Oleh:
DESY ARIZA EKA PUTRI
(NIM:14401.16.17006)
Mengetahui,
Selain itu, peranan faktor resiko yang datang dari luar (eksogen)
tidak boleh dilupakan, yaitu faktor lingkungan dan budaya gaya
hidup yang salah. Banyak faktor yang memengaruhi proses menua
(menjadi tua), antara lain herediter/genetik, nutrisi/makanan, status
kesehatan, pengalaman hidup, lingkungan, dan stres. Proses
menua/menjadi lanjut usia bukanlah suatu penyakit, karena orang
meninggal bukan karena tua, orang muda pun bias meniggal dan
bayi pun bisa meninggal. Banyak mitos mengenai lanjut usia yang
sering merugikan atau bernada negatif, tetapi sangat berbeda
dengan kenyataan yang dialaminya (Nugroho, 2000).
IV. Masalah psikologik pada lansia
Masalah psikologik yang dialami oleh golongan lansia ini pertama kali
mengenai sikap mereka sendiri terhadap proses menua yang mereka hadapi,
antara lain kemunduran badaniah atau dalam kebingungan untuk
memikirkannya. Dalam hal ini dikenal apa yang disebut disengagement
theory, yaitu berarti ada penarikan diri dari masyarakat dan diri pribadinya
satu sama lain. Dulu hal ini diduga dapat mensukseskan proses menua.
Anggapan ini bertentangan dengan pendapat-pendapat sekarang, yang justru
menganjurkan masih tetap ada social involvement (keterlibatan sosial) yang
dianggap lebih penting dan meyakinkan. Masyarakat sendiri menyambut hal
ini secara positif. Contoh yang dapat dikemukakan umpama dalam bidang
pendidikan, yang masih tetap ditingkatkan pada usia lanjut ini untuk
menaikkan intelegensi dan memperluas wawasannya (Broklehurst dan allen,
1987). Di negara-negara industri maju bahkan didirikan apa yang disebut
university of the thrird age. Pemisahan diri (disengagement) baru
dilaksanakan hanya pada masa-masa akhir kehidupan lansia saja. Para lansia
yang realistis dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungannya yang baru.
Daya ingat (memori) mereka memang banyak yang menurun dari lupa
sampai pikun dan demensia. Biasanya mereka masih ingat betul peristiwa-
peristiwa yang telah lama terjadi, malahan lupa mengenai hal- hal yang baru
terjadi. Pada lansia yang masih produktif justru banyak yang menggunakan
waktu menulis buku ilmiah, maupun memorinya sendiri. Biasanya sifat-sifat
streotype para lansia ini sesuai dengan pembawaanya pada waktu muda.
Beberapa tipe yang dikenal adalah sebagai berikut:
1. Tipe konstruktif: orang ini mempunyai integritas baik, dapat menikmati
hidupnya, mempunyai toleransi tinggi, humoristis, fleksibel (luwes) dan
tahu diri. Biasanya sifat-sifat ini dibawanya sejak muda. Mereka dapat
menerima fakta-fakta proses menua, mengalami pensiun dengan tenang,
juga dalam menghadapi masa akhir.
a. Upaya Promotif
b. Upaya Preventif
Kegiatan pengobatan ringan bagi lanjut usia yang sakit bila dimungkinan
dapat di lakukan di kelompok lanjut usia atau Posyandu lansia.
Pengobatan lebih lanjut ataupun perawatan bagi lanjut usia yang sakit
dapat dilakukan di fasilitas pelayanan seperti Puskesmas Pembantu,
Puskesmas ataupun di Pos Kesehatan Desa. Apabila sakit yang diderita
lanjut usia membutuhkan penanganan dengan fasilitas lebih lengkap, maka
dilakukan rujukan ke Rumah Sakit setempat.
d. Upaya Rehabilitatif
c. Fagositosis
Kristal difagositosis olah leukosit membentuk fagolisosom dan
akhirnya membram vakuala disekeliling kristal bersatu dan membram
leukositik lisosom.
d. Kerusakan lisosom
Terjadi kerusakn lisosom, sesudah selaput protein dirusak, terjadi
ikatan hidrogen antara permukan kristal membram lisosom, peristiwa
ini menyebabkan robekan membram dan pelepasan enzim-enzim dan
oksidase radikal kedalam sitoplasma.
e. Kerusakan sel
Setelah terjadi kerusakan sel, enzim-enzim lisosom dilepaskan
kedalam cairan sinovial, yang menyebabkan kenaikan intensitas
inflamasi dan kerusakan jaringan.
