Anda di halaman 1dari 112

POLA MAKAN PADA PENDERITA ASAM URAT

DI WIAYAH KERJA PUSKESMAS WONOASIH KOTA PROBOLINGGO

STUDI KASUS

Oleh :

DESY ARIZA EKA PUTRI


(NIM. 14401.16.17006)

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN


STIKES HAFSHAWATY PESANTREN ZAINUL HASAN
PROBOLINGGO
2020
POLA MAKAN PADA PENDERITA ASAM URAT
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WONOASIH KOTA
PROBOLINGGO

STUDI KASUS

Diajukan Kepada STIKes Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan Untuk Memenuhi


Salah Satu Persyaratan Dalam Menyelesaikan
Program Ahli Madya Keperawatan

Oleh :

DESY ARIZA EKA PUTRI


(NIM. 14401.16.17006)

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN


STIKES HAFSHAWATY PESANTREN ZAINUL HASAN
PROBOLINGGO
2020
HALAMAN PERSETUJUAN

Judul : Pola Makan pada Penderita Asam Urat


Nama Lengkap : Desy Ariza EkaPutri
NIM : 14401.16.17006
Jurusan : Program Studi D3 Keperawatan
Alamat Rumah dan No Tel./HP : Dsn. Pakis Jaya RT/RW 001/002, Ds.
Kedungasem, Kec. Wonoasih, Kab.
Probolinggo (085233698507)
Alamat email : putridesy74@gmail.com
Dosen Pembimbing I
Nama Lengkap dan Gelar : Widya Addiarto, S.Kep.,Ns.,M.Kep
NIK/NIDN : 0716058903
Alamat Rumah dan No Tel./HP : Perum Semampir Indah II, Blok G No. 20,
Kelurahan Semampir, Kraksaan-
Probolinggo
Dosen Pembimbing II
Nama Lengkap dan Gelar : Mariani, S.Kep., Ns., MPH.
NIK/NIDN : 0713088001
Alamat Rumah dan No Tel./HP : Dusun Grojokan RT/RW 003/001
Karangbong, Pajarakan- Probolinggo

Probolinggo, 15 April 2020

Menyetujui,

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

(Widya Addiarto, S.Kep.,Ns.,M.Kep.) (Mariani, S.Kep., Ns., MPH.)


NIK/NIDN. 0716058903 NIK/NIDN. 0713088001

Ketua Program Studi

(Mariani, S.Kep.,Ns.,MPH.)
NIK/NIDN. 0713088001
HALAMAN PENGESAHAN

Judul : Pola Makan pada Penderita Asam Urat


Nama Lengkap : Desy Ariza EkaPutri
NIM : 14401.16.17006
Jurusan : Program Studi D3 Keperawatan
Alamat Rumah dan No Tel./HP : Dsn. Pakis Jaya RT/RW 001/002, Ds.
Kedungasem, Kec. Wonoasih, Kab.
Probolinggo (085233698507)
Alamat email : putridesy74@gmail.com
Dosen Pembimbing I
Nama Lengkap dan Gelar : Widya Addiarto, S.Kep.,Ns.,M.Kep
NIDN : 0716058903
Alamat Rumah dan No Tel./HP : Perum Semampir Indah II, Blok G No. 20,
Kelurahan Semampir, Kraksaan-
Probolinggo
Dosen Pembimbing II
Nama Lengkap dan Gelar : Mariani, S.Kep., Ns., MPH.
NIDN : 0713088001
Alamat Rumah dan No Tel./HP : Dusun Grojokan RT/RW 003/001
Karangbong, Pajarakan- Probolinggo

Probolinggo, 15 April 2020

PENGUJI
Ketua Penguji : Dodik Hartono,S.Kep,Ns.,M,Tr,Kep (………………)
NIK/NIDN: 0721018705

Penguji I : Widya Addiarto, S.Kep.,Ns.,M.Kep. (………………)


NIK/NIDN. 07160589032

Penguji II : Mariani, S.Kep., Ns., MPH. (………………)


NIK/NIDN. 0713088001

Ketua Program Studi

(Mariani, S.Kep.,Ns.,MPH.)
NIK/NIDN. 0713088001

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN


Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Desy Ariza Eka Putri
NIM : 14401.16.17006
Program Studi : D3 Keperawatan
Institusi : Program Studi D3 Keperawatan STIKes Hafshawaty
Pesantren Zainul Hasan Probolinggo

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Karya tulis ilmiah yang saya tulis
ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambil alihan
tulisan atau pikiran orang lain. Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa
hasil Karya tulis ilmiah ini adalah hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima
sanksi atas perbuatan saya tersebut.

Probolinggo, 15 April 2020


Yang Membuat Pernyataan

(Desy Ariza Eka Putri)


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpah rahmat dan hidayah-
Nya pada peneliti, sehingga peneliti dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini
sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. karya tulis ini disusun sebagai salah
satu syarat untuk mencapai gelar Ahli Madya Keperawatan pada Program Studi
D3 Keperawatan Stikes Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan Probolinggo.
Peneliti menyadari bahwa keberhasilan dan kelancaran karya tulis ilmiah ini
bukan hanya karena kemampuan peneliti, tetapi banyak ditentukan oleh bantuan
dari berbagai pihak, yang telah dengan ikhlas membantu peneliti demi
terselesainya penulisan, oleh karena itu pada kesempatan ini peneliti
menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada:
1. KH. Muhammad Hasan Mutawakil Alallah, SH., MM., selaku ketua yayasan
Hafshawaty Zainul Hasan Genggong Probolinggo.
2. Dr. H. Nur Hamim, SKM., S.Kep., Ns., M.Kes., selaku Ketua STIKES
Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan Probolinggo
3. Mariani, S.Kep., Ns., MPH., selaku Ketua Program Studi D3 Keperawatan
dan sekaligus sebagai pembimbing II yang dengan tulus ikhlas bersedia
meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran serta perhatian dalam memberikan
dukungan, bimbingan dan arahan dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini.
4. Widya Addiarto, S.Kep., Ns., M.Kep., selaku pembimbing I yang dengan
tulus ikhlas bersedia meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran serta perhatian
dalam memberikan dorongan, bimbingan dan arahan dalam penyusunan
karya tulis ilmiah ini.
5. Bapak dan ibu Dosen Program Studi D3 Keperawatan STIKES Hafshawaty
Pesantren Zainul Hasan Probolinggo yang telah memberikan bekal bagi
penulis melalui materi-materi kuliah yang penuh nilai dan makna dalam
penyempurnaan penulisan proposal karya tulis ilmiah, juga kepada seluruh
tenaga administrasi yang telah tulus ikhlas melanyani keperluan penulis
selama menjalani studi dan penulisannya.
6. Orang tua dan keluarga saya yang telah memberikan bantuan dukungan
material, motivasi dan do’a, saya ucapkan terimakasih banyak.
7. Sahabat- sahabat seperjuangan tersayang dalam naungan Yayasan Hafshawaty
Zainul Hasan Genggong yang telah memberikan dorongan semangat sehingga
proposal karya tulis ilmiah ini dapat terselesaikan, saya hanya dapat
mengucapkan semoga hubungan persahabatan tetap terjalin.
8. Semua pihak yang tidak sempat peneliti sebutkan satu persatu, terima kasih
atas bantuannya. Peneliti hanya bisa berdoa kepada Allah SWT membalas
semua pihak yang telah membantu dalam proses penyelesaian karya tulis ini.
Selanjutnya peneliti menyadari bahwal karya tulis ilmiah ini masih
banyak kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu saran
dan kritik yang konstruktif senantiasa peneliti harapkan. Akhirnya peneliti
berharap, semoga karya tulis ini dapat memberikan manfaat bagi siapa saja
yang membaca terutama civitas Program Studi D3 Keperawatan STIKES
Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan Probolinggo.

Probolinggo, 15 April 2020

Peneliti
DAFTAR ISI

COVER JUDUL PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH


HALAMAN JUDUL..............................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN..................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN............................................................iv
KATA PENGANTAR...........................................................................................v
DAFTAR ISI.......................................................................................................vii
DAFTAR BAGAN...............................................................................................ix
DAFTAR TABEL..................................................................................................x
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................xi

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.....................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................5
1.3 Tujuan Penelitian.................................................................................5
1.4 Manfaat Penelitian...............................................................................5
1.4.1 Manfaat Bagi Institusi Pendidikan...............................................5
1.4.2 Manfaat Bagi Institusi Keperawatan............................................5
1.4.3 Manfaat Bagi Lahan Penelitian....................................................5
1.4.4Manfaat Bagi Subjek Penelitian....................................................6
1.4.5 Manfaat Bagi Peneliti...................................................................6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.2 Konsep Pola Makan...............................................................................10
2.2.1 Definisi Pola Makan.......................................................................10
2.2.2 Faktor Yang Mempengaruhi Pola Makan.....................................11
2.2.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhui Kebutuhan Gizi Setiap
Golongan........................................................................................13
2.2.4 Konsumsi Makanan........................................................................14
2.3 Konsep AsamUrat..................................................................................16
2.3.1 Definisi AsamUrat..........................................................................16
2.3.2 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Asam Urat...........................17
2.3.3 Gejala Asam Urat............................................................................18
2.3.4 Klasifikasi.......................................................................................18
2.3.5 Komplikasi Asam Urat...................................................................19
2.3.6 Penatalaksanaan Asam Urat...........................................................19
2.3.7 Pencegahan Asam Urat...................................................................20
2.3.8 Solusi Mengatasi Asam Urat .........................................................20
2.4 Kerangka Berfikir..................................................................................22

BAB 3 METODE PENELITIAN


3.1 Desain Penelitian....................................................................................23
3.2 Tempat Dan Waktu Penelitian................................................................23
3.3 Setting Penelitian...................................................................................24
3.4 Subjek Penelitian Atau Partisipan..........................................................24
3.5 Metode Pengumpulan Data....................................................................25
3.6 Metode Uji Keabsahan Data (Uji Trigulasi Sumber).............................29
3.7 Metode Analisis Data.............................................................................31
3.8 Etika Penelitian......................................................................................33
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian............................................................................................. 37
4.1.1 Subyek Pertama.................................................................................... 37
4.1.2 Subyek Kedua...................................................................................... 46
4.1.3 Subyek Ketiga...................................................................................... 56
4.2 Pembahasan.................................................................................................. 64

BAB 5 PENUTUP
5.1 Simpulan....................................................................................................... 69
5.2 Saran.............................................................................................................. 69
5.2.1 Bagi Institusi Pendidikan..................................................................... 69
5.2.2 Bagi Profesi Keperawatan.................................................................... 69
5.2.3 Bagi Lahan Penelitian.......................................................................... 69
5.2.4 Bagi Subyek......................................................................................... 70
5.2.5 Bagi Peneliti......................................................................................... 70
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR TABEL
3.2 Jadawal Penyusunan KTI.............................................................................. 28
4.1 Hasil Wawancara Subyek Pertama dan Triangulasi..................................... 39
4.2 Hasil Wawancara Subyek Kedua dan Triangulasi........................................ 48
4.3 Hasil Wawancara Subyek Ketiga dan Triangulasi........................................ 57
DAFTAR BAGAN

2.1 Pola Makan Pada Penderita Asam Urat....................................................... 26


DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Surat Permohonan Ijin Penelitian


Lampiran 2 : Surat Balasan Dari Bakesbangpol
Lampiran 3 : Surat Balasan Dari Lahan Penelitian
Lampiran 4 : Surat Keterangan Layak Kaji Etik
Lampiran 5 : Pengantar Wawancara
Lampiran 6 : Surat Persetujuan Menjadi Responden Penelitian
Lampiran 7 : Persyaratan Telah Melakukan Informed Consent
Lampiran 8 : Pedoman Wawancara
Lampiran 9 : Mapping Journal
Lampiran 10 : Lembar Konsultasi
Lampiran 11 : Transkip Hasil Wawancara Utuh
Lampiran 12 : Berita Acara Perbaikan
ABSTRAK
Putri.D, 2020. Pola Makan Pada Penderita Asam Urat Di Desa
Kedung Asem Kecamatan Wonoasih Kota Probolinggo,
Program Studi D3 Keperawatan STIKES Hafshawaty Pesantren
Zainul Hasan Probolinggo, Pembimbing (I) : Widya
Addiarto,S,Kep.Ns.,M.KepPembimbing (II): Mariani S.Kep.,M.PH

Latar Belakang :Asam urat merupakan hasil metabolisme akhir dari purin yaitu
salah satu komponen asam nukleat yang terdapat dalam inti sel tubuh.
Peningkatan kadar asam urat dapat mengakibatkan gangguan pada tubuh manusia
seperti linu-linu di daerah persendian dan sering disertai timbulnya rasa nyeri
yang teramat sangat bagi penderitannya . Penyakit ini sering disebut penyakit gout
atau lebih di kenal dengan penyakit asam urat.
Metode : Metode dalam penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif
dengan model penelitian studi kasus. Penelitian ini dilakukan di Desa Kedung
Asem Kecamatan Wonoasih KotaProbolinggo. Teknik pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam dan observasi
langsung. Validitas data dalam penelitian ini meliputi trianggulasi data sumber,
trianggulasi metode dan triangulasi teori. Analisis data dalam penelitian ini
meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan
kesimpulan.
Hasil : Hasil penelitian menyatakan bahwa manajemen pola makan pada
penderita asam urat mengalami gangguan pola makan di karenakan sering
memakan makanan yang mengandung tinggi purin dan makanan yang tidak boleh
di konsumsi bagi penderita asam urat dan sering mengalami kambuh kembali
ketika sudah tidak sesuai dengan anjuran pola makan yang benar pada penderita
asam urat dala m menjaga gizi seimbang dan pola makan sehari-hari agar bisa
tercukupi kebutuhan di dalam tubuh saat menjaga pola makan pada penderita
asam urat.
Kesimpulan :Berdasarkan hasil wawancara secara langsung dan observasi pada
subyek pertama kedua dan ketiga didapatkan bahwa beberapa dari masalah
gangguan pola makan pada asam urat salah satunya adalah pola makan. Sehingga
disini subyek sangat diperlukan dalam pemenuhan gizi untuk membentuk pola
makan yang baik

Kata Kunci : Pola Makan, Asam Urat

i
ABSTRACT

Putri.D, 2020.DieT Gout Patients in the Village KedungAsem, Wonoasih


District, Probolinggo City D3 Nursing Study Program STIKES
Hafshawaty Islamic Boarding SchoolZainulHasanProbolinggo,
Advisor (I) : WidyaAddiarto, S.Kep.Ns., M.Kep. Advisor (II) :
Mariani S.Kep., M.PH.

Background:Uric acid is the final metabolic product of purines, which is one of


the components of nucleic acids found in the nucleus of body cells. Increased uric
acid levels can cause disturbances in the human body such as rheumatic pain in
the joints and is often accompanied by extreme pain for the sufferer. This disease
is often called gout disease or better known as gout disease.

Method:The method in this study used a qualitative approach with a case study
research model. This research was conducted in KedungAsem Village, Wonoasih
District, Probolinggo City. The data collection techniques used in this study were
in-depth interviews and direct observation. The validity of the data in this study
included source data triangulation, method triangulation and theory
triangulation. Data analysis in this study includes data collection, data reduction,
data presentation and drawing conclusions.

Results:The results of the study stated that diet management in gout sufferers
experienced eating disorders because they often eat foods that contain high
purines and foods that should not be consumed for gout sufferers and often
experience relapses when they are not in accordance with dietary
recommendations. which is true for gout sufferers in maintaining balanced
nutrition and daily diet so that the needs of the body can be fulfilled while
maintaining the diet of gout sufferers.

Conclusion:Based on the results of direct interviews and observations on the first

second and third subjects, it was found that some of the problems with eating

disorders in uric acid, one of which is diet. So here the subject is very necessary

in fulfilling nutrition to form a good diet

Keywords: Diet, Gout

ii
DAFTAR BAGAN

Bagan 2.4 Kerangka Pikir Manajemen Pola Makan Pada Penderita Asam
Urat....................................................................................... 22

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jadwal Penyusunan KTI...................................................................... 23

iv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Surat Balasan dari Lahan Penelitian


Lampiran 2 : Pengantar Wawancara
Lampiran 3 : Surat Persetujuan Menjadi Responden Penelitian
Lampiran 4 : Persyaratan Telah Melakukan Inform Consent
Lampiran 5 : Pedoman Wawancara
Lampiran 6 : Mapping Journal
Lampiran 7 : Lembar Konsultasi

v
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Asam urat merupakan hasil metabolisme akhir dari purin yaitu salah
satu komponen asam nukleat yang terdapat dalam inti sel tubuh. Peningkatan
kadar asam urat dapat mengakibatkan gangguan pada tubuh manusia seperti
linu-linu di daerah persendian dan sering disertai timbulnya rasa nyeri yang
teramat sangat bagi penderitannya .penyakit ini sering disebut penyakit gout
atau lebih di kenal dengan penyakit asam urat (Andry, 2014).
Normalnya, kebutuhan purin juga di peroleh dari makanan yang di
konsumsi setiap harinnya. Normalnya kebutuhan tubuh akan zat purin dari
luar (asupan makanan) hanya sedikit saja, lebih kurang 15% dari total
kebutuhan purin tubuh. Sebenarnya, setiap hari tubuh manusia tidak bisa
terhindar dari asupan purin dari luar (asupan makanan) hanya sedikit saja,
lebih kurang 15% dari total kebutuhan purin tubuh. Beberapa jenis makanan
dan minuman di ketahui mengandung zat purin tinggi yaitu, alcohol, telur
ikan, jeroan, dan ikan hearing, sejenis ikan sarden , purin ini di olah oleh
tubuh dan hasilnya berupa asam urat (Umar, 2017).
Faktor-faktor yang mempengaruhi kadar asam urat digolongkan
menjadi tiga: faktor primer, faktor sekunder dan faktor predisosis. Pada faktor
primer di pengaruhi oleh faktor genetik. Faktor sekunder dapat disebabkan
oleh dua hal, yaitu produksi asam urat yang berlebihan dan penurunan eksresi
asam urat. Pada faktor predisposisi dipengaruhi oleh usia jenis kelamin dan
iklim (Muttaqin, 2008). Faktor sekunder dapat berkembang dengan penyakit
lain, obesitas, diabetes mellitus, hipertensi, polistemia, leukemia mieloma,
anemia sel sabit dan penyakit ginjal (Kluwer, 2014). Faktor resiko yang
menyebabkan orang terserang penyakit asam urat (Vitahealth, 2011) adalah
genetic atau riwayat keluarga asupan senyawa purin berlebihan, konsumsi
alcohol berlebih, kegemukan (obesitas), hipertensi, gangguan fungsi ginjal
dan obat obatan tertentu ( terutama diuretika).

1
Data yang didapat dari Badan Kesehatan Dunia (WHO),
menyebutkan 20% penduduk dunia dimana 5-10% adalah berusia 5-20 tahun
dan 20% adalah usia 55 tahun menderita asam urat. Menurut Depkes RI tahun
2015. Bahwa di Indonesia terdapat 5,240 (8,4%) kasus Asam Urat di Jawa
Timur terdapat 28% penderita asam urat (Smart, 2014). Di kota Probolinggo
terdapat 8,239 (1,80%) penderita asam urat (Dinas Kesehatan Kota
Probolinggo, 2014).
Berdasarkan hasil studi pendahuluan pada tanggal 11 April 2020
bahwa sebagian besar penderita asam urat di wilayah kerja Puksesmas
Wonoasih Kota Probolinggo memiliki pola makan yang kurang baik
sebanyak 3 orang (12,7 %). Makanan yang kurang baik merupakan salah satu
komponen asam urat nukleat dalam tubuh manusia dan dijumpai pada semua
makanan dari sel hidup, yakni makanan seperti sayur-mayur, buah-buahan,
kacang-kacangan dan lain- lain. Sedangkan hewan seperti daging, jeroan,
ikan sarden dan lain-lain purin ini diolah oleh tubuh dan hasilnya berupa
asam urat
Dasar gangguan metabolik asam urat adalah peningkatan kadar asam
urat dalam darah (hiperurisemia) yang disebabkan oleh peningkatan produksi,
penurunan pengeluaran asam urat melalui ginjal, atau kombinasi keduannya
(Wachjudi, 2014). Faktor yang dapat mempengaruhi asam urat adalah
makanan yang di konsumsi, umumnya makanan-makanan yang tidak
seimbang, asupan protein yang mengandung purin terlalu tinggi (Utami,
2014). Asam Urat merupakan hasil pengolahan atau metabolisme zat-zat di
dalam tubuh, yang kadarnya tidak boleh berlebihan. Setiap orang memiliki
asam urat di dalam tubuh, karena pada setiap proses pengolahan suatu zat
yang bernama purin. Purin adalah bentuk turunan nukleo protein, yaitu salah
satu komponen asam urat nukleat dalam tubuh manusia dan dijumpai pada
semua makanan dari sel hidup, yakni makanan seperti sayur-mayur, buah-
buahan, kacang-kacangan dan lain- lain. Sedangkan hewan seperti daging,
jeroan, ikan sarden dan lain-lain purin ini diolah oleh tubuh dan hasilnya
berupa asam urat (Umar, 2018).

