DownloadReport
View
185
Download
35
Category
Documents
Preview:
Preview
DESCRIPTION
hernia
TRANSCRIPT
MAHASISWA
(..)
A. Analisa Situasi1. Peserta Penyuluhana. Jumlah peserta 15 orangb. Minat dan perhatian dalam
menerima materi penyuluhan cukup baik2. Penyuluha. Mahasiswa Akademi Keperawatan Lumajangb.
Mampu menyampaikan materi penyuluhan3. Ruangana. Ruangan cukup memadaib. Penerangan dan
ventilasi cukup kondusif untuk kelangsungan kegiatan penyuluhan
5 menit
15 menit
Penutup1. Mengevaluasi pengetahuan peserta dengan menanyakan materi yang sudah dijelaskan.2.
Menarik kesimpulan.3. Menutup penyuluhan (salam)1. Menjawab pertanyaan.2. Mendengarkan
kesimpulan yang dibacakan.3. Menjawab salam.Ceramah dan tanya jawab10 menit
MATERI
1. Pengertian HerniaHernia merupakan protrusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui defek atau
bagian lemah dari dinding rongga bersangkutan (Jong, 2004).Hernia adalah tonjolan keluarnya organ
atau jaringan melalui dinding rongga dimana rongga tersebut harusnya berada dalam keadaan normal
tertutup.Hernia adalah suatu keadaan keluarnya jaringan organ tubuh dari suatu ruangan melalui suatu
celah atau lubang keluar di bawah kulit atau menuju rongga lain, dapat kongenital ataupun aquisita
(Seputar kedokteran dan inux.2007.http://medlinux.blogspot.com/2007/09/hernia.html).
2. Penyebab terjadinya Herniaa. KongenitalTerjadi sejak lahir adanya defek pada suatu dinding rongga.b.
Didapat (akquisita)Hernia ini didapat oleh suatu sebab yaitu umur, obesitas, kelemahan umum, lansia,
tekanan intra abdominal yang tinggi dan dalam waktu yang lama misalnya batuk kronis, gangguan
proses kencing, kehamilan, mengejan saat miksi, mengejan saat defekasi, pekerjaan mengangkat benda
berat (Mansjoer, 2001).
3. Tanda dan gejala Herniaa. Nyeri yang kerasb. Terjadinya benjolan pada lokasi herniac. Kadang-kadang
perut kembung disertai mual atau muntahd. Umumnya pasien mengatakan turunnya selangkangan atau
kemaluan. Benjolan tersebut bisa mengecil atau menghilang pada waktu tidur dan bila menangis,
mengejan atau mengangkat benda berat atau bila posisi berdiri bisa timbul kembali (Bila otot-otot sudah
mengendor, maka benjolan mulai menghilang).e. Keadaan umum pasien biasanya baik
4. Klasifikasi HerniaSecara umum hernia diklasifikasikan menjadi:a. Hernia eksterna, yaitu jenis hernia
dimana kantong hernia menonjol secara keseluruhan (komplit) melewati dinding abdomen seperti
hernia inguinal (direk dan indirek), hernia umbilicus, hernia femoral dan hernia epigastrika.b. Hernia
intraparietal, yaitu kantong hernia berada didalam dinding abdomen.c. Hernia interna adalah hernia
yang kantongnya berada didalam ronggaabdomen seperti hernia diafragma baik yang kongenital
maupun yangdidapat.d. Hernia reponibel (reducible hernia), yaitu apabila isi hernia dapat keluar masuk.
Usus keluar jika berdiri atau mengedan dan masuk lagi jika berbaring atau didorong masuk perut, tidak
ada keluhan nyeri atau gejala obstruksi usus.e. Hernia ireponibel (inkarserata), yaitu apabila kantong
hernia tidak dapatkembali ke abdomen. Ini biasanya disebabkan oleh perlengkatan isi kantong pada
peritoneum kantong hernia. Hernia ini disebut hernia akreta, merupakan jenis hernia ireponibel yang
sudah mengalami obstruksi tetapi belum ada gangguan vaskularisasi.f. Hernia strangulasi adalah hernia
yang sudah mengalami gangguanvaskularisasi.Sedangkan berdasarkan lokasinya hernia dikalsifikasikan
menjadi:a. Hernia inguinalis(1) Hernia inguinalis indirek (lateral)Hernia inguinalis lateralis adalah hernia
yang melalui anulus inguinalis internus yang terletak di sebelah lateral vasa epigastrika inferior,
menyusuri kanalis inguinalis dan keluar ke rongga perut melalui anulus inguinalis eksternus.(2) Hernia
inguinalis direk (medialis)Hernia inguinalis direk adalah hernia yang kantongnya menonjol langsung ke
anterior melalui dinding posterior canalis inguinalis medial terhadap arteri vena epigastrika inferior.