PATHWAY
1. Pengkajian
A. Riwayatklien/data biografis
1. Nama : Ny.S
2. Alamat : Jln Amir Hamzah Rt01/Rw02
3. Telp : 085331514281
4. Tempat,tanggallahir : Probolinggo,06-07-1952
5. Jeniskelamin : Perempuan
6. Suku : Indonesia
7. Agama : Islam
8. Status perkawinan : Cerai Mati
9. Pendidikan : SD
10. Alamat :
11. Orang yang paling dekat dihubungi : Ponakan
B. Riwayat keluarga
1. Pasangan
a. Hidup : Sudah Meninggal
b. Status kesehatan :-
c. Umur : 70 tahun
d. Pekerjaan : PetaKematian :1
e. Tahun meninggal : 2009
f. Penyebab kematian : Tidak sakit
2. Anak-anak
a. Hidup :1
b. Nama dan alamat : Ny.J, Kedung Asem
c. Kematian :1
d. Tahun meninggal : 2014
e. Penyebab kematian :Hipertensi
Keterangan :
: Perempuan
: Laki-laki
: Pasien
: Hipertensi
: garis perkawinan
: garis keturunan
K. Tinjauan system
1. Umum: composmentis
a. Kelelahan : sering kelelahan
b. Perubahan berat badan 1 tahun : tidak berubah
c. Perubahan nafsu makan : iya nafsu makan semakin menurun
d. Demam : tidak
e. Keringat malam : iya
f. Kesulitan tidur :tidak
g. Sering pilek / infeksi : tidak
h. Penilaian diri terhadap status kesehatan : sudah semakin kesehatan
semakin cepat lelah.
Tekanan tandada – tanda vital meliputi:
TD:100/70 mmHg RR:20X/menit
N: 78 S: 36.4
i. Kemampuan melakukan ADL : klien masih bisa melakukan ADL secara
mandiri tetapi sering mengalami kelelahan dan sering kambuh nyeri yang di
rasakan di bagian kaki dan pergelangan tangan.
2. Khusus
a. Integumen : terdapat bekas luka gatal dikaki, kulit warna sawo matang, kulit
keriput, Perubahan rambut dan kuku, Kalus, Pemajanan lama terhadap
matahari, Pola penyembuhan lesi dan memar
b. Hemopoetik : tidak ada perdarahan /memar abnormal, tidak ada
Pembengkakan kelenjar limfe, Anemia.
c. Kepala: Sakit kepala, , Pusing, Gatal pada kulit kepala
d. Mata Perubahan penglihatan:, Nyeri, Air mata berlebihan, kriput di sekitar
mata, penglihatan menurun
e. Telinga: perubahan pendengaran, Kebiasaan perawatan telinga, dampak pada
ADL terganggu.
f. Hidung dan sinus: tidak ada masalah, masih dalam batas normal
g. Mulut dan tenggorokan: tidak menggunakan gigi palsu, gigi asli mulai rontok,
hanya sisa beberapa saja, bibir kering
h. Leher: tidak ada benjolan/massa, tidak ada keterbatasan gerak
i. Payudara: Perubahan pada putting susu, payudara melembek
j. Pernapasan: kadang Batuk , tidak ada Sesak nafas, Hemoptisis tidak ada.
k. Kardiovaskuler: tidak ada bunyi jantung tambahan, tidak mempunyai riwayat
penyakit jantung
l. Gastrointestinal: penceraan menurun,terkadang 2 hari 1x, Mual/muntah tidak
ada, Hematemesis tidak ada, Perubahan napsu makan
m. Perkemihan: tidak ada masalah masih dalam batas normal
n. Genetik reproduksi wanita: Riwayat men struasi, Riwayat menopause
o. Muskuloskeletal: Nyeri persendian sering, Kekakuan, Krarn, Kelemahan otot,
, dampak ADL berkurang hanya melakukan aktiitas dirumah
p. Sistem saraf pusat: sakit kepala, , penurunan daya ingat
q. Sistem endokrin: Intoleran panas/dingin, perubahan rambut, polipagi
r. Psikososial: Insomnia, masalah dalam mengambil keputusan, Kesulitan
konsentrasi, dampak ADL selalu salah oleh anak cucu
s. Pengkajian multi dimensional (fungsional dan psikososial)
1. KATz lndeks
2. Bartel lndeks
3. MMSE
4. SPMSQ
5. GDS
II. Diagnosa
III. Intervensi
IV. Implementasi
V. Evaluasi
ANALISA DATA
RENCANA KEPERAWATAN
DIAGNOSA
KRITERIA HASIL INTERVENSI
NO KEPERAWATAN
(SLKI) (SIKI)
(SDKI)
1 Nyeri Akut b/d Agen 1. Kekuatan Otot Manajemen Nyeri
Meningkat 1.Observasi
Pencedera fisik
2. Pergerakan Ektermitas -Identifikasi
meningkat lokasi,karakteristik durasi
3. Nyeri Menurun , frekuensi , kualitas