2
Penanganan pada penderita asam urat di bagi menjadi 2 yaitu secara
farmakologi dan nofarmakologi. Untuk farmakologi meggunakan obat seperti
NSAIDS, colchine, corticosteroid, probenecid allopurinol dan urocisuric
(Helmi, 2016). Sedangkan nonfarmakologi dengan membatasi asupan purin
atau rendah purin, asupan energi sesuai dengan kebutuhan mengonsumsi
lebih banyak karbohidrat, mengurangi konsumsi lemak mengonsumsi banyak
cairan tidak mengonsumsi minuman berakohol, mengomsumsi cukup vitamin
dan mineral, mengonsumsi buah dan sayurun, dan olahraga ringan secara
teratur (Ardhilla, 2015).
Pola makan yang baik atau pola makan yang benar dan sesuai dengan
pola makan yang seimbang. Menurut peneliti pola makan yang benar pada
pra lansia ini sudah bisa menghindari makanan yang mengandung zat purin
tinggi seperti bebek, jeroan, kacang-kacangan, dan belinjo. Hal ini di
karenakan jika makanan tersebut dikonsumsi terus akan mengakibatkan
peningkatan kadar asam urat dalam darah.
Pola makan merupakan susunan jenis dan jumlah pangan yang di
konsumsi seseorang atau kelompok orang pada waktu tertentu (Bliwati,
2014). Pola makan dapat diartikan sebagai cara seseorang atau sekelompok
orang untuk memilih makanan dan mengkonsumsinya sebagai reaksi
pengaruh-pengaruh fisiologi, psikologi budaya dan sosial (Sulistyoningsih,
2014). Pola konsumsi makan adalah kebiasaan makan yang meliputi jumlah
frekuensi, jenis atau berbagai macam makanan (Santosa, 2015). Pola makan
merupakan berbagai informasi yang memberikan gambaran mengenai macam
dan jumlah bahan makanan yang dimakan tiap hari oleh suatu orang dan
merupakan ciri khas untuk suatu kelompok masyarakat tertentu.
Pola makan yang baik mengandung makanan sumber energi, sumber
zat pembangun dan sumber zat pengatur karena semua zat gizi diperlukan
untuk pertumbuhan dan pemeliharaan tubuh serta perkembangan otak dan
produktifitas kerja, serta dimakan dalam jumlah cukup sesuai dengan
kebutuhan. Dengan pola sehari-hari yang seimbang dan aman, berguna untuk
mencapai dan mempertahankan status gizi dan kesehatan yang optimal
(Almatsier, 2013)

3
Pola makan responden diukur dengan kuesioner food frequency
Questin. Berdasarkan hasil analisis deskriptif di dapatkan untuk makanan
yang mengandung karbohidrat sebanyak 5 (50,2%) penderita yang sering
mengkonsumsi makanan mengandung karbohidrat dan 4 (15,8%) penderita
yang sering mengkonsumsi makanan mengandung karbohidrat, untuk
makanan yang mengandung protein hewani terdapat 6 (86,85%) penderita
yang sering mengkonsumsi makanan yang mengandung protein hewani dan 3
penderita (19,2%) yang tidak sering mengkonsumsi makanan yang
mengandung protein hewani. Untuk makanan yang mengandung protein
nabati terdapat 9 penderita (100%) yang tidak sering mengkonsumsi makanan
yang mengandung protein nabati. Untuk makanan yang mengandung lemak
terdapat 7 penderita (89,5%) yang sering mengandung protein dan 2
penderita (10,5%) yang tidak sering mengkonsumsi makanan yang
mengandung lemak. Untuk jajanan makanan terdapat 6 penderita (50 % )
yang tidak sering mengkonsumsi jajanan, untuk sayur-sayuran terdapat 7
penderita (76%) yang sering mengkonsumsi sayur-sayuran dan 9 penderita
(23,7%) yang tidak sering mengkonsumsi sayur-sayuran, untuk buah-buahan
dan 3 penderita (79%) yang tidak sering mengkonsumsi buah –buahan.
Pola makan dapat diartikan sebagai sebagai cara seseorang atau
sekelompok orang untuk memilih makanan dan mengkonsumsinya sebagai
reaksi pengaruh fisiologi, psikologi, budaya dan social (Sulistyoningsih,
2014). Studi epidiologi dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan bahwa
konsumsi ikan jangka panjang dapat menyebabkan awal hiperurisemia
asimtomatik dan meningkatkan resiko asam urat (Wijiyanti, 2017).
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa masyarakat
Dusun pakis jaya, Desa Kedungasem, Kecamatan Wonoasih memiliki kadar
asam urat yang tidak normal. Sehingga menyebabkan ketidakmampuan dalam
manajemen pola makan pasien yang mengalami asam urat. Sehingga di
sarankan kepada klien untuk memperhatikan makanan yang dikonsumsi dan
tidak membatasi aktivitas sehari-harinnya.

4
Berdasarkan fenomena di atas maka peneliti ingin meneliti tentang
‘’pola makan pasien yang mengalami asam urat di Dusun Pakis Jaya RT 01
RW 02 Desa Kedungasem, Kecamatan Wonoasih Probolinggo”

1.2 Rumusan Masalah


Pada penelitian ini rumusan masalahnya adalah bagaimanakah ‘’ pola
makan pasien yang megalami Asam Urat di Dusun Pakis Jaya RT 01/RW 02
Desa Kedungasem, Kecamatan Wonoasih Kota Probolinggo ?”

1.3 Tujuan Penelitian


Untuk mengetahui dan mengeksplorasi pola makan pasien yang
mengalami asam urat di Dusun Pakis Jaya RT 01/RW 02 Desa Kedungasem,
Kecamatan Wonoasih Kota Probolinggo.

1.4 Manfaat Penelitian


1.4.1 Bagi Institusi Pendidikan
Dapat Di gunakan Sebagai bahan masukan dan tambahan literatur
bagi Mahasiswa tentang pola makan pasien yang mengalami Asam urat
di Dusun Pakis Jaya RT 01/RW 02 Desa Kedungasem, Kecamatan
Wonoasih Kota Probolinggo.

1.1.1 Bagi Profesi Keperawatan


Diharapkan penelitian ini memberikan masukan bagi profesi dalam
memberikan informasi pendidikan dala pola makan pasien mengalami
Asam Urat di Dusun Pakis Jaya RT 01/RW 02 Desa Kedung asem,
Kecamatan Wonoasih Kota Probolinggo.

1.1.2 Bagi Lahan Penelitian


Diharapkan pada Kepala Desa Kedungasem, Kecamatan Wonoasih
Kota Probolinggo membuat program agenda tentang Peningkatan
Pelayanan Public kaitannya dengan kesehatan dan berupaya memberikan

5
pendekatan dan penyuluhan tentang pola makan pasien yang mengalami
Asam Urat.

1.1.3 Bagi Subyek


Sebagaimana tambahan informasi bagi responden atau keluarga
dalam pola makan pasien yang mengalami asam urat di Dusun Pakis jaya
RT 01/RW 02 Desa Kedungasem, Kecamatan Wonoasih
KotaProbolinggo.

1.1.4 Bagi Peneliti


Menambah pengetahuan dan pengalaman serta keterampilan dalam
penelitian khususnya pola makan pasien yang mengalami Asam Urat di
Dusun Pakis JayaRT 01 RW 02 Desa Kedungasem, Kecamatan
Wonoasih Probolinggo.

6
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Pola Makan

2.1.1 Definisi Pola Makan

Pola makan adalah suatu cara atau usaha dalam pengaturan jumlah
dan jenis makanan dengan informasi gambaran dengan meliputi
mempertahankan kesehatan, status nutrisi, mencegah atau membantu
kesembuhan penyakit (Depkes RI, 2016).
Pengertian pola makan menurut Handajani adalah tingkah laku
manusia atau sekelompok manusia dalam memenuhi makanan yang
meliputi sikap, kepercayaan dan pilihan makanan, sedangkan menurut
suhardjo pola makan di artikan sebagai cara seseorang atau sekelompok
orang untuk memilih makanan terhadap pengaruh fisiologis, psikologis,
budaya dan sosial. Dan menurut seorang ahli mengatakan bahwa pola
makan didefinisikan sebagai karakteristik dari kegiatan yang berulang kali
makan individu atau setip orang makan dalam memenuhi kebutuhan
makanana (Sulistyoningsih, 2014). Secara umum pola makan memiliki 3
(tiga) komponen yang terdiri dari : jenis, frekuensi, dan jumlah makanan.
a. Jenis makanan
Jenis makan adalah sejenis makanan pokok yang dimakan setiap hari
terdiri dari makanan pokok, lauk , hewani , lau nabati , sayuran dan buah
yang di konsumsi setiap orang atau sekelompok masyarakat yang teridiri
dari beras, jagung, sagu, umbi-umbian dan tepung (Sulistyoningsih,
2015).

b. Frekuensi makan

Frekuensi makan adalah beberapa kali makan dalam sehari meliputi


makan pagi, makan siang , makan malam dan makan selingan (Depkes,
2013). Sedangkan menurut (Suhardjo, 2015) frekuensi makan

7
merupakan berulang kali makan sehari dengan jumlah tiga kali makan
pagi, makan siang dan makan malam.

c. Jumlah makan

Jumlah makan adalah banyaknya makanan yang dinamakan dalam


setiap orang atau setiap individu dalam kelompok (Willy, 2014).

2.1.2 Faktor Yang Mempengaruhi Pola Makan


Pola makan yang terbentuk gambaran sama dengan kebiasaan
makan seseorang. Secara umum faktor ekonomi, sosial budaya, agama,
pendidikan dan lingkungan ( Sulistyoningsih, 2014).

a. Faktor ekonomi
Variebel ekonomi mencakup dalam peningkatan peluang untuk
daya beli pangan dengan kualitas dalam pendapatan menurun daya beli
pangan secara kualitas mampu kuantitas masyarakat. Pendapatan yang
tinggi dapat mencakup kurangnya daya beli dengan kurangnya pola
makan masyarakat sehingga pemilihan suatu bahan makanan lebih
didasarkan dalam pertimbangan selera dibandingkan aspek gizi.
Kecendrungan untuk mengkonsumsi makanan impor (Sulistyoningsih,
2015).
b. Faktor sosial budaya
Pantangan dalam mengkonsumsi jenis makanan dapat di pengaruhi
oleh faktor budaya sosial dalam kepercayaan budaya adat daerah yang
menjadi kebiasaan atau adat. Kebudayaan disuatu masyarakat memiliki
cara mengkonsumsi pola makan dengan cara sendiri. Dalam budaya
mempunyai suatu cara bentuk macam pola makan seperti dimakan,
bagaimana pengelolahnya, persiapan dan penyajian (Sulistyoningsih,
2016).
c. Agama
Dalam agama pola makan ialah suatu cara makan dengan diawali
berdoa sebelum makan dengan diawali makan memggunakan tangan
kanan ( Depkes RI, 2015).

8
d. Pendidikan
Dalam pendidikan pola makan ialah salah satu pengetahuan yang
di pelajari dengan berpengaruh terhadap pemilihan bahan makanan dan
penentuan kebutuhan gizi (Sulistyoningsih, 2016).
e. Lingkungan
Dalam lingkungan pola makan ialah berpengaruh terhadap
pembentuk prilaku makan berupa lingkungan keluarga melalui adanya
promosi, media cetak (Sulistyoningsih, 2014).
f. Kebiasaan Makan
Kebiasaan makan ialah salah satu cara seseorang yang mempunyai
keterbatasan makan dalam jumlah tiga kali makan dengan frekuensi dan
jenis makanan yang dimakan (Depkes, 2014). Menurut (willy, 2013)
mangatakan bahwa suatu penduduk mempunyai kebiasaan makan dalam
tiga kali sehari adalah kebiasaan makan dalam setiap waktu.

2.1.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhui Kebutuhan Gizi Setiap Golongan


Umur dapat dilihat pada angka kecukupan gizi yang di anjurkan
(AKG) yang berasarkan umur, pekerjaan jenis kelamin dan kondisi tempat
tinggal seperti yang di sebutkan (Sulistyoningsih, 2014).

a) Umur
Kebutuhan zat gizi pada orang dewasa berbeda dengan kebutuhan gizi
pada usia balita karena pada masa balita terjadi pertumbuhan dan
perkembangan sangat pesat. Semakin bertamabah umur kebutuhan zat
gizi seseorang lebih rendah untuk tiap kilogram berat badan orang
dewasa.
b) Aktivitas
Aktifitas dalam angka kecukupan gizi ialah suatu kegiatan seseorang
yang beraktifitas dalam menjalankan pekerjaan setiap hari.
c) Jenis Kelamin
Dalam angka kecukupan gizi pada jenis kelamin ialah untuk mengetahui
identitas seorang individu maupun sekelompok masyarakat.
d) Daerah Tempat Tinggal

9
Suatu penduduk yang bertinggal perkotaan atau pendesaan membutuhkan
pengetahuan tentang pola makan dengan cara yang benar dan baik dalam
tempat waktu makan teratur .

Pola makan seimbang adalah suatu cara pengaturan jumlah dan


jenis makan dalam bentuk susunan makanan sehari-hari yang
mengandung zat gizi yang terdiri dari enam zat yaitu karbohidrat,
protein, lemak, vitamin, mineral dan air dan keanekaragam makanan.

Konsumsi pola makan seimbang merupakan susunan jumlah


makanan yang dikonsumsi dengan mengandung gizi seimbang dalam
tubuh dan mengandung dua zat ialah Zat Pembangun dan Zat Pengatur.
Makan seimbang ialah makanan yang memiliki banyak kandungan gizi
dan asupan gizi yang terdapat pada makanan pokok, lauk, hewani, dan
lauk nabati, sayur dan buah.

Jumlah dan jenis makanan sehari-hari ialah cara makan seseorang


individu atau sekelompok orang dengan mengkonsumsi makanan yang
mengandung karbohidrat, protein, sayuran dan buah frekuensi tiga kali
sehari dengan makan selingan pagi dan siang. Dengan mencapai gizi
tubuh yang cukup dan pola makan yang berlebihan dapat mengakibatkan
kegemukan atau obesitas pada tubuh.

Menu seimbang adalah makanan yang beraneka ragam yang


memenuhi kebutuhan zat gizi dalam pedoman umum gizi seimbang
(PUGS) (Depkes RI, 2017). Dalam bentuk penyajian makanan dan
bentuk hidanga pagi, hidangan siang, dan hidangan malam dan
membangun zat pembangun dan Zat pengatur.

Bahan makanan sumber zat pembangun yang berasal dari bahan


makanan nabati adalah kacang kacangan, tempe, tahu sedangkan dari
hewani adalah telur, ikan, ayam, daging, susu serta hasil olahan seperti
keju. Zat pembangun berperan untuk perkembangan kualitas tingkat
kecerdasan seseorang .

10
Bahan makanan sumber zat pengatur adalah semua sayur dan buah
banyak mengandung vitamin dan mineral yang berperan untuk
melancarkan fungsi organ tubuh.

2.1.4 Komsumsi Makanan


Konsumsi makanan adalah susunan makanan yang merupakan
suatu kebiasaan yang dinamakan seseorang dalam jenis dan jumlah bahan
makanan setiap orang dalam hari yang di konsumsi atau dimakan dengan
jangka waktu tertentu ( Harap, 2012).

Pengukuran Konsumsi makanan survey konsumsi makanan


merupakan metode yang dapat digunakan untuk menentukan status gizi
perorangan atau kelompok atau kelompok. Tujuan survey konsumsi
makanan adalah untuk pengukuran jumlah makanan yang di konsumsi
pada tingkat kelompok, rumah tangga dan perorangan, sehingga di ketahui
kebiasaan makan dan dapat dinilai kecukupan makanan yang dikonsumsi
seseorang.

1. Kebisaan Makan
Kebiasaan makan ialah seseorang atau suatu kebiasaan individu
dalam keluarga maupun di msayarakat yang mempunyai cara makan
dalam bentuk jenis makan, jumlah makan, sayur dan buah yang
dikonsumsi setiap hari.

Menurut (Sudirman, 2010) kebiasaan sarapan pagi merupakan


salah satu dasar dalam pedoman umum gizi seimbang (PUGS). Bahwa
kebiasaan sarapan pagi suatu cara makan seseorang individu atau
sekelompok masyarakat yang baik karena sarapan pagi dapat
menambah energy yang cukup dan beraktifitas untuk menungkatkan
produktifitas (Depkes RI, 2013).

2. Makanan Sehat
Makanan sehat adalah suatu makanan yang seimbang dengan
berada ragam dengan mengandung zat gizi yang di perlukan oleh tubuh

11
dalam jumlah yang cukup energy makanan sehat dapat mengkonsumsi
makanan dengan gizi seimbang berbagai jenis makanan yang banyak
mengandung banyak jumlah kalori .

Hubungan Makanan dan kesehatan ialah salah satu jenis makanan


yang banyak mengandung zat yang di butuhkan oleh tubuh makanan
merupakan suatu kebutuhan yang utama di Indonesia yang di konsumsi
sebagai makanan pokok mengandung zat gizi diantara lain: Lemak,
protein, mineral, vitamin dan air.

Pola konsumsi pangan merupakan susunan makan jenis dan


jumlah makanan setiap satu orang atau per hari yang di konsumsikan
dalam waktu tertentu yang di kelompokkan meliputi padi-padian
(Ariani,2014).

2.3 Konsep Asam Urat


2.3.1 Definisi Asam Urat
Asam Urat adalah asam asam yang berbentuk Kristal- Kristal yang
merupakan hasil akhir dari metabolise purin (bentuk turunan nucleoprotein),
yaitu salah satu komponen asam nukleat yang terdapat pada inti sel-sel
tubuh. Secara alamiah, purin terdapat dalam tubuh kita dan dijumpai pada
semua makanan dari sel hidup, yakni makanan dari tanaman (sayuran, buah,
dan kacang-kacangan ) atau pun hewani seperti daging, jeroan, ikan sarden
dan lain sebagainya (Sulistyoningsih, 2013).
Asam Urat atau arthritis pirai adalah suatu peradangan sendi
sebagai manifestasi dari akumulasi endapan kristal monosodium urat, yang
terkumpul di dalam sendi sebagai akibat dari tingginya kadar asam urat di
dalam darah (hiperurisemia). Tidak semua orang dengan hiperurisemia
adalah penderita arthritis pirai atau sedang menderita arthiritis pirai. Akan
tetapi, resiko terjadi asam urat pirai lebih besar dengan meningkatnya
konsentrasi asam urat darah (Noviyanti, 2015).
Asam urat muncul sebagai serangan keradangan sendi yang
timbul berulang-ulang. Gejala khas dari serangan asam urat adalah serangan

12
akut biasanya bersifat monnoartikular (menyerang satu sendi saja) dengan
gejala pembengkakan. Lokasi yang paling sering pada serangan pertama
adalah sendi pangkal ibu jari kaki. Hampir pada semua kasus, lokasi asam
urat terutama pada sendi perifer dan jaringan pada sendi sentral. Serangan
yang terjadi mendadak maksudnya tiba-tiba. Karena itu bisa saja terjadi,
siang hari sampai mejelang tidur tidak ada keluhan, tetapi pada tangah
malam penderita akan merasakan sangat kesakitan, walaupun tubuh hanya
terkena selimut atau bahkan hembusan angin (Soeroso, 2012).

