RIJAL HAMBALI
208STYC21
Daftar Isi...................................................................................................................i
BAB I
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................6
1.3 TujuanPenelitian.....................................................................................6
1.3.1 Tujuan Umum......................................................................................6
1.3.2 Tujuan Khusus.....................................................................................6
1.4 Manfaat penelitian..................................................................................7
1.4.1 Bagi Pelayanan dan Masyarakat...........................................................7
1.4.2 Bagi Pendidikan Keperawatan...............................................................7
1.4.3 Bagi Perkembangan Ilmu.......................................................................7
1.4.4 Bagi Peneliti Selanjutnya........................................................................7
BAB II
PEMBAHASAN.....................................................................................................8
2.1 Konsep Medis Diabetes Militus..............................................................8
2.1.1 Pengertian Diabetes Melitus...............................................................8
2.1.2 Anatomi dan Fisiologi..........................................................................9
2.1.3 Etiologi................................................................................................11
2.1.4 Tanda dan Gejala..............................................................................12
2.1.5 Klasifikasi...........................................................................................14
2.1.6 Patofisiologi........................................................................................15
2.1.7 Pathway..............................................................................................18
2.1.8 Komplikasi..........................................................................................19
2.1.9 Pemeriksaan Penunjang....................................................................20
2.1.10 Penatalaksanaan.............................................................................23
2.2 Kepatuhan..............................................................................................31
i
2.2.1 Definisi Kepatuhan................................................................................31
2.2.2 Pentingnya Kepatuhan.........................................................................31
2.2.3 Faktor-Faktor yang Memepengaruhi Kepatuhan..............................32
2.2.4 Risiko Potensial untuk Ketidakpatuhan.............................................33
BAB III
KERANGKA PENELITIAN..............................................................................35
3.1 Kerangka Konsep..................................................................................35
3.2 Hipotesa..................................................................................................36
BAB IV
METODE PENELITIAN....................................................................................37
4.1 Jenis Penelitian......................................................................................37
4.2 Tempat dan Waktu...............................................................................37
4.3 Populasi dan Sampel Penelitian...........................................................38
4.4 Variable Penelitian................................................................................39
4.5 Definisi Operasional..............................................................................40
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................50
ii
BAB I
PENDAHULUAN
“kronis”) yang terjadi ketika peningkatan kadar glukosa darah terjadi karena
tubuh tidak dapat memproduksi salah satu atau cukup hormon insulin atau
Diabetes dan Penyakit Tidak Menular (PTM) lainnya, saat ini telah
Healtah Organization (WHO) tahun 2021, 70% dari total kematian di dunia
dan lebih dari setengah beban penyakit. 90-95% dari kasus Diabetes adalah
Diabetes yang sebagian besar dapat dicegah karena disebabkan oleh gaya
terkait, yang meliputi meningkatnya angka obesitas, diet yang tidak sehat
dan kurangnya aktivitas fisik. IDF memperkirakan bahwa akan ada 578 juta
1
2
orang dewasa dengan diabetes pada tahun 2030, dan 700 juta pada tahun
dunia bersama dengan China, India, Amerika Serikat, Brazil, Rusia dan
sekitar 1,6% pada tahun 2018, Mataram merupakan wilayah keempat tertinggi
dengan angka kejadian terbanyak yaitu 6.791 penderita diabetes mellitus tipe
dimiliki oleh Lombok Timur sebanyak 11.348, Lombok Tengah 8.473. dan
badan, sehingga tubuh tidak sensitif lagi dengan insulin. Pengendalian kadar
gula darah merupakan hal yang penting dalam penanganan DM. Pasien
mengendalikan kadar gula darah, yaitu diet, aktivitas fisik, kepatuhan minum
obat, mengikuti diet, dan / atau menjalankan perubahan gaya hidup, sesuai
patuhnya itu timbul karena adanya paksaan bukan berasal dari kesadaran diri
4
tersebut.
tentang fungsi dari penyelesaian terapi, kehabisan obat di rumah, jarak yang
rata pasien pada terapi jangka panjang terhadap penyakit kronis hanya
darah puasa >126 mg/dl sudah cukup untuk menegakkan diagnosis DM.
hari yang lain atau Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO) yang abnormal.
menurun cepat .
yang baik, namun pada penelitian yang lain tidak menunjukkan adanya
Mataram
6
Mataram?”