4. Kekuatan sendi ,intensitas nyeri
meningkat - Identifikasi skala nyeri
- Identifikasi respon nyeri
non verbal
Indentifikasi faktor yang
memperberat dan
memperingan nyeri
-Identifikasi pengaruh
budaya terhadap respon
nyeri
2.Terapeutik
- Berikan teknik
nonfarmakologi untuk
mengurangi rasa nyeri
- Control Lingkungan
yang memperberat rasa
nyeri
- Fasilitasi istirahat dan
tidur
- Pertimbangakan jenis
dan sumber nyeri dalam
pemilihan
strategimeredakan nyeri
3. Edukasi
- Jelaskan penyebab dan
periode , dan pemicu
nyeri
- Jelaskan Strategi
Meredakan nyeri
- Anjurkan Memonitor
nyeri secara mandiri
- Ajarkan Teknik
Nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
4. Kolabrasi
- Kolaborasi pemberian
analgetik , jika perlu
2. Gangguan Mobilitas 1. Kekuatan otot Dukungan Ambulasi :
meningkat
Fisik b/d Kekuatan 1. Observasi
Sendi 2. Rentang gerak -Identifikasi adanya
Room meningkat
nyeri/keluhan fisik
3. Nyeri Menurun
4. Kaku Sendi lainnya
Menurun
- Identifikasi toleransi
fisik menggunakan
ambulasi
-Monitor frekuensi
jantung dan tekanan darah
sebelum memulai
ambulasi
- Monito frekuensi
jantung sebelum memulai
ambulasi
- Monitor kondisi umum
selama melakukan
ambulasi
2. Terapeuti
-Fasilitasi aktivitas
ambulasi dengan alat
bantu
-Fasilitasi melakukan
mobilisasi fisik secara
perlu
- Libatkan keluarga untuk
membantu asie dalam
meningktkan ambulasi
3. Edukasi
-Jelaskan tujuan dan
prosedur ambulasi
-Anjurkan melakukan
ambulasi dini
- Ajarkan ambulasi
sederhana yang harus
dilakukan
3. Defisit Pengetahuan b/d 1.Verbalisasi kemauan Edukasi Kesehatan
ketidaktahuan mematuhi program 1. Observasi
menemukan sumber perawatan atau -Identifikasi kesiapan dan
pengobatan meningkat kemampuan menerima
2. Verbalisasi mengikuti informasi
anjuran meningkat -identifikasi factor-faktor
3. Resiko komplikasi yang dapat meningkatkan
penyakit/masalah dan menurunkan motivasi
kesehatan menurun perilaku hidup bersih dan
4. Perilaku mengikuti srhat
program 2. Terapeutik
perawatan/pengobatan -Sediakan materi dan
membaik media pendidikan
5. Perilaku menjalankan kesehatan
anjuran membaik - jadwalkan pendidikan
Tanda dan gejala kesehatan sesuai
membaik kesepakatan
-Berikan kesempatan
untuk bertanya
3. Edukasi
-Jelaskan factor resio
yang dapat
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
No Tanggal Evaluasi
Dx
1 07 Mei 2020 S: klien mengatakan Nyeri pada persendian mulai membaik
O: klien mulai tidak merasakan nyeri yang berlebihan
Usia 68 tahun
Skala Nyeri menurun
Kekuatan otot membaik
A: Masalah teratasi sebagian
P: lanjutkan intervensi 5,6,7
5. Anjurkan memperbanyak istirahat
6. Anjurkan untuk Memilih pola makan yang baik untuk klien
7. Ajarkan keluarga cara perawatan Asam Urat
Jawaban
No Pernyataan
Nilai Jumlah
1 Onientasi(nilai max 10)
Petunjuk Pengisian
Hitunglah jumlah kesalahan dan jawaban, Berilab tanda √ pada jawaban
N SALA BENA
DAFTAR PERTANYAAN BEN
O H R
1 Tanggal berapakah hari ini? √
2 Hari apakah hari ini? √
3 Apakah tempat ini? √
4 Berapakah no telp/ no rumah/ nama jalan? √
5 Berapakah usia anda? √
6 Kapan anda lahir √
7 Siapa nama presiden sekarang? √
8 Siapa nama presiden sebelumnya? √
9 Siapa nama ibumu? √
10 20 dikurangi 3 dan seterusnya? √
Nilai
No Pernyataan Jawaban
Ya Tidak
1 Apakah anda sebenarnya puas dengan kehidupan anda? 0√ 1
Apakah anda telah banyak menghentikan aktivitas dan minat—minat
2 1√ 0
anda?
3 Apakah anda merasa kehidupan anda kosong? 1 0√
4 Apakah anda sering merasa hidup anda bosan? 1 0√
5 Apakah anda mempunyai semangat yang baik setiap saat? 0√ 1
Apakah anda takut bahwa sesuatu yang buruk akan akan terjadi pada
6 1 0√
anda?