Kadar Asam urat normal pada pria dan perempuan berbeda. Kadar
asam urat normal pada pria berkisar 3,5-7 mg/dl dan pada perempuan 2,6-
6mg /dl. Untuk mengetahui kadar asam urat dalam darah dengan
menggunakan tes asam urat dengan menggunakan AU sure digital asam
urat. Kadar asam urat tidak mengalami disebut hiperurisemia. Asam urat
cenderung dialami pria, asam uratnya cenderung lebih tinggi daripada
perempuan karena tidak memiliki estrogen yang ikut membantu
pembuangan asam urat lewat urine . Sementara pada pria, asam uratnya
cenderung lebih tinggi daripaa perempuan karena tidak memiliki hormone
estrogen tersebut. Selain itu usia juga berpengagyruh terhadap kadar asam
urat dimana pada orang tua kadar asam urat dimana pada orang tua kadar
asam urat cenderung sedikit lebih tinggi. Gangguan asam urat terjadi bila
kadar tersebut sudah mencapai lebih dari 12 mg/dl (Fatmah, 2014).
Penyebab asam urat adalah metabolisme tubuh yang tidak
sempurna. Penyebab asam urat bisa juga dari kegagalan ginjal
mengeluarkan asam urat melalui air seni. Adapun faktor dari luar adalah
makanan yang tinggi purin contohnya kacang-kacangan, emping, melinjo,
daging (Jeroan), ikan, coklat, minuman yang mengandung kafein seperti
kopi dan teh. Faktor dari dalam dikarenakan terjadinya proses penyimpanan
metabolism yang umumnya berkaitan dengan faktor usia, dimana usia lebih
dari 40 tahun atau manula lebih beresiko besar terkena asam urat
(Nabyluro’y, 2011).

2.3.2 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Asam Urat

13
Penyakit ini di lakukan dengan adanya abnormalitas kadar asam
urat dalam serum darah dengan akumulasi endapan kristal monosodium
urat, yang terkumpul di dalam sendi. Keterkaitan antara gout dengan
hiperurisemia yaitu adanya produksi asam urat yang berlebih. Menurunnya
ekskresi asam urat melaui ginjal, atau mungkin karena keduannya.

Faktor resiko yang menyebabkan orang terserang asam urat adalah


genetik atau riwayat keluarga, pola makan, kegemukan, suku bangsa, dan
aktivitas fisik adalah satu penyebab yang mempengaruhi kadar asam urat.
Olah raga atau gerakan fisik akan menyebabkan peningkatan kadar asam
laktat. Asam laktat terbentuk dari proses glikosis yang terjadi di otot. Jika
otot berkontraksi di dalam media anaerob, yaitu media yang tidak memiiki
oksigen maka glikogen yang menjadi produk akhir glikosis akan
menghilang dan muncul laktat sebagai produksi akhir utama. Peningkatan
asam laktat dalam darah akan menyebabkan penurunan pengeluaran asam
urat oleh ginjal (Tahta, 2012).

2.3.3 Gejala Asam Urat


1) Kesemutan dan linu.
1) Nyeri terutama malam hari atau pagi hari saat bangun tidur.
2) Sendi yang terkena asam urat terlihat bengkak, kemerahan, panas dan
nyeri luar biasa pada malam hari (Bahrudin, 2015).

2.3.4 Klasifikasi
Menurut (Suyanto, 2013) penyakit asam urat digolongkan
menjadi penyakit gout primer dan penyakit gout sekunder (Nuceuaprecine
new later).
1) Penyakit gout primer
Sebanyak 99% penyebabnya belum diketahui idiopatik diduga
berkaitan dengan kombinasi factor genetic dan factor hormonal yang
menyebabkan gangguan metabolism yang dapat mengakibatkan
meningkatnya produksi asam urat atau bias juga diakibatkan karena
berkurangnya pengeluaran asam urat dan tubuh.

14
1) Penyakit gout sekunder
Penyakit ini disebabkan antara lain karena meningkatnya produksi
asam urat karena nutrisi, yaitu mengonsumsi makanan dengan kadar
purin yang tinggi purin adalah salah satu senyawa luas organic yang
menyusun asam nukleat (asam inti dan sel) dan termasuk dalam
kelompok asam amino, unsur pembentuk protein produksi asam urat
meningkat juga bias karena pnyakit darah (penyakit autrosium tulang,
polissitemia) obat-obatan alcohol, obat-obat kanker. Penyebab lainnya
adalah obesitas (kegemukan), dan kadar triglisarida yang tinggi.

2.3.5 Komplikasi Asam Urat


1. Penyakit Ginjal
Komplikasi asam urat yang paling umum adalah gangguan –
gangguan pada ginjal. Gangguan pada ginjal terjadi akiat dari
penanganan pada penderita asam urat akut terlambat menangani
penyakitnya pada penderita asam urat akut terlambat menangani
penyakitnya. Pada penderita asam urat ada dua penyebab gangguan
pada ginjal yaitu terjadinya batu ginjal (batu asam urat) dan risiko
kerusakan ginjal . Batu asam urat terjadi pada penderita yang memiliki
asam urat lebih tinggi dari 13 mg/dl (Rosdiana, 2017).
Asam urat merupakan hasil buangan dari metabolism tubuh melalui
urine, seperti yang telah diketahui, urine diproses di ginjal. Oleh sebab
itu, jika kadar di dalam darah terlalu tinggi maka asam urat yang
berlebih akan membentuk kristal dalam, darah. Apabila jumlahnya
semakin banyak, akan mengakibatkan penumpukan dan pembentukan
batu ginjal (Sari, 2015).
Batu ginjal terbentuk ketika urine mengandung substansi yang
membentuk kristal, seperti kalsium, oksalat dan asam urat. Pada saat
yang sama, urine mungkin kekurangan substansi yang mencegah kristal
menyatu. Kedua hal ini menjadikannya sebuah lingkungan yang ideal
untuk terbentuknya batu ginjal. Batu ginjal tidak menampakan gejala

15
sampai batu ginjal tersebut bergerak di dalam ginjal atau masuk ke
saluran kemih (ureter) suatu saluran yang menghubungkan gnjal dan
kandungan kemih (Noviyanti, 2015).
Sekitar 20-40% penderita asam urat minimal mengalami
albuminnuri sebagai akibat gangguan fungsi ginjal. Terdapat tiga bentuk
kelainan ginjal yang diakibatkan hiperurisemia dan gout (Hidayat, 2011).

2.3.6 Penatalaksanaan Asam Urat


Perawatan yang dapat dilakukan berupa tindakan darurat sewaktu
terjadi serangan, pengobatan dokter, dan perawatan sendiri setelah
memperoleh diagnosa. Bila terjadi serangan gout secara tiba-tiba maka
tindakan darurat yang bisa dilakukan adalah (Sustrani, Alam, Hadibroto,
2007 ) :
1. Istirahatkan sendi agar lekas sembuh, beri kompres dingin beberapa
jam sekali  selama 15 sampai 20 menit pada sendi yang nyeri untuk
mengurangi nyeri .
2. Minum obat penahan sakit (analgesik biasa),  untuk menghilangkan
rasa nyeri.
3. Minum banyak air (lebih dari 3,5 liter atau 8 sampai 10 gelas sehari)
untuk membantu mengeluarkan asam urat dari tubuh melalui urin.
4. Bila terjadi komplikasi kelumpuhan pada penderita berusia sangat
lanjut, perlu dilakukan perawatan khusus untuk melatih agar dapat
bergerak mandiri.

2.3.7 Pencegahan Asam Urat


Untuk mencegah kekakuan dan nyeri sendi, dapat dilakukan latihan
fisik ringan berupa latihan isometric, latihan gerak sendi dan latihan
fleksibilitas yang keseluruhan itu tercakup dalam stabilitas sendi. Stabiliasi
termasuk fleksibilitas sendi. Re-edukasi postur dan
program tersebut menekankan partisipasi aktif pasien. Mengembalikan
ROM normal dan postur yang baik diperlukan untuk menghindari
mikrotrauma berulang pada struktur sendi dan tulang akibat pola gerak

16
yang buruk. ROM penuh di butuhkan untuk melatih sendi dalam stabilisasi
selama bermacam aktivitas. ROM bebas nyeri di tentukan dengan
meletakkan sendi pada posisi yang mengurangi gejala. Awalnya stabilisasi
dmulai dengan menentukan ROM bebas neri kemudian diaplikasikan di luar
ROM sewaktu kondisi pasien membaik. Pembatasan apapun pada jaringan
lunak atau sendi harus diterapi untuk membantu mencapai ROM sendi yang
normal. Hal tersebut dicapai melaui latihan ROM pasif mobilisasi sendi,
teknik mobilisasi jaringan lunak, peregangan sendi dan mengatur postur
yang benar (Damayanti, 2013).

2.3.8 Solusi Mengatasi Asam Urat


1. Melakukan pengobatan hingga kadar asam urat kembali normal, kadar
normalnya adalah 2,4 hingga 6 untuk wanita dan 3,0 hingga 7 untuk
pria.
2. Kontrol makanan yang di konsumsi.
3. Banyak minum air putih, dengan banyak minum air putih kita dapat
membantu membuang purin yang ada dalam tubuh (Damayanti, 2014).

Pola makan yang


2.4 Kerangka Pikir diberikan kepada
penderita Asam
Input Proses Urat adalah pola
Output
makan rendah
Manajemen Manajemen nutrisi purin. Prinsip
pola makan pada penderita asam pemberian adalah
pada penderita urat harus memberikan
asam urat merupakan satu makanan yang
kesatuan dengan sesuai dengan
kegiatan perawatan kebutuhan dan
Faktor yang keadaan pasien.
mempengaruhi medis dan
pengobatan. Pola makan yang
manajemen pola diberikan
makan : Pengobatan yang
dilakukan harus disesuaikan dengan
1. Faktor bersifat holistic tingkat
ekonomi dengan melibatkan hiperurisemia,
2. Sosial berbabagi profesi keadaan pasien dan
budaya yang17terkait. kemampuan pasien
3. Agama dalam
4. Pendidikan mengekresikan
kelebihan asam
urat.
Upaya pencegahan :
Untuk mencegah
Manajemen pola kekakuan dan nyeri
makan pada sendi dapat dilakukan
pasien asam urat : latihan fisik ringan
1. Membatasi berupa :
asupan purin 1. Latihan isometric
2. Tidak 2. Latihan gerak
mengkonsumsi sendi
Energi disesuaikan
alkohol 3. Latihan
dengan Kebutuhan.
3. Mengurangi fleksibilitas yang
Jumlah energi yang
konsumsi keseluruhan itu
diberikan
lemak tercakup dalam
disesuaikan dengan
4. Mengkonsumsi kebutuhan
banyak cairan berdasarkan usia,
jenis kelamin,
tinggi badan, berat
badan, aktivitas.

Gambar 2.4 Kerangka pikir manaemen pola makan pada penderita asam urat

18
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian


Desain penelitian merupakan suatu strategi untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan dan menjadi pedoman dalam proses penelitian
(Nursalam, 2017). Desain penelitian ini menggunakan metode pendekatan
penelitian kualitatif dengan strategi penelitian case study research. Penelitian
kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada
kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana
peneliti adalah sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan
secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif, dan hasil
penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi
(Sugiyono, 2014).
Penelitian kualitatif adalah penelitian tentang riset yang bersifat
deskriptif dan cenderung menggunakan analisis. Proses dan makna
(perspektif subjek) lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif. Landasan
teori dimanfaatkan sebagai sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai
dengan fakta dilapangan. Selain itu landasan teori juga bermanfaat untuk
memberikan gambaran umum tentang latar penelitian dan sebagai
pembahasan hasil penelitian.
Penelitian kualitatif jauh lebih subjektif dari pada penelitian
kuantitatif dan menggunakan metode sangat berbeda dari pengumpulan
informasi, terutama individu, dalam menggunakan wawancara secara
mendalam dan grup fokus. Sifat dari jenis ini adalah penelitian terbuka
dilakukan dalam jumlah relatif kelompok kecil yang diwawancarai secara
mendalam.

3.2 Tempat Dan Waktu Penelitian


3.2.1 Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di Desa Kedung Asem Kecamatan
Wonoasih Kota Probolinggo.

19
3.2.2 Waktu Penelitian
Tabel 3.1 Jadwal Penyusunan KTI
Bulan
No. Kegiatan Maret April Mei Juni Juli Agust
2020 2020 2020 2020 2020 2020
1. Pembuatan Proposal
2. Study Pendahuluan

3. Ujian Proposal KTI


Pelaksanaan
4.
Penelitian
5. Penyusunan laporan
Ujian Hasil
6.
Penelitian
Perbaikan
7.
KTI
8. Pengumpulan KTI

Waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan April 2020 s/d selesai.

3.3 Setting Penelitian


Setting dalam penelitian ini adalah di Desa Kedung Asem
Kecamatan Wonoasih Kota Probolinggo. Di Desa Kedung Asem tersebut
belum pernah dilakukan penelitian terkait dengan judul “Manajemen Pola
Makan pada Penderita Asam Urat” sehingga peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian di Desa tersebut.

3.4 Subyek Penelitian atau Partisipan


Subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dipilih sesuai
kriteria yang ditentukan oleh peneliti dan harus dapat memberikan informasi
yang kaya secara sukarela (Moleong, 2010). Teknik sampling pengambilan
sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan Purposive Sampling, yaitu
menentukan sampel dengan pertimbangan tertentu yang dianggap dapat
memberikan data secara maksimal sehingga akan memudahkan peneliti.

20
Subyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah subyek primer dan
subyek cros check yang memenuhi kriteria sebagai berikut :
1. Subyek primer
a. Penderita asam urat yang memiliki gangguan pola makan
2. Subyek cros check
a. Keluarga/saudara terdekat dari subyek

3.5 Metode Pengumpulan Data


Dalam penelitian ini, penelitian menggunakan 3 teknik pengumpulan
data, yaitu:
3.5.1 Wawancara
Menurut Sugiyono (2014) wawancara adalah metode penelitian data
dengan cara menanyakan sesuatu kepada seseorang responden, caranya
adalah dengan bercakap-cakap secara tatap muka.
Pada penelitian ini wawancara akan dilakukan dengan menggunakan
pedoman wawancara. Menurut Nursalam (2013) dalam proses wawancara
menggunakan pedoman umum wawancara ini, interview dilengkapi
pedoman wawancara yang sangat umum, serta mencantumkan isu-isu yang
harus diliput tanpa menentukan urutan pertanyaan, bahkan mungkin tidak
terbentuk pertanyaan yang eksplisit.
Pedoman wawancara digunakan untuk mengingatkan interviewer
mengenai aspek-aspek apa yang harus dibahas, juga menjadi daftar
pengecek (check list) apakah aspek-aspek relevan tersebut telah dibahas
atau ditanyakan. Dengan pedoman demikian interview harus memikirkan
bagaimana pertanyaan tersebut akan dijabarkan secara kongkrit dalam
kalimat tanya, sekaligus menyesuaikan pertanyaan dengan konteks aktual
saat wawancara berlangsung (Nursalam, 2013). Dalam penelitian terdapat
dua tahap penelitian, yaitu:
a. Tahap Persiapan Penelitian
Pertama peneliti membuat pedoman wawancara yang disusun
berdasarkan demensi kebermaknaan hidup sesuai dengan permasalahan
yang dihadapi subyek, pedoman wawancara ini berisi pertanyaan-

21
pertanyaan mendasar yang nantinya akan berkembang dalam wawancara.
Pedoman wawancara yang disusun, ditujukan kepada yang lebih ahli
dalam hal ini adalah pembimbing, peneliti membuat perbaikan terhadap
pedoman wawancara dan mempersiapkan diri untuk melakukan
wawancara. Tahap persiapan selanjutnya adalah peneliti membuat
pedoman observasi yang disusun berdasarkan hasil observasi terhadap
perilaku subyek selama wawancara dan observasi terhadap lingkungan
atau setting wawancara, serta pengaruhnya terhadap perilaku subyek dan
pencatatan langsung yang dilakukan pada saat peneliti melakukan
observasi. Namun apabila tidak memungkinkan maka peneliti sesegera
mungkin mencatatnya setelah wawancara.
Peneliti selanjutnya mencari subjek yang sesuai dengan
karakteristik subjek penelitian. Untuk itu sebelum wawancara
dilaksanakan peneliti bertanya kepada subyek tentang kesiapannya untuk
diwawancarai. Setelah subyek bersedia untuk diwawancarai, peneliti
membuat kesepakatan dengan subyek tersebut mengenai waktu dan
tempat untuk melakukan wawancara.

b. Tahap Pelaksanaan Penelitian


Peneliti membuat kesepakatan dengan subyek mengenai waktu
dan tempat untuk melakukan wawancara berdasarkan pedoman yang
dibuat. Setelah wawancara dilakukan, peneliti memindahkan hasil
rekaman berdasarkan wawancara dalam bentuk verbatim tertulis.
Selanjutnya peneliti melakukan analisis data dan interprestasi data sesuai
dengan langkah-langkah yang dijabarkan pada bagian metode analisis
data di akhir bab ini. Setelah itu, peneliti membuat dinamika psikologis
dan kesimpulan yang dilakukan, peneliti memberikan saran-saran untuk
penelitian selanjutnya.
Arikunto (2010) menyebutkan 3 hal yang menjadi kekuatan
metode wawancara:

22
a. Mampu mendeteksi kadar pengertian subjek terhadap pertanyaan yang
diajukan. Jika mereka tidak mengerti bisa diantisipasi oleh interview
dengan memberikan penjelasan.
b. Fleksibel, pelaksanaannya dapat disesuaikan dengan masing-masing
individu.
c. Menjadi satu-satunya hal yang dapat dilakukan disaat teknik ini sudah
tidak dapat dilakukan.
Menurut Yin (2008) dalam buku karangan Arikumto (2010)
disamping kekuatan, metode wawancara juga memiliki kelemahan yaitu:
a. Rentan terhadap yang ditimbulkan oleh kontruksi pertanyaan yang
penyusunannya kurang baik.
b. Rentan terhadap yang ditimbulkan oleh respon yang tidak sesuai.
c. Probling yang kurang baik menyebabkan hasil penelitian menjadi
kurang akurat.
d. Ada kemungkinan subjek hanya menyebabkan jawaban yang ingin
didengar oleh interview.

