OLEH :
KELOMPOK A
MATARAM
2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) PRE OPRASI PADA HERNIA
INGUINALIS LATERALIS (HIL)
1.3 Materi
Terlampir
1.4 Metode
Metode yang digunakan dalam penyuluhan ini yaitu dengan metode Ceramah
1.5 Media
Leaflet
1.6 Setrategi
Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti klien
1.7 Kegiatan
No Waktu dan Kegiatan Pemberi Materi Kegiatan Sasaran
Tahap
1 Tahap 1. Mengucapkan Salam 1. Menjawab Salam
Orientasi 2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan
(2 menit) 3. Menyampaikan TIU dan perkenalan
TIK
4. Apresepsi(Mengkaji
Pengetahuan Sasaran)
A. DEFINISI
Hernia adalah penonjolan isi suatu rongga melalui defek atau bagian lemah
dari dinding perut (Wim de Jong, 2005)
Menurut Barbara C.Long pengertian Hernia adalah keluarnya isi rongga
tubuh atau struktur organ dari tempat normal melalui sebuah defek kongenital atau
didapat.
Pada hernia ada 3 unsur penting yaitu:
1. Kantong hernia.
2. Isi (viskos).
3. Pintu atau leher hernia.
Hernia Inguinalis Lateralis adalah suatu penonjolan dinding perut yang
terjadi di daerah inguinal disebelah lateral pembuluh epigastrika inferior (R.
Sjamsuhidajat). Penyebab terjadinya Hernia Inguinalis Lateralis yaitu karena
anomali kongenital atau karena sebab yang didapat. Pada Hernia Inguinalis
Lateralis keluhan pada orang dewasa berupa benjolan di lipat paha yang timbul
pada waktu mengejan, batuk, atau mengangkat beban berat, dan menghilang waktu
istirahat baring (Sudoyo, 2009).
B. TIPE HERNIA MENURUT GEJALA :
1. Reducible, yaitu: yang keluar mudah dikembalikan ke dalam
rongga abdomen.
2. Irreducible, yaitu: jaringan yang keluar tidak dapat dikembalikan
dengan mudah ke dalam rongga abdomen karena ada perekatan pada kantong.
3. Strangulata yaitu: leher kantong yang bekerja sebagai tourniquet
menyumbat aliran darah di lumen usus akan menjadi gangren dalam waktu
beberapa jam.
C. GAMBARAN KLINIS
Umumnya pasien mengatakan turun berok, burut atau kelingsir atau adanya
benjolan di selangkangan/kemaluan. Benjolan tersebut bisa mengecil atau
menghilang waktu tidur dan bila menangi, mengejan atau mengangkat benda berat
serta posisi pasien berdiri dapat timbul kembali bila ditemukan komplikasi dapat
nyeri.
Keadaan umum pasien biasanya baik. Bila benjolan tidak nampak, pasien
dapat disuruh mengejan dengan menutup mulut dalam keadaan berdiri. Bila ada
hernia akan nampak benjolan harus diperiksa apakah benjolan tersebut dapat
dimasukkan kembali. Pasien diminta berbaring, bernafas dengan mulut untuk
mengurangi tekanan inra abdominal, lalu scrtum diangkat perlahan-lahan.
Diagnosis pasti hernia pada umumnya sudah ditegakkan dengan pemeriksaan yang
teliti.
D. MACAM-MACAM HERNIA
1. Hernia Inguinalis
Merupakan jenis hernia yang sering dijumpai di klinik.
Etiologi:
Penyebabnya adalah kantong pentanium yang tidak menutup.
Hernia inguinalis lebih sering terjadi di sisi kanan.
Distribusi:
Pada laki-laki : - terbanyak pada Neonatus di usia 1 – 2 tahun
- dewasa muda 10 – 30 tahun
- usia 50 – 70 tahun
Pada wanita : terutama Neonatus di usia 1 – 2 tahun, disebut hernia
labialis
2. Hernia Femoralis
Terletak di bawah canalis femoralis. Hernia femoralis paling sering dijumpai
pada wanita. Terdapat benjolan seperti hernia inguinalis, tetapi letaknya
dibawah ligamentum inguinalis.
E. KOMPLIKASI
Terjadi perlengketan antara isi hernia dengan dinding kantong hernia
sehingga isi hernia tidak dapat dimasukkan kembali.terjadi penekanan terhadap
cincin hernia hernia akibatnya makin banyaknya ususayng masuk. Keadaan ini
menyebabkan gangguan aliran isi usus diikuti dengan gangguan vaskelur. (proses
strangulasi).
Pada keadaan strangulate akan timbul gejala ileus yaitu perut kembung
muntah dan obstipasi. Pada keadaan ini nyeri timbul lebih berat dan kontinyu,
daerah benjolan menjadi merah dan pasien menjadi gelisah.
F. PENATALAKSANAAN
Pada hernia ingunalis reponibilis dan irreponibilis dilakukan tindakan
bedah elektif karena ditakutkan terjadi komplikasi, sebaiknya bila telah terjadi
proses strangulasi tindakan bendah harus dilakukan secepat mungkin sebelum
terjadinya nekrosis usus.
Tindakan bedah pada hernia adalah herniotomi dan herniorafi. Pada bedah
elektif canalis dibuka, isi hernia dimasukkan, kantong diikat dan dilakukan “
Bassing Plasty “ atau tehnik yang lain untuk memperkuat dinding belakang canalis
ingunalis.
G. PRE OPERATIF
a. Definisi
Operasi adalah suatu bentuk tindakan invasif yang hanya dapat dilakukan
oleh tenaga profesional dan harus terlebih dahulu mendapat persetujuan pasien
dan keluarganya. Operasi atau pembedahan merupakan salah satu prosedur
khusus medik yang dapat atau harus dilakukan sebagai terapi terhadap penyakit
(Tamsuri, 2006).
Preoperatif adalah fase dimulai ketika keputusan untuk menjalani operasi
atau pembedahan dibuat dan berakhir ketika pasien dipindahkan ke meja operasi
(Smeltzer and Bare, 2002).
b. Tipe Pembedahan
1) Menurut fungsi (tujuannya), Potter & Perry (2005) membagi menjadi :
a) Diagnostik : biopsi, laparotomi eksplorasi
b) Kuratif (ablatif): tumor, appendiktom
c) Reparatif : memperbaiki luka multiple
d) Rekonstruktif: mamoplasti, perbaikan waja
e) Paliatif : menghilangkan nye
2) Transplantasi : penanaman organ tubuh untuk menggantikan organ atau
struktur tubuh yang malfungsi (cangkok ginjal, kornea).
3) Menurut tingkat (urgensinya) atau tingkat resiko, Smeltzer and Bare
(2001) meliputi :
a) Kedaruratan
Pasien membutuhkan perhatian dengan segera, gangguan yang
diakibatkannya diperkirakan dapat mengancam jiwa (kematian atau
kecacatan fisik), tidak dapat ditunda.
b) Urgen
Pasien membutuhkan perhatian segera, dilaksanakan dalam 24- 30 jam.
c) Diperlukan
Pasien harus menjalani pembedahan, direncanakan dalam beberapa
minggu atau bulan.
d) Elektif
Pasien harus dioperasi ketika diperlukan, tidak terlalu membahayakan jika
tidak dilakukan.
e) Pilihan
Keputusan operasi atau tidaknya tergantung kepada pasien (pilihan pribadi
pasien)