Oleh :
Anita Wahyuningsih
(NIM: 14401.16.17003)
Disusun oleh :
ANITA WAHYUNINGSIH
14401.16.17003
Mengetahui
No Isi
Tanggal Saran Pembimbing TTD
. Konsul
1. 11 Mei Lp & 1) Perhatikan tehnik penulisan jarak
2020 Askep dan spasinya
2) Terkait Pemberian intervensi
edukasi sebaiknya dalam satu hari
1 materi -- mengingat
keterbatasan daya ingat lansia
3) Intervensi dan Evaluasi tidak
harus dilakukan setiap hari,
MINIMAL 4x dalam 2 minggu
dan bisa dihentikan bila masalah
sudah teratasi.
4) Lanjutkan Askep
2. 17 Mei Askep &
2020 SAP
BAB I
LAPORAN PENDAHULUAN
b. Upaya Preventif
c. Upaya Kuratif
d. Upaya Rehabilitatif
3. Klasifikasi Hipertensi
e. Stres Emosional
Stres akan meningkatkan resistensi pembuluh darah perifer dan
curah jantung sehingga akan menstimulasi aktivitas saraf simpatis.
Meskipun dapat dikatakan bahwa stres emosional benar-benar
meninggikan tekanan darah untuk jangka waktu yang sing-kat, reaksi
tersebut lenyap kembali seiring dengan menghilangnya penyebab stres.
Yang menjadi masalah adalah jika stres bersifat permanen, maka
seseorang akan mengalami hipertensi terus-menerus sehingga stres
menjadi suatu resiko. Kemarahan yang ditekan dapat meningkatkan
tekanan darah karena ada pelepasan adrenalin tambahan oleh kelenjar
adrenal yang terus-menerus dirangsang.
Penyebab hipertensi pada orang lanjut usia adalah terjadinya
perubahan-perubahan pada :
1) Elastisitas dinding aorta menurun.
2) Katup jantung menebal dan menjadi kaku.
3) Kemampuan jantung memompa darah menurun
4) 1% setiap tahun sesudah berumur 20 tahun kemampuan jantung
memompa darah menurun menyebabkan menurunnya kontraksi
dan volumenya.
5) Kehilangan elastisitas pembuluh darah
6) Hal ini terjadi karena kurangnya efektifitas pembuluh darah
perifer untuk oksigenasi.
7) Meningkatnya resistensi pembuluh darah perifer.
5. Patofisiologi Hipertensi
Umur Jenis Kelamin Gaya hidup Obesitas
Hipertensi
Perubahan Struktur
Vasokontriksi
Gangguan Sirkulasi
Defisit
Afterload
Nyeri Akut Pengetahuan
Risiko
Gangguan pola Penurunan
tidur curah jantung Intoleransi
aktifitas
6. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
a. Pemeriksaan laboratorium
perfusi/fungsi ginjal
7. Komplikasi Hipertensi
a) Miokard infark
b) Stroke
c) Cerebral vaskular accident
d) Penyakit vascular perifer: aterosklerosis, aneurisma.
e) Gagal ginjal
f) Left ventricular failure
8. Penatalaksanaan Hipertensi
Tujuan penanganan : Mencegah terjadinya morbiditas dan mortalitas pe-
nyerta dengan mempertahankan tekanan darah di bawah 140/90 mmHg.
a. Penatalaksanaan Non Farmakologis
1) Penurunan berat badan, pembatasan alcohol, natrium dan temba-
kau, latihan dan relaksasi merupakan intervensi wajib yang harus
dilakukan.
2) Perubahan cara hidup
3) Mengurangi intake garam dan lemak
4) Mengurangi intake alkohol
5) Mengurangi BB untuk yang obesitas
6) Latihan/peningkatan aktivitas fisik
7) Olah raga teratur
8) Menghindari ketegangan
9) Istirahat cukup
b. Penatalaksanaan Farmakologi
Digunakan untuk penderita hipertensi ringan dengan berada dalam
risiko tinggi dan apabila tekanan darah diastoliknya menetap diatas 85
atau 95 mmHg dan sistoliknya diatas 130 sampai 139 mmHg.
Golongan/jenis obat anti hipertensinya, yaitu :
1) Golongan Diuretic
Diuretik Thiazid. Misalnya : klortalidon,
hydroklorotiazid.
Diuretik Loop, Misalnya furosemid.
2) Golongan Penghambat Simpatis
Penghambatan aktivitas simpatis dapat terjadi pada pusat vaso-
motor otak seperti metildopa dan klonidin atau pada akhir saraf
perifer, seperti golongan reserpin dan goanetidin.