7 Apakah anda merasa bahagia untuk sebagian besar hidupanda? 0√ 1
8 Apakah anda sering merasa tidak berdaya? 1√ 0
Apakah anda Iebih senang tinggal di rumah dan pada pergi ke luar dan
9 1√ 0
mengerjakan sesuatu hal yang baru?
Apakah anda merasa mempunyai banyak masalah dengan daya ingatan
10 1 0√
anda di band ingkan kebanyakan orang?
11 Apakah anda pikir bahwa hidup anda sekarang mi menyenangkan? 0√ 1
12 Apakah anda merasa tidak berharga seperti perasaan anda saat mi? 1 0√
13 Apakah anda merasa penuh semangat? 0√ 1
14 Apakah anda merasa bahwa keadaan anda tidak adaharapan? 1 0√
Apakah anda pikir bahwa orang lain lebih baik keadaannya dan pada
15 1 0√
anda?
KATz Indeks (menentukan hasil tindakan dan prognosis pada lansia dan penyakit kronis dan
untuk menggambarkan tingkat fungsional klien (mandiri atau tergantung)
N DENGAN MANDIR
KRITERIA KETERANGAN
O BANTUAN I
Frekuensi : 2x
sehari
Jumlah : setangah
1 Makan 5 10√ porsi dihabiskan
Jenis : nasi
sayur mayor, tahu
tempe.
Frekuensi : -+ 8
gelas sehari
2 Minum 5 10√ Jumlah : 8 gelas
Jenis : air
putih ,kopi
Berpindah dari kursi roda ke Tidak mengguanakan
3 5 – 10 15 √
tempat tidur, sebaliknya kursi roda,
Personal toilet ( cuci muka, Frekuensi : mandi
menyisir rambut, gosok gigi ) 2x sehari gosok gigi
4 0 5√
1x sehari, menyisir
rambut 1x sehari
Keluar masuk toilet ( mencuci Tidak mencuci
5 pakaian, menyeka tubuh, 5√ 10 pakaian
menyiram)
Frekuensi : 2x
6 Mandi 5 15√
sehari
Secara mandiri
7 Jalan di permukaan datar 0 5√
Secara mandiri
9 Mengenakan pakaian 5 10√
10 Kontrol Bowel ( BAB ) 5 10√ Frekuensi : 2 hari
sekali
Konsisten :
terkadang padat dan
cair
Frekuensi :
11 Kontrol Bladder ( BAK ) 5 10√ Warna
:kuning ,bau khas
Olahraga tidak perna,
12 Olah raga / latihan 5 10 terkadang membantu
menyapu halaman
Dulu sering ziaroh
Rekreasi / pemanfaatan waktu kebanyuwangi,
13 5 10√
luang sekarang hampir tidak
pernah
Oleh:
DESY ARIZA EKA PUTRI
(NIM:14401.16.17006)
A. Latar Belakang
PHBS adalah semua perilaku yang dilakukan atas kesadaran, sehingga
anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang
kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan dimasyarakat.
PHBS di rumah tangga adalah upaya untuk memperdayakan anggota
rumah tangga agar tahu, mau dan mampu melaksanakan perilaku hidup bersih
dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat.
B. Tujuan Umum
Setelah mengikuti proses penyuluhan kesehatan selama 1x 30 menit
peserta mampu memahami mengenal tentang PHBS.
C. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan diharapkan pasien dan keluarga
pasien dapat mengetahui tentang PHBS.
I. MATERI PENYULUHAN
Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat
II. MEDIA
5. Leafleat
III. METODE
10. Ceramah
11. Diskusi
12. Tanya Jawab
IV.URAIAN TUGAS
1. Protokol/Pembawa Acara/moderator
a. Uraian tugas :
1) Membuka acara
penyuluhan, memperkenalkan diri dan tim kepada peserta.
2) Mengatur proses dan
waktu penyuluhan.
3) Menutup acara
penyuluhan.
2. Penyaji
a. Uraian tugas :
1) Memotivasi peserta untuk tetap aktif dan memperhatikan
proses penyampaian materi penyuluhan.
2) Menyampaikan / menjelaskan materi penyuluhan dengan jelas
dan dengan bahasa yang mudah dipahami oleh peserta.
3) Memotivasi peserta untuk bertanya.
3. Observer
a. Uraian tugas :
1) Mencatat nama, alamat, dan jumlah peserta yang datang serta
menempatkan diri ke tempat yang memungkinkan dapat
mengawasi jalannya proses penyuluhan.
2) Mencatat pertanyaan yang diajukan peserta.
3) Mangamati perilaku verbal dan nonverbal peserta selama
proses penyuluhan.
4) Menyampaikan evaluasi langsung secara tertulis pada penyuluh
tentang hal yang dirasa tidak sesuai dengan rencana
penyuluhan.
