Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PENDAHULUAN HERNIA

Disusun Guna Memenuhi Tugas Individu Stase KMB


Di Ruang Rawat Inap 3
Rumah Sakit Islam Pati

Disusun Oleh :
Nama : Lathifah Diana
NIM : 62019040207

PROGRAM STUDI NERS


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS
2019
A. DEFINISI
Hernia merupakan prostusi penonjolan isi suatu rongga melalui defek atau bagian lemah
dari dinding rongga bersangkutan. Pada hernia abdomen, isi perut menonjol melalui defek
atau bagian lemah dari lapisan muskulo aponeurotic dinding perut. Hernia terdiri atas cicncin,
kantong da nisi hernia. Berdasarkan terjadinya hernia dibagi atas hernia bawaan atau
congenital dan hernia dapatan atau akuisita. Letak hernia : Ventral, epigastric, umbilical,
inguinalindirek/ lateral , epigastrika inferior, inguinal direct / media, femoralis, femoral,
obsturatoria perineal, iskiadika, rectum, perineal, periformis, iliaka komunis kiri, lumbal,
aorta, hiatus diafragma, vena kava inferior.
Berikut adalah penjelasan hernia menurut letaknya
1. Hernia hiatal
Adalah kondisi dimana kerongkongan ( pipa tenggorokan) turun, melewati diafragma
melalui celah yang disebut hiatus sehingga sebagian perut menonjol ke dada ( toraks)
2. Hernia epigastric
Terjadi diantara dua pusar dan bagian bawah tulang rusuk digaris tengah perut.hernia
epigastric biasanya terdiri dari jaringan lemak dan jarang yang berisi usus. Terbentuk di
bagian dinding perut yang relative lemah, hernia sering menimbulkan rasa sakit dan tidak
dapat didorong kembali kedalam perut ketika pertama kali ditemukan.
3. Hernia umbilical
Berkembang disekitar dan didalam umbilical yang disebabkan bukan dari dinding perut,
yang biasanya menutup sebelum kelahiran, tidak menutup sepenuhnya. Orang jawa sering
menyebutnya “ udel bodong” jika kecil ( kurang dari 1 centimeter) hernia jenis ini
biasanya menutup secara bertahap sebelum usia 2 tahun.
4. Hernia inguinalis
Adalah hernia yang paling umum terjadi dan muncul sebagai tonjolan di selangkangan
atau scrotum. Orang awam biasa menyebutnya “ turun bero”, Hernia inguinalis terjadi
ketika didnding abdomen berkembang sehingga usus menerobos ke bawah melalui celah.
5. Hernia femoralis
Muncul sebagai tonjolan di apangkal paha. Tipe ini elbih sering terjadi pada wanita
disbandingkan pada pria.
6. Hernia inisional
Dapat terjadi melalui luka pasca operasi perut. Hernia ini muncul sebagai tonjolan
disekitar pusar yang terjadi ketika otot sekitar pusar tidak menutup sepenuhnya.
7. Hernia nucleus pulposi ( HNP)
Adalah hernia yang melibatkan cakram tulang belakang. Diantara setiap yulang belakang
ada ductus intervertebralis yang menyerap goncangan cakram dan meningkatkan
elastisitas dan mobilitas tulang belakang. Karena aktivitas dan usia, terjadi herniasi diskus
intervertebralis yang menyebabkan syaraf terjepit ( sciatica). HNP umumnya terjadi
dipunggung bawah pada tiga vertebra lumbal bawah.
Berdasarkan terjadinya Hernia dibagi atas :
1. Hernia bawaan atau kongenital
Patogenesa pada jenis hernia inguinalis lateralis ( indirek ) ; Kanalis Inguinalis adalah
kanal yang normal pada fetus. Pada bulan ke 8 kehamilan, terjadi desensus testis melalui
kanal tesebut. Penirunan testis tersebut akan menarik peritonium ke daerah scrotum
sehingga terjadi penonjolan peritonium yang disebut dengan prosesus
veginalisperitoneal. Pada bayi yang sudah lahir, umumnya prosesus ini telah mengalami
obliterasi sehingga isi rongga perut tidak dapat melalui kanalis tesebut. Namun dalam
beberapa hal , kanalis tidak menutup. Karena testis kiri turun terlebih dahulu, maka
kanalis inguinlai skanan lebih sering terbuka. Bila kanalis kiri terbuka maka biasanya
yang kanan juga terbuka. Dalam keadaan normal, kanalis yang terbuka ini akan menutup
padausia 2 bulan.bila prosesus terbuka terus ( tidak mengalami oblitersi) akan timbul
hernia inguinalis lateralis kongenital. Pada orang tua kanalis inguinalis tersebut telah
menutup. Namun karena lokus minoris resistensi, maka pada keadaan yang menyebabkan
tekanan intra abdominal meningkat, kanal tersebut dapat terbuka kembali dan timbul
hernia inguinalis lateralis akuisita.
2. Hernia dapatan atau akuisita yakni hernia yang timbul karena erbagai factor pemicu.

