Anda di halaman 1dari 36

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA NY.

R
DENGAN HIPERTENSI DI DUSUN LINGKOK WARU
WILAYAH KERJA PUSKESMAS PENIMBUNG

Oleh :

NURLIANTI
NPM.020021090

PROGRAM STUDI PROFESI NERS ANGKATAN XVI


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MATARAM
2020/2021

35
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN KASUS KELOLAAN ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK
PADA Ny.”R” DENGAN HIPERTENSI DI DUSUN LINGKOK WARU
WILAYAH KERJA PUSKESMAS PENIMBUNG

Laporan ini telah diperiksa dan disetujui pada:


Hari/tanggal :
Tempat :

Mahasiswa

NURLIANTI
020021090

Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan

( ) ( )

35
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,


karena atas rahmatNya Asuhan Keperawatan Gerontik tentang
“Hipertensi ” dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Tidak
lupa pula, dalam kesempatan ini kami mengucapkan banyak
terima kasih pada teman – teman yang telah membantu dalam
penyusunan laporan ini dan pada pembimbing yang telah
memberikan kami kesempatan untuk menyusun asuhan keperawatan
gerontik ini.
Dalam menyusun Asuhan keperawatan gerontik ini penyusun
menyadari bahwa Asuhan keperawatan gerontik ini masih
terdapat banyak kekurangan, untuk itu penyusun mengharapkan
saran dan kritik yang membangun, agar dapat memperbaiki
kekurangan dan dapat lebih baik dalam penyusunan Asuhan
keperawatan selanjutnya.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga Asuhan
keperawatan gerontik ini dapat bermanfaat dalam menunjang
kemandirian mahasiswa.

Mataram, 2020

Penyusun

35
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hipertensi adalah suatu keadaan dimana terjadi


peningkatan tekanan darah sistolik 140 mmhg dan tekanan
darah diastolic 90 mmhg atau lebih. Hipertensi biasanya
terjadi pada usia pertengahan atau lebih yang ditandai
dengan tekanan darah tinggi yang mengakibatkan tingginya
tekanan darah.
Berat badan yang berlebihan akan meningkatkan beban
jantung untuk menggumpal darah keseluruh tubuh. Akibatnya
tekanan darah cenderung lebih tinggi. Disamping itu,
pembuluh darah pada usia lanjut lebih tebal dan kaku
sehingga tekanan darah akan meningkat. Bila disertai adanya
plak didinding dalam arteri dapat menyebabkan sumbatan
pembuluh darah yang dapat menyebabkan stroke bila terjadi
pada otak, sehingga dapat menyebabkan lumpuh atau kematian.
Bila sumbatan terjadi dijantung, menyebebkan serangan
anginan atau infark yang juga dapat menyebabkan kematian.
Konsumsi (garam atau natrium) yang berlebihan dapat
meningkatkan tekanan darah, selain itu rendahnya konsumsi
kalsium, magnesium dan kalium dapat pula meningkatkan
tekanan darah.

B. Tujuan Penulisan
Tujuan umum:
Dapat melakukan perawatan gangguan tidur dan dapat memahami
tentang penyakit hipertensi.
Tujuan Khusus :
1. Penyusun mampu mengkaji data kelayan
2. Penysun mampu menganalisa data yang diperoleh

35
3. Penysun dapat merumuskan doagnosa keperawatan
4.Penyusun dapat memprioritaskan masalah-masalah yang terjadi
dan yang mungkin terjadi.
5. Penyusun dapat menentukan tujuan tindakan keperawatan
6. Penyusun dapat menerapkan pelaksanaan tindakan
keperawatan
7. Penyusun dapat melakukan evaluasi tindakan
keperawatan.

C. METODE PENULISAN
Dalam mengumpulkan data untuk menyusun laporan ini, penulis
menggunakan beberapa pendekatan antara lain :
1. Observasi : Melakukan pengamatan terhadap kelayan dalam
melakukan kegiatan dan aktivitas.
2. Wawancara : Penulis mewancarai kelayan dan melakukan sesi
Tanya jawab serta menyesuaikan kemampuan kelayan dalam
menjawab semua pertanyaan yang di ajukan.
3. Studi Kasus : Penulis melakukan atau mempelajari kasus yang
akan di lakukan pengkajian.
4. Studi Kepustakaan : Penulis mempelajari kasus dengan
menggunakan berbagai teori atau literature yang diambil dari
buku dan kepustakaan.
5. Sumber Data
 Primer : Yang di peroleh dari kelayan itu
sendiri.
 Sekunder : Yang di peroleh dari orang terdekat, team
kesehatan lain, serta hasil pemeriksaan fisik.

35
TINJAUAN TEORI

A. Proses Menua (Ageing Proses)


1. Pengertian Proses Menua (Ageing Proses)
Menua merupakan suatu proses menghilangnya secara
perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri /
mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya sehingga tidak
dapat bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan
yang diderita (Nogroho, Wahyudi 2000).
Proses menua merupakan proses yang terus-menerus
secara alamiah. Dimulai sejak lahir dan umunya dialami pada
semua makhluk hidup. Pada setiap individu memiliki kecepatan
yang berbeda dalam proses menua. Adakalanya orang yang belum
tergolong lanjut usia tetapi kekurangan-kekurangan yang
menyolok (Nogroho, Wahyudi 2000).