3.5.2 Observasi
Disamping wawancara, penelitian ini juga melakukan metode
observasi. Menurut Arikunto (2010) observasi adalah pengamatan dan
pencatatan secara sistemik terhadap unsur-unsur yang tampak dalam suatu
gejala atau gejala-gejala dalam objek penelitian.
Dalam penelitian ini, observasi diperlukan untuk dapat memahami
proses terjadinya wawancara dan hasil wawancara dapat dipahami dalam
konteksnya. Observasi yang akan dilakukan adalah observasi terhadap
subjek, prilaku subjek selama wawancara, interaksi subjek dengan peneliti
dan hal-hal yang dianggap relevan sehingga dapat memberikan data
tambahan terhadap hasil wawancara.
Menurut Nursalam (2013) tujuan observasi adalah
mendeskripsikan setting yang dipelajari, aktivitas-aktivitas yang
berlangsung, orang-orang yang terlibat dalam aktivitas, dan makna kejadian

23
dilihat dari perspektif mereka yang terlihat dalam kejadian yang diamati
tersebut.
Dalam penelitian ini observasi dibutuhkan untuk dapat memahami
proses terjadinya wawancara dan hasil wawancara dapat dipahami dalam
konteksnya. Observasi yang akan dilakukan adalah observasi terhadap
subyek, prilaku subyek selama wawancara, interaksi subyek dengan peneliti
dan hal-hal yang dianggap relevan sehingga dapat memberikan data
tambahan terhadap hasil wawancara.
Menurut Nursalam (2013) tujuan observasi adalah
mendeskripsikan setting yang dipelajari, aktivitas-aktivitas yang
berlangsung, orang-orang yang terlibat dalam aktivitas, dan makna kejadian
di lihat dari perpektif mereka yang terlihat dalam kejadian yang diamati
tersebut.
Menurut Nursalam (2013) salah satu hal yang penting, namun
sering dilupakan dalam observasi adalah mengamati hal yang tidak terjadi.
Dengan demikian Patton menyatakan bahwa hasil observasi menjadi data
penting karena:
a. Peneliti akan mendapatkan pemahaman lebih baik tentang konteks dalam
hal yang akan diteliti atau terjadi.
b. Observasi memungkinkan peneliti untuk bersikap terbuka, berorientasi
pada penemuan dari pada pembuktian dan mempertahankan pilihan
untuk mendekati masalah secara induktif.
c. Observasi memungkinkan peneliti melihat hal-hal oleh subyek penelitian
sendiri yang kurang disadari.
d. Observasi memunginkan peneliti memperoleh data hal-hal yang karena
sebab tidak diungkapkan oleh subyek penelitian secara terbuka dalam
wawancara.
e. Observasi memungkinkan peneliti merefleksikan dan bersikap
introspektif terhadap penelitian yang dilakukan impresi perasan
pengamatan akan menjadi bagian dari data yang pada gilirannya dapat
dimanfaatkan untuk memahami fenomena yang diteliti.
3.5.3 Alat Perekam

24
Alat perekam berguna sebagai alat bantu pada saat wawancara,
agar peneliti dapat berkonsentrasi pada saat pengambilan data tanpa harus
berhenti untuk mencatat jawaban-jawaban dari subyek. Dalam pengumpulan
data, alat perekam baru dapat dipergunakan setelah mendapat ijin dari
subyek untuk mempergunakan alat tersebut pada saat wawancara
berlangsung. Alat perekam yang digunakan pada saat melakukan melakukan
penelitian dengan menggunakan handphone Oppo A5S

3.6 Metode Uji Keabsahan Data (Uji Trigulasi Sumber)

Studi kasus ini menggunakan penelitian pendekatan kualitatif.


Empat kriteria keabsahan dan keajekan yang diperlukan dalam suatu
penelitian pendekatan kualitatif. Empat hal tersebut adalah sebagai berikut:

3.6.1 Keabsahan Konstruk


Keabsahan bentuk batasan berkaitan dengan suatu kepastian bahwa
yang berikut benar-benar merupakan variabel yang ingin diukur. Keabsahan
ini juga dapat dicapai dengan proses pengumpulan data yang tepat. Salah
satu caranya adalah dengan proses triangulasi, yaitu teknik pemeriksaan
keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data untuk
keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Menurut
Arikunto (2010) ada 4 macam triangulasi sebagai teknik pemeriksaan untuk
mencapai keabsahan, yaitu:
a. Triangulasi Data
Menggunakan berbagai sumber data seperti dokumen, arsip, hasil
wawancara, hasil observasi atau juga dengan mewawancarai lebih dari
satu subyek yang dianggap memiliki sudut pandang yang berbeda. Pada
penelitian ini triangulasi data yang digunakan adalah pola asuh orang tua
dalam membentuk karakter anak.
b. Triangulasi Pengamat
Adanya pengamat diluar peneliti yang turut memeriksa hasil
pengumpulan data. Dalam penelitian ini, dosen pembimbing studi kasus

25
bertindak sebagai pengamat (expert judgement) yang memberikan
masukan terhadap hasil pengumpulan data.
c. Triangulasi Teori
Penggunaan berbagai teori yang berlainan untuk memastikan bahwa data
yang dikumpulkan sudah memasuki syarat. Pada penelitian ini, berbagai
teori telah dijelaskan pada bab II untuk dipergunakan dan menguji
terkumpulnya data tersebut.
d. Triangulasi Metode
Penggunaan berbagai metode untuk meneliti suatu hal, seperti metode
wawancara dan metode observasi. Dalam penelitian ini, peneliti memilih
menggunakan triagulasi metode, yakni dengan cara melakukan
wawancara pada saat melakukan penelitian dan ditunjang dengan metode
observasi pada saat wawancara dilakukan.

3.6.2 Keabsahan Internal


Keabsahan internal merupakan konsep yang mengacu pada
seberapa jauh kesimpulan hasil penelitian menggambarkan keadaan yang
sesungguhnya. Keabsahan ini dapat dicapai melalui proses analisis dan
interprestasi yang tepat. Aktivitas dalam melakukan penelitian kualitatif
akan selalu berubah dan tentunya akan mempengaruhi hasil dari penelitian
tersebut. Walaupun telah dilakukan uji keabsahan internal, tetap ada
kemungkinan munculnya kesimpulan lain yang berbeda.

3.6.3 Keabsahan Eksternal


Keabsahan eksternal mengacu pada seberapa jauh hasil penelitian
dapat digeneralisasikan pada kasus lain. Walaupun dalam penelitian
kualitatif memiliki sifat tidak ada kesimpulan yang pasti, penelitian
kualitatif tetapi dapat dikatakan memiliki keabsahan eksternal terhadap
kasus-kasus ini selama kasus tersebut memiliki konteks yang sama.

3.6.4 Keajekan (Rabilitas)

26
Keajekan merupakan konsep yang mengacu pada seberapa jauh
penelitian berikutnya akan mencapai hasil yang sama apabila mengulang
penelitian yang sama, sekali lagi.
Dalam penelitian ini, keajekan mengacu pada kemungkinan
penelitian selanjutnya memperoleh hasil yang sama apabila penelitian
dilakukan sekali lagi dengan subyek yang sama. Hal ini menunjukkan
bahwa konsep kegiatan keajekan penelitian kualitatif selain menekankan
pada desain penelitian, juga pada cara pengumpulan data dan pengolahan
data.

3.7 Metode Analisis Data


Marshall dan Rosman mengajukan teknik analisa data kualitatif
untuk proses analisis data dalam penelitian ini. Dalam menganalisa penelitian
kualitatif terdapat beberapa tahapan-tahapan yang perlu dilakukan (Jonathan
Sarwono, 2009), diantaranya:

3.7.2 Mengorganisasikan Data


Penelitian mendapatkan langsung dari subyek melalui wawancara
mendalam (indepth interviewer), dimana tersebut direkam dengan tape
recorder dibantu alat tulis lainnya. Kemudian dibuatkan transkripnya dengan
mengubah hasil wawancara dari bentuk rekan menjadi bentuk tertulis secara
verbatim. Data yang telah didapat dibaca berulang-ulang agar penulis
mengerti benar data atau hasil yang telah didapatkan.

3.7.3 Pengelompokan Berdasarkan Kategori, Tema dan Pola Jawaban


Pada tahap ini dibutuhkan pengertian yang mendalam terhadap data,
perhatian yang penuh dan keterbukaan terhadap hal-hal yang muncul di luar
apa yang ingin digali. Dibutuhkan pengertian yang mendalam terhadap data,
perhatian yang penuh dan keterbukaan terhadap hal-hal yang muncul di luar
apa yang ingin digali. Berdasarkan kerangka teori dan pedoman wawancara,
peneliti menyusun sebuah kerangka awal analisis sebagai acuan dan
pedoman dalam melakukan coding. Dengan pedoman ini, peneliti kemudian

27
kembali membaca transkrip wawancara dan melakukan coding, melakukan
pemulihan data yang relevan dengan pokok pembicaraan. Data yang relevan
diberi kode dengan penjelasan singkat, kemudian dikelompokkan atau
dikategorikan berdasarkan kerangka analisis yang telah dibuat.
Pada analisis ini, analisis dilakukan terhadap sebuah kasus yang
diteliti. Peneliti menganalisis hasil wawancara berdasarkan pemahaman
terhadap hal-hal diungkapkan oleh responden. Data yang telah
dikelompokkan tersebut oleh peneliti dicoba untuk dipahami secara utuh dan
ditemukan tema-tema penting serta kata kuncinya. Sehingga peneliti dapat
menangkap pengalamann, permasalahan, dan dinamika yang terjadi pada
subyek.

3.7.4 Menguji Asumsi Atau Permasalahan Yang Ada Terhadap Data


Setelah kategori pola dan tergambar dengan jelas, peneliti menguji
data tersebut terhadap asumsi yang dikembangkan dalam penelitian ini. Pada
tahap ini kategori yang telah didapat melalui analisis ditinjau kembali
berdasarkan landasan teori yang telah dijabarkan dalam bab II, sehingga dapat
dicocokkan apakah ada kesamaan antara landasan teoritis dengan hasil yang
dicapai. Walaupun penelitian ini tidak memiliki hipotesis tertentu, namun dari
landasan teori dapat dibuat asumsi-asumsi mengenai hubungan antara
konsep-konsep dan faktor-faktor yang ada.

3.7.5 Mencari Alternative Penjelasan Bagi Data


Setelah kaitan antara kategori dan pola data dengan asumsi terwujud,
peneliti masuk ke dalam penjelasan. Dan berdasarkan kesimpulan yang telah
di dapat dari kaitannya tersebut, penulis merasa perlu mencari sesuatu
alternatif penjelasan lain tentang kesimpulan yang telah di dapat. Sebab
dalam penelitian kualitatif memang selalu ada alternatif penjelasan yang lain
dari analisis, ada kemungkinan terdapat hal-hal yang menyimpang dari
asumsi atau tidak terfikir sebelumnya. Pada tahap ini dijelaskan dengan
alternatif lain melalui referensi atau teori-teori lain. Alternatif ini akan sangat
berguna pada bagian pembahasan, kesimpulan dan saran.

28
3.7.6 Penulis Hasil Penelitian
Penulisan data subyek yang telah berhasil dikumpulkan merupakan
suatu hal yang membantu penulis untuk memeriksa kembali apakah
kesimpulan yang dibuat telah selesai. Dalam penelitian ini, penulis yang
dipakai adalah persentase data yang didapat yaitu, penulisan data-data hasil
penelitian berdasarkan wawancara mendalam dan observasi dengan subyek
dan signifikan other. Proses dimulai dari data-data yang diperoleh dari subyek
dan signifikan other, dibaca berulang sehingga penulis mengerti benar
permasalahannya, kemudian dianalisis sehingga didapat gambaran mengenai
penghayatan pengalaman dari subyek. Selanjutnya dilakukan interprestasi
secara keseluruhan dimana di dalamnya mencakup keseluruhan kesimpulan
dari hasil penelitian.

3.8 Etika Penelitian


Dalam melakukan penelitian, setelah mendapat rekomendasi dari
D3 Keperatan STIKES Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan Genggong,
kemudian dilanjutkan dengan mengajukan ijin kepada BanKes BangPol,
untuk mendapatkan persetujuan. Selanjutnya peneliti mengadakan pendekatan
kepada subyek untuk koordinasi. Setelah disetujui kuesioner dikirim ke
subyek yang diteliti dengan menekankan pada masalah etika yang meliputi:
3.8.2 Informed Consent
Subyek yang akan diteliti sebelumnya diberitahu tentang maksud,
tujuan, manfaat, dan dampak dari tindakan yang dilakukan.
3.8.3 Anonimity
Merupakan etika penelitian dimana pemeliti tidak mencantumkan
nama responden pada lembar alat ukur tetapi hanya mennuliskan kode pada
lembar pengumpulan data. Kode yang digunakan berupa nomor responden
(angka Arab).
3.8.4 Confidentiality
Kerahasiaan informasi yang dikumpulkan dari suyek dijamin oleh
peneliti, seluruh informasi akan digunakan untuk kepentingan peneliti dan

29
hanya kelompok tertentu saja yang disajikan atau dilaporkan sebagai hasil
penelitian.
3.8.5 Beneficience
Peneliti melaksanakan penelitian susuai dengan prosedur penelitian
guna mendapatkan hasil yang bermanfaat semaksimal mungkin bagi subjek
penelitian dan dapat digeneralisasikan ditingkat populasi (beneficience),
peneliti meminimalkan dampak yang merugikan bagi subjek.
3.8.6 Honesty
Penelitian dilakukan secara jujur, hati-hati, prefesional,
berperikemanusiaan, dan memperhatikan factor-factor ketepatan,
keseksamaan kecermatan, intimitas, psiologis serta perasaan regilius subjek
penelitian. Menekankan kebijakan penelitian, membagikan keuntungan dan
beban secara merata atau menurut kebutuhan, kemampuan konstribusi dan
pilihan bebas masayarakat. Peneliti memperhatikan aspek keadilan gender
dan hak subjek untuk mendapatkan perlakuan yang sama baik sebelum,
selama, maupun sesudah berpartisipasi dalam penelitian.

3.8.7 Accurate
Setiap informasi yang didapatkan benar berdasarkan bukti bukti
fakta yang memadai, serta dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya

30
BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian


4.1.1 Subyek Pertama
1. Informasi Umum Subyek
Nama : Ny. S
Usia : 58 Tahun
Status : Menikah
Pendidikan : SD
Perkerjaan : IRT (Ibu Rumah Tangga)
Alamat : Desa Kedung Asem , Kecamatan Wonoasih, Kota
Probolinggo

2. Gambaran Umum Subyek Pertama


Subyek Pertama berusia 58 tahun, merupakan anak kedua dari 4
bersaudara yaitu2 adik laki-laki dan 1 kakak laki-laki. Subyek adalah
masyarakat Desa kedung Asem, Kecamatan Wonosih, Kota Probolinggo
yang tinggal bersama dengan 1 anak dan suaminya Subjek memiliki 1
anak laki-laki yang berusia 24 tahun dan kini subyek Subjek bekerja
sebagai Ibu Rumah Tangga dan juga penjaga toko di rumahnya

3. Pelaksanaan Observasi Subyek


1) Observasi hari pertama
Hari/Tanggal :Senin 08 Juni 2020

Waktu : Jam 10.00 WIB

Tempat : Di depan toko responden 1 di Desa Kedung asem,


Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo

Observer : Peneliti

2) Observasi hari ke dua


Hari/Tanggal : Selasa 09 Juni 2020

31
Waktu : Jam 11.00 WIB

Tempat : Di depan toko responden 1 (Desa Kedung asem


Kecamatan wonoasih , Kota Probolinggo)

Observasi : Peneliti

3) Observasi Hari ke tiga


Hari/Tanggal : Rabu, 10 Juni 2020

Waktu : Jam 08:00 WIB

Tempat : Depan toko responden 1 (Desa Kedung Asem,


KecamatanWonoasih, Kota Probolinggo)

Observer : Peneliti

4. Hasil Penelitian
a. Observasi Terhadap Subyek
Pada saat dilakukan observasi, subyek berperawakani,
gemuk, kulit berwarna kuning langsat tampak Pada saat peneliti
datang kerumah subyek berpakaian rapi dan bersih. Subyek sedang
bersantai dengan menjaga tokonya, kemudian saat peneliti datang
subyek mempersilahkan peneliti masuk kerumahnya akan tetapi
peneliti memilih duduk di depan toko agar nanti jika ada
pelanggansubyek tidak kerepotan saat melayani pelanggannya dan
mempersilahkan peneliti duduk. Peneliti mengatakan maksud dan
tujuan akan dilakukan wawancara terhadap subyek kemudian peneliti
melakukan wawancara kepada subyek. Selama wawancara
berlangsung subyek terlihat antusias dan menjawab semua pertanyaan
yang peneliti tanyakan terkaitdengan Manjaemen pola makan pada
pasien asam urat.
Ny.S berusia 58 tahun, merupakan anak kedua dari 4
bersaudara yaitu 2adik laki-laki dan 1 kakak laki-lakinya. Subyek
adalah seorang ibu rumah tangga Di Desa kedung asem, Kecamatan
Wonoasih, Kota Probolinggo yang tinggal bersama dengan

32
Keluarganyayang terdiri dari suami dan 1 anak laki-laki, mengenai
Manajemen pola makan pada pendeita asam urat dan akan
menerapkannya di dalan keseharian.

b. Observasi Terhadap Setting


Observasi dilakukan dirumah responden 1 Ny.S Di Desa
Kedung Asem, Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo yaitu Di
depan toko subyek, karena tempat subyek untuk bersantai dan
berkumpul dengan keluarganya dan agar subyek tidak kerepotan
dalam melayani pelanggannya. Kemudian peneliti bercakap-cakap
dengan responden serperti perkenalan dan menanyakan kabar, setelah
bercakap-cakap dengan responden, peneliti melakukan kontrak
dengan subyek untuk dilakukan wawancara.
Karena subyek sedang tidak sibuk, saat itu juga secara
spontanitas subyek siap untuk dilakukan wawancara. Dalam tekhnik
wawancara ini peneliti meminta izin kepada subyek untuk dilakukan
perekaman oleh peneliti tentang pertanyaan dan jawaban dari subjek,
agar menjadi bukti otentik dari peneliti dan subjek sudah melakukan
wawancara sesuai dengan pertanyaan yang sudah dibuat oleh peneliti
dan jawaban dari subyek terkait dengan Manajemen pola makan pada
penderita asam urat dan bagaimana dalam menerapkannya.