5)
V. KEGIATAN PENYULUHAN
TAHAP WAKT KEGIATAN KEGIATAN MEDIA
KEGIATAN U MAHASISWA PESERTA
Pendahuluan 5 menit Memperkenalkan diri Mendengarkan
Mempersiapkan diri Bertanya mengenai
Menyatakan tentang perkenalan dan
tujuan pokok tujuan jika ada
yang kurang jelas
Penyajian 15 menit Menyajikan materi Mendengarkan Leafleat
tentang : dengan seksama
A. Pengertian PHBS
B. Penerapan PHBS.
VII.SETTING TEMPAT
Keterangan:
: Pemateri dan moderator
: pasien
: Audien
Materi
PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT
A. Pengertian Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat
PHBS adalah semua perilaku yang dilakukan atas kesadaran, sehingga
anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang
kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan
dimasyarakat.
Smeljer,s.c Bare, B.G ,2002 Buku ajar Keperawatan Medikal Bedah, *Brunner &
Suddarth, Ed 8 penerbir EGC Jakarta.
Brunner dan Suddarth, 2014. Buku Ajar Keperawatan-Medikal Bedah, Edisi 8
Volume 3, EGC : Jakart
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
MENCUCI TANGAN
Oleh:
DESY ARIZA EKA PUTRI
(NIM:14401.16.17006)
D. Latar Belakang
Mencuci tangan dengan sabun adalah salah satu tindakan sanitasi dengan
membersihkan tangan dan jari jemari menggunakan air dan sabun oleh manusia
untuk menjadi lebih bersih dan memutuskan mata rantai kuman. Mencuci
tangan dengan sabun dikenal juga sebagai salah satu upaya pencegahan
penyakit. Hal ini dilakukan karena tangan seringkali menjadi agen yang
membawa kuman dan menyebabkan patogen berpindah dari satu orang ke
orang yang lain baik dengan kontak langsung ataupun kontak tidak langsung
(menggunakan permukaan lain, seperti handuk, gelas,dll)
E. Tujuan Umum
Setelah mengikuti proses penyuluhan kesehatan selama 1x 30 menit
peserta mampu memahami mengenal tentang cara mencuci tangan.
F. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan diharapkan pasien dan keluarga
pasien dapat mengetahui tentang bagaimana mencuci tangan dengan baik
dan benar.
VIII. MATERI PENYULUHAN
Mencuci tangan
IX. MEDIA
6. Leafleat
X. METODE
13. Ceramah
14. Diskusi
15. Tanya Jawab
XI.URAIAN TUGAS
4. Protokol/Pembawa Acara/moderator
b. Uraian tugas :
1) Membuka acara
penyuluhan, memperkenalkan diri dan tim kepada peserta.
2) Mengatur proses dan
waktu penyuluhan.
3) Menutup acara
penyuluhan.
5. Penyaji
b. Uraian tugas :
4) Memotivasi peserta untuk tetap aktif dan memperhatikan
proses penyampaian materi penyuluhan.
5) Menyampaikan / menjelaskan materi penyuluhan dengan jelas
dan dengan bahasa yang mudah dipahami oleh peserta.
6) Memotivasi peserta untuk bertanya.
6. Observer
b. Uraian tugas :
6) Mencatat nama, alamat, dan jumlah peserta yang datang serta
menempatkan diri ke tempat yang memungkinkan dapat
mengawasi jalannya proses penyuluhan.
7) Mencatat pertanyaan yang diajukan peserta.
8) Mangamati perilaku verbal dan nonverbal peserta selama
proses penyuluhan.
9) Menyampaikan evaluasi langsung secara tertulis pada penyuluh
tentang hal yang dirasa tidak sesuai dengan rencana
penyuluhan.
XII. KEGIATAN PENYULUHAN
TAHAP WAKT KEGIATAN KEGIATAN MEDIA
KEGIATAN U MAHASISWA PESERTA
Pendahuluan 5 menit Memperkenalkan diri Mendengarkan
Mempersiapkan diri Bertanya mengenai
Menyatakan tentang perkenalan dan
tujuan pokok tujuan jika ada
yang kurang jelas
Penyajian 15 menit Menyajikan materi Mendengarkan Leafleat
tentang : dengan seksama
C. Pengertian
mencuci tangan
D. Manfaat mencuci
tangan.
E. Langkah-langkah
mencuci tangan.
Keterangan:
: Pemateri dan moderator
: pasien
: Audien
Materi
Mencuci Tangan
DAFTAR PUSTAKA
Smeljer,s.c Bare, B.G ,2002 Buku ajar Keperawatan Medikal Bedah, *Brunner &
Suddarth, Ed 8 penerbir EGC Jakarta.