1.3 TujuanPenelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui Hubungan Kepatuhan Terapi Insulin Dengan
Kota Mataram.
Mataram.
insulin.
pengobatan
BAB II
PEMBAHASAN
2021)
cukup insulin atau ketika tubuh tidak dapat secara efektif menggunakan
yang umum dari diabetes yang tidak terkontrol dan dari waktu ke waktu
8
9
1. Anatomi
pineal, serta timus. Selain itu, masih ada sel endokrin khusus yang
(Bradero, 2009).
eksokrin.
2. Fisiologi
glukagon dapat menarik asam amino dan asam lemak otot dan
2.1.3 Etiologi
1. Diabetes tipe I:
a. Faktor genetik
b. Faktor-faktor imunologi
c. Faktor lingkungan
2. Diabetes tipe II
resistensi insulin.
Faktor-faktor risiko:
tahun)
b. Obesitas, berat badan lebih dari 20% dari berat badan ideal.
bagian tubuh yang lain yaitu lemak dan protein, karena tubuh terus
termasuk pada mata yang dapat merusak retina serta kekeruhan pada
lensa.
2.1.5 Klasifikasi
berat badan lebih. Atas dasar ini pula, pasien dengan DM jenis ini
berlipat dua jika berat badan bertambah sebanyak 20% di atas berat
meliputi:
reseptor insulin.
e. Sindrom genetik
2.1.6 Patofisiologi
1. Diabetes tipe I
16
glukosa yang tidak terukur oleh hati. Di samping itu, glukosa yang
2. Diabetes tipe II
ciri khas Diabetes tipe II, namun masih terdapat insulin dengan
2.1.7 Pathway
1. Faktor genetik
Ketidakseimbangan Kerusakan sel beta 2. Inveksi virus
produksi insulin 3. Pengrusakan imunologik
Kekebalan tubuh
Ketidakefektifan perfusi menurun
Poliuri Retensi urin jaringan peifer
Kehilangan elektrolit
dalam sel Kehilangan kalori Risiko infeksi Neuropati sensori
perifer
Sel kekurangan bahan untuk
Dehidrasi metabolisme Klien tidak merasa
Nekrosis luka
sakit
Risiko syok
Protein dan lemak dibakar Gangguan
Merangsang Gangrene integritas jaringan
hipotalamus
BB menurun
Asam lemak
Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari Keton ureum
kebutuhan
Ketoasidosis
2.1.8 Komplikasi
1. Komplikasi akut
tidak terkontrol.
2. Komplikasi kronis
mengakibatkan kebutaan.
b. Makroangiopati
tidak sembuh-sembuh.
d. Komplikasi neurofatik.
stroke.
(2010) adalah:
1. Pemeriksaan darah
mg/dL. Jika hasil uji gula darah mencapai angka ≥ 140 sampai <
Table 2.1 Patokan Kadar Glukosa Darah Sewaktu dan Puasa untuk
Menyaring dan Mendiagnosis DM
katabolisme protein.
membahayakan.
2. Pemeriksaan Urine
a. Glukosa akan merembes ke dalam urin jika kadar gula darah telah
atau jika terjadi peningkatan kadar gula darah yang sangat tinggi.
2.1.10 Penatalaksanaan
darah.
24
dalam rentang normal. Untuk mengontrol gula darah, ada lima faktor
d. Pendidikan kesehatan.
e. Monitoring.
1. Managemen diet DM
2021b):
energi.
sama
riwayat
Ketentuan:
2. Latihan fisik/exercise
karena pada saat latihan fisik energi yang dipakai adalah glukosa
karbohidrat.
normal.
3. Obat-obatan
gagal.
Klorpropamid.
insulin pada orang dewasa adalah lengan atas, paha, perut, dan
4. Pendidikan Kesehatan
mandiri.
stabil.
2.2 Kepatuhan
gangguan tertentu
pengobatannya.
pada
sakit.
33
a. Demografi
pekerjaan
penyakit yang kronis atau akut dapat juga menjadi risiko potensial
fisik.
dihabiskan
d. Faktor psikologi
pengobatan.
f. Faktor sosial
KERANGKA PENELITIAN
Kerangka konsep merupakan suatu hubungan antar konsep satu dengan lainnya yang
berguna menjelaskan serta menghubungkan topik yang akan dibahas (Setiadi, 2013).