5. Hasil Wawancara
Tabel 4.1 Hasil Wawancara subyek pertama dan
triangulasi

No Petanyaan Subyek Triangulasi

1 Subyek:
. Apakah Anda “iya tau mbak “Ya ibu biasanya
mengetahui makanan yang di memakan banyak
anjuran makanan anjurkan oleh tenaga makanan yang di
untuk penderita Puskesmas yang saya anjurkan oleh
asam urat ? ketahui , yaitu tenaga kesehatan
memakan cukup buah- yang saya ketahui
buahan , dan ikan yaitu memakan

33
No Petanyaan Subyek Triangulasi

Triangulasi: salmon itu mbak yang cukupbuah-


saya tau saya buahan,dan ikan
Apakah ibu anda
mengetahui terkadang memasaknya salmon itu mbak
anjuran makanan dengan di kukus atau di ,ibu saya
untuk penderita goreng ikannya mbak memasaknya
asam urat? dan buah lebih sering terkadang dengan
memakan buah pisang di kukus atau di
mbak karena bisa goreng
membuat nyeri pada ikannyambak dan
asam urat berkurang buah lebih sering
mbak atau buah ceri memakn buah
juga karena mudah pisang mbak
untuk di dapatkan di karena bisa
depan rumah’’ membuat nyeri
pada asam urat
berkurang mbak
atau buah ceri juga
karena mudah
untuk di dapatkan
di depan rumah ibu
saya juga suka
memakan tomat
mentah mbak’’

Subyek:

2. Apakah anda ‘‘hemm iya mbak ‘‘ yang saya


mengetahui biasanya terlalu ketahui mbak
makanan apa saja banyak memakan biasanya tidak
yang bisa seperti kacang panjang boleh memakan
menyebabkan , jeroan, daging dan seperti kacang
Asam urat? jeroan menjadi asam panjang dan jeroan
urat itu yang saya itu mbak, dan juga
ketahui mbak dan juga garam tidak boleh
Triangulasi: bisa membuat darah terlalu banyak
tinggi mbak karena takut kambuh lagi
terlalu banyak yang rasa nyeri di kaki
Apakah anda berlemak, saya kalau ibu mbak karena
mengetahui
makanan apa saja sudah makan kacang terlalu banyak
yang bisa panjang lansung kumat garam dan lemak
menyebabkan asam urat saya mbak’’ itu mbak, juga

34
No Petanyaan Subyek Triangulasi

Asam urat dapat membuat ibu


saya pusing mbak’’

3. Subyek:
Apakah Anda ‘‘ Bohh Iya saya ‘‘ Saya mengetahui
mengetahui mengetahui bahwa jika mbak tetapi ibu
ikan,dagingdan
terlalu banyak saya tidak bisa
kacang-kacangan
tidak boleh di memakan seperti untuk dilarang
konsumsi bagi daging , dan kacang- ketika beliau ingin
penderita asam kacang tidak boleh memaknnya mbak ,
urat? seperti kacang
Tetapi terkadang saya panjang dan da-
Triangulasi: masih memakannya ging merah, saya
Apakah ibu Anda mbak karena saya melarang tetapi
mengetahui suka mbak , tapi jika tetap di konsumsi
ikan,dagingdan mulai kambuh kembali karenabisa meng-
kacang-kacangan saya berhenti untuk akibatkan terjadi
tidak boleh di mema-kannya mbak’’
konsumsi bagi kekambuhan
penderita asam kembali nyeri di
urat kaki mbak’’

4. Subyek:
Apakah Keluarga “Setau Saya tidak ada “ hmm..Tidak ada
saudara ada yang mbak hanya saya saja mbak hanya ibu
mengalami Asam
yang mengalami pen- saya saja menga-
urat?
yakit Asam urat di lami penyakit asam
dalam keluarga karena urat karena dari
keuarga dari saya dan semua keluarga

35
No Petanyaan Subyek Triangulasi

Triangulasi: keluarga dari suami dan saudara hanya


saya tidak ada yang ibu saja yang
Apakah Keluarga
saudara ada yang mengalami asam urat mengalami penya-
mengalami Asam mbak” kit asam urat
urat? mbak”

5. Subyek:
Menurut anda “yang saya tau ‘‘ Biasanya seperti
komplikasiapa bisanyambakmenga- mengalami kaki
yang bisa di temui
kibatkan Nyeri di bengkak atau nyeri
dari pasien asam?
telapak kaki serta linu dan linu-linu mbak
–linu dan kolestrol seperti yang ibu
darah tinggi mbak jadi saya rasakan
Triangulasi:
itu mbak, saya kalau ketika mulai kam-
Apakah ibu anda periksa darah pas buh penyakit asam
tahu komplikasi hasilnya tinggi saya uratnnya.’’
dari asam urat? jadi takut mbak
tambah banyak penya-
kit”

6 Subyek :
Bagaimana pola “Pola makan yang “Menurut saya
makan yang benar yaiu sarapan dengan makanan
benar menurut
sereal atau gandum yang benar untuk
Anda?
mbak tanpa gula dan di konsumsi mbak
saya kalau makan sepertiboleh
siang makan sayuran mengkonsumsi
Trianggulasi :
hijau dan irisan dada gandum,susu,serea
Bagaimana pola ayam , roti dan ketika l ikan,roti di
makan yang makan malam mema- beriakan ketika
benar menurut kan ikan salmon mbak akan sa-rapan
ibu anda yang
3 sampai 4 ons di pagi,siang dan
sudah di
lakukan? kukus dan meminum malam dan
air putih” mengurangi me-
minum kopi ka-

36
No Petanyaan Subyek Triangulasi

rena ibu saya suka


kopi’’

7 Subyek :
Apakah anda “iya saya mengetahui “ biasanya ibu
mengetahui cara dengan beraktifitas rajin beraktifitas
mencegah Asam
berjualan di toko dan berjualan di toko
urat?
berolahraga di pagi dan jarang
hari berjalan kaki untu memakan kacang –
belanja kebutuhan kacangan serta
Trianggulasi :
memasak dan sudah daging mbak”
Apakah ibu anda jarang membeli
mengetahui cara kacang panjang serta
mencegah Asam daging’’
urat ?

8 Subyek:
Apakah Anda ‘‘Makanan yang di- ‘‘ hmm yang saya
mengetahui larang untuk pen- ketahui tidak boleh
makanan apa saja
derita asam urat memakan kacang
yang dilarang
untuk pendeita ,seperti kacang – panjang, dan meng-
asam urat? kacangan dan konsumsi kerang
daging ,tetapi saya terlalu banyak’’
mema-kannya
terkadang’’

Triagulasi:

Apakah ibu Anda


mengetahui
makanan apa saja
yang dilarang
untuk pendeita
asam urat?

37
No Petanyaan Subyek Triangulasi

9. Subyek :
Apakah anda ‘’Aktifitas yang biasa ‘‘Iya biasanya ibu
mengetahui saya lakukan adalah melakukan
aktivitas apa saja
menyapu rumah aktifitasmenyapu
yang dapat
mengurangi menyiram tanaman rumah,, menyiram
gejala Asam dan menjaga toko’’ tanaman dan
urat? menjaga toko’’

Triagulasi:
Apakah anda
mengetahui
aktivitas apa saja
yang dapat
mengurangi
gejala Asam urat

38
No Petanyaan Subyek Triangulasi

10. Subyek:
Apakah anda ‘‘Iya saya biasanya ‘‘Biasanya
mengetahui cara memakan sesuai menjaga pola
mengatur pola
keinginan yang saya makan, sesuai
makan pada
penderita asam makan, tetapi saya keinginan nya ibu
urat? sudah mengurangi saya, seperti me-
makan kerang terlalu ngurangi konsumsi
banyak dan dan kerang terlalu ber-
kacang panjang juga lebihan dan kacang
pan-jang’’
Saya memilih ma-
kanan seperti yang
tidak terlalu banyak
kacang panjang’’

Triagulasi:
Apakah ibu anda
mengetahui cara
mengatur pola
makan pada
penderita asam
urat?

6. TriangulasiPengamat Terhadap Subyek Kedua


Nama : Ny. S
Usia : 58 Tahun
Status : Menikah
Pendidikan : SD
Perkerjaan : Ibu Rumah Tangga

39
Alamat : Desa Kedung Asem , Kecamatan Wonoasih, Kota
Probolinggo
a. Pelaksanaan Wawancara
1) Wawancara Subyek Triangulasi
Hari/ Tanggal : Sabtu 15 Juni 2020
Waktu : 10.30 WIB

Tempat : Rumah Responden 1 (Desa Kedug Asem,


Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo)

Wawancara : Peneliti
2) Wawancara Subyek Triangulasi
Hari/ Tanggal : Minggu 16 Juni 2020

Waktu : 10.30 WIB

Tempat : Rumah Responden 1 (Desa Kedung Asem,


Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo)

Wawancara : Peneliti

4.1.2 Subyek Kedua

1. Informasi Umum Subyek

Nama : Ny. N
Usia : 49 Tahun
Status : Menikah
Pendidikan : SMP
Perkerjaan : Buruh Pabrik

Alamat : Desa Kedung Asem, Kecamatan Wonoasih, Kota

Probolinggo

2. Gambaran Umum Subyek


Subyek Kedua berusia 49 tahun, Subyek adalah seorang buruh
Pabrik di PT Gudang Garam Cabang probolinggo.

3. Pelaksanaan Wawancara dan Observasi


1) Wawancara dan Observasi hari pertama
Hari/Tanggal : Minggu 10 Juni 2020

40
Waktu : Jam 13.00 WIB
Tempat : Rumah responden 2 (Desa Kedug Asem, Kecamatan
Wonoasih, Kota Probolinggo)
Observer : Peneliti
2) Wawancara dan Observasi hari kedua
Hari/Tanggal : Senin , 11 Juni 2020
Waktu : Jam 10.00 WIB
Tempat : Rumah responden 2 (Desa Kedung Asem, Kecamatan
Wonoasih, Kota Probolinggo)
Observer : Peneliti

4. Hasil Penelitian Subyek


a. Observasi Terhadap Subyek
Pada saat dilakukan observasi, subyek berperawakan tinggi,
gemuk , kulit sawo matang, tampak sehat.Pada saat peneliti datang
kerumah subyek baru selesai dari toko untuk beli sabun subyek
berpakaian rapi dan bersih. Subyek masih dalam hari libur di
karenakan subyek adalah seorang Karyawan pabrik dan sedang
bersantai dengan anak dan mertuanya di depan teras, kemudian saat
peneliti datang subyek mempersilahkan peneliti masuk dan peneliti
di persilahkan untuk duduk di ruang tamu. Peneliti mengatakan
maksud dan tujuan akan dilakukan wawancara terhadap subyek
kemudian peneliti melakukan wawancara kepada subyek.Selama
wawancara berlangsung subyek terlihat antusias dan menjawab semua
pertanyaan yang peneliti tanyakan terkaitdengan Manjemen pola
makan pada penderita asam urat.
Ny.N biasanya melakukan aktifitas sehari – hari dengan
bekerja sebagai karyawan di pabrik.
Ny.N mengalami penyakit Asam urat sudah lama dan tidak
bisa menjaga pola makannya, tetapi Ny. N akan mencoba
menerapkanya dalam kehidupan sehari- hari.
b. Observasi Terhadap Setting
Observasi dilakukan di Rumah responden 2 Desa Kedung
Asem, Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo yaitu di ruang tamu
subyek, karena tempat subyek untuk besantai dan berkumpul bersama
keluarga Kemudian peneliti bercakap-cakap dengan responden
serperti perkenalan dan menanyakan kabar, setelah bercakap-cakap
dengan responden, peneliti melakukan kontrak dengan subyek untuk
dilakukan wawancara. Karena subyek sedang tidak sibuk, saat itu juga
secara spontanitas subyek siap untuk dilakukan wawancara.Dalam
tekhnik wawancara ini peneliti meminta izin kepada subyek untuk

41
dilakukan perekaman oleh peneliti tentang pertanyaan dan jawaban
dari subjek, agar menjadi bukti otentik dari peneliti dan subjek sudah
melakukan wawancara sesuai dengan pertanyaan yang sudah dibuat
oleh peneliti dan jawaban dari subyek terkait dengan dengan
keterlibatan anggota keluarga tentang manajemen pola makan pada
penderita asam urat.

5. Hasil Wawancara
Tabel 4.2 Hasil Wawancara subyek kedua dan triangulasi

No Petanyaan Subyek Triangulasi

1 Subyek: “iya yang saya “Biasanya istri saya


ketahui mbak dengan mbak sering memakan
. Apakah Anda mengetahui harus memakan makanan yang
anjuran makanan untuk makanan yang mengandung gizi ,
penderita asam urat ? mengandung nilai gizi seperti roti, buah –
seperti roti, buah – buahan , the dan kopi”
buahan, teh dan kopi

Triangulasi:

ApakahIstri
andamengetahui anjuran
makanan untuk penderita
asam urat?

2. Subyek:

Apakah anda mengetahui ‘‘ Saya mengetahui ‘‘ Yah istri saya


makanan apa saja yang mbak seperti tidak mengetahui mbak
bisamenyebabkan Asam boleh memakan ikan seperti tidak boleh
urat? teri , sarden, memakan ikan teri,
gorengan dan kerang sarden, gorengan dan
itu mbak biasanya kerang,jeroan itu
Triangulasi: langsung kambuh mbak’’
kalau makan seperti
itu saya mbak’’
Apakah istri anda
mengetahui bahwa
makanan apa saja yang
bisa menyebabkan Asam
urat?

42
No Petanyaan Subyek Triangulasi

3.

Subyek: ‘’ Saya tau, tetapi ‘‘Istri saya sering lupa


saya sering lupa mbak, dan terkadang
Apakah Anda mengetahui
ikan,dagingdan kacang- terkadang saya memakan kacang
kacangan tidak boleh di mengkonsumsi dangin daging dan kacang
konsumsi bagi penderita serta kacang panjang panjang itu mbak
asam urat? karena suka mbak’’ karena suka kalau
sudah makan istri saya
. pas malam hari
Triangulasi: lansung merasakan
nyeri di kakinya
Apakah istri Anda mbak’’
mengetahui
ikan,dagingdan kacang-
kacangan tidak boleh di
konsumsi bagi penderita
asam urat

4. Subyek: “tidak ada hanya “Tidak ada hanya istri


saya sendirian yang saya yang mengalami
Apakah Keluarga saudara mengalami penyakit penyakit asam urat di
ada yang mengalami
Asam urat? asam urat di keluarga keluarga , ya hanya itri
karena saya yang itu mbak istri saya
paling tidak bisa di memakan sembarang
atur pola makannya mbak pas kambuh
Triangulasi: mbak” asam uratnya”
Apakah Keluarga
istrisaudara ada yang
mengalami Asam urat?

5. Subyek: “iya biasanya bisa “Iya pas istri saya


mengakibatkan linu - mbak mengalami linu –
Apakah anda tahu linu di kaki serta linu di kaki serta
komplikasi dari asam urat?
kesemutandan kesemutan dan
kolestrol itu mbak ” kolestrol mbak
langsung tidak bisa
Triangulasi: untuk beraktifitas
mbak”
Apakah istri anda tahu
komplikasi dari asam urat?

43
No Petanyaan Subyek Triangulasi

6 Subyek : “menurut saya ‘‘Iya biasanya istri


dengan memakan saya memakan yang
Bagaimana pola makan yang cukup cukup seperti buah –
yang benar menurut
Anda? sepertibuah – buahan, buahan,roti, telur
roti telur, mentega mentega dan mentega
dan mentega susu susu mbakistri saya
mbak dan di bagi dan saya sering
Trianggulasi : pemberian makanya memilih makanan yang
Bagaimana pola makan dalam sehari mbak sekirannya tidak boleh
yang benar menurut seperti sekarang pagi di makan tidak kami
bapak? memakan gandum dan beli mbak’’
air putih’’.

7 Subyek : “Biasanya saya ‘‘hemm istri saya


melakukan aktifitas melakuka aktifitas
Apakah anda mengetahui belanja di pagi hari belanja di pagi hari
cara mencegah Asam
urat? dan langsung dan langsung
berangkat bekerja di berangkat kerja ke
pbarik mbak dan pabrik mbak dan
memiih makanan yang memilih makanan yang
Trianggulasi : dilarang untuk di dilarang untuk di
Apakah istri anda komsumsi bagi konsumsibagi
mengetahui cara penderita asam urat penderita asam urat
mencegah Asam urat? seperti tidak membeli seperti tidak membeli
jeroan’’ jeroan itu mbak’’

8 Subyek:

Apakah Anda mengetahui ‘‘Makanan yang ‘‘Ya seperti tidak boleh


makanan apa saja yang dilarang untuk memakan kacang
dilarang untuk pendeita
penderita asam urat panjang, dan
asam urat?
,seperti kacang – mengkonsumsi
kacangan, kacang jeroan ,daging dan
panjang, daging, dan yang mengandung
yang mengandung berakohol’’
berakohol’’

Triagulasi:

Apakah istri Anda

44
No Petanyaan Subyek Triangulasi

mengetahui makanan apa


saja yang dilarang untuk
pendeita asam urat?

9. Subyek : ‘‘Aktifitas yang biasa ‘‘Aktivitas yang biasa


saya lakukan setiap istri saya lakukan
Apakah anda mengetahui
aktivitas apa saja yang pagi berbelanja mbak dengan berjalan
dapat mengurangi gejala dengan jalan kaki kaki setiap pagi
Asam urat? mbak untuk melatih dengan tidak memakai
otot kaki saya mbak sandal jepit untuk
agar kuat dan saya membeli kebutuhan
biasanya tidak pernah masak dan istri saya
memakai sandal jepit, lansung berangkat
berjalan tidak bekerja di pabriknya
memakai alas kaki mbak’’
mbak dan ketika sudah
jam

Triagulasi: 07:00 pagi saya


langsung berangkat
Apakah Istri anda kerja mbak’’
mengetahui aktivitas apa
saja yang dapat
mengurangi gejala Asam
urat?

45
No Petanyaan Subyek Triangulasi

10. Subyek:

Apakah anda mengetahui ‘‘Hmm biasanya saya ‘‘Iya mbak istri saya
cara mengatur pola makan mbak dengan biasanya menatur pola
pada penderita asam urat?
mengatur pola makan makannya dengan
seperti pagi hari memakan makanan
meminum air putih yang bergizi mbak
mbak dan memakan seperti di pagi hari
roti atau atau juga memakan pisang dan
ikan mbak dan pada air putih ,nasi dan ikan
Triagulasi: siang harinya mbak’’
memakan gandum ,
Apakah istri anda buah pisang tomat
mengetahui cara mengatur
serta ikan salmon
pola makan pada
penderita asam urat? mbak ’’

6. Triangulasi Pengamat Terhadap Subyek Kedua


Nama : Tn. B
Usia : 65 Tahun
Status : Menikah
Pendidikan : SD
Perkerjaan : Buruh Angkut
Alamat : Kedung Asem, Kecamatan Wonoasih,
KotaProbolinggo
a. Pelaksanaan Wawancara
1) Wawancara Subyek Triangulasi
Hari/ Tanggal : Sabtu , 13 Juli 2020
Waktu : 14.00 WIB

Tempat : Rumah Responden2(Desa Kedung Asem,


Kecamat Wonoasih , kotaProbolinggo)

Wawancara : Peneliti
2) Wawancara Subyek Triangulasi
Hari/ Tanggal : Minggu, 14 Juni 2020

Waktu : 11.00 WIB

46
Tempat : Rumah Responden 2 (Desa Kedung Asem,
Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo)

Wawancara : Peneliti

4.1.3 Subyek Ketiga

1. Informasi Umum Subyek

Nama : Tn.B
Usia : 65 Tahun
Status : Menikah
Pendidikan : SD
Perkerjaan : Buruh Angkut

Alamat : Desa Kedug Asem, Kecamatan Wonoasih, Kota

Probolinggo

2. Gambaran Umum Subyek


Subyek Ketiga berusia 65 tahun, Subyek tinggal bersama istri
dan kedua anaknya , subyek bekerja sebagai buruh angkut dan mencari
rumput, subyek mengalami penyakit Asam urat selama 4 tahun dan
subyek mengatakan akan patuh dalam pola makan agar cepat sembuh
kembali.

3. Pelaksanaan Wawancara dan Observasi


1) Wawancara dan Observasi hari pertama
Hari/Tanggal : Kamis,16 Juni2020
Waktu : Jam 09.00 WIB
Tempat : Rumah responden 3 (Desa Kedung Asem,
KecamatanWonoasih, Kota Probolinggo)
Observer : Peneliti
2) Wawancara dan Observasi hari kedua
Hari/Tanggal : Jumaat , 17 Juli 2020
Waktu : Jam 14.00 WIB
Tempat : Rumah responden 3 (Desa Kedung Asem,
Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo)
Observer : Peneliti

47
4. Hasil Penelitian Subyek
a. Observasi Terhadap Subyek
Pada saat dilakukan observasi, subyek berperawakan tinggi,
langsing, kulit tampak hitam Kurus.Pada saat peneliti datang kerumah
subyek baru pulang mencari rumput, kemudian subyek mandi dan
ganti baju dengan berpakaian rapi dan bersih. Subyek sudah
melakukan pekerjaannya dan sedang bersantai dengan anak dan
istrinya di depan teras, kemudian saat peneliti datang subyek
mempersilahkan peneliti peneliti duduk. Peneliti mengatakan maksud
dan tujuan akan dilakukan wawancara terhadap subyek kemudian
peneliti melakukan wawancara kepada subyek. Subyek terlihat malu
mampu berbahasa Indonesia meskipun tidak lancar dan selalu
tersenyum tetapi Selama wawancara berlangsung subyek terlihat
antusias dan menjawab semua pertanyaan yang peneliti tanyakan
terkait dengan Manjemen Pola makan pada Penderita Asam Urat.
Tn. Bberusia 65 tahun, merupakan Kepala Keluarga yang
tinggal bersam istri dan kedua anaknya , Subyek melakukan aktifitas
sehari – hari dengan mencari rumput Serta menjadi buruh angkut
bawang , subyek mengalami penyakit asam urat sudah 4 tahun , dan
Subyek mengatakan akan menjaga pola makanya.
b. Observasi Terhadap Setting
Observasi dilakukan di Rumah responden 3 Desa Kedung
Asem, Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo yaitu di ruang depan
TV subyek, karena tempat subyek untuk besantai dan berkumpul
bersama keluarga Kemudian peneliti bercakap-cakap dengan
responden serperti perkenalan dan menanyakan kabar, setelah
bercakap-cakap dengan responden, peneliti melakukan kontrak
dengan subyek untuk dilakukan wawancara. Karena subyek sedang
tidak sibuk, saat itu juga secara spontanitas subyek siap untuk
dilakukan wawancara.Dalam tekhnik wawancara ini peneliti meminta
izin kepada subyek untuk dilakukan perekaman oleh peneliti tentang
pertanyaan dan jawaban dari subjek, agar menjadi bukti otentik dari
peneliti dan subjek sudah melakukan wawancara sesuai dengan
pertanyaan yang sudah dibuat oleh peneliti dan jawaban dari subyek
terkait dengan keterlibatan anggota keluarga tentang manajemen pola
makan pada penderita asam urat.