3) Golongan Betabloker
Mekanisme kerja anti-hipertensi obat ini adalah melalui penurunan
curah jantung dan efek penekanan sekresi renin. Misalnya, pindo-
lol, propanolol, timolol.
4) Golongan Vasodilator
Yang termasuk obat ini yaitu, prasosin, hidralasin, minoksidil,
diazoksid dan sodium nitrofusid.
5) Penghambat Enzim Konversi Angiotensin
Misalnya : captropil.
6) Antagonis Kalsium
Golongan obat ini menurunkan curah jantung dengan cara meng-
hambat kontraktilitas. Misalnya : nifedifin, diltiasem atau verama-
miu.
9. Pencegahan Hipertensi
a. Berhenti merokok.
b. Pertahankan gaya hidup sehat.
c. Belajar untuk rileks dan mengendalikan stres.
d. Batasi konsumsi alkohol.
e. Penjelasan mengenai hipertensi.
f. Jika sudah menggunakan obat hipertensi teruskan penggunaannya
secara rutin.
g. Batasan diet dan pengendalian berat badan.
h. Diet garam.
i. Periksa tekanan darah secara teratur.
I. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri Akut b/d Agen pencedera fisiologis
2. Risiko Penurunan Curah jantung b/d Perubahan afterload
3. Intoleransi aktifitas b/d imobilitas
4. Gangguan pola tidur b/d adanya nyeri
5. Defisit Pengetahuan b/d Kurang terpapar informasi
DIAGNOSA PRIORITAS
DAFTAR PUSTAKA
2. Anak-anak
a. Hidup :2
b. Nama dan alamat :1.Ny.N,Dusun Krajan RT 06 RW
02 Desa Kropak
2. Ny.S,Dusun Krajan RT 06 RW
02 Desa Kropak
c. Kematian :-
d. Tahun meninggal :-
e. Penyebab kematian :-
Genogram
Keterangan :
: perempuan
: pasien (Ny.M)
: laki-laki
X : meninggal
: garis keturunan
: Satu Rumah
L. Tinjauan system :
1. Umum:
a. Kelelahan :Ny.M mengatakan tidak
mengalami kelelahan meskipun melakukan aktivitas akan tetapi
Ny.M mengalami sakit kepala jika melakukan aktvitas berlebihan
b. Perubahan berat badan 1 tahun :Ny.M mengatakan selama 1
tahun tidak mengetahui apakah terjadi penurunan atau peningkatan
berat badan.
c. Perubahan nafsu makan : Ny.M mengatakan tidak ada
perubahan nafsu makan , nafsu makan Ny.M selalu baik
d. Demam : Ny.M mengatakan akhir-akhir
ini tidak pernah demam
e. Keringatmalam : Ny.M mengatakan tidak
pernah berkeringat pada malam hari
f. Kesulitantidur : Ny.M mengatakan jika malam
hari Ny.M sering terbangun pada malam hari untuk membuatkan
susu untuk cucunya, Ny.M tidur kurang lebih 5 jam perhari
g. Sering pilek / infeksi : Ny.M mengatakan tidak
pernah mengalami penyakit infeksi hanya saja pernah mengalami
pilek/flu biasa
h. Penilaian diri terhadap status kesehatan : Ny.M mengatakan
Ny.M pasti akan sembuh dari penyakit yang dideritanya yaitu
Tekanan darah tinggi
i. KemampuanmelakukanADL: Ny.M mampu melakukan ADL
secara mandiri
2. Khusus:
1 Keadaan Umum : Baik
a Tekanan darah : 180/90 mmHg
b Nadi : 70 x/menit
c RR : 20 x/menit
d Suhu : 36,7 C
II. Diagnosa
III. Intervensi
IV. Implementasi
V. Evaluasi
Lampiran
KATz Indeks (menentukan hasil tindakan dan prognosis pada lansia dan penyakit
kronis dan untuk menggambarkan tingkat fungsional klien (mandiri atau
tergantung)
Barthel Indeks
No Kriteria Skor Keterangan
1. Makan 10 Frekuensi 3 x sehari
5 : bantuan Jumlah 1 piring/sekali
10 : mandiri makan
Jenis nasi, sayur, lauk
2. Minum 10 Frekuensi 6 x sehari
5 : bantuan Jumlah ± 1500 cc
10 : mandiri Jenis air putih
3. Berpindah dari kursi roda 15
ke tempat tidur/sebaliknya
10 : bantuan
15 : mandiri
4. Personal toilet (cuci muka, 5 Frekuensi 2 x sehari
menyisir rambut, gosok gigi) (pagi dan sore hari)
0 : bantuan
5 : mandiri