2. Teori-Teori Proses Menua


 Teori Biologis
Teori biologis tentag penuaan dibagi menjadi teori itrinsik
dan ekstrinsik. Intrinsik berarti perubahan yang berkaitan
dengan usia timbul akibat penyebab di dalam sel sendiri,
sedang teori ekstrinsik menjelaskan bahwa perubahan yang
terjadi di akibatkan pengaruh lingkungan. Teori biologis
dibagi dalam (Wahit Iqbal Mubarak, dkk 2006) :
a. Teori Genetic Clock
Teori ini mengatakan bahwa menua telah terprogram secara
genetik untuk spesies-spesies tertentu. Tiap spesies
mempunyai di dalam inti selnya suatu jam genetik yang
telah diputar menurut suatu replikasi tertentu. Jam ini
akan menghitung mitosis dan menghentikan replikasi
tertentu. Jadi menurut teori ini bila jam kita berhenti

35
kita akan meninggal dunia, meskipun tanpa disertai
kecelakaan lingkungan atau penyakit.
b. Teori Error Catastrophe (Teori Mutasi Somatik)
Menurut teori ini, menua disebabkan kesalahan beruntun
dalam jangka waktu yang lama dalam transkipsi dan
translasi. Kesalahan tersebut menyebakan terbentuknya
enzim yang salah dan berakibat metabolisme yang salah
sehingga megurangi fungsional sel, walaupun dalam batas-
batas tertentu ksalahan dalam pembentukan RNA dapat
diperbaiki, namun kemampuan dalam memperbaiki diri
terbatas pada transkripsi yang tentu akan menyebabkan
kesalahan sintesis protein atau enzim yang dapat
menimbulkan metabolit berbahaya, begitu juga jika
kesalahan terjadi pada translasi maka kesalahan juga akan
semakin banyak.
c. Teori Auto Immune
Teori menjelaskan bahwa dalam proses metabolisme tubuh,
suatu saat diproduksi zat khusus. Ada jaringan tubuh
tertentu yang tidak tahan terhadap zat tersebut sehngga
jaringan tubuh menjadi lemah dan sakit.
d. Teori Radikal Bebas
Radikal bebas dapat terbentuk di alam bebas, tidak
stabilnya radikal bebas (kelompok atom) mengakibatkan
oksidasi oksigen bahan-bahan organik seperti seperti
karbohidrat dan protein. Radikal ini menyebabkan sel-sel
tidak beregenerasi. Di dalam tubuh bersiap merusak, dapat
dinetralkan dalam tubuh oleh enzim atau senyawa non enzim
contohnya vitamin C betakarotin, vitamin E.
e. Teori Pemakaian dan Rusak
Teori ini menjelaskan bahwa kelebihan usaha dan stres
menyebabkan sel-sel tubuh lelah (rusak)
f. Teori ”immunology slow virus”
Sistem imun menjadi kurang efektif dengan bertambahnya
usia dam masuknya virus ke dalam tubuh dapat menyebabkan
kerusakan organ tubuh.

35
g. Teori Stres
Menua terjadi akibat hilangnya sel-sel yag biasa
digunakan tubuh. Regenerasi jaringan tidak dapat
mempertahankan kestabilan lingkungan internal, kelebihan
usaha dan stres menyebabkan sel-sel tubuh lelah terpakai.
h. Teori Rantai Silang
Sel-sel yang tua atau usang, reaksi kimianya menyebabkan
ikatan yang kuat, khususnya jaringan kolagen. Ikatan ini
menyebabkan kurang elastis, kekakuan dan hilangnya
fungsi.
i. Teori Program
Kemampuan organisme untuk menetapkan jumlah sel yang
membelah setelah sel-sel tersebut mati.
 Teori Kejiwaan Sosial
a. Aktivitas atau Kegiatan (activity theori)
 Teori aktivitas, menurut Havighusrt dan
Albrecht 1953 berpendapat bahwa sangat penting bagi
individu usia lanjut untuk tetap beraktivitas dan
mencapai kepuasan hidup.
 Ketentuan akan meingkatnya pada penurunan
jumlah kegiatan secara langsung. Teori ini meyatakan
bahwa usia lanjut yang sukses adalah mereka yang aktif
dan ikut banyak dalam kegiatan sosial.
 Ukuran optimum (pola hidup) dilanjutkan
pada cara hidup dari lanjut usia.
 Mempertahankan hubungan antara sistem
sosial dan individu agar tetap stabil dari dari usia
pertengahan ke lanjut usia.
b. Kepribadian berlanjut (continuity theori)
Dasar kehidupan atau tingkah laku tidak berubah pada
lanjut usia. Teori ini merupakan gabungan dari teori
diatas. Pada teori ini menyatakan bahwa perubahan yang
terjadi pada seseorang yang lanjut usia sangat
dipengaruhi oleh tipe personality yang dimiliki.

35
c. Teori pembebasan (disengagement theori)
Tepri ini menyatakan bahwa dengan bertambahnya usia,
seseorang secara berangsur-angsur mulai melepaskan diri
dari kehidupan sosialnya. Keadaan ini mengakibatkan
interaksi sosial lansia menurun, baik secara kuantitas
maupun kualitas sehingga sering terjadi kehilangan ganda
(Tripple Loss), yakni :
 Kehilangan peran (Loos of role),
 Hambatan kontak sosial (restraction of Contacts and
relation Ships),
 Berkurangnya komitmen (to Social Mores and Values)
 Teori Psikologi
Teori-teori psikologi dipengaruhi juga oleh biologi
dan sosiologi salah satu teori yang ada. Teori tugas
perkembangan, menurut Hanghurst (1972) setiap individu harus
memperhatikan tugas perkembangan yang spesifik pada tiap
tahap kehidupan yang akan memberikan perasaan bahagia dan
sukses. Tugas perkembangan yang spesifik ini tergantung pada
maturasi fisik, pengharapan kultural dan masyarakat dan
nilai serta aspirasi individu.

