamatan
6 dan 1 = bilangan konstan
I. Etika Penelitian
1. Respect for person
Peneliti menerima keputusan dari responden jika ada kesalahan atau
penyalahgunaan penelitian ini yang mengakibatkan responden dalam bahaya
dan peneliti memberikan perlindungan kepada responden.
2. Informed Consent
29
Sebelum melakukan penelitian terlebih dahulu memberikan penjelasan maksud
dan tujuan penelitian. Kemudian jika responden setuju diberikan lembar
persetujuan untuk ditanda tangani.
3. Anonimitas (tanpa nama)
Peneliti tidak mencantumkan nama subjek penelitian, namun hanya diberi
symbol atau kode guna menjaga privasi responden.
4. Confidentiality (kerahasiaan)
Data-data yang didapat dari responden dijamin oleh peneliti, termasuk dalam
forum ilmuah atau pengembangan ilmu baru. Peneliti hanya akan
mengungkapkan data yang didapatkan tanpa menyebutkan nama asli
penelitinya.
5. Beneficience (Manfaat)
Peneliti memberikan manfaat dengan adanya penelitian ini baik kepada
responden secara langsung dan juga masyarakat yang tekena diabetes mellitus
tipe 2 ataupun tidak.
30
DAFTAR PUSTAKA
31