5. Keluar masuk toilet 10
(mencuci pakaian, menyeka
tubuh dan menyiram)
5 : bantuan
10 : mandiri
6. Mandi 15 Frekuensi 2 x sehari
5 : bantuan (pagi dan sore hari)
15 : mandiri
7. Jalan di permukaan datar 5
0 : bantuan
5 : mandiri
8. Naik turun tangga 10
5 : bantuan
10 : mandiri
9. Mengenakan pakaian 10
5 : bantuan
10 : mandiri
10. Kontrol Bowel (BAB) 10 Frekuensi 1 hari sekali
5 : bantuan Konsistensi lunak
No Kriteria Skor Keterangan
10 : mandiri
11. Kontrol Bladder (BAK) 10 Frekuensi 6-7 x/hari
5 : bantuan Warna kuning
10 : mandiri
12. Olahraga/latihan 10 Frekuensi 1 x seminggu
5 : bantuan Jenis jalan kaki
10 : mandiri
13. Rekreasi/pemanfaatan 10 Frekuensi setiap hari
waktu luang
5 : bantuan
10 : mandiri
Keterangan :
130 : Mandiri
65-125 : Ketergantungan sebagian
60 : Ketergantungan total
Interpretasi hasil pemeriksaan : Klien Ny. M saat dilakukan pemeriksaan
dengan Barthel Indeks (instrument untuk mengukur kemandirian dalam hal
perawatan diri dan mobilitas), Ny. M memperoleh total skor 130 yang berarti Ny.
M dalam kategori mandiri.
N Jawaban
Pernyataan
o Nilai Jumlah
1 Onientasi(nilai max 10) 10
1. Tanggal berapa sekarang, bulan apa, tahun berapa,
musim apa dan hari apa(tiap jawaban poini) 1.5
2. Dimana kita sekarang?negara mana, wilayah,
propinsi, desa 2. 5
2 Registrasi(nilai max 3)
Interpretasi/kesimpulan :
Klien Ny. M saat dilakukan pemeriksaan dengan kuesioner SPMSQ, Ny. M
menjawab 9 pertanyaan dengan benar dan menjawab 1 pertanyaan dengan salah.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, Ny. M termasuk dalam kategori fungsi intelektual
utuh.
Nilai
No Pernyataan Jawaban
Ya Tidak
1 Apakah anda sebenarnya puas dengan kehidupan anda? 0 1
Apakah anda telah banyak menghentikan aktivitas dan minat
2 1 0
—minat anda?
3 Apakah anda merasa kehidupan anda kosong? 1 0
4 Apakah anda sering merasa hidup anda bosan? 1 0
5 Apakah anda mempunyai semangat yang baik setiap saat? 0 1
Apakah anda takut bahwa sesuatu yang buruk akan akan
6 1 0
terjadi pada anda?
Apakah anda merasa bahagia untuk sebagian besar
7 0 1
hidupanda?
8 Apakah anda sering merasa tidak berdaya? 1 0
Apakah anda Iebih senang tinggal di rumah dan pada pergi ke
9 1 0
luar dan mengerjakan sesuatu hal yang baru?
Apakah anda merasa mempunyai banyak masalah dengan
10 1 0
daya ingatan anda di band ingkan kebanyakan orang?
Apakah anda pikir bahwa hidup anda sekarang mi
11 0 1
menyenangkan?
Apakah anda merasa tidak berharga seperti perasaan anda saat
12 1 0
ini?
13 Apakah anda merasa penuh semangat? 0 1
14 Apakah anda merasa bahwa keadaan anda tidak adaharapan? 1 0
Apakah anda pikir bahwa orang lain lebih baik keadaannya
15 1 0
dan pada anda?
Interpretasi/kesimpulan :
Klien Ny. M saat dilakukan pemeriksaan dengan kuesioner Skala Depresi, Ny.M
memperoleh total skor sejumlah 2 sehingga Ny. M dapat dikategorikan dalam
kategori tidak depresi.
ANALISA DATA
DO :
TD : 185/90 mmHg
NNadi : 70 x/menit
RRR : 20 x/menit
S S : 36,7 C
Rabu DS:
06/05/20 - Klien mengatakan Gangguan
13.00 mengalami kesulitan tidur. Kurang kontrol tidur Pola Tidur
Klien mengatakan sering
terbangun pada malam hari
untuk membuatkan susu
untuk cicitnya.
- Klien mengatakan tidur
kurang lebih 5 jam per hari
-
DO :
- Terdapat kantung mata.
- Klien Ny.M saat
dilakukan pemeriksaan
dengan kuesioner Skala
Depresi, Ny.M
memperoleh total skor
sejumlah 2sehingga Ny. M
dapat dikategorikan dalam
kategori tidak depresi.
