Oleh
Mengetahui,
( ) ( )
Mahasiswa
A. Definisi
Menurut beberapa ahli, hemoroid dijabarkan sebagai berikut:
1.) Hemoroid merupakan pelebaran dan inflamasi pembuluh darah vena di
daerah anus yang berasal dari plexus hemorrhoidalis (Sudoyo, 2009).
2.) Hemoroid adalah kumpulan dari pelebaran satu segmen atau lebih vena
hemoroidalis di daerah anorektal. Hemoroid bukan sekedar pelebaran
vena hemoroidalis, tetapi bersifat lebih kompleks yakni melibatkan
beberapa unsur berupa pembuluh darah, jaringan lunak dan otot di sekitar
anorektal (Felix, 2006).
3.) Hemoroid adalah pelebaran varises satu segmen atau lebih vena-vena
hemoroidales (Bacon). Patologi keadaan ini dapat bermacam-macam,
yaitu thrombosis, ruptur, radang, ulserasi, dan nekrosis (Mansjoer, 2008).
D. Pemeriksaan penunjang
a. Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan hitung darah lengkap untuk mendeteksi kadar
hematokrit dan adanya anemia.
b. Pemeriksaan anoskopi
Penilaian dengan anoskopi diperlukan untuk melihat hemoroid
internal yang tidak menonjol ke luar. Anoskop dimasukan dan diputar
untuk mengamati ke-4 kuardan. Hemoroid internal terlihat sebagai
struktur vaskuler yang menonjol kedalam lumen. Apabila penderita
diminta mengedan sedikit, ukuran hemoroid akan membesar dan
penonjolan atau prolaks akan lebih nyata.
c. Pemeriksaan proktosigmoidoskopi
Proktosigmoidoskopi perlu dikerjakan untuk memastikan bahwa
keluhan bukan disebabkan oleh prows radang atau prows keganasan
ditingkat yang lebih tinggi, karena hemoroid merupakan keadaan
fisiologik saja atau tanda yang menyertai.
d. Komplikasi
Komplikasi hemoroid antara lain :
1. Luka dengan tanda rasa sakit yang hebat sehingga pasien takut mengejan
dan takut berak. Karena itu, tinja makin keras dan makin memperberat
luka di anus.
2. Infeksi pada daerah luka sampai terjadi nanah dan fistula (saluran tak
normal) dari selaput lendir usus/anus.
3. Perdarahan akibat luka, bahkan sampai terjadi anemia.
4. Jepitan, benjolan keluar dari anus dan terjepit oleh otot lingkar dubur
sehingga tidak bisa masuk lagi. Sehingga, tonjolan menjadi merah, makin
sakit, dan besar. Dan jika tidak cepat-cepat ditangani dapat busuk.
(Dermawan, 2010)
e. Pengkajian keperawatan
1. Pola persepsi kesehatan dan pemeliharaan kesehatan.
a) Keadaan lingkungan yang tenang (nyaman)
b) Pengetahuan tentang perawatan post operasi.
c) Apa harapan klien setelah operasi.
2. Pola nutrisi metabolik
a) Kepatuhan diet.
3. Pola eliminasi
a) Perdarahan
b) Pola buang air besar dan buang air kecil.
c) Mengejan
d) Kebersihan setelah buang air besar dan buang air kecil.
4. Pola aktivitas dan latihan
a) Aktivitas yang menimbulkan nyeri
b) Kelemahan
5. Pola tidur dan istirahat
a) Gangguan tidur akibat nyeri
6. Pola persepsi kognitif
a) Tindakan yang dilakukan bila timbul nyeri.
7. Pola persepsi dan konsep diri
a) Kecemasan
f. Diagnosa keperawatan
1. Nyeri b.d adanya luka operasi.
2. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan luka post operasi
3. Resiko tinggi infeksi b.d adanya luka operasi di daerah anorektal.
Villalba, H., Abbas, M.A., 2007. Hemorrhoids: Modern Remedies for an Ancient
Disease. The Permanente Journal 11 (2): 74-76.
Deden Dermawan, T. R. (2010). Keperawatan Medikal Bedah.Yogyakarta:
Gosyen Publishing