Anda di halaman 1dari 16

TOR SPONSORSHIP TEMU ILMIAH NASIONAL PERSAGI

TAHUN 2022 – THE RICH HOTEL JOGJA

22 – 25 Juni 2022

1
KERANGKA ACUAN
TEMU ILMIAH NASIONAL dan PRA KONGRES PERSATUAN AHLI GIZI
INDONESIA XVII
Yogyakarta, 22 - 25 Juni 2022

PENDAHULUAN

Faktor-faktor penentu Indeks Pembangunan Manusia (IPM) ditentukan oleh


kemiskinan, pengeluaran pemerintah sektor pendidikan, dan pengeluaran
pemerintah sektor kesehatan. Suatu studi IPM Propinsi Jawa Barat tahun 2015 –
2019 menunjukan bahwa kemiskinan dan pengeluaran pemerintah sektor
kesehatan daerah terbukti berpengaruh terhadap IPM (Setiawan dan Ariani, 2022).
Salah satu faktor sektor kesehatan yang berperan dalam IPM adalah faktor
masalah gizi.

Saat ini banyak studi menunjukkan adanya hubungan antara masalah gizi
masyarakat dengan IPM. Oleh karena itu, meningkatkan status gizi masyarakat
merupakan keharusan dalam mensukseskan pembangunan bangsa. Peningkatan
perbaikan gizi menjadi sangat penting terutama dalam rangka menyongsong
generasi emas 2045 dan menyongsong era revolusi industri 5.0 yang menuntut
sumber daya manusia yang sehat, cerdas, inovatif, mandiri, unggul dan handal.

Masalah dan perkembangan status gizi masyarakat di Indonesia sampai saat ini
belum menggembirakan. Riskesdas 2018, menemukan 30,8% anak di Indonesia
stunting, yang menurut kriteria WHO tergolong tinggi, walaupun angka ini sudah
menurun dibanding tahun 2013 (37,2%). Proporsi anemia ibu hamil meningkat
dari 37,1% (2013) menjadi 48,9% (2018). Sementara 84,6% ibu hamil anemia
berusia 15 – 24 tahun, sedangkan cakupan konsumsi Tablet Tambah Darah (TTD)
remaja putri hanya 1,4% yang mencapai target (> 52 butir). Selain itu proporsi
berat badan lebih dan obese pada dewasa >18 tahun meningkat dari
11,6%menjadi 13,6% (berat badan lebih) dan 14,8% menjadi 21,8% (obese).
Kondisi ini akan berdampak pada semakin meningkatnya penderita penyakit
degeneratif seperti hipertensi, Diabetes Melitus (DM), stroke, dan jantung, serta
penurunan indikator kualitas kesehatan lainnya.

Banyak faktor yang berhubungan dengan terjadinya masalah gizi meliputi


ketahanan pangan tingkat rumah tangga, faktor pola asuh, cakupan dan kualitas
pelayanan gizi, kondisi lingkungan yang berpengaruh pada kesehatan yaitu
sanitasi dan air bersih. Data Riskesda menunjukkan bahwa 74,5% bayi 0 – 5 bulan
yang mendapat ASI Eksklusif, namun masih terdapat bayi usia 0 – 23 bulan yang
tidak mendapat ASI karena ASI tidak keluar sebanyak 65,7%. Kualitas layanan gizi
yang dilihat dari pemantauan pertumbuhan sesuai standar masih mencapai 80,6%
balita ditimbang, dari program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) balita baru
mencapai 41%.

Data Riskesdas 2018 juga menunjukkan proporsi pemakaian air dengan status
akses optimal baru mencapai 46,5% sementara indikator lingkungan lainnya
seperti pengelolaan sampah rumah tangga proporsi tahun 2013 dan 2018 tidak

1
banyak berubah. Data ketahanan pangan yang diwakili dengan data konsumsi
anekaragam makanan pada usia 6 – 23 bulan menunjukkan masih 46,6% yang
mengkonsumsi makanan beragam. Perilaku kesehatan yang berhubungan erat
dengan faktor gizi seperti konsumsi sayur kurang, meningkat dari 93,%% (tahun
2013) menjadi 95,5% (tahun 2018), demikian halnya perilaku aktivitas fisik kurang
meningkat dari 26,1% (tahun 2013) menjadi 33,5% (tahun 2018), selain itu 77,6%
kebiasaan konsumsi bumbu penyedap, sementara pengetahuan dan tingkat
pendidikan orang tua yang tidak terjadi peningkatan.