Brunner dan Suddarth, 2014. Buku Ajar Keperawatan-Medikal Bedah, Edisi 8
Volume 3, EGC : Jakarta.
Mansjoer, Arif, 2011. Kapita Selekta Kedokteran. Media Aesculaapius FKUI : Jakart
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
BATUK EFEKTIF
Oleh:
DESY ARIZA EKA PUTRI
(NIM:14401.16.17006)
A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit, diharapkan pasien dan keluarga
memahami dan mampu memperagakan teknik batuk efektif.
2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan, sasaran mampu:
a. Setelah diberikan penyuluhan keluarga klien mampu menjelaskan
penggertian batuk efeketif
b. Setelah diberikan penyuluhan keluarga klien mampu menjelaskan tujuan
batuk efektif
c. Setelah diberikan penyuluhan keluarga klien mampu menjelaskan teknik
batuk efektif
d. Setelah diberikan penyuluhan keluarga klien mampu mampu
memperagakan teknik batuk efektif
B. Materi Penyuluhan
a. Pengertian batuk efeketif
b. Tujuan batuk efektif
c. Teknik batuk efektif
C. Proses Pelaksanaan
No. Tahapan & Waktu Kegiatan Penyaji Kegiatan Audien
1. Pembukaan Memberi salam Menjawab salam
(5 menit) Memperkenalkan Mendengarkandan
anggota klompok dan memperhatikan
pembimbing
Melakukan kontrak Menyepakati kontrak
waktu
Menjelaskan tujuan Memperhatikan dan
dan materi yang akan mendengarkan
diberikan
2. Kegiatan M Menanggapi dan
(20 menit) enggali pengetahuan menjelaskan
audien tentang nafas
dalam batuk efektif Memperhatikan dan
Memberikan mendengarkan
reinforcement positif Memperhatikan dan
Menjelaskan mendengarkan
pengertian batuk
efektif Memperhatikan dan
Menjelaskan tujuan mendengarkan
Nafas dalam dan Memperhatikan dan
batuk efektif mendengarkan
Menjelaskan teknik Memperhatikan dan
nafas dalam dan mendengarkan
batuk efektif Mendemontrasikan
Mendemonstrasikan batuk efektif
teknik nafas dalam Memberikan
dan batuk efektif pertanyaan
Mendemonstrasikan
bersama Memperhatikan dan
Memberi kesempatan mendengarkan
audien untuk Memberikan jawaban
bertanya
Memberikan
reinforcement positif
Memberikan Memperhatikan dan
kesempatan pada mendengarkan
audien lain untuk
menjawab
Memberikan Memperhatikan dan
reinforcement positif mendengarkan
dan meluruskan
konsep
Meminta masukan
dari pembimbing
akademik dan atau
pembimbing klinik
3. Penutup Evaluasi validasi Menyimak
(5 menit) Menyimpulkan Memperhatikan dan
bersama-sama mendengarkan
Mengucapkan terima Memperhatikan dan
kasih mendengarkan
Mengucapkan salam Menjawab salam
penutup
XV. SETTING TEMPAT
Keterangan:
: Pemateri dan moderator
: pasien
: Audien
D. Evaluasi Penyuluhan
Penyuluh melakukan evaluasi dengan cara mengajukan pertanyaan kepada
Keluarga Klien tentang materi yang telah disampaikan diantaranya:
1. Sebutkan pengertian batuk efeketif
2. Sebutkan tujuan batuk efektif
3. Sebutkan teknik batuk efektif
Jawab:
1. Pengertian
Batuk efektif adalah suatu metode batuk dengan benar, dimana klien dapat
menghemat energi sehingga tidak mudah lelah mengeluarkan dahak secara
maksimal. batuk efektif dilakukan melalui gerakan yang terencana atau
dilatihkan terlebih dahulu. Dengan batuk efektif, maka berbagai penghalang
yang menghambat atau menutup saluran pernapasan dapat dihilangkan.
2. Tujuan batuk efektif
Merangsang terbukanya sistem kolateral
Meningkatkan distribusi ventilasi
Meningkatkan volume paru
Memfasilitasi pembersihan saluran napas
1. Langkah langkah
a. Anjurkan minum air hangat
b. Pasien condong ke depan dari posisi semifowler, jalinkan jari-jari tangan dan
letakkan melintang diatas incisi sebagai bebat ketika batuk.
c. Kemudian pasien nafas dalam seperti cara nafas dalam (3-5 kali).
1. Tarik nafas melalui hidung secara maksimal kemudian tahan 1-2 detik
2. Keluarkan secara perlahan dari mulut
3. Lakukanlah 3-5 kali latihan, lakukanlah minimal 3 kali sehari (pagi, siang, sore)
d. Segera lakukan batuk spontan, pastikan rongga pernafasan terbuka dan tidak
hanya batuk dengan mengadalkan kekuatan tenggorokan saja karena bisa
terjadi luka pada tenggorokan.
e. Hal ini bisa menimbulkan ketidaknyamanan, namun tidak berbahaya terhadap
incisi.
f. Ulangi lagi sesuai kebutuhan.