5. Hasil Wawancara
Tabel 4.2 Hasil Wawancara subyek ketiga dan triangulasi

48
No Petanyaan Subyek Triangulasi

1 Subyek: “iya biasanya “hemm iya suami


memakan makanan saya biasanya
. Apakah Anda mengetahui yang tinggi protein memakan makanan
anjuran makanan untuk mbak dan makanan yang mengandung
penderita asam urat ? buah seperti tomat protein seperti tomat
susu,ikan , susu setau saya itu
salmon,gandum,sayur mbak”
Triangulasi:
an hijau setau saya”
Apakah anda mengetahui
anjuran makanan untuk
penderita asam urat?

2. Subyek: ‘‘Iya saya mengetahui ‘‘Oh iya suami saya


mbak seperti tidak mengetahui mbak
Apakah anda mengetahui boleh memakan ikan makanan apa saja
makanan apa saja yang bisa teri, sarden, kerang yang di larang untuk
menyebabkan Asam urat? dan jeroan tetapi di konsumsi tetapi
terkadang saya masih terkadang suami
memakannya mbak saya tetap
Triangulasi:
kes karena kesukaan memaknnya karena
saya mbak dan saya ikan teri,jeroan dan
langsung kambuh kerang makanan
Apakah suami anda mbak merasakan kesukaannya mbak,
mengetahui bahwa nyeri dan linu di saya tidak
makanan apa saja yang
tangan dan kaki memperbolehkan
bisa menyebabkan
menyebabkan Asam urat? mbak’’ tapi suami saya
terkadang tetap
memakannya mbak’’

Subyek: ‘’Iya saya ‘’iya itu biasannya


mengetahui bahwa suami saya
Apakah Anda mengetahui
ikan,dagingdan kacang- jika terlalu banyak memakan terlalu
kacangan tidak boleh di memakan seperti banyak kacang –
konsumsi bagi penderita daging , dan kacang- kacangan , daging
asam urat? kacang tidak boleh tidak boleh di
konsumsi tetapi
Tetapi terkadang saya terkaang suami saya
masih memakannya mengkonsumsinya
Triangulasi:
mbak.’’ mbak’’
Apakah Anda mengetahui
ikan,dagingdan kacang-
kacangan tidak boleh di
konsumsi bagi penderita
asam urat

4. Subyek: “Tidak ada dalam “Tidak ada mbak


keluarga saya mbak hanya suami saya
Apakah Keluarga saudara hanya saya yang yang mengalami
ada yang mengalami
Asam urat? pertama kali penyakit asam urat
mengalami penyakit di dalam keluarga
asam urat mbak mbak”
49karena saya yang
Triangulasi: tidak bisa mengontrol
Apakah Keluarga saudara pola makan saya
ada yang mengalami mbak”
Asam urat?
6. Triangulasi Pengamat Terhadap Subyek Kedua
Nama : Ny. S
Usia : 48 Tahun
Status : Menikah
Pendidikan : SD
Perkerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Desa Branggah, Kecamatan Lumbang, Kabupaten
Probolinggo
a. Pelaksanaan Wawancara
1) Wawancara Subyek Triangulasi
Hari/ Tanggal : Minggu, 16 juni 2019
Waktu : 14.00 WIB

Tempat : Rumah Responden 3 (Desa Kedung Asem,


Kecamatan Wonoasih,Kota Probolinggo)

Wawancara : Peneliti
2) Wawancara Subyek Triangulasi
Hari/ Tanggal : Senin, 17 juni 2020

Waktu : 11.00 WIB

Tempat : Rumah Responden 3 (Desa Kedung Asem,


Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo)

Wawancara : Peneliti

4.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan teknik
wawancara secara langsung dan observasi yang telah dilakukan di wilayah
Desa Kedung Asem Kecamatan Wonoasih Kota Probolinggo pada ketiga
subyek dan ketiga triangulasi didapatkan data sebagai berikut:
Subyek pertama yaitu Ny. S usia 48 tahun pendidikan terakhir SD,
subyek merupakan Ibu Rumah Tangga, kesehariannya Menjaga Toko dan
mengurus anak, memasak dan membersihkan rumah. Subyek mempunyai 1
orang anak. Anak pertama berusia 21 tahun , subyek memiliki gangguan
pola makandan harus memenuhi makanan 4 sehat 5 sempurna. Dalam
pemenuhan gizi subyek selalu memberikan mengkonsumsi yang sehat
terutama yang terdiri dari sayur sayuran, buah buahan, ikan dan juga susu.
Subyek juga menerapkan pola makan yang baik kepada Keluarganya yaitu
dengan cara memberikan makanan yang sehat dan bergizi, Subyek selalu
mengingatkan tentang jadwal makan serta selalu memilih menu makanan

50
yang baik untuknya yang memiliki gangguan pola makan pada penderita
asam urat .
Subyek kedua adalah Ny.N usia 49 tahun, subyek merupakan
Pekerja Karyawan Pabrik, kesehariannya Bekerja, mengurus anak, memasak
dan mebersihkan rumah. Subyek yang mengalami masalah penyakit asam
urat kurang lebih 2 tahun karena suah lama subyek selalu memilih makanan
apa saja yang baik untuk di konsumsumsi bagi penderita asam urat dan
bagaimna pola makan yang benar subyek selalu membeli makanan seperti
telur, keju, susu, roti. Subyek cukup baik mengenali makanan yang dapat
di hindari oleh penderita asam urat tetapi terkadang masih di konsumsi.
Subyek ketiga yaitu Tn.Busia65 tahun pendidikan terakhir SD
subyek merupakan Kepala Rumah Tangga, kesehariannya hanya mencari
rumput, bekerja pengangkut bawang dan mebersihkan rumah. Subyek sudah
memiliki asam urat selama 4 tahun dengan masalah, manajemen pola makan
pada penderita asam urat. Pengetahuan subyek mengenai Manajemen pola
makan pada penderita asam urat serta cara pemenuhan gizi nya cukup baik.
Subyek juga aktif dalam menghadiri Promkes yang di adakan desa maupun
puskesmas untuk mengetahui perkembangan penyakit asam urat.Dalam
pemberian makanan subyek memakan makanan yang banyak mengandung
protein dan vitamin untuk Kesehatan tulangnya, serta memberikan makanan
pendamping yang sehat dan bergizi.Dalam penerapan pola makan a subyek
selalu tepat waktu dalam hal jadwal makan yang baik, serta makanan harus
bervariasi untuk menghindari rasa bosan. Subyek dalam pemenuhan pola
makan selalu memberikan makanan Telur, roti, sayur, lauk, buah serta susu.
Berdasarkan subyek triangulasi 1 mengatakan bahwa subyek sering
tidak patuh dalam mengkonmsumsi makanan yang dilarang untuk asam urat
dan sering lupa selalu mengkonsumsinya dan terkadang selalu di ingatkan
oleh keluarga agar tidak mengkonsumsinya agar tidak kambuh kembali dan
pada triangulasi subyek 2 sudah bisa memenuhi makanannya tetapi belum
bisa untuk mengatur pola makan dan subyek mencoba mengatur pola makan
dengan memakan makanan yang sudah di anjurkan untuk penderita asam
urat dan subyek selalu menerapkan agar pola makannya kembali membaik
dan bisa utuk beraktifitas dengan normal dan triangulasi subyek ke 3
mengatakan bahwa subyek masih suka memakan yang di larang untuk di
konsumsi bagi penderita asam urat di karenakan subyek suka dengan
makanna tersebut, jadi subyek sekarang mengusahakan untuk menerapkan
bagaimana dalam mengatur pola makan dengan benar bagi penderita asam
urat agar bisa membiasakan tidak memakan makanan yang tidak boleh
untuk di konsumsinya.
Hasil penelitian yang dilakukan kepada tiga responden tersebut
ditemukan beberapa kesamaan, bahwa dalam Manajemen pola makan pada
penderita asam urat, Subyek dan keluarga sangat beperan aktif dalam

51
penerapan pola makan yang baik pada yaitu subyek sendiri, yaitu dengan
cara menjaga keseimbangan asupan dan kebutuhan zat gizi yang di perlukan
oleh subyek untuk memenuhi pola pemberian makan harus tepat
berdasarkan jenis makanan, jadwal pemberian makan, serta menyediakan
makanan yang sesuai dengan pengaturan makanan yang sesuai untuk
penderita asam urat dan juga subyek harus banyak mengkonsumsi makanan
yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, dan vitamin.
Penyakit ini di lakukan dengan adanya abnormalitas kadar asam urat
dalam serum darah dengan akumulasi endapan kristal monosodium urat
yang terkumpul di dalam sendi. Keterkaitan antara gout dengan
hiperurisemia yaitu adanya produksi asam urat yang berlebih. Menurunnya
ekskresi asam urat melaui ginjal, atau mungkin karena keduannya.Resiko
yang menyebabkan orang terserang asam urat adalah genetik atau riwayat
keluarga, pola makan, kegemukan, suku bangsa, dan aktivitas fisik adalah
satu penyebab yang mempengaruhi kadar asam urat. olah raga atau
gerakan fisik akan menyebabkan peningkatan kadar asam laktat. Asam
laktat terbentuk dari proses glikosis yang terjadi di otot. Jika otot
berkontraksi di dalam media anaerob, yaitu media yang tidak memiiki
oksigen maka glikogen yang menjadi produk akhir glikosis akan
menghilang dan muncul laktat sebagai produksi akhir utama. Peningkatan
asam laktat dalam darah akan menyebabkan penurunan pengeluaran asam
urat oleh ginjal (Tahta, 2012).
Frekwensi dan jenis makanan yang di konsumsi Subyek agar
kebutuhan zat gizinya terpenuhi. Hal ini juga sejalan dengan penelitian
(Noviyanti,2015) bahwa penyebab langsung dari kejadian Manajemen pola
makan pada penderita asam urat adalah pola makan dari makanan yang
disediakan dan pola pemberian makan mereka, Apalagi bagi yang sudah
memiliki riwayat asam urat bertahun – tahun agar manajemen pola mkan
pada penderita asam urat dapat terpenuhi dengan baik.Pola makan yang baik
untuk penderita asam urat mengandung makanan sumber energi, sumber zat
pembangun dan sumber zat pengatur karena semua zat gizi diperlukan untuk
pertumbuhan dan pemeliharaan tubuh serta perkembangan otak dan
produktifitas kerja, serta dimakan dalam jumlah cukup sesuai dengan
kebutuhan.dengan pola sehari-hari yang seimbang dan aman, berguna untuk
mencapai dan mempertahankan status gizi dan kesehatan yang optimal
(Almatsier, 2013)

Asupan energi untuk penderita gangguan pola makan yaitu sesuai


dengan kebutuhan mengonsumsi lebih banyak karbohidrat, mengurangi
konsumsi lemak mengonsumsi banyak cairan tidak mengonsumsi minuman
berakohol, mengomsumsi cukup vitamin dan mineral, mengonsumsi buah dan
sayurun, dan olahraga ringan secara teratur (Ardhilla, 2015). Pola makan

52
dapat diartikan sebagai cara seseorang atau sekelompok orang untuk memilih
makanan dan mengkonsumsinya sebagai reaksi pengaruh-pengaruh fisiologi,
psikologi budaya dan sosial (Sulistyoningsih, 2014). Pola konsumsi makan
adalah kebiasaan makan yang meliputi jumlah frekuensi, jenis atau berbagai
macam makanan (Santosa, 2015).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan kepada ketiga subyek tersebut


bahwa peneliti berpendapat banyak faktor yang mengakibatkan
Subyekmasalah manajemen pola makan pada penderita asam urat salah
satunya adalah pola makan, seperti subyek pertama tidak patuh ketika
dilarang untuk mengkonsumsi makanan yang di larang bagi penderita asam
urat tetapi masih di konsumsi dan subyek kedua masih menyukai makanan
kesukaanya karena masih senang mengkonsumsi terkadang, dan subyek
ketiga masih tidak patuh akan larangan makanan apa saja yang tidak boleh
untuk di konsumsi tetapi subyek mengkonsumsinya dikarenak murah untuk
ekonomi kebawah bagi subyek dan sangat diperlukan dalam pemenuhan gizi
untuk membentuk pola makan yang baik untuk subyek.

53
BAB V
PENUTUP

Pada bab ini akan disajikan kesimpulan dan saran dari hasil penelitian
mengenai Manajemen pola makan pada penderita asam urat Pada Pra lansia Yang
Mengalami Gangguan pola makan ,asam urat Di Desa Kedung Asem Kecamatan
Wonoasih Kota Probolinggo.

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil wawancara secara langsung dan observasi pada
subyek pertama kedua dan ketiga didapatkan bahwa beberapa dari masalah
gangguan pola makan pada penderita asam urat salah satunya adalah pola
makan. Sehingga disini subyek sangat diperlukan dalam pemenuhan gizi
untuk membentuk pola makan yang baik. Ketiga subyek diantaranya sudah
mengerti terkait bagaimana cara melakukan pola makan yang benar, subyek
pertama sudah bisa untuk mengurangi mengkonsumsi makanan yang
mengandung asam urat, subyek yang kedua sudah bisa mengurangi
makanan kesukaanya tidak lagi untuk di konsumsi dengan cara mengatur
pola makan,makanan apa saja yang boleh untuk di konsumsi dan yang
dilarang untuk penderita sama urat dan bagi subyek ketiga sudah bisa untuk
mengurangi makanan yang kurang sehat dikarenakan gizi dalam makanan
tersebut kurang lebih banyak mengandung asam uratnya.

5.2 Saran

54
Berdasarkan hasil analisis diatas, maka peneliti memberikan
beberapa saran yang berkaitan dengan manajemen pola makan pada
penderita asam uratyang mengalami manajemengangguan pola makan asam
uratdi Desa Kedung Asem Kecamatan Wonoasih Kota Probolinggo.
1. Subyek
Diharapkan dari penelitian ini nantinya Manajemen pola makan
pada penderita Asam urat dapat ditingkatkan Dalam Pemberian
Makanan Bergizi bagiyang Mengalami pola makan ,asam urat Di Desa
Kedung Asem Kecamatan Wonoasih Kota Probolinggo.
2. Bagi institusi
Peneliti mengharap agar institusi lebih memperbanyak litelatur-
litelatur yang dibutuhkan mahasiswa untuk melakuakan penelitian.
Selain itu dalam penelitian ini berhubungan dengan aplikasi praktek
yang telah didapatkan selama belajar mengajar di institusi. Untuk itu
hendaknya institusi semakin meningkatkan kegiatan praktek dilapangan
sehingga mahasiswa benar-benar mendapat banyak pengalaman dan
ilmu yang diterima tidak hanya mutlak berdasarkan kepustakaan saja
namun aplikatif sehingga mahasiswa benar-benar terbekali untuk terjun
di masyarakat.
3. Bagi Tempat Penelitian
Dapat membantu dan mengembangkan pengetahuan pola makan
pada penderita asam urat , Makanan Bergizi bagi subyek yang
Mengalami Gangguan pola makan asam urat Di Desa Kedung Asem
Kecamatan Wonoasih Kota Probolinggo..
4. Bagi Peneliti Berikutnya
Bagi peneliti berikutnya diharapkan dapat menindaklanjuti dari
hasil penelitian ini dengan mencari faktor-faktor yang melatarbelakangi
atau mempengaruhi manajemen pola makan pada penderita asam urat
Yang Mengalami pola makan asam urat Di Desa Kedung Asem
Kecamatan WonoasihKota Probolinggo.
5. Bagi Profesi Bidang Keperawatan

55
Diharapkan penelitian ini dapat diaplikasikan dalam bidang ilmu
keperawatan komunitas, sehingga dapat membantu untuk
mengembangkan pengetahuan Manajemen pola makan pada penderita
asam urat Dalam Pemberian Makanan bergizi bagi yang Mengalami
pola makan asam urat Di Desa kedung asem Kecamatan Wonoasih
Kota Probolinggo.

LEMBAR KONSULTASI

Nama Mahasiswa : Desy Ariza Eka Putri


NIM : 14401.16.17006
Judul Proposal : Manajemen Pola makan pada penderita Asam Urat
Pembmbing 1 : Widya Addiarto, S.Kep.Ns., M.Kep.
Hari/ Tanggal BAB Saran TTD

56
DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, dkk,.2014.Pengertian pola makan.http://repository.usu.ac.id/bitstream


Diakses 09/04/2016.
Dinkes Jombang, 2014. Data asam urat. Dinkes Jombang.
Dyta Anggraeny. 2014. Hubungan antara status gizi dengan kadar asam urat
darah pada pasien rawat jalan usia dewasa di Puskesmas Tompaso
Kabupaten Minahasa . Jurnal.
Emi Agustina dkk. 2014. Faktor-faktor yang mempengaruhi kadar asam urat
(gout) pada laki-laki dewasa di RT 04 RW 03 Sidomulyo Baru Surabaya.
Jurnal.
Instalasi Gizi RSCN dan ASDI.2004. Penuntun Diet . Edisi Baru. Editor Sunita
Almatsier. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Karyadi, E. 2002. Hidup Bersama Penyakit Hipertensi, Asam Urat, Jantung
Koroner. Jakarta ; Intisari Mediatama.
Kertia, Nyoman.2009.Asam urat.Yogyakarta:PT Bentang Pustaka.
Krsinatuti, D., Yehrina, R. Dan Uripi, P. 2001. Perencanaan Menu Untuk
Penderita Gangguan Asam Urat. Cet. 5. Jakarta : Penebar Swadaya.

57
Lestiani, L S. 2000. Nutrisi Pada Gout dan HiperUrisemia. Dalam Pegangan
Penatalaksanaan Nutrisi Pasien. Sastroamidjoyo, S., et al. Jakarta :
Perhimpunan Dokter Gizi Indonesia.
Misnadiarly. (2007). Asam Urat – Hiperurisemia - Arthritis Gout. Jakarta:
Pustaka Obor.
Mubarok. 2012. Promosi Kesehatan Sebuah Pengantar Proses Belajar Mengajar
Dalam Pendidikan. Yogyakarta. Graha Ilmu.
Muliyasari, Anggita Margiyani.2016.Analisis asuhan keperawatan pada klien
dengan asam urat di desa Sampang kecamatan Sempor kabupaten
kebumen.Jurnal.
Noviyanti. 2015. Hidup Sehat Tanpa Asam Urat. Yogyakarta. Notebook.
Prisce, AS. Dan Wilson LM. 1995.Fatofisiologi : Konsep Klinis proses-proses
Penyakit. Ed. II.Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran.
Rudi Hidayat. (2009). Gout dan Hiperurisemia. Medicinus.Jakarta : RSUPNCM.
Umar, 2012. Sembuh Dengan Satu titik 2 Bekam untuk 7 penyakit kronis. Solo.
Thibbia.
Vitahealth. 2005. Asam Urat : Informasi Lengkap Untuk Penderita dan
Keluarganya. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Wawan dan Dewi. 2014. Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan
Perilaku Manusia. Yogyakarta. Nuha Medika.

58
Lampiran 1

59
Lampiran 2

60
61
62
Lampiran 3

63
Lampiran 4

PENGANTAR WAWANCARA

Judul Penelitian : Pola Makan pada Penderita Asam Urat


Peneliti : Desy Ariza Eka Putri
Pembimbing : 1. Widya Addiarto, S.Kep.Ns.,M.Kep
2. Mariani, S.Kep.Ns.,MPH

Responden yang terhormat,


Saya adalah mahasiswa semester 3 pada jurusan ilmu keperawatan di
Akademi Stikes Hafshawaty Zainul Hasan Genggong. Dalam rangka
menyelesaikan tugas proposal ini saya bermaksud mengadakan study kasus
dengan judul Saya berkeyakinan bahwa penelitian ini memberi manfaat yang luas,
baik bagi institusi, mahasiswa maupun masyarakat pada umumnya.
Apabila saudara bersedia untuk menjadi subyek dalam penelitian saya
silahkan saudara menandatangani persetujuan untuk menjadi obyek penelitian.
Atas kesediaan dan kerja samanya saya ucapkan terima kasih.