Pada sisi lain, perkembangan industri pangan olahan siap saji dan gerai makanan
sangat cepat, diperkirakan 12% setiap tahun yang umumnya mengandung tinggi
gula, garam, dan lemak. Menjamurnya gerai makanan cepat saji (fast food) sejak
1959 di di Indonesia mampu mengubah pola makan masyarakat. Hal ini didukung
dengan media massa yang massif melakukan iklan produk. Bahkan
berkembangnya aplikasi online mengakibatkan mudahnya mengakses semua
pilihan makanan siap saji.

Sejak 11 Maret 2020, WHO resmi menetapkan Covid 19 menjadi masalah


kesehatan global, demikian pula Indonesia 14 Maret 2020 menetapkan Pandemik
Covid 19 sebagai bencana non alam berupa wabah penyakit. Wabah Covid 19
memberi dampak perubahan pada berbagai sektor kehidupan termasuk kesehatan
dan ekonomi. BPS mencatat bahwa angka kemiskinan di Indonesia meningkat
menjadi 10,14% pada September 2021. Di tahun 2021, WHO, UNICEF dan World
Bank memperkirakan peningkatan jumlah balita wasting di dunia sebanyak 15%.
Menurut UNICEF (2021) sebelum pandemi median durasi pemberian ASI eksklusif
hanya selama 3 bulan dan hanya 1 dari 2 bayi dibawah 6 bulan yang mendapat
ASI eksklusif. Selama pandemi konseling menyusui hanya menjangkau <50% ibu
dan pengasuh anak dibawah 2 tahun.

Berdasarkan rilis resmi dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada awal Mei 2020,
bahwa ada beberapa sektor industri pengolahan non-migas yang masih bisa
meraih kinerja positif Triwulan I tahun 2020, di antaranya adalah industri kimia,
farmasi dan obat tradisional yang tumbuh 5,59%, kemudian industri alat angkutan
(4,64%) serta industri pangan (3,94%).

Komitmen global penanggulangan masalah gizi di setiap Negara tertuang dalam


World Health Assembly Nomor 69 tahun 2012, yang menargetkan setiap negara
pada tahun 2025 dan komitmen global Sustainable Development Goals (2030)
menetapkan bahwa setiap negara mengeliminasi segala bentuk kekurangan gizi
di masyarakat. Sasaran global perbaikan gizi 2025 adalah:
− Menurunkan jumlah balita stunting sebesar 40%
− Menurunkan anemia pada wanita usia subur sebesar 50%
− Menurunkan bayi lahir rendah sebesar 30%
− Tidak meningkatnya prevalensi obesitas
− Meningkatnya cakupan ASI eksklusif serendahnya 50%
− Menurunnya prevalensi gizi buruk akut atau kurus menjadi setinggi-
tingginya 5%

2
Indonesia berkomitmen dalam meningkatkan status gizi masyarakat melalui
rencana pembangunan jangka panjang menengah dengan mencantumkan
indikator gizi. Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang RPJMN 2020-
2024 mencanangkan target penurunan stunting menjadi 14% dan wasting 7%
pada tahun 2024. Kebijakan tersebut diperkuat dengan Peraturan Presiden Nomor
72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting dengan cakupan
intervensi gizi spesifik dan sensitif.

Perkembangan ilmu dan teknologi di bidang kegizian sangat memungkinkan


adanya percepatan perbaikan status gizi masyarakat. Persatuan Ahli Gizi
Indonesia (PERSAGI) telah memliki standar kompetensi dan Standar Kompetensi
Kerja Nasional (SKKNI) serta sistem peningkatan mutu melalui sertifikasi bagi
anggotanya sehingga diharapkan dapat mengantisipasi permasalahan gizi yang
terjadi dimasyarakat. Akhir tahun 2021 tercatat sekitar 39.000 anggota yang terdiri
dari berbagai jenjang pendidikan dan profesi. Hal ini merupakan potensi yang
besar apabila setiap anggota memiliki kompetensi, komitmen, dan kemandirian
dalam menerapkan ilmu dan keterampilannya sehingga mampu menjawab
tantangan permasalahan di bidang gizi dan dietetik serta selalu mengembangkan
diri (update) dengan ilmu pengetahuan terkini untuk menunjang kemajuan profesi.