B. Konsep Dasar Hipertensi


1. Pengertian
a. Hipertensi
Hipertensi adalah peningkatan abnormal pada tekanan
sistolik 140 mmHg atau lebih dan tekanan diastolic 120
mmHg (Sharon, L.rogen, 1996).
Hipertensi adalah suatu keadaan dimana terjadi
peningkatan tekanan darah sistolik 140 mmHg dan tekanan
darah diastolic 90 mmHg atau lebih (Barbara Hearrison,
1997).
b. Etiologi

35
Pada umumnya hipertensi tidak mempunyai penyebab yang
spesifik. Hipertensi terjadi sebagai respon peningkatan
cardia output atau peningkatan tekanan perifer.
Namun ada beberapa factor yang mempemgaruhi terjadinya
hipertensi :
 Genetic : respon neurology terhadap stress atau
kelainan arteri atau transportnya
 Obesitas : terkait dengan kadar insulin yang tinggi
yang menyebabkan tekanan darah meningkat
 Stress lingkungan
 Hilangnya elastisitas jaringan dan arterisklerosis
pada orang tua serta pelebaran pembuluh darah (Arif
mansjoer, 2000)
Berdasarkan etiologinya hipertansi dibagi menjadi dua
golongan yaitu :
 Hipertensi Esensial (Primer)
Penyebab tidak diketahui namun banyak factor yang
mempengaruhi seperti genetika, lingkungan,
hiperaktifitas, susunan saraf simpatik, sisten rennin
angiatensin, obesitas, merokok, dan stress.
 Hipertensi sekunder
Dapat di akibatkan karena penyakit parenkim renal/
vakular renal. Penggunaan kontrasepsi oral yaitu pil,
gangguan endokrin, dll.(Arif Mansjoer,2000)
c. Manifetasi Klinis
manifestasi klinis pada kelayan dengan hipertensi adalah
meningkatkan tekanan darah >140/90 mmHg, sakit kepala,
epetaksis, pusing/migrant, rasa berat di tengkuk, sukar
tidur, mata berkunag-kunang, lemah dan lelah, muka pucat
dan suhu tubuh rendah. (Arif mansjoer, 2000)

35
d. Patofisiologi

Obesitas Arterisklerosis

Pengumpulan Lemak Hilangnya elastisitas


pembuluh darah

Penyempitan Pembuluh Darah

Aliran darah ke jantung me

Peningkatan tekanan ketidakseimbangan suplai


Vaskuler serebral dan kebutuhan O2

Nyeri akut kelemasan umum


(sakit kepala)
Intolenransi aktivitas pola hidup
monoton
(Arif Manjoer 2000)

e. Penatalaksanaan Medis
Penanggulangan hipertensi secara garis besar dibagi menjadi
dua jenis penatalaksanaan :
1. penatalaksanaan non farmakologis
a) Diet
Pembatasan atau pengurangan konsumsi garam.
Penurunan BB dapat menurunkan tekanan darah

35
dibarengi dengan penurunan aktivitas rennin dalam
plasma dan kadar adostrogen dalam plasma.
b) Aktivitas
Klien disarankan untuk berpartisipasi pada kegiatan
dan disesuaikan dengan batasan medis dan sesuai
dengan kemampuan seperi berjalan, jogging,
bersepeda dan berenang.
2. penatalaksanaan farmakologis
secara garis besar terdapat beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam pemberian atau pemilihan obat anti
hipertensi yaitu :
1) Mempunyai efektivitas yang tinggi.
2) Mempunyai toksitas dan efek samping yang ringan atau
minimal.
3) Memungkinkan penggunaan obat secara oral.
4) Tidak menimbulkan intoleransi.
5) Harga obat relative murah sehingga terjangkau oleh
kelayan.
Golongan obat-obatan yang diberikan pada kelayan
hipertensi seperti golongan diuretic, golongan
betabloker, golongan antagonis kalsium, golongan
penghambat konversi rennin angitensin.

C. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan


1. Pengkajian
a. Aktivitas/ istirahat
Gejala : Kelemasan, nafas pendek, gaya hidup monoton.
Tanda : frekuensi jantung meningkat, perubahan irama
jantung, takipnea.
b. Sirkulasi
Gejala : Riwayat hipertensi, arterosklerosis, penyakit
jantung koroner dan penyakit serebravaskuler.
Tanda : Kenaikan TD, hipotensi postural, murnius
stenosis valvular.takikardia, berbagai
distnenia, DJV/kongesti vena, ekstermitas