MATERI BATUK EFEKTIF
1.1 Pengertian
Gerakan ini pula yang kemudian dimanfaatkan kalangan medis sebagai terapi
untuk menghilangkan lendir yang menyumbat saluran pernapasan akibat sejumlah
penyakit. Itulah yang dimaksud pengertian batuk efektif.
1.2 Tujuan
Batuk efektif dan napas dalam merupakan teknik batuk efektif yang
menekankan inspirasi maksimal yang dimulai dari ekspirasi , yang bertujuan :
Bahkan bagi penderita tuberkulosa (TB), batuk efektif merupakan salah satu
metode yang dilakukan tenaga medis untuk mendiagnosis penyebab penyakit. Tidak
sedikit penderita yang justru mengalami kondisi yang semakin memburuk meski
pengobatan telah dilakukan.
Bahkan sejumlah penelitian menemukan, tak kurang satu orang dari 4 atau 5
penderita TB mengalami kematian, terutama akibat terlambat memberikan pengobatan
maupun kesalahan dalam melakukan diagnosis sehingga pengobatan menjadi tidak
efektif.
Latihan batuk efektif juga sangat diperlukan bagi klien terutama klien yang
mengalami operasi dengan anestesi general. Karena pasien akan mengalami
pemasangan alat bantu nafas selama dalam kondisi teransetesi. Sehingga ketika sadar
pasien akan mengalami rasa tidak nyaman pada tenggorokan. Dengan terasa banyak
lendir kental di tenggorokan. Latihan batuk efektif sangat bermanfaat bagi pasien
setalah operasi untuk mengeluarkan lendir atau sekret tersebut.
Jika selama batuk daerah operasi terasa nyeri, pasien bisa menambahkan
dengan menggunakan bantal kecil atau gulungan handuk yang lembut untuk menahan
daerah operasi dengan hati-hati sehingga dapat mengurangi guncangan tubuh saat
batuk. Batuk mempengaruhi interaksi personal dan sosial, mengganggu tidur dan sering
menyebabkan ketidak nyamanan pada tenggorakan dan dinding dada.
Sebagian besar orang mencari pertolongan medis untuk batuk akut supaya
mereda, sementara itu ada orang yang takut batuknya menjadi penyakit yang serius.
Batuk terjadi sebagai akibat stimulasi mekanik atau kimia pada nervus afferent pada
percabangan bronkus. Batuk efektif tergantung pada intaknya busur refleks afferent-
efferent, ekspirasi yang adekuat dan kekuatan dinding otot dada dan normalnya
produksi dan bersihan mukosiliar
Oleh:
DESY ARIZA EKA PUTRI
(NIM:14401.16.17006)
Keterangan:
: Pemateri dan moderator
: pasien
: Audien
MATERI PENYULUHAN
PENYEBAB
Penyebab utamanya ialah peningkatan kadar asam urat yang berlebihan serta
penurunan ekresi asam urat melalui ginjal karena suatu proses penyakit lain atau
penggunaan obat-obatan tertentu. Hal yang penting diketahui bahwa asam urat
sendiri tidak akan menimbulkan apa-apa tetapi rasa sakit yang dirasakan terjadi
akibat terbentuknya kristal yang mengenda
Tahap I
Ditandai dengan peningkatan asam urat serum yang tanpa disertai gejala- gejala
kelainan.
Tahap II
Adalah Artritis Gout yang berlanjut menjadi akut. Pada tahap ini terjadi
pembengkakan dan nyeri biasanya pada sendi pergelangan kaki dan tangan.
Selanjutnya diikuti penbentukan tofi ( timbunan Natrium - urat ). Biasanya terjadi
demam dan leukositosis.
Tahap III
Adalah tahap intertitis. Pada tahap ini tidak terdapat gejala-gejala klinis yang
dapat berlangsung beberapa bulan sampai dengan beberapa tahun.
Tahap IV
Adalah Gout kronik. Terjadi peradangan kronik akibat kristal- kristal asam urat.
Sehingga mengakibatkan nyeri, sakit, dan kaku juga pembesaran dan penonjolan
sendi yang bengkak. Komplikasi jika tidak tertangani akan terjadi kerusakan pada
ginjal sehingga ekskresi asam urat akan bertambah buruk.
CARA PENATALAKSANAAN DIIT YANG TEPAT PADA PENYAKIT GOUT ARTRITIS
Faktor- faktor yang berperan atau mempengaruhi dalam perjalanan klinis dari
Artritis Gout ini adalah salah satunya diit atau konsumsi makanan (tinggi purin)
yang dapat menyebabkan peningkatan kadar asam urat.