Salah satu issue terkini yang juga perlu dikembangkan dalam layanan gizi dan
dietetik di Indonesia antara lain healthcare tourism (Wisata Layanan Kesehatan).
Sejak tahun 2013 Kementrian Kesehatan telah melakukan berbagai upaya seperti
penyusunan standar pedoman fasilitas dan SDM dalam hal pelayanan kesehatan,
melakukan penelitian dan pengembangan wisata kesehatan dan menetapkan
fasilitas pelayanan kesehatan dan/atau griya sehat dalam hal wisata kesehatan.
Pelayanan gizi sebagai bagian dari pelayanan kesehatan sangat potensial untuk
menangkap peluang Nota Kesepahaman ini, baik medical tourism maupun
wellness tourism.

Penguatan kompetensi dan etika profesi diperlukan bagi seluruh profesi gizi yang
bekerja dalam upaya perbaikan gizi individu dan masyarakat serta pengembangan
gizi di Indonesia. Hal tersebut akan dibahas dalam Temu Ilmiah Nasional (TIN)
dan Pra Kongres Persatuan Ahli Gizi XVII, dengan tema:

“Update terkini: Ilmu Gizi, Pangan dan Kesehatan Untuk Menunjang


Program Nasional di Bidang Gizi, Kesehatan dan Pariwisata
Indonesia”

TUJUAN UMUM

Tercapainya kemandirian profesi gizi melalui penguatan kompetensi dan profesi


gizi dalam upaya penanggulangan masalah gizi sesuai standar dan
perkembangan ilmu dan teknologi di bidang gizi dan dietetik terkini.

3
TUJUAN KHUSUS

1. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam bidang gizi dan


dietetik dalam penanggulangan masalah stunting di Indonesia
2. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam pengembangan
organisasi gizi dan interprofesional collaboration dalam penanggulangan
masalah gizi di Indonesia
3. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam bidang gizi dan
dietetik sesuai dengan standar dan perkembangan ilmu dan teknologi
terkini.
4. Meningkatkan potensi kemandirian melalui pengkajian serta
pengembangan jiwa kewirausahaan gizi.
5. Mengidentifikasi berbagai kendala dalam implementasi dan pemecahan
masalah gizi.
6. Meningkatkan kesadaran dan internalisasi etika profesi dan standar
kompetensi.
7. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan di bidang pangan, gizi dan
dietetik terkait pariwisata

LINGKUP KEGIATAN

Temu Ilmiah Gizi Nasional dan Pra Kongres Nasional PERSAGI XVII terdiri dari 3
(tiga) kegiatan yaitu:

1. Temu Ilmiah
Acara Temu Ilmiah Nasional dilaksanakan dalam bentuk plenari dan
simposium yang dimulai dengan penyampaian keynote speech oleh Menteri
Kesehatan Republik Indonesia. Selain itu, penyampaian materi dari nara
sumber lain yang terkait yaitu: Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
(Kemenparekraf), Dirjen Nakes Kemenkes Republik Indonesia, Sekretaris
Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia, Direktur Pelayanan RS Sardjito
Yogyakarta, Ketua Pusat Kesehatan dan Gizi Manusia Universitas Gadjah
Mada, dan para pakar. Kemudian dilanjutkan dengan penyajian materi dalam
sidang pleno tentang arah, strategi dan kebijakan pembangunan gizi serta
materi lain yang berkaitan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi di bidang gizi yang perlu diketahui dan dipahami oleh seluruh peserta
temu ilmiah.

4
Kegiatan simposium akan disajikan secara paralel dengan topik bahasan
terdiri dari:
a. Gizi Masyarakat
Meliputi a.l. : Pengembangan Karir Jabatan Fungsional Nutrisionist; Metode
Penilaian Pertumbuhan Balita Terkini; Surveilans Gizi dalam
penanganan masalah gizi terkini; Strategi Percepatanan
Penurunan Stunting Menjadi 14% Tahun 2024; Revitalisasi
Posyandu Pasca Pandemi; Pencegahan Anemia pada
Remaja dan Calon Pengantin dan Prospek Capaian pada
Tahun 2024; Upaya optimal stakeholders dalam peningkatan
cakupan ASI Eksklusif dan MPASI; Perspektif Ahli Gizi
Tentang Tablet Tambah Darah dan Multiple Micronutrient
Supplement dalam Penanggulangan Masalah Anemia Gizi
Besi.

