Anda di halaman 1dari 7

Satuan Acara Penyuluhan

“HERNIA”

OLEH :

Oleh:

Kelompok 17

Aldo Edwin

Nurul Qomariyah

Novi Nur dayanti

Rina Oktofania

Novia Sabrina

Jnnatul Firdaus

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN

AKADEMI KEPERAWATAN PEMERINTAH

KOTA PASURUAN

TAHUN 2018-2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Hernia
Hari, tanggal : Sabtu, 14 April 2018
Waktu : 20 menit
Tempat : Ruang Tunggu Pasien
Sasaran : Keluarga Pasien

Tujuan :
1. Tujuan Instruksional umum
Setelah mengikuti penyuluhan tentang Hernia, diharapkan audience
mampu mengerti tentang penyakit Hernia
2. Tujuan Instruksional khusus
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan selama 20 menit, semua audience
akan dapat:
a. Mengetahui pengertian hernia
b. Mengetahui penyebab dari hernia
c. Mengetahui tanda dan gejala hernia
d. Mengetahui penatalaksanaan dari hernia
e. Mengetahui pencegahan dari hernia

3. Materi
Terlampir

4. Metode
Ceramah, tanya jawab

5. Media
Materi SAP, Leaflet

6. Kegiatan penyuluhan
No Tahap Kegiatan Penyuluh Kegiatan Audien Waktu
1. Perkenalan Mengucapkan salam Menjawab salam 5 menit
Memperkenalkan diri
Apersepsi
2. Kerja Menjelaskan materi Mendengarkan, 10 menit
penyuluhan menjawab
Mengajukan
pertanyaan
pertanyaan
3. Terminasi Mengevaluasi Mendengarkan, 5 menit
pengetahuan tentang Menjawab salam
materi yang sudah
dijelaskan
Menyimpulkan
Menutup
Mengucapkan salam

7. Evaluasi
a. Apa yang dimaksud dengan hernia?
b. Apakah penyebab hernia?
c. Apa saja tanda dan gejala hernia?
d. Bagaimana penatalaksanaan hernia?
e. Bagaimana cara pencegahan hernia?
Lampiran Materi
HERNIA

A. Pengertian
Hernia adalah suatu penonjolan isi suatu rongga melalui pembukaan yang
abnormal atau kelemahannya suatu area dari suatu dinding pada rongga dimana ia
terisi secara normal (Lewis, SM, 2003).
Istilah hernia berasal dari bahasa Latin yaitu herniae yang berarti penonjolan
isi suatu rongga melalui jaringan ikat tipis yang lemah pada dinding rongga.
Dinding rongga yang lemah itu membentuk suatu kantong dengan pintu berupa
cincin. Gangguan ini sering terjadi di daerah perut dengan isi yang keluar berupa
bagian dari usus (Giri Made Kusala, 2009).

B. Penyebab Hernia
1. Umur
Penyakit ini dapat diderita oleh semua kalangan tua, muda, pria maupun
wanita. Pada Pasien – pasien penyakit ini disebabkan karena kurang
sempurnanya procesus vaginalis untuk menutup seiring dengan turunnya
testis. Pada orang dewasa khususnya yang telah berusia lanjut disebabkan
oleh melemahnya jaringan penyangga usus atau karena adanya penyakit
yang menyebabkan peningkatan tekanan dalam rongga perut (Giri Made
Kusala, 2009).
2. Jenis Kelamin
Hernia yang sering diderita oleh laki – laki biasanya adalah jenis hernia
Inguinal. Hernia Inguinal adalah penonjolan yang terjadi pada daerah
selangkangan, hal ini disebabkan oleh proses perkembangan alat
reproduksi. Penyebab lain kaum adam lebih banyak terkena penyakit ini
disebabkan karena faktor profesi, yaitu pada buruh angkat atau buruh
pabrik. Profesi buruh yang sebagian besar pekerjaannya mengandalkan
kekuatan otot mengakibatkan adanya peningkatan tekanan dalam rongga
perut sehingga menekan isi hernia keluar dari otot yang lemah tersebut
(Giri Made Kusala, 2009).
3. Penyakit penyerta
Penyakit penyerta yang sering terjadi pada hernia adalah seperti pada
kondisi tersumbatnya saluran kencing, baik akibat batu kandung kencing
atau pembesaran prostat, penyakit kolon, batuk kronis, sembelit atau
konstipasi kronis dan lain-lain. Kondisi ini dapat memicu terjadinya
tekanan berlebih pada abdomen yang dapat menyebabkan keluarnya usus
melalui rongga yang lemah ke dalam kanalis inguinalis.
4. Keturunan
Resiko lebih besar jika ada keluarga terdekat yang pernah terkena
hernia.
5. Obesitas
Berat badan yang berlebih menyebabkan tekanan berlebih pada tubuh,
termasuk di bagian perut. Ini bisa menjadi salah satu pencetus hernia.
Peningkatan tekanan tersebut dapat menjadi pencetus terjadinya prostrusi
atau penonjolan organ melalui dinding organ yang lemah.
6. Kehamilan
Kehamilan dapat melemahkan otot di sekitar perut sekaligus memberi
tekanan lebih di bagian perut. Kondisi ini juga dapat menjadi pencetus
terjadinya hernia.
7. Pekerjaan
Beberapa jenis pekerjaan yang membutuhkan daya fisik dapat
menyebabkan terjadinya hernia. Contohnya, pekerjaan buruh angkat
barang. Aktivitas yang berat dapat mengakibatkan peningkatan tekanan
yang terus-menerus pada otot-otot abdomen. Peningkatan tekanan
tersebut dapat menjadi pencetus terjadinya prostrusi atau penonjolan
organ melalui dinding organ yang lemah.

