DOSEN PEMBIMBING
LILIK SUGIARTI
MOCHAMAD WAHYU JUNAIDI
BOVI AMALIA WIDYANI
IKA RETNO UTAMI
YULISTYAWATI NATA KUSUMA DEWI
YULIA ILMAWATI
Assalamualaikum Wr.Wb.
Puji syukur kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan kesehatan dan
LANSIA DENGAN CRITICAL CARE” Penulis sadar bahwa dalam tugas ini
banyak terdapat kesalahan dan kekurangan baik dalam penulisannya maupun isinya.
Oleh karena itu, penulis mengharap kritik dan saran yang sifatnya membangun guna
memperbaiki tugas yang akan datang. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.
Penulis
2
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang telah mencapai kematangan intrinsik dan bersifat irreversibel serta menunjukkan
adanya kemunduran sejalan dengan waktu. Proses alami yang disertai dengan adanya
penurunan kondisi fisik, psikologis maupun sosial akan saling berinteraksi satu sama
lain. Proses menua yang terjadi pada lansia secara linier dapat digambarkan melalui
pada lansia adalah pengkajian. Menurut Potter & Perry, (2005), pengkajian
data tentang klien. Proses keperawatan ini mencakup dua langkah yaitu pengumpulan
data dari sumber primer (klien) dan sumber sekunder (keluarga, tenaga kesehatan),
Secara umum, sakit dipandang sebagai suatu kondisi yang dialami individu
yang gagal mencapai kesehatan optimum. Sakit akut adalah suatu kondisi sakit pada
individu yang berhasil ditangani oleh intervensi atau membaik seiring dengan waktu.
Sakit kronis adalah suatu kondisi tidak adanya resolusi proses penyakit. Implikasinya
adalah individu akan menderita sakit ini sampai ia meninggal tidak ada pengobatan.
Karena individu seringkali dapat hidup panjang dan produktif dengan penyakit
3
kronisnya, haruskah mereka disebut “sakit”? mungkin sebutan yang paling tepat
adalah kondisi kesehatan kronis. Banyak individu diberbagai komunitas hidup dengan
individual. Apabila ditinjau secara harfiah, pendekatan ini dapat digunakan untuk
individu. Dengan demikian, dalam pembahasan ini, suatu upaya dilakukan untuk
B. Rumusan Masalah
Secara garis besar, masalah yang kami rumuskan adalah sebagai berikut.
C. Tujuan
1 Tujuan umum
4
a. Mengetahui apa yang dimaksud dengan kondisi kritis/kritikal
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
5
BAB 2
KONSEP MEDIS
1. Definisi
Menua atau menjadi tua adalah suatu keadaan yang terjadi di dalam
tidak hanya dimulai dari suatu waktu tertentu, tetapi dimulai sejak
dewasa, dan tua. Tiga tahap ini berbeda, baik secara biologis maupun
umur 60 tahun adalah usia permulaan tua. Menua bukanlah suatu penyakit,
tubuh dalam menghadapi rangsangan dari dalam dan luar tubuh yang
6
3. Tidak ada satu faktor pun yang ditemukan dapat mencegah proses
menua.
a. Teori Biologi
dalam tubuh terdapat jam biologis yang mengatur gen dan menentukan
dalam inti selnya memiliki suatu jam genetik atau jam biologis sendiri
dan setiap spesies mempunyai batas usia yang berbeda-beda yang telah
proses transkripsi DNA atau RNA dan dalam proses translasi RNA
sel menjadi kanker atau penyakit. Setiap sel pada saatnya akan
7
2. Perubahan biologik yang berasal dari luar / ekstrinsik ( teori non
genetika ).
suatu zat khusus. Ada jaringan tubuh tertentu yang tidak tahan
terhadap zat tersebut sehingga jaringan tubuh menjadi lemah dan sakit,
8
1994). Radikal bebas dianggap sebagai penyebab pentingnya terjadi
e. Teori fisiologis.
teori oksidasi stres, dan teori dipakai (wear and tear theory). Disini
terjadi kelebihan usaha dan stres menyebabkan sel tubuh lelah terpakai
9
(regenerasi jaringan tidak dapat mempertahankan kestabilan
lingkungan internal).
b. Teori Sosiologis
antara lain:
pada suatu situasi tertentu, yaitu atas dasar hal-hal yang dihargai
adalah mereka yang aktif dan banyak ikut serta dalam kegiatan
dan individu agar tetap stabil dari usia pertengahan sampai lanjut
10
Dasar kepribadian atau tingkah laku tidak berubah pada lanjut
gambarannya kelak pada saat ian menjadi lanjut usia. Hal ini dapat
2) Lanjut usia dan masyarakat menarik manfaat dari hal ini karena
lebih baik.