b. Gizi Klinik
Meliputi a.l. : Stadar Akreditasi (SARKES) terkait Pelayanan Gizi 2022;
Perspektif Gizi dan Upaya Inovatif dalam Penanganan
Diabetes Melitus; Update Penanganan Malnutrisi pada Gagal
Ginjal Kronik (GGK); Implementasi asam lemak trans rantai
ganjil dan genap dalam Terapi Gizi Terstandar;
Penatalaksanaan Gizi Pada Kanker Berbasis Genetik; Diet
Plado pada Penanganan Penyakit Ginjal; Penatalaksanaan
Gizi dalam Penyakit Berbasis Genetik

c. Penyelenggaraan makanan
Meliputi a.l. : Manajemen Penyelenggaraan Makan Pada Atlet; Update in
Food Chemistry Analysis:determining metal pollution in Foods
(BRIN); Peran GAPPMI dalam menjaga dan meningkatkan
mutu pangan olahan terkait diet dan terapi gizi; mekanisme
micro plastic dalam pangan serta bahayanya

d. Gizi Olahraga
Meliputi a.l. : Peran Ahli Gizi dalam prestasi Keolahragaan di Indonesia;
Kebijakan Kurikulum Pendidikan Gizi terkait Olahraga dan
Kebugaran; Lesson Learned : Pendampingan Gizi Pada Atlet
Profesional dan Para Atlet.; Lesson Learned : Pendampingan
Gizi Pada Program Wellness Bagi Perkantoran

2. Pameran Gizi (Nutrition Poster Expo)


Kegiatan pameran gizi (nutrition expo) akan menampilkan poster dari peserta
yang telah mengirimkan artikel ilmiah gizi dan terpilih. Selain itu pameran gizi
(nutrition expo) ini juga memberi kesempatan kepada dunia usaha dan dunia
industri makanan dan minuman untuk memperkenalkan produknya sepanjang
tidak melanggar International Code dan ketentuan lain yang berlaku.

5
3. Pra Kongres Nasional Persatuan Ahli Gizi Indonesia
Pra Kongres Nasional PERSAGI merupakan kegiatan internal profesi gizi
(tenaga gizi) yang dilaksanakan secara berkala setiap tahun sebelum
pelaksanaan Kongres. Kegiatan ini hanya diikuti oleh Pengurus DPP
PERSAGI, Ketua Organisasi Sepeminatan Gizi, dan Ketua DPD PERSAGI.
Pra Kongres Nasional PERSAGI XVII akan membahas :
a. Pedoman Tata Kelola Organisasi PERSAGI
b. Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) PERSAGI dan
AsDI, ASNI, dan ISNA
c. Pemilihan Pengurus DPP PERSAGI periode tahun 2019 - 2024.
d. LSP Gizi Indonesia
e. LDP Vidya Svastha Harena
f. PERSAGI Peduli

TEMPAT DAN TANGGAL KEGIATAN


Temu Ilmiah Internasional dan Pra Kongres Nasional PERSAGI XVII akan
dilaksanakan di The Rich Jogja Hotel Yogyakarta, tanggal 22-25 Juni 2022,
dengan tentatif acara sebagai berikut:

Tabel 1. Acara Temu Ilmiah Nasional,


dan Pra Kongres Nasional PERSAGI XVII
Tanggal Keterangan
No Kegiatan
22 23 24 25
Kongres dimulai pkl. 12.00 - selesai
1 Pra Kongres PERSAGI ke-XVII

Pembukaan Temu Ilmiah tgl. 23 Juni,


2 Pembukaan (Plenary)
pkl. 10.00 WIB.
3 Pleno dan Temu Ilmiah
4 Simposium
Dibuka oleh Pejabat yang membuka
5 Expo Gizi
acara.
6 Gala Dinner / Gathering Dinner Dimulai pukul 18.30
A Pengumuman Pemenang Lomba:
B Pemberian Penghargaan
Pelantikan Pengurus, ASDI, ASNI
C
& ISNA,
7 Penutupan (Plenary) Pukul 10.45

6
PESERTA
Peserta Temu Ilmiah Nasional, dan Pra Kongres Nasional PERSAGI XVII adalah
para:
• Perencana dan pengelola program gizi tingkat pusat;
• Ketua Umum dan pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Persatuan Ahli Gizi
Indonesia;
• Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Persatuan Ahli Gizi Indonesia;
• Ketua dan pengurus AsDI, AsNI, dan ISNA Pusat;
• Anggota PERSAGI;
• Dosen, Mahasiswa, dan Peneliti di bidang gizi;
• Rumah Sakit, Puskesmas, Lembaga Swadaya Masyarakat, NGO, dan
Pemerhati Gizi yang berminat;
• Dunia Usaha dan Dunia Industri; dan
• Peserta perorangan lain yang berminat.

