Oleh
Oleh
Mengetahui,
( ) ( )
Mahasiswa
Penyakit hernia, atau yang lebih dikenal dengan turun berok adalah penyakit
akibat turunnya buah zakar, seiringnya melemahnya lapisab otot dinding perut.
Penderita hernia mmang kebanyakan laki-laki, terutama anak-anak. Kebanyakan
penderita akan merasa nyeri, jika terjadi infeksi didalamnya, misalnya jika anak-
anak penderitanya terlalu aktif. Berasal dari bahasa Latin, herniane yaitu
menonjolnya isi suatu organ melalui jaringan ikat tipis yang lemah pada dinding
rongga. Dinding rongga yang lmah itu membentuk suatu kantong dengan pintu
berupa cincin. Gangguan ini sering terjadi di aerah perut dengan isi yang keluar
berupa bagian usus. Hernia yang terjadi pada anak-anak lebih disebabkan karena
kurang sempurnanya procesus vaginalis untuk menutup seiring engan turunnya
tstis atau buah zakar. Sementara pada orang dewasa, karena adanya tekanan yang
tinggi dalam rongga perut karena factor usia yang menyebabkan lemahnya otot
dinding perut. Oleh sebab itu makalah ini akan membahas mengenai hernia untuk
meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan agar tidak terjangkit
penyakit hernia dan agar para pembaca mengetahui apa penyebab dan cara
menghindari penyakit hernia.
Makalah ini di susun agar perawat dan mahasiswa calon perawat mampu
melakukan asuhan keperawatan yang sesuai dengan prosedur dan teori yang
benar.
BAB II
TINJAUAN TEORI
a. Definisi
Hernia adalah sebuah tonjolan atau benjolan yang terjadi di salah satu
bagian tubuh yang seharusnya tidak ada. Hernia adalah protusi (penonjolan)
ruas organ , isi organ ataupun jaringan melalui bagian lemah dari dinding
rongga yang bersangkutan atau lubang abnormal.
Menurut Jennifer (2007) hernia adalah protusi atau penonjolan isi suatu
rongga melalui defek atau bagian lemah dari dinding rongga bersangkutan.
b. Patofisiologi
Secara patofisiologi peningkatan tekanan intra abdomen akan mendorong
anulus inguinalis internus terdesak. Hernia inguinalis dapat terjadi
karenaanomali kongenital atau karena yang didapat faktor yang dipandang
berperan kausal adalah adanya prosesus vaginalis yang terbuka, dan
kelemahan otot dinding perut karena usia. Lebih banyak pada laki- laki dari
pada perempuan.
Berbagai faktor penyebab berperan pada pembentukan pintu masuk
hernia pada Anulus Internus yang cukup besar sehingga dapat dilalui oleh
kantong dan isi hernia melewati pintu yang sudah terbuka cukup lebar itu.
Faktor yang dipandang berperan kausal adalah adanya prosesus vaginalis
yang terbuka, peninggian tekanan di dalam rongga perut dan kelemahan otot
dinding perut karena usia. Bila otot dinding perut berkontraksi, kanalis dapat
mencegah masuknya usus ke dalam kanalis inguinalis, kelemahan dinding
perut antara lain terjadi akibat kerusakan inguinalis.
Tanda dan gejala klinis dapat ditentukan oleh keadaan isi hernia, pada
hernia reponibel keluhan satu-satunya adalah benjolan dilipat paha yang
muncul pada saat bediri, batuk, bersin atau mengejan dan menghilang setelah
berbaring. Keluhan nyeri biasanya dirasakan di epigastium atau para
umbilical berupa nyeri visceral karena regangan pada mesrentium sewaktu,
satu segmen usus halusmasuk kedalam kantung hernia. Nyeri yang disertai
mual atau muntah baru timbul kalau terjadi inkarsesari karena ileus atau
strangulasi karena nekrosis.
Bila isi kantong hernia dapat di pindahkan ke rongga abdomen dengan
manipulasi hernia disebut redusibel. Hernia irredusibel dan hernia inkarserta
adalah hernia yang tidak dapat dipindahkan atau dikurangi dengan
manipulasi.
Nyeri akan terasa jika cincin hernia terjepit, jepitan cincin hernia akan
menyebabkan gangguan perfusi jaringan isi hernia menjadi nekrosis dan
kantong hernia akan terisi transudat berupa cairan serosangoinus, ini adalah
kedaruratan bedah karena usus terlepas, usus ini cepat menjadi gangrene.
