Anda di halaman 1dari 8

PROGRAM KERJA PROMOSI KESEHATAN

RUMAH SAKIT

Jl. Raya Sadang-Subang RT.017 / RW.004 Ds. Ciwangi Kec.Bungursari Purwakarta


No Telp. (0264)202136 No. Fax. (0264) 8225679
e-mail. rsramahadi@yahoo.co.id
DAFTAR ISI
PROGRAM KERJA PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT (PKRS).........1
A. Pendahuluan.....................................................................................1
B. Latar Belakang..................................................................................1
C. Nama Kegiatan.................................................................................3
D. Tujuan Kegiatan................................................................................3
E. Manfaat Kegiatan.............................................................................3
F. Deskripsi Kegiatan............................................................................3
G. Pelaksanaan kegiatan.......................................................................3
H. Hambatan.........................................................................................4
I. Hasil yang dicapai..............................................................................4
J. Kesimpulan.......................................................................................4
K. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan................................5
L. Lampiran dokumentasi kegiatan :....................................................6
PROGRAM KERJA PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT (PKRS)
RUMAH SAKIT UMUM RAMA HADI
PURWAKARTA TAHUN 2022

A. Pendahuluan
Rumah Sakit Umum Rama Hadi merupakan Rumah Sakit di Purwakarta yang memiliki visi
“Menjadi Penyedia Pelayanan Kesehatan Paripurna Bagi Masyarakat Purwakarta dan
Sekitarnya”.

Rumah Sakit Umum Rama Hadi mempunyai terletak di Jl Raya Sadang-Subang, sebagai
penghubung jalan antara Kabupaten Purwakarta dengan Kabupaten Subang, tidak jauh di
tengah masyarakat yang padat penduduk, sehingga memiliki aksesibility yang sangat
mudah dijangkau dari seluruh wilayah Kabupaten Purwakarta dan Subang dengan berbagai
transportasi yang tersedia. Peluang untuk melakukan inovasi dan kreativitas dengan
mengembangkan Pelayanan Kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat masih
terbuka lebar dengan mengembangkan layanan produk unggulan dan sesuai tagline di
tahun 2022 ini yaitu “Rama Hadi Goes to Smart Hospital”.

Rumah Sakit Rama Hadi sebagai sarana layanan kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan yang lebih baik, berdaya saing dan terjangkau oleh semua lapisan
masyarakat mempunyai tanggung jawab terhadap peningkatan pengetahuan pasien dan
keluarga melalui pendidikan kesehatan yang berkesinambungan antar disiplin ilmu sesuai
dengan kebutuhan pasien, Rumah sakit juga mengembangkan atau memasukkan
pendidikan ke dalam proses asuhan berbasis misi, jenis pelayanan yang diberikan dan
populasi pasien sehingga mereka mendapat pengetahuan dan ketrampilan untuk
menunjang partisipasi dalam proses dan pengambilan keputusan dalam proses pelayanan.
Salah satu upaya untuk mencapai tujuan tersebut adalah melalui kegiatan promosi
kesehatan Rumah Sakit.

B. Latar Belakang
Lansia merupakan bagian dari anggota keluarga dan anggota masyarakat yang semakin
bertambah jumlahnya sejalan dengan peningkatan usia harapan hidup. Jumlah lansia
meningkat di seluruh Indonesia menjadi 15,1 juta jiwa pada tahun 2000 atau 7,2% dari
seluruh penduduk dengan usia harapan hidup 64,05 tahun. Tahun 2006 usia harapan hidup
meningkat menjadi 66,2 tahun dan jumlah lansia menjadi 19 juta orang, dan diperkirakan
pada tahun 2020 akan menjadi 29 juta orang atau 11,4%. Hal ini menunjukkan bahwa
jumlah lansia meningkat secara konsisten dari waktu ke waktu.