C. Tanda dan Gejala Hernia


1. Penonjolan di daerah inguinal
2. Nyeri pada benjolan
3. Obstruksi usus yang ditandai dengan muntah, nyeri abdomen seperti kram
dan distensi abdomen.
4. Perubahan pola eliminasi BAB
5. Gelisah
6. Hernia biasanya tampak di area yang terkena pada saat pasien berdiri atau
mendorong.

D. Penatalaksanaan Hernia
Penatalaksanaan hernia dibagi menjadi 2, konservatif dan operatif.
1. Pengobatan konservatif
Terbatas pada tindakan pengembalian posisi (dengan cara mendorong
masuk tonjolan yang ada secara manual) dan pemakaian penyangga atau
penunjang untuk mempertahankan isi hernia yang telah direposisi
(dikembalikan posisinya). Penggunaan bantalan penyangga hanya
bertujuan menahan hernia yang telah direposisi dan tidak pernah
menyembuhkan sehingga harus dipakai seumur hidup. Hal ini biasanya
dipilih jika kita menolak dilakukan perbaikan secara operasi atau terdapat
kondisi yang tidak memungkinkan untuk operasi. Cara ini tidak dianjurkan
karena menimbulkan komplikasi, antara lain merusak kulit dan tonus
(kekenyalan/tekanan) otot dinding perut di daerah yang tertekan sedangkan
strangulasi (terlilit/terpuntir) tetap mengancam. Penggunaan penyangga
tidak menyembuhkan hernia
2. Pembedahan (Operatif) :
a. Herniaplasty : memperkecil anulus inguinalis internus dan memperkuat
dinding belakang.
b. Herniatomy : pembebasan kantong hernia sampai ke lehernya, kantong
dibuka dan isi hernia dibebas kalau ada perlekatan, kemudian
direposisi, kantong hernia dijahit ikat setinggi lalu dipotong.
c. Herniorraphy : mengembalikan isi kantong hernia ke dalam abdomen
dan menutup celah yang terbuka dengan menjahit pertemuan
transversus internus dan muskulus ablikus internus abdominus ke
ligamen inguinal.

E. Pencegahan Hernia
Menurut Jennifer (2007), pencegahan hernia adalah :
1. Usahakan untuk mempertahankan berat tubuh yang sehat
Hal ini dapat membantu mengurangi tekanan pada otot di bagian perut.
2. Konsumsi makanan yang mengandung serat tinggi
Seperti : Buah-buahan, sayuran, dan makanan yang terbuat dari gandum
sangat disarankan untuk dikonsumsi. Makanan tersebut mengandung
banyak serat yang membantu mencegah konstipasi dan mengurangi
tekanan di bagian perut.
3. Hindari mengangkat barang yang terlalu berat
Jika harus mengangkat barang berat, lakukan dengan cara yang benar.
Postur tubuh yang tepat saat mengangkat barang berat, yakni tekuk lutut
Anda dan hindari membungkuk untuk mengurangi tekanan.
4. Hindari tekanan Intra abdomen
Seperti batuk kronis dan mengejan yang dapat mencetuskan hernia.

Anda mungkin juga menyukai