Rabu DS : Kurang terpapar Manajemen
Rabu - Klien mengatakan tidak informasi kesehatan
06/05/20 tahu sakit apa yang dia tidak efektif
13.00 alami yang dia tahu hanya
terkait tentang rasa nyeri
dikepalanya. Ny.M
mengatakan kalau
nyerinya timbul maka
Ny.M memberi obat oles
seperti balsem di bagian
dahinya.
DO :
- Klien Ny. M saat
dilakukan pemeriksaan
dengan kuesioner SPMSQ,
Ny. M
menjawab 9 pertanyaan
dengan benar dan
menjawab 1 pertanyaan
dengan salah. Berdasarkan
hasil pemeriksaan, Ny. M
termasuk dalam kategori
fungsi intelektual utuh.
- Klien Ny. M saat
dilakukan pemeriksaan
dengan kuesioner MMSE,
Ny. M memperoleh total
skor sebanyak 29, Ny. M
termasuk dalam kategori
aspek kognitif dari fungsi
mental baik.
Rencana keperawatan
Tujuan Kriteria hasil Intervensi
No Diagnosis
1. Nyeri Akut Setelah dilakukan 10. Keluhan nyeri Menurun Observasi
tindakan 11. Meringis menurun Identifikasi lokal, karakteristik, frekuensi, kualitas
keperawatan 12. Gelisah menurun Identifikasi skala nyala
diharapkan nyeri 13. Kesulitan tidur menurun Identifikasi respon nyeri non verbal
berkurang 14. Frekuensi nadi membaik Identifikasi faktor mempererat dan memperingan nyeri
15. Pola napas membaik
Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
16. Tekanan darah membaik
Monitor efek samping penggunaan analgetik
17. Nafsu makan membaik
Terapeutik
18. Pola tidur membaik
Berikan teknik non farmakologis untuk mengurangi rasa
nyeri
Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri
Edukasi
Jelaskan penyebab nyeri
Jelaskan cara meredakan nyeri
Ajarkan teknik non farmakologis untuk meredakan nyeri
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
2. Gangguan pola Setelah dilakukan 1. Keluhan sulit tidur menurun Observasi
tidur b/d Kurang tindakan 2. Keluhan sering terjaga menurun Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima
kontrol tidur keperawatan 3. Keluhan tidak puas tidur informasi
diharapkan menurun Terapeutik
gangguan pola 4. Keluhan pola tidur berubah Sediakan materi dan media pengaturan aktivitas dan
tidur teratasi menurun istirahat
5. Keluhan istirahat tidak cukup Jadwalkan pemberian pendidikan kesehatan sesuai
menurun kesepakatan
Berikan kesempatan kepada pasien dan keluarga untuk
bertanya
Edukasi
Jelaskan pentingnya melakukan aktivitas fisik / olahraga
secara rutin
Anjurkan terlibat dalam aktivitas
Anjurkan menyusunjadwal aktivitas dan istirahat
Ajarkan cara mengidentifikasi kebutuhan istirahat
Ajarkan cara mengidentifikasi target dan jenis aktivitas
sesuai kemampuan
3 Manajemen Setelah dilakukan 1. Melakukan tindakan untuk Observasi
kesehatan tidak tindakan mengurangi faktor resiko Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima
efektif b/d Kurang keperawatan meningkat informasi
terpapar informasi diharapkan klien 2. Menerapkan program Identifikasi faktor-faktor yang dapat meningkatkan dan
faham akan perawatan meningkat menurunkan motivasi perilaku hidup bersih dan sehat
penyakitnya 3. Aktivitas hidup sehari-hari Terapeutik
efektif memenuhi tujuan Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
kesehatan meningkat Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
4. Verbalisasi kesulitan dalam Berikan kesempatan untuk bertanya
menjalani program Edukasi
perawatan/pengobatan menurun
Jelaskan faktor risiko yang dapat mempengaruhi
kesehatan
Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat
Ajarkan strategi yang dapat digunakan untuk
meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
DIAGNOSA
NAMA &
NO HARI/ KEPERAWATA JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
TTD
TANGGAL N
2. 13.00 1) Melakukan BHSP Anita
Jum’at Gangguan pola S:
08-05-2020 tidur b/d Kurang kepada klien untuk
kontrol tidur menjelaskan tentang Ny. M mengatakan setelah dilatih relaksasi,
tindakan yang akan kita badan terasa ringan.
lakukan Ny. M mengatakan sudah mencoba berlatih
2) Menganjurkan menyusun relaksasi sebelum tidur.