35
(perubahan warna kulit, suhu dingin, pengisian
kapiler mingkin lambat/ tertunda), kulit
(pucat, sianosis dan kemerahan)

c. Integritas ego
Gejala : Riwayat perubahan kepribadian, ansietas,
depresi, euphoria, atau marah kronik.
Tanda : Letupan suasana hati, gelisah, penyempitan
continu perhatian tangisan yang meledak.
d. Eliminasi
Gejala : gangguan ginjal saat ini atau tidak.
e. Makanan/ cairan
Gejala : makanan yang disukai yang dapat mencakup
makanan yang tinggi garam, tinggi lemak,
tinggi kolesterol, mual muntah, perubahan
berat badan dan riwayat pengggunaan dierutik
Tanda : BB normal atau obesitas dan adanya edema,
kongesti vena, DJV, glikosuria.
f. Neurosensoris
Gejala : keluhan pusing, sakit kepala suboksipital,
episode kebas dan atau kelemahansatu sisi
tubuh, dan gangguan penglihatan (mis,
penglihatan kabur)
Tanda : Status mental (perubahan keterjagaan,
orientasi, pola/isi bicara, efek, proses piker
atau memori).Respon motorik (penurunan kekuatan
genggaman tangan dan atau ferleks tendo dalam).
Perubahan rentina optic.
g. Nyeri/ ketidak nyamanan
Gejala : angina, nyeri hilang timbul pada tungkai dan
nyeri abdomen/massa.
h. Pernafasan

35
Gejala : dipnea berkaitan dengan aktivitas/kerja,
fakipnnea, batuk dengan atau tanpa pembentukan
sputum dan riwayat merokok.
i. Keamanan
Gejala : gangguan koordinasi/cara berjalan, episode
parastesi unirateral fransie, hipotesi
postural.
j. Pembelajaran/ penyuluhan
Gejala : factor-faktor resiko keluarga:
hipertensi,ateroskleris, penyakit jantung, DM,
penyakit ginjal. Faktor-faktor resiko anelik,
penggunaan pil KB atau hormon lain.
(Doengoes,2000)
2. Diagnosa keperawatan
a. Nyeri akut atau sakit kepala berhubungan dengan
peningkatan tekanan vascular serebral
b. Gangguan pemenuhan kebutuhan istirahat tidur
berhubungan dengan ansietas yang dialami kelayan.
c. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan
umum
d. Kurangnya pengetahuan mengenai kondisi penyakit
berhubungan dengan kurangnya pengetahuan
3. Perencanaan
No Diagnosa Intervensi Rasional

1 Nyeri akut atau sakit  Menganjurkan  Panas dapat


kepala berhubungan kelayan melakukan meningkatkan
dengan peningkatan kompres hangat relaksasi otot
tekanan vascular pada daerah nyeri
serebral  Menganjurkan  Mengurangi
kelaan melakukan ketegangan
masase pada daerah
nyeri
 Menganjurkan  Memberikan

35
kelayan melakukan rasa nyaman
teknik relaksasi
 Menganjurkan  Memberikan
kelayan untuk ketenangan
mendapatkan posisi
yang nyaman jika
nyerinya kambuh
2 Gangguan pemenuhan
kebutuhan istirahat  Menganjurkan  Memberikan
tidur berhubungan kelayan melakukan rasa nyaman
dengan ansietas yang teknik relaksasi
dialami kelayan.
 Memberikan  Memberikan
kesempatan kepada ketenangan
kelayan untuk
melakukan
kebiasaan sebelum
tidur misalnya
menonton atau
mendengarkan musik  Memberikan
 Menciptakan kenyamanan
lingkungan tetap
nyaman
 Menganjurkan  Memberikan
berdoa sebelum ketenangan
tidur

3 Intoleransi aktivitas
 Mengobservasi TTV  Mengetahui TTV
berhubungan dengan
kelemahan umum  Menganjurkan  Kelayan dapat
kelayan untuk melakukan
menghemat energi aktifitas
sesuai dengan
kemampuannya
 Memberi dorongan  Kelayan dapat

35
kepada kelayan melakukan
untuk melakukan aktifitas
aktifitas secara tanpa keluhan
bertahap

4 Kurangnya pengetahuan  Mengkaji  Menentukan


mengenai kondisi pengetahuan kebutuhan
penyakit berhubungan kelayan tentang informasi yang
dengan kurangnya penyakitnya dibutuhkan
pengetahuan kelayan
 Berikan HE tentang
penyakitnya dan  Kelayan
perawatannya mengerti
tentang
penyakitnya
 Diskusikan dengan sehingga tau
kelayan tentang bagaimana
penatalaksanaan penatalaksanaa
yang paling mudah n nya
untuk kelayan  Membantu
lakukan kelayan untuk
mengurangi
keluhan dengan
mudah.

3. Pelaksanaan
Pelaksanaan keperawatan pada asuhan keperawatan dapat
disesuaikan dengan perencanaan keperawatan yang telah
ditentukan sesuai dengan diagnosa yang ada.

4. Evaluasi
Evaluasi keperawatan pada asuhan keperawatan yang
diberikan kepada kelayan dapat dibuat sesuai dengan
perkembangan dari kelayan. Evaluasi keperawatan disusun
berdasarkan pendekatan SOAP.

35
DAFTAR PUSTAKA

Carpenito, Lynda Juall. 1999. Rencana Asuhan dan Pendokumentasian


keperawatan, Edisi 2. Jakarta : EGC.
Doenges, M.E, dkk. 1999. Rencana Asuhan keperawatan : Pedoman
Untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien,
Edisi 3. Jakarta : EGC.
Internet : http//drlizakedokteran.blogspot.com/2007/12/hiprtensi-
re.html
Nugroho, Wahyudi. 2000. Keperawatan gerontik, Edisi 2. Jakarta :
EGC.
Price, S.A. 2006.Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses
Penyakit, Edisi 6. Jakarta : EGC.
Wahit Iqbal Mubarak, dkk. 2006. Ilmu Keperawatan Komunitas 2.
Jakarta : EGC.