Gambar 3 1 Kerangka konsep kepatuhan penyandang diabetes mellitus dalam menjalani terapi
insulin
35
36
Keterangan gambar
: Alur Pikir
3.2 Hipotesa
Apakah ada hubungan kepatuhan terapi insulin dengan gangguan kadar gula
darah pada penyandang diabetes melitus di ruang rawat inap rsud kota
mataram?
METODE PENELITIAN
kini. Pada penelitian ini, peneliti ingin menggambarkan tentang kepatuhan terapi
yang menggunakan cara observasi atau pengumpulan data sekali saja dan
pertimbangan wilayah kerja RSUD Kota Mataram tersebut memiliki kriteria dan
jumlah sampel yang memadai untuk dilakukan penelitian. Penelitian ini akan
37
38
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek
2. Sampel
a. Kriteria sampel
1) Kriteria inklusi
suntik.
penyerta.
2) Kriteria eksklusi
yaitu selama 3 (tiga) bulan terakhir sebanyak sebesar 70 orang. besar sampel
c. Teknik Sampling
Teknik sampling merupakan cara pengambilan sampel. Teknik sampling
pada penelitian ini menggunakan purposive sampling dimana sampel
ditentukan oleh orang yang telah mengenal populasi yang akan diteliti
(Sumantri,2011).
variabel penelitian merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang.
(Sugiyono, 2016). Variabel penelitian yang akan diteliti yaitu kepatuhan pasien
data. Pada saat akan melakukan pengumpulan data, definisi operasional yang
penelitian . dengan definisi operasional yang tepat maka batasan ruang lingkup
fokus
41
1. Jenis Data
Dari sumber data yang didapatkan, jenis data yang digunakan dalam
data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat
pekerjaan)
b. Data sekunder adalah data jumlah diabetes melitus di ruang rawat inap
43
a. Tahap persiapan
penelitian
kedua pembimbing .
menjadi responden.
b. Tahap pelaksanaan
persetujuan
kuesioner.
menunjukan hasil semua item pertanyaan valid dengan nilai r hitung =0,3.
dinyatakan reliabel jika nilai Cronbach’s alpha >0,60, hasil uji validitas
dapat digunakan.
46
menyiapkan data sedemikian rupa agar dapat dianalisis lebih lanjut dan
a. Editing
b. Coding
c. Processing/entry
untuk di proses. Peneliti pada tahap ini akan memasukkan data yang
diproses.
47
d. Cleaning
yang akan di entry apakah data sudah benar atau belum. Peneliti pada
ditemukan data-data yang kurang atau data yang tidak perlu (Missing
data).
digunakan dalam penelitian ini terdiri dari frekuensi dan proporsi atau
persentase.
2. Etika Penelitian
lain :
lembar persetujuan.
pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar
responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada
3. Confidentiality (Kerahasiaan)
Memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi
4. Self determination
sukarela tanpa ada unsur paksaan atau pengaruh dari orang lain.
Ainni, Ayu Nissa (2017). Studi kepatuhan penggunaan obat pada pasien diabetes melitus
tipe-2 di instalasi rawat jalan RSUD Dr. Tjitrowardojo Purwerejo. Naskah
Publikasi, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta, Indonesia
Alfian, Riza (2016). Hubungan antara pengetahuan dengan kepatuhan tentang
penggunaan insulin pada pasien diabetes melitus di poliklinik penyakit dalam
RSUD DR. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin. Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, Vol.1,
No.1, 9-18
American Diabetes Association (2011). Standards of medical care in diabetes
2011.Diaksespada November 14, 2017, from
http://dms.ufpel.edu.br/ares/bitstream/handle/123456789/92/S11.full.pdf?seq
uence=1
Banjarnahor, Eka & Sunny Wangko (2012). Sel beta pancreas sintesis dan sekresi
insulin. Jurnal Biomedik, Vol.4, No.3, 156-162
Ejeta, F., Raghavendra, Y., WoldeMariam, M., (2015). Patient Adherence to Insulin
Therapy
in Diabetes Type 1 and Type 2 in Chronic Ambulatory Clinic of Jimma University
Specialized Hospital, Jimma, Ethiopia, International Journal of Pharma Sciences
and Research, Vol. 6 No. 4
Ernawati (2013). Penatalaksanaan Keperawatan Diabetes Terpadu Dengan Penerapan
Teori Keperawatan Self Care Orem. Jakarta: Mitra Wacana Media
Fibriana, Reni (2014). Diabetes melitus dan terapi insulin. Jurnal PPSDM Migas Cepu,
Vol.1, No.2
Inamdar, S.Z., R.V. Kulkarni, S.R..Karajgi, F.V. Manvi, M.S. Ganachari, & B.J.