jadwal aktivitas dan Ny. M mengatakan sudah bisa tidur meskipun
DIAGNOSA
NAMA &
NO HARI/ KEPERAWATA JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
TTD
TANGGAL N
5. 13.00 1) Melakukan BHSP Anita
Selasa Gangguan pola S:
12-05-2020 tidur b/d Kurang kepada klien untuk
13.00 kontrol tidur menjelaskan tentang Ny. M mengatakan setelah dilatih relaksasi,
tindakan yang akan kita badan terasa ringan.
lakukan Ny. M mengatakan sudah mencoba berlatih
2) Menganjurkan menyusun relaksasi sebelum tidur.
jadwal aktivitas dan Ny. M mengatakan sudah bisa tidur meskipun
HARI/TANGGAL KEGIATAN
Rabu, 06 Mei 2020 1. Pengkajian pada lansia
2. Penyusunan asuhan keperawatan gerontik
Rabu, 13 Mei 2020 1. Melakukan Pendidikan kesehatan tentang Senam Hipertensi dan
Evaluasi
LEMBAR DOKUMENTASI
1) Pengkajian Asuhan Keperawatan
Pada Hari & tanggal : Rabu, 06 Mei 2020
2) Implementasi Pertama
Pada Hari & tanggal : Kamis, 07 Mei 2020
3) Implementasi Kedua
Pada Hari & tanggal : Jum’at, 08 Mei 2020
4) Implementasi Ketiga
Pada Hari & tanggal : Sabtu, 09 Mei 2020
Oleh :
Anita Wahyuningsih
(NIM: 14401.16.17003)
PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN
STIKES HAFSHAWATY PESANTREN ZAINUL HASAN
PROBOLINGGO
2020
IV. METODE
1. Ceramah dan Tanya jawab
V. KEGIATAN PENYULUHAN
No. WAKTU KEGIATAN PENYULUH KEGIATAN
PESERTA
1. 2 Pembukaan :
menit Membuka kegiatan Menjaw
dengan mengucapkan salam. ab salam
Memperkenalkan diri
Menjelaskan tujuan Menden
dari penyuluhan garkan
Menyebutkan materi Memper
yang akan diberikan hatikan
Memper
hatikan
2. 5 Pelaksanaan :
menit Menjelaskan tentang Memper
pengertian dari Hipertensi hatikan
Menjelaskan tentang
penyebabHipertensi
Menjelaskan tentang Memper
gejaladariHipertensi hatikan
Menjelaskantentangkomplikas Bertany
iHipertensi a dan menjawab
MenjelaskancarapenangananH pertanyaan yang
diajukan
ipertensi Memper
Memberikan kesempatan hatikan
untuk bertanya
Bertany
a dan menjawab
pertanyaan yang
diajukan
3. 3 Evaluasi :
menit Menanyakan kepada Menjaw
peserta tentang materi yang telah ab pertanyaan
diberikan, dan reinforcement
kepada peserta yang dapat
menjawab pertanyaan.
4. 5 Terminasi :
menit Mengucapkan Menden
terimakasih atas peran serta garkan
peserta.
Mengucapkan salam
Menjaw
penutup
ab salam
VI. MEDIA
Leaflet
VII. EVALUASI
1) Evaluasi sekunder
(a)Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan oleh mahasiswa bekerjasama
dengan Ny.M
2) Evaluasi Proses
(a) Ny.M antusias terhadap materi yang disampaikan pemateri.
(b) Ny.M terlihat aktif dalam kegiatan penyuluhan.
3) Evaluasi hasil
(a) Ny.M memahami materi yang disampaikan pemateri.
(b) Ada umpan balik positif dari klien dapat menjawab pertanyaan yang
diajukan oleh penyuluh.
LAMPIRAN MATERI HIPERTENSI
1.1 Pengertian
Hipertensi didefinisikan sebagai peningkatan tekanan darah yang menetap
diatas batas normal yang disepakati, yaitu diastolik 90 mmHg atau sistolik 140
mmHg (Sylvia Anderson Price, 2005:933).
1.2 Faktor Penyebab Hipertensi
Menurut SufridaYulianti dan Maloediyn S. (2006:19-23), factor penyebab
hipertensi adalah:
1.2.1 Faktor yang tidak dapat diubah
1) Usia
Pertambahan usia dapat meningkatkan resiko terjangkitnya penyakit hipertensi.
Walaupun penyakit hipertensi bisa terjadi pada segala usia, tetapi paling sering
menyerang orang dewasa yang berusia 35 tahun atau lebih. Meningkatnya tekanan
darah seiring dengan bertambahnya usia memang sangat wajar. Hal ini disebabkan
adanya perubahan alami pada jantung, pembuluh darah, dan hormon. Namun, jika
perubahan ini disertai dengan faktor resiko lain bisa memicu terjadinya hipertensi.