35
BAB
TINJAUAN KASUS

Tanggak pengkajian : September 2020


Nama pengkaji : Nurlianti
1.PENGKAJIAN
A. Data Biografi
Nama : NY. R
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 61 Tahun
Agama : Islam
Status perkawinan : menikah
TB / BB : 150 cm / 50 kg
Penampilan : Bersih, rapi
Alamat : dusun Lingkok Waru, Desa
Penimbung
Orang yang dekat dihubungi : Ny. N
Hubungan dengan usila : Anak
Alamat : Dusun Lingkok Waru, Penimbung

B.Riwayat Keluarga
 Genogram

35
Keterangan :
/ : Perempuan/laki-laki meninggal
/ : Perempuan/laki-laki hidup
: Hubungan perkawinan
: Kelayan

C.Riwayat Pekerjaan
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat pekerjaan : tidak ada
Berapa jarak dari rumah sakit : tidak ada
Alat transportasi : Motor
Jarak dari rumah : sekitar 1-3 km
Sumber-sumber pendapatan dan kecukupan terhadap kehidupan :
kebutuhan sehari-hari terpenuhi dari suami dengan hasil
berkebun.
D. Riwayat Lingkungan Hidup
Tipe tempat tinggal : Permanen
Jumlah kamar : 3 kamar tidur, 1 ruang tamu, 1
kamar mandi/wc
Kondisi tempat tinggal : Lingkungan bersih, setiap hari
di sapu, pencahayaan cukup
terang, ventilasi baik

Jumlah orang yang tinggal dirumah :3 orang ( 2


perempuan dan 1 laki-laki)
Tetangga terdekat : Ny ” M ”

E. Riwayat Rekreasi
Hobby/minat : tidak ada
Keanggotaan organisasi : tidak ada

35
F. Sistem Pendukung
Perawat / bidan / dokter / fisioterapi / psikologi :
Puskesmas merupakan pelayanan kesehatan terdekat
dari rumahnya.
Jarak dari rumah : ± 1 km
Pelayanan kesehatan di rumah : Tidak ada
Makanan : NY ”R” mengatakan biasanya disiapkan makanan oleh
anaknya.
G. Deskripsi Kekhususan
Ny “R” aktif mengikuti pengajian dan kadang ke Masjid tiap
waktu sholat, selain itu ibu “R” juga sering mengisi waktu
dengan membantu suami kerja di kebun.
H. Status Kesehatan
Ny “R” mengatakan pernah mengalami sakit kepala selama 1
tahun ini dan sudah 4 tahun menderita tekanan darah tinggi
tetapi tidak pernah mengeluhkan dampak dari penyakit tekanan
darah tinggi tersebut serta mengalami gangguan tidur akhir-
akhir ini.
I. Keluhan Utama
Ny “R” mengatakan sering mengalami sakit kepala dan pusing-
pusing
1. Paliative : Ny “R” merasakan sakit
kepala jika sudah lama beraktifitas dan
kurang tidur.
2. Quality/Quantity : Ny “R” mengatakan
sakitnya kadang-kadang seperti ditusuk2
3. Region : Ny “R” mengatakan
sakitnya terasa dikepala sampai keleher
4. Severity scale : Ny “R” mengatakan merasa
tidak nyaman jika sakitnya datang
5. Timming : Ny “R” mengatakan sakit
kepalanya kambuh jika terlalu lama
melakukan sesuatu, kadang-kadang sakitnya

35
juga tiba-tiba terasa pada malam hari
menjelang tidur.

Pemahaman dan penatalaksanaanya masalah kesehatan :


Ny “R” mengatakan jika sakitnya kambuh, maka Ia mengolesi
daerah yang sakit dengan balsem kemudian beristirahat.
Sedangkan untuk penyakit tekanan darah tingginya
(hipertensi) Ny “R” kadang kadang minum obat yang diberikan
perawat jika ada. Ny “R” mengatakan penyakit yang sekarang
dideritanya adalah penyakit yang sering diderita oleh orang
tuanya dan Ia mengatakan selama tidak mengganggu
aktivitasnya penyakit tersebut tidak terlalu dipikirkannya.
 Obat-obatan yang diminum adalah :
No. Nama Obat Keterangan
1 CAPTOPRI 5mg 3 x 1
2 paracetamol 3 x 1
500mg

 Status imunisasi :
Tetanus : tidak ada
Difentri : tidak ada
Influenza : tidak ada
Pneomovaks : tidak ada
Alergi : ny “R” tidak alergi terhadap alergen
apapun
Obat-obatan : tidak tahu
Makanan : tidak ada
 Faktor lingkungan : sangat mendukung
 Penyakit yang diderita : Hipertensi