Faktor predisposisi yang dapat menyebabkan hernia inguinalis direk adalah peninggian tekanan
intraabdomen konik dan kelemahan otot dinding di trigonom Hasselbach, batuk yang kronik, kerja berat
dan pada umumnya sering ditemukan pada perokok berat yang sudah mengalami kelemahan atau
gangguan jaringan-jaringan penyokong atau penyangga dan kerusakan dari saraf ilioinguinalis biasanya
pada pasien denga riwayat apendektomi. Gejala yang sering dirasakan penderita hernia ini adalah nyeri
tumpul yang biasanya menjalar ke testis dan intensitas nyeri semakin meningkat apabila melakukan
pekerjaan yang sangat berat. b. Hernia femoralis Hernia femoralis pada lipat paha merupakan
penonjolan kantong di bawah ligamentum inguinal di antara ligamentum lakunare di medial dan vena
femoralis di lateral. Hernia femoralis disebabkan oleh peninggian tekanan intraabdominal yang
kemudian akan mendorong lemak preperitonial ke dalam kanalis femoralis yang akan menjadi pembuka
jalan terjadinya hernia. Jenis hernia yang lain-lain adalah: a. Hernia umbilikalisHernia umbilikalis umum
pada bayi dan menutup secara spontan tanpa terapi khusus jika defek aponeurosis berukuran 1,5 cm
atau kurang. Perbaikan diindikasikan pada bayi dengan defek hernia yang diameternya lebih besar dari
2,0 cm dan dalam semua anak dengan hernia umbilikalis yang masih ada pada usia 3-4 tahun. b. Hernia
paraumbilikalis.Hernia para umbilikalis merupakan hernia melalui suatu celah di garis tengah di tepi
kranial umblikus, jarang terjadi di tepi kaudalnya. Penutupan secara spontan jarang terjadi sehingga
dibutuhkan operasi koreksi.
c. Hernia ventralisKebanyakan hernia ventralis disebabkan oleh insisi pada tubuh yang sebelumnya tidak
sembuh secara tepat atau terpisah karena tegangan abnormal.d. Hernia epigastrikaHernia yang keluar
melalui defek di linea alba di antara umbilikus dan prosesus xipoideus. Isi hernia berupa penonjolan
jaringan lemak preperitoneal dengan atau tanpa kantong peritoneum. e. Hernia perinealisHernia
perineal merupakan penonjolan hernia pada perineum melalui defek dasar panggul dapat terjadi secara
primer pada perempuan multipara, atau sekunder setelah operasi melalui perineum seperti prostaktomi
atau reseksi rektum secara abdominoperineal.
5. Komplikasia. Terjadi pelekatan antara isi hernia dengan dinding kantong hernia, sehingga isi hernia
tidak dapat dimasuki kembali, keadaan ini disebut hernia irrepponsibilis. Pada keadaan ini belum ada
gangguan penyaluran isi usus. Isi hernia yang tersering menyebabkan keadaan irreponsibel adalah
omentum, karena mudah melekat pada dinding hernia dan isinya dapat menjadi lebih besar karena
infiltrasi lemak. Usus besar lebih sering menyebabkan irreponsibel dari pada usus halus.b. Terjadi
tekanan terhadap cincin hernia akibat makin banyaknya usus yang masuk, keadaan ini menyebabkan
gangguan aliran isi usus diikuti dengan gangguan vaskular ( proses strangulasi). Keadaan ini disebut
hernia inguinalis strangulata. Pada keadaan strangulata akan timbul gejala ileus, yaitu perut kembung,
muntah, dan obstipasi. Pada strangulasi nyeri yang timbul lebih hebat dan kontinyu, daerah benjolan
menjadi merah dan pasien menjadi gelisah (Mansyoer, 2001).