2) Keturunan
Hipertensi merupakan penyakit keturunan.Jika salah satu dari orang tua kita
menderita penyakit hipertensi, sepanjang hidup kita memiliki resiko terkena
hipertensi sebesar 25%.Jika kedua orang tua kita menderita hipertensi, kemungkinan
kita terkena penyakit ini sebesar 60%. Namun, kemungkinan itu tidak selamanya
terjadi. Ada seseorang yang sebagian besar kelurganya penderita hipertensi, tetapi
dirinya tidak terkena penyakit tersebut.
1.2.2 Faktor yang dapatdiubah
1) Obesitas
2) Kurangolah raga
3) Merokok
4) Kopi
5) Minum-minumanberalkoholsecaraberlebihan
6) Stres.
1.3 KategoriHipertensi
Menurut National Institute of Health, lembaga kesehatan nasional
diAmerika mengklasifikasikan sebagai berikut:
Tabel 1.1 Kategori hipertensi menurut National Institute of Health
KATEGORI SISTOLIK DIASTOLIK
Normal = 119 < 79
Pra-hipertensi 120 – 139 80 – 89
Hipertensiderajat 1 140 – 159 90 – 99
Hipertensiderajat 2 = 160 = 100
1.5 Penatalaksanaan
Menurut Bangun (2002)Hal yang bisa dilakukan oleh penderita hipertensi
antara lain:
1. Mengubah gaya hidup
1) Mengurangi kelebihan bobot berat badan
Kelebihan berhubungan dengan peningkatan tekanan darah, tingkat lipid
(lemak darah) tinggi yang abnormal, diabetes, dan penyakit jantung
koroner.Kuncinya adalah dengan membatasi asupan kalori dan tingkat latihan
fisik. Penurunan bobot sebanyaknya 4,5 kg saja sudah sangat berarti dalam
penurunan tekanan darah tinggi. Penurunan bobot juga dapat mempercepat
turunnya tekanan darah dalam pengobatan. Latihan aerobik secara teratur tiga
atau empat kali seminggu dengan lama 30-45 menit bisa membantu mengurangi
risiko hipertensi dan penyakit kardiovaskuler.
2) Membatasiasupanalkohol
Alkohol bisa memberikan konstribusi terhadap hipertensi.Alkohol bisa
mengurangi kemampuan pompa jantung dan kadang-kadang membuat
pengobatan hipertensi kurang efektif.Karenanya, lebih baik menghindari
nyasamasekali.
3) Membatasi konsumsi garam
Gara mmengandung ion Natrium (Na+) danklorida (Cl-) merupakan ion
utama dalam cairan ekstraseluler.Konsumsi natrium yang berlebih menyebabkan
konsentrasi natrium didalam cairan ekstra seluler meningkat (Martuti,
2009:46).Asupan garam yang tinggi, meskipun tidak selalu, bisa meningkatkan
tekanan darah, khususnya pada orangtua, penderita darah tinggi, dan pasien
dengan diabetes mellitus.Menghindar atau mengurangi garam adalah salah satu
contoh cara mengurangi natrium, meskipun tidak menjamin seseorang tidak
terkena hipertensi (Bangun, 2002:24)
4) Berhenti merokok
Merokok memang tidak menyebabkan hipertensi. Namun, merokok adalah
salah satu faktor risiko utama dari penyakit kardiovaskuler. Merokok juga
menghalangi efek obat antihipertensi. Orang yang menderita tekanan darah
tinggi, sebaiknya berhenti dan tidak merokok sama sekali. Meskipun demikian
perlu diperhatikan kenaikan berat badan akibat berhenti merokok. Sementara itu,
orang yang tidak merokok lebih baik tidak mulai atau coba-coba merokok.
5) Mengurangi lemak
Seorang penderita darah tinggi dengan kadar lemak yang banyak, mungkin
memerlukan modifikasi diet atau terapi obat untuk menormalkannya. Batasan
utama asupan lemak adalah kurang dari 30% total kalori.Dietary Approaches to
Stop Hypertension DASH) diAmerika Serikat menyarankan diet rendah lemak,
yakni mengonsumsi buah dan sayuran.