PENDAFTARAN DAN REGISTRASI PESERTA


Pendaftaran calon peserta Temu Ilmiah Nasional, dan Pra Kongres Nasional
PERSAGI XVII dimulai tanggal 1 Mei 2022 dan akan ditutup pada tanggal 20 Juni
2022 jam 16.00 WIB.

Pendaftaran dapat dilakukan secara online melalui link website:


https://portal.persagi.org/registrasi-temu-ilmiah-nasional/

Pembayaran melalui Bank Mandiri Nomor rekening 126 000 728 5520 a/n DPP
PERSAGI-ADVOKASI
Biaya pendaftaran untuk mengikuti Temu Ilmiah Nasional, dan Pra Kongres
Nasional PERSAGI XVII Temu Ilmiah :
a. Rp. 2.500.000,-/orang dengan penginapan.
b. Rp. 1.900.000,-/orang tanpa penginapan.

Biaya tersebut di atas belum termasuk transportasi

PENGINAPAN PESERTA
Fullboard di Venue

PANITIA PENYELENGGARA
Susunan panitia Temu Ilmiah Nasional, dan Pra Kongres Nasional PERSAGI XVII.
tahun 2022, terlampir.

7
CALL FOR PAPER
Temu Ilmiah Gizi Nasional menerima paper dan poster hasil penelitian yang akan
diterbitkan dalam prosiding. Hasil penelitian ditampilkan dalam bentuk:

1. Poster Session
Peserta mengumpulkan abstrak terlebih dahulu, setelah direview dan diterima oleh
Reviewer, peserta dapat mengumpulkan poster kembali melalui email
pengumpulan.
Biaya publikasi untuk poster yang lolos review sebesar Rp. 200.000,-/poster
2. Full Text
Peserta mengumpulkan abstrak terlebih dahulu, setelah direview dan diterima oleh
Reviewer, peserta dapat mengumpulkan paper full text kembali melalui email
pengumpulan.
Biaya publikasi untuk paper full text yang lolos review sebesar Rp. 500.000,-
/paper.
Paper/Artikel terpilih akan dimuat dalam jurnal Gizi Indonesia (Sinta2), dengan
persetujuan penulis dan melalui proses OJS Gizi Indonesia.

SYARAT POSTER
1. Harus menjadi peserta Temu Ilmiah Nasional
2. Abstrak dan poster tersebut belum pernah diterbitkan dimanapun dengan
membuat surat pernyataan orisinalitas di atas materai 10 ribu
3. Abstrak dan poster mengikuti kaidah pada format
4. Mencetak poster dalam ukuran 27 inch X 40 inch (68,2 cm X 101 cm) (X Banner)
5. Membayar publikasi sebesar Rp. 200.000,-/poster
6. Mendaftar dengan mengirimkan email sesuai ketentuan

SYARAT PAPER
1. Harus menjadi peserta Temu Ilmiah Nasional
2. Abstrak dan poster tersebut belum pernah diterbitkan dimanapun dengan
membuat surat pernyataan orisinalitas di atas materai 10 ribu
3. Abstrak dan poster mengikuti kaidah pada format
4. Membayar publikasi sebesar Rp. 500.000,-/paper
5. Mendaftar dengan mengirimkan email sesuai ketentuan

RUANG LINGKUP
1. Gizi Masyarakat
2. Gizi Klinis
3. Penyelenggaraan Makanan
4. Gizi Olahraga

8
FORMAT
Format poster, abstrak dan full text dapat diunduh pada link berikut:
https://bit.ly/format-paper-tin

PENGUMPULAN ABSTRAK
Peserta mengumpulkan abstrak paling lambat pada tanggal 12 Juni 2022 pukul
23.59 ke email abstraktemuilmiahpersagi@gmail.com dengan subjek email
ABSTRAK_PAPER / POSTER / PAPER DAN POSTER_TIN_2022_NAMA
PESERTA_JUDUL PENELITIAN

Dengan badan email ditulis sebagai berikut:


1. Nama lengkap
2. Pekerjaan
3. Instansi
4. Alamat
5. E-mail
6. No HP
7. No KTA / NIM
8. Lampiran abstrak dengan forrmat pdf

Abstrak paper dan poster yang lolos review diinformasikan 3 hari setelah
penutupan (15 Juni 2022) melalui email.

