SUMBER/

DASAR
AGAMA
ISLAM
AL-QUR’AN
AS-SUNNAH/HADITS
IJTIHAD
AL-QUR’AN
WAHYU ALLAH, DITURUNKAN KEPADA
NABI MUHAMMAD, BERISI HUKUM/
TATA ATURAN DARI ALLAH, UNTUK
PEDOMAN HIDUP MANUSIA,
MENCAPAI KEBAHAGIAAN DUNIA
DAN AKHIRAT
 PEWAHYUAN AL-QUR’AN =
PROSES TRANSENDENTAL
MALAIKAT JIBRIL BERPERAN SEBAGAI
MEDIUM/PERANTARA
TURUN SECARA BERTAHAP,
SEPANJANG HAMPIR 23 TAHUN (610-632 M.)
diajarkan kepada Sahabat;
dicatat/dihafal oleh
Sahabat
632 Rasul wafat
632-634 Abu Bakar
634-644 Umar bin Khattab
644-656 Usman bin Affan
656-660 Ali bin Abi Thalib

dikodifikasi menjadi
Kitab/Mushaf
(kumpulan shahifah/
lembaran)
= Mushaf Usmaniy,
menggunakan
metode tauqifiy
 TAUQIFIY:

METODE SISTEMATISASI
(PENSISTEMATIKAAN) ISI AL-QUR’AN
MENURUT YANG PERNAH DIAJARKAN NABI
SESUAI PETUNJUK ALLAH KEPADA BELIAU
AS-SUNNAH/HADITS

SELURUH TRADISI HIDUP

NABI MUHAMMAD:
UCAPAN (QAULIY) NABI berdampak
PERBUATAN (AF’ALIY) NABI hukum
KETETAPAN (TAQRIRIY) NABI
FUNGSI AS-SUNNAH
BAYAN TAFSIR  menerangkan atau
memerinci ayat Al-Qur’an yang bersifat
umum/mujmal/musytarak
BAYAN TAQRIRI  memperkuat dan
memperkokoh pernyataan Al-Qur’an
BAYAN TAUDHIH  menerangkan tujuan dan
maksud ayat Al-Qur’an
KITAB AS-SUNNAH/AL-HADITS
Kitab As-Sunnah/Al-Hadits merupakan buku
yang merupakan himpunan/kumpulan hadits-
hadits yang disusun para Ulama Hadits (dimulai
sekitar seabad sepeninggal Nabi SAW)
Ulama Hadits merupakan ulama yang
berprofesi menelusur, menyeleksi,
menghimpun dan mengoleksi hadits-hadits.
Malik bin Anas (716-795) pendiri
Madzhab Maliki  Kitab Al-Muwaththa’
Ahmad bin Hanbal pendiri Madzhab
Hanbali (780-855)  Al-Musnad
Muhammad bin Idris Asy-Syafii pendiri
Madzhab Syafii (820)  Al-Musnad,
menjadi bagian dari Kitab Al-Umm (berisi
ajaran-ajaran beliau tentang Fiqih.
KUTUBUS SITTAH
Pada perkembangan selanjutnya, muncullah
ulama-ulama hadits ternama yang masing-
masing memiliki Kitab Hadits yang akhirnya
menjadi rujukan standar. Kutubus Sittah
adalah “enam kitab hadits” yang sangat
populer, menjadi kitab standar dan rujukan.
1. Kitab Sahih Bukhori (Al-Jami’ As-Shahih)
memuat 7.275 hadits hasil seleksi 600.000-an
hadits
2. Kitab Sahih Muslim (Al-Jami’ As-Shahih
Muslim) memuat 3.030 hadits
3. Sunan Abi Dawud memuat 4.800 hadits hasil
seleksi dari 500.000
4. Sunan Tirmidzi (Jami’ At-Tirmidzi)
5. Sunan An-Nasai, memuat 5.761 hadits
6. Sunan Ibnu Majah
IJTIHAD

USAHA YANG SUNGGUH-SUNGGUH DENGAN

MENGERAHKAN SEGALA KEMAMPUAN UNTUK
MENYELIDIKI, MENELITI, DAN MENEMUKAN
HUKUM SESUATU YANG BELUM DITERANGKAN
AL-QUR’AN DAN AS-SUNNAH DENGAN
PERSYARATAN DAN METODE TERTENTU
DASAR HUKUM:

“Maka jika kamu berselisih dalam suatu

(perkara), kembalikanlah ia kepada (Kitab)
Allah dan (Sunnah) Rasul”
[QS An-Nisa, ayat 59]
Muadz bin Jabal diutus Rasulullah SAW ke
Yaman. Kepadanya, beliau bertanya, “Apa
yang engkau lakukan jika ada suatu
masalah?”. Muadz menjawab, “Aku akan
memutuskan dengan Al-Qur’an”.
“Jika tak ada hukumnya dalam Al-Qur’an?”
tanya Rasul lagi
Muadz menjawab, “Akan aku putuskan
dengan Sunnah Rasulullah”.
“Jika tidak ada hukumnya dalam As-
Sunnah?” tanya Rasul lagi.
“Akan aku putuskan dengan akal (ijtihad)”,
jawab Muadz
penggunaan akal dapat dilakukan untuk
menemukan hukum suatu perkara dengan
berlandaskan kepada Al-Qur’an dan As-
Sunnah