Pada hernia redusibel dilakukan tindakan bedah elektif karena ditakutkan
terjadi komplikasi.
c. Tanda gejala
1. Hernia inguinalis lateralis / indirekta
- Adanya benjolan di selakangan/ kemaluan
- Benjolan bisa hilang atau timbul dan mengecil
- Timbul bila menangis, mengejan saat defekasi, mengangkat benda
berat
- Dapat ditemukan rasa nyeri pada benjolan atau mual muntah bila
terjadi komplikasi
- Pada bayi dan anak-anak sering gelisah, banyak menangis dan
kadang perut kembung
2. Hernia inguinalis medialis / direkta
- Terlihat adanya masa yang bundar pada annulus inguinalis eksterna
yang mudah mengecil bila tiduran
- Tetap akan terdapat benjolan meskipun tidak mengejan
- Mudah kencing karena buli-buli ikut membentuk dinding medial
hernia
- Bila hernia ke skrotum maka hanya akan ke bagian atas skrotum
d. Pemeriksaan penunjang
a. Radiografi abdomen : sejumlah gas terdapat dalam usus, enema barium
menunjukan tingkat obstruksi
b. Laboratorium
- Hb dan Ht meningkat karena hemokonsentrasi
- Sel darah putih meningkat pada hernia strangulasi (<10.000 sel/mm)
- Defisiensi elektrolit, pasien akan kehilangan kalium, hydrogen,
klorida, yang akan mengakibatkan alkalis metabolic
e. Komplikasi
1. Terjadi perlengketan pada isi hernia dengan dinding kantong hernia tidak
dapat dimasukkan lagi
2. Terjadi penekanan pada dinding hernia akibat makin banyaknya usus yang
rusak
3. Pada strangulasi nyeri yang timbul lebih hebat dan kontinue menyebabkan
daerah benjolan merah
f. Pengkajian keperawatan
1. Aktivitas/ istirahat
Gejala:
a. Riwayat pekerjaan yang perlu mengangkat benda berat, duduk
mengemudi dalam waktu yang lama.
b. Penurunan rentang gerak dari ekstremitas pada salah satu bagian
tubuh.
c. Tidak mampu melakukan aktivitas yang biasa dilakukan.
Tanda:
a. Atrofi otot pada bagian tubuh terkena
b. Gangguan dalam berjalan
2. Eliminasi
Gejala:
a. Konstipasi
b. Mengalami kesulitan dalam defekasi
c. Adanya inkotenensia atau retensio urin
3. Nutrisi/ cairan
Gejala:
a. Anoreksia : mual, muntah
b. Penurunan berat badan
4. Nyeri/ kenyamanan
Gejala : Nyeri seperti tertusuk pisau akan semakin memburuk dengan
adanya : Batuk, mengangkat, defekasi.
Tanda : Nyeri pada palpasi
5. Keamanan
Gejala : Demam
6. Penyuluhan/ pembelajaran
Gejala : Gaya hidup monoton hiperaktif
7. Pemeriksaan penunjang
g. Diagnosa keperawatan
1. Gangguan rasa Nyaman: Nyeri berhubungan dengan adanya benjolan
hernia dengan keluhan sakit pada benjolan hernia, perilaku hati-hati pada
saat berdiri, penurunan toleransi tubahan pola terhadap aktivitas, wajah
menahan nyeri, perubahan pola tidur.
2. Resiko infeksi berhubungan dengan peningkatan kerentanan terhadap
luka ditandai dengan terdapat luka insisi , peningkatan kerentanan tubuh
terhadap bakteri sekunder pembedahan.
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan adanya nyeri yang hebat
dengan disepnea karena kerja, takitnea, takikardi sebagai respon terhadap
aktivitas, terjadinya atau memburuknya pucat atau sianosis.
4. Resiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan perdarahan,
kekurangan cairan yang berlebih, muntah pra operasi, pembatasan
pemasukan cairan secara oral.
5. Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri, penyakit, stres psikologi
perubahan lingkungan, rutinitas fasilitas.
6. Konstipasi berhubungan dengan penurunan peristaltik usus sekunder
kurang mobilitas, efek- efek anestesi, manipulasi pembedahan, nyeri,
efek-efek obat.