PENGUMPULAN POSTER, PAPER ATAU KEDUANYA


Peserta mengumpulkan paper, poster atau keduanya ke email
abstraktemuilmiahpersagi@gmail.com dengan subjek email
PENGUMPULAN_PAPER / POSTER / PAPER DAN
POSTER_TIN_2022_NAMA PESERTA

Dengan badan email ditulis sebagai berikut:


1. Nama lengkap
2. Judul Penelitian
3. No. HP
4. No KTA / NIM
5. Nama Reviewer
6. Lampiran paper, poster atau keduanya dengan forrmat pdf
7. Lampiran Bukti pembayaran dengan format pdf/jpg

PEMBAYARAN
Pembayaran publikasi yang telah lolos Review dibayarkan melalui
Bank Mandiri Nomor rekening 126 000 728 5520 a/n DPP PERSAGI-
ADVOKASI
Peserta tidak dapat menggabungkan pembayaran kepesertaan Temu Ilmiah
Nasional dengan pembayaran publikasi.

9
RUNDOWN ACARA TEMU ILMIAH NASIONAL HARI I
Update terkini: Ilmu Gizi, Pangan dan Kesehatan Untuk Menunjang Program Nasional di Bidang
Gizi, Kesehatan dan Pariwisata Indonesia

No Waktu Kegiatan dan Narasumber


Kamis 23 Juni 2022 : Planery
Tempat : Imperial Ballroom
1 08.00 – 10.00 Registrasi Peserta Temu Ilmiah Nasional
Tempat : Lobby The Rich Jogja Hotel
2 10.00 -11.30 Pembukaan Temu Ilmiah Nasional
a. Pembukaan oleh MC
b. Menyanyikan lagu Indonesia Raya
c. Menyanyikan Lagu Himne PERSAGI
d. Menyanyikan Lagu Mars Gizi
e. Mengheningkan Cipta
f. Laporan Ketua Panitia
g. Sambutan Ketua Umum PERSAGI
h. Sambutan selamat datang oleh Gubernur Daerah
Istimewa Yogyakarta
i. Sambutan dan Pembukaan oleh Menkes dilanjutkan
Materi Keynote 1: Kebijakan Nasional dalam
Percepatan Penurunan Stunting
j. Keynote Speaker 2: Kemenparekraf: Potensi
Pembangan Konsep Health Tourism di Indonesia

Tempat : Imperial Ballroom


11.30 – 13.00
3 ISHOMA
4 13.00 - 14.20 PLENO I (Tempat: Imperial Ballroom )
Peran Tenaga Kesehatan Bidang Gizi dalam
(60 menit) Program Kesehatan Nasional
1. Kebijakan Pengembangan Tenaga Kesehatan
Bidang Gizi Untuk Penanggulangan Masalah Gizi
di Indonesia
Oleh : Dirjen Nakes Kemenkes RI
2. Kebijakan Sertifikasi dan Kompetensi Tenaga
Kesehatan Bidang Gizi di Indonesia
Oleh: Sekretaris Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia
3. Pengembangan Organisasi Gizi dan
Interprofesional Collaboration dalam
Penanggulangan Masalah Gizi di Indonesia
Oleh: Ketua Umum Persatuan Ahli Gizi Indonesia
(PERSAGI)

(20 menit) Diskusi


10
No Waktu Kegiatan dan Narasumber
14.20 - 14.35
5 Coffee Break / Poster Session
(15 menit)
6 14.35 - 16.35 PLENO II ( Tempat: Imperial Ballroom )
Peran Pendidikan dan Perguruan Tinggi Dalam
(80 menit) Pendampingan Percepatan Penanggulangan
Stunting

1. Ketua Umum AIPVOGI (Lesson From Kemenkes)


2. Ketua Umum AIPGI (Lesson From BKKBN)
3. Direktorat Sekolah Dasar Kemendikbud RI (Lesson
From Penerapan Pendidikan Gizi Pada Kurikulum
Sekolah Dasar
4. Continuos Quality Improvement in Nutrition Education
and the Role of Nutrition Professional Organization
(Dr. Arum Atmawikarta)

(40 menit) Diskusi


8 16.35 - 17.35 PLENO III ( Tempat: Imperial Ballroom )
(40 menit) Current Update dalam Penanggulangan Stunting

1. Peran Rumah Sakit Dalam Menanggulangi Gizi


Buruk Sebagai Upaya Penurunan Angka Stunting
Oleh : Direktur Pelayanan RS Sardjito Yogyakarta
2. Analisis Nasional E-Monev Dalam Rangka
Pemulihan Program Gizi Untuk Penurunan
Anggka Stunting di Indonesia
Oleh: Ketua Pusat Kesehatan dan Gizi Manusia (UGM)