Pembangunan kesehatan di Indonesia telah berhasil menurunkan angka kematian ibu, bayi,
dan angka fertilitas serta menghasilkan perbaikan gizi masyarakat. Dampak positif dari
pembangunan kesehatan adalah meningkatnya angka harapan hidup yang terlihat dari
meningkatnya jumlah populasi penduduk usia lanjut atau lansia. Umur harapan hidup
Indonesia pada tahun 2000-2005 yaitu 67, 8 tahun dan meningkat menjadi 73,6 tahun pada
periode tahun 2020–2025 (Statistik Indonesia, 2007). Proyeksi Biro Pusat Statistik di tahun
2010, jumlah usia lanjut mencapai 19 juta (8,5%) dari jumlah seluruh penduduk sedangkan
tahun 2025 mencapai 14,4% (Depkes RI, 2010). Jumlah yang demikian besar ini sebenarnya
1
tidak menjadi permasalahan jika diikuti dengan kondisi lansia yang sehat. Sedangkan
kebanyakan lansia mengalami berbagai macam penyakit degeneratif seperti penyakit
diabetes mellitus, hipertensi, stroke, jantung. (Depkes RI, 2010)
Diabetes Mellitus (DM) merupakan salah satu penyakit degeneratif yang saat ini makin
bertambah jumlahya di dunia. Pada tahun 2010 diperkirakan jumlah penderita DM di dunia
akan mencapai 382 juta jiwa (Salman, 2013).

Secara global, prevalensi diabetes mellitus selalu meningkat dari tahun ke tahun. Pada
tahun 2003, Organisasi Dunia (WHO) memperkirakan 194 juta jiwa atau 5,1 % dari 3,8
milyar penduduk dunia usia 20-79 tahun menderita diabetes mellitus dan pada tahun 2025
diperkirakan meningkat menjadi 333 juta jiwa. Pada tahun yang sama, International
Diabetes Foundation (IDF) memperkirakan prevalensi diabetes mellitus dunia adalah 1,9%
dan menjadikan DM sebagai penyebab kematian urutan ke-7 Dunia (Yusharmen, 2008)

Menurut WHO, Indonesia menempati urutan yang ke-4 tertinggi di dunia yaitu 8,4 juta jiwa
pada tahun 2000 sekitar 21,3 juta pada tahun 2030. Internasional Diabetes Federation (IDF)
juga mempredeksi pada tahun 2009 akan ada kenaikan jumlahnya penyandang DM dari 7,0
juta pada tahun 2009 menjadi 12,0 juta pada tahun 2030. Peningkatan jumlah penyandang
DM sebanyak 2-3 kali lipat pada tahun 2030. (Ernawati,2013).

Menurut Suyono (2004) pola makan baik di kota-kota bahkan sampai di desa-desa telah
bergeser dari pola makan tradisional yang banyak mengandung karbohidrat dan serat dari
sayuran, ke pola makan ke barat-baratan, dengan komposisi makanan yang terlalu banyak
mengandung protein, lemak gula, garam dan mengandung sedikit serat.

Diabetes merupakan penyakit yang ditandai dengan hiperglikemia (peningkatan kadar gula
darah) dalam tubuh yang terjadi secara terus menerus dan bervariasi terutama pada pasien
yang tidak terpantau pola makan dan aktivitasnya (Depkes, 2008).

Seiring dengan bertambahnya sosial ekonomi masyarakat, perubahan gaya hidup,


kurangnya aktivitas fisik, serta kegemukan, menyebabkan ledakan jumlah pasien Diabetes
Mellitus tersebut semakin meningkat (Ranakusuma 2004). Faktor yang sangat berperan
dalam peningkatan penderita diabetes adalah gaya hidup masyarakat termasuk
diantaranya adalah perubahan pola makan yang kurang sehat dan kurangnya melakukan
aktivitas fisik, angka tersebut akan terus bertambah jika informasi yang didapat kurang
memadai. (Anonim,2002)