j.Aktivitas Hidup Sehari-hari


a. Indeks Katz

35
Skor A, yaitu ny “R” mandiri dalam hal makan, berpindah,
kekamar kecil, berpakaian dan mandi.
b. Oksigenasi
Ny “R” mengatakan tidak pernah mengalami gangguan dalam
bernafas.
c. Cairan dan elektrolit
Ny “R” mengatakan kadang-kadang minum air matang dan air
kran, ny “R” meminum air yang dimasak ± 7 gelas / hari.
d. Nutrisi
Ny “R” makan masakan yang disiapkan anaknya dengan menu
yang berbeda. Makanan yang diberikan kadang-kadang habis
dan kadang-kadang tersisa, dan disimpan untuk dimakan
pada waktu makan berikutnya.
e. Eliminasi
Ny “R” mengatakan buang air besar sebanyak 1 kali/hari
pada pagi hari dengan konsistensi lembek, buang air kecil
4-5 kali/hari dengan lancar, warna kadang-kadang bening
dan agak kekuningan.
f. Aktivitas
Dalam beraktivitas, ny “R” dapat melaksanakan secara
mandiri, misalnya bersih-bersih rumah, ny “R” merupakan
orang yang senang kebersihan dan tidak bisa melihat
kondisi rumah kotor dan berantakan.
g. Istirahat dan tidur
Pada siang hari kadang-kadang ny “R” istirahat pada pukul
14.00 – 15.30 dan malam harinya istirahat pada pukul
22.00 setelah nonton TV dan bangun pada pukul 05.00.
h. Personal Hygiene
Ny “R” berpenampilan bersih, rapi, rambut selalu disisir
tetapi agak berminyak karena Ia keramas 2x seminggu.
Kelayan biasa mandi sebanyak 1 – 2 kali sehari dan selalu
menganti bajunya setelah mandi.
i. Seksual
Ny “R” mengatakan sudah tidak menstruasi lagi.
j. Rekreasi

35
Ny “R” mengatakan sudah beberapa kali pergi ke Pantai
bersama anaknya

k. Psikologis
1. Persepsi : ny “R” mengatakan penyakitnya merupakan
penyakit yang pernah diderita oleh orang tuanya. Ny
“R” merasa bahagia tinggal bersama anaknya.
2. Konsep diri : ny “R” selalu menjawab pertanyaan
mahasiswa dengan panjang lebar.
3. Emosi : ny “R” mengatakan kadang pernah marah-marah,
namun senang dengan anak kecil yaitu cucu cucunya.
4. Adaptasi : selalu bergaul dengan tetangga lainnya.
5. Mekanisme pertahanan diri :ny “R” lebih mendekatkan
diri dengan Allah SWT jika mengalami masalah.
J. Tinjauan Sistem
Keadaan umum : berpenampilan bersih, rapi, komunikasi jelas
orientasi baik.
Tingkat kesadaran : compos mentis
GCS : E : 4, V : 5, M : 6
TTV : Nadi : 86 kali/menit,
RR : 20 kali/menit,
tensi : 150/90 mmHg
a. Kepala
Rambut hitam sedikit beruban, tampak mengkilat, kulit
kepala bersih, tidak ada kutu, tidak ada benjolan.
b. Mata, Telinga, Hidung
Sklera putih, konjungtiva pucat, refleks pupil ada,
katarak (-). Telinga bersih, simetris, tidak ada
benjolan, pendengaran baik. Hidung bersih tidak ada
sekret, tidak ada polip/benda asing, tidak ada peradangan
mukosa hidung.
c. Leher

35
Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening / kelenjar
tiroid, vena jugularis (-).
d. Dada dan Punggung
Dada simetris, tidak ada benjolan dan nyeri tekan. Tidak
ada suara tambahan pada paru (mengi/ronkhi).

e. Abdomen dan Pinggang


Perut tampak simetris, tidak ada benjolan, tidak ada
nyeri tekan, auskultasi bising usus tidak terdengar jelas
(± 10 kali/menit).
f. Ekstremitas Atas dan Bawah
Tidak terdapat kelumpuhan ekstremitas, kulit keriput.
g. Sistem Imune
Tidak terkaji dengan jelas tetapi ny “R” mengatakan
jarang mengalami filek, batuk demam.
h. Genitalia
Ny “R” tidak bersedia diperiksa, tetapi mengatakan tidak
ada kelainan pada alat kelaminnya
i. Sistem Persyarafan
Ny “R” masih bisa tersenyum dan tertawa lebar
j. Sistem Pengecapan
Ny “R” masih bisa membedakan rasa makanan, baik itu
manis, asam, asin dan pahit
k. Sistem Penciuman
Ny “R” masih bisa membedakan aroma balsem dan minyak kayu
putih.
l. Tactil Respon
Ny “R” masih bisa merespon ketika kita memegang
tangannya.
L. Status Kognitif, Afektif dan Sosial
1. SPSMQ (Short Portable Mental Questioner), jumlah
kesalahan 7 yang berarti ny”R” masih memiliki kerusakan
fungsi itelektual sedang.

35
2. MMSE (Mini Mental State Exam); nilai yang didapatkan 20
yang berarti ny “R” diindikasikan mengalami kerusakan
kognitif.
3. IDB (Inventaris Depresi Bock) ; nilai yang didapatkan 4,
yang berarti tingkat depresi kelayan tidak ada.
4. APGAR keluarga :-

M. Data Penunjang
1. Laboratorium : -
2. EKG : -
3. CT Scan : -
4. Radiologi : -
5. Obat-obatan : Captopril dan Pct

II.ANALISA DATA
No Symptom Etiologi Problem
1 Ds : Reaksi imunologi Nyeri
1.Paliative :
klien merasakan sakit kepala Peningkatan
jika sudah lama tekanan vaskular
beraktifitas. Skala nyeri 5 serebral
(1-10)skala nyeri sedang
2.Quality/Quantity : Klien Nyeri
mengatakan sakitnya seperti Refrensi: NANDA
ditusuk-tusuk
3.Region :
Klien mengatakan sakitnya
terasa dikepala sampai
keleher
4.Severity scale : Klien
mengatakan merasa tidak
nyaman jika sakitnya datang
 Timming :Klien mengatakan
sakitnya kambuh jika terlalu