Menurut sifatnya hernia dapat disebut :


1. Hernia reponibel / reducible
Yaitu bila isi hernia bisa keluar masuk. Usus keluar bila berdiri atau mengejan dan
masuk lagi jika berbaring atau didorong masuk , tidak ada keluhan nyeri dan obstruksi
usus.
2. Hernia ireponibel
Yaitu bila isi kantong hernia tidak dapat dikembalikan ke dalam rongga. Ini biasanya
oleh perlekatan isi kantong pada peritonium kantong hernia. Hernia ini juga disebut
dengan hernia akreta . tidak ada keluhan nyeri dan obstruksi usus
3. Hernia strangulate atau inkarserata
Yaitu bila isi hernia terjepit oleh cicncin hernia. Hernia inkarserata berarti isi kantong
terperangkap, tidak dapat kembali kedalam rongga perut didertai akibatnya yang
berupa gangguan pasase atau vaskularisasi. Secara klinis hernia inkarserata lebih
dimaksudkan untuk hernia ireponibel dengan gangguan pasase, sedangkan gangguan
vaskularisasi disebut sebagai hernia stangulata. Henia strangulate menyebabkan
nekrosis dari isis abdomen didalamnya karena tidak mendapatkan darah akibat
pembuluh pemasokan terjepit. Hernia jenis ini merupakan keadaan gawat darurat
karenanya perlu mendapat pertolongan segera.

B. ETIOLOGI
Hernia dapat disebabkan oleh beberapa hal, diantanya adalah sebagai berikut :
1. Congenital
2. Obesitas
3. Ibu hamil
4. Mengejan
5. Mengangkat beban berat

C. MANIFESTASI KLINIK
1. Berupa benjolan keluar masuk / keras dan yang tersering tampak benjolan di lipat paha
2. Adanya rasa nyeri di daerah benjolan bila isinya terjepit disertai perasaan mual
3. Terdapat gejala mual dan muntah atau disertai bila telah ada komplikasi
4. Bila terjadi hernia inguinalis strangulate perasaan sakit akan bertambah hebat serta kulit
diatasnya menjadi merah dan panas
5. Hernia femoralis kecil mungkin berisi dinding kandung kencing sehingga menimbulkan
gejala sakit kencing ( dysuria ) disertai hematuria, disamping benjolan dibawah sela paha
6. Hernia diafrgamatika menimbulkan perasaan sakitdidaerah perut disertai sesak nafas.
7. Bila pasien mengejan atau batuk maka benjolan hernia akan bertam,bah besar.

D. PATOFISIOLOGI
Hernia berkembang ketika intra abdominal mengalami pertumbuhan tekanan seperti
tekanan pada saat mengangkat sesuatu yang berat, pada saat buang air besar atau batuk yang
kuat atau bersin dan perpindahan bagian usus kedaerah otot abdominal, tekanan yang
berlebihan pada daerah abdominal itu tentu saja akan menyebabkan suatu kelemahan mungkin
disebabkan dinding abdominal yang tipis atau tidak cukup kuatnya pada daerah tersebut
dimana kondisi itu ada sejak atau terjadi dari proses perkembangan yang cukup lama,
pembedahan abdominal dan kegemukan. Pertama-tama terjadi kerusakan yang sangat kecil
pada dinding abdominal, kemudian terjadi hernia. Karena organ-organ selalu selalu saja
melakukan pekerjaan yang berat dan berlangsung dalam waktu yang cukup lama, sehingga
terjadilah penonjolan dan mengakibatkan kerusakan yang sangat parah.sehingga akhirnya
menyebabkan kantung yang terdapat dalam perut menjadi atau mengalami kelemahan jika
suplai darah terganggu maka berbahaya dan dapat menyebabkan ganggren (Oswari, E. 2000).
Hernia inguinalis dapat terjadi karena kongenital atau karena sebab yang didapat.
Insiden hernia meningkat dengan bertambahnya umur karena meningkatnya penyakit yang
meninggikan tekanan intra abdomen dan jaringan penunjang berkurang kekuatannya. Dalam
keadaan relaksasi otot dinding perut, bagian yang membatasi anulus internus turut kendur.
Pada keadaan ini tekanan intra abdomen tidak tinggi dan kanalis inguinalis berjalan lebih
vertikal. Bila otot dinding perut berkontraksi kanalis inguinalis berjalan lebih transversal dan
anulus inguinalis tertutup sehingga dapat mencegah masuknya usus ke dalam kanalis
inguinalis. Pada orang dewasa kanalis tersebut sudah tertutup, tetapi karena kelemahan daerah
tersebut maka akan sering menimbulkan hernia yang disebabkan keadaan peningkatan
tekanan intra abdomen (Nettina, 2001).
E. PATHOFLOW