6) Obat
a. Diuretik
Obat diuretik dikenal dengan nama pil air. Obat ini merupakan pilihan
pertama dalam pengobatan. Obat ini mempengaruhi ginjal. Kadar garam
di dalam tubuh dikeluarkan bersamaan dengan zat cair yang ditahan oleh
garam. Biasanya tidak ada akibat sampingan yang mengganggu. Namun,
akibat tambahan dari diuretik adalah tidak saja garam dikeluarkan dari
tubuh, tetapi juga zat lain yang berguna bagi tubuh, seperti kalium, ikut
dikeluarkan. Karenannya, sering dokter memberikan pil-pil khusus untuk
memperlancar air seni sekaligus mempertahankan kalium. Pil-pil tersebut
bisa bertambah manfaatnya jika ditunjang oleh menu makanan dengan
kadar garam yang rendah.
b. KontrolRutin
1.6 Komplikasi
Komplikasi penyakit yang dapat timbul atau menyertai hipertensi (Redaksi
Agro Media, 2009:10) adalah :
1. Stroke
2. GagalJantung
3. GagalGinjal
4. Kerusakanpada Mata
DAFTAR PUSTAKA
Bangun, A. P. (2008). Khasiat Tanaman Obat untuk Hipertensi. Jakarta: Indo Camp.
Price, Sylvia Anderson. (2005). Patofisiologi: konsep klinis proses-proses penyakit.
Edisi 6. Alih Bahasa: Brahm U. Pendit ...[et. al]; editor edisi bahasa Indonesia,
Huriawati Hartanto. Jakarta: EGC.
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) SENAM HIPERTENSI PADA
LANSIA Ny.M
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) SENAM HIPERTENSI PADA
LANSIA Ny.M
Oleh :
Anita Wahyuningsih
(NIM: 14401.16.17003)
X. MATERI
1. Pengertian senam lansia
2. Jenis-jenis senam lansia
3. Manfaat senam lansia
4. Prinsip senam lansia
5. Langkah-langkah senam lansia
XI. METODE
2. Ceramah dan Tanya jawab
XII. KEGIATAN PENYULUHAN
No. WAKTU KEGIATAN PENYULUH KEGIATAN
PESERTA
1. 2 Pembukaan :
menit Membuka kegiatan Menjaw
dengan mengucapkan salam. ab salam
Memperkenalkan diri
Menjelaskan tujuan Menden
dari penyuluhan garkan
Menyebutkan materi Memper
yang akan diberikan hatikan
Memper
hatikan
2. 5 Pelaksanaan :
menit Menjelaskan tentang : Memper
hatikan
Pengertian senam lansia
Jenis – jenis senam lansia
Memper
Manfaat senam bagi lansia hatikan
Prinsip – prinsip senam lansia Bertany
a dan menjawab
Langkah – langkah senam pertanyaan yang
lansia diajukan
Memper
hatikan
Bertany
a dan menjawab
pertanyaan yang
diajukan
3. 3 Evaluasi :
menit Menanyakan kepada Menjaw
peserta tentang materi yang telah ab pertanyaan
diberikan, dan reinforcement
kepada peserta yang dapat
menjawab pertanyaan.
4. 5 Terminasi :
menit Mengucapkan Menden
terimakasih atas peran serta garkan
peserta.
Mengucapkan salam
Menjaw
penutup
ab salam
XIII. MEDIA
Leaflet
XIV. EVALUASI
4) Evaluasi sekunder
(b)Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan oleh mahasiswa bekerjasama
dengan Ny.M
5) Evaluasi Proses
(c) Ny.M antusias terhadap materi yang disampaikan pemateri.
(d) Ny.M terlihat aktif dalam kegiatan penyuluhan.
6) Evaluasi hasil
(c) Ny.M memahami materi yang disampaikan pemateri.
(d) Ada umpan balik positif dari klien dapat menjawab pertanyaan yang
diajukan oleh penyuluh.
LAMPIRAN MATERI
SENAM LANSIA
A. Pengertian
Senam lansia adalah olahraga ringan dan mudah dilakukan, tindakan
memberatkan yang diterapkan pada lansia. Aktifitas olahraga ini akan membantu
tubuh agar tetap bugar dan tetap segar karena melatih tulang tetap kuat,
mendorong jantung bekerja optimal dan membantu menghilangkan radikal bebas
yang berkeliaran di dalam tubuh.
Senam adalah serangkaian gerak nada yang teratur dan terarah serta terencana
yang dilakukan secara tersendiri atau berkelompok dengan maksud
meningkatkan kemampuan fungsional raga untuk mencapai tujuan tersebut
(santosa, 1994).