35
lama melakukan sesuatu, kadang-
kadang sakinya juga tiba-tiba
terasa pada malam hari
menjelang tidur.
Do :
 Klien terlihat meringis
 Klien memegang kepalanya
 Klien mengatakan tidak
nyaman

2 Ds : Proses menua Gangguan


 Klien mengeluh tidak bisa tidur tidur
 Klien mengatakan gelisah Ansietas
Do : Refrensi: NANDA
 Lingkar mata tampak hitam
 Klien tampak lemah
 Konjungtiva pucat

3 Ds : Keterbatasan Kurang
 Klien mengatakan penyakit yang paparan pengetah
dideritanya adalah penyakit uan
yang dulunya pernah diderita Keterbatasan
oleh orang tuanya. kognisi
 Klien mengatakan selama
sakitnya tidak sampai Kurang
mengganggu, maka tidak terlalu pengetahuan
dipkirkannya. Refrensi: NANDA
Do :
 Klien tampak bersemangat saat
dibertahu akan diberikan
informasi tentang penyakitnya.
 Klien bertanya-tanya tentang
penyakitnya.

DIAGNOSA KEPERAWATAN

35
1) Nyeri akut atau berhubungan dengan peningkatan tekanan
vascular serebral
2) Gangguan pemenuhan kebutuhan istirahat tidur berhubungan
dengan ansietas yang dialami kelayan.
3) Kurangnya pengetahuan mengenai kondisi penyakit
berhubungan dengan kurangnya pengetahuan

35
III.RENCANA TINDAKAN
NO HARI/TGL Diagnosa Tujuan Rencana Tindakan Rasional
1. Kamis Nyeri akut Setelah  Menganjurkan kelaan Mengurangi
1/10/202 berhubungan dilakukan melakukan masase pada ketegangan
0 dengan tindakan daerah nyeri
peningkatan keperawatan  Menganjurkan kelayan Memberikan rasa
tekanan selama 2X24 jam melakukan teknik nyaman
vascular diharapkan relaksasi
serebral klien mampu  Menganjurkan Memberikan
memahami kelayan untuk ketenangan
penatalaksanaan mendapatkan posisi
nyeri dengan yang nyaman jika
kriteria hasil nyerinya kambuh
 klien dapat
mendemonstra
sikan teknik
manajemen
nyeri yang
diajarkan.
 Nyeri
terkontrol
 Tidak
mengeluh

35
nyeri

2. Kamis Gangguan Setelah  Menganjurkan klien  Memberikan rasa


1/10/202 pemenuhan dilakukan melakukan teknik nyaman
0 kebutuhan tindakan relaksasi
istirahat keperawatan  Memberikan kesempatan  Memberikan
tidur selama 2 x 24 kepada klien untuk ketenangan
berhubungan jam, diharapkan melakukan kebiasaan
dengan kelayan dapat sebelum tidur
ansietas yang memenuhi misalnya menonton
dialami kebutuhan tidur atau mendengarkan
klien. nya dengan musik  Memberikan
Kriteria
 Menciptakan kenyamanan
hasil :
lingkungan tetap  Memberikan
Klien tampak nyaman ketenangan
segar
 Menganjurkan berdoa
Konjungtiva
sebelum tidur
tidak pucat
Kantung air
mata tidak
hitam
3. Kamis Kurangnya Setelah  Mengkaji pengetahuan  Menentukan
1/10/202 pengetahuan dilakukan kelayan tentang kebutuhan informasi

35
0 mengenai tindakan penyakitnya yang dibutuhkan
kondisi keperawatan klien.
penyakit selama 2 x 24  Kelayan
berhubungan jam, diharapkan mengerti tentang
dengan klien mengerti  Berikan HE tentang penyakitnya
kurangnya tentang penyakitnya dan sehingga tau
pengetahuan penyakitnya perawatannya bagaimana
dengan kriteria penatalaksanaannya.
hasil.  Membantu
 Klien klien untuk
menunjukkan mengurangi keluhan
pemahaman dengan mudah.
tentang  Diskusikan dengan
kondisi/progn klien tentang
osis, penatalaksanaan yang
perawatan paling mudah untuk
diri. klien lakukan
 Klien tidak
bertanya
tentang
penyakitnya.

IV.PELAKSANAAN

35
Hari/
No No.Dx Tindakan Keperawatan Evaluasi Tindakan
tanggal
1 kamis Nyeri akut  Menganjurkan klien  Klien kooperatif.
1/10/2020 atau sakit melakukan masase pada  Klien memperhatikan dengan
Jam 13.00 kepala daerah nyeri seksama setiap penjelasan
berhubungan  Menganjurkan klien yang diberikan.
dengan melakukan teknik  Klien aktif mengikuti
peningkatan relaksasi percobaan penggunaan teknik
tekanan  Menganjurkan relaksasi yang diajarkan.
vascular klien untuk
serebral mendapatkan posisi
yang nyaman jika
nyerinya kambuh
2 kamis Gangguan  Menganjurkan klien  Klien merasa nyaman dan aman
01/10/2020 pemenuhan melakukan teknik  Klien merasa tenang
Jam 13.05 kebutuhan relaksasi
istirahat  Memberikan kesempatan
tidur kepada klien untuk
berhubungan melakukan kebiasaan
dengan sebelum tidur
ansietas misalnya menonton
yang atau mendengarkan
dialami musik