Faktor Pencetus :
Aktifitas berat, Bayi premature, kelemahan dinding abdominal, Hernia
intra abdominal tinggio, Adanya tekanan

Hernia umbilikalis Hernia para umbilikalis Hernia inguinalis


kongenital

Masuknya omentum organ Kantong Hernia melewati Kantong Hernia melewati


intestinal ke kantong dinding abdomen celah inguinal
umbilikal

Prostusi hilang timbul Dinding posterior canalis


Gangg. Suplai darah ke inguinal yang lemah
intestinal
Ketidaknyamanan
Nekrosis intestinal Benjolan pada region
abdominal
inguinal

Intervensi bedah relative /


konservatif Diatas ligamentum inguinal
mengecil bila berbaring

Pembedahan

Insisi bedah Asupan gizi kurang Mual

Resti perdarahan, resti Peristaltic usus menurun Nafsu makan menurun


infeksi

Intake makanan inadekuat


Terputusnya jaringan syaraf

Ketidakseimbangan nutrisi
Nyeri kurang dari kebutuhan
tubuh

Kantung hernia memasuki


Hernia insisional
celah bekas insisi

Hiatus hernia Kantung hernia memasuki


roongga thorax
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Sinar X abdomen menunjukkan abnormalnya kadar gas dalam usus / obstruksi usus
2. Hitung darah lengkap dan serum elektrolit dapat menunjukkan hemokonsentrasi
(peningkatan hematocrit ), peningkatan sel darah dan ketidakseimbangan elektrolit.

G. PENATALAKSANAAN MEDIS
Penatalaksanaan ada dua macam:
1. Konservatif ( Townsend CM )
Pengobatan konservatif terbatas pada tindakan melakukan reposisi dan pemakaian
penyangga atau penunjang untuk mempertahankan isi hernia yang telah direposisi. Bukan
merupakan tindakan difinitif sehingga dapat tumbuh kembali, terdiiri dari :
a. Reposisi
Reposisi adalah suatu usaha untuk mengembalikan isis haernia kedalam cavum
peritonii atau abdomen. Reposisi dilakukan secara bimanual. Reposisi dilakukan pada
psien dengan hernia reponibel dengan cara memakai dua tangan. Reposisi tidak pada
hernia inguilnalis strangulate kecuali apada anak anak.
b. Suntikan
Dilakukan penyuntikan cairan sklerotik berupa alcohol atau kinin didaerah sekitar
hernia, yang menyebabkan pintu hernia mengalami sclerosis atau penyempitan
sehingga isi hernia keluar dari cavum peritonii.
c. Sabuk hernia
Diberikan pada pasien yang hernia masih kecil dean menolak dilakukan operasi.
2. Operatif
Operasi merupakan tindakan yang paling baik dialkukan pada : ( Norton JA)
a. Hernia reponibel
b. Hernia Irreponibel
c. Hernia Strangulasi
d. Hernia Incarserata
Opersi hernia dilakukan dalam 3 tahap :
a. Herniotomy
Membuka dan memotong kantong hernia serta mengembalikan isi hernia ke cavum
abdominalis.
b. Hernioraphy
Mulai dari mngikat leher hernia dan menggantungkannya pada conjoint tendon (
penebalan antara tepi bebas m. obliquus intraabdominalis dan m.tranversus abdominis
yang berinsersio di tuberculum pubicum ).
c. Hernioplasthy
Menjahitkan conjoint tendon pada ligamentum inguinal agar LMR hilang / tertutup
dan dinding perut jadi lebih kuat karena tetutup otot. Hernioplasthy pada hernia
inguinalis lateralis ada bermacam macam menurut kebutuhannya ( furgosan, Bassini,
Halstedt, hernioplasty pada hernia inguinalis media dan hernia femoralis dikerjakan
dengan cara Mc. Vay)
Operasi hernia pada anak dilakukan tanpa hernioplasthy, dibagi menjadi 2 yaitu ;
a. Anak berumur kurang dari 11 tahun : menggunakan tehnik Michele Benc
b. Anak berumur lebih dari 1 tahun : menghunakan tehnik POTT