Mahendra Kumar (2013). Medication adhrence in diabetes mellitus: An overview
on pharmacist role. American Journal of Advanced Drug Delivery, 238-250
International Diabetes Federation (2015). Diabetes atlas seventh edition. Diaksespada
November 1, 2017 from http://www.diabetesatlas.org/component/attachments/?
task=download&id=116
Khairati, Syahrul, Sorimuda Sarumpaet, & Hiswani (2016). Faktor-faktor yang
mempengaruhi kepatuhan terapi insulin terhadap kadar hba1c penderita diabetes
melitus tipe 2 di rsup haji adam malik tahun 2016. Diakses pada Mei 20, 2018 from
https://www.scribd.com/document/378920489/Faktor-faktoryang-memengaruhi-
kepatuhan terapi-insulin-terhadap-kadar-HbA1C-padapenderita-Diabetes-Melitus-
Tipe-II-di-RSUP-h Adam-Malik-Medan-Tahun
50
51
Laoh, Joice, Sri Indah Lestari, Maria V. H. Rumampuk (2013). Hubungan dukungan
keluarga dengan kepatuhan berobat pada penderita diabetes melitus tipe 2 di poli
endokrin BLU RSU Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Diakses pada July 26, 2018
from https://media.neliti.com/media/publications/92921- ID-hubungan-dukungan-
keluarga dengan-kepatu.pdf
Medicinus (2014). Diabtes mellitus, Scientific Journal of Pharmaceutical Development
and Medical Application. Vol.27, No.2 Agustus 2014
Morisky, et al., (2008). Predictive validity of a medication adherence measure in an
outpatient setting. The Journal of Clinical Hypertension, Vol.10 No.5, 348-354
National Community Pharmacists Association (2013). Medication adherence in America:
A national report. Diaksespada November 15, 2017 from
https://www.ncpanet.org/pdf/reportcard/AdherenceReportCard_Abridged.pdf
Notoatmodjo, Soekidjo (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT.
RinekaCipta
Noor Fatimah, Restyana. (2015). Diabetes Melitus Tipe 2. Lampung University: Medical
Faculty. Vol. 4 No. 5
Oktadiansyah, Denny &Yulia (2014). Kepatuhan minum obat diabetes pada pasien
diabetes melitus tipe 2. Skripsi yang Tidak Dipublikasikan, Universitas Indonesia,
Jakarta, Indonesia
Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI) (2015). Konsensus pengelolaan dan
pencegahan diabetes melitus tipe2 di Indonesia. Diakses pada November 14, 2017
from http://pbperkeni.or.id/doc/konsensus.pdf
Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI) (2015). Konsensus sediaan insulin.
Diakses pada November 22, 2017 form http://pbperkeni.or.id/newperkeni/wp
content/plugins/downloadattachments/includes/download.php?id=102
Prayogo, Akhmad Hudan Eka (2013). Faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan
minum obat anti tuberkulosis pada pasien tuberkulosis paru di Puskesmas
Pamulang Kota Tangerang Selatan Propinsi Banten. Skripsi, Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, Indonesia
Purwanti, Endah (2016). Gambaran kepatuhan minum obat pasien diabetes melitus tipe 2
di Rawat Jalan RSUD Banyudono. Naskah Publikasi, Stikes Kusuma Husada,
Surakarta, Indonesia
Rasdianah, Nur, Suwaldi Martodiharjo, Tri M. Andayani, & Lukman Hakim (2016).
Gambaran kepatuhan pengobatan pasien diabetes melitus tipe 2 di Puskesmas
Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Farmasi Klinik Indonesia, Vol.5 No. 4, 249-
257
Riskesdas (2013). Situasi dan analisis diabetes. Diakses pada November 1, 2017,
http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/infodatindiabetes.p
df
Rismayanthi, Cerika (2010). Terapi insulin sebagaial ternatif pengobatan bagi penderita
diabetes. Medikora Vol. VI, No 2 November 2010: 29-36
52