Probolinggo, 15 April 2020

Mengetahui,
Pembimbing Peneliti

(Widya Addiarto, S.Kep.Ns.,M.Kep) (Desy Ariza Eka Putri)

Lampiran 3

64
SURAT PERSETUJUAN MENJADI SUBYEK

Saya telah mendapat penjelasan dengan baik mengenai tujuan dan manfaat
penelitian yang berjudul “Manajemen Pola Makan pada Penderita Asam Urat”
Saya mengerti bahwa saya akan menjadi obyek dalam penelitian ini, dan
saya juga mengerti bahwa tidak ada resiko yang akan merugikan saya.
Saya mengerti bahwa catatan mengenai data penelitian ini akan
dirahasiakan termasuk mengenai informasi identitas saya juga tidak akan ditulis
pada instrument penelitian.
Saya mengerti bahwa saya juga berhak menolak atau mengundurkan diri
dalam penelitian ini setiap saat tanpa ada sanksi dan kehilangan hak-hak saya.
Saya telah diberi kesempatan bahwa saya juga berhak menolak atau
mengundurkan diri dalam penelitian atau mengenai peran saya dalam penelitian
ini dan telah mendapatkan jawaban yang memuaskan dari peneliti. Saya secara
sukarela dan sadar bersedia menjadi obyek penelitian dengan menandatangani
surat persetujuan ini.

Probolinggo, 15 April 2020

Peneliti Subyek

(Desy Ariza Eka Putri) (……………………..…….)

Saksi 1 Saksi 2

(………………………….) (……………………..…….)

Lampiran 5

65
PERNYATAAN TELAH MELAKSANAKAN
INFORMED CONSENT

Yang bertanda tangan dibawah ini,


Nama : Desy Ariza Eka Putri
NIM : 14401.16.17006
Jurusan : Stikes Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan Genggong
Probolinggo
Menyatakan bahwa saya telah melaksanakan proses pengambilan data
penelitian sesuai dengan yang disetujui pembimbing dan telah memperoleh
pernyataan kesediaan dan persetujuan subyek sebagai sumber data.

Probolinggo, 15 April 2020


Mengetahui,
Tim Etika Penelitian Yang Membuat Pernyataan

(…………………………….) (Desy Ariza Eka Putri)

Lampiran 6

66
PEDOMAN WAWANCARA

I. Pendahuluan
1. Memberisalam, memperkenalkan diri, saya Desy Ariza Eka Putri, asal
Probolinggo, mahasiswa Program Studi D3 Keperawatan STIKES
Hafshawaty Pesantren Zainul HasanProbolinggo.
2. Menjelaskan maksud dan tujuan wawancara. Tujuan saya disini adalah
melakukan wawancara dan atau Tanya jawab untuk mengetahui pola
makan pada penderita asam urat
3. Menjelaskan tentang kerahasiaan informan. Identitas yang informan
berikan akan kami rahasiakan dan hanya digunakan untuk kepentingan
pendidikan. Mohon kesediannya untuk memberikan informasi yang
terbuka tanpa ada yang ditutup- tutupi. Setelah selesai penelitian hasil
rekaman akan kami hapus.
4. Mempersiapkan alat perekaamnya dan setelah semua siap minta ijin
menyalakan alat perekamnya.
5. Selanjutnya peneliti mulai melakukan wawancara dengan informan.

I. Identitas Subyek

67
a. Nama (Inisial) :
b. TTL/Usia :
c. Jenis Kelamin :
d. Pendidikan Terakhir :
e. Pekerjaan :
f. Status :
g. Alamat :

II. Daftar Pertanyaan Manajemen Pola Makan pada Penderita Asam


Urat

No. PERTANYAAN
1. Apakah Anda mengetahui anjuran makanan untuk penderita Asam
Urat?
2. Apakah anda mengetahui makanan apa aja yang bisa menyebabkan
Asam urat?
3. Apakah Anda mengetahui ikan, daging dan kacang – kacangan tidak
boleh di konsumsi bagi penderita asam urat ?
4. Apakah keluarga saudara ada yang mengalami penyakit asam urat?
5. Apakah anda tahu komplikasi dari asam urat?
6. Bagaimana pola makan yang benar untuk penyakit asam urat menurut
anda?
7. Apakah Anda mengetahui cara mencegah asam urat ?
8. Apakah Anda mengetahui makanan apa saja yang dilarang untuk
penderita asam urat ?
9. Apakah Anda mengetahui aktivitas apa saja yang dapat mengurangi
gejala asam urat ?
10. Apakah Anda mengetahui cara mengatur pola makan pada penderita
asam urat ?

PEDOMAN WAWANCARA TRIANGGULASI DATA

68
I. Pendahuluan
1. Memberisalam, memperkenalkan diri, saya Desy Ariza Eka Putri, asal
Probolinggo, mahasiswa Program Studi D3 Keperawatan STIKES
Hafshawaty Pesantren Zainul HasanProbolinggo.
2. Menjelaskan maksud dan tujuan wawancara. Tujuan saya disini adalah
melakukan wawancara dan atau Tanya jawab untuk mengetahui
Manajemen Pola Makan Pada Penderita Asam Urat.
3. Menjelaskan tentang kerahasiaan informan. Identitas yang informan
berikan akan kami rahasiakan dan hanya digunakan untuk kepentingan
pendidikan. Mohon kesediannya untuk memberikan informasi yang
terbuka tanpa ada yang ditutup- tutupi. Setelah selesai penelitian hasil
rekaman akan kami hapus.
4. Mempersiapkan alat perekaamnya dan setelah semua siap minta ijin
menyalakan alat perekamnya.
5. Selanjutnya peneliti mulai melakukan wawancara dengan informan.

II. Identitas Subyek

69
Hari :
Tanggal :
Waktu :
Tempat :
Nama Informan :

III. Daftar Pertanyaan Manajemen Pola Makan pada Penderita Asam Urat.

No. PERTANYAAN
1. Apakah Anda tahu bagaimana anjuran makanan untuk penderita Asam
Urat?
2. Apakah andamengetahui makanan apa saja yang bisa menyebabkan
Asam urat?
3. Apakah Anda mengetahui ikan, daging dan kacang – kacangan tidak
boleh di konsumsi bagi penderita asam urat ?
4. Apa anda memiliki riwayat keturunan asam urat pada keluarga anda?
5. Apa Anda tahu komplikasi asam urat ?
6. Bagaimana pola makan yang benar untuk penyakit asam urat ?
7. Apa Anda tahu cara mencegah asam urat ?
8. Tahukah Anda makanan apa saja yang dilarang untuk penderita asam
urat ?
9. Apa Anda mengetahui aktivitas apa saja yang dapat mengurangi gejala
asam urat ?
10. Apakah Anda tahu cara mengatur pola makan pada penderita asam
urat ?

Lampiran 6

70
MAPPING JURNAL
Nama : Desy Ariza Eka Putri
NIM : 14401.16.17006
Judul : Pola Makan pada Penderita Asam Urat
Pembimbing 1 : Widya Addiarto, S.Kep., Ns., M.Kep
Pembimbing 2 : Mariani, S.Kep., Ns., MPH
N Judul Tujuan Metode Hasil Kesimpulan
o Penelitian Penelitian Penelitian Penelitian
/ Tahun/ Dan Teori
Penerbit/
Penulis
1. Manajaem Mengidentifika  Jenis Hasil Kesimpulanny
Pola si hubungan penelitian ini penelitian a adalah ada
Makan pola makan adalah hampir hubungan pola
Pada dengan kadar analitik setengahnya makan dengan
penderita asam urat pada dengan (42,2%) kadar asam
Asam Urat pra lansia di menggunaka responden urat pada pra
RT:02/RW:02 n desain pola makan lansia di
Desa penelitian adalah baik RT:02/RW:02
Candimulyo cross sejumlah 19 Desa
Kecamatan sectional. orang, Candimulyo
Jombang sebagian Kecamatan
Kabupaten besar Jombang
Jombang. (68,9%) Kabupaten
responden Jombang. Kat
kadar asam a Kunci :
urat normal Kadar Asam
sejumlah 31 Urat, Pola
orang. Uji Makan,  Pra
wilcoxon Lansia
menunjukka
n bahwa
nilai
signifikansi
r = 0,000 <  
a (0,05),
sehingga H1
diterima.
2. Pengaruh Penelitian ini Jenis Hasil uji Asupan purin
asupan bertujuan penelitian statistik berpengaruh
purin dan mengetahui adalah menunjukka terhadap kadar
cairan pengaruh observasiona n tidak ada asam urat,
terhadap asupan purin l dengan pengaruh sedangkan
asam urat dan cairan rancangan antara cairan tidak

71
terhadap kadar cross- cairan berpengaruh
asam urat sectional. dengan terhadap kadar
kadar asam asam urat
urat pada penderit
(p>0,05) usia 50-60
dan ada tahun.
pengaruh
positif
asupan
purin
terhadap
kadar asam
urat
(p<0,05).
3. Hubungan Mengetahui Rancangan Hasil Ada hubungan
Konsumsi hubungan penelitian ini penelitian konsumsi
Makanan konsumsi adalah studi menunujukk makanan
Sumber makanan korelasi an bahwa sumber purin
Purin sumber purin dengan paling dengan kadar
Dengan dengan kadar pendekatan banyak asam urat
Kadar asam urat pada cross- responden pada penderita
Asam Urat penderita usia sectional. yang usia 45-59
45-59 tahun mengkonsu tahun.
msi
konsumsi
makanan
sumber
purin
dengan
kategori
lebih yaitu
52,1%,
kategori
cukup
sebanyak
32,1% dan
responden
yang
mengkonsu
msi
makanan
sumber
purin dalam
kategori
kurang
sesebanyak
15,5%.
Sebanyak

72
39,4%
responden
memiliki
kadar asam
urat normal
dan 60,6%
responden
memiliki
kadar asam
urat tinggi.
4. Hubungan Mengetahui Penelitian Hasil Terdapat
pengetahua hubungan antara analitik penelitian hubungan
n diet pengetahuan dengan studi 80,7% antara
purin diet purin cross responden pengetahuan
dengan dengan kadar sectional adalah usia diet purin
kadar asam asam urat pasien dilakukan 19-60 tahun. dengan kadar
urat pasien gout pada 52 Responden asam urat
gout arthritis. responden perempuan pasien gout
arthritis dengan 55,8%. arthritis
metode Responden
consecutive tidak
sampling. bekerja
34,6%.
Pengetahuan
kurang
71,1% dan
sebagian
besar adalah
responden
hiperurisemi
a 75%.
Hasil
analisis uji
Fisher Exact
test didapat
p-value
0,005 (α <
0,05).

Lampiran 7

73
LEMBAR KONSULTASI

Nama Mahasiswa : Desy Ariza Eka Putri


NIM : 14401.16.17006
Judul KTI :Pola Makan Pada Penderita Asam Urat
Pembimbing I : Widya Addiarto, S.Kep.,Ns.,M.Kep
No Hari / Bab Saran TTD
Tangga
l
1. 26 BAB 1 1) Perbaiki catatan kaki dan penulisannya
Maret 2) Penggunaan istilah asing harus miring dan
2020 tidak boleh disingkat
3) Masih belum ada benang merah data dan
fakta Manajemen pola makan pada
penderita asam urat yang ada di indonesia
dan kota tempat peneliti akan mengambil
data

2. 26 BAB 1 1) Perbaiki penulisan (catatan kaki, tanda


Maret baca dsb)
2020 2) Ada yg tidak ada catatan kaki di beberapa
paragraf
3) Studi pendahuluan dipertajam
3. 15 April BAB 1 1) Perbaiki penulisan (catatan kaki, tanda
2020 baca dsb)
2) Lanjut bab 2
4. 15 April BAB 2 1) Penulisan dan beberapa catatan kaki
2020 2) Buat kerangka berfikir
5. 15 April BAB 2 1) Kerangka Berfikir di Perbaiki
2020
6. 16 April BAB 3 1) Penulisan diperbaiki
2020 2) Revisi sesuai masukan pbb
7. 16 April BAB 3 OK bab 3 ACC
2020
8. 16 April Lampiran Tambah lagi data yang menyatakan sesuai
2020 Pedoman pertanyaan Manjemen Pola Makan pada
wancara penderita Asam Urat
9. 16 April Lampiran OK ACC
2020 Pedoman
wancara

74
75
LEMBAR KONSULTASI

Nama Mahasiswa : Desy Ariza Eka Putri


NIM : 14401.16.17006
Judul KTI : Pola Makan Pada Penderita Asam Urat
Pembimbing 2 : Mariani, S.Kep.Ns.,MPH
No Hari / Bab Saran TTD
Tanggal
1. 19 April BAB1 1) Perhatikan teknik penulisan ( jarak dan
2020 spasinnya), studi pendahuluan dicek kembali
dan di jadikan satu paragraf

2. 19April BAB 2 1) Perhatikan Keajengan Penulisan , bahasa


2020 asing cetak miring , kerangka berfikir
diperbaiki,prosesnya ditambahkan
tentang konsep pola makan pada
penderita asam urat
3. 20 April BAB 3 1) Waktu penelitian di tambahkan kata akan
2020 dilaksanakan.... sesuaikan bulannya ,
karena april maih ujian proposal dan
belum uji etik , kriteria subyeknya di
perbaikan baik primer maupumn cross
ceknya
4. 20 A pril BAB 1 1) Penulisan pada paragraf masuknya 6-7
2020 ketukn
2) Isi latar belakang urutannya sesuaikan
dengan masukan pembimbing
5. 21April BAB 1 1) Cek kembali jarak dan spasinya
2020 2) Bab I Acc

76
6. 22 April BAB 2 1) Penulisan diperhatiakan ( jarak spasi nya)
2020 2) Isi konsep Acc
3) Lanjutkan bab 3
7. 23 April BAB 2 Kerangka berfikirnya di tambahkan tentang
2020 konsep pola makan

8. 24April BAB 3 Pedoman Wawancara buat pertanyaan


2020 terbuka dan pertanyaan harus berisi tentang
bagaimana pola makan penderita asam urat
9. 25 April BAB 2 Kerangka berfikir : Acc
2020

10. 25 April BAB 2 1) BABII dan III ACC.


2020 BAB 3 2) Cek kembali Penulisan bahasa asing
menggunakan cetak miring, segera susun
draft sesuai urutan dan persiapkan ujian
proposal
11. 26 April Lampiran Pedoman wawancara ACC
2020

77
K EGIATAN KONSULTASI OLEH
PROOF READER PUSAT STUDY
BAHASA
STIKES HAFSHAWATY
1. Nama : Desy Ariza Eka Putri
2. NPM : 14401.16.17006
3. Program Studi : D3 Keperawatan
4. Judul KTI/SKRIPSI : Pola Makan pada Penderita Asam urat
5. Nama Proof Reader : Eva Sulistiana, M.Pd
6. Konsultasi : Abstrak

PARAF PROOF
No TANGGAL KETERANGAN
READER

Genggong, 10 Agustus 2020

Kepala Pusat Study Bahasa, Proof Reader,

Eva Sulistiana, M. Pd Eva Sulistiana, M.Pd


Ketua Program Studi
DIII Keperwatan

Mariani, S.Kep., Ns., M.PH

TRANSKIP HASIL WAWANCARA UTUH

78
1. Pertanyaan dan Jawaban Subyek Pertama
P : Assalamualaikum bu
S : Waalaikum salam mbak

P : Bu perkenalkan nama saya desy, saya dari Stikes Genggong bu, jadi
disini saya mau melakukan wawancara. Topic wawancara disini tentang
manajemen pola makan pada penderita asam urat. Jadi Apakah Anda
mengetahui anjuran makanan untuk penderita asam urat ?
S : iya tau mbak makanan yang di anjurkan oleh tenaga Puskesmas yang saya
ketahui , yaitu memakan cukup buah-buahan , dan ikan salmon itu mbak yang
saya tau saya terkadang memasaknya dengan di kukus atau di goreng ikannya
mbak dan buah lebih sering memakan buah pisang mbak karena bisa
membuat nyeri pada asam urat berkurang mbak atau buah ceri juga karena
mudah untuk di dapatkan di depan rumah.
P : Apakah anda mengetahui bahwa makanan yang mengandung tinggi
purinbisa menyebabkan Asam urat ?
S : hemm iya mbak biasanya terlalu banyak memakan seperti kacang panjang ,
jeroan, daging dan jeroan menjadi asam urat itu yang saya ketahui mbak dan
juga bisa membuat darah tinggi mbak karena terlalu banyak yang berlemak,
saya kalau sudah makan kacang panjang lansung kumat asam urat saya mbak
.
P : Apakah anda mengetahui ikan , daging dan kacang – kacangan tidak
bpleh di konsumsi bagi penderita asam urat ?

S : Bohh Iya saya mengetahui bahwa jika terlalu banyak memakan seperti daging
, dan kacang- kacang tidak boleh tetapi terkadang saya masih memakannya mbak
karena saya suka mbak , tapi jika mulai kambuh kembali saya berhenti untuk
memakannya mbak.

P : Apakah Keluarga saudara ada yang mengalami penyakit asam urat?


S : Setau Saya tidak ada mbak hanya saya saja yang mengalami penyakit Asam
urat di dalam keluarga karena keuarga dari saya dan keluarga dari suami saya
tidak ada yang mengalami asam urat mbak
P : Apakah anda tahu komplikasi dari asam urat?

79
S : yang saya tau bisanya mbak mengakibatkan Nyeri di telapak kaki serta linu –
linu dan kolestrol darah tinggi mbak jadi itu mbak, saya kalau periksa darah
pas hasilnya tinggi saya jadi takut mbak tambah banyak penyaki
P : Bagaimana pola makan yang benar untuk penyakit asam urat menurut
anda?

S : Pola makan yang benar yaiu sarapan sereal atau gandum mbak tanpa gula dan
saya kalau makan siang makan sayuran hijau dan irisan dada ayam , roti dan
ketika makan malam memakan ikan salmon mbak 3 sampai 4 ons di kukus dan
meminum air putih

P : Apakah anda mengetahui cara mencegah asam urat?


S : iya saya mengetahui dengan beraktifitas berjualan di toko dan berolahraga di
pagi hari berjalan kaki untu belanja kebutuhan memasak dan sudah jarang
membeli kacang panjang serta daging.
P : Apakah anda mengetahui makanan apa saja yang dilarang untuk
penderita asam urat?
S : Makanan yang dilarang untuk penderita asam urat ,seperti kacang – kacangan
dan daging , tetapi saya memakannya terkadang
P : Apakah anada mengetahui aktivitas apa saja yang dapat mengurangi
gejala Asam Urat?
S : Aktifitas yang biasa saya lakukan adalah menyapu rumah , menyiram
tanaman dan menjaga toko
P : Apakah anda mengetahui cara mengatur pola makan pada penderita
asam urat?

S : Iya saya biasanya memakan sesuai keinginan yang saya makan, tetapi saya
sudah mengurangi makan kerang terlalu banyak dan dan kacang panjang juga

Saya memilih makanan seperti yang tidak terlalu banyak mengandung kacang
panjang.

80
2. Pertanyaan dan Jawaban Triangulasi Pertama
P : Mas perkenalkan nama saya Desy.
T : Oh Mbak Desy yang kemaren datang kesini itu ?