(20 menit) Diskusi

9 17.35 - 19.00 ISHOMA


10 19.00 – 21.00 Gala Dinner
1. Makan malam
2. Pemutaran video
3. Pengumuman pemenang lomba atau pemberian
penghargaaan jika ada
4. Pelantikan Pengurus, ASDI, ISNA, ASNI oleh Ketua
PERSAGI

11
RUNDOWN ACARA TEMU ILMIAH NASIONAL HARI II
Update terkini: Ilmu Gizi, Pangan dan Kesehatan Untuk Menunjang Program Nasional di Bidang
Gizi, Kesehatan dan Pariwisata Indonesia.

No Waktu Kegiatan dan Narasumber


Jumat, 24 Juni 2022 : Simposium
Tempat : Imperial Ballroom
Diskusi
1 SIMPOSIUM I

08.00 – 10.00 AsDI ISNA ASNI


(120 menit) ( Imperial Ballroom 1 ) ( Imperial Ballroom 2 ) ( Imperial Ballroom 3 )
Materi: Materi: Materi :
1. Standar Akreditasi 1. Kebijakan 1. Pengembangan
(STARKES) terkait Patient Implementasi Peran Ahli Karir Jabatan
Centre Care (PCC) Gizi Sebagai Tenaga Fungsional
Keolahragaan di Nutrisionist
Indonesia
Pembicara: Pembicara: Pembicara:
dr. Sunarto, M.Kes Dr. Rita Ramayulis Dr. Andriyanto, SKM,
(Direktorat Mutu Pelayanan M.Kes
Kesehatan (Kemkes)
Materi: Materi: Materi:
2. Level Equity dalam terapi 2. Kebijakan Kurikulum 2. Metode Penilaian
Gizi dan Kondisi Medis Pendidikan Gizi di Pertumbuhan Balita
Tertentu bidang Gizi Olahraga Terkini
dan Kebugaran
Pembicara: Pembicara: Pembicara:
Miranti Gutawa, M.Sc.., RD Dr. Budi Stetiawan, M.Sc Prof. Moesijanti YES,
(AIPGI) MCN., PhD
Materi: Materi: Tantangan
3. Perspektif Gizi dan Upaya 3. Peluang Menjadi Pengembangan Ilmu
Inovatif dalam Penanganan Nutripreneur di bidang Gizi dalam
Diabetes Melitus Gizi di Era 4.0 Pencegahan masalah
Gizi
Pembicara: Pembicara: Pembicara:
Dr. Johanes Purwoto. SpPD., Ineke Tabita, SGz., MPH Dr. Minarto, MPS
KEMP., FINASIM
atau
dr. Ida Ayu Kshanti (PERKENI)
DISKUSI DISKUSI DISKUSI
Moderator :
Notulen :
Operator :
P. Jawab :

12
No Waktu Kegiatan dan Narasumber
2 SIMPOSIUM II

10.00 – 11..30 AsDI ISNA ASNI


(90 menit) ( Imperial Ballroom 1 ) ( Imperial Ballroom 2 ) ( Imperial Ballroom 3 )
Materi: Materi: Materi:
4. Update Penanganan 4. Suplementasi Asam 4. Surveilans Gizi
Malnutrisi pada Penyakit Amino dan Performa dalam Penanganan
Ginjal Kronik (PGK) Excercise Masalah Gizi terkini
Pembicara: Pembicara: Pembicara:
Triyani, DCN., M.Kes., RD. Dr. Mirza Hapsari Dr. Abas Basuni Jahari,
M.Sc
Materi: Materi: Materi:
5. Respon Metabolik dan 5. Peran GAPMMI 5. Catch up Growth
hormonal asupan zat gizi dan dalam menjaga dan stunting
komponen bioaktif terkait meningkatkan mutu
obesitas pangan olahan terkait
diet dan terapi gizi
Pembicara: Pembicara: Pembicara:
Prof. Dian Handayani, SKM., Ir. Adhi S. Lukman Ahmad Syafik, Ph.D
M.Kes., Ph.D
DISKUSI DISKUSI DISKUSI
Moderator :
Notulen :
Operator :
P. Jawab :
11.30-
3
13.00
ISHOMA
(90
menit)
4 SIMPOSIUM III
13.00 – 14.30 AsDI ISNA ASNI
(90 menit) ( Imperial Ballroom 1 ) ( Imperial Ballroom 2 ) ( Imperial Ballroom 3 )
Materi: Materi: Materi :
6. Implementasi asam lemak 6. Manajemen 6. Perspektif Tablet
trans rantai ganjil dan genap Penyelenggaraan Makan Tambah Darah dan
dalam Terapi Gizi Terstandar Pada Atlet Multiple Micronutrient
Supplement dalam
Penanggulangan
Masalah Anemia Gizi
Besi
Pembicara: Pembicara: Pembicara:
Prof. Dr. Ahmad Sulaeman Ni Putu Dewi, S.Gz, RD Dr. Marudut, MPS