Pesatnya peningkatan prevalensi DM di seluruh dunia saat ini menunjukkan pentingnya


usaha pencegahan. Timbulnya DM dipengaruhi oleh faktor genetik dan gaya hidup. Faktor
genetik merupakan faktor yang tidak dapat diubah, tetapi faktor gaya hidup, kurang
aktivitas, asupan yang berlebihan, serta kegemukan merupakan faktor yang dapat diubah.
Beberapa faktor – faktor yang berhubungan dengan diabetes militus (gula darah) adalah
kelainan gen (keturunan), pola makan yang salah (tingkat konsumsi dan diet), kegemukan
(satus gizi). Selain itu faktor lain yang berhubungan dengan gula darah adalah kontrol gula
darah dan kurangnya aktifitas fisik (olahraga) serta obat yang dianjurkan oleh dokter
(Yunia,2007).

2
Berdasarkan wawancara dengan penduduk setempat, didesa bungursari kecamatan
ciwangi kabupaten purwakarta, belum pernah mendapatkan penyuluhan maupun
pemeriksaan kesehatan lansia dari kegiatan bakti sosial darimanapun. Sehingga desa ini
merupakan wilayah yang tepat sebagai sasaran program kesehatan rumah sakit. Dari data
yang di dapat bahwa jumlah lansia di desa tersebut cukup banyak sehingga diperlukan
adanya pemeriksaan yang dilakukan secara rutin supaya kualitas kesehatannya terjaga
dengan baik, dengan adanya indikasi dini maka perawatan yang tepat bisa dilakukan
sehingga penyakit tidak terlanjur menjadi parah.

Dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan kesehatan pada umumnya dan kesehatan
masyarakat khususnya untuk lansia di fasilitas pelayanan kesehatan dan untuk membekali
para petugas di unit tersebut makan disusunlah program kerja promosi kesehatan rumah
sakit umum rama hadi yang dapat dipergunakan sebagai acauan dalam memberikan
pelayanan promosi kesehatan rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya seperti
posyandu lansia
C. Nama Kegiatan
“Penyuluhan Kesehatan Lansia Dan Pemeriksaan Tensi, Gula Darah, pada lansia di Desa
Bungursari”

D. Tujuan Kegiatan
1. untuk ikut serta meningkatkan kesehatan lansia didesa bungursari
2. untuk memberikan pengetahuan dini dalam menjaga pola hidup dan pola makan bagi
lansia khususnya penderita dibetes mellitus
3. untuk memberikan pengetahuan kreativitas menu makanan bagi penderita diabetes
mellitus.

E. Manfaat Kegiatan
1. Mengetahui derajat kesehatan lansia
2. Meningkatkan derajat kesehatan lansia
3. Meningkatkan pengetahuan tentang pentingnya menjaga pola hidup dan pola makan
yang sehat
4. Meningkatkan kreativitas membuat menu makanan bagi penderita diabetes melitus

F. Deskripsi Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan pada Tanggal 27 september 2022, yang bertempat di
posyandu anggrek 6, dengan sasaran lansia dan ibu-ibu PKK di desa bungursari,
kecamatan ciwangi, kab purwakata.

G. Pelaksanaan kegiatan
 Laporan Kegiatan
Kegiatan dilakukan pada tanggal 27 september 2022 yang bertempat di posyandu
anggrek 6, usia berkisar 60-75 tahun. Hasil pemeriksaan dan penyuluhan dapat
memberikan dampak positif bagi masyarakat terutama dibidang kesehatan untuk
penderita diabetes mellitus.

