1. Definisi
berarti penonjolan isi suatu rongga melalui jaringan ikat tipis yang lemah
pada dinding rongga. Dinding rongga yang lemah itu membentuk suatu
kantong dengan pintu berupa cincin. Gangguan ini sering terjadi di daerah
perut dengan isi yang keluar berupa bagian dari usus (Giri Made Kusala,
2019)
bagian lemah dari dinding rongga bersangkutan. Pada hernia abdomen isi
perut menonjol melalui defek atau bagian lemah dari lapisan dinding perut
(Sjamsuhidayat, 2016).
2. Penyebab/factor predisposisi
a. Umur
Penyakit ini dapat diderita oleh semua kalangan tua, muda, pria
b. Jenis Kelamin
Hernia yang sering diderita oleh laki – laki biasanya adalah jenis
penyakit ini disebabkan karena faktor profesi, yaitu pada buruh angkat
tekanan dalam rongga perut sehingga menekan isi hernia keluar dari
c. Penyakit penyerta
Penyakit penyerta yang sering terjadi pada hernia adalah seperti pada
d. Keturunan
Resiko lebih besar jika ada keluarga terdekat yang pernah terkena
hernia.
e. Obesitas
tubuh, termasuk di bagian perut. Ini bisa menjadi salah satu pencetus
f. Kehamilan
tekanan lebih di bagian perut. Kondisi ini juga dapat menjadi pencetus
terjadinya hernia.
g. Pekerjaan
h. Kelahiran premature
Hernia berkembang ketika intra abdominal mengalami pertumbuhan t
ekanan seperti tekanan pada saat mengangkat sesuatu yang berat, pada saat
buang air besar atau batuk yang kuat atau bersin dan perpindahan
pekerjaan yang berat dan berlangsung dalam waktu yang cukup lama,
mengalami kelemahan.
a. Hernia hiatal
b. Hernia epigastrik
Terjadi di antara pusar dan bagian bawah tulang rusuk di garis tengah
lemah, hernia ini sering menimbulkan rasa sakit dan tidak dapat
c. Hernia umbilikal
d. Hernia inguinalis
daripada perempuan.
e. Hernia femoralis
Hernia ini muncul sebagai tonjolan di pangkal paha. Tipe ini lebih
f. Hernia insisional
Hernia ini dapat terjadi melalui luka pasca operasi perut. Hernia ini
a. Berupa benjolan
c. Terdapat gejala mual dan muntah atau distensi bila telah ada komplikasi
6. Pemeriksaan diagnostic/penunjang
a. Laboratorium
b. Rontsgen
c. EKG
d. USG
berdiri. Bila ada hernia maka akan tampak benjolan. Bila benjolan itu
hernia dapat ditegakan. Diagnosis pasti hernia juga dapat ditegakan bila
Reposisi hernia
tangan
b. Secara operatif
Hernioplasti
Herniographi
diikat, dan dilakukan bainy plasty atau teknik yang lain untuk
Herniotomi
Seluruh hernia dipotong dan diangkat lalu dibuang. Ini dilakukan pada
1. Pengkajian Keperawatan
Data Subjektif
pada bayi bila menangis atau batuk yang kuat timbul benjolan.
Data objektif.
Sebelum operasi : Nyeri bila benjolan tersentuh, pucat, gelisa, spasme otot,
a. Anamnesa.
2. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan utama
Epilepsi, dll.
5) Keadaan psikologis
b. Pemeriksaan fisik
1) Keadaan Umum.
3) Sistem Pencernaan
4) Sistem Pernafasan
5) Sistem cardiovaskuler
dll.)
7) Sistem persyarafan
8) Sistem endokrin
dll.
9) Sistem muskuloskeletal
Rentang gerak sendi, gaya berjalan, posisi berdiri, ROM, kekuatan otot,
1. Laboratorium
2. Rontgen
3. Therapi
6) Resiko infeksi
mengenai penyakitnya.
C. RENCANA KEPERAWATAN
Analgesic
administration
cek instruksi dokter
tentang jenis obat,
dosis dan frekuensi
tentukan pilihan
analgesic tergantung
tipe dan beratnya
nyeri
monitor vital sign
ebelum dan sesudah
pemberian analgesic
pertama kali
berikan analgesic
tepat waktu terutama
saat nyeri hebat
Kusala, G. (2019). Asuhan Keperawatan Pasien Post Operasi Pada Tn.H Dengan Hernia
Inguinalis Dextra Dalam Penerapan Intervensi Inovasi Teknik Relaksasi Dan
Mobilisasi Dini Di Ruangan Rawat Inap Bedah Rsud H. Hanafie Muara Bungo
Tahun 2018/ 2019. Diakses Dari http://repo.stikesperintis.ac.id/ Diambil Pada
Tanggal 3 Juni 2021.
Sjamsuhidayat (2016). Asuhan Keperawatan Pada Tn.K Dengan Post Operasi
Herniotomi Di Ruang Anggrek Rs Pandan Arang Boyolali. Diakses Dari
http://eprints.ums.ac.id/ Diambil Pada Tanggal 3 Juni 2021.
Ana, Y. (2017). Laporan Pendahuluan Pada Klien Dengan Post Operasi Hernia. Diakses
Dari https://id.scribd.com/ Diambil Pada Tanggal 3 Juni 2021.