13
No Waktu Kegiatan dan Narasumber
Materi: Materi: Materi:
7. Penatalaksanaan Gizi Pada 7. Update in Food 7. Revitalisasi
Kanker Berbasis Genetik Chemistry Posyandu Pasca
Analysis:determining Pandemi
metal pollution in Foods
(BRIN)
Pembicara: Pembicara: Pembicara:
Martalena Purba, MCN, Ph.D Prof. Dr. Muhayatun Kemkes, Promkes
DISKUSI DISKUSI DISKUSI
Moderator :
Notulen :
Operator :
P. Jawab :
14.30 -
14.45
5 Coffee Break / Poster Session
(30
menit)
6 SIMPOSIUM IV
14.45 - 16.15 AsDi) ISNA ASNI
(90 menit) ( Imperial Ballroom 1 ) ( Imperial Ballroom 2 ) ( Imperial Ballroom 3 )
Materi: Materi: Materi:
8. Biofortifikasi Pangan: 8. Lesson Learned : 8. Pencegahan
penerapan dalam diet dan Pendampingan Gizi Anemia pada Remaja
terapi gizi serta keamanannya Pada Atlet Profesional dan Calon Pengantin
dan Para Atlet. dan Prospek Capaian
pada Tahun 2024
Pembicara: Pembicara: Kurnia Pembicara:
Prof. Dr. Drajat Martianto Maratus Sholihah, S.Gz, BKKBN
M.Gz
Materi: Materi: Materi:
9. Penatalaksanaan Gizi 9. Lesson Learned : 9. Upaya optimal
dalam Penyakit Berbasis Program Latihan Fisik stakeholders dalam
Genetik untuk kebugaran dan peningkatan cakupan
performa fisik atlit ASI Eksklusif dan
MPASI
Pembicara: Pembicara: Pembicara:
Harry Freitag Luglio Coach Jansen, M.Sc.( Dir. Gizi KIA
Muhammad, SGz., M.Sc., Pembina Asosiasi Pelatih
Ph.D., RD Kebugaran Indonesia
/APKI)
DISKUSI DISKUSI DISKUSI
Moderator :
Notulen :
Operator :
P. Jawab :

14
No Waktu Kegiatan dan Narasumber
16.15 –
16.45
7 Coffee Break / Poster Session
(30
menit)

RUNDOWN ACARA TEMU ILMIAH NASIONAL HARI III


Update terkini: Ilmu Gizi, Pangan dan Kesehatan Untuk Menunjang Program Nasional di Bidang
Gizi, Kesehatan dan Pariwisata Indonesia.

No Waktu Kegiatan dan Narasumber


Sabtu, 25 Juni 2022 : Planery
1 08.00 – PLENO IV (Tempat: Imperial Ballroom)
10.00
(90 Materi 1:
menit) Kesiapan dan Peran Instalasi Gizi dalam Mendukung Program Health Tourism
Pembicara: Direktur RS Panti Rapih Yogyakarta
Materi 2:
Strategi Percepatan Penurunan Stunting Menjadi 14% tahun 2024
Pembicara: Dr. Ir. Subandi ,. MSc. (Bappenas)
Materi 3:
SUN Movement
Pembicara :
Geerda Verburg (Coordinator of the Scaling up Nutrition Movement)
30
Diskusi
Menit
10.00 -
2 10.15
Coffee break
(15
menit)
3 10.15 – PLENO V
11.45
(60 Materi 4:
menit) PLADO diet untuk managemen konsevatif Penyakit Ginjal Kronik (PGK)
Pembicara: Dr. Susetyowati, SKM., M.Kes
Materi 5:
Update in Processing Food Related to Health And Nutrition: The Role of Ultra and
Nanotecnology
Pembicara: Prof Purwiyatno Hariyadi

30 Diskusi
menit
11.45 –
12.15
4 PENUTUPAN
(30
menit)
5 12.15 ISHOMA DAN SELESAI

15

Anda mungkin juga menyukai