H. PENATALAKSANAAN KEPERAWATAN
1. PENGKAJIAN
Pengkajian adalah tahap awal proses keperawatan dan suatu proses yang sistematis dalam
pengumpulan data dari berbagai sumber data untuk mengevaluasi dan mengidentifikasi
status kesehatan klien. Pengkajian meliputi :
a. Identitas ( Nama, Usia, Alamat, Agama, Pekerjaan, Pendidikan Dll).
b. Riwayat kesehatan
c. Keluhan utama
d. Riwayat penyakit sekarang
e. Riwayat penyakit dahulu
f. Riwayat penyakit keluarga
g. Pengkajian fisik ROS
 Kedaan umum
 Sistem respirasi
 Sistem kardiovaskuler
 Sistem urogenital : ada ketegangan kandung kemih dan keluhan sakit pada
skortum.tidak bisa mengeluarkan urin secara lancar , adanya disuria.
 Sistem muskuloskeletal : ada kesulitan dalam pergerakkan karena adanya
benjolan diselangkangan .
 Abdomen :
h. Pengkajian fungsional Gordon
 Persepsi dan pemeliharaan kesehatan
 Pasien mengatakan kesehatan merupakan hal yang penting, jika ada keluarga yang
sakit maka akan segera dibawa ke pelayanan kesehatan terdekat.
i. Pola nutrisi dan metabolik
j. Pola eliminasi
k. Pola aktivitas dan latihan
l. Pola istirahat tidurPasien tidak bisa istirahat total seperti biasanya karena ada nyeri di
selangkangan
m. Pola persepsi sensori dan kognitif
n. Pola hubungan dengan orang lain
o. Pola reproduksi / seksual
p. Pola persepsi diri dan konsep diri
q. Pola mekanisme koping
r. Pola nilai kepercayaan / keyakinan

2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Neri akut berhubungan dengan Agen injuri fisik
b. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual
muntah
c. Gangguan rasa nyaman
d. Resiko perdarahan
e. Resiko infeksi berhubungan dengan luka bedah / insisi

3. INTERVENSI KEPERAWATAN
No Diagnosa NOC NIC
Keperawatan
1 Nyeri Akut b.d Setelah dilakukan tindakan Pain managemen
discontinuitas keperawatan 2x24 jam, pain 1. Lakukan pengkajian nyeri
jaringan akibat level, pain control, comfort secara komprehensif
operasi level 2. Observasi reaksi nonverbal
Kriteria hasil : dari ketidaknyamanan
 Mampu mengontrol 3. Observasi TTV
nyeri mampu 4. Gunakan tehnik komunikasi
menggunakan tehnik terapeutik untuk
non farmakologi untuk mengetahui pengalaman
mengurangi nyeri nyeri pasien
 Melaporkan bahwa 5. Ajarkan tehnik non
nyeri berkurang, farmakologi untuk
dengan menggunakan mengurangi nyeri
mangemen nyeri 6. Kolaborasi pemberian
 Menyatakan rasa anlgetik untuk mengurangi
nyaman setelah nyeri nyeri
berkurang
3 Ketidakseimbangan Nutritional status : food and Nutrition managemen
nutrisi kurang dari fluid intake 1. Anjurkan pasien
kebutuhan tubuh b.d Menunjukkan fungsi meningkatkan intake
intake yang tidak pengecapan dan menelan protein
adekuat Tidak terjadi penurunan 2. Monitor jumlah nutrisi
berat badan yang berarti dan kandungan kalori
3. Berikan informasi tentang
kebutuhan nutrisi
4. Kaji kemampuan pasien
untuk mendapatkan
nutrisi yang dibutuhkan
Mutrision monitoring
1. Monitor lingkungan
selama makan
2. Monitor turgor kulit
3. Monitor mual muntah
4. Monitor kalori dan intake
nutrisi

4. DIASCHARGE PLANNING
a. Menggunakan korset / penyangga
b. Hindari hal hal yang memicu tekanan didalam rongga perut
c. Tindakan operasi dan pemberian anlgetik pada hernia yang menyebbkan nyeri sesuia
resep dokter
d. Hindari mengejan, mendorong atau mengangkat berat
e. Jaga balutan luka operasi tetap kering dan bersih, mengganti balutan steril setiap hari
dan kalau perlu
f. Hindari factor pendukung seperti konstipasi dengan mengkonsumsi diet tinggi serat
dan masukan cairan adekuat.
DAFTAR PUSTAKA

Amin Huda Nur Artif,Hardhi Kusuma, “Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis dan
NANDA NIC-N)C, MediAction Jogjakarta, 2015
Moorhead, “ Nursing Outcome Clasifikasion Edisi Bahasa Indonesia Edisi Kelima
Bulechek,” Nursing Intervensions Clasification Edisi Bahasa Indonesia Edisi Keenam

Anda mungkin juga menyukai