P : Bu perkenalkan nama saya desy, saya dari Stikes Genggong bu, jadi
disini saya mau melakukan wawancara. Topic wawancara disini tentang
manajemen pola makan pada penderita asam urat. Jadi Apakah Anda
mengetahui anjuran makanan untuk penderita asam urat ?
S : Ya ibu biasanya memakan banyak makanan yang di anjurkan oleh tenaga
kesehatan yang saya ketahui yaitu memakan cukup buah- buahan,dan ikan
salmon itu mbak ,ibu saya memasaknya terkadang dengan di kukus atau di
goreng ikannya mbak dan buah lebih sering memakn buah pisang mbak
karena bisa membuat nyeri pada asam urat berkurang mbak atau buah ceri
juga karena mudah untuk di dapatkan di depan rumah ibu saya juga suka
memakan tomat mentah mbak.
P : Apakah anda mengetahui bahwa makanan yang mengandung tinggi
purinbisa menyebabkan Asam urat ?

S : yang saya ketahui mbak biasanya tidak boleh memakan seperti kacang panjang
dan jeroan itu mbak, dan juga garam tidak boleh terlalu banyak takut kambuh lagi
rasa nyeri di kaki ibu mbak karena terlalu banyak garam dan lemak itu mbak, juga
dapat membuat ibu saya pusing mbak

P : Apakah anda mengetahui ikan , daging dan kacang – kacangan tidak


bpleh di konsumsi bagi penderita asam urat ?
S : Saya mengetahui mbak tetapi ibu saya tidak bisa untuk dilarang ketika beliau
ingin memaknnya mbak , seperti kacang panjang dan daging merah , saya
melarang tetapi tetap di konsumsi karena bisa mengakibatkan terjadi
kekambuhan kembali nyeri di kaki mbak
P : Apakah Keluarga saudara ada yang mengalami penyakit asam urat?

81
S : hmm..Tidak ada mbak hanya ibu saya saja mengalami penyakit asam urat
karena dari semua keluarga dan saudara hanya ibu saja yang mengalami
penyakit asam urat mbak
P : Apakah anda tahu komplikasi dari asam urat?
S : Biasanya seperti mengalami kaki bengkak atau nyeri dan linu-linu mbak
seperti yang ibu saya rasakan ketika mulai kambuh penyakit asam uratnnya
P : Bagaimana pola makan yang benar untuk penyakit asam urat menurut
anda?
S : Menurut saya dengan makanan yang benar untuk di konsumsi mbak seperti
boleh mengkonsumsi gandum,susu,sereal ikan,roti di beriakan ketika akan
sarapan pagi,siang dan malam dan mengurangi meminu kopi karena ibu saya
suka kopi
P : Apakah anda mengetahui cara mencegah asam urat?
S : biasanya ibu rajin beraktifitas berjualan di toko dan jarang memakan kacang –
kacangan serta daging mbak
P : Apakah anda mengetahui makanan apa saja yang dilarang untuk
penderita asam urat?

S : hmm yang saya ketahui tidak boleh memakan kacang panjang , dan
mengkonsumsi kerang terlalu banyak

P : Apakah anda mengetahui aktivitas apa saja yang dapat mengurangi


gejala Asam Urat?
S : Iya biasanya ibu melakukan aktifitasmenyapu rumah , menyiram tanaman
dan menjaga toko
P : Apakah anda mengetahui cara mengatur pola makan pada penderita
asam urat?
S : Biasanya menjaga pola makan , sesuai keinginan nya ibu saya , seperti
mengurangi konsumsi kerang terlalu berlebihan dan kacang – kacangan
P : Mungkin itu saja yang saya tanyakan enggeh pak, terimakasih juga
untuk waktunya enggeh mas.
T : Iya mbak sama-sama, semoga lancar dan sukses iya nak.
P : Iya amin mas.

82
Pertanyaan dan Jawaban Subyek Kedua

P : Assalamualaikum bu
S : Waalaikum salam nak
P : Bu perkenalkan nama saya Desy, saya dari Stikes Genggong bu, jadi
disini saya mau melakukan wawancara. Topic wawancara disini tentang
Manajemen Pola makan pada penderita asam urat?
S : iya yang saya ketahui mbak dengan harus memakan makanan yang
mengandung nilai gizi , seperti roti ,buah – buahan , teh dan kopi .
P : Apakah anda mengetahui bahwa makanan yang mengandung tinggi
purinbisa menyebabkan Asam urat ?
S : Saya mengetahui mbak seperti tidak boleh memakan ikan teri , sarden,
gorengan dan kerang itu mbak biasanya langsung kambuh kalau makan
seperti itu saya mbak
P : Apakah anda mengetahui ikan , daging dan kacang – kacangan tidak
bpleh di konsumsi bagi penderita asam urat ?
S : Saya tau , tetapi saya sering lupa terkadang saya mengkonsumsi dangin serta
kacang panjang karena suka mbak
P : Apakah Keluarga saudara ada yang mengalami penyakit asam urat?
S : tidak ada hanya saya sendirian yang mengalami penyakit asam urat di keluarga
karena saya yang paling tidak bisa di atur pola makannya mbak
P : Apakah anda tahu komplikasi dari asam urat?

83
S : iya biasanya bisa mengakibatkan linu - linu di kaki serta kesemutan dan
kolestrol itu mbak
P : Bagaimana pola makan yang benar untuk penyakit asam urat menurut
anda?
S : menurut saya dengan memakan yang cukup seperti , buah – buahan, roti , telur
, mentega dan mentega susu mbak dan di bagi pemberian makanya dalam
sehari mbak seperti sekarang pagi memakan gandum dan air putih
P : Apakah anda mengetahui cara mencegah asam urat?
S : Biasanya saya melakukan aktifitas belanja di pagi hari dan langsung berangkat
bekerja di pbarik mbak dan memiih makanan yang dilarang untuk di
komsumsi bagi penderita asam urat seperti tidak membeli jeroan
P : Apakah anda mengetahui makanan apa saja yang dilarang untuk
penderita asam urat?
S : Makanan yang dilarang untuk penderita asam urat ,seperti kacang – kacangan,
kacang panjang ,daging, dan yang mengandung berakohol
P : Apakah anada mengetahui aktivitas apa saja yang dapat mengurangi
gejala Asam Urat?

S : Aktifitas yang biasa saya lakukan setiap pagi berbelanja dengan jalan kaki
mbak untuk melatih otot kaki saya mbak agar kuat dan saya biasanya tidak
pernah memakai sandal jepit, berjalan tidak memakai alas kaki mbak dan ketika
sudah jam

07:00 pagi saya langsung berangkat kerja mbak


P : Apakah anda mengetahui cara mengatur pola makan pada penderita
asam urat?
S : Hmm biasanya saya mbak dengan mengatur pola makan , seperti pagi hari
meminum air putih mbak dan memakan roti atau atau juga ikan mbak dan
pada siang harinya memakan gandum , buah pisang ,tomat serta ikan salmon
mbak
P : Mungkin itu saja yang saya tanyakan enggeh bu, terimakasih juga untuk
waktunya enggeh bu.
S : Iya mbak sama-sama.

84
3. Pertanyaan dan Jawaban Triangulasi Kedua
P : Pak perkenalkan nama saya Desy.
T : Oh mbak Desy.

P : pak perkenalkan nama saya desy, saya dari Stikes Genggong bu, jadi
disini saya mau melakukan wawancara. Topic wawancara disini tentang
manajemen pola makan pada penderita asam urat. Jadi Apakah Anda
mengetahui anjuran makanan untuk penderita asam urat ?

S : Biasanya istri saya mbak sering memakan makanan yang mengandung gizi ,
seperti roti , buah – buahan , the dan kopi
P : Apakah anda mengetahui bahwa makanan yang mengandung tinggi
purinbisa menyebabkan Asam urat ?
S : Yah istri saya mengetahui mbak seperti tidak boleh memakan ikan teri,
sarden, gorengan dan kerang,jeroan itu mbak
P : Apakah anda mengetahui ikan , daging dan kacang – kacangan tidak
bpleh di konsumsi bagi penderita asam urat ?
S : Istri saya sering lupa mbak , dan terkadang memakan kacang daging dan
kacang panjang itu mbak karena suka kalau sudah makan istri saya pas
malam hari lansung merasakan nyeri di kakinya mbak
P : Apakah Keluarga saudara ada yang mengalami penyakit asam urat?
S : Tidak ada hanya istri saya yang mengalami penyakit asam urat di keuarga , ya
hanya itri itu mbak istri saya memakan sembarang mbak pas kambuh asam
uratnya
P : Apakah anda tahu komplikasi dari asam urat?
S : Iya pas istri saya mbak mengalami linu – linu di kaki serta kesemutan dan
kolestrol mbak langsung tidak bisa untuk beraktifitas mbak

85
P : Bagaimana pola makan yang benar untuk penyakit asam urat menurut
anda?
S : Iya biasanya istri saya memakan yang cukup seperti buah – buahan ,roti, telur
mentega dan mentega susu mbak istri saya dan saya sering memilih makanan
yang sekirannya tidak boleh di makan tidak kami beli mbak
P : Apakah anda mengetahui cara mencegah asam urat?

S : hemm istri saya melakuka aktifitas belanja di pagi hari dan langsung
berangkat kerja ke pabrik mbak dan memilih makanan yang dilarang untuk di
konsumsi bagi penderita asam urat seperti tidak membeli jeroan itu mbak

P : Apakah anda mengetahui makanan apa saja yang dilarang untuk


penderita asam urat?

S : Ya seperti tidak boleh memakan kacang panjang , dan mengkonsumsi jeroan


,daging dan yang mengandung berakoho

P : Apakah anada mengetahui aktivitas apa saja yang dapat mengurangi


gejala Asam Urat?

S : Aktivitas yang biasa istri saya lakukan mbak dengan berjalan kaki setiap pagi
dengan tidak memakai sandal jepit untuk membeli kebutuhan masak dan istri saya
lansung berangkat bekerja di pabriknya mbak.

P : Apakah anda mengetahui cara mengatur pola makan pada penderita


asam urat?

S : Iya mbak istri saya biasanya menatur pola makannya dengan memakan
makanan yang bergizi mbak seperti di pagi hari memakan pisang dan air putih
,nasi dan ikan mbak

P : Mungkin itu saja yang saya tanyakan enggeh pak, terimakasih juga
untuk waktunya enggeh pak.
T : Iya mbak sama-sama, semoga diparingi kesuksesan iya nak.
P : Iya amin pak.

86
4. Pertanyaan dan Jawaban Subyek Ketiga
P : Assalamualaikum pak
S : Waalaikum salam mbak
P : Bapak perkenalkan nama saya Desy, saya dari Stikes Genggong bu, jadi
disini saya mau melakukan wawancara. Topic wawancara disini tentang
Mnajemen Pola makan pada penderita Asam urat?

P : Pak perkenalkan nama saya desy, saya dari Stikes Genggong bu, jadi
disini saya mau melakukan wawancara. Topic wawancara disini tentang
manajemen pola makan pada penderita asam urat. Jadi Apakah Anda
mengetahui anjuran makanan untuk penderita asam urat ?

S : iya biasanya memakan makanan yang tinggi protein mbak dan makanan buah
seperti tomat susu,ikan salmon,gandum,sayuran hijau setau saya
P : Apakah anda mengetahui bahwa makanan yang mengandung tinggi
purinbisa menyebabkan Asam urat ?
S: Iya saya mengetahui mbak seperti tidak boleh memakan iakan teri, sarden,
kerang dan jeroan tetapi terkadang saya masih memakannya mbak kes karena
kesukaan saya mbak dan saya langsung kambuh mbak merasakan nyeri dan
linu di tangan dan kaki mbak
P : Apakah anda mengetahui ikan , daging dan kacang – kacangan tidak
bpleh di konsumsi bagi penderita asam urat ?
Tetapi
S : Iya saya mengetahui bahwa jika terlalu banyak memakan seperti daging , dan
terkaang kacang- kacang tidak boleh
saya masih memakannya mbak
P : Apakah Keluarga saudara ada yang mengalami penyakit asam urat?

87
S : Tidak ada dalam keluarga saya mbak hanya saya yang pertama kali mengalami
penyakit asam urat mbak karena saya yang tidak bisa mengontrol pola makan
saya mbak
P : Apakah anda tahu komplikasi dari asam urat?
S : yang saya tau biasanya mengalami kesemutan di kaki mbak dan mengalami
nyeri dan juga gangguan kolestrol mbak
P : Bagaimana pola makan yang benar untuk penyakit asam urat menurut
anda?
S : Pola makan yang benar yaiu memakan yang tidak mengandung makanan
seperti jeroan tetapi memakan seperti buah dan roti , keju susu itu , gandum ,
seperti pada malam hari ketika saya mersakan lapar saya hanya boleh
memakan makanan sereal mbak kalau ada yang saya tau seperti itu mbak
P : Apakah anda mengetahui cara mencegah asam urat?
S : iya saya mengetahui dengan rajin beraktifitas, seperti saya sering pergi
kesawah mbak untuk mencari rumput , dan bekerja sebagai buruh angkut
bawang dan terkadang saya bekerja di laut berjalan kaki untuk mencari
kepiting untuk di jual mbak
P : Apakah anda mengetahui makanan apa saja yang dilarang untuk
penderita asam urat?
S : Makanan yang dilarang untuk penderita asam urat ,seperti kacang panjang dan
ikan teri , tetapi saya memakannya terkadang karean harga nya murah untuk
ekonomi kebawah seperti saya mabk untuk saya konsumsi sekeluarga mbak
P : Apakah anada mengetahui aktivitas apa saja yang dapat mengurangi
gejala Asam Urat?

S : Saya biasannya setiap pagi berjalan kaki mencari rumput , dan bekerja
sebagai buruh angkut bawang mbak

P : Apakah anda mengetahui cara mengatur pola makan pada penderita


asam urat?

88
S : Hemm iya mbak sekarang saya sudah mulai menjaga pola makan saya mbak
seperti siang hari saya memakan nasi ikan dan tomat mbak , siannya saya
makan separuh kubis di campur wortel mbak dan saya sering memakan buah
pisang dan papaya di rumah karena menanam dan banyak manfaat untuk
penderita asam urat seperti saya ini mbak’’

P : Mungkin itu saja yang saya tanyakan enggeh pak, terimakasih juga
untuk waktunya enggeh pak.
S : Iya mbak sama-sama, semoga lancar dan sukses iya mbak.
P : Iya amin pak.

5. Pertanyaan dan Jawaban Triangulasi Ketiga


P : Buk perkenalkan nama saya desy.
T : Oh mbak Desy yang kemaren datang kesini itu ?
P : Iya, jadi disini saya akan menanyakan beberapa pertanyaan tentang
Manajemen Pola Makan pada Penderita Asam urat.

P : Buk perkenalkan nama saya desy, saya dari Stikes Genggong bu, jadi
disini saya mau melakukan wawancara. Topic wawancara disini tentang
manajemen pola makan pada penderita asam urat. Jadi Apakah Anda
mengetahui anjuran makanan untuk penderita asam urat ?

S : hemm iya suami saya biasanya memakan makanan yang mengandung protein
seperti tomat , susu setau saya itu mbak
P : Apakah anda mengetahui bahwa makanan yang mengandung tinggi
purinbisa menyebabkan Asam urat ?
S : Oh iya suami saya mengetahui mbak makanan apa saja yang di larang untuk di
konsumsi tetapi terkadang suami saya tetap memaknnya karena ikan
teri,jeroan dan kerang makanan kesukaannya mbak, saya tidak
memperbolehkan tapi suami saya terkadang tetap memakannya mbak
P : Apakah anda mengetahui ikan , daging dan kacang – kacangan tidak
bpleh di konsumsi bagi penderita asam urat ?

89
S : ’iya itu biasannya suami saya memakan terlalu banyak kacang – kacangan ,
daging tidak boleh di konsumsi tetapi terkaang suami saya mengkonsumsinya
mbak
P : Apakah Keluarga saudara ada yang mengalami penyakit asam urat?
S : Tidak ada mbak hanya suami saya yang mengalami penyakit asam urat di
dalam keluarga mbak
P : Apakah anda tahu komplikasi dari asam urat?
S : hemm iya yang biasanya saya tau biasanya mengalami nyeri dan kesemutan
di kaki mbak dan mengalami linu – linu dan juga gangguan kolestrol ,
hipertensi mbak
P : Bagaimana pola makan yang benar untuk penyakit asam urat menurut
anda?
S : ya suami saya Pola makan yang benar yaiu memakan yang tidak mengandung
makanan seperti jeroan tetapi memakan seperti buah dan roti , keju susu itu
yang saya tau mbak
P : Apakah anda mengetahui cara mencegah asam urat?
S : Suami saya mengetahui mbak dengan rajin beraktifitas, seperti saya sering
pergi kesawah mbak untuk mencari rumput , dan bekerja sebagai buruh
angkut bawang
P : Apakah anda mengetahui makanan apa saja yang dilarang untuk
penderita asam urat?
S : Biasanya Suami saya tetap memakan yang dilarang untuk penderita asam
urat ,seperti kacang panjang dan ikan teri , tetapi suami memakannya
terkadang karean harga nya murah untuk ekonomi kebawah seperti saya
mbak
P : Apakah anada mengetahui aktivitas apa saja yang dapat mengurangi
gejala Asam Urat?

S : hemm iya suami saya biasannya setiap pagi berjalan kaki mencari rumput
dan bekerja sebagai buruh angkut bawang mbak

P : Apakah anda mengetahui cara mengatur pola makan pada penderita


asam urat?

90
S : Iya suami saya sudah mulai menjaga pola maknnya mbak dengan mengurangi
makanan yang mengandung lemak terlalu tinggi mbak, suami saya jika siang hari
hanya memakan nasi,ikan dan tomat serta minumnya air putih dan the mbak
P : Mungkin itu saja yang saya tanyakan enggeh pak, terimakasih juga
untuk waktunya enggeh pak.
S : Iya mbak sama-sama, semoga lancar dan sukses iya mbak.
P : Iya amin Buk.

91
BERITA ACARA PERBAIKAN

Nama Ketua Penguji :

No Saran Perbaikan Halaman Halaman Keterangan perbaikan


Sebelum Sesudah
Revisi Revisi
Halaman persetujuan
1. dan pengesahan tidak ii dan iii ii dan iii Sudah diperbaiki
tercantum tanggal
2. Pernyataan tidak di Iv Iv Sudah diperbaiki
TTD
3. Halaman judul belum I I Sudah diperbaiki
spasi 1
Tahap persiapan
4. penelitian belum 29 29 Sudah diperbaiki
dibuat opsi
Tahap pelaksanaan
5. penelitian belum 31 31 Sudah diperbaiki
dibuat opsi
Kerangka fikir perlu di
6. perbaiki 5 5 Sudah diperbaiki
Di pedoman
7. wawancara harus 4 4 Sudah diperbaiki
difokuskan ke
Manajemen Pola
Makan Pada penderita
asam urat
Di pedoman
8. wawancara Pertanyaan 4 4 Sudah diperbaiki
Kurang Tepat

Probolinggo, 24 April 2020


Mengetahui,

Dodik Hartono,S.Kep,Ns.,M,Tr,Kep
NIK/NIDN: 0721018705

92
BERITA ACARA PERBAIKAN

Penguji I : Widia Ardiarto,S.Kep.,Ns.,M.Kep

Halaman Halaman Keterangan perbaikan


No Saran Perbaikan Sebelum Sesudah
Revisi Revisi
1. Dafta Pustaka
Sudah diperbaiki
dilengkapi
2. Subyek harus fokus
pada ibu yang
29 29 Sudah diperbaiki
mengalami
premenopause

Probolinggo, 24 April 2020


Mengetahui,

Widia Ardiarto,S.Kep.,Ns.,M.Kep
NIDN : 0716058903

93
BERITA ACARA PERBAIKAN

Penguji II : Mariani, S.Kep., Ns., MPH.

Halaman Halaman Keterangan perbaikan


No Saran Perbaikan Sebelum Sesudah
Revisi Revisi
1. Judul harus dibuat
I I Sudah diperbaiki
piramid terbalik
2. Kerangka Pikir harus
rerdapat faktor-faktor 26 26 Sudah diperbaiki
kecemasan
3. Pedoman wawancara
harus terfokus pada 4 4 Sudah diperbaiki
kekecemasan

Probolinggo, 24 April 2020


Mengetahui,

94

Anda mungkin juga menyukai