Lansia seseorang individu laki-laki maupun perempuan yang berumur antara
60-69 tahun. (Nugroho 1999:20) jadi senam lansia adalah serangkaian gerak nada
yang teratur dan terararah serta terencaana yang diiikuti oleh orang lanjut usia
yang dilakukan dengan maksud meningkatkan kemampuan meningkatkan
kemampuan fungsional raga untuk mencapai tujuan tersebut
C. Manfaat
1. Perbaikan dalam derajat kesehatan
Senam lansia disamping memiliki dampak positif terhadap
peningkatan fungsi organ tubuh juga berpengaruh dalam meningkatkan
imunitas dalam tubuh manusia setelah latihan teratur
2. Kebugaran jasmani
Tingkat kebugaran di evaluasi dengan mengawasi kecepatan denyup
jantung waktu istirahat yaitu kecepatan denyut nadi sewaktu istirahat. Jadi
supaya lebih bugar, kecepatan denyut jantung sewaktu istirahat harus
menurun.
3. Kemandirian
Dengan mengikuti senam lansia efek minimalnya adalah lansia
merasa berbahagia, senantiasa bergenbira, bisa tidur lebih nyenyak, pikiran
tetap segar.
D. Prinsip
1. Gerakanya bersifat dinamis (berubah-ubah)
2. Bersifat progresif (bertahap meningkat)
3. Adanya pemanasan dan pendinginan pada setiap latihan
4. Lama latihan berlangsung 15-60 menit
5. Frekuensi latihan perminggu minimal 3 kali dan optimal 5 kali
E. Langkah-langkah
1. Latihan kepala dan leher
a. Lihat keatap kemudian menunduk sampai dagu ke dada
b. Putar kepala dengan melihat bahu sebelah kanan dan sebelah kiri
c. Miringkan kepala ke bahu sebelah kanan dan sebelah kiri
2. Latihan bahu dan lengan
a. Angkat kedua bahu ke atas mendekati telinga, kemudian turunkan
kembali perlahan-lahan
b. Tepukan kedua telapak tangan dan renggangkan lengan kedepan
lurus dengan bahu. Pertahankan bahu tetap lurus dan kedua tangan
bertepuk kemudian angkat lengan keatas kepala.
c. Satu tangan mentuntuh bagian belakang dari leher kemudian
raihlah punggung sejauh mungkin yang dapat di capai. Bergantian
tangan kanan dan kiri.
d. Letakan tangan di punggung kemudian coba meraih keatsa
sesapatnya.
3. Latihan tangan
a. Letakan tangan di atas meja. Lebarkan jari-jarinya dan tekan ke
meja.
b. Baliklah telapak tangan. Tariklah ibu jari melintasi permukaan
telapak tangan untuk menyentuh jari keleingking. Kemudian tarik
kembali.
c. Lanjutkan dengan menyentruh tiap-tiap jari dengan ibu jari dan
kemudian setelah menyentuh tiap jari.
d. Kepalkan tangan sekuatnya kemudian renggangkan jari-jari
selurus mungkin.
4. Latihan punggung
a. Dengan tangan di samping bengkokan badan di satu sisi kemudian
ke sisi yang lain
b. Letakan tangan ke pinggang dan tekan kedua kaki. Putar tubuh
dengan melihat bahu ke kiri dank e kanan.
c. Tepuklan kedua tangan di belakang dan reganggkan kedua bahu
ke belakang.
5. Latihan paha
a. Latihan ini dapat di lakukan dengan berdiri tegak dan memegang
sandaran kursi atau dengan posisi tiduran.
b. Lipat satu lutut sampai dada dimana kaki yang lain tetap lurus,
dan tahan beberapa waktu
c. Duduklah dengan kedua kaki lurus kedepan, tekankan kedua lutut
pada tempat tidur hingga bagian belakang lutut menyentuh tempat
tidur.
d. Pertahankan kaki lurus tanpa membengkokan lutut, kemudian
tarik telapak kaki kearah kita dan regangkan kembali
e. Tekuk dan regangkan jari-jari kaki tanpa menggerakan lutut
f. Pertahankan lutut tetap lurus, putar telapak kaki kedalam sehingga
permukaanya saling bertemu kemudian kembali lagi
g. Berdiri dengan kaki lurus dan berpegangan pada bagian belakang
kursi. Angkat tumit tinggi-tinggi kemudian putarkan
6. Latihan pernafasan
a. Duduklah di kursi denagn punggung bersandar dan bahu relaxs
b. Letakan kedua telapak tangan pada tulang rusuk. Tarik nafas
dalam-dalam maka terasa dada mengambang
c. Sekarang keluarkan nafas perlahan-lahan sedapatnya. Terasa
tangan akan menutup kembali
DAFTAR PUSTAKA
HARUS
DIPERHATIKAN
DALAM
MELAKUKAN
SENAM
HIPERTENSI PADA
LANSIA
1) Jangan terlalu
menegangkan
otot berlebihan