3) Ada tiga aspek utama dalam teori ini yang perlu diperhatikan:
11
a) Proses menarik diri terjadi sepanjang hidup.
relationship).
and values)
Kritis : suatu kondisi dimana pasien dalam keadaan gawat tetapi masih
12
Kondisi kesehatan menjadi lebih buruk atau menjadi lebih parah seiring
dalam waktu yang lama. Selama kondisi kesehatan kronis, mungkin terdapat
adalah beberapa jenis kanker yang tumbuh perlahan pada penderitanya dan tidak
progresif secara perlahan. Periode gagal jantung kronis meliputi periode diam
dan kontrol terhadap pola serangan akut gagal jantung. Diabetes melitus,
ditanggulangi.
penyakit gagal ginjal total dan dan dapat merusak sistem utama lainnya seperti
sistem saraf pusat dan sistem kardiovaskular. Penyakit Paru Obstruktif Kronis
13
penyakit ini dalam waktu yang lama dapat mengalami gangguan penilaian,
Pengaruh dari kondisi kesehatan kronis dapat menjangkau area yang lebih luas
hanya mengalami manifestasi fisik, tetapi mereka sering kali membatasi aktivitas
yang sering ditimbulkan oleh kondisi kesehatan kronis (Davidson & Meltzer-
samping, seperti nyeri dan defisit nutrisi yang menjadi bagian dari kondisinya.
dan tungkai. Hipertensi dapat menyebabkan penyakit jantung, stroke, dan gagal
ginjal.
1. Mudah jatuh
a. Jatuh merupakan suatu kejadian yang dilaporkan penderita atau saksi mata
terbaring/terduduk di lantai atau tempat yang lebih rendah dengan atau tanpa
14
b. Jatuh dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya faktor intrinsik:
gangguan gaya berjalan, kelemahan otot ekstremitas bawah, kekuatan sendi dan
sinkope-dizziness; faktor ekstrinsik: lantai yang licin dan tidak rata, tersandung
oleh benda-benda, penglihatan kurang karena cahaya yang kurang terang dan
sebagainya.
1. Kecelakaan (Accident)
sosial).
2. Cedera
a. Tempat kejadian
15
kecelakaan di lingkungan pekerjaan
kecelakaan di sekolah
b. Mekanisme kejadian
tersengat, terbakar baik karena efek kimia, fisik maupun listrik atau
radiasi.
c. Waktu kejadian
16
BAB 3
KONSEP KEPERAWATAN
A. Pengkajian
tingkat kesadaran.
4. Kaji status cairan pasien : volume output cairan ( urine, muntah, diare,
5. Kaji rasa aman dan nyaman pasien : rasa nyeri, personal hygiene
masalah.
B. Analisa Data
1. Masalah ( Problem ).
17
2. Penyebab ( Etiologi ).
minum memasukkan,
mencerna,
mengabsorbsi
makanan karena
faktor biologi.
neuromuscular.
18
4. Ds: Keluarga mengatakan Risiko kerusakan kemampuan
gatal menurun.
C. Diagnosa Keperawatan
faktor biologi.
neuromuskular.
neuromuscular.
jaringan menurun.
D. Intervensi
faktor biologi.
19
dan cairan tidak bermasalah berat badan ideal sesuai dengan tinggi badan,
Intervensi :
selanjutnya.
masukan kalori.
3. Ajarkan dan kuatkan konsep nutrisi yang baik pada pasien. Rasional :
7. Berikan pujian atas peningkatan berat badan dan tingkah laku yang
20
2. Inkontinensia urin fungsional b.d keterbatasan neuromuskular.
1. Kontinensia Urin.
Intervensi :
keluar.
pengeluaran urinnya.
hilang.
neuromuscular.
21
1. Memposisikan penampilan tubuh.
2. Ambulasi : berjalan.
3. Menggerakan otot.
4. Mengkolaborasikan gerakan.
Intervensi ;
1. Dorong untuk bergerak secara bebas namun masih dalam batas yang
bergerak.
2. Gunakan alat bantu untuk bergerak, jika tidak kuat untuk berdiri
jaringan menurun.
Intervensi ;
22
4. Periksa pakaian, jika pakaian terlihat terlalu ketat.
E. Evaluasi
1. Asupan nutrisi pasien tidak bermasalah, asupan makanan dan cairan tidak
air kecil (bak), mampu mencapai toilet dan mengeluarkan urin secara
23
BAB 4
PENUTUP
A. Kesimpulan
seluruh rentang kehidupan atau dalam waktu yang lama. Ireversibel: kondisi
Pengaruh dari kondisi kesehatan kronis dapat menjangkau area yang lebih luas
dibandingkan pada saat permulaan proses. Masalah fisik sehari-hari yang sering
B. Saran
Kelompok lanjut usia memiliki masalah kesehatan, baik dari segi fisik
maupun dari segi mental. Kerja Perawat dalam memberikan asuhan keperawatan
24
DAFTAR PUSTAKA
http://nursing-community.blogspot.com/2013/04/kelompok-6-askep-pada-lansia-
dengan.html
http://arekareks14b.blogspot.com/2013/04/askep-lansia-dengan-kondisi-kritis.html
http://healthandnewsdarulmuttaqin.blogspot.com/2012/12/asuhan-keperawatan-
lansia-dengan.html
25