35
klien.  Menciptakan
lingkungan tetap
nyaman
 Menganjurkan berdoa
sebelum tidur
3 kamis Kurangnya  Mengkaji pengetahuan  Klien menjelaskan tentang
01/10/2020 pengetahuan klien tentang penyakitnya, rasa sakit yang
mengenai penyakitnya dirasaka pada pinggang dan
kondisi  Berikan KIE tentang lutut merupakan penyakit
penyakit penyakitnya dan orang tua yang terjadi jika
berhubungan perawatannya terlalu capek.
dengan  Diskusikan dengan  Klien mengatakan baru
kurangnya klien tentang mengetahui apa yang
pengetahuan penatalaksanaan yang menyebabkan sakitnya.
paling mudah untuk  Klien mengatakan hal yang
klien lakukan paling mudah dilakukan jika
sakitnya kambuh adalah
memijat-mijat daerah yang
sakit.

4 Jumat Nyeri akut  Menganjurkan klien  Klien kooperatif.


2/10/2020 atau sakit melakukan masase pada  Klien memperhatikan dengan

35
kepala daerah nyeri seksama setiap penjelasan
berhubungan  Menganjurkan klien yang diberikan.
dengan melakukan teknik  Klien aktif mengikuti
peningkatan relaksasi percobaan penggunaan teknik
tekanan  Menganjurkan relaksasi yang diajarkan.
vascular klien untuk
serebral mendapatkan posisi
yang nyaman jika
nyerinya kambuh

5 Jumat Gangguan  Menganjurkan klien  Klien merasa nyaman dan aman


2/10/2020 pemenuhan melakukan teknik  Klien merasa tenang
kebutuhan relaksasi
istirahat  Memberikan kesempatan
tidur kepada klien untuk
berhubungan melakukan kebiasaan
dengan sebelum tidur
ansietas misalnya menonton
yang atau mendengarkan
dialami musik
klien.
 Menganjurkan berdoa
sebelum tidur

35
6 Jumat Kurangnya  Mengkaji pengetahuan  Klien masih bisa menyebutkan
2/10/2020 pengetahuan klien tentang penyebab penyakitnya.
mengenai penyakitnya  Klien memperhatikan
kondisi  Berikan KIE tentang penjelasan yang diberikan.
penyakit penyakitnya
berhubungan
dengan
kurangnya
pengetahuan

V.EVALUASI
No Hari/tanggal Diagnosa Keperawatan Evaluasi
1 Sabtu Nyeri akut atau sakit kepala S : klien mengatakan kepalanya
03-10-2020 berhubungan dengan peningkatan tekanan masih nyeri namun sekarang
Jam 10.00 vascular serebral mengerti bagaimana cara
Ds : menangani jika sakitnya
1.Provotive : klien kambuh.
merasakan sakit jika sudah lama
beraktifitas O:-klien sudah bisa
2. Quality/Quantity mendemonstrasikan teknik
: klien mengatakan sakitnya seperti menejemen nyeri
ditusuk-tusuk -klien masih tanpak memegang
3. Region kepalanya
: klien mengatakan sakitnya terasa - k/u lemah
dikepala sampai keleher - N : 78x/mnt
Severity scale : klien - T : 150/80 mmhg
mengatakan merasa tidak nyaman jika - Rr : 20x/mnt

35
sakitnya datang
 Timming : klien mengatakan A: Masalah belum teratasi
sakitnya kambuh jika terlalu lama
melakukan sesuatu, kadang-kadang P : Inervensi dilanjutkan
sakinya juga tiba-tiba terasa pada
malam hari menjelang tidur.
Do :
 Klien terlihat meringis
 Klien memegang kepalanya
2 Sabtu Gangguan pemenuhan kebutuhan istirahat S : klien mengatakan sudah dapat
03/10/2020 tidur berhubungan dengan ansietas yang tidur dengan nyenyak
Jam 10.00 dialami kelayan.
Ds : O : - lingkar mata tidak hitam
 Klien mengeluh tidak bisa tidur - klien tampak segar
 Klien mengatakan gelisah - konjungtiva tidak pucat
Do :
 Kantung air mata tampak hitam A : masalah teratasi
 Klien tampak lemah
 Konjungtiva pucat P : intervensi dihentikan

35
3 sabtu Kurang pengetahuan berhubungan dengan S : Klien mengatakan senang
03/10/2020 keterbatasan paparan informasi diberitahukan tentang
Jam 10.00 ditandai dengan : penyakitnya. Kelayan
Ds : mengatakan penjelasan yang
 Klien mengatakan penyakit yang paling diingat adalah cara-
dideritanya adalah penyakit yang cara menangani penyakitnya
biasa diderita oleh orang tuanya. serta bagaimana mencegahnya.
 Klien mengatakan selama sakitnya
tidak sampai mengganggu, maka tidak O : Klien menyebutkan jika
terlalu dipkirkannya. ditanya tentang salah satu
Do : materi yang dijelaskan.
 Klien tampak bersemangat saat
dibertahu akan diberikan informasi A : Masalah teratasi
tentang penyakitnya.
 Klien tidak bertanya tentang P: Intervensi dihentikan.
penyakitnya.

35

Anda mungkin juga menyukai