Tujuan penatalaksanaan diit pada penyakit Artritis Gout :
1. Menurunkan pembentukan asam urat.
2. Menurunkan berat badan dalam batas normal
3. Mencegah kekambuhan kembali
4. Mengendalikan kadar asam urat serum
Syarat-syarat makanan yang bisa dikonsumsi :
1. Rendah purin
2. Cukup kalori, protein, vitamin dan mineral
3. Karbohidrat tinggi untuk memudahkan ekskresi asam urat
4. Lemak sedang untuk mengurangi pembentukan asam urat
5. Konsumsi cairan ditingkatkan untuk meningkatkan ekskresi asam urat
Makanan yang tidak diperbolehkan :
Jeroan (jantung, limpa, otak, hati), ikan sarden, kerang, daging bebek, angsa,
burung atau ayam kalkun dan kaldu daging.
Makanan berikut diperbolehkan tetapi dibatasi konsumsinya (mengandung
purin 50-150 mg/100 gr bahan makanan):
1. Daging ayam, ikan tongkol, tenggiri, bandeng sebanyak 50 gr / hari
2. Semua macam kacang-kacangan kering 25 gr / hari dan hasil olahannya
seperti tempe, tahu, oncom 50 gr / hari
3. Kacang kapri, kacang buncis, kembang kol, bayam, jamur maksimum 50 gr /
hari
4. Nangka muda, emping, sawi dan kubis
5. Minyak dalam jumlah terbatas
Bahan makanan yang boleh diberikan (mengandung purin 0-15 mg / 100 gr
bahan makanan) :
1. Beras, kentang, singkong, roti, mie, bihun, tepung-tepungan biskuit.
2. Susu skim, telur
3. Semua sayuran kecuali yang dibatasi
4. Semua buah-buahan
5. Teh, kopi, minuman yang mengandung soda
6. Semua macam bumbu
Indikasi diit : pada penderita Gout dan batu ginjal asam urat
Asfawan. M, Dkk. 1988. Gizi dan Kesehatan Manula (Manusia Lanjut Usia). Jakarta :
mudahlelahdandapatmengeluarkandahaksecarama
APAKAH BATUK EFEKTIF? ksimal. TUJUAN BATUK EFEKTIF?
1. Melatihotot-ototpernafasan agar
merupakansuatumetodebatukdenganbenar,
dapatmelakukan fungsi dengan baik
dimanakliendapatmenghematenergisehinggatidak
2. Mengeluarkandahakatauseputum yang
adadisaluranpernafasan
3. Melatihklien agar frekuensidisesuaikandengankebu
terbiasamelakukancarapernafasan denganbaik tuhan
menyumbatjalannafas 3. Padatarikanselanjutnyanafasditahanselama
kemudiandiminum
II. 1
buahjeruknipisdipanggangsebentar,kemu AKADEMI D3 KEPERAWATAN
diandiperasdandicampursedikitgaram.ke ZAINUL HASAN GENGGONG
mudiandiminum
2020
Di susun Oleh:
Desy Ariza Eka Putri
PHBS atau pola hidup bersih sehat adalah
Nim: 14401.16.17006
AKADEMI D3 KEPERRAWATAN STIKES ZAINUL keadaan dimana individu-individu dalam rumah tangga
(keluarga) masyarakat Indonesia telah
HASAN GENGGONG
melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat
a. Tersedia jamban yang bersih dan sesuai dengan jumlah PHBS di Tempat Kerja
siswa
Macam PHBS b. Tersedia air bersih atau air keran yang mengalir di setiap 1. Tidak merokok di tempat kerja
kelas 2. Membeli dan mengkonsumsi makanan dari tempat kerja.
c. Tidak ada sampah yang berserakan dan lingkungan sekolah 3. Melakukan olahraga secara teratur/aktivitas fisik
yang bersih 4. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun sebelum
dan serasi makan dan sesudah buang air besar dan buang air kecil
d. Ketersediaan UKS yang berfungsi dengan baik 5. Memberantas jentik nyamuk di tempat kerja.
e. Siswa menjadi anggota dana sehat (JPKM) 6. Menggunakan air bersih.
f. Siswa pada umumnya (60 %) kukunya pendek dan bersih 7. Menggunakan jamban saat buang air kecil dan besar.
g. Siswa tidak merokok 8. Membuang sampah pada tempatnya. Menggunakan Alat
h. Siswa ada yang menjadi dokter kecil atau promosi Pelindung Diri (APD) sesuai jenis pekerjaan
1. PHBS di Pasar
Disusun Oleh
DESY ARIZA EKA PUTRI
DIARE CACINGAN PILEK
Tanggal : 06-05-2020
Pengkajian
ADL
ADL
Tanggal 10-05-2020
Tanggal : 15-05-2020