3
 Tahap Pelaksanaan Kegiatan meliputi :
1. Perijinan
Koordinasi dengan bidan didesa desa bungursari, kecamatan ciwangi, kab
purwakata. Koordinasi dilakukan pada awal hari, untuk meminta ijin jika desa
bungursari tepatnya di posyandu anggrek 6 dapat dijadikan tempat untuk promkes
masyarakat.
2. Koordinaasi dengan perangkat desa
Koordinasi dilakukan pada pamong desa untuk menanyakan apakah desa desa
bungursari, kecamatan ciwangi, kab purwakata. pernah dijadikan tempat
pengabdian masyarakat oleh instansi lain.
3. Koordinasi dengan RW dan RT.
Koordinasi dilakukan pada Bapak RW dan Bapak RT desa bungursari untuk meminta
ijin diselenggarakannya pemeriksaan gratis oleh tim PKRS dari Rumah Sakit Rama
Hadi
4. Penyebaran undangan
Penyebaran undangan dilakukan 1 minggu sebelum pelaksaan promkes masyarakat.
5. Peminjaman kursi, meja dan sound
6. Ijin peminjaman alat untuk pendukung promkes masyarakat di desa bungursari
dilakukan 1 hari sebelumnya di RW desa bungursari.
 Kegiatan :
1. Pemeriksaan Lansia (tensi, glukosa darah)
2. Menyuluhan diet DM untuk penderita diabetes mellitus

H. Hambatan
Pada pelaksanaan pengabdian masyarakat di desa bungursari terdapat hambatan yaitu
terkendala cuaca hujan, sehingga waktu acara pelaksananya mundur padahal antusias dari
masyarakatnya masih tinggi, maka pemeriksaan dilakukan sampai sore, dikarenakan
peserta nya masihberdatangan untuk mendaftar pemeriksaan.

I. Hasil yang dicapai


Pelaksanaan promkes masyarakat di posyandu anggrek 6 desa bungrsari, pesertanya
mencapai 75 orang, jika cuaca cerah, pengabdian masih bisa diteruskan karena masih ada
masyarakat yang datang. Masyarakat bercerita jika senang telah di datangi pemeriksaan
seperti ini karena mendapat pengetahuan tentang pencegahan terhadap penyakit diabetes
mellitus dan juga antusias bertanya jika pemeriksaannya nilainya tidak normal, apa yang
harus dilakukan supaya tidak bertambah naik dan bisa turun.

Masyarakat dapat mengetahui makanan apa saja yang boleh dikonsumsi bagi penderita
diabetes militus dan makanan sebagai pengganti nasi untuk mengurangi kadar glukosa
dalam darah. Masyarakat dapat menyebutkan makanan pengganti sebagai penghasil energi
dan dapat mengolahnya sendiri sehingga masyarakat lebih bisa berkreasi supaya tidak
bosan terhadap menu diabetes mellitus.

J. Kesimpulan
Berdasarkan pada hasil kegiatan yang telah dilakukan menunjukkan bahwa antusias dari
masyarakat sangat tinggi yang ditunjukkan dengan banyaknya warga yang datang,
sekaligus didapatkan masukan dari masyarakat yang menginginkan adanya program

4
pengabdian masyarakat yang berkelanjutan di desa Kepuh Harjo, berupa pemeriksaan
kesehatan dan penyuluhan yang bertema kesehatan supaya bisa menambah pengetahuan
sekaligus mengetahui pperkembangan derajat kesehatan masyarakat sehingga bisa
melakukan tindakan preventif.

K. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan


Pelaksanaan kegiatan Unit Promosi kesehatan (PKRS) Rumah Sakit Umum Rama Hadi
dievaluasi secara periodik tiap bulan dan bentuk evaluasi dilaporkan kepada direktur.

Purwakarta, 18 Juli 2022


Mengetahui Ketua Tim PKRS
Direktur, Rumah Sakit Umum Rama Hadi
Rumah Sakit Rama Hadi Purwakarta Purwakarta

dr. M Luqmansyah Capah, MM., CP.NLP., CPLM Asti Audiah, S.Km

5
L. Lampiran dokumentasi kegiatan :

Anda mungkin juga menyukai